Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Aktivitas Seksual Para 'Gadis' (Kisah 10: Vikuy. Update 6 Januari 2021)

Diantara member yang ceritanya sudah saya buat di draft, mana yang paling menggairahkan bagi anda?

  • Yona

    Votes: 25 12,6%
  • Vienny

    Votes: 30 15,2%
  • Anin

    Votes: 35 17,7%
  • Lala

    Votes: 19 9,6%
  • Cinhap

    Votes: 29 14,6%
  • Jinan

    Votes: 11 5,6%
  • Beby

    Votes: 18 9,1%
  • Desy

    Votes: 16 8,1%
  • Shani

    Votes: 31 15,7%
  • Gracia

    Votes: 46 23,2%
  • Feni

    Votes: 8 4,0%
  • Rona

    Votes: 8 4,0%
  • Okta

    Votes: 3 1,5%
  • Amel

    Votes: 19 9,6%
  • Nurhayati

    Votes: 13 6,6%

  • Total voters
    198
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Mi

n anin... buat bacol arghhh
Hah, gimana? Agan pernah vc sama Anin? Seksi gak pakeannya?
Tiplam hu wkwkwk
Salam crot di dalem memeknya Naomi.

Mantep nii lala muncul lagi...
Kayaknya Lala bakal banyak gw ceritain deh. Secara di semesta ini dia sepupuan sama salah satu tokoh pria.

mantap hu gazzz
Tunggu kisah selanjutnya. Bakal blegedezzzz....

Cinhap jinannya di tunggu hehe
Saatnya 2 sohib sekampus ini beraksi.

Waduh gas hu gas
Gass poll!

Gasin,otongku meronta² niiii
Funfact: Apalagi Otong gueeeeeh!!!! Yang berjam-jam ngetik, cari bahan foto member, cari bahan foto gaya ewean dll....

Gaskuen langsung hu
Gass laaah. Nih udah ganti halaman....

Up suhu, ditunggu updatenya, dan semoga sukses vc nya yaa, semoga bisa ada yang di riyain skuakk
Udah kok VC sama Aya-nya. Sumpah, klo Aya baca thread ini ya dia juga bisa tau siapa penulis thread ini. Jangan Cepu ya pada, Kisanak.
 
PUNCAK KENIKMATAN. (1)


Tersebutlah seorang pemuda yang sudah tak remaja lagi melihat show teater jeketi dari kanal streaming rajawali citra televisi plus. Di akhir bulan Juni 2020.

"Anjir lah, sange gw sama sodara sendiri! Lala kecil gitu bodynya jadi. Muka polos masih keliatan polos aja dah padahal pernah gw pake. Bubaran teater gw ajak jalan besok ah!"

Lagu unit 'Berikanlah Cokelat dengan Bibir' yang dibawakan Nabila Fitriana, Cindy Hapsari, dan Aninditha Rahma sangat menggairahkan bagi mata lelaki yang haus akan belaian perempuan. Apalagi bagi seorang Panjul yang selama masa Pandemi ini sudah bisa dibilang hampir 3 bulan tidak bertemu sang kekasih, Viny.

Terakhir mereka bertemu dua pekan setelah Viny lulus dari idol grup yang membesarkan namanya. Tentu sebagai hadiah kelulusan Viny, telah terjadilah beberapa kali dalam kurung waktu dua pekan itu suatu kegiatan praktek biologi bab reproduksi antar 2 insan yang makin dimabuk kepayang.
.
.
.
Yang bahkan tidak Viny ketahui adalah meskipun cintanya Panjul diberikan hanya kepada Viny seorang dan kedepannya akan terus menjalin hubungan yang semakin serius, tapi nafsu birahi kekasihnya masih saja terlampiaskan kepada kompatriotnya sesama member jeketi. Terhitung selain Viny yang utama, benih-benih kenikmatan juga tersebar untuk Desy lalu bisa meniduri Yona, Beby, Okta, hingga sepupunya sendiri Lala.

Ah rata-rata member yang sudah tidak perawan karena mereka punya pacar atau sekedar cinta satu malam juga pernah dieksploitasi tubuhnya oleh Panji. Sebutlah Shani yang akhirnya bisa menikmati kenikmatan selain dari Henry.
.
.
Ok, ini memang dibumbui oleh kesalahpahaman diantara Panjul dengan Viny yang diawali kekhilafan Viny yang melakukan incest dengan Viddy adiknya bersamaan dengan persetubuhan antara Shani dengan kokoh di apartemennya ketika papahnya Shani dinas ke luar kota. Tidak ada swinger seperti Henry mencicipi Viny atau Viddy yang bercinta dengan Shani, bukan seperti itu. Hanya sekedar persetubuhan sedarah yang terjadi malam itu.

Setelah selesai bercinta dengan Viddy tersebut Viny mengangkat video call dari pacarnya. Damn, ketahuanlah bahwa Viny sedang ditiduri seorang lelaki (tanpa diketahui bahwa adiknya Viny sendiri yang menyetubuhinya) karena Panjul memaksa untuk diperlihatkan keadaan sekitar tempat Viny berada. Ranjang berantakan, dan sang penerima panggilan video tersebut sedang dalam keadaan berpeluh keringat hanya tertutup selimut.

Akhirnya dicetuskan lah ide oleh Henry yang berinisiatif nelpon Panjul menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Viny memang bersetubuh dengan lelaki, tapi Henry mengaku bahwa dirinyalah yang meniduri Viny. Berawal dari Viny yang ingin bermalam di apartemennya Shani hingga terjadilah kejadian yang membuat Panjul naik pitam. Henry tidak pernah menyangkut-pautkan keberadaan Viddy waktu itu karena tidak ingin Panjul menghajar calon adik iparnya sendiri. Hal yang kemudian meredakan kemarahan Panjul pada Viny ya mau gak mau Shani lah yang diajukan untuk tukar guling kenikmatan ini. Begitulah adanya.

Lalu ada Feni yang setelah tinggal mandiri di apartemennya sudah makin bebas untuk dinikmati tubuhnya oleh siapapun Lelaki yang berani membiayai gaya hidupnya. Meskipun tetap saja perawan macam Nurhayati juga akhirnya takluk. Kira-kira seperti itu kilas balik kebejatan seorang Panjul 6 tahun terakhir ini. Malaikat Atid sudah sangat akrab mencatat segala keburukan dari seorang Panjul
.
..
.
"Gw sih maunya berbagi kenikmatan dan rejeki gw ke member akademi juga sih. Ya meskipun banyak diantaranya sudah diangkat jadi member tim, tapi nama mereka masih ada di jajaran member akademi hingga akhir Juni ini. Gw tertarik banget sama Feby yang memang KW Supernya cewe gw. Meski katanya Lala Feby pernah curhat klo dia udah ga perawan karena dulu pacarannya lumayan bebas, gapapa lah. Dhea, Alma & Vivi boleh juga, targetin juga ah. Belom lama Alma kan ada foto berdua bareng mantannya yang terblow-up. Bodoh sih klo belom dipake tuh Alma, padahal mah adeknya udah parah banget. Vivi sih katanya Lala belom pernah pacaran. Padahal jago gombalin Chika dan Mira." Panjul mulai berkhayal.


"Jujur gw juga penasaran sama goyangan polos partnernya Lala di unit itu dah. Anin dan Cinhap yang gw tahu sempat punya pacar meskipun di jeketi ada golden rules sih. Apa gw ajak sekalian ya mereka bertiga liburan weekend ini?"

"Dan kalau lancar dapetin tubuhnya Cinhap ya gak mustahil nargetin Jinan toh? Yakin banget gw klo Aya setela dirawanin di Bali disela-sela beberapa hari syuting single original pertama jeketi, dia ceritain gimana gw ke kawan karibnya, Cinhap itu. Terbaik lah buat Jinan & Cinhap yang ngebantuin pas gw buka segelnya Aya waktu di Bali. Pengen juga gw santap tubuh keduanya. Tapi waktu itu selangkangan gw berjam-jam cuman nargetin memek peretnya Aya doank. Udah mupeng sih mereka tapi ya gimana lagi?"

Pesan garis terkirim ke Lala menjelang pukul 9.

"Weekend kamu ga ada kegiatan Jeketi kan, KaLala?" Ketik Panjul mengawali chat. Meskipun usia Lala lebih muda lebih dari 1 windu tapi memang Panjul memanggil adik sepupunya mengikuti tren semata.

"Ada lagi Selasa, mas. Klo mau ngajakin jalan aku mau banget. Kak Viny pacarnya Mas masih takut kemana-mana ya?"

"Iya. Klo keluar rumah masih sekitaran Tangerang aja. Bisa diitung jari dia ke Jakarta tiga bulan terakhir."

"Jangan jadi putus komunikasi, mas."

"Nggak donk. Dia kan masa depan mas. Selagi dia merajut sulamannya selalu sambil nelpon mas kok…."

"Yang diseriusin satu kak Viny, yang dibaperin banyak. Ekhem kak Aya. Ahahaha."

"Mas to the point aja nih. Gak mungkin mas tadi ga merhatiin kamu di lagu unit Cokelat. Kamu menggairahkan banget, dek."

"Kayaknya aku mau dibawa ke Villa nih. Hehehe. Yuk mas. Sange kan?!"

"Rekreasi sekalian yuk. Taman safari dah buka kok. Jalan tol dah ga seketat bulan lalu. Kalo bisa sih. Hmmmmmm."

"Aku tau maksudnya mas, gak mungkin sih Kak Anin sama kak Cindy gak bikin sange mas juga. Tapi yakin 1 lawan kami 3 cewek, mas bakalan kuat?"

"Pernah kok sekaligus 2, tiga belom sih. Ntar deh mas ajak juga temen mas. Pacar member senior kamu."

"Pacarnya siapa kak?"

"Pacarnya Chika. Cherry boy dia. Mohon dibimbing ya biar dia bisa muasin Chika pas ultahnya Oktober nanti."

"Wow, siapa nih diantara aku, Kak Anin, sama Kak Cindy yang dapet perjakanya ya? Hehehehe."

"Ya udah sana mas tunggu konfirmasi dari kalian. Kabari mereka dulu."

"Tunggu ya mas. Eh, lupa. Chika itu satu generasi sama aku."

Gak pake lama Lala menghubungi Anin.

"Kak, liburan yuk Sabtu Minggu ini…" Lala memulai telponnya.

"Liburan kemana, La? Sabtu Minggu berarti nginep donk?" Anin menjawab telpon dari Lala ketika baru saja memakai daster setelah selesai mandi.

"Iya, kak. Nginep di Villa puncak. Tapi Sabtu siang sampe sore wisata dulu kita."

"Kan itu jauh. Emang kamu bisa nyetir?" Karena Anin pun belum pernah belajar stir mobil.

"Sebenernya aku diajak sama kakak Sepupu yang laki-laki sih, Kak Anin. Aku juga mau ngajakin Kak Cindy. Mikirnya jangan kelamaan ya, kak. Berangkatnya besok pagi soalnya."

"Mau! Dah suntuk juga jarang jalan karena psbb. Ngemall aja sebatas FX. Eh, sepupumu itu yang pernah diceritain pernah nidurin kamu bukan?"

"Iya, dia yang sudah mendewasakan aku. Hehehe."

"Duh, takoooot. Semoga aku ga tergoda deh."

"Emang kak Anin bisa tergodanya karena apa?"

"Dibeliin barang lah. Jangan bilang aku matre. Tapi gimana namanya juga kebutuhan."

"Begituan juga kebutuhan kan, kak? Ahahah." Pertanyaan yang menohok dari Lala.


"Ya siapa aja yang berani jajanin aku barang branded, bebas aja siapa yang mau ajak aku jalan."

"Kakak sepupu aku itu jarang aku ceritain sih ke temen-temen member. Besok pasti kaget deh Kak Anin klo liat dia itu sebenernya siapa?"

"Ya udah biar aku penasaran. Kaget gimana? Emangnya aku kenal?"

"Kenal deket pasti nggak. Tapi cwenya kan member juga. Jelas aku tau mereka dah rutin have sex agar hubungan mereka makin awet."

"Halah, ngentot biar cwenya makin sayang gitu? Hahahaha. Berani bener lu main belakang sesama member juga, dasar ya KaLala. Kecil imut tapi sangean."

"Aku kan dari Lampung, Kak. Dia yang jagain aku selama di perantauan sini. Sumber kenyamanan aku ya dari dia aja. Kak Anin sih enak sumber kenikmatannya ada beberapa."

"Untung gak jadi tepos nih dada gw pernah digerayangin beberapa cowo. Ada yang sama pacar tapi beberapa dah jadi mantan karena gw sekarang jomblo bebas aktif menebar racun birahi kemana-mana. Ada yang main sama staf juga. Ah, tapi cowo mah kebanyakan yang buka baju, genjot entotin gw, crot keluar, tidur. Untung aja gw tetep dijajanin."

"Pacarnya sepupu aku tuh tepos lhoh, Kak Anin."

"Siapa? Kak Viny?! Bukan maksudku nyinggung Kak Viny. Tapi klo dah ngomongin member tepos ya ngarahinnya ke dia. Kan pernah aku kelepasan ngatain Kak Viny tepos waktu MC teater."

"Tunggu aja besok ya, Kak. Oh iya, dia juga rencananya ajak temennya. Pacarnya member KIII lhoh."

"Wah, ampun dah klo bener sepupu kamu tuh pacarnya Kak Viny. Sering banget Kak Yona, Kak Beby, CiDes, bahkan sampe Aya langsung ketagihan setelah diperawanin sama cowonya Kak Viny itu. Satunya lagi siapa? Boleh aku tau, La?"

"Pacarnya Chika, Kak."

"Ahahaha, Chika udah punya pacar ternyata. Chika cantik gitu ya wajar sih. Awas aja cowonya biasa aja. Main pelet pasti."

"Kak Anin yang setim aja baru tau, aku apalagi. Tapi Chika belom diapa-apain. Masih yang wajar aja kata sepupu aku diceritain kan."

"Wow perjaka. 2 lawan 2 atau 2 lawan 3 nih? Cindy mau kamu ajak juga, kan? Kamu yang telpon gih."

"Iya kak, aku mau telpon kak Cinhap. Ah, kayak kita bakalan ngewe di villa aja kak. Kan ada perjaka tuh. Ada lagi ga kak?"

"Wah misal diajakin pacarnya Kak Viny gak mungkin ga ngentot sih klo dia liburan ngajakin cewe. Ya udah gih, telpon cindy."

"Menjurus ya bakal kesana sih. Ya udah aku telpon Kak Cindy. Bye kak Anin.

"Bye kalala."
.
.
.


Tidak terlalu susah Lala mengajak Cindy Hapsari setelah Anin terkonfirmasi mau diajak wisata. Setelah ajakannya Lala dipenuhi oleh Cindy selanjutnya Cindy mengajukan suatu ide.

"Lala, mobilnya bawa yang mini Van aja. Biar muat banyak. Kan sepupumu ngajak temen. Tambah kamu, aku, Anin. Boleh gak aku ajak Jinan juga?"

"Oh, iya boleh kak Cindy. Ajak Kak Jinan juga. Makin rame makin asik. Nanti aku bilang sepupuku biar bawa mobil yang gede."

"Makin rame makin bergairah. Anggap aja gitu, Kalala."

"Eh? Ahahahah."

"Tadi kan telpon darimu sempet gak aku angkat karena aku lagi makan. Sebelom telpon kamu nyambung lagi, aku sempet baca chat dari Kak Anin. Ya makanya aku tau kamu mau ngajak Plesiran. Kan Kak Anin nebaknya sepupu kamu tuh tuh Pacarnya Kak Viny. Kalo beneran sih wah, aku kebayang-bayang ceritanya Aya setelah diperawanin, kepengen terus diajakin ke ranjang sama pacarnya Kak Viny."

"Masih rahasia kak. Hehehe. Makasih lhoh klo akhirnya kak Jinan mau diajak Kak Cindy juga."

"Apa aku ajak Aya sekalian?"

"Eh, kak. Aku kan belom pasti bilang sepupu aku tuh Pacarnya Kak Viny yang pernah merawanin Kak Aya. Kalaupun iya, jangan lah kak. Kayaknya Kak Aya juga main hati juga ke Pacarnya Kak Viny. Jangan kak." Sanggah Lala agar Cindy mengurungkan niatnya.

"Ok, udah dulu ya. Biar aku langsung telpon Jinan. Masih nge-game dia biasanya klo belom tengah malem."

Selanjutnya Cindy menghubungi Jinan. Ajakan yang tidak mungkin ditolak.

"Jadi Lo nebaknya tuh Lala sepupuan sama Pacarnya Kak Viny, Cin?" Jinan bertanya pada sohib yang tak hanya di tempat kerja namun juga di kampus yang terletak di bilangan Kebayoran Baru.

"Kak Anin sih nebaknya gitu, Nan."

"Cin, gw tau Lo waktu di Bali mupeng juga sama kayak gw. Asli dah sange berat banget gw pengen juga dientot Kak Panjul. Tapi kan Aya gak mau lepas gitu. Gak ngasih kesempatan kita dientot juga."

"Gapapa lah. Namanya juga first experience. Cupu Aya baru diperawanin umur 22. Gw dah dari umur 19 sama mantan pacar, dia senior yang waktu masih maba dia dah deketin gw. Lo tau orangnya kan? Hampir aja gw dijebolnya di kampus, untung masih sempet ke kost-annya dia. Lo malah pernah ngewe sama Cowo lo yang sekarang pas di kampus kan, Nan?" Cindy terus-menerus mengintrogasi sahabatnya itu.


"Bangsat emang, deg-degan parah lah gw tiap pekan dientot cowo gw di ruang sekretariat BEM Fakultas gw. Mentang-mentang dia pengurus BEM & megang kuncinya. Dah kepalang sange dia." Jinan menjelaskan persetubuhan nekatnya dengan sang pacar. Meskipun lelaki itu bukan yang pertama menidurinya.

"Lu ngewenya jangan keseringan, Nan."

"Gw belom ngewe lagi ya selama psbb ini. Cowo gw jadi susah ngajakin gw jalan, Cin."

"Tapi sebelom ini kan seminggu sekali kan lu ngewe sama dia? Memek lu makin item tuh, Nan. Bokong dah kayak perempuan yang dah punya anak aja lo, saking bahenolnya."

"Ngentot itu kan kebutuhan biologis. Lo tau kan gw sering gonta-ganti cowo? Sepele aja sih. Cowo mana sih yang gak mau nidurin gw, tapi prinsip gw tuh gak mau main sama cowo yang gak bisa muasin gw. Gw kasih kesempatan buat cowo manapun macarin gw. Selama dia bisa muasin gw, hubungan lanjut. Sekalinya gw gak puas, putus, hilang kontak, blokir, campakkan. Jadi cewek harus punya prinsip lah, Cin."

"Klo bener sepupunya Lala itu pacarnya Kak Viny gimana Lo, Nan?"

"Wah, kelas berat sih itu. Balik lagi klo nginget waktu Aya diperawanin, kita kan di kamar yang sama. Lo liat perkasanya dia kan? Saking mupengnya kita malah kita mendadak les biola tuh, Cyiiin…"

"Ahahahah, dari situ gw bisa liat dan ngerasain memek item Lo, Nan. Kan selama ini di backstage pas member ganti baju total telanjang ya ngapain merhatiin kan?"

"Anjir lah. Gw mau packing dan tidur ceper ah."

"Besok gw pagi-pagi bener langsung ke apartemen keluarga Lo, Nan. Dari sana kita tungguin Lala, sepupunya dan temen sepupunya Lala. Juga Kak Anin yang bakal ke Apartemen lu. Abis itu kan deket dari tol Kuningan Barat atau Pancoran."

"Iya, Cin. Akhirnya ya bisa ngentot lagi setelah psbb dikurung. Kontol oh kontol. Member juga manusia kalik."

"Ahahahah, ok bye Nan."
.
.
Setelah Lala membujuk Anin lalu Cinhap kemudian akhirnya juga berhasil mengajak Jinan juga. Panjul berkelakar kepada sohibnya, Ary. Ajakan yang ga bisa diabaikan oleh Ary. Sudah tengah malam via sambungan telpon.

"Ry, Lo beneran selama ngedate sama Chika blom pernah lu pake tuh cewe lu?"

"Ya kagak lah, bang. Kagak berani gw. Dia mau gw pacarin aja gw bersyukur banget."

"Secantik dia masa lu ga nafsu?"

"Ditahan sih, masih bisa. Lagian mana bisa? Kan gw klo ngajak jalan dia tuh dia maunya masih ditemenin nyokapnya."

"Serius? Yang akhir tahun lu ajak Chika nonton Jumanji itu bareng Mamanya juga. Duh sial la gan…….?!"

"Iya. Haha. Gimana mau bebas? Makanya abis itu gw seringnya ngapelin aja ke rumahnya Chika. Lebih bebas sih. Karena pas gw ngobrol di teras sama Chika, papa & mamanya ya ga mantengin."

"Ya udah, lu kan dah mau diajak ke Safari & Villa di puncak. Nih gw dah pesen villa yang bagus. Lu pilih dah antara Anin, Lala, Cinhap, atau Jinan yang mau lu modusin. Gw sih gak yakin Minggu sore itu lu masih perjaka. Member kelas berat semua. Dah gak perawan sih mereka berempat. Tapi lu bisa belajar banyak dari mereka!"

"Lala kan sepupu lo, bang. Gapapa gw entotin nih? Ah gw masih awam banget, blom pernah ML. Chika itu pacar ketiga sepanjang hidup gw. Terserah lah gw mau dibilang cupu umur 20 masih blom pernah ngewe karena paling mentok cuman cipokan dan grepe doank!"

"Ya makanya lu bisa belajar kan gw bilang tadi. Dan pas lu dah beneran bisa ngajak jalan Chika, pas lu bener-bener ngelakuin itu ke Chika ya lu dah pinter, Ry."

"Jujur sih, bang. Gw abis pulang ngapelin Chika seringnya gw coli sambil bayangin Chika pas gw apelin. Gw ga munafik sih bang, gw nafsu sama pacar gw itu bang. Tapi emang belum saatnya. Diajakin gini gw semangat banget lah. Makasih ya, bang."

"Tapi besok lu yang nyetir Jakarta ke Puncak, Cisarua PP. Terserah lu mau naroh Anin atau Jinan atau Cinhap di kursi depan. Lala sama gw di kursi belakang."

"Ga minta bales jasa yang lain kan bang?"

"Maksud lu?"

"Bang Panjul mau make Chika gitu?" Ary mempertanyakan apakah ada maksud terselubung dari kawan yang dikenalnya dari hobi ngidol yang sama.

"Perawannya Chika kan buat lu, pacarnya."

"Setelah gw perawanin, bang?"

"Gw gak mau nidurin cewe yang gak mau sama gw. Merkosa dia dianggapnya."

"Ok, kalo gitu. Gw pamit bang. Wassalam. Besok kan bangun pagi."

"Bentar, Ry. Lu dah jadian sama Chika, itu Dhea mau lu kemanain? Kata lu kan Dhea dah pernah lu ajak jalan 2-3 kali." Panjul masih penasaran dengan tingkah temannya yang populer di kalangan generasi 7 ini.

"Cuman diajak jalan doank. Karena gak mungkin kan gw lama-lama ngapelin di rumahnya. Ngeri ah, bang. Banyak ular. Tau deh hubungan gw sama Dhea mau gimana. Tapi dia fine-fine aja begitu tau gw nembak Chika dan diterima." Ary menjelaskan secara mendetail.
..
.
.
.
.
.

5 menit baru berlalu dari pukul 5 saat Panjul sudah berada di kost-an Lala di bilangan Palmerah.

"Wuih, Mas bawa Marcedes Benz V-Class. Mentang-mentang mau ngebawa trio cokelat, mobilnya sengaja bawa yang ini….."


"Iya, La. Kan banyak orang kita plesirannya." Ucapannya disertai dengan memegang dagu lawan bicara yang tingginya berbeda cukup jauh itu.

"Siap capek, kak? Hehehe." Lala menjawab disertai dengan semakin mendekatkan wajahnya pada kakak sepupunya sendiri.

"Capeknya pasti ketutupan rasa puas, Kalala. Cupppphhh…." Bibir kedua insan yang masih satu kakek-nenek tersebut terpagut hangat mengalahkan dinginnya embun sebelum cahaya menerpa fajar di ufuk timur.
.
.
.
.
Sepasang roda Mercy melaju di jalanan ibukota di Sabtu pagi menuju ke arah Pancoran, tempat apartemen keluarganya Jinan. Di tengah perjalanan mereka mampir sejenak mengisi perut si Drive Thru franchise ayam goreng racikan mantan kolonel asal nageri paman Sam.

60 menit kemudian saudara sepupuan ini sudah sampai apartemen keluarganya Jinan di daerah Pancoran Barat. Tentu Anin yang sudah lebih dahulu sampai karena Anin ngekost di daerah dekat Kampusnya PTS ternama di Tegal Parang. Setidaknya Cinhap juga sudah tiba dari rumahnya di kawasan Cinere 10 menit sebelum mobil SuV Panjul tiba.

"Mas, tunggu di mobil aja. Karena aku gak tau kan orang tuanya Kak Jinan paham Mas Panjul apa nggak. Siapa tau mereka pernah liat Mas Panjul sama Kak Viny di teater atau event jeketi."

"Iya, kutunggu. Semoga ga terlalu lama. Kita harus ke Cawang dulu jemput Ary. Asli dah, padahal dia kan kuliahnya di Alsut, rumah di Batuceper, tapi sengaja banget ngekost deket rumah keluarganya Chika di Ciracas."
.
.
.
.
Tidak pernah tau orangtuanya Jinan tentang rencana anaknya yang akan ada kegiatan lain selain rekreasi ke Safari. Tentu saja berkat kepandaian berkata-kata dari Jinan yang menyebabkan izin dari kedua orang tuanya dia dapati. Lagian gak mungkin juga nolak permintaan anaknya buat menghilangkan suntuk disaat teman-temannya sudah berada di kediamannya.

"Ya udah, hati-hati selama di Safari & Villa. Jaga jarak sama pengunjung lain. Kalo sama temen-temenmu mama percaya mereka sehat-sehat." Ujar ibundanya Jinan di hadapan anaknya, Lala, Cindy, dan Anin.

Mereka berempat yang mempunyai bumper depan yang cukup menggairahkan itu lantas menuju kamarnya Jinan untuk bersiap-siap.

"Gw sih sengaja bawa lingerie sexy baru gw. Belom gw unjukin ke cowo manapun karena belinya online juga." Anin memulai pembicaraan.

"Oh, iya. Underwear seksi! Makasih Kak Anin dah ngingetin. Gw coba dulu deh!" Jinan sang pemilik kediaman bereaksi.

.
.
"Udahlah, nanti malem juga pada telanjang semua. Kita semua gak ada yang polos kan?" Cindy menambahkan.

"Tapi inget lhoh, temennya kakak sepupu aku tuh Cherry Boy." Lala mengingatkan.

"Tapi, La. Sepupu lo ga disuruh masuk aja? Kan gw penasaran." Tanya Anin.

"Dia sering ke teater & event jeketi kak. Klo papa mamanya ngeh sepupu aku tuh pacarnya member juga, nanti ga rahasia lagi donk wisata kita?" Lala menjawab.

"Yee, bokap nyokap gw ga cepu kali ah." Protes Jinan.

Butuh waktu 15 menit persiapan mereka dan sudah setengah 7 sekarang.
.
.
.
.
Di parkiran apartemen Panjul tetap anteng berada di kursi setir mobilnya. Dengan kaca dibuka membuatnya terlihat oleh keempat member jeketi yang sudah keluar dari lobby apartemen dan akan dibawanya ke puncak (birahi).

"Kan! kan bener sepupu lo tuh pacarnya Kak Viny. Kak Panjul kan namanya? Enak banget sih lo La?! Sering pasti Lo dientot dia kan?!" Anin protes ke Lala setelah rasa penasarannya terpenuhi.

"Hehehehehe." Cengir Lala.

"Gw tuh sering dicurhatin ci Desy yang dipelihara sama Kak Panjul itu. Gimana perkasanya dia waktu make ci Desy. Akhirnya gw bakal ngerasain juga." Kata Anin.

"Dia gak cuman perkasa kok, Kak Anin. Dia gak egois dan sangat gentleman. Seriusan." Lala menjelaskan perihal sepupunya.

"Setelah setahun ya, Nan. Mupeng kita terbayar juga." Cindy berkata kepada Jinan yang juga terdengar dari arah kebalikannya Anin.

"Gak usah ke Safari sih, langsung ke Villa aja pesta sex kita." Jinan menyimpulkan setelah mengetahui pria di dalam mobil putih itu.

"Huahahahahahahahahahha."
Derai tawa pun pecah karena omongan menjurus dari Jinan tersebut.

"Yuk masuk, keburu macet. Orang-orang kan pada latah setelah psbb dicabut." Kata Panjul.

Lala mengambil posisi di kursi depan bersebelahan dengan Panjul. Anin ngalah duduk di belakang karena terdapat space diantara kedua kursi di deretan tengah. Kedua sohib, Jinan dan Cindy yang mengisi baris tengah itu. Mobil pun melaju ke Cawang untuk menjemput sebatang perjaka.

"Perlu dikenalin lagi ke mereka gak, Mas?" Lala membuka percakapan.

"Gak mungkin lah mas ga tau senior-seniormu ini, La." Ujar Panjul.

"Aku juga tau siapa kamu, kak. Kak Viny-nya ga diajak sekalian sih?" Anin bertanya sambil mengeraskan suara karena duduknya paling jauh dari bangku terdepan.

"Dia blom mau keluar jauh. Dia juga gak tau rencanaku ngajak kalian wisata. Jangan sampe tau lah. Lagian dia bener-bener punya hobi baru menyulam yang ternyata dia seriusin. Padahal sidangnya 2 bulan lagi lho." Panjul menjawab.

"Ribet ah nyulam itu. Apa enaknya sih? Enakan ngentot." Jinan mulai ngegas.

"Tanggung jawab lu kak, kentang gw sama Jinan pas di Bali itu." Cindy menimpali.

"Berbulan-bulan kak, gw nginget terus hari dimana Kak Panjul merawanin Aya tapi gak nyentuh gw sama Cindy sama sekali. Padahal kan gw ama Cindy berkontribusi besar ngebuat Aya rileks sebelom lo perawanin, kak. Sengaja kan gw sama Cindy ngambil flight telat satu hari dibandingin senbatsu Rapsodi yang lain. Eeeeh dibiarin kentang." Protes Jinan makin kencang.

"Udah lah, Nan. Sabar aja. Kita tetep ke Safari dulu. Eh, Kak. Ini kaca filmnya tebel, kan? Yang dari luar gak bakal bisa liat ke dalem kan?" Anin menengahi situasi agar terkendali.

"Kaca filmnya bagus. Nggak, nggak bisalah yg di luar liat apa yg ada di dalem. Kan waktu gw gw jemput Lala abis latihan di teater pekan lalu, dah mau tengah malem, gw main sama Lala di dalem mobil ini di P3 FX. Suspensinya gak bikin terlalu goyang juga seheboh apapun mainnya, Nin. Ekhem mobil goyang, biasanya mah mobil goyang itu di Ancol ya? Hueheheheh...." Ujar Panjul.

"Kak, ih jangan bocorin donk!" Muka Anin memerah saking malu karena aib Anin yang dibawa ke Ancol lewat tengah malam beberapa tahun lalu dipergoki oleh fans yang ternyata staf tiketing gerbang masuk Ancol lalu dia memblow-up cerita ini. Dan karena tak ada bukti fotonya maka kasus ini memendam begitu saja. Tapi di kalangan para member, keberanian Anin untuk bercinta di dalam mobil di tempat wisata pantai Utara Jakarta ini sangat mendapat atensi oleh mereka.

"Body boleh kecil, maniak juga ternyata lo dari dulu, Kak Anin! Gw dah 3 bulan ga diewe cowo gw. Terakhir ngentot kapan? Kak Anin, Cin?! Kalala mah dah dijatah bulanan sama sepupunya sendiri!" Jinan bersua kembali.

"Lo tau kan kemarenan ada tubir dari fans yang bilang dia liat 2 member yang lagi jalan sama Cowo? Salah satunya tuh gw. Satu laginya ci Shani jalan sama Kokohnya. Ci Shani sih bisa aja alasan klo ada yg ngerekam bisa bilang dia jalan sama sodara. Lhah gw? Jalan Ama cowo yang jajanin gw. Bener-bener instan karma banget paginya abis ngentot sama tuh cowo di kostan gw, dibelanjain pas siang, sorenya ada tubir. Untung ga ketauan identitasnya di publik dua member yang ditubir." Jelas Anin.

"Gw terakhir ngentot sama 4 anak fanbase gw. Gw tau mereka berkorban banyak banget demi gw senbatsu, Nan. Meskipun gw ga semaniak lu yang harus ngewe tiap pekan, tapi setidaknya gw pernah di gangbang 4 cowo sekaligus. Penuh banget sumpah pas memek & pantat gw dimasukin kontol, satu lagii gw kulum satu yang terakhir gw kocok di waktu yang sama. Digilir semaleman sumpah capek." Cindy menceritakan pengalaman seks brutalnya.

"Gila, lo bilangnya ke gw cuman sama 2 anak fanbase?!?!?!" Sambil melotot Jinan memotong omongan Cindy.

"Dari siang ke sore cuman 2. Malemnya nambah lagi 2. Kan gw chat ke lo waktu itu masih siang sebelom 2 anak fanbase yang pertama itu dateng. Tapi gara-gara itu gw langsung hamil. Untung ada Kak Yona yang pernah ****** kan. Ya gw gak mau lah hamil pas jadi member. Ya gw ikutin dah tuh gimana cara biar janin gw ga jadi. Ke klinik mana, diarahin semua sama Kak Yona." Cindy menjelaskannya agak terisak membuat Jinan agak terdiam.

"Duh, kok jadi mendayu gini sih. Kamu gapapa kan sekarang, Cin? Di klinik mana? Yang di Kenari bukan?" Panjul merespons keadaan.

"Gapapa kak. Udah mulai ngilangin trauma itu. Udah hampir setengah tahun juga. Gw masih bisa orgasme karena masturbasi kok. Tapi kok tau aku ******nya di klinik yg itu. Jangan bilang klo Kak Viny…..." Cindy menanggapi pertanyaan dari satu-satunya lelaki di mobil.
.
.
.

"Bukan Viny. Ada anak magang di kantor gw, cewek. Baru 3 pekan tiba-tiba kerjanya kurang fokus. Pas gw tanya kenapa kerjanya kayak kepikiran hal di luar kerjaan, ternyata dia mikirin adeknya pas test kehamilan pake testpack nunjukin garis 2. Adeknya nih anak magang dah minta tanggung jawab cowonya. Malah susah dihubungi. Akhirnya curhat ke anak magang ini karena kakaknya. Dan karena gw tau dimana Yona pernah yaaaah begitulah….. Jadi gw anterin adeknya anak magang ini ke Kenari itu. Eh, barengan bertiga sih. Belum ada 2 pekan lalu tuh kesananya. Ya udah, masalah adeknya anak magang ini dah kelar. Tapi untuk persetubuhan kali ini ada after pills kok." Tangan kiri Panjul menunjukkan bungkusan pil yang tadinya tersimpan di laci dashboard.

"Awalnya gw nanya kaca film tembus apa nggak cuman buat gw buka kaos gw. Sorry jadi ngebuat baper elo, Cin." Anin berkata yang setelahnya dia membuka kaos putih yang sempat membuat heboh saat bulan puasa lalu. Karena joget di aplikasi tikt*k dengan ketatnya dilapisi kaos putih itu. Rok sepahanya pun juga dia lepaskan….

"Eh, buset dah Kak Anin!" Kaget Jinan melihat ke belakang seniornya berlagak kegerahan di dalam mobil ber-AC.

"Cindy, lo pernah hamil udah bisa keluarin air susu donk? Gw aja dah keluar air susu meskipun gw blom pernah hamil. Diajarin kak Yona jelas. Dia yang ngasih tau member-member nakal biar bisa keluar air susunya meski gak lagi hamil. Makan sayur daun katuk misalnya. Klo gw sih di jus. Merangsang hormon prolaktin." Tanggap Anin kembali.

"Meski gak hamil lagi, aku tetep ngeluarin air susu kok, Kak Anin. Hehehehe. Iya dikasih tau mah Yon. Jinan juga udah keluar air susunya tuh. Gak karu-karuan tuh cowonya sekarang nahan ngewe dan nyedot susunya Jinan 3 bulanan. Tapi tiap pekan ngentot dah maniak lah itu, Nan. Mau lu pake kondom biar ga hamil juga. Dah ga peret nanti memek lu pas nikah nanti. Trusi kan memek lu dah item gitu." Cindy meledek sohibnya, Jinan.

"Bangsat lo, Cin! Nurunin pasaran gw, Kak Panjul kan denger! Arrrgghh!" Balas Jinan yang seakan ingin mencengkram lehernya Cindy sebelum akhirnya ditengahi oleh Anin yang sedari tadi memajukan badannya berlutut mengisi space yang kosong di baris tengah.

"Mas, waktu Mas Panjul genjot aku di mobil ini pas di parkiran pekan lalu, Mas kayaknya lupa deh ngisep tete aku. Aku kan jadi ga tau apa aku dah bisa ngeluarin air susu juga apa belom? Tips & langkah-langkah dari kak Yona biar member yang dah punya pacar bisa ngeluarin air susunya tuh pada dijalanin lhoh kak. Termasuk aku selama psbb kan jadi rutin konsumsi makanan yang merangsang hormon prolaktin. Begitu ada kesempatan diewe malah ga disedot dadaku, cuman dicubit, digrepe, dipijet doank."

"Bentar ya, nih udah deket rumahnya Ary. Nanti kita pindah ke bangku belakang." Panji berusaha menekan keinginan Lala.

"Oh, iya. Cindy. Kamu yang dipilih Ary buat nemenin dia nyopirin nih mobil. Bentar gw turun dulu. Lala, kamu bisa pindah ke bangku paling belakang bareng Mas." 500 meter menjelang tibanya mobil itu di Rumah Ary, sang pemegang kemudi memberikan instruksi siapa saja yang menempati kursi mana di perjalanan panjang menuju puncak kenikmatan.

Posisi duduk kembali diatur agar Cindy bebas menemani Ary di depan. Jinan dan Anin di tengah. Lala dan Panjul di belakang karena ingin kembali reuni (kelamin).
.
.
.
.
10 menit kemudian pria yang mampu memikat hati seorang Yessica Tamara sejak akhir tahun sudah berada di belakang setir mobil.

"Dah lu ga usah kaget. Jalan aja." Panjul memulai percakapan dari deret belakang di dalam mobil yang kali ini menuju tujuan yang sebenarnya. Cisarua, Puncak, Bogor.

"Ya tapi gw bingung kenapa Cindy, Anin, Jinan, Lala cuman pake daleman doank, bang." Kata Ary yang penuh kebingungan.

"Aku udah gak pake bawahan lhoh, Kak Ary. Klo mau make aku sabar ya, di villa nanti bisa" Lala menyanggah. Dan terlihat Panjul sudah memelorotkan celana hitam bahan ke batas bawah lutut.

"Biar kamu gak ngantuk, Ary. Aku manggil nama aja ya. Seumuran kan kita. Plis pilih aku buat buka segel perjaka kamu Ry." Cindy mulai menggoda.

"Apaan sih, dah nyolong start aja. Sama gw aja, Ry. Gw dah jago klo ngewe." Jinan gak mau kalah.

"Pilih gw aja, Ry. Body gw putih mulus. Memeknya Jinan item." Anin mengeluarkan frasa 'memek item' juga kepada Jinan.

"Halah bangsat, bodo ah." Jinan mulai acuh.
.
.
.
Perjalanan membutuhkan waktu tiga jam agar tiba di tempat wisata. Dan baru satu jam lebih ketika hanya Lala, Panjul, dan Ary yang sedang di kendali kemudi masih terjaga.

"Sekarang Mas? Bahkan Kak Cindy yang di depan pun dah tidur. Kak Jinan & Kak Anin juga." Lala mulai ndusel-ndusel manja pada Panjul.

"Jangan terlalu banyak gerak & bersuara ya, La…."

Panjul dan Lala dalam silsilah keluarga besar banget merupakan sepupu alias jelas hubungan mereka bukanlah incest seperti Koh Henry yang merawanin Shani dan Gracia yang terbujuk oleh Aten untuk memberikan kado ultah dalam bentuk kesuciannya Gracia, tapi Baik keluarga Panjul maupun Lala sering berkomunikasi dan kerap kali bertemu.

Pergumulan dalam senyap dimulai ketika bibir Panjul mulai mengulum payudara kanannya Lala disertai dengan grepean tangan kiri Panjul ke dada kirinya Lala.

"Aaah, beneran keluar air susumu."

"Aaakhh, quickie silent please. Aku udah basah dari tadi kan Mas colmekin aku terus hampir 30 menit jam. Biar aku langsung keluar." Rayu Lala masih menahan volume suaranya.

"Sini kamu dalam pangkuanku."

Sengaja ludah Lala ditadahkan ke telapak tangan kiri untuk kemudian dibalurkan ke penis Panjul. Lubrikasi alami agar sang wanita mungil ini tak kesakitan dimasuki oleh kemaluan pria perkasa ini.

Perlahan bokong Lala diturunkannya dengan posisi lubang kenikmatannya mengarah tepat agar langsung dimasuki kejantanan Panjul. Sambil merangkul erat, kedua tangan Lala mendekap sangat nempel dengan tubuh Panjul.

Blesssssshhhh

"Ehmmmmm, massss penuuh ahhh." Suara Lala yang hanya terdengar berbisik agar tak membangunkan Anin dan Jinan di baris tengah.

"Belum masuk semua dek Lala…. Enggghhh."

Kedua tangan Panjul memegang erat pinggang Lala dan berusaha menekan ke bawah bokong partner ena-enanya. Karena vagina Lala baru melahap sepertiga dari panjang penisnya Panjul.

Tak kuasa menahan betapa sesaknya vagina Lala yang sudah tak mampu lagi menerima penis saudara sepupunya membuat Lala semakin meringis menggelengkan kepala dan tak terasa meneteslah air mata perlahan.



"Enggghhh, plis masss udah mentokkhhh. Jangan teken pinggulku ke bawah lagi. Vagina aku emang ga bisa nampung semuanya mass aaaahh. Klo mau masukin penuh pas lagi anal massss…" Mohon Lala dengan mata yang mulai sembab akibatmenahan rintisan dan sesaknya kelamin sang betina ini.

"Ya udah kamu yang goyanghh, La. Aaah. Sampe kamu klimaks. Ughh…"

Lala pun nurut lalu ia mulai menaik-turunkan bokongnya serta tak lupa bibir tipis mungilnya mencium bibirnya Panjul. Juntaian air liur tak terputus saat bibir keduanya agak direnggangkan lalu kembali menempel dengan semakin ganas. Tangan Lala kini merangkul leher Panjul dan dibalas dengan cengkraman keras tangan Panjul di payudara gemas milik Lala.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ummmhhh aakkkhh, mas.."

plak plok plak plok plak plok plak plok


Seakan Lala mengatur tempo goyangan pinggulnya. Empat kali naik-turun, jeda sebentar, lalu diulang empat kali naik turun. Tidak terlalu cepat pula.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Beghini aakkkhh enakkhh mashhsss…."

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Selalu enak memek kamu, Kalalaaaaaaarrgrgrgggggghhhhh. Ugghhh…"

plak plok plak plok plak plok plak plok


Pinggul Lala kini tak hanya naik turun saja. Ditambah variasi goyangan spiral naik turun.

"Iya, begitu dek Lala ugghhh…."

Desahan mereka masih dalam mode berbisik tertahan. Karena baik Anin, Jinan, dan Cindy masih terlelap. Hanya saja Ary yang sedang menyetir memang sudah sejak goyangan awal Lala terus melirik ke spion yang dari sana terlihat punggungnya Lala saja yang berkeringat. Tak ayal Panjul yang pandangannya mengarah ke depan tersadar bahwa Ary mengamati aktivitas seksual mereka. Salam jempol kejepit telunjuk diacungkan ke depan untuk Ary dari Panjul.


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Lala aaakkkhh makin jago kanh, Masss? Aaakkhh!"


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.

plak plok plak plok plak plok plak plok


"Legithh La… Ugghhh. Ummmhh. Hiyaaah."


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless
.
plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aku benthar akkkh, lagi… Mass arrrggghhh"


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.


"Aku blom apa-apa dek…. Ummhh aarrgghh.."


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.


"Masih ada 3 memek lagi mas. Ga tahan aaaarrrrggghh. Uuuughhh. Akkkrrrgghhh!"


Jleb bless jleb bless jleb bless jleb bless


Terlihat hantaman memek Lala sudah sangat tidak teratur ketika memasuki kontolnya Panjul. Semakin cepat temponya dan semakin membuat gaduh.

Jleb bless jleb bless jleb bless jleb bless

Jleb bless jleb bless jleb bless

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB


"Engghhm aahhhnnn aarrgghh aaaakkkhhhh."


PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

JLEB!

"Aaaarrrrrgggghhhh enaaaaakkkhh massss!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRRTTTT CRRRRTTT CRRRTTTTT

Lala sudah tak menahan suaranya lagi.
Vaginanya berkedut kencang dan terbenam penuh melahap sepertiga penis Panjul. Tersemprotlah cairan orgasme dari tempik gadis mungil ini.

"Bangke nge-grip banget memek kamu, Dek Lalaaaa…."
Panjul pun bersuara agak kencang sambil menahan agar tak saat itu juga spermanya ditembakkan ke dalam vagina Lala

Lenguhan suara sepasang insan yang baru beradu kelamin ini membangunkan hingga Cindy di baris terdepan mobil.

"Aku lemes kak. Aaah. Ga bisa bangun ngelepasin dari kontolnya Mas…."

"Udah kamu dipangkuannya Mas dulu."

Lala yang sudah berada di awang-awang merebahkan kepalanya ke dalam rangkulannya Panjul dengan vaginanya yang masih tertancap penis lawan mainnya. Perlahan penis itu mulai mengendur meski belum memuntahkan muatannya.

"Kak Panjul, Lala kan udah. Aku ga yakin Kak Panjul udah crot semudah itu. Mau ngentot sama aku gak?" Anin yang sudah 3 menit terbangun dan memperhatikan aktivitas di belakang kursinya berusaha mendapatkan perhatian.

"Apaan sih Kak Anin. Terakhir ngentot belom nyampe seminggu. Ngalah sama gw donk. Udah 3 bulan psbb gak pernah digenjot nih memek." Jinan menyanggah keinginan Anin.

"Udah, jangan berselisih. Biarin aja gw kentang blom keluar. Gak enak gw sama Ary capek nyopirin masih agak jauh tujuannya. Gak mungkin kan dia selagi megang kemudi disepongin Cindy biar enak. Bisa buyar konsentrasinya. Bahaya. Tadi aja pas gw ngentotin Lala tuh Ary liat spion ke belakang mulu. Mainnya di Villa aja."

"Aaaaaah, kak. Aku juga gak sabar nih ngajarin perjaka macam Ary ini. Dia dah milih aku buat first experience-nya. Nyampe villanya masih sore kan? Dah pada sange nih kak." Cindy juga mulai merajuk hingga melepaskan bra berukuran 34C yang dia kenakan.

"Ya udah, kita ke Villa sekarang. Ke Safarinya kapan-kapan aja. Bahaya masih pandemi. Lagian lebih deket ke Villa daripada Safari. Beda 10 kilo antara keduanya." Panjul memenangkan semua pihak.
.
.
.
.
Perjalanan dilanjutkan tanpa ada keringat birahi yang tertumpah. Obrolan makin seru mengenai apapun. Termasuk keluh kesah Jinan dan Cindy yang mendadak memuaskan sesama jenis antar keduanya saat di Bali itu.
Anin yang bercerita agar keinginannya untuk mencetak sejarah menjadi member 3 tim harus menyerahkan tubuhnya pada petinggi jot. Juga Ary yang sebenarnya juga ga polos-polos banget. Bilang sebelumnya ketika sampai rumah setelah ngapelin Chika, dia biasa onani. Ternyata onaninya sambil Video Call dengan pacarnya itu. Panggilan video pengantar tidur yang mana Chika gak sambil bugil dan ga pernah tau kalau pacarnya ketika berbincang dengannya sambil ngocok kontol juga.

Semakin berisik pergunjingan tak membuat Lala terbangun. Penis yang tertancap pun sudah sedari tadi melemas dan keluar dari peranakan gadis Lampung itu karena empunya penis tersebut sudah teralihkan perhatiannya dengan obrolan-obrolan seru. Tapi tak lantas menyingkirkan Lala yang semakin pulas dan tetap mendekam di rangkulan Panjul.

Singkat cerita mobil pun sudah masuk pagar. Ary yang mengatur semua dari menghubungi penjaga Villa lalu sang penjaga itu pergi setelah menyerahkan kunci sambil berpesan kalau ada perlu atau minta bantuan tinggal telpon saja. Semua dilakukan tanpa harus para gadis di dalam mobil berpakaian lengkap lagi.

Mobil pun masuk carport. Ary yang memang masih menjadi seksi sibuk pun menutup pagar yang cukup tinggi dan dinding yang mengelilingi sudah cukup untuk menutupi apa yang terjadi di dalam pagar. Para gadis pun, eh sebentar. Kenapa gunainnya kata 'gadis' ya? Mereka kan sudah lama tidak gadis. Hehehehe.

Anin, Jinan, Cindy keluar dari mobil sambil menenteng busana luaran mereka dan tas bawaan mereka. Ary membuka pintu Villa sambil membawa tasnya sendiri, tas Panji dan tas Lala. Karena Panjul harus membopong Lala hingga masuk kamar utama lantai yang paling luas.


Villa yang disewa Panjul dan Ary ini terdiri dari dua lantai dengan tempat parkir mobil di sisi kiri villa dan memang teras utama villa ini membelakangi arah dari pagar masuk.

"Ok, Ary sama Cindy silahkan lhoh kalo mau ena-ena. Kamar banyak yang masih kosong. Bisa diatas juga biar makin konsen 'kawin'nya."
Perintah dari Panjul membuat Ary yang masih perjaka langsung menggandeng erat tangan Cindy Hapsari yang pernah punya pengalaman seharian digilir 4 lelaki.

"Jadi lo mau milih gw atau Anin duluan, kak? Gw dan Anin dah sepakat gak bakal ganggu yang dapet giliran pertama sampe dia orgasme." Jinan mulai tidak sabar ingin disetubuhi.

"Pilih gw kak. Body gw yahud. Tubuh termulus se-jeketi. Bukan tersemok sih karena ada ci Nat. Tapi dia kan punggungnya tatoan." Anin menimpali. Sambil mulai melepaskan lingerie warna kulit yang dia kenakan.

"Bener juga sih kata Cindy. Lo make tuh lingerie cuman buat pajangan pas di mobil, Kak Anin. Begitu mau ngewe mah dilepas sampe bugil." Jinan tak mau kalah dengan melepaskan bra dan kancutnya.

"Gw milihnya ga mau kayak ngitung kancing. Beneran kalian berdua udah bisa ngeluarin air susu? Coba aku cicip satu persatu. Yang paling sedap rasa air susunya. Dia yang pertama gw genjot. Setelah orgasme, bener emang harus gantian. Orgasme lagi, ganti lagi. Terus sampe gw ejakulasi. Gw seringnya crot di dalem. Tenang aja sekali lagi, gw selalu sedia after pills."

Perlahan wajah dan mulut Panjul diarahkan ke payudara Anin. Bulatnya bibir mencakup pentil kanan Anin dan mulai menyedotnya. Areola yang tidak terlalu lebar dan puting tak terlalu kecoklatan lintas dengan tubuh mulus bersih tanpa adanya bekas ciwelan apalagi koreng. Sambil tangan kirinya meremas payudara disertai dengan cubitan gemas di dada kirinya Anin.

Bukan tanpa alasan Anin yang dipilih dulu untuk dicicipi payudaranya. Dari awal 2020 memang Anin mulai mengekspos dada membusungnya. Anin plus kaos putih ketat adalah surga bagi mata wota, bukan?

Bergantian kini pentil kiri Anin dihisap dengan tentu saja dada sebelahnya digrepe-grepe. Cukup menikmati Panjul menghisap air susu yang keluar dari perempuan yang belum pernah hamil ini.

Hisapan pada sepasang dada membusungnya Anin telah usai lantas perlakuan yang sama diterima oleh Jinan. Kalau kalian melihat Jinan memang tidak hanya paha dan bokongnya saja yang berisi sangat. Tapi payudaranya juga.

"Ah, sumpah pas bugil gini keliatan banget lu sering dipake, Nan." Panjul sejenak berbicara setelah sekian detik menikmati susunya Jinan.

"Gw kan dah ngaku tadi klo gw maniak, Kak." Jinan menimpalinya.

"Kurangin jadi sebulan sekali aja. Lu masih lama nikahnya. Nunggu lulus kuliah dan jeketi. Belum tentu lu nikah sama Cowo lu yang sekarang. Apalagi prinsip lu tuh bakal selalu nyari kepuasan seksual dari cowo lu." Tambah lelaki tersebut.

"Iyalah. Gw ga mau dikuasain cowo. Gw ga puas ya gw tinggal lah, Kak. Setianya klo dah nikah aja...." Kata Jinan tegas.

"Kalo ternyata gw bisa jadi cowo yang paling muasin lu pas lagi ngentot, lu mau ngabulin permintaan gw?" Kini wajah Panjul menatap serius Jinan. Tinggi mereka tak berselisih jauh. Tak sampai beda sejengkal lah Panjul yang lebih tinggi dari Jinan.

"Lo mau minta apa dari gw, kak? Jadi peliharaan Lo? Gw ngewe bukan buat nyari duit dan dibayar kayak Ci Desy atau maaf nih kayak Kak Anin, yang minta dijajanin. Gw puas pas ngentot ya gw minta terus sama tuh cowo buat ngentotin gw lagi. Gitu aja terus. Ini aja sama yang sekarang udah jalan setengah tahun jadian karena gw blom nemuin yang bisa lebih muasin gw. Kepotong 3 bulan tanpa ngewe karena psbb sih, kak."

"Kalo gw menjadi cowo yang paling bisa memuaskan lu, gw minta lu ngentotnya sebulan sekali doank. Ya udah klo gw yang paling bisa buat lu enak, ngapain ngentot sama Cowo lain? Nunggu gw gilir. Sebulan sekali, cukup."

"Tuh kan lo mau minta gw jadi peliharaan lo, kak."

"Lu putusin cowo lu yang sekarang. Cari yang gak sangean dan beneran sayang apa adanya sama lu. Jadwal nidurin member yang gw susun masih ada slot laaah. Cari cowo yang bener, urusan yang ga bener biar sama gw. Dan lu gak cuman dapet transfer sperma doank dari gw. Bakal dapet transferan dana segar juga."
"Ngentot demi duit ga ada bedanya sama penjaja seks, kak. Ok, deal. Coba aja buat aku sangat puas banget, kak. Karena kalau sangat puas udah aku dapetin dari cowo aku yang sangean itu."

Tak lama kemudian puting kiri Jinan dilumat.

"Aaaaaah, akhirnya ada yang ngisep tetek gw. Psbb bangsaaaat. Sedot yang kenceng kak."


Pindah ke puting kanan pun Jinan semakin belingsatan.

"Gw bakal kata-katain lo sih kak, klo ga milih gw. Sedot terus, abisin sekalian. Arrrgghhhh….!"

Hisapan diakhiri setelah Panjul merasa tak ada lagi yang tersisa.

"Jadi gimana, Kak? Milih aku apa Jinan?"
Anin mempertanyakan pilihan yang akan dikemukakan oleh Panjul sambil berharap dia yang dipilih.

"Anin, maaf banget ya. Susunya Jinan lebih enak daripada kamu. Peraturannya gw ubah. Karena aku nantang Jinan biar ngewenya sebulan sekali aja, gw kayaknya harus habis-habisan deh. Gak bisa setelah dia orgasme trus pindah ke kamu. Klo Jinan orgasme ya hajar terus sampe Jinan kelabakan dan sempoyongan klo perlu. Silakan kalau ngewe keatas aja ngajarin Ary sekalian biar jago ngeseks." Pilihan yang membuat kecewa perempuan asal Palembang tersebut.

"Yaaah, kok gitu. Ah ga asik. Masa aku ngentotin cowo amatiran dulu sih?" Anin memperlihatkan raut teramat kecewanya.

"Sebenernya aku tadi pagi udah transfer masing-masing kamu, Jinan, Cindy, dan Lala sebesar 20 juta. Plis nurut." Ucapan Panjul kali ini sangat mengintimidasi.

"Ok! Sip. Buat beli tas tangan branded itu." Anin pun beranjak ke anak tangga dan menaikinya sebanyak 17 undakan.
.
.
.
.
Anin beranjak ke lantai atas untuk melihat apakah penis perjakanya Ary sudah memasuki senggamanya atau belum. Rasa penasarannya pun terbuncah setelah melihat Ary akan penetrasi ke dalam vagina Cindy Hapsari dengan gaya anjing lagi kawin di atas ranjang.

"Sorry, gw gabung sini. Eh, kok kontol Lo disunat sih, Ry? Lo kan beda server sama kita?" Anin bertanya perihal penisnya Ary yang disunat.

"Iya Nih. Dari kecil gw dah disunat. Buat kesehatan. Banyak kok di agama gw yang sunat." Jelas Ary.

"Sumpah lo ganggu, Kak Anin! Udah cepetan masukin kontol perjaka lo, Ry!"

BLESSSSSSHHHH


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ary, aaarrrggghh kontol loo enak iyaaah."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Anin yang tidak mau kentang lagi akhirnya memposisikan tubuh telanjangnya di bawah badannya Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kak Anin. Enggghh uggh. Plis jangan di bawah aku. Aku mau dicrotin pas telentang aaakkhh terussshh…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Kini Cindy tak hanya menerima sodokan dari Ary tetapi juga remasan di payudara dari Anin.

Plok plok plok plok plok plok

"Bodo amat, Buruan lo jilatin memek gw. Kentang gw Kak Panjul milih Jinan yang dientot duluan." Gertak Anin yang menunjukkan wajah bengis nan sangenya itu.



plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Cindy pun nurut langsung menjilati vagina dengan banyak pubis milik Anin.

Slurrrrppp slurrrrppp.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Suara jilatan Cindy terhadap vagina Anin sudah membaur dengan sodokan Ary ke dalam memeknya Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Slurrrrppp slurrrrppp


"Enak gak, memeknya Cinhap, Ry?
"Arrrgghh jilatan lu dah pro bener di memek gw, Cin!" Dengan mata terpejam, Anin sangat menikmati perlakuan dan permainan lidah kombinasi sedotan dari bibirnya Cindy.

Slurrrrppp slurrrrppp

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Uggghhh enak bener. Ga nyesel perjaka gw lepas di memeknya Cindy."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Lo 2 hari ini harus jadi jago sebelom lo merawanin Chika. Perawan itu jauh lebih enak, Ry." Anin makin hanyut dalam jilatan Cindy yang sudah makin dekat mencapai puncak.

Slurrrrppp slurrrrppp

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"ANJING AAAAKKKHHH ENAK BANGET BANGSAAAAAATHHH UOOOGHHH! GW SAMPE KAAAK! AAARRRRGGGHHHH!!!"

Suara teriakan Jinan dari lantai bawah sekejap memberhentikan threesome di lantai atas.

"Lo udah nyampe padahal blom disodok Ary, Cin?" Anin bertanya.

"Dikit lagi sih. Udah, genjot lagi…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Pantes sangean maunya tiap pekan diewe. Lhah dia gampang keluarnya. Jilat terus, Cin. Lo makin buat memek gw banjir. Aakkkhrggh."
Ceracau Anin

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dikit lagi, Ary sayanggh aaakkhh, terussshh!"
Konsentrasi Cinhap sudah tak lagi intens menjilati vaginanya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Mengetahui cewe yang mengambil keperjakaannya akan mencapai puncak padahal mereka sudah ada di Puncak maka Ary mempercepat laju genjotan kontolnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iya, Cin. Gw juga. Barengin aarrgghh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Ini enak Ryaakkkhh NYAMPEEEEE aaaahhhh!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

"Arrrgghh Cindy memekh lo nikamth!!!!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

Lendir orgasme Cindy menyertai langkah sperma Ary yang tercampur aduk dengan manis di dalam liang senggamanya.

Refleknya Ary masih menghentakkan sedalam-dalamnya kontol dirinya. Tampak sangat Cindy yang badannya dia masuki dengan batang kejantanannya sangat bergetar hebat.

Lelehan cairan kenikmatan Cindy dan sperma Ary mulai menetes keluar karena tak tertampung di dalam vagina yang sedang merekah-merekahnya milik Cindy Hapsari ini. Dan karena gravitasi menghasilkan daya tarik ke bawah menjadikan campuran lendir dari kedua kelamin itu jatuh sampa seprei putih di ranjang kamar atas ini.

"Aaaah kan. Kok lo dah keluar sih, Ry? Masa satu sama? Cowo yang perkasa itu bisa 2-1. Cowo sekali crot setelah cewe dua kali klimaks." Anin agak protes karena nampaknya dia harus kerja ekstra untuk membangkitkan penisnya Ary agar tegak kembali.

PLOOOOP.

"Aaaaaah enak."
Penisnya Ary sudah keluar dari kehangatan liang peranakan Cindy.

"Minggir lo sana. Dah lemes kan." Anin menyuruh Cindy yang masih saja tengkurap agar lebih ke pinggir ranjang dan dituruti.

Anin langsung mencium bibir Ary dan dibalas dengan cengkraman tangan kanan Ary di dada kanan Anin serta tangan kiri Ary yang mengumpulkan lemak bokong kirinya Anin dalam genggaman.

Ciuman kedua insan yang akhirnya bercumbu ini menyebabkan Ary yang terlentang di tengah ranjang. Kemudian Anin menduduki perut Ary yang mana posisi penisnya tepat di belakang bongkahan pantatnya Anin.

"Gw tau rata-rata cowo masih bisa ngaceng dan crot dua kali sebelom ngantuk trus tidur. Gw ngerti lo agak lemes. Biar gw aja yang goyang di atas lo."

JLEEEEEBBBB

"Aaaaakkhhh, ternyata kontol lo masih ngaceng!" Wajah Anin agak mengasah ke atas dan dalam hati agak merasakan kemenangan karena akhirnya mendapatkan sodokan dari penis orang baru.

Anin mulai menggoyangkan pantatnya naik turun agar vaginanya semakin terlunasi oleh penisnya Ary yang masih basah oleh ejakulasi sebelumnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Tidak hanya naik turun, Anin paham bahwa kesan yang ditinggalkan untuk Ary haruslah membekas. Maka ia mulai bergoyang ala ratu ngebor di atas badannya Ary. Sebagai bukti kalau Anin memang jago pinggulnya dalam bergoyang kalian bisa dapati dari joged hape sang Jawara di akun t*ktoknya. Hal ini yang mulai membuat Ary belingsatan mengrepe-grepe toket membusungya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Anin, Lo pendek tapi bisa sih memeknya nelen kontol gw semua. Haaah, haaaah, haaaah. Ngggggghhh…." Sang lelaki yang kemarin masih perjaka mulai mempertanyakan kehebatan servis dari Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw gak sependek Lala ya, Ary. Enak kan memek gueee? Aaarrrgghh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Tanpa harus melepaskan penis sang lelaki di dalam peraduan kenikmatan memeknya Anin, dia memutarkan tubuhnya hingga memunggungi Ary memandang sebuah televisi yang sudah dinyalakan dan sedang memutar video porno hentai karena flashdisk Ary sudah tertancap ke tv tersebut.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Enak banget laakkhh, Nin!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Enak gw apa memeknya Cindy?"

"Kak Anin, gw masih blom tidur lhoh!" Respon Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Memek lo lebih rapet, Nin. Uuuugggghhh… Tapi memek Cindy tetep enak. Aaaaaah.."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Memek lo, aaaakkhh. Lebih dower dan bergelambir gitu, Cin!"
Anin meledek Cindy setelah dipuji memeknya lebih rapet. Memang labia mayora vaginanya Cinhap sudah bergelambir meskipun tetap tidak menghitam.


.
.
.
plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Dah lo fokusin dientot Kak Anin, Ry! Gw mau tidur." Lalu Cindy tak lagi memedulikan apa yang terjadi di sampingnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok



"Anin gemessshh aaarrrgghh gw mau crottth!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Plis netek sama gw, Ry!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Anin memaksa Ary agar tubuhnya terbangun dari rebahannya agar bisa menghisap payudara Anin setelah dirinya sendiri memutarkan badannya kembali menghadap sang lelaki yang ternyata bisa memuaskannya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iyaaah, githuuu arrrgghh. Sedot semua susu gueeeee. Aaarrrggghhh gw mau sampeeee…."
Desahan manja Anin semakin tidak karuan. Manjanya Anin sudah tak terlihat karena ia pun bisa juga menjadi perempuan yang mendominasi persetubuhan.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Anin semakin aktif bergoyang diatas paha serta penisnya Ary yang sedang menghisap habis air susunya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


" Aaaaaaakkkhhh SAMPEEEE GUEEEH!"

CRRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

Anin pun berorgasme diatas lelaki yang baru bersetubuh dua kali dalam hidupnya.

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT

"Aaaaak, kontol gw keenakan…. Anin thank you banget ya…."

Belum lama jutaan sel sperma dikeluarkan oleh penisnya Ary di senggamanya Cindy. Dan sekarang jutaan sel sperma gelombang kedua telah bercampur aduk di dalam liang peranakan Anin.
.
.
.
.
.
Percumbuan Panjul dan Jinan tak boleh abai untuk diliput, bukan? Kita pindah lokasi ke lantai bawah. Terjadi hanya beberapa saat setelah Anin sudah sampai di lantai 2.

"Berbulan-bulan setelah kejadian di Bali, kak. Gw bisa ngerasain kontol Kak Panjul juga."



Antara Nurhayati, Jinan, dan Cinhap tentu ada benang merah yang membuat mereka akrab. Cinhap dengan Jinan akrab karena dari generasi yang sama juga karena mereka berdua berkuliah di kampus yang sama di bilangan Kebayoran Baru yang di dalamnya terdapat Masjid Akbar-nya. Memang mereka mengambil jurusan yang berbeda, karena Jinan ambil Ilmu Komunikasi disana. Cinhap akrab dengan Aya selain karena pernah mengalami masa transisi menjadi member baru Tim J beberapa tahun lalu, sejatinya mereka mengambil jurusan yang sama. Psikologi, meskipun Aya kuliahnya di sebuah kampus tak terlalu ternama yang terletak tak jauh dari terminal bus transit Transjakarta bawah flyover kawasan Jakarta Timur.
.
.
.
.
.
Jinan mulai membuka paha selebar dia mampu mengangkang. Melangkahi badan sang pria.

"Aku setel timer di hape yang setiap 5 menit nyala. Tiap 5 menit kita ganti gaya. Aku bakal buat kamu kepayahan."

Lalu mulailah foreplay oral antara Panjul dan Jinan.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp


Bukan posisi oral 69 yang lazim karena tubuh Jinan telentang diatas Panjul yang juga telentang. Dan untuk mencapai penisnya Panjul butuh kemiringan tertentu pada tubuhnya Jinan. Tapi tentu saja memek item Jinan terpampang nyata di depan wajah Panjul.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Ga ngaruh ke rasa memek kamu, Nan. Tetep legit memek kamu pas aku jilat. Aku pikir rasanya agak berubah masam."

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Uummmpphhh, emang memek aku masih legit, Kak! Emmmgghhh." Jinan berusaha memasukkan semua penis panjang Panjul ke dalam rongga mulutnya.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Aktivitas oral memang butuh konsentrasi khusus karena selain harus aktif menstimulasi kelamin pasangannya, dia juga menerima rangsangan dari partnernya.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Eeeeeggghhh ummmpphh"
Jinan mulai gelagapan karena lidah mahir Panjul yang terus menusuk-nusuk ke dalam vaginanya Jinan ditambah tekanan dan gesekan pada klitorisnya oleh jemari nakal Panjul membuat Jinan agak kepayang.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Kontol Panjul terlepas dari kuluman Jinan karena sang perempuan itu akan…..

"ANJING AAAAKKKHHH ENAK BANGET BANGSAAAAAATHHH UOOOGHHH! GW SAMPE KAAAK! AAARRRRGGGHHHH!!!"

SPLASH
Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt CRRTTTT crrrttttt

Jinan memuncratkan cairan kenikmatan berkali-kali.

Teriakan inilah yang paling kencang hingga terdengar oleh Anin, Cindy, dan Ary di lantai atas.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Udaaarrrgghh anjeeengg! Kaaakkhh!"

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Plis kak stoopppkkh duluuaaarrrgg!!!"

Slurrrrppp slurrrrppp

Ting tong ting tong ting tong.

"Tadi kan belom 5 menit, Nan. Kamu cepet keluar ya? Pantes demen ngewe."

"Kak, gitu ya permainannya? Tega banget hosh hosh, aku udah klimaks ga berhenti dulu. Hosh hosh haaah." Jinan sudah agak pendek dalam menghembuskan nafasnya….

"Waktu terus berjalan, Nan. Coba tahan lebih lama lagi."

"Semoga aku ga mati lemes deh, Kak."

"Siap-siap, Nan!"

JLEEEEEBBBB BLESSSH

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Eeeeh, kaaakkhh. Bangsat aaaaahah, kok gini?"


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Biar kamu ga mendominasi, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Posisi saat ini total Panjuli yang menjajah Jinan. Karena tubuh Jinan melengkung ke atas dan vaginanya disodok dari atas. Kuncian kaki kiri Panjul menyebabkan pinggang Jinan turut terangkat. Tangan kiri Jinan mencengkram erat pergelangan kaki kanannya Panjul agar keseimbangannya tak goyah.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaarrrggghh pegel aku tuuuuh, Kaaaak!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dah kamu pasrah aja, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Tangan Panjul tak lupa memainkan bongkahan payudara penyanyi tembang Stasiun Daun Kering ini.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Bangsaat, anjeeeng! Pegeeeel! Tapi enakkh kaaaakkkkkhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Ting tong ting tong ting tong.

5 menit sudah berlalu saatnya berganti gaya. Bukankan dalam berhubungan seks yang dicari malah yang (bisa) banyak gaya?

"Nah gitu donk 5 menit blom keluar. Kamu sekarang yang ngendaliin."

Jinan pun berinisiatif meniban badannya Panjul. Dimulailah posisi yang dimaui Jinan. Bisa dibilang woman on top atau cowgirl.


plak plok plak plok plak plok

Tubuh Jinan yang mulai menguleg penisnya Panjul membuat payudara berputing cokelat itu mulai mengikuti irama yang dihasilkan.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Inisiatif Panjul mempercepat tempo sodokannya dari bawah.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Kaaaakkk, bangkeeee! Aakhhrggh! Gw bisa keluar lagi!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Joged setlist SnM aja bisa masa blom ada 15 menit gw entot dah mau kalah 2 kali sih kamu, Nan? Ggrrrraaakkkkkkkkhhh."


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjeengg aarrggg! Setaan! Enak bangeeeth, Kaaaaaaaaaaaaakkkkh, iyaaaaaaaaaakkkkhhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Nyeraaah adoooh, SAMPEEE kaaaak!"

CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT


Kali ini Panjul sengaja berhentikan genjotan dari bawah tubuh Jinan. Untuk sekedar menikmati cengkraman hebat dari vagina Jinan yang sedang klimaks-klimaksnya. Terasa sekali pijatan senggama Jinan atas kemaluannya Panjul. Tapi tidak serta-merta jadi melepaskan penis dari vagina.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Jangan kek tai deh, kaaak! Aaarrrgghh perih!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjing bangsat babi! Aaarrrggghh perih akooooooh. BANGSAAAAAT Lo Kaaaakkkkkhhh!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iya, Nan. Aaaah. Kamu lagi ngentotin anjing dan babi, huyeaaaah. Gas lageee! Aarrgg!" Dari bawah ketika kedua pasang mata bola saling bertatapan, lidah Panjul menjulur keluar untuk meledek lawan mainnya ini. Disertai dengan grepean terhadap sepasang bongkahan payudara Jinan yang pentilnya jelas sudah kecoklatan warnanya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Ting tong ting tong ting tong ting tong


"Ambil nafas dulu gih. Aku masih jauh keluarnya. Hahaha. Ayo donk semangatnya mana cantik? Baru kena kontol perkasa ya?"

"Nyuruh aku ambil nafas tapi kontol masih nancep aja nih di memek aku. Bangsat banget kan?!?!"

"Aku abis ini mau gas poll sampe aku crot. Tapi tetep ganti gaya klo alarmnya buny. Siap, Nan?"

"Udah pasrah aku, kak. Paling kata kotor makin banyak keluar dari mulut aku." Di tengah letihnya pun, Jinan masih bisa menatap tajam khasnya dia.

Tanpa mencabut penis, Panjul memberi kode pada Jinan agar ia agak rebah miring ke kirinya. Siku tangan menjadi tumpuan. Dengan lutut merapat tapi menekuk ke atas.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaah, memek lu lebih rapet gini, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Monyeeth! Kak, Sumpah ini nikmaath! Hiyaaah!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaah, memek kamu makin nge-grip!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Kedua tangan Panjul makin menjadi-jadi menggerayangi payudara Jinan. Serta pinggul Panjul terus menusuk-nusukkan pedang tumpul kebanggaan yang sudah tak terhitung banyaknya karena membuat mabuk banyak kemaluan member jeketi.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Nyerah! Aduuuuh! AAAAKKKHHH!!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"SAMPEEEEE! AAAAKKKHHH! Yang ketiga!"

Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt CRRTTTT crrrttttt

Jinan semakin tak bertenaga. Hantaman orgasme tiga kali dengan kontol yang menghujam banyak sekali membuatnya ingin men-skip waktu untuk kembali pulang dan rebahan di rumah sambil menikmati psbb dari Pemprov DKI.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok

"Aku pasrah aaakhh nyerah kaaakkk! Stoop!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Gw perikkh bangsaat! Udah dooonk, Kaaaaaaaaaaaaakkkkh. Iyaaaaaaaaaakkkkhhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Udaaah apaa iyaaaa? Hahahahah. Blom waktunya ganti gaya, Nan! Ugghhh!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iyaaa, stooppkkh! Gw mau jadi lonte lo, kak!!!"

plak plok

"Apa, Nan?"

Plak plok plak


"Gw ngaku kalah. Aakh! Gw mau jadi lonte lo! Tiap bulan dientot sama Lo, Kak! Plis stop dulu. Ini gw dimasukin kontol apa linggis sih? Kerasnya sama tapi ga keluar-keluar isinya!"

Panjul membuat jarak tubuh Jinan semakin merapat agar memudahkan terjadinya pertukaran saliva dari kedua bibir mereka.

"Uummmhhh, thanks kak." Ucap Jinan di sela ciuman mereka.

"Kontol aku dikit lagi muntahnya kok, Nan. Tahan bentar lagi ya?" Belaian dan usapan diterima oleh Jinan dari sang lelaki yang sudah terbukti keperkasaannya di badan Jinan.

Ting tong ting tong ting tong ting tong

"Siap buat gaya yang terakhir, Nan?"

"Gw dah pasrah dari tadi. Cepetan crot donk, kak!" Jinan yang memilihi cetakan wajah tegas pun terpaksa memelas kepada lawan mainnya dalam hal persetubuhan di luar nikah ini.


Gaya pamungkas mengharuskan kaki kanan Jinan terangkat hingga atas pundak Panjul. Penis bisa masuk sempurna dan payudara Jinan terekspos bebas untuk distimulus kedua tangan Panjul.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Baik Jinan maupun sang lelaki kali ini lebih kalem dari segi suara yang terdengar. Tapi tetap beringas di area selangkangan antar keduanya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dikit lagi, Ayaaa aaarrrggghhh uughh!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kok Aya? Gw Jinan kaaaakkk aarrgghhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Sorry, Nan. Sorry. Kamu luar biasa Nan. Eengggggghhhhh. Hiyaaaaaakkkkhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw mau kwuar lagi! Plis udah ya kaakkkhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iya, Naaan. Jinan Canteeeek! Enak banget ngentot sama kamuuuu cantik, arrrggghhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok



"Kaaak! PLIS Udaahrggghh! SAMPEEEEE!"

Crrrttttt CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT

Plak plok plak plok

"Aaaah, akhirnyaaa! Crot juga kontol gw!"

CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

Delapan kali muntahan lahar dari kantung skrotum kejantanan milik Panjul keluar di dalam memek item tapi nikmat kebanggaan Jinan.

"Memek gw angeeth. Ngewe ternikmat dalam hidup gw. Thanks kak. Selanjutnya ga usah bayar aku kak. Aku bukan lonte. Haaah haaah haaaah haaaah…."

Dengan penis masih tertancap di dalam vagina Jinan lantas Panjul mengangkat tubuhnya Jinan.


"Pegangan, Nan. Kita liat keadaan di atas." Ujar Panjul

"Ga dilepas dulu kontolnya kak?" Tanya Jinan.

"Kalo udah lemes juga keluar sendiri." Jawab Panjul.

Panjul menuju kamar tempat Lala yang sebenarnya sudah tidak tertidur lagi. Tapi masih mager.

"Lala, ayo pindah ke atas."

"Aku boleh digendong di belakang kan, Kak? Aku kan enteng." Matanya Lala masih menahan kantuk akibat letihnya Lala masih belum teratasi.

"Kamu dah ganti kaos aja. Gobyos ya tadi kaos itemnya?" Panjul menyadari perubahan kaos yang dikenakan Lala. Kopernya memang sudah berada di kamar, namun Lala masih nampak lelah rupanya untuk membenarkan posisi kaosnya agar menutupi sebelah dada dan mengangkat celananya kembali karena hanya celana dalamnya saja yang terpasang sempurna.
.
.
Tertatih-tatih Panjul menaiki belasan anak tangga untuk mencapai lantai dua dimana sudah terkapar Cindy, Anin dan Ary. Masih ada ruang yang cukup di ranjang ukuran king size. Ini.

"Geseran donk pada. Mau naroh Jinan dan Lala nih." Minta Panjul pada tiga raga yang terkapar di kasur.

"Huehehehe, ada yang babak belur karena kalah dari Kak Panjul nih." Anin di tengah peluh keringat di sekujur tubuhnya berusaha meledek Jinan.

PLOOOOP.
Penis Panjul terlepas dari vagina Jinan.

Brugh dugh.
Jinan dan Lala terkapar di ranjang besar ini. Sang pria yang menikmati tubuh mereka juga berbaring di tepian ranjang.

"Sama perjaka baru lepas segel, keluar berapa kali lo, Kak Anin? Gw ngeladenin Kak Panjul sampe keluar empat kali." Jinan meladeni pertanyaan Anin.

Anin pun terdiam karena faktanya dia imbang dengan Ary. Sang pria crot sekali sudah membuat Anin orgasme lalu terkapar.

"Aya waktu di Bali orgasme sampe enam kali karena Kak Panjul crot pertama itu ngabisin ronde pertama dan terkapar bareng. Ga usah pamer. Karena seharian itu Aya bisa 20 kali orgasme. Dalam empat ronde" Cindy mengingat kembali kejadian di Bali yang mana cerita tersebut diceritakan oleh Aya. Karena baik Cindy maupun Jinan hanya melihat persetubuhan antara Aya dan Panjul di ronde pertama saja.

"Perawan yang luar biasa memang Aya. Tiap orgasme bisa langsung naik lagi libidonya. Pecicilan keliatannya di luaran. Tapi nerimo banget macem-macem gaya. Dan durasi antar orgasmenya emang lebih lama daripada kamu, Nan." Panjul membeberkan aibnya dengan Aya.

"Kak, boleh jawab jujur dari Kak Panjul? Siapa yang paling hebat pas lagi ngentot?" Tanya klllv.

"Tiap vagina pasti mengungkapkan kesan, La. Yang terhebat tetap Viny. Karena ada rasa saling sayang yang diberikan." Jawab Panjul.

"Iya deh, tadi gw dientot atas dasar nafsu biar kontol lo muntahin lahar di memek gw, yang ngebuat anget rahim gw, Kak." Jinan menanggapi dan itu menjadi percakapan terakhir sebelum mereka berenam terlelap hingga sore hari.

Hari Sabtu ini baru berlangsung belasan jam, kan? Panjul serta Ary masih harus menikmati Anin, Jinan, Lala, dan Cindy hingga hari Minggu, toh?
.
.
.
To be continued
.
.
.
Cindy Hapsari, seorang gadis asal Purwokerto sudah agak terjaga dan kembali bugar setelah dari tengah hari terlelap bersama dengan 5 raga yang masih tergeletak di atas ranjang. Dia menyadari bahwa yang lainnya sudah terbangun meski masih sangat berat membuka mata lebar-lebar. Kemudian badannya agak dibangunkan dan dia mengemukakan suatu ide yang tak semua perempuan menginginkannya.
"Aku kepengen double penetration lagi kayak waktu sama fans-fans aku....."

"Gilak! Jangan ngadi-ngadi Lo, Cin!" Keinginan Cindy langsung dibantah oleh sohibnya, Jinan. Yang langsung beranjak duduk di ranjang.

"Lhoh, Nan? Lo katanya doyan ngewe tapi blom pernah DP ya? Ngewenya cuma sama 1 cowo mulu sih lu. Gw aja pernah sekali, makanya gw sekarang bisa 3 tim. Ehehehe."

"Aku blom pernah sih, jujur tiap dientot aku masih kerasa nyeri karna badanku kecil. Tapi aku gak mau dikatain cemen! Ayo ajalah aku." Si gadis Lampung menyanggupinya.

"Udah, tak perlu kelahi." Ujar pria yang hampir menyentuh usia 3 dasawarsa berusaha menengahi.

"Tapi ada yang lebih penting sekarang ini daripada DP." Sang lelaki anak kuliahan juga nyeletuk.

"Apa?" Tanya Cindy.

"Kita pesen G*food dulu. Pada ga laper apa?" Tutup Ary.
.
.
 
Terakhir diubah:
Silakan dibaca kisah epic Lala-Anin-Cinhap-Jinan sepanjang 10.876 kata.
Kalau dirasa bagus silakan juga diberikan likes atau cendol atau terserahlah pada cerita di atas.....
.
Riweuh coy. Ngetik sendiri, ngedit sendiri, dan cuman ngandelin hape kece para jawara doank nih semua prosesnya.
Ini dah mulai posting dari setengah 9 malem.
-Unggah dulu 30 foto di imagebam, nyalain vpn, selesai unggah, copas dari draft ke semprot ini tulisannya, Eh gw gak sengaja slide Google chrome ini ampe ilang, pas buka lagi history ilang.
-unggah lagi di imagebam, perasaan dah unggah 30 foto, copas pagi dari draft, dah 2/3 cerita, ternyata yg keunggah cuman 23, VPN tiba² ga konek dan postingan imagebam gak muncul. Ulang lagi sampe yang ketiga.
Namanya juga totalitas ya mau gimana lagi?
.
Ini pada begadang dah dinihari gini pada nonton live streaming video dokumenter dari kamarnya Naomi ya?
Akhirnya ya coy, Naomi bisa dikencrotin di dalem. Padahal mah gak gadisnya dari.... Hueheheheh. Ya gimana yak, mereka kan awet banget hubungannya pacaran 8 taun (baca: 6 taun boongin wota).
.
Bebas komentar di thread ini mah. Jadi orang jangan terlalu naif sih memandang idola ibukota yang gak lurus-lurus amat pada.... Hueheheheheh.
.
Weits, dari hari Sabtu gw dah dapet 'Great Quality Semproter' ajaah.... Padahal post baru 212, likes blom sampe 400. 😁
 
Terakhir diubah:
Mantap sekali hu, itu spoiler2 nya juga bikin makin penasaran, alias tolong segera dibuatkan ceritanya ahaha
 
Bimabet
PUNCAK KENIKMATAN. (1)


Tersebutlah seorang pemuda yang sudah tak remaja lagi melihat show teater jeketi dari kanal streaming rajawali citra televisi plus. Di akhir bulan Juni 2020.

"Anjir lah, sange gw sama sodara sendiri! Lala kecil gitu bodynya jadi. Muka polos masih keliatan polos aja dah padahal pernah gw pake. Bubaran teater gw ajak jalan besok ah!"

Lagu unit 'Berikanlah Cokelat dengan Bibir' yang dibawakan Nabila Fitriana, Cindy Hapsari, dan Aninditha Rahma sangat menggairahkan bagi mata lelaki yang haus akan belaian perempuan. Apalagi bagi seorang Panjul yang selama masa Pandemi ini sudah bisa dibilang hampir 3 bulan tidak bertemu sang kekasih, Viny.

Terakhir mereka bertemu dua pekan setelah Viny lulus dari idol grup yang membesarkan namanya. Tentu sebagai hadiah kelulusan Viny, telah terjadilah beberapa kali dalam kurung waktu dua pekan itu suatu kegiatan praktek biologi bab reproduksi antar 2 insan yang makin dimabuk kepayang.
.
.
.
Yang bahkan tidak Viny ketahui adalah meskipun cintanya Panjul diberikan hanya kepada Viny seorang dan kedepannya akan terus menjalin hubungan yang semakin serius, tapi nafsu birahi kekasihnya masih saja terlampiaskan kepada kompatriotnya sesama member jeketi. Terhitung selain Viny yang utama, benih-benih kenikmatan juga tersebar untuk Desy lalu bisa meniduri Yona, Beby, Okta, hingga sepupunya sendiri Lala.

Ah rata-rata member yang sudah tidak perawan karena mereka punya pacar atau sekedar cinta satu malam juga pernah dieksploitasi tubuhnya oleh Panji. Sebutlah Shani yang akhirnya bisa menikmati kenikmatan selain dari Henry.
.
.
Ok, ini memang dibumbui oleh kesalahpahaman diantara Panjul dengan Viny yang diawali kekhilafan Viny yang melakukan incest dengan Viddy adiknya bersamaan dengan persetubuhan antara Shani dengan kokoh di apartemennya ketika papahnya Shani dinas ke luar kota. Tidak ada swinger seperti Henry mencicipi Viny atau Viddy yang bercinta dengan Shani, bukan seperti itu. Hanya sekedar persetubuhan sedarah yang terjadi malam itu.

Setelah selesai bercinta dengan Viddy tersebut Viny mengangkat video call dari pacarnya. Damn, ketahuanlah bahwa Viny sedang ditiduri seorang lelaki (tanpa diketahui bahwa adiknya Viny sendiri yang menyetubuhinya) karena Panjul memaksa untuk diperlihatkan keadaan sekitar tempat Viny berada. Ranjang berantakan, dan sang penerima panggilan video tersebut sedang dalam keadaan berpeluh keringat hanya tertutup selimut.

Akhirnya dicetuskan lah ide oleh Henry yang berinisiatif nelpon Panjul menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Viny memang bersetubuh dengan lelaki, tapi Henry mengaku bahwa dirinyalah yang meniduri Viny. Berawal dari Viny yang ingin bermalam di apartemennya Shani hingga terjadilah kejadian yang membuat Panjul naik pitam. Henry tidak pernah menyangkut-pautkan keberadaan Viddy waktu itu karena tidak ingin Panjul menghajar calon adik iparnya sendiri. Hal yang kemudian meredakan kemarahan Panjul pada Viny ya mau gak mau Shani lah yang diajukan untuk tukar guling kenikmatan ini. Begitulah adanya.

Lalu ada Feni yang setelah tinggal mandiri di apartemennya sudah makin bebas untuk dinikmati tubuhnya oleh siapapun Lelaki yang berani membiayai gaya hidupnya. Meskipun tetap saja perawan macam Nurhayati juga akhirnya takluk. Kira-kira seperti itu kilas balik kebejatan seorang Panjul 6 tahun terakhir ini. Malaikat Atid sudah sangat akrab mencatat segala keburukan dari seorang Panjul
.
..
.
"Gw sih maunya berbagi kenikmatan dan rejeki gw ke member akademi juga sih. Ya meskipun banyak diantaranya sudah diangkat jadi member tim, tapi nama mereka masih ada di jajaran member akademi hingga akhir Juni ini. Gw tertarik banget sama Feby yang memang KW Supernya cewe gw. Meski katanya Lala Feby pernah curhat klo dia udah ga perawan karena dulu pacarannya lumayan bebas, gapapa lah. Dhea, Alma & Vivi boleh juga, targetin juga ah. Belom lama Alma kan ada foto berdua bareng mantannya yang terblow-up. Bodoh sih klo belom dipake tuh Alma, padahal mah adeknya udah parah banget. Vivi sih katanya Lala belom pernah pacaran. Padahal jago gombalin Chika dan Mira." Panjul mulai berkhayal.


"Jujur gw juga penasaran sama goyangan polos partnernya Lala di unit itu dah. Anin dan Cinhap yang gw tahu sempat punya pacar meskipun di jeketi ada golden rules sih. Apa gw ajak sekalian ya mereka bertiga liburan weekend ini?"

"Dan kalau lancar dapetin tubuhnya Cinhap ya gak mustahil nargetin Jinan toh? Yakin banget gw klo Aya setela dirawanin di Bali disela-sela beberapa hari syuting single original pertama jeketi, dia ceritain gimana gw ke kawan karibnya, Cinhap itu. Terbaik lah buat Jinan & Cinhap yang ngebantuin pas gw buka segelnya Aya waktu di Bali. Pengen juga gw santap tubuh keduanya. Tapi waktu itu selangkangan gw berjam-jam cuman nargetin memek peretnya Aya doank. Udah mupeng sih mereka tapi ya gimana lagi?"

Pesan garis terkirim ke Lala menjelang pukul 9.

"Weekend kamu ga ada kegiatan Jeketi kan, KaLala?" Ketik Panjul mengawali chat. Meskipun usia Lala lebih muda lebih dari 1 windu tapi memang Panjul memanggil adik sepupunya mengikuti tren semata.

"Ada lagi Selasa, mas. Klo mau ngajakin jalan aku mau banget. Kak Viny pacarnya Mas masih takut kemana-mana ya?"

"Iya. Klo keluar rumah masih sekitaran Tangerang aja. Bisa diitung jari dia ke Jakarta tiga bulan terakhir."

"Jangan jadi putus komunikasi, mas."

"Nggak donk. Dia kan masa depan mas. Selagi dia merajut sulamannya selalu sambil nelpon mas kok…."

"Yang diseriusin satu kak Viny, yang dibaperin banyak. Ekhem kak Aya. Ahahaha."

"Mas to the point aja nih. Gak mungkin mas tadi ga merhatiin kamu di lagu unit Cokelat. Kamu menggairahkan banget, dek."

"Kayaknya aku mau dibawa ke Villa nih. Hehehe. Yuk mas. Sange kan?!"

"Rekreasi sekalian yuk. Taman safari dah buka kok. Jalan tol dah ga seketat bulan lalu. Kalo bisa sih. Hmmmmmm."

"Aku tau maksudnya mas, gak mungkin sih Kak Anin sama kak Cindy gak bikin sange mas juga. Tapi yakin 1 lawan kami 3 cewek, mas bakalan kuat?"

"Pernah kok sekaligus 2, tiga belom sih. Ntar deh mas ajak juga temen mas. Pacar member senior kamu."

"Pacarnya siapa kak?"

"Pacarnya Chika. Cherry boy dia. Mohon dibimbing ya biar dia bisa muasin Chika pas ultahnya Oktober nanti."

"Wow, siapa nih diantara aku, Kak Anin, sama Kak Cindy yang dapet perjakanya ya? Hehehehe."

"Ya udah sana mas tunggu konfirmasi dari kalian. Kabari mereka dulu."

"Tunggu ya mas. Eh, lupa. Chika itu satu generasi sama aku."

Gak pake lama Lala menghubungi Anin.

"Kak, liburan yuk Sabtu Minggu ini…" Lala memulai telponnya.

"Liburan kemana, La? Sabtu Minggu berarti nginep donk?" Anin menjawab telpon dari Lala ketika baru saja memakai daster setelah selesai mandi.

"Iya, kak. Nginep di Villa puncak. Tapi Sabtu siang sampe sore wisata dulu kita."

"Kan itu jauh. Emang kamu bisa nyetir?" Karena Anin pun belum pernah belajar stir mobil.

"Sebenernya aku diajak sama kakak Sepupu yang laki-laki sih, Kak Anin. Aku juga mau ngajakin Kak Cindy. Mikirnya jangan kelamaan ya, kak. Berangkatnya besok pagi soalnya."

"Mau! Dah suntuk juga jarang jalan karena psbb. Ngemall aja sebatas FX. Eh, sepupumu itu yang pernah diceritain pernah nidurin kamu bukan?"

"Iya, dia yang sudah mendewasakan aku. Hehehe."

"Duh, takoooot. Semoga aku ga tergoda deh."

"Emang kak Anin bisa tergodanya karena apa?"

"Dibeliin barang lah. Jangan bilang aku matre. Tapi gimana namanya juga kebutuhan."

"Begituan juga kebutuhan kan, kak? Ahahah." Pertanyaan yang menohok dari Lala.


"Ya siapa aja yang berani jajanin aku barang branded, bebas aja siapa yang mau ajak aku jalan."

"Kakak sepupu aku itu jarang aku ceritain sih ke temen-temen member. Besok pasti kaget deh Kak Anin klo liat dia itu sebenernya siapa?"

"Ya udah biar aku penasaran. Kaget gimana? Emangnya aku kenal?"

"Kenal deket pasti nggak. Tapi cwenya kan member juga. Jelas aku tau mereka dah rutin have sex agar hubungan mereka makin awet."

"Halah, ngentot biar cwenya makin sayang gitu? Hahahaha. Berani bener lu main belakang sesama member juga, dasar ya KaLala. Kecil imut tapi sangean."

"Aku kan dari Lampung, Kak. Dia yang jagain aku selama di perantauan sini. Sumber kenyamanan aku ya dari dia aja. Kak Anin sih enak sumber kenikmatannya ada beberapa."

"Untung gak jadi tepos nih dada gw pernah digerayangin beberapa cowo. Ada yang sama pacar tapi beberapa dah jadi mantan karena gw sekarang jomblo bebas aktif menebar racun birahi kemana-mana. Ada yang main sama staf juga. Ah, tapi cowo mah kebanyakan yang buka baju, genjot entotin gw, crot keluar, tidur. Untung aja gw tetep dijajanin."

"Pacarnya sepupu aku tuh tepos lhoh, Kak Anin."

"Siapa? Kak Viny?! Bukan maksudku nyinggung Kak Viny. Tapi klo dah ngomongin member tepos ya ngarahinnya ke dia. Kan pernah aku kelepasan ngatain Kak Viny tepos waktu MC teater."

"Tunggu aja besok ya, Kak. Oh iya, dia juga rencananya ajak temennya. Pacarnya member KIII lhoh."

"Wah, ampun dah klo bener sepupu kamu tuh pacarnya Kak Viny. Sering banget Kak Yona, Kak Beby, CiDes, bahkan sampe Aya langsung ketagihan setelah diperawanin sama cowonya Kak Viny itu. Satunya lagi siapa? Boleh aku tau, La?"

"Pacarnya Chika, Kak."

"Ahahaha, Chika udah punya pacar ternyata. Chika cantik gitu ya wajar sih. Awas aja cowonya biasa aja. Main pelet pasti."

"Kak Anin yang setim aja baru tau, aku apalagi. Tapi Chika belom diapa-apain. Masih yang wajar aja kata sepupu aku diceritain kan."

"Wow perjaka. 2 lawan 2 atau 2 lawan 3 nih? Cindy mau kamu ajak juga, kan? Kamu yang telpon gih."

"Iya kak, aku mau telpon kak Cinhap. Ah, kayak kita bakalan ngewe di villa aja kak. Kan ada perjaka tuh. Ada lagi ga kak?"

"Wah misal diajakin pacarnya Kak Viny gak mungkin ga ngentot sih klo dia liburan ngajakin cewe. Ya udah gih, telpon cindy."

"Menjurus ya bakal kesana sih. Ya udah aku telpon Kak Cindy. Bye kak Anin.

"Bye kalala."
.
.
.


Tidak terlalu susah Lala mengajak Cindy Hapsari setelah Anin terkonfirmasi mau diajak wisata. Setelah ajakannya Lala dipenuhi oleh Cindy selanjutnya Cindy mengajukan suatu ide.

"Lala, mobilnya bawa yang mini Van aja. Biar muat banyak. Kan sepupumu ngajak temen. Tambah kamu, aku, Anin. Boleh gak aku ajak Jinan juga?"

"Oh, iya boleh kak Cindy. Ajak Kak Jinan juga. Makin rame makin asik. Nanti aku bilang sepupuku biar bawa mobil yang gede."

"Makin rame makin bergairah. Anggap aja gitu, Kalala."

"Eh? Ahahahah."

"Tadi kan telpon darimu sempet gak aku angkat karena aku lagi makan. Sebelom telpon kamu nyambung lagi, aku sempet baca chat dari Kak Anin. Ya makanya aku tau kamu mau ngajak Plesiran. Kan Kak Anin nebaknya sepupu kamu tuh tuh Pacarnya Kak Viny. Kalo beneran sih wah, aku kebayang-bayang ceritanya Aya setelah diperawanin, kepengen terus diajakin ke ranjang sama pacarnya Kak Viny."

"Masih rahasia kak. Hehehe. Makasih lhoh klo akhirnya kak Jinan mau diajak Kak Cindy juga."

"Apa aku ajak Aya sekalian?"

"Eh, kak. Aku kan belom pasti bilang sepupu aku tuh Pacarnya Kak Viny yang pernah merawanin Kak Aya. Kalaupun iya, jangan lah kak. Kayaknya Kak Aya juga main hati juga ke Pacarnya Kak Viny. Jangan kak." Sanggah Lala agar Cindy mengurungkan niatnya.

"Ok, udah dulu ya. Biar aku langsung telpon Jinan. Masih nge-game dia biasanya klo belom tengah malem."

Selanjutnya Cindy menghubungi Jinan. Ajakan yang tidak mungkin ditolak.

"Jadi Lo nebaknya tuh Lala sepupuan sama Pacarnya Kak Viny, Cin?" Jinan bertanya pada sohib yang tak hanya di tempat kerja namun juga di kampus yang terletak di bilangan Kebayoran Baru.

"Kak Anin sih nebaknya gitu, Nan."

"Cin, gw tau Lo waktu di Bali mupeng juga sama kayak gw. Asli dah sange berat banget gw pengen juga dientot Kak Panjul. Tapi kan Aya gak mau lepas gitu. Gak ngasih kesempatan kita dientot juga."

"Gapapa lah. Namanya juga first experience. Cupu Aya baru diperawanin umur 22. Gw dah dari umur 19 sama mantan pacar, dia senior yang waktu masih maba dia dah deketin gw. Lo tau orangnya kan? Hampir aja gw dijebolnya di kampus, untung masih sempet ke kost-annya dia. Lo malah pernah ngewe sama Cowo lo yang sekarang pas di kampus kan, Nan?" Cindy terus-menerus mengintrogasi sahabatnya itu.


"Bangsat emang, deg-degan parah lah gw tiap pekan dientot cowo gw di ruang sekretariat BEM Fakultas gw. Mentang-mentang dia pengurus BEM & megang kuncinya. Dah kepalang sange dia." Jinan menjelaskan persetubuhan nekatnya dengan sang pacar. Meskipun lelaki itu bukan yang pertama menidurinya.

"Lu ngewenya jangan keseringan, Nan."

"Gw belom ngewe lagi ya selama psbb ini. Cowo gw jadi susah ngajakin gw jalan, Cin."

"Tapi sebelom ini kan seminggu sekali kan lu ngewe sama dia? Memek lu makin item tuh, Nan. Bokong dah kayak perempuan yang dah punya anak aja lo, saking bahenolnya."

"Ngentot itu kan kebutuhan biologis. Lo tau kan gw sering gonta-ganti cowo? Sepele aja sih. Cowo mana sih yang gak mau nidurin gw, tapi prinsip gw tuh gak mau main sama cowo yang gak bisa muasin gw. Gw kasih kesempatan buat cowo manapun macarin gw. Selama dia bisa muasin gw, hubungan lanjut. Sekalinya gw gak puas, putus, hilang kontak, blokir, campakkan. Jadi cewek harus punya prinsip lah, Cin."

"Klo bener sepupunya Lala itu pacarnya Kak Viny gimana Lo, Nan?"

"Wah, kelas berat sih itu. Balik lagi klo nginget waktu Aya diperawanin, kita kan di kamar yang sama. Lo liat perkasanya dia kan? Saking mupengnya kita malah kita mendadak les biola tuh, Cyiiin…"

"Ahahahah, dari situ gw bisa liat dan ngerasain memek item Lo, Nan. Kan selama ini di backstage pas member ganti baju total telanjang ya ngapain merhatiin kan?"

"Anjir lah. Gw mau packing dan tidur ceper ah."

"Besok gw pagi-pagi bener langsung ke apartemen keluarga Lo, Nan. Dari sana kita tungguin Lala, sepupunya dan temen sepupunya Lala. Juga Kak Anin yang bakal ke Apartemen lu. Abis itu kan deket dari tol Kuningan Barat atau Pancoran."

"Iya, Cin. Akhirnya ya bisa ngentot lagi setelah psbb dikurung. Kontol oh kontol. Member juga manusia kalik."

"Ahahahah, ok bye Nan."
.
.
Setelah Lala membujuk Anin lalu Cinhap kemudian akhirnya juga berhasil mengajak Jinan juga. Panjul berkelakar kepada sohibnya, Ary. Ajakan yang ga bisa diabaikan oleh Ary. Sudah tengah malam via sambungan telpon.

"Ry, Lo beneran selama ngedate sama Chika blom pernah lu pake tuh cewe lu?"

"Ya kagak lah, bang. Kagak berani gw. Dia mau gw pacarin aja gw bersyukur banget."

"Secantik dia masa lu ga nafsu?"

"Ditahan sih, masih bisa. Lagian mana bisa? Kan gw klo ngajak jalan dia tuh dia maunya masih ditemenin nyokapnya."

"Serius? Yang akhir tahun lu ajak Chika nonton Jumanji itu bareng Mamanya juga. Duh sial la gan…….?!"

"Iya. Haha. Gimana mau bebas? Makanya abis itu gw seringnya ngapelin aja ke rumahnya Chika. Lebih bebas sih. Karena pas gw ngobrol di teras sama Chika, papa & mamanya ya ga mantengin."

"Ya udah, lu kan dah mau diajak ke Safari & Villa di puncak. Nih gw dah pesen villa yang bagus. Lu pilih dah antara Anin, Lala, Cinhap, atau Jinan yang mau lu modusin. Gw sih gak yakin Minggu sore itu lu masih perjaka. Member kelas berat semua. Dah gak perawan sih mereka berempat. Tapi lu bisa belajar banyak dari mereka!"

"Lala kan sepupu lo, bang. Gapapa gw entotin nih? Ah gw masih awam banget, blom pernah ML. Chika itu pacar ketiga sepanjang hidup gw. Terserah lah gw mau dibilang cupu umur 20 masih blom pernah ngewe karena paling mentok cuman cipokan dan grepe doank!"

"Ya makanya lu bisa belajar kan gw bilang tadi. Dan pas lu dah beneran bisa ngajak jalan Chika, pas lu bener-bener ngelakuin itu ke Chika ya lu dah pinter, Ry."

"Jujur sih, bang. Gw abis pulang ngapelin Chika seringnya gw coli sambil bayangin Chika pas gw apelin. Gw ga munafik sih bang, gw nafsu sama pacar gw itu bang. Tapi emang belum saatnya. Diajakin gini gw semangat banget lah. Makasih ya, bang."

"Tapi besok lu yang nyetir Jakarta ke Puncak, Cisarua PP. Terserah lu mau naroh Anin atau Jinan atau Cinhap di kursi depan. Lala sama gw di kursi belakang."

"Ga minta bales jasa yang lain kan bang?"

"Maksud lu?"

"Bang Panjul mau make Chika gitu?" Ary mempertanyakan apakah ada maksud terselubung dari kawan yang dikenalnya dari hobi ngidol yang sama.

"Perawannya Chika kan buat lu, pacarnya."

"Setelah gw perawanin, bang?"

"Gw gak mau nidurin cewe yang gak mau sama gw. Merkosa dia dianggapnya."

"Ok, kalo gitu. Gw pamit bang. Wassalam. Besok kan bangun pagi."

"Bentar, Ry. Lu dah jadian sama Chika, itu Dhea mau lu kemanain? Kata lu kan Dhea dah pernah lu ajak jalan 2-3 kali." Panjul masih penasaran dengan tingkah temannya yang populer di kalangan generasi 7 ini.

"Cuman diajak jalan doank. Karena gak mungkin kan gw lama-lama ngapelin di rumahnya. Ngeri ah, bang. Banyak ular. Tau deh hubungan gw sama Dhea mau gimana. Tapi dia fine-fine aja begitu tau gw nembak Chika dan diterima." Ary menjelaskan secara mendetail.
..
.
.
.
.
.

5 menit baru berlalu dari pukul 5 saat Panjul sudah berada di kost-an Lala di bilangan Palmerah.

"Wuih, Mas bawa Marcedes Benz V-Class. Mentang-mentang mau ngebawa trio cokelat, mobilnya sengaja bawa yang ini….."


"Iya, La. Kan banyak orang kita plesirannya." Ucapannya disertai dengan memegang dagu lawan bicara yang tingginya berbeda cukup jauh itu.

"Siap capek, kak? Hehehe." Lala menjawab disertai dengan semakin mendekatkan wajahnya pada kakak sepupunya sendiri.

"Capeknya pasti ketutupan rasa puas, Kalala. Cupppphhh…." Bibir kedua insan yang masih satu kakek-nenek tersebut terpagut hangat mengalahkan dinginnya embun sebelum cahaya menerpa fajar di ufuk timur.
.
.
.
.
Sepasang roda Mercy melaju di jalanan ibukota di Sabtu pagi menuju ke arah Pancoran, tempat apartemen keluarganya Jinan. Di tengah perjalanan mereka mampir sejenak mengisi perut si Drive Thru franchise ayam goreng racikan mantan kolonel asal nageri paman Sam.

60 menit kemudian saudara sepupuan ini sudah sampai apartemen keluarganya Jinan di daerah Pancoran Barat. Tentu Anin yang sudah lebih dahulu sampai karena Anin ngekost di daerah dekat Kampusnya PTS ternama di Tegal Parang. Setidaknya Cinhap juga sudah tiba dari rumahnya di kawasan Cinere 10 menit sebelum mobil SuV Panji tiba.

"Mas, tunggu di mobil aja. Karena aku gak tau kan orang tuanya Kak Jinan paham Mas Panji apa nggak. Siapa tau mereka pernah liat Mas Panji sama Kak Viny di teater atau event jeketi."

"Iya, kutunggu. Semoga ga terlalu lama. Kita harus ke Cawang dulu jemput Ary. Asli dah, padahal dia kan kuliahnya di Alsut, rumah di Batuceper, tapi sengaja banget ngekost deket rumah keluarganya Chika di Ciracas."
.
.
.
.
Tidak pernah tau orangtuanya Jinan tentang rencana anaknya yang akan ada kegiatan lain selain rekreasi ke Safari. Tentu saja berkat kepandaian berkata-kata dari Jinan yang menyebabkan izin dari kedua orang tuanya dia dapati. Lagian gak mungkin juga nolak permintaan anaknya buat menghilangkan suntuk disaat teman-temannya sudah berada di kediamannya.

"Ya udah, hati-hati selama di Safari & Villa. Jaga jarak sama pengunjung lain. Kalo sama temen-temenmu mama percaya mereka sehat-sehat." Ujar ibundanya Jinan di hadapan anaknya, Lala, Cindy, dan Anin.

Mereka berempat yang mempunyai bumper depan yang cukup menggairahkan itu lantas menuju kamarnya Jinan untuk bersiap-siap.

"Gw sih sengaja bawa lingerie sexy baru gw. Belom gw unjukin ke cowo manapun karena belinya online juga." Anin memulai pembicaraan.

"Oh, iya. Underwear seksi! Makasih Kak Anin dah ngingetin. Gw coba dulu deh!" Jinan sang pemilik kediaman bereaksi.

.
.
"Udahlah, nanti malem juga pada telanjang semua. Kita semua gak ada yang polos kan?" Cindy menambahkan.

"Tapi inget lhoh, temennya kakak sepupu aku tuh Cherry Boy." Lala mengingatkan.

"Tapi, La. Sepupu lo ga disuruh masuk aja? Kan gw penasaran." Tanya Anin.

"Dia sering ke teater & event jeketi kak. Klo papa mamanya ngeh sepupu aku tuh pacarnya member juga, nanti ga rahasia lagi donk wisata kita?" Lala menjawab.

"Yee, bokap nyokap gw ga cepu kali ah." Protes Jinan.

Butuh waktu 15 menit persiapan mereka dan sudah setengah 7 sekarang.
.
.
.
.
Di parkiran apartemen Panjul tetap anteng berada di kursi setir mobilnya. Dengan kaca dibuka membuatnya terlihat oleh keempat member jeketi yang sudah keluar dari lobby apartemen dan akan dibawanya ke puncak (birahi).

"Kan! kan bener sepupu lo tuh pacarnya Kak Viny. Kak Panjul kan namanya? Enak banget sih lo La?! Sering pasti Lo dientot dia kan?!" Anin protes ke Lala setelah rasa penasarannya terpenuhi.

"Hehehehehe." Cengir Lala.

"Gw tuh sering dicurhatin ci Desy yang dipelihara sama Kak Panjul itu. Gimana perkasanya dia waktu make ci Desy. Akhirnya gw bakal ngerasain juga." Kata Anin.

"Dia gak cuman perkasa kok, Kak Anin. Dia gak egois dan sangat gentleman. Seriusan." Lala menjelaskan perihal sepupunya.

"Setelah setahun ya, Nan. Mupeng kita terbayar juga." Cindy berkata kepada Jinan yang juga terdengar dari arah kebalikannya Anin.

"Gak usah ke Safari sih, langsung ke Villa aja pesta sex kita." Jinan menyimpulkan setelah mengetahui pria di dalam mobil putih itu.

"Huahahahahahahahahahha."
Derai tawa pun pecah karena omongan menjurus dari Jinan tersebut.

"Yuk masuk, keburu macet. Orang-orang kan pada latah setelah psbb dicabut." Kata Panjul.

Lala mengambil posisi di kursi depan bersebelahan dengan Panjul. Anin ngalah duduk di belakang karena terdapat space diantara kedua kursi di deretan tengah. Kedua sohib, Jinan dan Cindy yang mengisi baris tengah itu. Mobil pun melaju ke Cawang untuk menjemput sebatang perjaka.

"Perlu dikenalin lagi ke mereka gak, Mas?" Lala membuka percakapan.

"Gak mungkin lah mas ga tau senior-seniormu ini, La." Ujar Panjul.

"Aku juga tau siapa kamu, kak. Kak Viny-nya ga diajak sekalian sih?" Anin bertanya sambil mengeraskan suara karena duduknya paling jauh dari bangku terdepan.

"Dia blom mau keluar jauh. Dia juga gak tau rencanaku ngajak kalian wisata. Jangan sampe tau lah. Lagian dia bener-bener punya hobi baru menyulam yang ternyata dia seriusin. Padahal sidangnya 2 bulan lagi lho." Panjul menjawab.

"Ribet ah nyulam itu. Apa enaknya sih? Enakan ngentot." Jinan mulai ngegas.

"Tanggung jawab lu kak, kentang gw sama Jinan pas di Bali itu." Cindy menimpali.

"Berbulan-bulan kak, gw nginget terus hari dimana Kak Panjul merawanin Aya tapi gak nyentuh gw sama Cindy sama sekali. Padahal kan gw ama Cindy berkontribusi besar ngebuat Aya rileks sebelom lo perawanin, kak. Sengaja kan gw sama Cindy ngambil flight telat satu hari dibandingin senbatsu Rapsodi yang lain. Eeeeh dibiarin kentang." Protes Jinan makin kencang.

"Udah lah, Nan. Sabar aja. Kita tetep ke Safari dulu. Eh, Kak. Ini kaca filmnya tebel, kan? Yang dari luar gak bakal bisa liat ke dalem kan?" Anin menengahi situasi agar terkendali.

"Kaca filmnya bagus. Nggak, nggak bisalah yg di luar liat apa yg ada di dalem. Kan waktu gw gw jemput Lala abis latihan di teater pekan lalu, dah mau tengah malem, gw main sama Lala di dalem mobil ini di P3 FX. Suspensinya gak bikin terlalu goyang juga seheboh apapun mainnya, Nin. Ekhem mobil goyang, biasanya mah mobil goyang itu di Ancol ya? Hueheheheh...." Ujar Panjul.

"Kak, ih jangan bocorin donk!" Muka Anin memerah saking malu karena aib Anin yang dibawa ke Ancol lewat tengah malam beberapa tahun lalu dipergoki oleh fans yang ternyata staf tiketing gerbang masuk Ancol lalu dia memblow-up cerita ini. Dan karena tak ada bukti fotonya maka kasus ini memendam begitu saja. Tapi di kalangan para member, keberanian Anin untuk bercinta di dalam mobil di tempat wisata pantai Utara Jakarta ini sangat mendapat atensi oleh mereka.

"Body boleh kecil, maniak juga ternyata lo dari dulu, Kak Anin! Gw dah 3 bulan ga diewe cowo gw. Terakhir ngentot kapan? Kak Anin, Cin?! Kalala mah dah dijatah bulanan sama sepupunya sendiri!" Jinan bersua kembali.

"Lo tau kan kemarenan ada tubir dari fans yang bilang dia liat 2 member yang lagi jalan sama Cowo? Salah satunya tuh gw. Satu laginya ci Shani jalan sama Kokohnya. Ci Shani sih bisa aja alasan klo ada yg ngerekam bisa bilang dia jalan sama sodara. Lhah gw? Jalan Ama cowo yang jajanin gw. Bener-bener instan karma banget paginya abis ngentot sama tuh cowo di kostan gw, dibelanjain pas siang, sorenya ada tubir. Untung ga ketauan identitasnya di publik dua member yang ditubir." Jelas Anin.

"Gw terakhir ngentot sama 4 anak fanbase gw. Gw tau mereka berkorban banyak banget demi gw senbatsu, Nan. Meskipun gw ga semaniak lu yang harus ngewe tiap pekan, tapi setidaknya gw pernah di gangbang 4 cowo sekaligus. Penuh banget sumpah pas memek & pantat gw dimasukin kontol, satu lagii gw kulum satu yang terakhir gw kocok di waktu yang sama. Digilir semaleman sumpah capek." Cindy menceritakan pengalaman seks brutalnya.

"Gila, lo bilangnya ke gw cuman sama 2 anak fanbase?!?!?!" Sambil melotot Jinan memotong omongan Cindy.

"Dari siang ke sore cuman 2. Malemnya nambah lagi 2. Kan gw chat ke lo waktu itu masih siang sebelom 2 anak fanbase yang pertama itu dateng. Tapi gara-gara itu gw langsung hamil. Untung ada Kak Yona yang pernah ****** kan. Ya gw gak mau lah hamil pas jadi member. Ya gw ikutin dah tuh gimana cara biar janin gw ga jadi. Ke klinik mana, diarahin semua sama Kak Yona." Cindy menjelaskannya agak terisak membuat Jinan agak terdiam.

"Duh, kok jadi mendayu gini sih. Kamu gapapa kan sekarang, Cin? Di klinik mana? Yang di Kenari bukan?" Panjul merespons keadaan.

"Gapapa kak. Udah mulai ngilangin trauma itu. Udah hampir setengah tahun juga. Gw masih bisa orgasme karena masturbasi kok. Tapi kok tau aku ******nya di klinik yg itu. Jangan bilang klo Kak Viny…..." Cindy menanggapi pertanyaan dari satu-satunya lelaki di mobil.
.
.
.

"Bukan Viny. Ada anak magang di kantor gw, cewek. Baru 3 pekan tiba-tiba kerjanya kurang fokus. Pas gw tanya kenapa kerjanya kayak kepikiran hal di luar kerjaan, ternyata dia mikirin adeknya pas test kehamilan pake testpack nunjukin garis 2. Adeknya nih anak magang dah minta tanggung jawab cowonya. Malah susah dihubungi. Akhirnya curhat ke anak magang ini karena kakaknya. Dan karena gw tau dimana Yona pernah yaaaah begitulah….. Jadi gw anterin adeknya anak magang ini ke Kenari itu. Eh, barengan bertiga sih. Belum ada 2 pekan lalu tuh kesananya. Ya udah, masalah adeknya anak magang ini dah kelar. Tapi untuk persetubuhan kali ini ada after pills kok." Tangan kiri Panjul menunjukkan bungkusan pil yang tadinya tersimpan di laci dashboard.

"Awalnya gw nanya kaca film tembus apa nggak cuman buat gw buka kaos gw. Sorry jadi ngebuat baper elo, Cin." Anin berkata yang setelahnya dia membuka kaos putih yang sempat membuat heboh saat bulan puasa lalu. Karena joget di aplikasi tikt*k dengan ketatnya dilapisi kaos putih itu. Rok sepahanya pun juga dia lepaskan….

"Eh, buset dah Kak Anin!" Kaget Jinan melihat ke belakang seniornya berlagak kegerahan di dalam mobil ber-AC.

"Cindy, lo pernah hamil udah bisa keluarin air susu donk? Gw aja dah keluar air susu meskipun gw blom pernah hamil. Diajarin kak Yona jelas. Dia yang ngasih tau member-member nakal biar bisa keluar air susunya meski gak lagi hamil. Makan sayur daun katuk misalnya. Klo gw sih di jus. Merangsang hormon prolaktin." Tanggap Anin kembali.

"Meski gak hamil lagi, aku tetep ngeluarin air susu kok, Kak Anin. Hehehehe. Iya dikasih tau mah Yon. Jinan juga udah keluar air susunya tuh. Gak karu-karuan tuh cowonya sekarang nahan ngewe dan nyedot susunya Jinan 3 bulanan. Tapi tiap pekan ngentot dah maniak lah itu, Nan. Mau lu pake kondom biar ga hamil juga. Dah ga peret nanti memek lu pas nikah nanti. Trusi kan memek lu dah item gitu." Cindy meledek sohibnya, Jinan.

"Bangsat lo, Cin! Nurunin pasaran gw, Kak Panjul kan denger! Arrrgghh!" Balas Jinan yang seakan ingin mencengkram lehernya Cindy sebelum akhirnya ditengahi oleh Anin yang sedari tadi memajukan badannya berlutut mengisi space yang kosong di baris tengah.

"Mas, waktu Mas Panjul genjot aku di mobil ini pas di parkiran pekan lalu, Mas kayaknya lupa deh ngisep tete aku. Aku kan jadi ga tau apa aku dah bisa ngeluarin air susu juga apa belom? Tips & langkah-langkah dari kak Yona biar member yang dah punya pacar bisa ngeluarin air susunya tuh pada dijalanin lhoh kak. Termasuk aku selama psbb kan jadi rutin konsumsi makanan yang merangsang hormon prolaktin. Begitu ada kesempatan diewe malah ga disedot dadaku, cuman dicubit, digrepe, dipijet doank."

"Bentar ya, nih udah deket rumahnya Ary. Nanti kita pindah ke bangku belakang." Panji berusaha menekan keinginan Lala.

"Oh, iya. Cindy. Kamu yang dipilih Ary buat nemenin dia nyopirin nih mobil. Bentar gw turun dulu. Lala, kamu bisa pindah ke bangku paling belakang bareng Mas." 500 meter menjelang tibanya mobil itu di Rumah Ary, sang pemegang kemudi memberikan instruksi siapa saja yang menempati kursi mana di perjalanan panjang menuju puncak kenikmatan.

Posisi duduk kembali diatur agar Cindy bebas menemani Ary di depan. Jinan dan Anin di tengah. Lala dan Panjul di belakang karena ingin kembali reuni (kelamin).
.
.
.
.
10 menit kemudian pria yang mampu memikat hati seorang Yessica Tamara sejak akhir tahun sudah berada di belakang setir mobil.

"Dah lu ga usah kaget. Jalan aja." Panjul memulai percakapan dari deret belakang di dalam mobil yang kali ini menuju tujuan yang sebenarnya. Cisarua, Puncak, Bogor.

"Ya tapi gw bingung kenapa Cindy, Anin, Jinan, Lala cuman pake daleman doank, bang." Kata Ary yang penuh kebingungan.

"Aku udah gak pake bawahan lhoh, Kak Ary. Klo mau make aku sabar ya, di villa nanti bisa" Lala menyanggah. Dan terlihat Panjul sudah memelorotkan celana hitam bahan ke batas bawah lutut.

"Biar kamu gak ngantuk, Ary. Aku manggil nama aja ya. Seumuran kan kita. Plis pilih aku buat buka segel perjaka kamu Ry." Cindy mulai menggoda.

"Apaan sih, dah nyolong start aja. Sama gw aja, Ry. Gw dah jago klo ngewe." Jinan gak mau kalah.

"Pilih gw aja, Ry. Body gw putih mulus. Memeknya Jinan item." Anin mengeluarkan frasa 'memek item' juga kepada Jinan.

"Halah bangsat, bodo ah." Jinan mulai acuh.
.
.
.
Perjalanan membutuhkan waktu tiga jam agar tiba di tempat wisata. Dan baru satu jam lebih ketika hanya Lala, Panjul, dan Ary yang sedang di kendali kemudi masih terjaga.

"Sekarang Mas? Bahkan Kak Cindy yang di depan pun dah tidur. Kak Jinan & Kak Anin juga." Lala mulai ndusel-ndusel manja pada Panjul.

"Jangan terlalu banyak gerak & bersuara ya, La…."

Panjul dan Lala dalam silsilah keluarga besar banget merupakan sepupu alias jelas hubungan mereka bukanlah incest seperti Koh Henry yang merawanin Shani dan Gracia yang terbujuk oleh Aten untuk memberikan kado ultah dalam bentuk kesuciannya Gracia, tapi Baik keluarga Panjul maupun Lala sering berkomunikasi dan kerap kali bertemu.

Pergumulan dalam senyap dimulai ketika bibir Panjul mulai mengulum payudara kanannya Lala disertai dengan grepean tangan kiri Panjul ke dada kirinya Lala.

"Aaah, beneran keluar air susumu."

"Aaakhh, quickie silent please. Aku udah basah dari tadi kan Mas colmekin aku terus hampir 30 menit jam. Biar aku langsung keluar." Rayu Lala masih menahan volume suaranya.

"Sini kamu dalam pangkuanku."

Sengaja ludah Lala ditadahkan ke telapak tangan kiri untuk kemudian dibalurkan ke penis Panjul. Lubrikasi alami agar sang wanita mungil ini tak kesakitan dimasuki oleh kemaluan pria perkasa ini.

Perlahan bokong Lala diturunkannya dengan posisi lubang kenikmatannya mengarah tepat agar langsung dimasuki kejantanan Panjul. Sambil merangkul erat, kedua tangan Lala mendekap sangat nempel dengan tubuh Panjul.

Blesssssshhhh

"Ehmmmmm, massss penuuh ahhh." Suara Lala yang hanya terdengar berbisik agar tak membangunkan Anin dan Jinan di baris tengah.

"Belum masuk semua dek Lala…. Enggghhh."

Kedua tangan Panjul memegang erat pinggang Lala dan berusaha menekan ke bawah bokong partner ena-enanya. Karena vagina Lala baru melahap sepertiga dari panjang penisnya Panjul.

Tak kuasa menahan betapa sesaknya vagina Lala yang sudah tak mampu lagi menerima penis saudara sepupunya membuat Lala semakin meringis menggelengkan kepala dan tak terasa meneteslah air mata perlahan.


"Enggghhh, plis masss udah mentokkhhh. Jangan teken pinggulku ke bawah lagi. Vagina aku emang ga bisa nampung semuanya mass aaaahh. Klo mau masukin penuh pas lagi anal massss…" Mohon Lala dengan mata yang mulai sembab akibatmenahan rintisan dan sesaknya kelamin sang betina ini.

"Ya udah kamu yang goyanghh, La. Aaah. Sampe kamu klimaks. Ughh…"

Lala pun nurut lalu ia mulai menaik-turunkan bokongnya serta tak lupa bibir tipis mungilnya mencium bibirnya Panji. Juntaian air liur tak terputus saat bibir keduanya agak direnggangkan lalu kembali menempel dengan semakin ganas. Tangan Lala kini merangkul leher Panji dan dibalas dengan cengkraman keras tangan Panji di payudara gemas milik Lala.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ummmhhh aakkkhh, mas.."

plak plok plak plok plak plok plak plok


Seakan Lala mengatur tempo goyangan pinggulnya. Empat kali naik-turun, jeda sebentar, lalu diulang empat kali naik turun. Tidak terlalu cepat pula.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Beghini aakkkhh enakkhh mashhsss…."

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Selalu enak memek kamu, Kalalaaaaaaarrgrgrgggggghhhhh. Ugghhh…"

plak plok plak plok plak plok plak plok


Pinggul Lala kini tak hanya naik turun saja. Ditambah variasi goyangan spiral naik turun.

"Iya, begitu dek Lala ugghhh…."

Desahan mereka masih dalam mode berbisik tertahan. Karena baik Anin, Jinan, dan Cindy masih terlelap. Hanya saja Ary yang sedang menyetir memang sudah sejak goyangan awal Lala terus melirik ke spion yang dari sana terlihat punggungnya Lala saja yang berkeringat. Tak ayal Panjul yang pandangannya mengarah ke depan tersadar bahwa Ary mengamati aktivitas seksual mereka. Salam jempol kejepit telunjuk diacungkan ke depan untuk Ary dari Panjul.


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.

plak plok plak plok plak plok plak plok

"Lala aaakkkhh makin jago kanh, Masss? Aaakkhh!"


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.

plak plok plak plok plak plok plak plok


"Legithh La… Ugghhh. Ummmhh. Hiyaaah."


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless
.
plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aku benthar akkkh, lagi… Mass arrrggghhh"


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.


"Aku blom apa-apa dek…. Ummhh aarrgghh.."


Jleb ssrrt bless. Jleb srtt bless. Jleb srrt bless.


"Masih ada 3 memek lagi mas. Ga tahan aaaarrrrggghh. Uuuughhh. Akkkrrrgghhh!"


Jleb bless jleb bless jleb bless jleb bless


Terlihat hantaman memek Lala sudah sangat tidak teratur ketika memasuki kontolnya Panji. Semakin cepat temponya dan semakin membuat gaduh.

Jleb bless jleb bless jleb bless jleb bless

Jleb bless jleb bless jleb bless

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB


"Engghhm aahhhnnn aarrgghh aaaakkkhhhh."


PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

PLOK JLEB PLOK PLOK JLEB PLOK JLEB

JLEB!

"Aaaarrrrrgggghhhh enaaaaakkkhh massss!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRRTTTT CRRRRTTT CRRRTTTTT

Lala sudah tak menahan suaranya lagi.
Vaginanya berkedut kencang dan terbenam penuh melahap sepertiga penis Panjul. Tersemprotlah cairan orgasme dari tempik gadis mungil ini.

"Bangke nge-grip banget memek kamu, Dek Lalaaaa…."
Panjul pun bersuara agak kencang sambil menahan agar tak saat itu juga spermanya ditembakkan ke dalam vagina Lala

Lenguhan suara sepasang insan yang baru beradu kelamin ini membangunkan hingga Cindy di baris terdepan mobil.

"Aku lemes kak. Aaah. Ga bisa bangun ngelepasin dari kontolnya Mas…."

"Udah kamu dipangkuannya Mas dulu."

Lala yang sudah berada di awang-awang merebahkan kepalanya ke dalam rangkulannya Panjul dengan vaginanya yang masih tertancap penis lawan mainnya. Perlahan penis itu mulai mengendur meski belum memuntahkan muatannya.

"Kak Panjul, Lala kan udah. Aku ga yakin Kak Panjul udah crot semudah itu. Mau ngentot sama aku gak?" Anin yang sudah 3 menit terbangun dan memperhatikan aktivitas di belakang kursinya berusaha mendapatkan perhatian.

"Apaan sih Kak Anin. Terakhir ngentot belom nyampe seminggu. Ngalah sama gw donk. Udah 3 bulan psbb gak pernah digenjot nih memek." Jinan menyanggah keinginan Anin.

"Udah, jangan berselisih. Biarin aja gw kentang blom keluar. Gak enak gw sama Ary capek nyopirin masih agak jauh tujuannya. Gak mungkin kan dia selagi megang kemudi disepongin Cindy biar enak. Bisa buyar konsentrasinya. Bahaya. Tadi aja pas gw ngentotin Lala tuh Ary liat spion ke belakang mulu. Mainnya di Villa aja."

"Aaaaaah, kak. Aku juga gak sabar nih ngajarin perjaka macam Ary ini. Dia dah milih aku buat first experience-nya. Nyampe villanya masih sore kan? Dah pada sange nih kak." Cindy juga mulai merajuk hingga melepaskan bra berukuran 34C yang dia kenakan.

"Ya udah, kita ke Villa sekarang. Ke Safarinya kapan-kapan aja. Bahaya masih pandemi. Lagian lebih deket ke Villa daripada Safari. Beda 10 kilo antara keduanya." Panjul memenangkan semua pihak.
.
.
.
.
Perjalanan dilanjutkan tanpa ada keringat birahi yang tertumpah. Obrolan makin seru mengenai apapun. Termasuk keluh kesah Jinan dan Cindy yang mendadak memuaskan sesama jenis antar keduanya saat di Bali itu.
Anin yang bercerita agar keinginannya untuk mencetak sejarah menjadi member 3 tim harus menyerahkan tubuhnya pada petinggi jot. Juga Ary yang sebenarnya juga ga polos-polos banget. Bilang sebelumnya ketika sampai rumah setelah ngapelin Chika, dia biasa onani. Ternyata onaninya sambil Video Call dengan pacarnya itu. Panggilan video pengantar tidur yang mana Chika gak sambil bugil dan ga pernah tau kalau pacarnya ketika berbincang dengannya sambil ngocok kontol juga.

Semakin berisik pergunjingan tak membuat Lala terbangun. Penis yang tertancap pun sudah sedari tadi melemas dan keluar dari peranakan gadis Lampung itu karena empunya penis tersebut sudah teralihkan perhatiannya dengan obrolan-obrolan seru. Tapi tak lantas menyingkirkan Lala yang semakin pulas dan tetap mendekam di rangkulan Panjul.

Singkat cerita mobil pun sudah masuk pagar. Ary yang mengatur semua dari menghubungi penjaga Villa lalu sang penjaga itu pergi setelah menyerahkan kunci sambil berpesan kalau ada perlu atau minta bantuan tinggal telpon saja. Semua dilakukan tanpa harus para gadis di dalam mobil berpakaian lengkap lagi.

Mobil pun masuk carport. Ary yang memang masih menjadi seksi sibuk pun menutup pagar yang cukup tinggi dan dinding yang mengelilingi sudah cukup untuk menutupi apa yang terjadi di dalam pagar. Para gadis pun, eh sebentar. Kenapa gunainnya kata 'gadis' ya? Mereka kan sudah lama tidak gadis. Hehehehe.

Anin, Jinan, Cindy keluar dari mobil sambil menenteng busana luaran mereka dan tas bawaan mereka. Ary membuka pintu Villa sambil membawa tasnya sendiri, tas Panji dan tas Lala. Karena Panjul harus membopong Lala hingga masuk kamar utama lantai yang paling luas.


Villa yang disewa Panjul dan Ary ini terdiri dari dua lantai dengan tempat parkir mobil di sisi kiri villa dan memang teras utama villa ini membelakangi arah dari pagar masuk.

"Ok, Ary sama Cindy silahkan lhoh kalo mau ena-ena. Kamar banyak yang masih kosong. Bisa diatas juga biar makin konsen 'kawin'nya."

Perintah dari Panjul membuat Ary yang masih perjaka langsung menggandeng erat tangan Cindy Hapsari yang pernah punya pengalaman seharian digilir 4 lelaki.

"Jadi lo mau milih gw atau Anin duluan, kak? Gw dan Anin dah sepakat gak bakal ganggu yang dapet giliran pertama sampe dia orgasme." Jinan mulai tidak sabar ingin disetubuhi.

"Pilih gw kak. Body gw yahud. Tubuh termulus se-jeketi. Bukan tersemok sih karena ada ci Nat. Tapi dia kan punggungnya tatoan." Anin menimpali. Sambil mulai melepaskan lingerie warna kulit yang dia kenakan.

"Bener juga sih kata Cindy. Lo make tuh lingerie cuman buat pajangan pas di mobil, Kak Anin. Begitu mau ngewe mah dilepas sampe bugil." Jinan tak mau kalah dengan melepaskan bra dan kancutnya.

"Gw milihnya ga mau kayak ngitung kancing. Beneran kalian berdua udah bisa ngeluarin air susu? Coba aku cicip satu persatu. Yang paling sedap rasa air susunya. Dia yang pertama gw genjot. Setelah orgasme, bener emang harus gantian. Orgasme lagi, ganti lagi. Terus sampe gw ejakulasi. Gw seringnya crot di dalem. Tenang aja sekali lagi, gw selalu sedia after pills."

Perlahan wajah dan mulut Panjul diarahkan ke payudara Anin. Bulatnya bibir mencakup pentil kanan Anin dan mulai menyedotnya. Areola yang tidak terlalu lebar dan puting tak terlalu kecoklatan lintas dengan tubuh mulus bersih tanpa adanya bekas ciwelan apalagi koreng. Sambil tangan kirinya meremas payudara disertai dengan cubitan gemas di dada kirinya Anin.

Bukan tanpa alasan Anin yang dipilih dulu untuk dicicipi payudaranya. Dari awal 2020 memang Anin mulai mengekspos dada membusungnya. Anin plus kaos putih ketat adalah surga bagi mata wota, bukan?

Bergantian kini pentil kiri Anin dihisap dengan tentu saja dada sebelahnya digrepe-grepe. Cukup menikmati Panjul menghisap air susu yang keluar dari perempuan yang belum pernah hamil ini.

Hisapan pada sepasang dada membusungnya Anin telah usai lantas perlakuan yang sama diterima oleh Jinan. Kalau kalian melihat Jinan memang tidak hanya paha dan bokongnya saja yang berisi sangat. Tapi payudaranya juga.

"Ah, sumpah pas bugil gini keliatan banget lu sering dipake, Nan." Panjul sejenak berbicara setelah sekian detik menikmati susunya Jinan.

"Gw kan dah ngaku tadi klo gw maniak, Kak." Jinan menimpalinya.

"Kurangin jadi sebulan sekali aja. Lu masih lama nikahnya. Nunggu lulus kuliah dan jeketi. Belum tentu lu nikah sama Cowo lu yang sekarang. Apalagi prinsip lu tuh bakal selalu nyari kepuasan seksual dari cowo lu." Tambah lelaki tersebut.

"Iyalah. Gw ga mau dikuasain cowo. Gw ga puas ya gw tinggal lah, Kak. Setianya klo dah nikah aja...." Kata Jinan tegas.

"Kalo ternyata gw bisa jadi cowo yang paling muasin lu pas lagi ngentot, lu mau ngabulin permintaan gw?" Kini wajah Panjul menatap serius Jinan. Tinggi mereka tak berselisih jauh. Tak sampai beda sejengkal lah Panjul yang lebih tinggi dari Jinan.

"Lo mau minta apa dari gw, kak? Jadi peliharaan Lo? Gw ngewe bukan buat nyari duit dan dibayar kayak Ci Desy atau maaf nih kayak Kak Anin, yang minta dijajanin. Gw puas pas ngentot ya gw minta terus sama tuh cowo buat ngentotin gw lagi. Gitu aja terus. Ini aja sama yang sekarang udah jalan setengah tahun jadian karena gw blom nemuin yang bisa lebih muasin gw. Kepotong 3 bulan tanpa ngewe karena psbb sih, kak."

"Kalo gw menjadi cowo yang paling bisa memuaskan lu, gw minta lu ngentotnya sebulan sekali doank. Ya udah klo gw yang paling bisa buat lu enak, ngapain ngentot sama Cowo lain? Nunggu gw gilir. Sebulan sekali, cukup."

"Tuh kan lo mau minta gw jadi peliharaan lo, kak."

"Lu putusin cowo lu yang sekarang. Cari yang gak sangean dan beneran sayang apa adanya sama lu. Jadwal nidurin member yang gw susun masih ada slot laaah. Cari cowo yang bener, urusan yang ga bener biar sama gw. Dan lu gak cuman dapet transfer sperma doank dari gw. Bakal dapet transferan dana segar juga."

"Ngentot demi duit ga ada bedanya sama penjaja seks, kak. Ok, deal. Coba aja buat aku sangat puas banget, kak. Karena kalau sangat puas udah aku dapetin dari cowo aku yang sangean itu."

Tak lama kemudian puting kiri Jinan dilumat.

"Aaaaaah, akhirnya ada yang ngisep tetek gw. Psbb bangsaaaat. Sedot yang kenceng kak."


Pindah ke puting kanan pun Jinan semakin belingsatan.

"Gw bakal kata-katain lo sih kak, klo ga milih gw. Sedot terus, abisin sekalian. Arrrgghhhh….!"

Hisapan diakhiri setelah Panjul merasa tak ada lagi yang tersisa.

"Jadi gimana, Kak? Milih aku apa Jinan?"
Anin mempertanyakan pilihan yang akan dikemukakan oleh Panjul sambil berharap dia yang dipilih.

"Anin, maaf banget ya. Susunya Jinan lebih enak daripada kamu. Peraturannya gw ubah. Karena aku nantang Jinan biar ngewenya sebulan sekali aja, gw kayaknya harus habis-habisan deh. Gak bisa setelah dia orgasme trus pindah ke kamu. Klo Jinan orgasme ya hajar terus sampe Jinan kelabakan dan sempoyongan klo perlu. Silakan kalau ngewe keatas aja ngajarin Ary sekalian biar jago ngeseks." Pilihan yang membuat kecewa perempuan asal Palembang tersebut.

"Yaaah, kok gitu. Ah ga asik. Masa aku ngentotin cowo amatiran dulu sih?" Anin memperlihatkan raut teramat kecewanya.

"Sebenernya aku tadi pagi udah transfer masing-masing kamu, Jinan, Cindy, dan Lala sebesar 20 juta. Plis nurut." Ucapan Panjul kali ini sangat mengintimidasi.

"Ok! Sip. Buat beli tas tangan branded itu." Anin pun beranjak ke anak tangga dan menaikinya sebanyak 17 undakan.
.
.
.
.
Anin beranjak ke lantai atas untuk melihat apakah penis perjakanya Ary sudah memasuki senggamanya atau belum. Rasa penasarannya pun terbuncah setelah melihat Ary akan penetrasi ke dalam vagina Cindy Hapsari dengan gaya anjing lagi kawin di atas ranjang.

"Sorry, gw gabung sini. Eh, kok kontol Lo disunat sih, Ry? Lo kan beda server sama kita?" Anin bertanya perihal penisnya Ary yang disunat.

"Iya Nih. Dari kecil gw dah disunat. Buat kesehatan. Banyak kok di agama gw yang sunat." Jelas Ary.

"Sumpah lo ganggu, Kak Anin! Udah cepetan masukin kontol perjaka lo, Ry!"

BLESSSSSSHHHH


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Ary, aaarrrggghh kontol loo enak iyaaah."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Anin yang tidak mau kentang lagi akhirnya memposisikan tubuh telanjangnya di bawah badannya Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kak Anin. Enggghh uggh. Plis jangan di bawah aku. Aku mau dicrotin pas telentang aaakkhh terussshh…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Kini Cindy tak hanya menerima sodokan dari Ary tetapi juga remasan di payudara dari Anin.

Plok plok plok plok plok plok

"Bodo amat, Buruan lo jilatin memek gw. Kentang gw Kak Panjul milih Jinan yang dientot duluan." Gertak Anin yang menunjukkan wajah bengis nan sangenya itu.



plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Cindy pun nurut langsung menjilati vagina dengan banyak pubis milik Anin.

Slurrrrppp slurrrrppp.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Suara jilatan Cindy terhadap vagina Anin sudah membaur dengan sodokan Ary ke dalam memeknya Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Slurrrrppp slurrrrppp


"Enak gak, memeknya Cinhap, Ry?
"Arrrgghh jilatan lu dah pro bener di memek gw, Cin!" Dengan mata terpejam, Anin sangat menikmati perlakuan dan permainan lidah kombinasi sedotan dari bibirnya Cindy.

Slurrrrppp slurrrrppp

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Uggghhh enak bener. Ga nyesel perjaka gw lepas di memeknya Cindy."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Lo 2 hari ini harus jadi jago sebelom lo merawanin Chika. Perawan itu jauh lebih enak, Ry." Anin makin hanyut dalam jilatan Cindy yang sudah makin dekat mencapai puncak.

Slurrrrppp slurrrrppp

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"ANJING AAAAKKKHHH ENAK BANGET BANGSAAAAAATHHH UOOOGHHH! GW SAMPE KAAAK! AAARRRRGGGHHHH!!!"

Suara teriakan Jinan dari lantai bawah sekejap memberhentikan threesome di lantai atas.

"Lo udah nyampe padahal blom disodok Ary, Cin?" Anin bertanya.

"Dikit lagi sih. Udah, genjot lagi…."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Pantes sangean maunya tiap pekan diewe. Lhah dia gampang keluarnya. Jilat terus, Cin. Lo makin buat memek gw banjir. Aakkkhrggh."
Ceracau Anin

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dikit lagi, Ary sayanggh aaakkhh, terussshh!"
Konsentrasi Cinhap sudah tak lagi intens menjilati vaginanya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Mengetahui cewe yang mengambil keperjakaannya akan mencapai puncak padahal mereka sudah ada di Puncak maka Ary mempercepat laju genjotan kontolnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iya, Cin. Gw juga. Barengin aarrgghh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Ini enak Ryaakkkhh NYAMPEEEEE aaaahhhh!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

"Arrrgghh Cindy memekh lo nikamth!!!!"

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

Lendir orgasme Cindy menyertai langkah sperma Ary yang tercampur aduk dengan manis di dalam liang senggamanya.

Refleknya Ary masih menghentakkan sedalam-dalamnya kontol dirinya. Tampak sangat Cindy yang badannya dia masuki dengan batang kejantanannya sangat bergetar hebat.

Lelehan cairan kenikmatan Cindy dan sperma Ary mulai menetes keluar karena tak tertampung di dalam vagina yang sedang merekah-merekahnya milik Cindy Hapsari ini. Dan karena gravitasi menghasilkan daya tarik ke bawah menjadikan campuran lendir dari kedua kelamin itu jatuh sampa seprei putih di ranjang kamar atas ini.

"Aaaah kan. Kok lo dah keluar sih, Ry? Masa satu sama? Cowo yang perkasa itu bisa 2-1. Cowo sekali crot setelah cewe dua kali klimaks." Anin agak protes karena nampaknya dia harus kerja ekstra untuk membangkitkan penisnya Ary agar tegak kembali.

PLOOOOP.

"Aaaaaah enak."
Penisnya Ary sudah keluar dari kehangatan liang peranakan Cindy.

"Minggir lo sana. Dah lemes kan." Anin menyuruh Cindy yang masih saja tengkurap agar lebih ke pinggir ranjang dan dituruti.

Anin langsung mencium bibir Ary dan dibalas dengan cengkraman tangan kanan Ary di dada kanan Anin serta tangan kiri Ary yang mengumpulkan lemak bokong kirinya Anin dalam genggaman.

Ciuman kedua insan yang akhirnya bercumbu ini menyebabkan Ary yang terlentang di tengah ranjang. Kemudian Anin menduduki perut Ary yang mana posisi penisnya tepat di belakang bongkahan pantatnya Anin.

"Gw tau rata-rata cowo masih bisa ngaceng dan crot dua kali sebelom ngantuk trus tidur. Gw ngerti lo agak lemes. Biar gw aja yang goyang di atas lo."

JLEEEEEBBBB

"Aaaaakkhhh, ternyata kontol lo masih ngaceng!" Wajah Anin agak mengasah ke atas dan dalam hati agak merasakan kemenangan karena akhirnya mendapatkan sodokan dari penis orang baru.

Anin mulai menggoyangkan pantatnya naik turun agar vaginanya semakin terlunasi oleh penisnya Ary yang masih basah oleh ejakulasi sebelumnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Tidak hanya naik turun, Anin paham bahwa kesan yang ditinggalkan untuk Ary haruslah membekas. Maka ia mulai bergoyang ala ratu ngebor di atas badannya Ary. Sebagai bukti kalau Anin memang jago pinggulnya dalam bergoyang kalian bisa dapati dari joged hape sang Jawara di akun t*ktoknya. Hal ini yang mulai membuat Ary belingsatan mengrepe-grepe toket membusungya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Anin, Lo pendek tapi bisa sih memeknya nelen kontol gw semua. Haaah, haaaah, haaaah. Ngggggghhh…." Sang lelaki yang kemarin masih perjaka mulai mempertanyakan kehebatan servis dari Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw gak sependek Lala ya, Ary. Enak kan memek gueee? Aaarrrgghh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Tanpa harus melepaskan penis sang lelaki di dalam peraduan kenikmatan memeknya Anin, dia memutarkan tubuhnya hingga memunggungi Ary memandang sebuah televisi yang sudah dinyalakan dan sedang memutar video porno hentai karena flashdisk Ary sudah tertancap ke tv tersebut.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Enak banget laakkhh, Nin!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Enak gw apa memeknya Cindy?"

"Kak Anin, gw masih blom tidur lhoh!" Respon Cindy.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Memek lo lebih rapet, Nin. Uuuugggghhh… Tapi memek Cindy tetep enak. Aaaaaah.."

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Memek lo, aaaakkhh. Lebih dower dan bergelambir gitu, Cin!"
Anin meledek Cindy setelah dipuji memeknya lebih rapet. Memang labia mayora vaginanya Cinhap sudah bergelambir meskipun tetap tidak menghitam.


.
.
.
plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Dah lo fokusin dientot Kak Anin, Ry! Gw mau tidur." Lalu Cindy tak lagi memedulikan apa yang terjadi di sampingnya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok



"Anin gemessshh aaarrrgghh gw mau crottth!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Plis netek sama gw, Ry!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Anin memaksa Ary agar tubuhnya terbangun dari rebahannya agar bisa menghisap payudara Anin setelah dirinya sendiri memutarkan badannya kembali menghadap sang lelaki yang ternyata bisa memuaskannya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iyaaah, githuuu arrrgghh. Sedot semua susu gueeeee. Aaarrrggghhh gw mau sampeeee…."
Desahan manja Anin semakin tidak karuan. Manjanya Anin sudah tak terlihat karena ia pun bisa juga menjadi perempuan yang mendominasi persetubuhan.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Anin semakin aktif bergoyang diatas paha serta penisnya Ary yang sedang menghisap habis air susunya Anin.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


" Aaaaaaakkkhhh SAMPEEEE GUEEEH!"

CRRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

Anin pun berorgasme diatas lelaki yang baru bersetubuh dua kali dalam hidupnya.

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT

"Aaaaak, kontol gw keenakan…. Anin thank you banget ya…."

Belum lama jutaan sel sperma dikeluarkan oleh penisnya Ary di senggamanya Cindy. Dan sekarang jutaan sel sperma gelombang kedua telah bercampur aduk di dalam liang peranakan Anin.
.
.
.
.
.
Percumbuan Panjul dan Jinan tak boleh abai untuk diliput, bukan? Kita pindah lokasi ke lantai bawah. Terjadi hanya beberapa saat setelah Anin sudah sampai di lantai 2.

"Berbulan-bulan setelah kejadian di Bali, kak. Gw bisa ngerasain kontol Kak Panjul juga."



Antara Nurhayati, Jinan, dan Cinhap tentu ada benang merah yang membuat mereka akrab. Cinhap dengan Jinan akrab karena dari generasi yang sama juga karena mereka berdua berkuliah di kampus yang sama di bilangan Kebayoran Baru yang di dalamnya terdapat Masjid Akbar-nya. Memang mereka mengambil jurusan yang berbeda, karena Jinan ambil Ilmu Komunikasi disana. Cinhap akrab dengan Aya selain karena pernah mengalami masa transisi menjadi member baru Tim J beberapa tahun lalu, sejatinya mereka mengambil jurusan yang sama. Psikologi, meskipun Aya kuliahnya di sebuah kampus tak terlalu ternama yang terletak tak jauh dari terminal bus transit Transjakarta bawah flyover kawasan Jakarta Timur.
.
.
.
.
.
Jinan mulai membuka paha selebar dia mampu mengangkang. Melangkahi badan sang pria.

"Aku setel timer di hape yang setiap 5 menit nyala. Tiap 5 menit kita ganti gaya. Aku bakal buat kamu kepayahan."

Lalu mulailah foreplay oral antara Panjul dan Jinan.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp


Bukan posisi oral 69 yang lazim karena tubuh Jinan telentang diatas Panjul yang juga telentang. Dan untuk mencapai penisnya Panji butuh kemiringan tertentu pada tubuhnya Jinan. Tapi tentu saja memek item Jinan terpampang nyata di depan wajah Panji.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Ga ngaruh ke rasa memek kamu, Nan. Tetep legit memek kamu pas aku jilat. Aku pikir rasanya agak berubah masam."

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Uummmpphhh, emang memek aku masih legit, Kak! Emmmgghhh." Jinan berusaha memasukkan semua penis panjang Panjul ke dalam rongga mulutnya.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Aktivitas oral memang butuh konsentrasi khusus karena selain harus aktif menstimulasi kelamin pasangannya, dia juga menerima rangsangan dari partnernya.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Eeeeeggghhh ummmpphh"
Jinan mulai gelagapan karena lidah mahir Panjul yang terus menusuk-nusuk ke dalam vaginanya Jinan ditambah tekanan dan gesekan pada klitorisnya oleh jemari nakal Panjul membuat Jinan agak kepayang.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

Kontol Panji terlepas dari kuluman Jinan karena sang perempuan itu akan…..

"ANJING AAAAKKKHHH ENAK BANGET BANGSAAAAAATHHH UOOOGHHH! GW SAMPE KAAAK! AAARRRRGGGHHHH!!!"

SPLASH
Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt CRRTTTT crrrttttt

Jinan memuncratkan cairan kenikmatan berkali-kali.

Teriakan inilah yang paling kencang hingga terdengar oleh Anin, Cindy, dan Ary di lantai atas.

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Udaaarrrgghh anjeeengg! Kaaakkhh!"

Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp

"Plis kak stoopppkkh duluuaaarrrgg!!!"

Slurrrrppp slurrrrppp

Ting tong ting tong ting tong.

"Tadi kan belom 5 menit, Nan. Kamu cepet keluar ya? Pantes demen ngewe."

"Kak, gitu ya permainannya? Tega banget hosh hosh, aku udah klimaks ga berhenti dulu. Hosh hosh haaah." Jinan sudah agak pendek dalam menghembuskan nafasnya….

"Waktu terus berjalan, Nan. Coba tahan lebih lama lagi."

"Semoga aku ga mati lemes deh, Kak."

"Siap-siap, Nan!"

JLEEEEEBBBB BLESSSH

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Eeeeh, kaaakkhh. Bangsat aaaaahah, kok gini?"


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Biar kamu ga mendominasi, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Posisi saat ini total Panjuli yang menjajah Jinan. Karena tubuh Jinan melengkung ke atas dan vaginanya disodok dari atas. Kuncian kaki kiri Panjul menyebabkan pinggang Jinan turut terangkat. Tangan kiri Jinan mencengkram erat pergelangan kaki kanannya Panjul agar keseimbangannya tak goyah.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaarrrggghh pegel aku tuuuuh, Kaaaak!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dah kamu pasrah aja, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Tangan Panjul tak lupa memainkan bongkahan payudara penyanyi tembang Stasiun Daun Kering ini.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Bangsaat, anjeeeng! Pegeeeel! Tapi enakkh kaaaakkkkkhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Ting tong ting tong ting tong.

5 menit sudah berlalu saatnya berganti gaya. Bukankan dalam berhubungan seks yang dicari malah yang (bisa) banyak gaya?

"Nah gitu donk 5 menit blom keluar. Kamu sekarang yang ngendaliin."

Jinan pun berinisiatif meniban badannya Panji. Dimulailah posisi yang dimaui Jinan. Bisa dibilang woman on top atau cowgirl.


plak plok plak plok plak plok

Tubuh Jinan yang mulai menguleg penisnya Panjul membuat payudara berputing cokelat itu mulai mengikuti irama yang dihasilkan.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Inisiatif Panjul mempercepat tempo sodokannya dari bawah.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Kaaaakkk, bangkeeee! Aakhhrggh! Gw bisa keluar lagi!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Joged setlist SnM aja bisa masa blom ada 15 menit gw entot dah mau kalah 2 kali sih kamu, Nan? Ggrrrraaakkkkkkkkhhh."


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjeengg aarrggg! Setaan! Enak bangeeeth, Kaaaaaaaaaaaaakkkkh, iyaaaaaaaaaakkkkhhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Nyeraaah adoooh, SAMPEEE kaaaak!"

CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT


Kali ini Panjul sengaja berhentikan genjotan dari bawah tubuh Jinan. Untuk sekedar menikmati cengkraman hebat dari vagina Jinan yang sedang klimaks-klimaksnya. Terasa sekali pijatan senggama Jinan atas kemaluannya Panjul. Tapi tidak serta-merta jadi melepaskan penis dari vagina.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Jangan kek tai deh, kaaak! Aaarrrgghh perih!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Anjing bangsat babi! Aaarrrggghh perih akooooooh. BANGSAAAAAT Lo Kaaaakkkkkhhh!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iya, Nan. Aaaah. Kamu lagi ngentotin anjing dan babi, huyeaaaah. Gas lageee! Aarrgg!" Dari bawah ketika kedua pasang mata bola saling bertatapan, lidah Panjul menjulur keluar untuk meledek lawan mainnya ini. Disertai dengan grepean terhadap sepasang bongkahan payudara Jinan yang pentilnya jelas sudah kecoklatan warnanya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Ting tong ting tong ting tong ting tong


"Ambil nafas dulu gih. Aku masih jauh keluarnya. Hahaha. Ayo donk semangatnya mana cantik? Baru kena kontol perkasa ya?"

"Nyuruh aku ambil nafas tapi kontol masih nancep aja nih di memek aku. Bangsat banget kan?!?!"

"Aku abis ini mau gas poll sampe aku crot. Tapi tetep ganti gaya klo alarmnya buny. Siap, Nan?"

"Udah pasrah aku, kak. Paling kata kotor makin banyak keluar dari mulut aku." Di tengah letihnya pun, Jinan masih bisa menatap tajam khasnya dia.

Tanpa mencabut penis, Panji memberi kode pada Jinan agar ia agak rebah miring ke kirinya. Siku tangan menjadi tumpuan. Dengan lutut merapat tapi menekuk ke atas.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaah, memek lu lebih rapet gini, Nan!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Monyeeth! Kak, Sumpah ini nikmaath! Hiyaaah!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaah, memek kamu makin nge-grip!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


Kedua tangan Panjul makin menjadi-jadi menggerayangi payudara Jinan. Serta pinggul Panjul terus menusuk-nusukkan pedang tumpul kebanggaan yang sudah tak terhitung banyaknya karena membuat mabuk banyak kemaluan member jeketi.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Nyerah! Aduuuuh! AAAAKKKHHH!!!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"SAMPEEEEE! AAAAKKKHHH! Yang ketiga!"

Crrrttttt CRRTTTT crrrttttt CRRTTTT crrrttttt

Jinan semakin tak bertenaga. Hantaman orgasme tiga kali dengan kontol yang menghujam banyak sekali membuatnya ingin men-skip waktu untuk kembali pulang dan rebahan di rumah sambil menikmati psbb dari Pemprov DKI.


plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok

"Aku pasrah aaakhh nyerah kaaakkk! Stoop!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Gw perikkh bangsaat! Udah dooonk, Kaaaaaaaaaaaaakkkkh. Iyaaaaaaaaaakkkkhhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Udaaah apaa iyaaaa? Hahahahah. Blom waktunya ganti gaya, Nan! Ugghhh!

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Iyaaa, stooppkkh! Gw mau jadi lonte lo, kak!!!"

plak plok

"Apa, Nan?"

Plak plok plak


"Gw ngaku kalah. Aakh! Gw mau jadi lonte lo! Tiap bulan dientot sama Lo, Kak! Plis stop dulu. Ini gw dimasukin kontol apa linggis sih? Kerasnya sama tapi ga keluar-keluar isinya!"

Panjul membuat jarak tubuh Jinan semakin merapat agar memudahkan terjadinya pertukaran saliva dari kedua bibir mereka.

"Uummmhhh, thanks kak." Ucap Jinan di sela ciuman mereka.

"Kontol aku dikit lagi muntahnya kok, Nan. Tahan bentar lagi ya?" Belaian dan usapan diterima oleh Jinan dari sang lelaki yang sudah terbukti keperkasaannya di badan Jinan.

Ting tong ting tong ting tong ting tong

"Siap buat gaya yang terakhir, Nan?"

"Gw dah pasrah dari tadi. Cepetan crot donk, kak!" Jinan yang memilihi cetakan wajah tegas pun terpaksa memelas kepada lawan mainnya dalam hal persetubuhan di luar nikah ini.


Gaya pamungkas mengharuskan kaki kanan Jinan terangkat hingga atas pundak Panjul. Penis bisa masuk sempurna dan payudara Jinan terekspos bebas untuk distimulus kedua tangan Panjul.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

Baik Jinan maupun sang lelaki kali ini lebih kalem dari segi suara yang terdengar. Tapi tetap beringas di area selangkangan antar keduanya.

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Dikit lagi, Ayaaa aaarrrggghhh uughh!!!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kok Aya? Gw Jinan kaaaakkk aarrgghhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Sorry, Nan. Sorry. Kamu luar biasa Nan. Eengggggghhhhh. Hiyaaaaaakkkkhhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw mau kwuar lagi! Plis udah ya kaakkkhhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok


"Iya, Naaan. Jinan Canteeeek! Enak banget ngentot sama kamuuuu cantik, arrrggghhh!"

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok

plak plok plak plok plak plok plak plok plak plok



"Kaaak! PLIS Udaahrggghh! SAMPEEEEE!"

Crrrttttt CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT

Plak plok plak plok

"Aaaah, akhirnyaaa! Crot juga kontol gw!"

CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT

Delapan kali muntahan lahar dari kantung skrotum kejantanan milik Panjul keluar di dalam memek item tapi nikmat kebanggaan Jinan.

"Memek gw angeeth. Ngewe ternikmat dalam hidup gw. Thanks kak. Selanjutnya ga usah bayar aku kak. Aku bukan lonte. Haaah haaah haaaah haaaah…."

Dengan penis masih tertancap di dalam vagina Jinan lantas Panjul mengangkat tubuhnya Jinan.


"Pegangan, Nan. Kita liat keadaan di atas." Ujar Panjul

"Ga dilepas dulu kontolnya kak?" Tanya Jinan.

"Kalo udah lemes juga keluar sendiri." Jawab Panjul.

Panjul menuju kamar tempat Lala yang sebenarnya sudah tidak tertidur lagi. Tapi masih mager.

"Lala, ayo pindah ke atas."

"Aku boleh digendong di belakang kan, Kak? Aku kan enteng." Matanya Lala masih menahan kantuk akibat letihnya Lala masih belum teratasi.

"Kamu dah ganti kaos aja. Gobyos ya tadi kaos itemnya?" Panjul menyadari perubahan kaos yang dikenakan Lala. Kopernya memang sudah berada di kamar, namun Lala masih nampak lelah rupanya untuk membenarkan posisi kaosnya agar menutupi sebelah dada dan mengangkat celananya kembali karena hanya celana dalamnya saja yang terpasang sempurna.
.
.
Tertatih-tatih Panjul menaiki belasan anak tangga untuk mencapai lantai dua dimana sudah terkapar Cindy, Anin dan Ary. Masih ada ruang yang cukup di ranjang ukuran king size. Ini.

"Geseran donk pada. Mau naroh Jinan dan Lala nih." Minta Panjul pada tiga raga yang terkapar di kasur.

"Huehehehe, ada yang babak belur karena kalah dari Kak Panjul nih." Anin di tengah peluh keringat di sekujur tubuhnya berusaha meledek Jinan.

PLOOOOP.
Penis Panjul terlepas dari vagina Jinan.

Brugh dugh.
Jinan dan Lala terkapar di ranjang besar ini. Sang pria yang menikmati tubuh mereka juga berbaring di tepian ranjang.

"Sama perjaka baru lepas segel, keluar berapa kali lo, Kak Anin? Gw ngeladenin Kak Panjul sampe keluar empat kali." Jinan meladeni pertanyaan Anin.

Anin pun terdiam karena faktanya dia imbang dengan Ary. Sang pria crot sekali sudah membuat Anin orgasme lalu terkapar.

"Aya waktu di Bali orgasme sampe enam kali karena Kak Panjul crot pertama itu ngabisin ronde pertama dan terkapar bareng. Ga usah pamer. Karena seharian itu Aya bisa 20 kali orgasme. Dalam empat ronde" Cindy mengingat kembali kejadian di Bali yang mana cerita tersebut diceritakan oleh Aya. Karena baik Cindy maupun Jinan hanya melihat persetubuhan antara Aya dan Panjul di ronde pertama saja.

"Perawan yang luar biasa memang Aya. Tiap orgasme bisa langsung naik lagi libidonya. Pecicilan keliatannya di luaran. Tapi nerimo banget macem-macem gaya. Dan durasi antar orgasmenya emang lebih lama daripada kamu, Nan." Panjul membeberkan aibnya dengan Aya.

"Kak, boleh jawab jujur dari Kak Panji? Siapa yang paling hebat pas lagi ngentot?" Tanya klllv.

"Tiap vagina pasti mengungkapkan kesan, La. Yang terhebat tetap Viny. Karena ada rasa saling sayang yang diberikan." Jawab Panjul.

"Iya deh, tadi gw dientot atas dasar nafsu biar kontol lo muntahin lahar di memek gw, yang ngebuat anget rahim gw, Kak." Jinan menanggapi dan itu menjadi percakapan terakhir sebelum mereka berenam terlelap hingga sore hari.

Hari Sabtu ini baru berlangsung belasan jam, kan? Panjul serta Ary masih harus menikmati Anin, Jinan, Lala, dan Cindy hingga hari Minggu, toh?
.
.
.
To be continued
.
.
.
.
.
Great update suhu 👍😃
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd