slayerboys
Semprot Baru
- Daftar
- 8 Jun 2017
- Post
- 47
- Like diterima
- 21
Permisi, nubie ingin menuliskan sebuah cerita yang lama bersemayam di pikiran nubie, ingin mengeluarkan unek-unek ini ke dalam tulisan, mohon kiripik dan sarannya ya para suhu sekalian.
Cerita ini murni fiktif dan hasil pemikiran ane, so lets crooots ...
Prolog
Sebenarnya aku sudah tak tahan lagi membendung segala emosi yang tercampur aduk didalam tubuhku ini, seperti termometer yang apabila air raksa sebagai tolak ukur yang terus naik sampai ambang batasnya akan meledak. Tiap kali aku menyaksikannya aku terdiam bak patung, diam dan hanya melihat dengan mata sayu. Ingin rasanya aku mengakhiri semua ini mengakhiri kegilaan ini namun di satu sisi hasrat dan rasa sayangku yang begitu dalam menolaknya. Seakan-akan jika diadakan voting mereka berdualah yang memberikan suara terbanyak untuk penolakan. Betapa gilanya aku yang hanya diam-diam bersembunyi menyaksikan kekasih tercintaku, wanita yang paling kusayang digagahi oleh berbagai macam pria dari segala jenis usia, parahnya kekasihkulah juga menikmatinya, dia sangat menikmati tubuhnya dimasuki dan dijamah dan makin bernafsu jika diselingi umpatan, hinaan dan pelecehan terhadap diriku di kala mereka bercinta dengan ganasnya.
Diriku hanya dianggap status dan tukang antar jemput. Apa yang salah denganku, aku sudah memberinya segenap kasih sayangku, kuperlakukan dia dengan lembut, selalu sabar dan tak pernah membentaknya, memberi keleluasaan terhadap kehidupan sosialnya. Paling banter jika aku berduaan dengannya aku cuma berani pegang tangan dan mencium keningnya. Menurutku itu kasih sayang yang tulus kulakukan agar dia semakin sayang padaku dan mempererat rasa cintanya kepadaku. Namun semuanya cuma angan, dia yang begitu kusanjung dan kusayang, tak pernah terbesersit dibenakku akan ia bermain cinta dengan yang lain.
Dengan mata kepalaku sendiri dia ditunggangi dengan buas oleh lelaki lain, aku mendengar rintihannya yang begitu keras menandakan bahwa dia sangat menikmati tunggangannya, tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun dihiasi keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Diantara selangkangan mereka terdengar bunyi yang seirama.
PLOK...PLOK..PLOK...
"Arghhhh.... enak banget njing, memek loe Put, rugi banget Reza gak pernah ngontolin memek loe, oh shit!" teriak sang lelaki keenakan
"Ohhh....ahhh....ahhh... hmfppph... ngapain sih loe mikirin reza pecundang itu Ric, gak penting banget ahh, kita senang-senang aja, nikmatin nihhh memek gue" sang wanita mengerang nikmat sambil menjawab ocehan lelakinya sambil menggoyang-goyangkan bokongnya.
Mendengar kata-kata kekasihku itu, badanku seperti dilolosi kehilangan tulangnya lemas tak bertenaga, dadaku seolah dihunus ratusan pedang. Aku yang niat awalnya ingin mengunjungi rumahnya untuk memberikan suprise akan hari jadi kami yang ketujuh bulan, malah aku yang diberi suprise yang tak kusangka-sangka dan jauh dari dugaanku. Mereka tak menyadari kehadiranku karena aku hanya mengintip dari balik pintu kamar kekasihku. Dengan hati yang panas dan air mata yang sudah tak terbendung lagi, aku berlari keluar rumah membawa bunga dan hadiah yang sedianya akan kuserahkan kepada kekasihku.
Kenapa aku tak melabrak mereka saja? Jawabannya karena rasa sayangku yang masih sebesar gunung kepadanya, sulit bagiku melepas wanita yang cantiknya mendekati kata sempurna seperti dia dan ada satu lagi membuatku enggan untuk melepasnya adalah karena dying wish dari mamanya. Mamanya berpesan kepadaku agar selalu menjaga anaknya dan jangan membiarkannya bersedih dan terluka. Aku sudah berjanji menepati semua itu kepada mamanya sebelum beliau meninggal. Bahkan aku sudah percaya dialah jodohku, tulang rusukku kelak.
Bagaimana cerita ini berawal?
Semua ini dimulai Tujuh bulan setelah kami jadian dan satu bulan setelah memasuki masa SMA. Aku dan kekasihku bersepakat untuk masuk SMA yang sama dan berharap satu kelas seperti di SMP, namun harapan tinggal harapan, kekasihku ternyata di tempatkan di kelas sebelahku. Awalnya aku sempat kecewa namun tak lama mengingat kelas kami masih bersebelahan, masih banyak waktu yang bisa dipakai untuk bersama.
Tetapi karena kelas berbeda itulah awal bencana bermula, aku yang tak tahu kondisi dan situasi kelas kekasihku dan minimnya pengawasanku membuatku kecolongan, semua bermula dari lelaki bernama Rico dan aku bisa apa ....
To be Conticroooot......
Cerita ini murni fiktif dan hasil pemikiran ane, so lets crooots ...
Prolog
Sebenarnya aku sudah tak tahan lagi membendung segala emosi yang tercampur aduk didalam tubuhku ini, seperti termometer yang apabila air raksa sebagai tolak ukur yang terus naik sampai ambang batasnya akan meledak. Tiap kali aku menyaksikannya aku terdiam bak patung, diam dan hanya melihat dengan mata sayu. Ingin rasanya aku mengakhiri semua ini mengakhiri kegilaan ini namun di satu sisi hasrat dan rasa sayangku yang begitu dalam menolaknya. Seakan-akan jika diadakan voting mereka berdualah yang memberikan suara terbanyak untuk penolakan. Betapa gilanya aku yang hanya diam-diam bersembunyi menyaksikan kekasih tercintaku, wanita yang paling kusayang digagahi oleh berbagai macam pria dari segala jenis usia, parahnya kekasihkulah juga menikmatinya, dia sangat menikmati tubuhnya dimasuki dan dijamah dan makin bernafsu jika diselingi umpatan, hinaan dan pelecehan terhadap diriku di kala mereka bercinta dengan ganasnya.
Diriku hanya dianggap status dan tukang antar jemput. Apa yang salah denganku, aku sudah memberinya segenap kasih sayangku, kuperlakukan dia dengan lembut, selalu sabar dan tak pernah membentaknya, memberi keleluasaan terhadap kehidupan sosialnya. Paling banter jika aku berduaan dengannya aku cuma berani pegang tangan dan mencium keningnya. Menurutku itu kasih sayang yang tulus kulakukan agar dia semakin sayang padaku dan mempererat rasa cintanya kepadaku. Namun semuanya cuma angan, dia yang begitu kusanjung dan kusayang, tak pernah terbesersit dibenakku akan ia bermain cinta dengan yang lain.
Dengan mata kepalaku sendiri dia ditunggangi dengan buas oleh lelaki lain, aku mendengar rintihannya yang begitu keras menandakan bahwa dia sangat menikmati tunggangannya, tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun dihiasi keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Diantara selangkangan mereka terdengar bunyi yang seirama.
PLOK...PLOK..PLOK...
"Arghhhh.... enak banget njing, memek loe Put, rugi banget Reza gak pernah ngontolin memek loe, oh shit!" teriak sang lelaki keenakan
"Ohhh....ahhh....ahhh... hmfppph... ngapain sih loe mikirin reza pecundang itu Ric, gak penting banget ahh, kita senang-senang aja, nikmatin nihhh memek gue" sang wanita mengerang nikmat sambil menjawab ocehan lelakinya sambil menggoyang-goyangkan bokongnya.
Mendengar kata-kata kekasihku itu, badanku seperti dilolosi kehilangan tulangnya lemas tak bertenaga, dadaku seolah dihunus ratusan pedang. Aku yang niat awalnya ingin mengunjungi rumahnya untuk memberikan suprise akan hari jadi kami yang ketujuh bulan, malah aku yang diberi suprise yang tak kusangka-sangka dan jauh dari dugaanku. Mereka tak menyadari kehadiranku karena aku hanya mengintip dari balik pintu kamar kekasihku. Dengan hati yang panas dan air mata yang sudah tak terbendung lagi, aku berlari keluar rumah membawa bunga dan hadiah yang sedianya akan kuserahkan kepada kekasihku.
Kenapa aku tak melabrak mereka saja? Jawabannya karena rasa sayangku yang masih sebesar gunung kepadanya, sulit bagiku melepas wanita yang cantiknya mendekati kata sempurna seperti dia dan ada satu lagi membuatku enggan untuk melepasnya adalah karena dying wish dari mamanya. Mamanya berpesan kepadaku agar selalu menjaga anaknya dan jangan membiarkannya bersedih dan terluka. Aku sudah berjanji menepati semua itu kepada mamanya sebelum beliau meninggal. Bahkan aku sudah percaya dialah jodohku, tulang rusukku kelak.
Bagaimana cerita ini berawal?
Semua ini dimulai Tujuh bulan setelah kami jadian dan satu bulan setelah memasuki masa SMA. Aku dan kekasihku bersepakat untuk masuk SMA yang sama dan berharap satu kelas seperti di SMP, namun harapan tinggal harapan, kekasihku ternyata di tempatkan di kelas sebelahku. Awalnya aku sempat kecewa namun tak lama mengingat kelas kami masih bersebelahan, masih banyak waktu yang bisa dipakai untuk bersama.
Tetapi karena kelas berbeda itulah awal bencana bermula, aku yang tak tahu kondisi dan situasi kelas kekasihku dan minimnya pengawasanku membuatku kecolongan, semua bermula dari lelaki bernama Rico dan aku bisa apa ....
To be Conticroooot......
