Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Aktivitas Seksual Para 'Gadis' (Kisah 10: Vikuy. Update 6 Januari 2021)

Diantara member yang ceritanya sudah saya buat di draft, mana yang paling menggairahkan bagi anda?

  • Yona

    Votes: 25 12,6%
  • Vienny

    Votes: 30 15,2%
  • Anin

    Votes: 35 17,7%
  • Lala

    Votes: 19 9,6%
  • Cinhap

    Votes: 29 14,6%
  • Jinan

    Votes: 11 5,6%
  • Beby

    Votes: 18 9,1%
  • Desy

    Votes: 16 8,1%
  • Shani

    Votes: 31 15,7%
  • Gracia

    Votes: 46 23,2%
  • Feni

    Votes: 8 4,0%
  • Rona

    Votes: 8 4,0%
  • Okta

    Votes: 3 1,5%
  • Amel

    Votes: 19 9,6%
  • Nurhayati

    Votes: 13 6,6%

  • Total voters
    198
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
mantap hu jgn lupa beribat
Makanya main aman. Ehehehe.
Tapi ci Shani?
Atau mahyon?
Kapini?
Atau malah Stefi?
Tapi kemungkinan besar ci Shani sih
iya..., Aya emang pasrahan dan nurut..

Ehmm..., maksudnya gini dia waktu itu pernah dirawat karena kecelakaan kan
Nah, disitu dia nurut biar cepet sembuh.. gitu maksudnya

Huft~
Aman
Shani.

Wuih wellkambek suhu , btw ava nya nais , saya juga punya yg seperti ava suhu hehe
Mahal dah tuh yg jual. Asuuuudahlah.
Jujur, gw sangat milih-milih dalam baca cerita JKT48 karena ada banyak banget, tapi ini termaksud yang bagus banget. Mulustrasinya juga kece. Keep up the good work suhu 👍👍
Mulustrasi gaya bercinta baru bisa kebuka situsnya klo pake VPN, gan. Klo foto member stalk yg dalem aja foto di akun ybs, atau cari pake hestek jeketinamamember.
makasih...hehe
kumpulan nakal :p
Kumpulan nakal apa gimana ya maksudnya?
.
.
.
Oke dah jam 10 malem. Saatnya posting cerita Amel. Tunggu ya minimal 20 menit. Kan harus baca ulang lagi terakhir, upload fotonya di imagebam, copas teksnya, copas bblink fotonya. Baru dah.
 
Jebul Wonge Dhewek Ngelonte.


"Ci Desy arep mbantuin inyong opo ora? Wis kadung neng omahe inyong ket durung lebaran. Angel balik Jakarta siki. Dongane arep numpak sepur tapi anane sing lewat selatan. Adoh tenan kae jaaaan. Persyaratane kudu olih fornulir Rapid Test jebule…."

"Kowe sing ayem bae lah, Mel. Inyong sing atur. Pokoke kowe enteni kabar sekang inyong. Serius Iki inyong bantu kowe ben ra usah numpak sepur. Kowe mesti kepenak, janji."

Intinya seperti itulah percakapan aku dengan Ci Desy lewat. Jujur aku kebingungan di saat bulan Juni sudah melewati tanggal 5 dan om JOT menghubungiku agar segera balik ke Jakarta.
.
.
.
Hmmmm, dari Mei, Juni, Juli ada kabar yang tidak enak tentang aku ya? Yang intinya, 'Senbatsu nomer 3 kok jarang tampil di Streaming sih? Amel lagi dihukum ya?'

Sumpah kalian tega banget memfitnah aku seperti itu. Meskipun aku berada di Tim J yang sering para seniornya kena tubir tapi 'dianggap angin lalu tanpa harus klarifikasi apalagi dihukum' tapi perlu diketahui kalau aku tuh cuman generasi 6. Back-up aku tuh gak ada di manajemen. Dan yang terpenting saat ini aku tidak dalam masa hukuman. Aku masih tampil di live theater setlsit InY awal Agustus ini tuh.
.
.
Ooooh, iya. Belum memperkenalkan diriku ya?

Inyong Riska Amelia Putri sekang Purwokerto bocah ngapak ranking 3 senbatsu sousenkyo 2019.

Eh, bukan gitu ya? Mau yang formal?
.
.

"Memikatmu Dengan Lesung Pipiku. Halo, Aku Amel."



Di awal ceritaku ini aku mau buat pengakuan. Tentang pencapaianku di SSK hingga aku mendapatkan ranking 3. Tidak hanya bermodalkan gimmick ramah dariku atau bermodalkan selalu men-share foto gift dari kalian atau menyimpan foto 2shot dengan kalian. Tapi aku memang menjajakan tubuhku bagi beberapa fans yang rela jor-joran ngevote aku.

Cara seperti ini jelas bukan aku yang memulai. Memberikan benefit esek-esek kepada fans loyal sekedar ingin di-vote atau mendapatkan gift mahal (lewat jalan belakang tentu karena nitip gift ke merch cuman boleh max sejuta harga barangnya). Dari generasi-generasi awal sudah seperti ini. Aku hanya meniru caranya. Karena meski vote dari tiap-tiap fanbase member sudah banyak, tapi mayoritas hanya setengah dari total suara yang didapatkan member yang bersangkutan di tiap pengumuman SSK.

Bahkan mama aku nggak ngerti sebenarnya apa itu SSK. Prosesnya gimana apalah apalah sing mbikin mamake Inyong mumet kae.

Dengan adanya cara 'hina' seperti ini tentu langsung kujalani tanpa keraguan. Toh aku sudah tak perawan sejak kelas XII. Aku masuk Jeketi menjadi siswi akademi class B pertengahan tahun 2018 pun aku sudah punya KTP dan telah mengikuti UN.

Kalau diingat lagi masa-masa awal menjadi siswi akademi kelas B, aku sudah menarik perhatian para wota. Dan beberapa memang sudah mengoshikan aku dengan serius. Bahkan bulan Agustus 2018 saat baru 2 bulan menjadi siswi akademi class A, sudah ada fans yang menikmati badanku. Lumayan juga sih uangnya buat bayar kost dan biaya hidup di ibukota.

Ngomongin aku seorang Amel tentu tak lengkap rasanya bila tak menyinggung tentang 'Papa' Erika, kan? Dia perempuan yang pintar karena tembus untuk kuliah di PTN di Depok sebelum masuk Jeketi. Pinter bahasa Jawa halus dan tentunya bahasa Jepang. Hingga akhirnya dia harus resign dari Jeketi pada akhir 2018. Semoga sukses di negeri orang ya, Papa Erik! Sedangkan otak aku? Aku kan pernah salah ngomong di stage Layar LED di teater yang seharus kubaca 'eL i di' malah jadi 'let'. Maaf ya katronya aku.
Oh iya, kalau kalian penasaran apa dia sering begituan? Dia sama kayak aku kok. Dah lepas perawan di kelas XII. Dia lebih tua 6 bulan dari aku. Sekarang dia di Jepang yang kehidupannya bebas meski tetap disiplin, bukan tidak mungkin dia makin bebas untuk begituan kan? Apalagi dia deket dengan seorang Youtuber Indo yang kuliah disana juga. Mantappu Jiwaaa. Ahahahaha.

Tapi aku tak yakin dia punya waktu untuk bercerita tentang bagaimana aktivitas seksualnya di thread ini. Dan untuk kali ini giliranku. Aku ingin berfokus pada saat keberangkatanku kembali ke Jakarta di masa PSBB. Dengan dibantu oleh kenalannya Ci Desy? Denger-denger sih yang mau nolong aku tuh sugar Daddynya ci Desy.

Hmmmm, apakah aku harus…… Sebagai rasa terima kasihku karena trasnportasi umum pada pertengahan Juni masih sangat terbatas. Ada sih kereta api. Tapi ya berdasarkan percakapanku diatas dengan Ci Desy, syaratnya ribet karena harus nyeritain form Rapid Test yang non reaktif. Plus baru ada jadwal kereta Serayu yang lewat Bandung Kiara Condong dan memakan waktu 12 jam. Padahal misale nyong numpak sepur sing lewate Cirebon cuman 5 jam luwih butik Ning Jakarta. Adoh mbok beda waktu tempuhnya?
.
.
Pada tanggal 7 Juni malam, Ci Desy kembali menghubungi aku dan berkata bahwa Orang yang mau bantuin aku lagi ada di Cikampek. Katanya sih abis bantuin Kak Fidly ngobatin penyakitnya. Memang sudah rahasia umum di kalangan member yang sudah dewasa kalau Kak Fidly sering melayani kliennya yang banyak dari kalangan umum itu bisa lebih dari 20 kali sebulan. Untung aku tidak sebanyak itu.

Seperti diatas yang kubilang, setelah bulan-bulan awal aku memulai petualangan seks aku dengan fans pertama, selanjutnya hingga sekarang baru menyentuh 10 kali persetubuhan. Ada juga sih dengan fans yang sama. Apa namanya? RO ya?! Dan mayoritas alias 7 kali berhubungan badan dengan 5 fans aku lakukan setelah ketauan hasil SSK yang menempatkan aku di rank 3 tersebut. Ya, aku memberikan benefit berupa tubuhku pada fans yang memang royal memberikan masing-masing ribuan suara bagiku. Mungkin dengan Masnya Ci Desy akan menjadi yang kesebelas. Eh, kayaknya yang ke-14. Nanti aku ceritakan….

Lagipula Kak Fidly nekat banget sih. Berhubungan badan dengan orang berbeda tanpa memakai kondom. Aku sejak pertama kali melakukannya dengan mantanku dulu kan selalu memakai kondom. Apalagi kalau memberikan benefit ke fans yang tak terlalu aku kenal secara personal.

Ya gitu deh, aku sudah lepas perawan sama mantan aku waktu liburan jelang semester dua. Sebenarnya aku langsung nyoba 3 penis sih. Karena kami menyewa villa di Baturaden gak cuman aku dengan mantanku. Tapi juga dengan dua teman cewe aku beserta pacarnya masing-masing. Yang aku heran waktu itu, ternyata cuman aku yang masih perawan. Kedua temenku yang cewe dah lepas segel setahun sebelumnya.

Setelah lulus, kami semua pada putus. Aku putus karena harus ke Jakarta. Kedua temanku putus juga karena berbeda kota tempat kuliah. Tapi, aku beri tahu sesuatu pada kalian. Salah satu lelaki yang mencoba vaginaku di Baturaden itu kuliah di Jakarta dan ngidol juga serta masuk fanbase aku. Budi namanya. Tentu dia mengoshikan aku yang sudah dikenalnya. Lebih dari sekedar kenal malah. Diatas aku bilang bulan-bulan pertama aku berhubungan seks dengan fans ya dengan dia itu. Dan dia cukup perhatian kepadaku dan tetap memposisikan dirinya sebagai fans (tapi kalangan fans yang bisa menikmati tubuh oshinya). Termasuk pada SSK lalu, dia memberikan ribuan vote juga padaku. Tentu setelahnya aku balas mengasihinya dengan tubuhku.

Aku juga sih bisa aja minta tolong sama Budi tapi dia belum punya mobil sendiri dan lebaran lalu aja gak pulang ke Purwokerto. Makanya aku seneng ada bantuan dari Mas Panjul. Mungkin kapan-kapan aku bisa saja menceritakan kisahku dengan Budi. Tapi untuk kali ini kalian baca saja ya kisah perjalananku dengan Mas Panjul.

Jadi kalau akhirnya aku menyerahkan badanku pada Masnya ci Desy, aku telah berhubungan badan sebanyak 14 kali. 3 di Baturaden. 10 selama jadi member dengan 7 kali setelah SSK. Gitu deh.
.
.
.
Balik lagi ke obrolanku dengan ci Desy tanggal 5 Juni malam, Ci Desy memberitahu kalau Mas Panjul (begitu nama yang dikenalkan Ci Desy padaku) akan ke Purwokerto pada tanggal 10 Juni. Karena ternyata setelah dari Cikampek tanggal 5 itu, Mas Panjul ke Kampungnya di Cilongok nengok keluarga karena waktu lebaran gak sempet mudik. Dan dari tanggal 9 malam aku sudah chat dengan Mas Panjul.

Setelah sudah membicarakan banyak hal yang ingin aku ketahui tentangnya terutama karena kami cuman beda kecamatan kampungnya. Berarti kalau nanti Mas Panjul sudah menikahi pacarnya sekarang, Kak Viny bisa gampang main ke rumahku donk? Dan sudah agak larut chat dari kami karena obrolan pun sudah mengarah ke hal-hal dewasa.

"Badan aku bagus gak, Mas?"



"SIMPEN! Suwun lhoh ya. Bagus kok badan kamu. Ngacengin tenan, jaaaan. Tapi kamu hati-hati, jangan asal ngirim ke orang yang gak bisa dipercaya. Ini sih muka kamu ga full. Karena bisa aja kan ada yang jahat nyebarin."

"Aku baru ngirim ke Mas. Yang lain liatnya ya langsung. Hehehehe.

"Halah, Jan. Jebule member sekang kampunge dhewek murah temen…"

"Ya gimana, koh. Duite kenceng kiye. Lumayan gawe tuku klambi karo skinker inyong…."

"Yo wes, ketemu sesok awan…."

"Aduh, kudu siap-siap capek. Engggggghh." Ketik aku di chat seakan bibir ini mendesah.

"Emang kita mau ngapain? Ahahaha."

"Aku tau diri kok, mas…."
.
.
.
.
Dan tanggal 10 Juni pun tiba. Mas Panjul sudah tiba di rumahku jam 8 pagi. Dia langsung disuguhi sarapan oleh ibuku. Dan sempat berbincang juga dengan Ayahku. Tentu yang diketahui oleh orang tuaku adalah Mas Panjul kenalan dekat dengan Ci Desy. Gak mungkin kan aku kasih tau juga Ci Desy itu peliharaannya Mas Panjul? Intinya orang tuaku mengucapkan terima kasih juga padanya karena mau membantuku kembali ke Jakarta. Karena kalau naik kereta persyaratannya masih ribet.

Jam 10 aku dan mas Panjul sudah akan berangkat. Dan setelah berpamitan dengan Ayah dan Ibuku, juga dengan Abu dan Micky. Aaaaah, masih lama banget donk aku ketemu Micky dan Abu. Kucing-kucing yang baru aku pelihara belum lama….

Tak lupa aku berpose depan rumahku sebelum memasuki mobil SUV-nya Mas Panjul.



BLAM….

"Semoga kamu nyaman selama perjalanan ya, Mel. Gini, orang tua aku emang dari Cilongok dan Kebasen. Tapi aku dari lahir di Jakarta dan ke Banyumas klo lagi lebaran aja. Jadi aku agak jarang gunain bahasa Jawa. Tapi ngerti banget klo kamu juga Desy ngomong pake bahasa ngapak."

"Iki kepenak temen mobile, Mas. Apik. Jadi kalo ada check point pemeriksaan pas mau ke Jakarta, aku ngumpet di lipatan kursi belakang ya?"

"Iya, karena kan cuman aku yang punya form SIKM dan belom lama juga Rapid Test."

"Aku juga sehat-sehat aja kok, Mas. Aku hampir ga pernah kemana-mana pas mudik ini. Tapi klo mas mau nularin kenikmatan ke aku, aku pasrah. Hehehe."

Kami memang berencana untuk membeli beberapa snack atau apapun sebagai bekal perjalanan panjang dari Banyumas ke Jakarta.
Maka kami melaju ke Supermall terbesar di Purwokerto.





Sangat sepi parkiran outdoor belakang Supermall ini. Karena di dalam mall hanya buka Hypermarketnya saja.

"Mmmmmmmpppphhh. Mass…. Mmmmhhhmmmmm…."

Apa yang kalian pikirkan memang tepat sekali. Kami sudah memulai bumbu-bumbu aktivitas seksual di dalam mobil. Kami menjajaki kepribadian satu sama lain melalui perantara ciuman bibir, lumatan lidah, dan bertukarnya liur.

"Parkirannya terlalu sepi tapi sengaja aku milihnya yang dari loket keluar agak kehalang pohon. Kita bisa lakuin lebih dari sekedar ciuman, Mel."

"Mmmmmmmpppphhh……"

Tanganku memeloroti celana jeans pendek hingga ke lutut dan tangannya melepas kaitan bra di bagian belakang. Dan kaos yang kukenakan hanya diangkat hingga atas payudaraku….

"Aaaaahhhhhnn, massss. Kepenak inyong…. Aaah."

Dua jemari tangan kanannya sudah memasuki tempik dengan jempol menyentuh klentit. Tangan kirinya mencakup penuh dada kiriku dan hembusan serta hisapan dari mulutnya merangsang leher dibagikan kanan.

"Eeeenggghh, aaaaaaakkkhhh. AAAAAAAAAAAAH AAAARRRRGGGHH!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT


Sejujurnya aku ingin mendesah sambil berteriak ketika aku mengalami ejakulasi dan disaat yang sama pentilku dicubit keras oleh tangan kirinya. Tapi pada momen itu bibirku tersumpal oleh mulutnya selama beberapa lama…..

"Mmmmmmmpppphhh. Hmmmmmm. Mmmmmmhhhhh……"

"Kepriwe, cah ayu Riska Amelia? Kepenak opo ora?"

"Haaaaaaaaaaaah, haaaaaah, haaaah, haaah. Kepenak temen bar orgasme. Haaaah, haaah, haaaaaah, haaah…."


"Sekarang giliran kamu yang ngasih tau kemahiran kamu."

Mas Panjul menurunkan celana bahannya hingga betis. Dan penis besarnya sudah lumayan tegak. Dengan tangan kananku menggenggam penisnya dan tangan kiriku mencengkram lembut bijinya, lidahku mulai membaluri kepala penis. Dari puncak lubang kencingnya turun ke batangnya hingga pangkal. Kemudian dengan mulutvyang menganga aku berusaha memasukkan bijinya bergantian. Lantas kuputari kembali penisnya oleh lidahku hingga kembali ke puncak kepala kemaluannya. Hingga akhirnya kumasukkan penis yang mulai kusayang ini ke dalam mulutku.

"Uuuuugggghhhh, hoooooeeekkkkks, uuuuuuuukkkkkkhhhhhhhh…."

Aku sangat berusaha keras agar semua batangannya masuk ke dalam mulutku. Apa sih namanya? Dip trot? Tunggu aku google dulu.
Ooooh, Deep Throat. Dan memang aku berhasil memasukkan semua batangan penisnya yang besar itu.

"PHUAAAAKKKHHH! Haaaaah, haaah, haah."


"Tunggu dulu, Mel. Ada mobil yang mendekat. Dia parkir gak terlalu jauh dari kita. Lanjut nanti aja di tempat yang lebih nyaman. Kita keluar mobil sekarang?"

"Sekarang banget nih, Mas? Aku blom pake celana lhoh."

"Ya dipake laaah celananya. Ini kamu ngelawak apa polos dah? Klo polos gak mungkin tapi. Dah jago mulutnya mainan kontol sih."

"Hehehehe."


Dan memang kulihat mobil yang parkir tak jauh dari kami. Kami pun keluar dari mobil tak sampai 3 menit kemudian. Lalu menuju Supermall yang belum beroperasi penuh.
.

"Mas, aku kangen nongkrong dan belanja di Rita. Libur lebaran gini yg buka cuman supermarketnya." Ketika sudah di dalam aku memang melihat seluruh toko di dalam Mall masih tutup.

"Aaaaah, iya aku inget. Tahun lalu kamu makan-makan sama temenmu di PizzaH*t kan? Aku inget soalnya pas liat kicauanmu, aku lagi makan Ra*Cha di di lantai dasar juga."
.
.
.
Setelah tiba di kasir, ternyata kami membeli banyak sekali Snack, roti, air mineral. Aaah, kondom lupa kubeli. Biasanya aku membelinya di minimarket sih. Lewat tengah hari ketika kami selesai belanja di supermall. Lalu kami akhirnya berangkat lagi.

Mataku yang tak tahan kantuk akhirnya terlelap ketika mobil baru melintasi Ajibarang.
.
.
"Aaaaahhhhhnn, Mass. Ganggu tidur aku, iiiih. Aaaaah. Pentil yang satunya juga massss. Aaaaaah."

Mataku terbangun saat merasakan di putingku sebelah kanan seakan ada yang menghisap. Dan memang Mas Panjul yang sedang mengenyot aset milikku. Kulihat pemandangan luar di sekitar mobil nampak kami sedang berhenti di rest area dalam tol.

"Mau main disini, Mas? Aaaaaah. Sepi sih…"

"Nggak, mainnya nunggu 3-4 jam lagi. Ini masih di rest area Pejagan. Nyoba aja aku tuh ngisep gurihnya puting kamu. Eh ternyata ada isinya."

"Eeeh, Mas. Aku ga hamil ya. 2 hari sebelom aku mudik aku emang berhubungan badan sama fans yang aku kasih benefit tapi pas di kampung aku beli testpack hasilnya negatif. Lagian dia juga pake kondom kok. Aku kan safe sex Mas klo begituan."

"Iiiih, giliran aku yang bercanda kamunya nanggepin serius."

"Tapi seriusan aku gak mau hamil duluan pas aku masih jadi member. Kan aku ga sama orang tua aku selama tinggal di Jakarta. Masa aku sampe hamil sih? Bisa gak dianggap anak aku sama mereka."

"Cupppphhh, mmmmhhh…. Biar kamu tenang…."

Jelas ciuman darinya sebelum kami keluar menuju pujasera rest area memang menenangkan aku. Kami berdua mencari hidangan masakan Padang dan menyantapnya. Di tengah-tengah memakan masakan pedas ini, Mas Panjul kembali berkelakar.

"Pokoknya kamu gak boleh blowjob kontol aku sebelum kamu gosok gigi. Pernah soalnya waktu ke kost-annya Nat, karena dah gak tahan langsung aku suruh dia blow job. Panas gilak nih batangan, tenyata dia abis makan ayam geprek."

"Ahahahahahahaha, seriusan Mas? Tenang. Di mobil kan dah ada permen mint. Mungkin sampe 4 jam kedepannya ga ada blowjob dariku, tapi bisa aja kan kita berciuman lagi?"

Sudah akan jam setengah 3 sore ketika kami menyudahi makan. Dan kami sama-sama berpisah sejenak untuk masing-masing buang hajat di kamar kecil. Lantas sesudahnya aku ke minimarket terlebih dahulu sebelum kami bertemu kembali di dalam mobilnya untuk melanjutkan perjalanan.

BLAM, pintu mobil kututup.

"Kamu beli apalagi di Minimarket? Snack dari Supermall aja baru dimakan dikit. Gak bawa kresek tentengan?"

"Aku beli yang ga ada di Hypermarket tadi. Yang mesti kamu pake Mas dan rasanya gak aneh klo dijilat aku."

"Coba aku tebak, kamu beli kondom? Berani sih beli di minimarket?"

"Ah, udah biasa beli kondom dan testpack Mas. Lagian kan aku selalu pake masker klo di tempat umum."

"Aku gak perlu pake itu karena a…."

"Nggak, mas. Harus make." Mataku agak melotot ketika aku menangkap ada penolakan.

"Nggak enak klo pake."

"Biar aman, Mas. Jangan mau enaknya aja dooonk. Cowo manapun yang mau begituan sama aku selalu pake kondom semua kok." Kupikir aku sudah agak mengeluarkan urat di wajah.

"Ya udah, pengecualian sama aku donk karena aku….."

"Nggak mau ih klo Mas gak make kondom." Intonasi bicara aku sudah agak meninggi.

"Dari tadi kamu motong omonganku muku. Itu, koper kamu ada di kursi tengah. Silakan……"

Aku menangkap omongannya yang kekeuh untuk bersetubuh denganku tanpa pengaman dan mempersilakan aku untuk keluar karena aku sangat bersikeras menerapkan sex yang aman.

BLAM!!!!


Aku berdiri membelakangi mobilnya, perselisihan antara kami membuat aku bingung harus bagaimana agar aku bisa sampai Jakarta di masa PSBB ini. Derap langkah terdengar dan dia merangkulku dari sisi kanan.

"Kenapa aku harus pake kalau……"

"Ya biar aku gak hamil lah, Mas? Aku kan begituan ya ga cuman sama satu cowo aja. Klao aku hamil nanti gimana orang tua aku? Gimana minta tanggung jawabnya klo aku aja ga tau aku hamil anak siapa?!?!?!"

"Aku tuh keselnya sama kamu bukan karena kamu pengen aku pake kondom. TAPI KARENA KAMU MOTONG OMONGANKU TERUS!!!!"

Nada bicaranya meninggi dan kedua tanganku sudah bersedia mengangkat kalau-kalau tangannya mengambil ancang-ancang untuk menampar aku.

"Mas, mau ngomong apa?" Akhirnya aku memberikan kesempatan pada dia untuk menjelaskan.

"Jangan dipotong tapi."

"Iya, mas."

"Aku hargai kamu selalu maksa tiap cowo yang mau bercinta denganmu agar memakai kondom. Karena kamu tidak ingin hamil. Tapi aku gak perlu pake kondom juga kamu gak bakal hamil kok….."

"Mas, Maaf. Aku sekarang juga lagi subur. Kebanyakan yang make aku tuh keluarnya di dalem. Klo ga pake kondom ya aku bisa hamil."

"Nanti kamu minum ini. After pills. Kenapa aku berhubungan badan dengan Desy cuman sebulan sekali, karena pil pencegah kehamilan ini gak dianjurkan dikonsumsi terlalu sering. Desy gak pernah positif tuh klo dia periksa pake testpack."

"Ini mahal ya, Mas?" Pertanyaan aku kali ini sebenarnya berusaha mengalihkan arah agar tak terlalu dianggap kekeuh dalam salah sangkaku.

"Lumayan, dan jarang tersedia di apotek biasa. Kualitas import sih."

"Jadi akhirnya aku bisa digenjot penis tanpa pengaman ya nanti malem? Kenapa gak bilang dari tadi, Mas?! Kan aku keluar duit 20 ribu buat beli kondom tadi."

"Kan yang motong omonganku tadi siapa?"

"Ya bilang dari chat semalem gitu lhoh, Mas."

"Ngeles aja kamu, dah yuk. Udahan berdebatnya. Makin lama nih kontol aku masuk ke memek kamu.

"Hush, tuman mas…."
.
.
.
.
Perjalanan di tol sangat membosankan. Sebenarnya aku sudah berusaha mengajaknya ngobrol supaya dia merasa ditemani agar tak dianggap cuman nyupirin aku aja. Dan ayahku juga dah wanti-wanti, karena aku udah dibantunya dalam perjalanan aku harus ngajak ngobrol dia. Obrolan kami nyambung kok sebenarnya. Tapi aku kalah lagi dengan rasa kantukku.


Sekitar jam setengah 5 aku kembali dibangunkan oleh Mas Panjul. Tentu kami ini tanpa hisapan di puting aku. Karena kami sudah keluar dari Tol.

"Dimana kita, Mas? Aduh, aku arep tuku baso Aci, ana ora ya neng kene?"

"Lhah, jarene Kowe ora meteng. Jebul lagi ngidam bakso aci."

"Ah, mas ah. Dah berapa kali aku denger mas nyumpahin aku hamil."

"Gak nyumpahin donk! Adanya cilok, tuh di depan Pom Bensin. Sama aja lah ya"

Aku turun di dekat gerobak abangnya dan Mas Panjul masuk Pom untuk mengisi bahan bakar mobilnya.


Ketika kami sudah menyelesaikan urusan masing-masing, lanjutlah laju mobil.

"Kita di Cikampek? Tadi aku nanya Abang ciloknya. Nih cilok, mangap mas. Aaaaaaa….." Dengan tusukan lidi panjang aku memasukkan cilok yang kubeli tadi ke dalam mulutku. Tapi nanti malam pasti giliran aku yang dimasukin olehnya. Hihihi.

"Eehhhmmm, nyaaam. Nyamm. Iya, kita bermalam disini. Alias aku dah booking hotel buat kita ena-ena. Untung dah ada yang buka. Tapi pasti masih sepi sih."


Tidak terlalu lama kemudian kami memasuki parkiran hotel P*ime Plaza di daerah Bukit Indah, Cikampek. Ya setidaknya aku sempat melihat plang nama hotel ketika masuk ke parkiran dan di plang itu terdapat tulisan dimana lokasi hotel tempat kami inapii sekarang. Waktu menunjukkan pukul 5 sore

"Amel, nanti sekitar jam 2-3 jam lagi kamu telpon ibumu kalo kamu udah sampe. Beliau ga mungkin ngontak penjaga kost kamu, kan? Ya soalnya bohong banget kamu dah sampe Jakarta malam ini juga."

"Aku udah chat ibu sebelum Mas ngomong barusan. Aku bilang udah lewatin Cikampek dan 2 jam lagi nyampe. Ibu kayaknya bakal ngira kalo aku gak sempet nelpon lagi nanti malem karena kecapekan baru nyampe kost. Padahal mah aku capeknya karena olahraga di ranjang sama Mas…."

"Kamu tipikal mendominasi atau….."

"Aku pasrahan dah klo lagi begituan. Gampang capek karena aku juga gampang keluar."

"Iya sih emang, tadi siang blom ada 5 menit kayaknya aku mainin tempik kamu. Oh, iya sampah plastiknya bekas snacknya dibuang di tong itu tuh. Yuk masuk hotelnya."


Tanpa aku suruh ternyata Mas Panjul berinisiatif membawakan koper aku padahal dia sendiri membawa tas punggung yang cukup besar karena dia juga sudah keluar kota sejak 6 hari lalu. Dan aku hanya menenteng bungkusan Snack yang telah habis lalu kubuang ke tong sampah di parkiran.

Singkatnya kami sudah sampai di front desk atau Receptionist hotel. Hueheheh, bener kan tuh bahasa Inggrisnya? Gak pake Google lho. Aku ga katro-katro amat lah ya. Kan aku emang sering check in di hotel.

Kemudian Mas Panjul berbicara dengan staf hotel agar dibawakan makanan untuk makan malam sekitar jam 6 nanti. Baru setelahnya kami menuju kamar yang sudah dibooking.

Dalam langkah kakiku menuju kamar aku termenung atas apa yang terjadi pada Kak Fidly yang kemaluannya sempat tidak baik-baik saja beberapa hari yang lalu. Akibat Kak Fidly sendiri yang tidak memedulikan kebersihan saat berhubungan sex. Hingga harus agak merepotkan Mas Panjul yang akhirnya keluar uang untuk biaya pengobatan Kak Fidly.

Amit-amit deh sampe kejadian sama aku. Untungnya aku sudah menunaikan semua benefit kepada fans-fans aku yang paling royal. Mungkin setelah keluar dari hotel ini esok hari aku akan cukup lama tidak berhubungan badan lagi. Setidaknya sampai musim SSK berikutnya. Karena aku tidak mencari uang untuk keseharianku tinggal di Jakarta dengan menjajakan diri.
.
.
.
Kami memasuki kamar dengan kelas terbaik di hotel berbintang ini. Sempat kutanya sama Mas Panjul berapa tarif kamarnya, ternyata mencapai 600ribu++. Padahal kan sudah agak jauh dari Jabotabek.





Dan ternyata memang tampak nyaman kamar yang dibooking oleh dia. Menempati lantai dasar sehingga jendela kaca langsung dapat melihat kolam renang. Dan ketika memasuki kamar mandinya terdapat bathtube dan shower di atasnya. Malam ini akan jadi malam yang panjang.

Aku pamit padanya ingin mandi terlebih dahulu. Jujur ya, meskipun aku sering nginep di hotel dan beberapa kali dapet kamar yang ada bathtubnya, ga pernah aku pakai. Ya gimana, masa mandi berendam aja ga sabunan? Eh, gimana sih mandi pake bathtub? Kan aku cuman bisa duduk aja di atas bathtube ini. Mandinya nyalain shower.

Butuh waktu lebih dari 20 menit untuk diriku membersihkan tubuh ini. Walaupun aku tau bakal dinodai oleh Mas kesayangannya Kak Viny sih. Setelah aku selesai gantian dia yang mandi dan ternyata cukup cepat juga kupikir hanya 10 menit lebih

Jam 6 kurang pintu diketok oleh roomboy membawakan makanan yang kami pesan. Mas Panjul memesan Bistik Kambing Teriyaki. Katanya sih gitu. Agak jarang aku nemuin bistik selain daging sapi. Aku? Nasi pecel dan mendoan. Di menu tadi ada mendoan, ya aku pesen. Kan di Jakarta nanti agak susah nyari mendoan.


"Daging kambing buat nambah darah dan ningkatin stamina, Mel. Kan kita gak berdua aja malam ini."

"Gak berdua maksudnya? Kak Dia yang tinggal di Cikampek sini mau Dateng?"

"Bukan Fia. Tadi pas kamu mandi, dia nelpon. Dia masih nahan buat gak berhubungan seks. Memang klo ga salah inget sih kata dokter jangan berhubungan dulu 2 pekan lebih. Ini kan baru 5 hari meski dia dah gak ngerasain gejala gatel-gatelnya lagi."

"Terus siapa, Mas?"

"Jadi tadi siang ada temen sesama mantan fresh peach yang jenguk Fia bela-belain dari Jakarta naik Gr*bcar. Nah temennya ini mau nginep di rumah Fidly, kan. Bilang ke orang tua Fidly sih mau jalan ke Alun-alun. Tapi yang bakal masuk ke kamar ini cuman temennya itu. Fia gak mau, takut jadi nafsu juga. Bakal nunggu di ruang tunggu resepsionis si Fia itu."

"Oke, aku paham nanti bakal gimana. Tapi kan tadi aku nanya ke Mas siapa yang bakal ikut main sama kita?"

"Nih, ranking dia di SSK cuman beda segini sama kamu."

Oooooh, aku paham siapa dia. Karena Mas Panjul menunjukkan angka 8 di jarinya. Selisih 8 dari aku.

"Uuuuh, wareg temen inyong lhah. Ora kencot maning kiye wetenge Aku mau kumur-kumur lagi, Mas. Biar pas main mulut aku gak bau bumbu pecel." Dan aku berjalan menuju wastafel yang berada di dalam kamar mandi sambil menepuk-nepuk perutku yang kenyang.
.
.
.
.
Jam setengah 8 lebih aku membuka sosmed burung biru. Ngecek dan stalking yang mensyen ke akun aku. Aaah, sudah sangat lama aku tidak menyimpan foto 2 shot dari kalian karena ada pandemi ini. Kangen kalian. Tapi tidak semua dari kalian yang bisa aku balas. Hanya yang berkorban materi teramat banyak yang bisa mendapatkan benefit plus-plus dariku.

"Tumben sekali jam segini sudah ngantuk." Ketik aku di sosmed burung biru tanggal 10 Juni hampir jam 8 malam.
.
.
Aku kemudian melepaskan seluruh pakaian yang kukenakan. Begitu pula dengan Mas Panjul. Pokoknya aku harus muasin dia sebelum senbatsu yang satunya lagi datang ke kamar ini kira-kira satu jam lagi.

Di atas ranjang aku mulai menggodanya dengan melebarkan selangkanganku dan memperlihatkan rapatnya tempikku meski beberapa kali dimasuki oleh penis yang berbeda-beda.



"Masih rapet kan, Mas? Hehehe."

"Dimasukin ini muat lah ya….."
Mas Panjul yang sudah membuka atasan dan bawahannya juga memperlihatkan kemaluannya padaku.

"Slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp slurrrrppp, selalu suka rasa tempik yang sehat. Slurrrrppp slurrrrppp." Tanpa komando dariku dia sudah menjilati vagina rapatku.

"Aaaaaah, Mas. Aduuuuuh. Udah massss. Aaaaaaaaaaaah. Stop, jangan buat aku keluar lagi. Langsung aja, Mas. Aku gak yakin kuat tenaganya buat ngimbangin. Mas dah kenceng gosipnya di kalangan member klo Mas jago banget. Aku ga mau pas dah lemes tapi mas belum keluar."

Mendengar permohonanku maka dia langsung rebahan di ranjang.

"Oral sebentar aja. Jam 9 bakal ada tamu. Kita harus puas dulu. Dan kali ini aku mau nantang kamu sekali-kali kamu yang mendominasi permainan. Kami yang diatas."

"Uuuuuuuugggggghhhh….."
Langsung saja aku memberikan servis oral padanya. Memang aku sudah dibilang jahil kalau sekedar oral. Aku hanya payah dalam menjaga daya tahan agar tidak cepet keluar.

Batangnya selain kumasukkan ke dalam mulut hingga mentok kembali, lidahku pun menjilati bijinya. Dan, ya! Aku tak merasa jijik untuk menjilati area lubang anusnya dan area yang memisahkan pangkal biji dengan anus. Bisa disebut ini namanya rimming. Dan kuintip ekspresi Mas Panjul merem melek. Meskipun dari kampung gini aku banyak belajar kalau sudah di atas ranjang. Lhah kan kepuasan pelanggan itu yang utama, mbok?

Sekitar 5 menit saja ku menyudahi oral + rimming ini. Kemaluanku tetap basah meskipun karena aku pun sudah merasa terangsang.

JLEB BLESSSSSSHHHH!!!!



Jujur aku jarang mengambil posisi aku yang harus mendominasi hubungan seksual. Karena beberapa fans royal aku menganggap dirinya yang harus mendominasi atas tubuhku karena mereka sudah membayar mahal untuk mengevote aku.

"Eeeeeeeeeennngggghhhhh…. Haaaah, haaaah, haaaah. Aaaaaaaaahhhh. Gedheee bangeeeth. Aaaaaaaaahhhh, akhirnya masuk semua kontole si Mas."

"Gilaaaa, aaaaahhh. Tempikmu rapet tenanan, Mel. Memek kamu dalem jugha. Haaah, haaah, haaaah. Padahal kamu ga setinggi Viny dan Desy."

"Aaaaaaaarrrggggghhh, mereka bisa nelen kontol Mas juga? Aduuuuh, beneran penuh banget niiiccch…."

"Kapan kamu goyangnya, mmmmmmhhhhh.."

"Yang gak bisa masukin semua siapa, Mas? Aaaaaaaaahhhh. Nih aku naikin dikit. Aaaaaaaarrrggggghhh!"

Sungguh cukup susah menahan enaknya gesekan di dalam kemaluanku yang sepenuhnya terisi oleh penisnya dan berusaha untuk membuat gerakan naik-turun dengan penisnya sebagai poros.

"Yona, Nat memeknya gak bisa nelen semua batanganku. Lalaaaa apalagiiii. Cuma setengah kontol aku yang bisa masuk. Memeknya dangkal bangeettthhh. Aaaaah."

Selanjutnya aku mulai terbiasa akan rasanya mendapatkan rangsangan yang begitu hebatnya di bagian paling sensitif pada setiap perempuan.

"Uuuuugggghhhh, mass…. Aku genjot yaaaa…."

Plak plok plak plok

"Coba masih perawan, Mel. Luar biasa pasti. Goyang terussshh….!"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok


"Duuuuuuh, klo kayak gini inyong mesti ketagihan, Massss. Aaaahhhnn…."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Pijetan tempikmu enak tenanan kiye…. Uuuuugggghhhh.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Masss, Amel metu ikiii. Aaaaaaaaaaaah. Aaaaaarrrrggghhh AAAAAAAAAHHHH!!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

Beberapa kali tubuhku tersentak, mengejang, menahan nikmatnya dunia dimasuki kemaluan lelaki yang bahkan tidak kunikahi ini. Seketika aku lelah dan badanku rubuh ke depan. Payudaraku terbebani oleh berat badanku juga diantara tubuhnya. Tanganku meraih pundaknya dan bibirku mengimbangi kecupan darinya.



"Mel, kamu setelah ini kamu beneran gak mau berhubungan badan lagi karena bukan musim SSK? Aku ketagihan sama tempikmu yen pancen Joss tenan…."

"Tapi sebulan sekali aja kan, Mas? Boleh mas. Pelihara aku juga kayak ci Desy. Ngapain nyari yang beda kabupaten, kan ada aku yang bisa muasin Mas. Eh, masih bangun penisnya ya? Semoga 1 ronde lagi mas bisa keluarin."

"Di dalem ya?!?!?!"

"Iya, deh Mas…."


Aku kembali menegakkan tubuhku dan sesuai keinginannya aku memutar tubuhku hingga saat ini Mas Panjul hanya melihat tergerainya rambutku serta mulusnya punggung ini.



Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaaaaaaaaaah, aaaaaaakkkhhh, akuuuuu mulai capeee. Aaaaaaaaaaaah. Kesele puooolll…"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Uuuuugggghhhh, Mel. Balikkkh badan kamu. Biar aku bisa ikut goyang….."

Plak plok plak plok


Jelas aku menuruti kemauannya. Selangkangan aku memang sudah mulai lelah bergoyang naik-turun dan membuat goyangan berputar hingga menguleg-uleg.



Setelah tubuhku kembali berhadapan dengannya, bokongku dirangkulnya serta tubuhnya bangun hingga menempel dengan badanku. Lalu tubuh kami yang sudah menyatu ini dibawanya ke ujung ranjang. Bisa dibilang kami melakukannya dengan sambil duduk. Tapi mulutnya nakal sekali dengan posisi seperti ini pertahanan lu dibagikan payudara terutama sepasang pentilku sangat terbuka untuk dihisap, digigit manja dan dijelajahi oleh lidahnya.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok


"Maaaaaaasssss. Aaaaaaaaaah. Ampuuuuuuuuuun. Aaaaaarrrrggghhh!"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Amel metu maniiiiinggg. AAAAAAAAAAAAH AAAARRRRGGGHH Aaaaaaaaaaaah AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

Dengan kembali orgasmenya diriku mengakhiri seluruh tenaga yang tersisa dalam raga. Sekonyong-konyong mataku teramat ngantuk dan ingin rasanya merubuhkan tubuh ke kasur empuk dengan segera.

PLOOOOP

"Mas terbaik. Mas emang jago. Haaaah, haaah, haaah. Gak heran ci Desy betah jadi peliharaan Mas. Bulan depan lagi, ya? Haaaaah haaah."

"Capek banget ya, Mel?"

"Aku masih terlalu payah buat ngimbangin perkasanya Mas Panjul. Eeeeh, kok masih ngaceng punya mas'e? Aduh, iya. Mas belum keluar. Tapi aku capek dan ngantuk banget. Masih ada besok pagi kan, Mas?"

Aku jadi merasa bersalah karena sudah dua kali sampai puncak kenikmatan tapi si Mas belom keluar sama sekali. Lupa diriku belum merasakan kehangatan semburan spermanya di dalam rahimku.


"Eeeeeeh, aku digendong mau dibawa kemana Mas?"

"WC."

"Mas mau kita main disana? Aku udah lemes, Mas. Ga ada tenaga."

Ternyata ketakutanku akan semakin habisnya raga tidak terbukti karena dia hanya memposisikan aku diatas WC duduk dan aku disuruh buang air seni dulu. Katanya gak sehat kalau habis berhubungan badan terus langsung tidur. Aduh, ilmu baru lagi nih. Karena aku selalu langsung tidur ketika berhubungan sex.

Setelahnya dia kembali menggendo aku di bagian depan tubuhnya. Aku pun direbahkan kembali di ranjang. Selama beberapa menit aku dan dia terlibat dalam obrolan yang mendalam. Saling berterima kasih atas pengalaman seksual yang baru dialami oleh masing-masing dari kami. Dia tak mempersalahkan aku yang belum bisa memuaskannya. Untung ada seorang lagi yang bisa muasin dia setelah ini. Semoga sih.

Jadi begini ya pentingnya ngobrol setelah bercinta. Duh, Amel…. Makanya kedepannya jangan gampang keluar donk. Biar ngobrol kayak gini bisa terjadi lagi.
.
.
.
Jujur obrolan dengannya kupikir hanya berlangsung 10 menit kemudian aku tertidur. Jadi aku sama sekali tidak menyadari kehadiran seorang yang berkunjung ke kamar kami. Aku memang terbangun sekitar jam 1 dinihari dan Mas Panjul sudah tertidur di ranjang yang sama denganku. Tapi kupikir saat itu sang tamu sudah kembali bersama Kak Fidly untuk menginap di rumah Kak Fidly.

Biarpun kupertajam ingatanku kembali, aku hanya samar mendengar desahan dari sepasang yang sedang beradu nafsu tanpa melihat apa yang mereka lakukan karena pelupuk mataku sangat berat untuk dibuka dan rasa penasaran aku kalah oleh lelahnya tubuh.
.
.
.
Jadi kalian penasaran aktivitas seksual Mas Panjul dengan senbatsu yang hanya berselisih 8 posisi denganku? Pertama kalinya lhoh mereka bercinta. Tapi gimana donk? Aku ga bisa ceritain. Aku sih maunya namatin aja ceritanya sampai disini. Udah 5000 kata juga kuketik.
.
.
Jadi udahan ya, cerita dariku. Amel. Yang punya lesung pipi yang memikatmu.
.
.
.
To be continued.

.
.
.
Aaaaah, aku beneran gak tau kisahnya Mas Panjul ketika menggarap senbatsu no 11 itu. Apa aku serahkan saja ke author aja ya.

Makin panjang bacanya gapapa ya? Aku aja gapapa kisahku bercampur dengan kisah cinta satu malam senbatsu no 11 itu. Udah dulu ya dari aku, Amel.

*Eh, Yuk klo ada yang mau tau dapetnya kemaluanku, masing-masing dari kalian ngevote aku ribuan suara per individu dulu. Trus lapor ke aku. Baru aku kasih benefit ini ke kalian*
.
.
.
.
.
.
.
Permainan tak imbang antara Amel dengan Panjul berakhir 5 menit sebelum pukul sembilan malam ditandai dengan terlelap ya putri ayu kebanggaan Purwokerto itu. Lalu 15 menit setelahnya chat apps garis masuk ke hp Panjul dari Fidly yang memberi tahu bahwa dia dan temannya yang juga member sudah di lobby hotel. Kemudian hanya temannya lah yang menuju kamar karena Fidly masih menahan diri untuk tidak berhubungan badan setelah keputihan yang tak wajar pada kemaluannya tempo hari.

Tok tok tok tok.

"Silakan masuk….." Panjul yang hanya melilitkan handuk melingkar di pinggangnya membukakan pintu dan sejurus kemudian sang tamu memasuki kamar yang akan penuh desahan lagi.

"Kak, lo udah mainnya sama Amel? Lo tau siapa gw kan, Kak? Fans aku kalah banyak sama Amel sih, makanya gw jual badan gw juga, ngelonte ke fans tajir lah klo bisa dibilang."


"Ya tau lah. Gw kan ngidol juga dari Viny masuk Jeketi."

"Jangan cerita ke Kak Viny, Kak. Gw gak enak mau indehoy sama kakak, yang masih pacaran sama Kak Viny. Kan dia tau aku dari waktu kapten KIII masih Kak Kinal."

"Masih? Makin serius malah hubungan kami."

"Nama lo Panjul, Kak? Kok aneh gitu….?! Gw kemaren malem telpon-telponan sama Fia. Gw emang ada rencana jengukin dia klo udah di Jakarta. Eh, ternyata Kak Panjul ada di Cikampek. Ya gw izin ke emak gw bilangnya jenguk Fia aja."

"Bukan nama asli gw. Panggilan doank itu. Meskipun gw dah nyicipin beberapa badan member jeketi, belum tentu semuanya tau nama asli gw. Populernya gw ya dengan nama itu." Panjul menjelaskan.

"Kita main di ranjang yang bisa ganggu tidurnya Amel atau di……" Melati mempertanyakan perihal tempat bermain mereka.

"Kamar mandinya ada bathtub bisa di……." Ujar Panjul menunjukkan arah dimana pintu kamar mandi.

"Nggak kak, makasih. Gw gak mau main di kamar mandi." Si pemilik nama berupa kembang yang harum semerbak itu menolaknya.

"Kursi? Bukan kursi panjang sih?"

"Jadi lo nantangin gw ya, Kak. Gw pasti muasin lo. Jangan lupa bayarannya nanti. Gw naik taksi online dari Jakarta ke Cikampek sini abis 350ribu. Dan emang gw lagi BU sih buat nambahin uang kuliah gw……"

"Santuy, Me…. Kita main dulu sekarang."

"Yeeeeh, itu kan tagline gw malah lo pake, Kak."


Melati sudah duduk di bangku sofa yang tidaklah panjang dudukannya. Mungkin tidak semua pria bisa selera bila hanya melihat Melati dari wajahnya. Tapi kita harus sepakati bahwa tubuh montok dari Melati pasti sangat enak untuk dieksploitasi.

Langsung saja Panjul membuka lilitan handuknya untuk segera mengagetkan Melati yang terpana dengan bentuk penis yang akan menjadi lawan mainnya.

"Ya ampun! Gede! Pantes Amel tepar."

"Jujur tadi kami main 2 ronde, Amel keluar dua kali dan gw belom keluar."

"Sekarang gw yang jadi lawan lo, Kak. Gw gak gampang keluar tenang aja….."

Tak perlu berlama-lama untuk mereka menyatukan bibir dan lidah yang bersentuhan. Lumatan dan ciuman dari Panjul diimbangi oleh Melati hingga keduanya mulai bergairah.

"Mmmmmmhhhhh, Me… Body lo montok, gede gini toket lo.. Mmmmmmhhhhh…..

Tanpa melepaskan pagutan bibirnya dengan sang lelaki, Melati aktif membuka sendiri tanktop yang resletingnya ada di belakang dan tentu hal ini membutuhkan bantuan dari tangan Panjul untuk menurunkan resleting tersebut. Setelah itu tak terlalu susah untuk dirinya melepas kaitan bra di bagian belakang. Bawahan celana dan dalemannya kemudian dilepasnya.

"Mmmmmmhhhhh, mmmmmmmpppphhh….. Kak, pegang toket gw….. Mmmmmmhhhhh."


Tak perlu menunggu Jot mengeluarkan lagu-lagu setlist teater di aplikasi streaming musik, Panjul langsung menggarap kedua payudara Melati bergantian dengan tangan kanannya. Karena tangan kirinya aktif bergerilya di memek sang 'lonte'.

Kenyataan bahwa Melati tidak gampang keluar memang terbukti. Sudah lewat beberapa menit dibandingkan saat teasing Panjul terhadap Amel di parkiran Supermall.

"Gw gak tahannn. Masukin sekarang!!!!"


Permintaan Melati tak langsung dituruti oleh Panjul. Karena dia mengambil hp dan pelumas berbahan dasar air untuk diletakkan di dekat sofa.

"Lo ngapain sih, Kak? Buruan, gw sange banget neeeeh." Protes Melati melihat Panjul tak menuruti kemauannya tapi tangannya sendiri aktif memberikan rangsangan sendiri di kemaluannya.

"Gw ambil hape buat stopwatch. Tiap 5 menit bakal bunyi, kita ganti gaya. Makin lama kita main, makin banyak posisi yang kita praktekkin."

"Banyak bacot, buruan masukin ajaaa…."


Panjul menarik tangan Melati agar tidak lagi menduduki sofa karena akan diduduki oleh Panjul.

"Lo kan member jeketi, Lo yang goyang diatas gw. Hemat tenaga gw yang abis nyetir jauh."

Dengan sekali ludahan dari Melati ke kepala kontolnya Panjul sudah cukup membasahi seluruh batangannya karena Melati meratakannya dengan tangan.

"Gw buktiin hasil latian gw di jeketi."

JLEEEEEBBBB BLESSSSSSHHHH



Dengan kedua kaki yang terbuka amat lebar, bagian dalam lutut Melati bertumpu pada sepasang pegangan tepian sofa. Di posisi ini naik turunnya bokongnya tidak terlalu leluasa memang. Oleh karena itu Panjul pun tanggap dengan merespon peraduan kelamin mereka berdua.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaaaaaaahhhh, ini yang gw mau. Gw ketagihan ngentot, Kaaaak! Aaaaaarrrrggghhh……"


Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Enak kan kontol gw? Eeeenggghh. Bilang klo punggung lo mulai kesakitan. Hiyaaaaaakkkkhhhh….." Dengus Panjul memastikan Melati tidak memforsir gerakan badannya terlalu ekstrim karena bisa menimbulkan cedera punggungnya kambuh.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Kak Viny enak banget, aaaaah…. Punya pacar yang kontolnya ajib! Aaaarrrrrgggghhhh. Aaaaaaaakkkkkkkhhhh. Goyangan terooooosssshhhh!

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw megang bool elu kok masih gak bisa dimasukin telunjuk gw seeeeh? Uuuugggghhh."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gak pernah, kaaaakkkkkhhh! Jangan coba cobaaa! Gw marah nanti. Aaaarrrrrgggghhhh. Memek gw ajaaaa. Aaaaaahhhnnn…." Kepala Melati menggeleng-geleng dengan cepat.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Gw mau perawanin pantat lo!"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Nggaaaaaakkkkhhhh. Gak maoooo. Aaaaaah." Melati tak hanya menggelengkan kepala tapi juga semakin menatap Panjul dengan tajam.

Plak plok plak plok plak plok plak plok


"Kita tarohan! Klo lo keluar duluan, gw perawanin anal lo. Uuugggghhh."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"BANGSAAAAAT! Curaaaaanggg. Aaaaaaaaahhhh AAAAAAAAAAAAH AAAARRRRGGGHH AAAAAAAAAAAAH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT


"AHAHAHAH, GW DAPETIN JUGA PERAWAN DARI LO, MELATI CEWEK HYPERACTIVE YANG SANGEAN! AHAHAHA! Bodo amat di pantat lo juga!" Tertawa keraslah Panjul karena menyadari batang kontolnya tersemprot cairan orgasme dari dalam memeknya Melati.

"Bangsat lo, Kak! Anjir, gw kalah. Haaaaah, haaah, ngooosh, ngooosh…. Tapi plis pelan aja, Kak…."


Ting tong ting tong

Alarm tanda 5 menit berlalu sudah terdengar. Hanya butuh penetrasi 5 menit saja bagi Melati untuk orgasme. Memang sebelumnya dia sudah terangsang hebat akibat ndusel-ndusel sebelumnya.

"Gw gak lama lagi crot. Gw blom mau merawanin bool lo. Crot gw maunya di memek lo. Balik badan lo deh."

Tanpa perlu melepaskan kontol dari memek, Melati sangat berhati-hati memutarkan badannya untuk memunggungi Panjul. Tentu sensasi di dalam leher rahimnya sangatlah nikmat setelah dia kalah karena mendapatkan orgasme terlebih dahulu.



Kini Melati lebih bisa mendominasi. Bantuan dari Panjul hanya berupa sepasang tangannya yang memegang sisi pinggangnya Melati dan bisa memberikan tenaga pada tubuh Melati agar bisa goyang lebih heboh.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok


"Gw bakalan bikin lo ngecrot kaaaakkk. Aaaarrrrrgggghhhh……"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Tempo hentakan bokong Melati makin intens, makin tak terhitung banyaknya genjotan dari Melati per-menitnya.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Adoooooh, aaaaaaaaaaaah. Plis donk lo crot jugaaa. Gw mau sampe lageeeeee. Aaaarrrrrgggghhhh aaaaaaakkkhhh."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"SANTUUUY, barengin…. Uuugggghhh. Eeeenggghh. Bakal crot banyaaakkh gw. Grrrraaakkkkkkkkhhhh….."


Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok


Ting tong ting tong.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Enak banget sih lo, Kaaaaak! AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH AAAAARRRRGGGHHH GW SAMPEEEEEKKKKHHH!"

"MEMEK PANLOK BECEK TAOI ENAAAAAKKKHH! I'M CUMMIIIIIN' UUUUUGGGGHHHH!!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT


Penisnya Panjul menancap sempurna ketika muatan dari testisnya tersemprot sempurna ke dalam vagina Melati. Keduanya tak bisa berkata-kata lagi. Alarm tanda 5 menit berlalu kembali terdengar dan tidak dipedulikan keduanya.

PLOOOOP.

Melati agak sedikit berdiri dan seketika keluarlah lelehan sperma hasil ejakulasi yang membahagiakan Panjul dengan cairan cinta orgasme yang dihasilkan oleh kemaluan sang kembang.


Setelah melihat sendiri lelehan spermanya yang meluber lalu menetes turun di paha Melati, Panjul lalu mengambil cairan lubrikasi dan mengoleskan banyak ke lubang pantat Melati. Tak lupa pula dia agak memasukkan satu hingga dua ruas jari tengahnya ke dalam dan cincin annulus di pantat Melati memang masih belum merasakan dimasuki oleh batang kenikmatan.

"Badan lo tetep ngadep sana."

"Jangan kasarin gw, Kak. Gw masih inget waktu diperawanin memek gw sama fans yang paling banyak vote buat gw sebelom gw syuting Rapsodi di Bali." Wajah Melati kini menampakkan kegentarannya.

"Wah, lu dah dijebol lebih dulu daripada waktu gw jebolin Aya donk? Dia gw perawaninnya pas abis syuting. Lo tau kan, dia baru naik flight besok sorenya? Ya gimana ya, kan emang vote gw buat Aya di SSK paling banyak sih."

"Jangan nyakitin Aya, Kak. Masa lalunya banyak hal yang buat dia sedih. Dia kan cerianya sengaja dibuat-buat. Padahal mah sering curhat ke member tentang cerita sedihnya." Melati menjelaskan kepribadian Aya yang kuat karena pengalamannya menghadapi hal-hal yang berat sebagai pelajaran hidupnya.

"Iya, gw ngerti. Gak tau kenapa gw makin sayang ke Aya. Beneran sayang. Oh, tentang lo yang baru anal sex. Pasti sakit, Me. Gw gak mau bilang enak dari awal. Tapi kesananya bakal……"

"Enak? Iya gw bisa nebak jawaban lo, Kak."

"Lo rapetin lutut. Telapak kaki di ujung sofa. Lo tentuin sendiri kapan lo mau turunin pantat lo."

"Uuuuuuuugggggghhhh, Eengggggghhhhh. Adududuh, ini gw coba nurunin."



"Iya, dah masuk dikit. Turunin lagi, Me!"

"Sh*t, sakit banget wooooy. Eengggggghhhhh. Ummmmmmhhhhhhrrrrrrrggghhhhh…. Aaaarrrrrgggghhhh!!!!"

BLESSSSSSHHHH

"Lonte pinter, dah ambles semua kontol gw kan…. Sekarang naik-turunnin….."

"Enak banget nyuruh doank. Adoooooh, beneran periiiiih bangeeeetttthhh… Arrrgghh memek gw kenapa dimasukin jari AAAAARRRRGGGHHH....."

Ting tong Ting tong


Selagi Melati terus melontarkan sumpah serapahnya pada Panjul, tubuhnya sudah refleks bergoyang dan sudah bodo amat dengan perih di lubang pantatnya. Alarm berbunyi ternyata kembali tak dipedulikan mereka berdua karena tak ingin ganti gaya.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaaaaaaahhhh kok gw kebelet lagi seeeeeeeh?!?!?! AAAAAAAAAHHHH AAAAAKKKKKHHH AAAAARRRRGGGHHH!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT


Anal boleh sudah mulai terbiasa merasakan hentakan penisnya Panjul. Tapi vagina Melati lah yang berbicara bilamana sang empunya merasakan kenikmatan.

PLOOOOP

Dirasakan oleh Panjul sudah cukup menikmati anal sex dengan Panlok ranking 11 SSK 2019 ini. Kemudia tubuh Melati kembali diposisikannya agar menghadap Panjul lagi.

BLESSSSSSHHHH



Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Ting tong Ting tong
Bunyi alarm justru sekarang dirasa mengganggu pergulatan mereka berdua tapi tak ingin melepaskan kuncian kelamin yang sedang menyatu ini.

Plak plok plak plok plak plok plak plok


Baik Panjul dengan Melati sudah menggunakan insting bercinta mereka. Tanpa banyak kata yang terlontar. Badan mereka yang menuliskan guratan goyangan yang indah dan teratur dalam temponya. Tentu karena sepasang bibir makhluk tak bermoral ini sedang berpagutan.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT

Tanpa dialog, akhirnya mereka kembali mendapatkan kenikmatan bersama. Dengan skor akhir Panjul 2-4 Melati. Maka karena itu, Melati bisa menceritakan tentang keperkasaan lawan mainnya yang sekarang kepada member lainnya.


Dengan tampak kelelahan Melati memejamkan matanya sejenak. Pun hal ini dibiarkan oleh Panjul. Bercampurnya sperma dan cairan orgasme di dalam Vagina memang momen paling membahagiakan di dunia ini, kan? Sekitar 10 menit setelahnya handphone Melati berdering.

PLOOOOP

Melati bergegas mengangkat telpon dari Fidly. Panggilan itu memang sudah disepakati oleh mereka berdua. Fidly akan chat bertanya apakah Melati sudah selesai dengan Panjul? Bila waktu sudah berlalu satu jam. Tentu chat ini terabaikan oleh Aby. Dan bila melewati 90 menit akan ditelpon.

Setelah pembicaraan di telpon Aby beres-beres agar tak terlihat berantakan ketika perjalanan pulang. Tentu agar tak mendapatkan kecurigaan dari keluarganya Fidly, tempat dimana dia akan menginap malam ini.

Setelah kembali berpakaian karena Melati sudah selesai buang air kecil dan membersihkan kemaluannya dari lelehan sperma. Panjul memberikan pil anti hamil andalannya untuk dikonsumsi sang perempuan.

"Nih, minum. Biar lo ga hamil."

"Oh iya, anjir. Gw baru inget lo dah ga pake kondom trus crot di memek gw, Kak." Tiba-tiba Melati agak panik karena kealpaannya.

"Yoih, biar lo gak hamil. Klo member ketauan hamil kan bisa ditendang sama Jot. Kayak temen segenerasi lo si Yuriva itu."

"Lhoh, lo juga tau cerita Yuri dikeluarin ya karena dibuntingin cowoknya? Tapi abis itu dia gugurin. Amit-amit deh Meme hamil juga. Ok, aku minum pil ini. Glek glek glek." Melati menelan pil tersebut beriringan dengan tiga teguk air mineral di meja lampu samping ranjang yang masih ditiban Amel dalam alam mimpi.

"Nih, dah gw transfer duitnya ke Lo, Me." Ucap Panjul seraya memperlihatkan layar handphonenya yang berisi tampilan m-banking.

"Ok, bye kak. Aku puas malem ini."
.

Pukul 22:40 ketika Melati menemui kembali Fidly di lobby hotel.
.
.
Udah sih berakhir sudah pergulatan antara Melati dengan Panjul..
.
.
.
To be continued…..?

.
.
.
.
Belum, Kakak Author. Aku, Amel mau cerita lagi nih…. Kan sebelumnya aku bilang masih ada kegiatan intim dengan Mas Panjul pada pagi tanggal 11 Juni.
.
Kalian masih mau baca, kan?????

.
.
.
Matahari sudah cukup memasukkan cahanyanya ke dalam kamar kami. Tanda sudah lewat jam 6 saat ini. Dan OMG, tempik aku udah dimasukin oleh penisnya Mas Panjul donk!!!!

Dia membangunkan aku dan langsung mengatakan…..

"Aku udah genjot kamu 15 menitan. Kamu pas masih tidur udah keluar sekali. Coba badan kamu bangun dulu."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaaaaaaahhhh, Mass…."


Kaki kiri aku menjuntai turun hampir menyentuh lantai. Kaki kananku kudaratkan di dadanya. Kaki kanan dia melintas di atas paha kiriku. Tumpuan kami masing-masing oleh sepasang tangan yang tegak lurus membentuk segitiga dengan badan.

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Jujur ini posisi yang sulit.


Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Aaaaaaaaaaaah Masssss. Gak tahan aku….. Inyong arep metu kiyeeee. Aaaaaaaaahhhh!"

Plak plok plak plok plak plok plak plok

"Barengin, Mel! Uuuuugggghhhh."

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok

Plak plok plak plok plak plok plak plok


"AAAAAAAAAHHHH KEPENAK TEMEN INYOOONGGH…… AAAAAAAAAAAAH AAAARRRRGGGHH AAAAAAAAAAAAH!!!!"

"AKHIRNYA NYUMPAHIN PEJUH DI MEMEK KAMU, MEEEEEEEEL! UUUUUUUUGGGGGGHHHH!!!!!"

CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTTT CRRRTTTT CRRRTTTTT

CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOT CROOOOOT

PLOOOOP

Ooooh, aku juga merasakan air kencingku keluar juga setelah badai orgasme melanda tubuhku. Mungkin karena hal inilah Mas Panjul membiarkan aku untuk tidak kencing di WC terlebih dahulu. Dan memang aku terkapar lagi. Dasar penyakit, mata kembali tertutup hingga jam 8.

Dan ketika aku terbangun, Mas Panjul sudah tampak seperti orang yang baru mandi. Aku meminta tangguhkan agar kembali terlelap hingga jam 9. Setelah jam 9 aku mandi, sarapan di kamar karena makanannya sudah dipesan oleh Mas Panjul. Dan jam 11 kami check out dari hotel.

Eh, tapi setelah aku mandi aku sempat mengabadikan tubuh bugilku saat di balkon hotel kamar kami. Mas Panjul yang memotret. Buat kenang-kenangan dia deh. Karena dia udah perkasa banget bagiku.

Di sekitaran tol Bekasi Barat memang ada antrian kendaraan yang ujungnya adalah check point psbb. Aku pindah ke Bangku Belakang. Karena pengecekan tidak menggeledah keseluruhan isi mobil. Mas Panjul hanya ditanyakan SIKM dan tujuannya mau kemana. Hanya dari jendela kursi kemudi. Tidak terlalu sulit tanpa terlihatnya diriku oleh petugas lalu mobil kami dibiarkan melintas kembali.

Jujur, di mobil aku hanya mengenakan Hoodie tanpa kupakai lagi celanaku. Dan di dalamnya ya hanya pakaian dalam saja. Hehehehe.

Aku tiba di kost jam setengah 5. Karena kami sempat mampir dulu di drivethru restoran ayam cepat saji bermaskotkan badut selepas mobil kami keluar tol di Slipi.
.
.
.
.
Begitu sih cerita aku. Aktivitas seksual dari seorang Riska Amelia. Baca lagi kisahku kapan-kapan ya?!

Intine, Inyong bangga koh dadi wong ngapak. Jarene ci Desy, ora ngapak ora kepenak.
.
……
.
.
.
To be continued.
 
Terakhir diubah:
Sorik, Sorik. Janjinya 20 menit proses ngepostnya. Jadi lebih dari 1,5 jam.
8000an kata dan 21 unggahan bwaaang.
Dah ya Amelnya. Monggo di-like klo emang demen ama cerita Amel diatas.
*Eh, maaf klo cerita pas begituan sama Melati, kok ada nama lain. Mungkin lupa saya ganti karena awalnya bukan karakter Melati yg mau dipake.*
.
Selanjutnya Lala mau bercerita. Tapi jangan nunggu besok atau lusa. Maksimal minggu lah, tunggu aja.
 
Terakhir diubah:
Singkatnya kami sudah sampai di front desk atau resepsionist hotel. Hueheheh, bener kan tuh bahasa Inggrisnya? Gak pake Google lho. Aku ga katro-katro amat lah ya. Kan aku emang sering check in di hotel.

Masih salah mel, yang bener Receptionist :Peace:
 
Hayuk mas Panjul, adik Amel di ngemawon
Dah ya tuh. Gimana Amelnya menurut agan?


Hwaaaaa~ kalala
Nafsuin banget Lala emang menurut saya....
Cerita pengalaman meme dong
Untuk Meme segitu aja dulu.

Makasih atas updatenya suhu
Menikmati setiap sex scene :adek:
Dah sampe 4+3 kisah, untung blom ada pengulangan gaya bercinta. Ehehehe.

Kok nggak ada cerita yg ada kapininya hu :(
Wey, Viny mah spesial. Tenang aja. Bakal ada. Lagian beneran banyak bucinnya Viny yg baca thread ini. Alias mati aja gw klo langsung Viny yg baca, pasti tau gw siape.
Jangan pada Cepu ya Kisanak.....
 
Mantap memang dalam sehari semalam bisa ngewe sama 2 senbatsu.

Request incest dong member sama bokapnya
Lhah, emaknya dikemanakan bwang? Meski Stefi & Shani tinggalnya ama bokap doank, tp fantasi saya gak nyampe incest Father-Daughter. Sorry....

Gaya cerita yg lain daripada yg lain
Ya nyamannya saya begini. Jujur saya suka heran kok bisa ya ngebuat plot yang sama sekali berbeda dari kehidupan mereka. Mikirnya jauh-jauh sampe ke latar zombie apocalypse/ terdampar di pulau. Pikiran saya gak sampe buat latar baru. Tapi tetap semangat buat author lainnya.....

meme amel enak bgt si panjul
Bakal masih ada ena-ena lainnya. Nih 3 cerita terakhir dah beberapa member berputarnya cuman disekitaran 1 kontol doank yak? Tenang, bakalan ada cast cowo lain yg nikmatin member juga.

Masih salah mel, yang bener Receptionist :Peace:
*Ceritanya Amel lagi yg ngetik*
Makasih banyak kak, koreksinya. Jangan lupa dukung aku terus ya.... Si lesung pipi manis yang akan memikatmu.
 
Lumayan masuk sih hu sama karakter amel yg begitu. Jadi ya kerasa kayak nyata wkwk
 
Dah ya tuh. Gimana Amelnya menurut agan?



Nafsuin banget Lala emang menurut saya....
Untuk Meme segitu aja dulu.


Dah sampe 4+3 kisah, untung blom ada pengulangan gaya bercinta. Ehehehe.


Wey, Viny mah spesial. Tenang aja. Bakal ada. Lagian beneran banyak bucinnya Viny yg baca thread ini. Alias mati aja gw klo langsung Viny yg baca, pasti tau gw siape.
Jangan pada Cepu ya Kisanak.....

dari bahasanya kek kenal tp siapa ya?
 
Mantap euy updatenya. Mulustrasinya mendukung banget.

Terus update gan.

Btw ane udah follow di burung biru yak hehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd