Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Aktivitas Seksual Para 'Gadis' (Kisah 10: Vikuy. Update 6 Januari 2021)

Diantara member yang ceritanya sudah saya buat di draft, mana yang paling menggairahkan bagi anda?

  • Yona

    Votes: 25 12,6%
  • Vienny

    Votes: 30 15,2%
  • Anin

    Votes: 35 17,7%
  • Lala

    Votes: 19 9,6%
  • Cinhap

    Votes: 29 14,6%
  • Jinan

    Votes: 11 5,6%
  • Beby

    Votes: 18 9,1%
  • Desy

    Votes: 16 8,1%
  • Shani

    Votes: 31 15,7%
  • Gracia

    Votes: 46 23,2%
  • Feni

    Votes: 8 4,0%
  • Rona

    Votes: 8 4,0%
  • Okta

    Votes: 3 1,5%
  • Amel

    Votes: 19 9,6%
  • Nurhayati

    Votes: 13 6,6%

  • Total voters
    198
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Oke aku gelar tiker deh
Sini sini....

Up biar gak kelelep
Thx

Naisssd banget
Thx

Mana Nih 4Some Scenenya?
Weekend berikutnya.

Ijin bangun rumah
Sini dah.

Treble Winners berarti harus threesome.. Wkwkwkwk Kimmich gaada obat gacor parah
Adanya ngews 3 cwe dalam pekan yang sama dan 2 diantaranya buka segel.

Tahunnya Bayern Muenchen emang, tim-tim besar tahun ini pada ngampas semua
Hueheheheh.

Nih update niiih....
Tunggu 60-90 menitan dah....
 
Noda Pembegal. Ceuriwis. Darah Kutilang Tampan. (2)



15 Juni 2019. Sudah larut malam.



Tersebutlah sepasang manusia berbeda jenis kelamin tapi baru saling sapa kali ini sedang melaju menuju kost-kostan sang perempuan di daerah Bendungan Hilir. Sang lelaki sengaja menjeput sang perempuan dari tempat latihannya di kawasan belakang Senayan City.

"Eh, iya. Wileujeng Tepang Taun. 19 nyak?"
Sang lelaki sekedar basa-basi mengucapkan ultah kepada lawan jenis di mobilnya yang memang hari ini berulang tahun.

"Lhoh, akang teh bisa basa Sunda? Eli manggilnya akang aja gapapa kan?"

"Ya, sok ajalah. Nggak, gak terlalu paham sih. Klo segitu doank mah aku bisa."

"Mana kadonya atuh? Dikasihnya di kamar, nyak?"

"Padahal niat aku tuh mau bales dendam ke kamu karena Lala dah digituin sama pacar kamu."

"Heleeeeuuuh, tak perlulah itu apa namanya? Bales dendam. Gak enak itu. Sok atuhlah pake badan aku sepuas akang malam ini. Aku mah pasrah."

"Tapi jujur aku masih kesel Lala sampe nekat gitu semalem."

"Ya aku juga semalem dah larang Kalala buat disodom sama pacar aku, tapi dia malah bisikin aku boleh nyobain akang. Ya aku gak bisa larang lagi. Bentar ya, Kang. Mau ngetwit dulu. Udah mau tengah malem dan ganti hari soalnya."



Tak lama setelah Eli memposting kicauannya di sosial media, hari sudah berganti tanggal. Dan telah lewat 30 menit lebih dari tengah malam ketika mereka sudah memasuki kost-kostan Eli yang bertingkat bangunannya dan cukup luas parkirannya karena bisa menampung beberapa mobil di halaman. Kamar Eli berada di lantai 4 dan mereka melewati kamarnya Lala yang sudah dimatikan lampu kamarnya tanda sang penghuni sudah terlelap lalu tibalah mereka di dalam kamar Eli.

"Aku mau hapus make-up dan mandi dulunya, kang. Belum ngantuk, kan? Aku mah siap atuh meskipun mainnya sampe pagi."

"Iya, aku tunggu."

"Tetek aku bagus ga, kang?"



"Menarik. Inget lhoh, Li. Aku bisa aja main kasar ke kamu karena rasa kesal aku masih ada."

"Sok lah perkosa aku juga gapapa. Pasrah abdi teh."

Eli kembali menutup payudaranya dengan kaos. Lalu menuju kamar mandi di dalam kost-nya. Tak sampai 15 menit kemudian Eli menyudahi mandinya. Badannya sudah kering ketika keluar dari kamar mandi dan dia sudah melihat lelaki yang akan menjadi lawan mainnya sudah siap juga tanpa busana di atas ranjang kasur simpel ala kost-kostan wanita karier.



"Akang berbaring aja. Biar aku yang muasin akang. Biar akang ga jadi main kasar ke aku."

Tubuh sang perempuan sudah mengangkangi badan sang lelaki. Lengan Eli lurus ke depan dan mendorong dada Panjul agar dia berbaring. Tersentuhlah bibir keduanya untuk memulai permainan. Tentu Eli sudah paham bagaimana cara menaikkan nafsu lawan mainnya dengan cepat. Karena sudah lama Eli terbiasa dengan permainan ranjang ini, sejak sudah tidak perawan 2 tahun lebih ketika masih di Garut.

"Mmmmmmhhhhh cupppphhh. Akang kasep juga. Mmmmmmhhhhh……" Eli mulai mengagumi rupa dari raga yang sedang ditindihnya.

Tangan Panjul tak lupa menyentuh dan bermain dengan vaginanya Eli dan dibalas juga oleh tangan Eli yang mengocok penis Panjul.

JLEEEEEBBBB BLESSSSSSHHHH



"AAAAAAH, ENAK KANG!!! Lebih gede dari punya pacar akuuuuh."

"Kamu juga enak, Li…. Masih peret euy. Genjot kontolnya, Li. Uuuuugggghhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Tak hanya genjotan naik-turun yang diperoleh Penisnya Panjul dari Vaginanya Eli, tetapi juga gerakan spiral dari bokong Eli menambah variasi gerakan.

"Plis jangan minta aku ganti gaya, Kang. Ini teh enak pisaaaan. AAAAAKKKKKHHH."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ngentotin member jeketi emang gak pernaakkhh……...***k ENAAAAAAKKKKKHHHH!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kaaaang, akuuuuu. AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH AAAAAAAAAAAAH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT


"Mmmmmmhhhhh mmmmmmmpppphhh……."
Eli langsung roboh ke depan dan disambut oleh ciuman ganas dari lawan mainnya. Rasa di bibir memang kalah jauh dibandingkan dengan vaginanya yang menyemburkan banyak cairan kenikmatan…..
.
.
Sadar bahwa lawan mainnya belum ejakulasi, Eli kemudian membangunkan badannya kembali menindih badannya Panjul. Kali ini atas permintaan sang lelaki dia memutar tubuhnya agar membelakangi partner nikmatnya. Tangannya bertumpu pada lutut sang pemilik penis. Tanpa melepaskan penis dari dalam vagina tentu.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok



plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjiiiir, Eli! Kamu emang jagoooo. Terusin goyang ngebornyaaaaa. Grrrraaakkkkkkkkhhhh……."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Kali ini salah satu kaki Panjul sudah diantara kedua kaki Eli. Di posisi seperti ini penis Panjul akan terstimulasi seluruhnya oleh pijatan dari otot-otot vaginanya Eli.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Teu tahan lagi. Cepetan keluar donk, Kaaaang….. Aaaaaaaaahhhhnnnnn….."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"OTW, Li…. O Teeee Weeeee. Eengggggghhhhh. Uuugggghhh. Nikmat bangeettsss memekkkhh kamoooooh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok

Tetiba saja badan Panjul bangundl dari rebahan ya dan meraih serta merangkul tubuh Eli yang berada di depannya.



"Liiiiii, CROOOOOT nih gueeeeeeeh!!!"

"Kwuaaaar juga AKOOOOOOOOOOOOOHHHHH! AAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKHHHH!!!!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

PLOOOOP

BRUGH

Tubuh Eli roboh ke sisi kanan Panjul. Bukannya terkapar, dia malah menggelepar dan terkejang kejang kelojotan.

"Eeeenggghh kang…. Tolooooongggg Aaaaaaaaaaaah AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

"WOW, HELISMA?! KAMU MULTIPLE ORGASM?!

"Sumpah aku lemes, Kang. Total 3 kali nyampe biar buat akang crot sekali.
.
.
.
.
.
16 Juni 2019. Pagi hari sekitar pukul 8 pagi. 300 meter dari kost-kostanya Lala dan Eli terdapat berbagai macam penjual hidangan untuk mengisi perut di kala pagi hari. Dan Panjul memang sudah berada disana setelah sebelumnya menuju ke bilik ATM terlebih dahulu.

"Jadi berapa semuanya, Pak? 2 bungkus ketupat sayur ini sama 2 botol air?" Ucap Panjul.

"40 ribu aja."

"Oooh, ok. Ini ada 50ribu, gak usah dikembalikan Pak."

"Waaah, makasih banyak Bosque….."


Setelah semua belanja sarapan itu selesai, Panjul kembali berjalan pulang. Bukan ke rumahnya tentu. Melainkan bungkusan ketupat sayur tadi akan diberikan pada partner kimpoynya semalam. Dia sebenarnya sudah menawari Lala juga dan menanyakan ingin sarapan sama apa, tapi sepupunya itu ternyata sudah beli sarapan 90 menit sebelum Panjul keluar bangunan kost tersebut.
.
.
"Terussshh, Paaaah. Jilat teruuussssh, Giiiitttt……!"

"Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp….."

Sebelum Panjul masuk ke dalam kamarnya Eli, terdengar bahwasanya Eli tidak sedang sendirian. Tidak seperti kedatangan tamu tak diundang memang karena teriakannya tidak seperti dalam keadaan terancam. Tapi yaaaah, kalian tau sendiri lah Eli pagi ini lagi kelojotan karena apa.

CKLEEEK



Panjul melihat ada seorang gadis berambut pendek yang sedang menjilati kemaluannya Eli. 5 detik Panjul sudah berada di dalam kamar setelah menutup pintu itu dengan pelan agar tak bersuara, mereka masih saja asik sendiri.

"Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp, aaah seger banget memeknya, Ceu! Slurrrrppp slurrrrppp."
Suara yang berasal dari gadis berambut pendek tersebut.

"CEK CEK EKHEEEM!" Panjul berdehem ingin kehadirannya disadari.

"Eh, kok? Aduh, kok ada yang masuk?" Gadis Bondol itu yang sendirian kaget menyadari ada seorang laki-laki yang memergoki aktivitas seksual mereka.

"Kamu, Gita ya? Aku gak pengen ganggu lhoh. Terusin aja puasin Eli. Baru juga keluar kost 20 menit ada tamunya Eli. Ternyata kalian kapal-kapalannya ga cuman gimmick toh." Ujar Panjul yang memandangi lekuk tubuh Gita yang sesuai dengan fetishnya. Berambut pendek, bahu bidang, collarbone menonjol, payudara yang tak terlalu besar, tidak bisa dibilang pendek untuk ukuran gadis remaja, langsing juga. Proporsi tubuh yang mendekati badan pacarnya sendiri, Viny. Meskipun samar-samar Panjul melihat kemaluan gadis bondol ini tak setembem pacarnya.

"Hayuklah, Papa Gita. Lanjutkeun atuh…." Eli merajuk kembali agar 'pasangannya' tersebut memberikan servis cunnilingus padanya lagi.


Tanpa memandang sang lelaki yang kini duduk di kursi meja rias kamarnya Eli, di sisi kanan kedua gadis. Lalu sang gadis Bondol lagi-lagi melahap Vagina mojang geulis itu.

"Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrpp, enak Ceu?"

"Terus, Paaah. Papah Gita dah jago pisaaan. Aaaaah….." Tangan Eli tak tinggal diam karena sepasang tangannya sudah merangsang kedua gundukan berpentil coklat muda itu.

"Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp"

"Ngggggghhh. AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH AAAAARRRRGGGHHH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

"GLEK, glek. Nyammm. Gurih banget, Ceu!" Gadis Bondol yang semakin tampan ini melahap seluruh cairan yang keluar dari kemaluannya Eli. Rasa yang selalu dinantikan olehnya di setiap 'kencan' mereka. Entah di kost-annya Eli atau di rumah Gita kalau tak ada siapa-siapa.

Setelah berhasil memuaskan kapal gimmick-nya, Gita langsung memandang satu-satunya lelaki di ruang itu. Dia mendekatinya dan menuruti kemauan sang lelaki yang menginginkan Gita duduk di depannya di atas kursi yang sama tanpa memberi kesempatan pada sang gadis mengenakan pakaiannya terlebih dahulu. Dan mereka melihat Eli yang tetap berada di ranjang makin terlelap dalam buaian kenikmatan.
.
.
.
.


"Kak, kok bisa ke kamarnya Ceu Eli? Setau aku pacarnya dia bukan kakak." Gadis Bondol memulai obrolan dengan lelaki yang baru ditemuinya secara langsung ini. Meskipun sebelum-sebelumnya Gita sudah merasa bahwa sang lelaki adalah orang yang sering menonton pertunjukan teater jeketi, tapi jelas dia tak mengenalnya secara langsung. Tanpa rasa malu tubuhnya dinikmati sepasang mata yang sudah terbiasa melihat ketelanjangan dari member Jeketi.

"Tuh, karena beliin ketupat sayur. Kebetulan lagi bangun duluan aja tadi. Dan kamu Gita, kan? Berubah banget emang penampilan kamu karena potong pendek gini."

"Iya, jadi banyak yang bilang aku ganteng. Padahal kan aku gak tomboy sama sekali lhoh, kak."

"Iya, ngerti kok kami cewek tulen. Nih, rasain."
Sangat iseng memang ketika sang lelaki yang sedang duduk di belakang Gita ini tiba-tiba menggrepe kedua belah payudara sang gadis serta memuntir pentilnya dalam durasi 5-7 detik.

"AAAAAAAKKKHHH. Engggggghh. Kakak nakal….. Tapi pertanyaan aku belum dijawab."

"Ya aku semalem abis ngentot sama Eli. Masalah buat kamu, Git?"

"Eeeeh, nggak Kak. Aku tau banget kok Ceu Eli dah sering begituan sama pacarnya. Dan Ceu Eli karena dah biasa begituan, dia mau-mau aja Nerima tawaran fansnya yang minta begituan sama Ceu Eli tapi harus janjiin vote yang banyak buat jadiin senbatsu. Makanya aku agak bingung aja kok Ceu Eli udah begituan selain sama pacarnya padahal belum musim ssk.."

"Begituan apa maksunya ya? Udah telanjang begitu, kamu masih aja ngegunain kata begituan daripada kata……."

"Ngentot kak. Tuh aku ngomong to the point. Hehehe."

"Aku bukan fans yang bakal vote Eli. Bisa aja semalem itu yang pertama & terakhir sama Eli. Singkat cerita kemaren malem Pacarnya Eli tuh nyodomin Lala, sepupu aku. Ya udah Eli aku entotin aja."

"Kok ngentot dah kayak masak mie instan aja ya?"

"Maksud kamu, Git?" Kepalanya sang lelaku kini bertumpu pada bahu kanan sang gadis.

"Iya, gampang banget ngelakuinnya."

"Kamu sendiri gimana? Aku liat memek kamu masih rapet banget kayaknya. Masih jarang ngentot ya? Jarang yang berarti dah pernah ya, karena kamu jago banget waktu jilmekin Eli."

"Aku bahkan masih perawan, Kak."

"No way!" Panjul menengok ke arah kiri dimana Gita pun menengok ke kanan yang berakibat pandangan mereka beradu. Dari tatapan kedua insan ini terprovokasi untuk semakin mendekatkan kepala masing-masing. Hingga akhirnya kedua bibir mereka berpagutan untuk pertama kalinya

"Mmmmmmhhhhh, cupppphhh. Mmmmmmmpppphhh, Kaak…." Gita menikmati cumbuan lidah dari lelaki rupawan di dekatnya. 2-3 menit mereka bersentuhan bibir hingga bertempur di otot lidah yang memiliki reseptor rasa dan kali ini rasa nikmat yang dikirim ke otak akibat perbuatannya mereka saat ini.

"Gak mungkin ah kamu masih perawan."

"Terakhir aku pacaran tuh beberapa bulan sebelum aku audisi Jeketi. Aku tuh klo dibilang jago ya karena sering 'main' sama Ceu Eli. Tapi ya gitu, paling jauh tuh Ceu Eli cuman teasing atau jilat vagina aku. Ceu Eli emang punya dildo, dan dia sering minta aku yang masukin dildo itu ke vaginanya, tapi aku mana mau dimasukin dildo? Masa diperawaninnya pake dildo."

"Jadi keinget aku sempet marah-marah sama pacar karena gak ngerobek selaput daranya padahal dia ya gitu deh…. 'Diperawinnya' sama Dildo, yang aku beliin pula. Semacam marah akibat perbuatanku sendiri sih."

"Kakak pacaran member ya?"

"Iya, Viny. Dan kalau dilihat dari postur, kalian ini mirip. Kutilang, kurus tinggi langsing. Bahunya bagus, dada kecil. Cuma ya warna suara kalian beda. Suaranya Viny kan lembut, cewe banget. Kamu kan ngebass, emang makin ganteng sih ngebondol gini……"

"Iya, iyaaaa. Dadaku emang kecil. Padahal tadi dah digrepe masih aja dikatain kecil."

"Eh, justru postur kayak Viny dan kamu gini tipe aku banget."

"Hmmmmm, tipe cowo aku yang gimana yaaaa. Aku jomblo nih, kak."

"Klo aku yang merawanin kamu…… Masalah ga, Git?"

"Waduh. Kita baru ketemu langsung sekarang lhoh, kak. Lagian klo ketauan sama Kak Viny gimana."

"Ya udah, kita mulai pelan-pelan. Kamu tau konsep ONS, eh nggak mendingan FWB atau sekalian kamu jadi sugar Babes aku."

"Uuuuuuuh, takooot. Ahahahah. Tapi aku rasa gak bakalan ada yang nolak kemauan cowo lembut kayak kakak."

"Lembut? Ahahaha, kita belum bergelut di ranjang aja sih. Aku bisa buas banget lhoh."

"Klo cowo lain mah pasti langsung pengennya ngentotin aku yang dari tadi telanjang gini."

"Lhoh, kan rayuan aku dari tadi ke kamu emang ngarahinnya buat itu."

"Bukan gitu maksud aku. Klo bukan kakak, mungkin sekarang aku dah gak perawan lagi. Tapi kita malah deep talk gini. Eh, deep talk atau dirty talk sih ini kita? Ahahahah."

"Harus pas momen spesial atau gak mungkin juga kan kamu mau lepas segel di kamar kost temenmu sendiri? Aku bisa kok booking hotel berbintang buat kita hari ini."

"Belanja dulu yuk, kak. Aku dah nabung setahun terakhir sebenernya buat ganti hape yang dah aku pake 2 tahun lebih ini. Klo misalnya kurang dikit, tambahin ya kak."

"Kamu mau I*hone seri terbaru juga ayok. Gak cuman aku temenin. Simpen tabungan kamu lebih lama lagi. Kali ini pake uang aku. Gak cuman hape, kamu mau belanja baju, tas, atau skincare…. Ayok….!"

"Cieee yang dermawan demi memek aku yang masih bakal berdarah klo dijebol. Eheheheh."
.
.
.
.
.
Sebelum jam 10, Gita dan Panjul meninggalkan Eli sendirian di kamarnya, setelah sang lelaki perkasa itu menyantap sarapannya. Entah kapan sang mojang itu terbangun. Lalu mereka menuju kamarnya Lala dimana Panjul menumpang mandi dan Gita merencanakan apa yang akan dilakukannya dengan sepupunya Lala tersebut.

Setengah 11 mereka bertiga meninggalkan kost-annya Lala dan melaju ke FX. Mengantarkan Lala terlebih dahulu yang mana dia ada show teater pada pukul 4 sore. Gita dan Panjul tentu setelah itu hanya tinggal berdua saja karena ingin membelanjakan barang-barang keinginan Gita.

Lewat tengah hari……… Eh, kenapa? Tunngu sebentar. Nampaknya ada yang ingin menceritakan kisahnya sendiri. Katanya momen waktu itu setahun yang lalu memang momen yang tak terlupakan dalam hidupnya….
.
.
.
.
.
"Diam bukan berarti tak memperhatikanmu. Haaai, aku Gita!"

Makasih ya Kakak Author dah mau ngasih kesempatan agar aku menceritakan sendiri apa yang aku alami lebih dari setahun yang lalu itu. Iya banget, saat-saat yang tak terlupakan dan sangat kunikmati. Kalau diingat kembali, aku benar-benar gak habis pikir kenapa aku bisa mengiyakan ajakan dari pacarnya Kak Viny tersebut. Aku memang terperdaya oleh pesonanya namun tak merasa sedang ditipudaya olehnya.


Oh iya, apa kabar kalian di masa pandemi ini? Jaga kesehatan selalu ya?! Pakai masker jangan dilupain kalau sudah di luar rumah. Eh, ngomong-ngomong udah liat virtual photobook aku yang pakai masker? Kalian masih bisa mengenaliku kan, meskipun sedang mengenakan masker beruang itu? Yaaah, meskipun yang sangat mengenali area selangkanganku hanyalah Ceu Eli dan Kak Panjul. Dan harus kuakui bahwa selama satu tahun terakhir ini aktivitas seksual aku hanya dengannya. Aku belum berani mencari kepuasan dari selain dia. Toh karena aku sudah sangat puas juga mendapatkan materi yang cukup untuk perkuliahan aku yang memasuki semester 2 saat ini.


Yuk, baca ceritaku waktu tengah bulan Juni tahun lalu.
.
.
.
"*Box sebenernya ada di Gancit, tapi karena kita sekalian mau hmmmmm….. Mending sekalian di PIM. Hotel di atas PIM mewah & baru banget. Kesana aja ya, Git?" Kudengar itulah percakapan pertama kami setelah menurunkan Lala di FX karena dia sedang ada show teater Team T.

"Iya, kak. Aku nurut. Kan Kakak yang punya duitnya. Hehehe. Malah aku udah chattingan sama Ceu Eli biar dia nelpon ke ibu aku alasan aku nginep di kostannya Ceu Eli."

"Emangnya kamu besok gak kuliah? Iya, aku emang udah booking *ntercontineltal Hotel di deket mall itu." Ujarnya padaku yang sudah merasakan kenyamanan di dalam mobil Pajero putihnya ini….

"Nggak, Kak. Aku gap year. Gak langsung kuliah setelah lulus SMA. Tapi dah nyari-nyari kampus juga sih. Udah telat juga sih klo daftar kampus swasta yang masuknya dua bulan lagi. Lagian aku baru dipromosikan ke KIII."

"Seneng aku tuh KIII ketambahan member kayak kamu, Chika. Makin keren aja sih. Eh, tapi ada lhoh kampus swasta yang Nerima mahasiswanya pas awal tahun. Kamu mau ambil jurusan apa?"

"Sastra Inggris, Kak. Iya, aku udah tau ada kampus yang begitu. Dan emang kampus inceranku ngebuka pendaftaran mahasiswa baru di awal tahun juga. Udah cukuplah uang aku buat daftar kuliah. Apalagi uangku buat beli hape gak kepake."

"Nanti kamu beli apapun di PIM2, tetep bakal aku transfer lagi ke kamu. Tenang aja. Tapi jangan nganggap diri kamu itu perempuan bayaran penjaja……."

"Aku tau konsekuensinya kok, Kak. Makasih banyak banget banget nih."


Hampir jam satu siang kami memasuki PIM2. Aku sudah beberapa kali sih ke Mall besar ini meskipun domisili rumahku di Jakarta Timur. Mall ini terasa khasnya oleh 2 skybridge melintasi atas jalan besar di bawahnya. Ah, kalian tentu sudah sangat paham dengan mall ini. Sengaja kami ke PIM2 karena store *Box berada disini. Tapi sebelum beli barang-barang keperluanku, terlebih dahulu kami makan di food court yang terasa luasnya dan terdapat di lantai atas Mall.



Aku menyantap ifumi dan jus alpukat sedangkan dia menghabiskan hidangan sup buntut serta jus strawberry. Setelah kenyang kami langsung ke *Box dan tentu saja aku seakan ngelunjak dengan menunjuk *phone keluaran terbaru. Ehehehehe. Selanjutnya kami ke S*go untuk membeli….. Kalian mau tau? Underwear. Hehehehe. Ya kan aku pas berangkat ke kost-nya Ceu Eli mana tau kalo ujung-ujungnya aku bakal lepas segel gini?! Aku harus make daleman yang seksi-seksi donk?!

Gak perlu lama-lama lah ya ngetik shopping di mallnya. Lagian bukan bagian ini kan yang kalian nantikan? Dan sekitar jam 4 kami yang menenteng belanjaan barang-barangku sudah berada di Hotel. Dan WOOOOOOOW gila, beneran mewah hotelnya. Selama Kak Panjul menyelesaikan urusan administrasi di meja resepsionis, aku yang ngecek di situs perjalanan yang populer itu, wow 3,5 juta ternyata kamar yang akan kami tempati sesaat lagi.







Very worth it harga semahal itu (menurut pandanganku) tapi interior hotel hingga di dalam kamar dan toiletnya teramat mewah. Ketika sudah di dalam kamar aku lantas asik sendiri dengan handphone baruku ini selagi Kak Panjul mandi terlebih dahulu. Ternyata waktu yang dihabiskan hanya kurang dari 15 menit. Lalu aku giliran kedua yang menghabiskan waktu lebih dari 40 menit karena aku menggunakannya bathtub untuk berendam juga. Dan tak lupa aku sudah membawa underwear yang tadi dibeli ke dalam kamar mandi juga. Hehehe.

Ah iya, aku gak tau kenapa ada kaca yang menyebabkan isi kamar mandi ini terlihat seluruhnya dari pandangan dia yang memang memperhatikan aku ketika berendam ini.

Ketika keluar dari kamar mandi dan mengeringkan tubuhku, aku memakai underwear yang pas di tubuhku ini. Menurut Kak Panjul sih tubuhku memenuhi fetishnya. Kurus tinggi langsing (kutilang) yang tak lama lagi akan berdarah akibat terkoyaknya harga diriku.




Aku menghampiri Kak Panjul yang sudah terduduk di kursi panjang yang mana di sisi kiri kursi tersebut kami dapat melihat pemandangan jalan arteri Pondok Indah yang ramai oleh kendaraan. Cukup tinggi view dari jendela kamar ini karena kami menempati kamar 917 yang berarti berada di lantai 9. Dia sudah tak memakai apapun sejak aku keluar dari kamar mandi, entah sudah seperti itu sejak kapan karena ketika dia selesai mandi, dia masih mengenakan piyama handuknya.

Tanpa perlu banyak berkata-kata wajah kami semakin dekat dan dengan memejamkan mataku terkecullah bibirku oleh hangatnya bibir lelaki yang bahkan baru kutemui tadi pagi. Kalau sekedar berciuman memang aku sudah biasa. Aku sudah berpacaran sejak kelas VIII dan sejak saat itu sudah mengenal apa itu ciuman bibir. Dan pertama kali mengenali perbuatan blowjob ketika aku awal masuk sekolah menengah atas. Sekedar itu, karena aku sungguh menjaga kehormatan dan kesucian tubuh ini. Makanya aku masih heran sampai detik ini aku bisa dengan mudahnya hanyut dalam suasana syahdu ini.

"Cupppphhh, mmmmmmhhhhh…." Sepasang tanganku memegang kepalanya dan dibalas kontan oleh sepasang tangannya yang sudah menggerayangi dada hingga vaginaku yang masih tertutupi underwear.

"Pilihan lingerie yang bagus, Git. Pas di badan kamu. Jujur aku malah suka sama tocil kayak kamu gini. Mmmmmmmpppphhh. Ummmmmmhhhhhh…." Pujian darinya semakin menaikkan hasrat aku akan hubungan yang lebih intim lagi.

Dilepaskannya pagutan bibir yang sudah mencapai perang lidah di dalam rongga mulutku dan kini lidahnya menjilati mukaku. Dimulai dari liur lidahnya membasahi hidung setelah merasa puas dengan bibirku. Lanjut ke mata kananku lalu membasahi kening kemudian membaluri mata kiri hingga ke pipi diakhiri menjilati lubang telinga kiri aku seraya mengatakan sesuatu yang membuat bulu ronaku bergidik.

"Kita akan menjalani hari yang hebat. Siapkah kamu wahai Gita Sekar Andarini?"

"Everything for you, brow. Please bring me to heaven…." Jawabku mantab penuh keyakinan.


"Kamu mau?" Tawarnya sambil arah mata turun melihat selangkangannya. Tentu aku tau maksudnya harus berbuat apa.

Sejurus kemudian aku yang sudah berbulan-bulan tidak melakukan hal ini karena sudah cukup lama aku putus mantanku jelas antusias. Tangan kiriku menggenggam penisnya yang memang besar dan panjang seraya lidahku mulai menjilati mulai dari bongkahan testis lalu naik membasahi tegaknya batang kemaluannya dan ditutupi dengan melahap penisnya penuh ke dalam mulutku. Yeaaah, Mas Bro. That's a deepthroat. I did it well. Meskipun aku jadi kesulitan dalam mengambil napas. Tapi ketika kumenengadahkan kepalaku menengok ekspresinya, speecless banget liat dia merem-melek keenakan. Jelas dia tak mudah ejakulasi meskipun aku sudah mengerahkan kemampuan maksimalku dalam memblowjobnya.

"Dah ya, Git. Kita pindah ke ranjang." Perkataannya membuatku berhenti melahap penisnya. Dia membuatku berdiri dan dalam duduknya dia melepaskan lingerie berwarna gelap mahal ini. Yaaaah, sebagus-bagusnya daleman emang pasti bakalan dilepas sih klo sang lelaki dah kepalang sange. Hehehe.

Dia membaringkanku di atas ranjang, terlentang dan kurentangkan tanganku di atas bed ukuran king size. Pahaku direnggangkan ya untuk selanjutnya dia balas memberikan jilatan-jilatan yang semakin membuat nafsu dan nafasku memburu.

"Aaaaaaaaaaaah. Iyaaaah, jilat disitu kak! Clit aku terutama. Engggggghh. Aaaaaahhnn…." Kurasakan lidahnya menusuk-nusuk ke dalam labia mayora dan jemarinya disentuhkannya di titik sensitif sebesar biji sumber segala kenikmatan seksual. Dia tak sampai memasukkan jemarinya ke dalam vaginaku karena tentu dia masih dengan mudah melihat langsung selaput dara masih menghalangi dunia luar dengan rahimku.



JLEEEEEBBBB BLESSSSSSHHHH

"AAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHH!"

Dengan sekali hentakan dia mencerai-beraikan tak hanya selaput daraku tapi juga sekalian membenamkan seluruh penisnya untuk dilawan dengan jepitan vaginaku yang baru kemasukan benda asing tegak, panjang dan besar ini. Terbenam seluruhnya karena kurasakan bulu kemaluan kami saling bertegur sapa.

Tak perlu kalian penasaran bagaimana rasanya. Sakit dan perihnya sangat terasa. Dan masa-masa terkoyak ini harus bisa kutahan beberapa menit ke depan sebelum kuyakini akan berubah jadi sesuatu yang nikmat.

"Sorry, Git. Aku emang sengaja langsung masukin semua. Tahan aja ya.. Arrrgghh. Tapi memek kamu tuh perawan yang paling keset dan ngegrip banget." Pujian darinya tidak serta-merta menghilangkan kesakitanku.

Tapi dia sangat mengerti karena tidak langsung menggoyangkan pinggulnya agar vaginaku beradaptasi terlebih dahulu akan ukuran dari benda asing yang baru membuatku tidak suci lagi. Butuh bermenit-menit agar aku memintanya memulai genjotannya. Tidak, aku tidak sampai mengeluarkan air mata meskipun seperih ini.


"Udah, aku udah siap. Haaah, haah, hah. Genjot aku, kak…."

"Kamu hebat lhoh, gak gampang keluar. Padahal tadi dah aku jilat duluan agak lama."

"Aku emang tahan lama kok, Kak." Jelas kuucapkan seperti itu karena sudah terlatih menahan orgasmeku selama mungkin saat aku 'berkencan' dengan Ceu Eli.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gak sakit lagi kan? Uuugggghhh, enak banget ngentotin kamu, Githhhh… Arrrgghh…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Enak bangeeeetttthhh sih ngentot ternyataaaaa. Aaaaaaaaaaaah, aaaaaahhhnnn. Ngggggghhh. Aaaaaaoooohhh. Oooooooooohh. Fuck me hardeeeeeerrrrrgggggghhhhh!!!!" Keras sekali teriakanku mengimbangi setiap hentakan penisnya keluar masuk vaginaku.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjiiiir, memek kamu enak bangeeeth, Gitaaaayaaaaaanggggggg…." Genjotannya makin keras saja temponya kurasakan ditimpakan ke dalam vaginaku yang sudah sering kulatih dengan senam kegel ini.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Nagih sama akuuuuu kaann? Aaaaaaaaaaaah. Ngggggghhh… Aaaaahhnnn."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gitaaaaa. Hiyaaaaaakkkkhhhh. AAAARRRRRGGGGHHHH!!!!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

"Kaaak? Aaaahhhnn. Kok di dalem?" Lebih dari 7 kali kurasakan jutaaan sel spermatozoid bersemayam dalam hangatnya liang peranakanku bercampur dengan darah suci keperawanan aku yang jumlahnya kini terungguli banyaknya. Dan ini berarti aku berhasil memuaskannya donk?

"Haaah, haaah. Tenang ajaah. Aku ada after pills. Git, kamu belum klimaks ya? Tumben banget ada cewe yang bisa ngalahin aku. Haaah, haah…"

"Ngggggghhh, kepuasan pelanggan yang utama Kak. Hehehe. Aku ga merasa unggul kok. Genjot aku lagi aja. Aku bentar lagi sampe kok. Anget banget kak, rahim aku tuh. Aaahnn…."


Kupikir hanya dijeda tak sampai 5 menit dan dia kembali menggenjot kemaluanku. Penisnya yang belum mengendur dan luberan sperma yang menyeruak keluar dari vagina rapatku membuat keringat kami berdua semakin semerbak di ruangan ber-AC sejuk ini.



Dengan kondisi kali ini membuat penetrasi kontolnya di dalam tubuhku semakin intensif. Kedua kakiku mengunci bagian belakang pahanya dan leherku diberikan kecupan dan hisapan dari bibirnya.

"Kaaak, Aaaakkkkh. Jangan dicupang leherkoooooh. Ngggggghhh. Di toket ajaaaaaah. Aaaaaaaaaaaah….."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Fuck you, Git! Gw pengen ngentotin Lo tiap bulan! Bodo amaaaat! Memek lo enaaaak! Grrrraaakkkkkkkkhhhh….." Sesuai arahanku setelah ucapannya ini dia mulutnya kemudian menyasar ke dadaku yang tak seberapa. Dan yak! Tertinggallah 3 tanda di sepasang payudaraku. 2 di atas puting kananku.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ngggggghhh…. AAAAKKKKH ENAAAAAAKKKKKHHHH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT

Pinggulku agak terangkat bersamaan dengan gelombang badai orgasme yang menerpaku. Memijat manja batang kemaluan panjang milik seorang lelaki yang mulai kusayang ini. Latihan kegel sudah tak berguna untuk menunda klimaksku. Ooooh, surga duniakah ini yang kurasa?

Dan ketika kumerasa partner seks aku menahan sekuat tenaga agar tak ejakulasi kembali. Dekapan tubuhnya makin erat meski jelas beban tubuhnya berat juga. Bagi kalian yang masih bisa menahan agar tidak crot saat vagina kami berkontraksi hebat karena orgasme, kalian hebat. Dan kedudukan kami saat ini bisa dikatakan imbang.



Saat ini dia memegang pergelangan dan melebarkan kedua kaki jenjangku membentuk huruf V. Jujur, aku sudah bodo amat mau dieksploitasi seperti apa lagi. Namun tampak harga dirinya masih tinggi dengan tidak membiarkan aku mendominasi permainan seperti bergaya layaknya Koboy perempuan diatas lelaki.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Nanti banrengin aja, Kaaaak! Ngggggghhh, aaaaaahhhnnn."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gitttt, sodomin sekalian yaaa?! Grrrraaakkkkkkkkhhh. Aaaaaaaaaaaah….."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iyaaaah! Langsung masukin ajaaaaaah. Aku dah biasa dimasukin di pantat sama diodonya Ceu Eliiiiaaaaaaakkkkhhhh!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

PLOOOOP


Dia menarik aku hingga ujung ranjang lalu….


JLEB bless….

Tak terlalu sulit penisnya memasuki lubang pantatku. Luberan berbagai cairan entahbitu sperma, lendir orgasmeku, hingga darah perawan yang sedikit membuat warna merah yang sedari tadi membaluri penisnya memudahkan penetrasi untuk melakukan anal seks denganku

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Please touch my clit! Oooooooh. Ngggggghhh. Aaaaaahhhnnn……" Ucapanku diresponnya dengan memasukkan kedua jari tangan kirinya yaitu jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam vaginaku dengan jempol yang menekan-nekan itilku. Aku hanya ingin menikmati sensasi luar biasa ini dengan terus memandang parasnya yang tampan.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

PLOOOOP

"Enakan memek kamu, jauh…. Dah ah nyodomin kamunya. Heheheheh. Haaaah, haaah, haah."

Nampaknya prinsip aku dengan tidak adanya penetrasi ke vagina saat bermain dengan Ceu Eli tapi dimasukkan ke dalam lubang pantat aku mempengaruhi rasa yang dinikmati olehnya. Tubuhku agak diangkat olehnya agar aku kembali berbaring di tengah ranjang.



BLESSSSSSHHHH

Lututku menekuk dan terkunci oleh sikutnya di sisi luar. Lagi-lagi aku yang didominasi olehnya. Mungkin di kesempatan bercinta bulan berikutnya akankah aku diberi kesempatan untuk mempraktekkan gaya wot?

"Uuuugggghhh, nagih beneran! Juaraaaaa memek kamu…. Aaaarrrrrgggghhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Mmmmmmhhhhh, Ummmmmmhhhhhhrrrrrrrggghhhhh….."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Mulutku hanya bisa mendesah tertahan oleh ciumannya yang jauh lebih ganas dibanding saat kami baru saling melepas pakaian dalam.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"MMMMMMMPPPPHHH! MMMMMMMMMMMMHHHHHHHH!

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT
CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

GILAAAK! KOK COWOK ADA SIH YANG BISA DENGAN GANASNYA MELAKUKAN FRENCH KISS TAPI KONTOLNYA MASIH KELUAR MASUK DI VAGINA SANG CEWEK?! Aku lagi merasakan pengalaman ini. Selusin kali sengatan listrik membuat vaginaku membincangkan cairan kenikmatan tiada Tara yang semakin membuat rahimku hangat.


Aaaaaah, tidak! MEMEK AKU PANAAASSSS!!!! DIA MASIH MENGGENJOTKU……!!!!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"MMMMMMHHHHH, CUPPPPHHH! STOOOOOPP DOLOOOO!!!! MEMEK AKOOOOH PERIIIIIH!"

Aku berhasil mengeluarkan suara ketika dia dengan sukarela melepaskan pagutan ya di bibirku. Dan saat ini genjotannya sudah tidak terlalu ganas. Tapi tidak berhenti ya sama saja tetap membuat aku tak terlalu nyaman. Tapi enak! Tapi periiiiih! Aaaaah, aku bingung!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"TEGAAAAAAAA! PLIS CROOOT DOOONK, KAAAKHHH! AAAAHHHNN."

Permintaanku belum mengakhiri genjotannya. Tak terasa air mataku sedikit menetes dari sepasang mata bola. Meskipun saat ini keperihan tak terasa begitu sangat di dinding vaginaku. Dia masih saja memburu ejakulasinya yang kedua.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iyaaaaaaaaaakkkkhhhhh. GGGRRRRRRRRRHHHHHHHHHH!!!!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

Aku merasakan semburan spermanya semakin menyesakkan rahimku. Dihujamkan ya sangat dalam dan mentok. Dan hanya 5 detik kemudian…..

"Akhirnyaaa, AAAAAAAAAAAAH AAAARRRRGGGHH AAAAAAAAAAAAH AAAAAKKKKKHHH!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

Bermenit-menit kemudian penisnya tak juga dia keluarkan dari liang nikmatku. Jelas orgasmeku yang ketiga dan ejakulasinya yang kedua barusan menyudahi kebahagiaan kami dalam bercinta petang ini. Nikmat? Sudah tentu.

Nampaknya aku akan tak terlalu memikirkan dengan fans mana yang bisa kugoda untuk memvote aku di SSK 2019 ini dengan benefit menikmati tubuhku. Aku hanya ingin bercinta dengan Kak Panjul saja. Biarlah Ceu Eli menawarkan tubuhnya ke beberapa Fans demi masuk senbatsu single original padahal di Garut dia sudah punya pacar. Aku ingin jadi member yang lurus-lurus saja saat SSK.

Bahkan kalau kupikir, dengan lepasnya perawanku oleh Kak Panjul selain mendapatkan Handphone baru juga akan ditransfer puluhan juta olehnya. Bisa buat bayar kuliah dianggap bayar sendiri oleh orang tuaku.

PLOOOOP

Lebih dari 10 menit sejak percampuran kedua lendir kenikmatan masing-masing di dalam vaginaku baru terlepaslah penisnya. Itu pun sengaja terlepas sendiri menunggu kontolnya tidak ngaceng lagi. Tapi masih keliatan gede dan panjangnya kok.
.
.
.
.
Boleh aku persingkat ya? Plisss?! Karena di hotel kami tak hanya bercinta saat matahari terbenam. Saat matahari masih di fajar timur kami kembali melakukannya.

Di senja yang semakin membuat kami kelelahan kami berdua turun ke resto hotel di dekat lobby sekitar jam 8 malam. Sudah tak peduli lah aku yang ketika berjalan terlihat seperti orang yang kesakitan di bagian selangkangan. Serasa masih ada penis yang menancap sih. Tapi seharusnya yang menatap bagian bawah badanku gak perlu heran donk? Kan liatnya di hotel, yakin deh kamar yang dibooking oleh para pasangan pasti ujung-ujungnya ya ngentot juga.

Lagian aku merasa diriku cantik kok. Eh, cantik apa ganteng ya? Aku gak tomboy kok. Yang tomboy itu Azizi. Emang sih rambut aku pendek banget. Tapi gumpalan lemak susuku masih terlihat kok, yaaah meskipun jangan dibandingkan dengan Kak Anin sih. Oh iya, setelah kisahku ini ada kisahnya Kak Anin lhoh. Makanya pantengin terus thread ini.
.
..
.
Pukul 9 kami kembali ke kamar. Menggosok gigi setelah makan sering kulakukan agar tak meninggalkan bau yang tak sedap di mulut. Dan ternyata teman kencanku di ranjang yang sepreinya ada sedikit bercak merah darah suciku juga memiliki kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur.

Terakhir kulihat jam di handphone menunjukkan di angka 11 sebelum kutertidur. Waktu 2 jam sebelum terlelap kuhabiskan dengan menonton banyak MV dari boyband Korea kesukaanku. Kenapa aku sangat padu dengan Ceu Eli salah satunya karena kami memiliki hobi yang sama. Ternyata Kak Panjul tidak nyinyir dengan kegemaranku. Memang dia bukan penikmat K-POP, tapi dia tak mencibir. Bahkan aku diperbolehkannya bersandar di dada bidangnya selama hampir 2 jam saat aku menontonnya lewat handphone dengan layanan WiFi gratis dari pihak hotel.

Tapi percakapan yang bisa kubagikan seperti ini.

"Terserah sih member jeketi punya bias idol Korea, tapi sekedar kagum sama karya-karyanya aja. Jangan pernah berfantasi bercinta dengan biasnya. Googling aja dengan keyword 'ukuran penis rata-rata lelaki di berbagai negara'. Pria Indo jauh lebih panjang daripada orang sana. Berdasarkan riset itu."

Aku yang penasaran tentu donk langsung gugling.

"Wah, iya. Masa cuman segitu panjang penis orang sana? Untung aku udah punya kontol kesayangan. Punya kak Panjul. Hehehe."
.
.
.
.
.
.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Sudah, kalian tak perlu bertanya kejadian sebelum aku diarahkan dengan gaya doggy-style ini bagaimana keadaannya. Yang jelas matahari sudah agak tinggi. Kami sudah sarapan satu jam sebelum kami bercinta kembali pukul 8 pagi ini di kamar mandi

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kurassss pejukuuu nona bondolkuuuu. Aaaarrrrrgggghhhh…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Sebenarnya di tangan kananku menggenggam handphone yang baru dibeli kemarin itu. Yak! Kami merekam persetubuhan kami. Kuarahka kamera belakang hp ke cermin di hadapan kami. Bisa jadi bukti valid setidaknya untuk ditunjukkan pada Ceu Eli kalau aku sudah mahir dalam bercinta. Aku sangat menikmatinya dan yang jelas aku bisa mengimbangi dia. Tapi kalian jangan harap sextape kami tersebar di internet karena ini bukan untuk konsumsi umum. Hehehe.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ngggggghhh aaaahhnnn aaaaakkkhhhh……."

Otak aku sedang berusaha keras agar aku bisa multitasking mengambil video dengan stabil dan tetap merasakan kenikmatan di area selangkanganku.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Gw crotttin Lo nih, Gitttt!!!! HIYAAAAAAKKKKHHHH!"

"SAMPE JUGAA AKUUUUH! AAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKHHHH!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT
CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

PLOOOOP

Video yang kurekam diakhiri sudah. Ragaku terhuyung dan sebelum benar-benar terjatuh ke lantai kamar mandi, Kak Panjul merangkulku dari belakang. Dituntunnya diriku menuju bathtub yang sudah terisi air hangat dengan busa melimpah. Masih ada waktu lebih dari 2 jam untuk kami sebelum check-out.

Di dalam rendaman bisa dengan wangi aromatherapy ini tubuhku berada di depannya. Berkali-kali leherku menengok ke samping kanan agar bibirnya tersambung oleh pagutan ciumanku. Kami benar-benar mandi tanpa adanya penetrasi kembali. Meskipun dalam rangkulannya kami bisa dibilang melakukan cuddle-cuddle manja. Dia membaluri dada, bahu, paha dengan busa dan kami berendam selama 30 menit lebih.
.
.
Jam sepuluh lewat kami keluar kamar mandi, mengeringkan badan, memakai baju rapih kembali dan persiapan check-out karena aku sudah di-chat oleh ibuku agar sampai tak terlalu lama setelah tengah hari. Dan aku diantar pulang oleh Kak Panjul hingga 100 meter jelang rumahku.
.
.
.
Hinga paragraf-paragraf terakhir kisahku diketik saat bulan kemerdekaan RI ke 75 sudah memasuki tanggal 20an di akhir pekan. Aku masih rutin tiap bulan mendapatkan nafkah lahir batin dari kak Panjul. Katanya, aku pengganti Kak Natalia yang sempurna. Padahal kan Kak Nat jauh lebih seksi dari aku. Tapi kan fetishnya Kak Panjul ya cewek kutilang sepertiku. Menjadikannya sebagai sugar Daddy memiliki resiko memang, tapi itulah bagian yang menantang.
.
.
.
.
Udah dulu ya. Siapa tau aku bisa cerita lagi kisahku. Semoga masa sulit di kala pandemi ini segera berakhir. Terhitung aku sangat menginginkan perkuliahan tatap muka di kampus aku di bilangan Ps Minggu itu. Praktis setelah aku melakukan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) awal Maret, selanjutnya aku menjalani perkuliahan online.
.
.
.
To be continued…..
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd