Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
The Exhibition
POV Vita
Beberapa hari setelah diperkosa pak Dodi dan 2 pria yang tidak kukenal, aku akhirnya merasa lebih baik. Selama beberapa hari pantatku sakit sekali. Aku bahkan tidak dapat berjalan dengan benar selama beberapa hari tersebut. Rasa sakit di anusku sangatlah parah. Berjam-jam di anal 2 penis yang sangat besar membuat lubang analku tidak bisa menutup beberapa hari. Bahkan jika mulas sedikit aku terpaksa harus lari ke kamar mandi. Barulah kemarin lubang anusku perlahan menutup.
Beberapa minggu ini suamiku Sandi tidak ada di rumah. Ia sedang pergi dinas keluar kota selama 1 bulan. Meskipun tidak di rumah, suamiku tetap tidak berhenti berbuat nakal kepadaku. Lemari pakaianku dikunci olehnya. Aku hanya disisakan 1 buah kaos ketat dan 1 rok selutut yang kupakai tempo hari saat aku diperkosa. Selain itu, aku hanya disisakan 1 buah jaket dan celana pendek ketat selutut dan 1 g-string. Seluruh pakaian yang disisakan untukku sangatlah ketat hingga seluruh lekuk tubuhku akan terbentuk.
Untuk menghemat pakaian yang terbatas di tengah cuaca yang kerap hujan, aku memilih telanjang di rumah. Seluruh kegiatan seperti memasak, menyapu, dan sebagainya kulakukan dengan telanjang. Untungnya saat ini sedang musim hujan sehingga aku tidak perlu menyiram tanaman di pekarangan rumahku. Selama telanjang di rumah, tidak jarang nafsuku meningkat. Tubuhku sangatlah indah dan tidak kalah dengan artis Korea meskipun sudah berusia 28 tahun. Tubuh indahku mungkin seperti ini karena aku rajin berolahraga dan menjaga pola makan.
Pagi ini aku terbangun pukul 4 pagi. Aku sengaja bangun pagi karena ingin jogging pagi. Aku terpaksa jogging di pagi hari karena hanya kaos ketat dan celana pendek yang dapat aku gunakan. Jaket dan rok aku simpan untuk digunakan jika aku harus pergi keluar rumah selain olahraga. Aku tidak ingin terlihat binal oleh tetanggaku. Selain itu, pada jam-jam seperti ini, matahari belum terbit sehingga udara masih belum panas. Setelah bersiap-siap, aku pun pergi jogging mengelilingi komplek rumahku. Putingku jelas terbentuk, begitu pun dengan belahan pantatku. Aku yakin jika ada yang berpapasan denganku, orang tersebut pasti dapat melihat bentuk tubuhku dengan jelas.
Bosan berlari di komplek, aku pun jogging keluar komplek. Ketika aku melewati pos keamanan, aku melihat petugas keamanan sedang tidur. Melihat hal tersebut, aku pun tidak khawatir. Setelah itu, aku pun berlari di jalan umum menuju taman yang dekat dengan rumahku. Sepanjang jalan cukup sepi sehingga aku dapat berlari dengan tenang.
Setibanya di taman, taman pun sangat sepi. Aku pun berlari mengelilingi taman. Bosan berlari biasa, aku pun ingin menantang diri. Aku melepas kaos dan celanaku dan hanya menyisakan kaos kaki dan sepatu saja. Aku kemudian menyembunyikan pakaianku. Aku kemudian berlari keliling taman telanjang bulat. Betapa bebasnya rasanya tubuhku karena pakaian yang sebelumnya kukenakan sangat ketat. Senang sekali rasanya dapat jogging dengan bebas tanpa apa pun yang menutup tubuhku. Setelah berlari beberapa putaran, aku pun kembali ke tempat aku menyembunyikan pakaianku. Kuakui aku jadi bernafsu setelah berjogging telanjang keliling taman. Aku kemudian bersembunyi di balik semak-semak. Kumainkan klitorisku dan kupilin-pilin putingku. Aku membayangkan ketika aku sedang colmek seperti saat ini, aku disaksikan banyak orang. Aku membayangkan orang-orang tersebut onani sambil menyaksikan aku. Sensasinya sungguh membakar gairahku. Tidak butuh waktu lama, aku pun orgasme dan menyemburkan cairan dari vaginaku.
Ketika aku sedang beristirahat menikmati orgasmeku sembari mengatur nafas, aku mendengar suara langkah kaki. Aku panik. Aku kemudian bergegas bersembunyi sembari mengenakan pakaianku. Ketika berhasil mendapatkan lokasi yang pas, suara langkah tersebut semakin dekat. Suara langkah tersebut terdengar seperti sekumpulan orang. Ketika aku sudah berhasil sembunyi, aku sendiri masih telanjang. Di balik semak tempatku bersembunyi, terdapat kursi taman. Kulihat ada beberapa anak jalanan sedang duduk-duduk bersantai di sana. Saat ini aku terjebak. Aku tidak bisa bergerak untuk mengenakan pakaianku. Jika aku bergerak sedikit saja, besar kemungkinan aku akan ketahuan. Aku sadar jika ketahuan, bukan tidak mungkin mereka akan memperkosaku.
Di tengah sembunyiku, aku terkaget karena ada tangan yang meremas payudaraku dari belakang. Aku hanya bisa terdiam. Ketika aku melihat ke belakang, ternyata itu adalah tangan aki Encok. Aki Encok adalah seorang tuna wisma yang memiliki gangguan jiwa. Satu hal yang ku syukuri, Aki Encok juga seorang tuna wicara. Sehingga ia tidak akan bersuara dan aku bisa aman. Tangan Aki Encok tidak berhenti menggerayangi tubuhku. Rangsangan yang ia berikan dengan tangannya yang kasar di tubuh telanjangku yang mulus membuat gairahku kembali bangkit. Rasa takut akan ketahuan juga membuat nafsuku semakin membara. Aki Encok juga memainkan vaginaku. Semakin ia menggesek jarinya di vaginaku, semakin basah rasanya di sana. Nafsuku sangat ingin mendesah, namun akalku berkata lain. Aku pun mengikuti akalku karena jika ketahuan, mungkin aku akan diperkosa beramai-ramai tanpa henti. Beberapa saat dirangsang oleh Aki Encok, aku pun mencapai puncaknya. Ketika aku akan orgasme, para anak jalanan pun beranjak dari tempatnya. Melihat mereka sudah cukup jauh, aku pun mengeluarkan suara menikmati orgasmeku.
Puas menikmati orgasmeku, Aki Encok tidak juga berhenti merangsang tubuhku. Aku yang sadar bahwa sebentar lagi matahari akan terbit pun berusaha melepaskan diri dan melarikan diri. Aku memang memiliki nafsu yang tinggi tapi aku tidak ingin bercinta dengan orang gila. Aku kemudian menggunakan pakaianku secepat kilat dan lari dari lokasi. Aku lihat aki Encok hanya melongo mupeng ketika kutinggalkan. Saat itu ia sudah telanjang dan sepertinya ingin memperkosaku, namun aku berhasil melarikan diri tepat waktu. Sesampainya di depan pos satpam, aku berlari sprint. Aku sempat menyapa satpam yang sudah mulai terbangun di pos. Aku tidak begitu mempedulikan apakah ia melihat atau tidak, namun sepertinya ia baru bangun jadi tidak begitu memperhatikan aku.
Sesampainya di rumah, aku pun membersihkan diri dan mencuci pakaianku yang penuh keringat. Setelah itu, aku pun rebahan sejenak sambil menonton tv hingga tertidur. Hari itu kulewati dengan beristirahat di rumah karena tubuhku kelelahan setelah masturbasi di taman. Aku pun tertidur kembali setelah makan siang hingga matahari terbenan. Pada malam hari, setelah puas tertidur seharian, aku pun menyiapkan makan malam untukku. Setelah makan malam, aku melanjutkan kegiatan dengan video call bersama suamiku.
Malam itu suamiku sepertinya sedang ber libido tinggi. Kami pun melakukan VCS. Aku pun menceritakan kegiatan ku pagi tadi untuk menambah libidonya. Mendengar ceritaku, suamiku tidak butuh waktu lama untuk orgasme. Aku kecewa dengan suamiku. Ketika ia sudah orgasme, aku sendiri belum apa apa. Bahkan setelah itu, ia mematikan telfon dan tertidur. Aku yang merasa kentang hanya bisa memainkan vaginaku. Namun, mungkin karena aku sudah bosan dengan suasana yang ada, aku tak kunjung orgasme. Akhirnya aku memutuskan untuk menonton tv agar aku mengantuk.
Waktu menunjukkan jam 12 malam tapi aku tak kunjung mengantuk. Merasa bosan dengan suasana rumah, aku ingin pergi keluar rumah. Ketika akan keluar rumah, tiba-tiba aku terpikir untuk keluar dalam keadaan telanjang. Aku hanya akan mengenakan sandalku saja. Aku ingin kembali ke taman dan bermasturbasi di sana. Aku sempat terpikir apakah kegilaanku ini berbahaya untukku. Namun, karena nafsu yang sudah membara, akhirnya aku pun melakukan semua itu. Aku keluar rumah dalam keadaan telanjang bulat, mengunci pintu rumah, dan menyembunyikan kunci pintu rumahku di salah satu pot tanaman. Kemudian, setelah melihat sekitar dan merasa aman, aku pun berjalan.
Sepanjang perjalanan, aku agak was-was dan khawatir jika ada tetangga yang melihatku. Namun karena hari itu masih hari kerja, semua tetangga ku sudah istirahat. Sekarang yang perlu aku khawatirkan adalah bagaimana aku bisa melewati pos keamanan tanpa disadari. Ketika aku hampir mencapai pos ronda, terdengar suara kendaraan dari arah belakangku. Aku pun panik dan mencari tempat bersembunyi. Karena tidak ada tempat yang bagus, aku pun masuk ke dalam solokan. Kemudian aku berjalan menunduk di solokan sambil bersembunyi di balik mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Setelah kendaraan tersebut melewati diriku, aku melanjutkan berjalan mengendap-endap melalui solokan. Ketika tiba di pos keamanan, kulihat satpam yang menjaga pos keamanan baru kembali duduk di posnya. Aku pun berdiam diri sejenak. Dinginnya malam membuat ku kedinginan. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun. Aku terus bersembunyi menunggu satpam tersebur tertidur. Badanku gatal-gatal akibat nyamuk yang mengigit tubuhku yang tidak tertutup apa pun.
Benar saja, tidak lama hujan turun dengan lebatnya. Cuaca yang dingin dan hujan akhirnya membuat satpam tersebut tertidur. Ketika aku melewati pos tersebut, kulihat waktu menunjukkan pukul 1 pagi. Cukup lama juga aku bersembunyi di solokan. Setelah melewati pos, aku pun berlari ke arah taman yang tidak terlalu jauh.
Sampai di taman, taman tersebut sudah sangat sepi. Hujan membuat taman tersebut menjadi tidak ber pengunjung. Tidak lama berselang, listrik pun padam. Sepertinya aksiku ini sangat didukung oleh keadaan. Aku pun pergi ke area bermain anak-anak. Aku bermain perosotan sembari telanjang. Puas bermain perosotan, aku bermain di ayunan. Aku pun berayun sembari memainkan vaginaku. Sensasi seperti ini membuatku sangat bergairah. Bahkan tidak butuh waktu lama aku pun mencapai orgasmeku. Namun, hal tersebut tidak membuatku lantas puas. Aku pun semakin masuk ke dalam taman. Di tengah taman, terdapat air mancur. Aku kembali bermasturbasi di tengah air mancur. Aku membayangkan menjadi patung di tengah air mancur dengan pose masturbasi. Aku membayangkan banyak orang melihatku. Sensasi tersebut kembali membuat birahiku naik. Aku pun kembali orgasme setelah memainkan vaginaku. Setelah dua kali orgasme, aku pun duduk sejenak di bangku taman. Aku yang kelelahan setelah 2 kali orgasme pun menutup mata untum istirahat sejenak.
Di tengah upayaku mengumpulkan tenaga, aku merasa ada yang mendekat. Aku panik karena saat ini, aku sedang telanjang bulat. Namun, tenagaku belum pulih sehingga aku hanya berpasrah. Rupanya saat itu aki Encok yang datang. Ia datang dalam keadaan telanjang bulat juga. Kulihat batang penisnya sudah mengeras. Sepertinya ia ingin menggarapku setelah pagi tadi kubuat kentang. Ia pun segera menangkap ku dan menghisap putingku. Kumis dan janggut tebalnya menggesek di tubuhku. Aku hanya bisa pasrah karena tenagaku belum kembali. Puas menyusu di payudaraku, ia mengarahkan penisnya ke mulutku. Dengan terpaksa aku pun menghisap penisnya. Penisnya sangat bau karena mungkin sudah bertahun-tahun ia tidak mandi. Aku mengeluarkan teknik terbaikku agar ia cepat keluar. Namun, ternyata tidak seperti yang kubayangkan.
Puas dengan servics mulutku, ia pun mengarahkan penisnya ke vaginaku. Kupikir dia orang gila yang sudah tidak berakal, namun ternyata soal nafsu birahi ia masih waras. Penisnya yang sebesar 2 pria yang memperkosaku tempo hari kini sudah terbenam di dalam vaginaku. Tanpa memberikan aku waktu untuk menyesuaikan diri, ia langsung menggenjot tubuhku dengan kasar. Aku pun hanya bisa mendesah saja. Untung cuaca masih hujan deras sehingga suaraku hampir tidak terdengar. Puas dengan posisi missonary, ia pun membalikkan tubuhku dan menyunggingkan ku. Ia kemudian mengarah penisnya ke selangkangan ku. Kukira ia akan kembali menggenjot vaginaku, namun ia salah memasukkan ke lobang anusku. Aku pun akhirnya harus menerima di anal oleh orang dengan gangguan jiwa. Ia menggenjot analku dengan kencang. Aku hanya meringis kesakitan. Lama kelamaan, rasa sakit itu pun berubah menjadi nikmat. Karena kasarnya sodokan yang ia berikan, penisnya pun tercabut dari lubang analku. Kemudian ia mengarahkan kembali penisnya ke selangkanganku.
Kali ini, ia berhasil memasukkan penisnya ke vaginaku. Kembali ia menggenjot tubuhku. Sensasi bugil di tempat terbuka membuat gairahku meningkat tajam. Aku pun kemudian orgasme setelah terus menerus disodok aki Encok. Sungguh gila aku berhasil dibuat orgasme oleh Aki Encok yang merupakan orang dengan gangguan jiwa ketika aku tidak lagi merasakan nikmat bercinta dengan suamiku. Aki Encok sendiri belum menunjukkan tanda bahwa ia akan orgasme. Kemudian, aku pun berinisiatif mendudukan aki Encok. Aku kemudian duduk di pangkuannya dan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Setelah itu, aku menggerakkan pinggulku. Aki Encok yang merasa kenikmatan tidak tinggal diam. Ia menghisap puting payudaraku dan meremas payudaraku yang satunya lagi. Sungguh, aku sangat menikmati sex outdoor dengan orang gangguan jiwa ini. Hubungan seks dengan aki Encok terasa lebih nikmat dibandingkan dengan suamiku. Dengan goyanganku di penis aki Encok, akhirnya ia menunjukkan tanda akan orgasme. Aku pun hampir mencapai orgasmeku lagi. Aku berinisiatif meningkatkan goyanganku. Namun bukannya aki Encok yang keluat, justru aku yang kembali orgasme. Aku pun menghentikan goyanganku dan "cret cret cret" Aku pun orgasme. Aki Encok justru tidak jadi orgasme.
Kemudian, aki Encok kembali memposisikanku tertidur di lantai taman tanpa melepaskan penisnya. Ia pun kembali menyodok vaginaku dengan kencang. Aku yang sangat bernafsu kembali terangsang. Sungguh hebat permainan aki Encok. Aku sangat menikmati hubungan badan di ruang terbuka seperti ini. Digempur habis-habisan oleh aki Encok, aku pun hampir mencapai puncakku untuk yang ketiga kalinya. Malam ini sangat menggairahkan hingga aku hampir 5 kali orgasme. Goyangan aki Encok terus mengencang. Sungguh perkasa dan stamina luar biasa yang aki Encok miliki. Akhirnya, tidak lama kemudian, aku dan aki Encok mencapai orgasme bersamaan. Ia menembakkan spermanya di dalam vaginaku. Spermanya sangat banyak sekali hingga mengalir dari sela-sela selangkanganku. Aki Encok kemudian merobohkan dirinya ke atas tubuhku. Sungguh gila diriku merelakan dan menikmati berhubungan badan dengan orang gangguan jiwa.
Setelah orgasmenya selesai dan penisnya mengecil, Aki Encok mencabut penisnya dari vaginaku. Kemudian aki Encok meninggalkan diriku seorang diri. Ingin rasanya aku yang sudah sangat kelelahan ini tidur di sini. Namun kuurangkan niatku khawatir ada yang melihat diriku dan aku kembali diperkosa. Aku pun mengumpulkan tenagaku untuk pulang ke rumah. Aku pun berjalan sekuat tenaga pulang ke rumah. Kondisi hujan deras dan kelelahan setelah beberapa kali klimaks membuatku kesulitan berjalan pulang. Tubuhku terus disirami hujan. Ketika aku keluar dari area taman, ternyata ada sekumpulan anak jalanan yang kulihat ketika pagi tadi. Aku berharap tak satupun dari mereka melihatku. Namun, harapan hanya harapan. Salah satu dari mereka berujar "woy liat itu ada cewek cakep banget telanjang, kejar yuk terus kita perkosa."
Mendengar hal tersebut, akal sehatku seakan memberikanku tenaga untuk melarikan diri. Jika aku melayani mereka, bisa kupastikan aku akan pingsan dan aku tidak tahu apakah aku akan aman atau tidak. Aku pun berusaha melarikan diri. Payudaraku terus mengayun selama aku berlari. Anak jalanan tersebut juga tidak mempedulikan hujan dan terus mengejarku. Aku merasa seperi di kejar sekumpulan serigala yang lapar. Aku menoleh ke belakang dan jarak antara mereka dengan ku semakin mendekat. Mereka pasti sudah bisa melihat ketelanjangan ku dengan jelas. Untungnya, aku sudah dekat dengan pos keamanan.
Ketika aku akan melewati pos keamanan, kulihat satpam yang berjaga sedang tertidur. Aku pun kemudian bersembunyi di balik pos keamanan. Ketika aku berhasil bersembunyi, para anak jalanan itu sempat terdiam di dekat pos keamanan. Mereka telah kehilangan jejakku. Di saat bersamaan, ku dengar satpam yang berjaga mulai terbangun. Melihat anak jalanan yang berkumpul, ia pun menghampiri mereka dan mengusir mereka. Setelah itu, ia kembali ke posnya. Aku pun berhasil memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur melalui solokan agar tidak terlihat. Setelah merasa aman, aku pun kembali ke atas dan berjalan pulang ke rumahku. Sesampainya di rumah, aku membersihkan selurub badanku dan kemudian tertidur di kasurku. Sungguh gila dari pagi tadi hingga malam ini. Petualangan yang sangat mendebarkan dan tak akan aku lupakan kenikmatannya.
Di Pos Ronda
"Bocah-bocah gila. Mana mungkin ada cewe cakep lari bugil masuk ke komplek ini." Ujar Farhan, satpam yang sedang berjaga malam itu. Farhan pun iseng memeriksa rekaman cctv saat ia tertidur. Ketika memeriksa rekaman cctv, ia terkaget. "Wah ini bukannya bu Vita, istri pak Sandi. Wah binal juga. Bener juga ternyata yang bocah-bocah itu bilang. Gue simpan ah rekamannya, kali aja bisa gue manfaatin. Bodynya ketutup aja udah nafsuin, ini lagi telanjang bulat, makin nafsuin aja. Ternyata bu Vita nakal juga ya, awas aja, gue akan nikmatin tubuh dia".
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd