Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku diperkosa teman-teman adikku

Status
Please reply by conversation.

The Winston

Semprot Kecil
Daftar
26 Apr 2014
Post
68
Like diterima
327
Bimabet
Namaku yuna, aku berusia 24 tahun. Aku adalah seorang pegawai bank di sebuah bank swasta di jawa barat. Dan adik laki-lakiku bernama Eno, yg sekarang duduk di kelas 12 SMA. Aku tinggal sendirian di rumah bersama adik laki-lakiku dikarenakan Ayah bekerja di luar jawa dan ibuku menemani ayahku untuk tinggal disana. Tiap hari aku selalu dijemput pacarku untuk diantar ke tempat kerjaku. Sementara adikku berangkat selalu lebih dulu dariku menggunakan sepeda motor maticnya dikarenakan dia termasuk anak yg rajin di sekolahnya. Untungnya walaupun tidak ada orang tua di rumah, tapi rumah selalu ramai. karena teman-teman adikku sering ke rumah entah untuk main, ataupun mencontek hasil tugas dari adikku. Kamarnya di lantai dua pun sering terlihat ada kehidupan daripada di lantai satu. Aku pun bersyukur karena kamarku terletak di lantai 1, karena aku benci keributan, terlebih lagi aku butuh istirahat karena capek bekerja.


Semua teman-teman adikku terlihat anak baik-baik di mataku, sehingga aku bersyukur mereka berteman dengan adikku yang notabene sering kesepian karena jauh dari orang tua. bahkan aku sampe hafal nama-nama mereka yg sering datang ke rumah, bahkan sampai menginap. Ada 3 orang teman adikku yg bisa dibilang mereka teman akrab adikku. Ada Edo yg berasal dari timur, dia punya fisik yg tinggi besar dan berkulit hitam sehingga sering dipanggil ambon. Yg kedua ada Diaz yg sering mentraktir adikku dan teman-temannya karena orang tuanya adalah salah satu anggota dewan yg menjabat di kota ini. Dan yg terakhir ada fahmi yg sering kali dibully oleh teman-temannya dikarenakan tinggi tubuhnya yg kurang dari 160cm. Sehingga seringkali dipanggil cebol sama teman-temannya. Mereka semua adalah teman-teman adikku yg sering kali menginap di rumah, sehingga sudah kuanggap adikku sendiri. Bahkan tak jarang aku berterima kasih ke mereka karena sudah mau berteman dengan Eno.

Suatu hari Eno masuk rumah sakit dikarenakan demam berdarah, ayah dan ibu pun tidak bisa pulang dikarenakan ada meeting penting di kantornya. Ayah cuma mentransfer uang untuk pengobatan Eno di rumah sakit. Aku pun terkadang jengkel dengan mereka, orang tua macam apa yg mementingkan pekerjaannya dibanding kesehatan anak mereka sendiri. Aku pun mengajukan cuti 2 hari untuk menemani Eno di rumah sakit. Bahkan ketiga teman akrab adikku pun ikut bergantian menemani eno.

3 Hari berlalu, konidisi Eno pun tak kunjung membaik, aku pun ditelfon pihak rumah sakit untuk mengurus dokumen administrasi yg belum terselesaikan supaya bisa segera ditindaklanjuti ke penanganan yg lebih baik. Aku pun izin untuk pulang lebih awal dari pekerjaanku supaya bisa pergi ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, aku langsung menemui dokter dan bagian administrasi supaya adikku langsung diberi penanganan yg lebih baik. Akhirnya adikku pun dipindahkan kamar ke yg lebih mahal, harapannya kondisi Eno semakin membaik.

Waktu menunjukkan jam 7 malam, aku bermaksud ingin pulang dan membawakan baju ganti untuk Eno. Aku menghubungi pacarku dan bermaksud untuk mengantarkanku pulang. Tetapi HP pacarku tidak bisa dihubungi, sudah 3x aku menelpon tetap saja tidak ada jawaban. Akhirnya aku minta bantuan ke teman adikku yg bernama diaz. Karena waktu itu hujan deras, jadi aku ingin pulang naik mobil agar tidak kehujanan. Dan dari ketiga teman adikku, Diaz lah yg punya mobil. Dan untungnya diaz pun menyanggupi, dan aku disuruh menunggu 15 menit.
Akhirnya kulihat mobil CR-V pun berhenti di seberang jalan. Kemudian hp ku berdering, dan ternyata panggilan itu dari diaz. Diaz meminta aku menyebrang jalan untuk pergi ke mobilnya daripada dia yg menjemput aku ke rumah sakit. Karena jika diaz harus menjemput ke rumah sakit, dia harus memutar balik yg mana putar baliknya berada lumayan jauh. Akhirnya aku pun mengiyakan. Hujan masih turun lumayan deras, sehingga aku yg masih pakai seragam kerja, basah kuyup terkena air hujan.

Setiba di mobil, ternyata tidak hanya diaz yg ada di dalam, tapi ada Edo dan Fahmi yg turut ikut di mobilnya diaz. Mereka mengaku ingin menjenguk Eno juga. Melihat mereka semua ngomong seperti itu, dalam batinku, “ah beruntungnya adikku punya teman-teman sebaik mereka”.

Akhirnya nggak begitu lama kita nyampai di rumah. Setiba di rumah, aku bilang kepada mereka untuk mencarikan baju ganti untuk eno di kamarnya. Sedangkan aku mau mandi dulu dan ganti baju, karena sebagian baju udah basah kuyup karena air hujan tadi. Akhirnya aku pun masuk ke kamar untuk mengambil baju dan bersiap untuk mandi. Namun tiba-tiba, ketika aku mau menutup pintu kamar, terlihat ada kaki dibawah yg mengganjal pintu, sehingga pintu tidak bisa ditutup. Kemudian aku lihat ternyata Edo yang mengganjal pintu tersebut dengan kakinya. Sontak aku kaget dan bertanya, “kenapa do?”. Belum lama setelah aku bertanya, tiba-tiba edo membuka pintu kamarku secara paksa. Kemudian diaz dan fahmi masuk ke kamarku.

Aku yg kaget dan sedikit takut, bertanya ke mereka dg nada yg keras, “mau apa kalian!?”. Diaz pun yg pertama menjawab, “tenang mbak yuna, malam ini kita bakal bersenang-senang”. Sambil mukanya tersenyum seolah-olah dia sudah merencanakan ini sejak lama.


Dari belakang tiba-tiba edo memegangi tanganku dan dilipatnya ke belakang, posisiku pun terlihat seperti penjahat yg baru ditangkap polisi. Aku dg sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari Edo, namun apa daya, aku yg bertubuh kurus ini tak kuasa untuk melepaskan diri dari Edo yg tubuhnya besar. Kemudian diaz menyuruh fahmi untuk menutup pintu kamarku dan menguncinya. Sementara edo, tidak hanya memegangi tanganku, tapi juga memegang bagian tubuhku yg lain.

Diaz kemudian bertanya pada edo, “do, gimana rasanya bisa pegang-pegang tubuh mbak yuna?”

Edo pun menjawab, “enak yaz, wangi lagi baunya mbak yuna, padahal belum mandi hihihi” jawab edo sambil mencium leher belakangku.

Aku pun berteriak sambil mengancam mereka, “eh kalian semua jangan macam-macam yaaa. Kulaporin kalian ke polisi”.

Diaz pun menjawab, “silahkan lapor polisi mbak, tapi sebelum itu layanin kita bertiga dulu dengan tubuh seksimu”.

Mendengar kata-kata Diaz, aku langsung ketakutan tapi tubuhku tidak bisa digerakkan gara-gara edo memegangiku dari belakang. Namun tiba-tiba edo memalingkan kepalaku ke sebelah kanan dengan tangannya, kemudian wajahnya edo tiba-tiba sudah didepan wajahku. Mulutnya langsung mencium bibirku dengan paksa. Bisa kurasakan bibirnya yg tebal dan kasar bersentuhan dengan bibirku yg kecil.

Seketika aku langsung berontak supaya bisa lepas dari ciuman edo, namun aku tak bisa karena kepalaku ditahan oleh tangan kiri edo.

Melihat kejadian itu, diaz langsung mengomel sambil marah-marah ke edo, “woy brengsek, kenapa lu yg duluan cium bibir mbak yuna. Kan ide ini gua yg buat anjing, harusnya gua duluan lah!”

Mendengar diaz mengomel, edo kemudian melepas ciuman kasarnya kepadaku sambil minta maaf ke diaz, “maaf yaz, gua ga tahan pengen nyium mbak yuna, habis dari belakang baunya wangi. Ini aja kontol gua udah ngaceng.”

Seakan nggak terima mangsanya dimakan duluan, diaz pun memarahi edo habis-habisan, “lu yaa, udah mulai kurang ajar sama gua. Harusnya gua yg nikmatin duluan semua tubuh mbak yuna, kan gua disini bosnya. Pokoknya lu ntar kebagian jatah setelah si fahmi. Sekarang lu baringin mbak yuna ke kasur dan pegang erat-erat tuh tanganbiar ga berontak.”


Edo pun hanya mengangguk dan melaksanakan perintah diaz. Dibawanya aku ke kasur, kemudian ditelentangkan tubuhku sambil diatas ada si edo yg memegangi kedua tanganku. Aku pun ingin melawan tapi tenagaku tidak sebanding dengan tenaga edo.

Di tempat tidur, diaz kemudian naik ke ranjang dan memposisikan tubuhnya diatas tubuhku. Tanpa berkata apa-apa langsung mencium bibirku. Aku yang tidak ingin dicium laki-laki manapun kecuali pacarku, berusaha untuk tetap menutup mulut. Tapi lidah diaz terus berusaha membuka mulutku. Dilumat-lumatnya bibir bawahku olehnya. Sampai akhirnya aku merasakan geli yg ada di area vaginaku sehingga aku tidak sadar membuka mulutku. Begitu mulutku terbuka, langsung saja diaz mencium bibirku seperti orang yg lagi kesetenan. Dilumat habis bibirku olehnya. Disela-sela diaz menciumiku, kulihat ada tangan yang menggesek-gesek di area vaginaku yg masih tertutup celana. Ternyata fahmilah pelakunya. Kulihat fahmi dengan sengaja menggesek-gesekan tanggannya ke vaginaku sambil dia tersenyum ke arahku.
Setelah hampir 2 menit diaz melumat bibirku, dia pun mulai menciumi leherku. Aku yg sudah tidak punya tenaga, hanya bisa pasrah melihat tubuhku dijadikan mainan oleh anak-anak sma ini.

Dibukanya bajuku mulai dari kancing atas sampai bawah. Dan terlihatlah payudara dan bra warna merahku. Kemudian diaz berkata, “oh mbak yuna, putih bersih banget tubuhmu, halus dan wangi lagi.” Setelah

Aku yang tidak punya tenaga, mencoba untuk bernegosiasi supaya lepas dari tindakan mereka. “aku mohon yaz, jangan lakuin ini. Apapun aku lakuin, asal lepaskan aku.” Pintaku kepada diaz.

Seperti tidak mendengar pintaku, diaz terus saja melepaskan baju ku satu persatu. Celana, bra, dan celana dalamku dilucuti semua oleh diaz. Hingga akhirnya aku tidak mengenakan satu helai pun yg menutupi badanku. Melihat aku yg telanjang, mata mereka seperti mata binatang buas yang kelaparan dan baru saja menemukan mangsanya.

Dilucuti seperti itu, aku menangis sambil minta ampun supaya dilepaskan. Tapi mereka tidak menghiraukan tangisanku. Bahkan diaz pun langsung menjilati tubuhku dari atas sampai bawah. Kurasahkan lidah diaz menjilati kulitku dari wajah sampe akhirnya turun di vaginaku. Disana lidah diaz menjilati vaginaku sangat lama. Lebih lama dari pada dia menjilati payudaraku. Rasa geli yg semakin kuat kurasakan tiap lidah diaz menjilati vaginaku. Kaki ku pun berontak supaya diaz berhenti menjilati vaginaku. Tapi fahmi segera memegangi kedua kakiku.

“Sluuuurp sluuurp sluuuurp” begitulah suara yg ditimbulkan dari jilatan diaz ke vaginaku. “aaaah enak banget memekmu mbak yuna, udah jembutnya tipis, wangi lagi.” Kata diaz sembari melanjutkan jilatannya.

Tidak lama, diaz menghentikan aksinya. Namun dia mendekati wajahku sambil berkata, “Puasin kontolku sayang. Malam ini kita akan isi memekmu dengan peju kita.”


Sontak aku langsung berteriak, namun tangan edo dg cepat membungkam mulutku. Aku melihat diaz membuka baju dan celananya. Terlihat juga kontol diaz yg sudah menegang keras. Aku langsung mencoba berontak, kutendang-tendang kakiku supaya bisa lepas dari cengkraman tangan fahmi. Namun sia-sia, kekuatan cewek kurus sepertiku tidak akan mampu lepas dari cengkraman cowok belasan tahun seperti fahmi.

“Aaaaaaahhh....” mulutku reflek merintih, karena Kurasakan ada sesuatu yg keras masuk ke dalam vaginaku.

“oooh yes, enak banget memekmu mbak yuna. Oooh oooh” diaz pun mulai meracau disertai bunyi “plak plak” karena suara paha diaz bertemu dg pahaku.

Mataku hanya bisa terpejam dan sesekali keluar air mata. “mmmhh aaahh udaaah stop, aaaahh stooooppp” aku pun meminta supaya diaz berhenti. Namun diaz pun seolah tidak menghiraukan perkataanku, malah dia mempercepat goyangan pinggulnya.

“mbak yuna pengen berhenti? tapi kayaknya memek mbak yuna ga mau tuh. Liat aja tuh memeknya mbak yuna, ngejepit kontolku banget. Kayak ga ngebolehin kontolku keluar hahaha” timpal diaz sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
Kakiku yg tadinya berontak menendang-nendang, sekarang diam seolah tidak punya tenaga. tanganku pun begitu, tadinya edo yg berusaha sekuat tenaga memegangi tanganku, sekarang telah ia lepaskan. Tanganku hanya bisa mencengkram sprei kasur sebagai pelampiasan karena kontol diaz mengobok-obok vaginaku.

Mataku yg tadinya terus terpejam, kucoba untuk kubuka karena aku merasa ada cahaya yg menyilaukan mataku. Betapa kagetnya aku melihat fahmi memegang kamera handphonenya dengan flash yg terus menyala.

“jangan rekaaaamm, aaah jangan direkaaammmm...” teriak aku meminta fahmi utk tidak merekam adegan diaz menyetubuhiku.

“kenapa kok ga mau direkam sayaaang? Nanti akan kita buat kamu terkenal kok. Toh lagian wajahmu kan mirip aino kishi.” Jawab diaz

“enggaaaak jangan direkaaaammmhh” teriakku supaya tidak direkam adegan menjijikkan ini.

Tapi tiba-tiba edo langsung mencium bibirku, sontak mulutku terdiam karena terganjal oleh bibir kasar edo. Tidak lama goyangan pinggul diaz semakin cepat, dan payudaraku diremas-remas oleh diaz.

“aaah mbak yuna, aku mau keluar mbak yunaaa aaaah” kata edo sambil mendesah

Mendengar diaz berkata seperti itu, aku pun panik dan meminta diaz untuk tidak mengeluarkan sperma di dalam vaginaku. “mmmhh mmmhh mmhhhhhhh” namun sayangnya suaraku yg terganjal mulut edo tidak bisa keluar dg sempurna.

“aaaah aaah mbak yuna, enak memekmu mbak yunaa. Mbak yunaa aku keluar mbak yunaaaa aaaaaaaahhhhh” jerit diaz.

Setelah diaz menjerit, Aku merasakan cairan hangat yg keluar di dalam vaginaku. Tidak terbayang sebelumnya, bahkan ketika aku berhubungan badan dengan pacarku, aku selalu meminta dia memakai kondom supaya aku tidak hamil. Tapi kini aku dijadikan budak seks oleh 3 orang remaja yg mana semuanya sudah kuanggap sebagai adikku sendiri.


Air mataku bercucuran, tubuhku melemas, aku tidak bisa berkata apa-apa kecuali menangis. fahmi yang tadi merekam semua kegiatan perkosaan ini, mendekatkan kameranya ke vaginaku. Terekam jelas sperma diaz yg meleleh keluar dari vaginaku.

Fahmi kemudian melempar hp nya ke edo sambil berkata, “mbon, gantian rekam gih. Sekarang giliran gua.”

Fahmi yg sudah tidak tahan melihatku yg terkulai lemas, langsung melepas celananya. terlihat jelas penis fahmi yg sudah setengah tegang. Fahmi kemudian mendekatkan penisnya ke arah wajahku.
“mbak yuna, bentar lagi kontol ini yg masuk ke memek mbak yuna. Sekalian aku nyumbang peju yaaa. Siapa tau nanti anaknya mbak yuna mirip aku” kata fahmi sambil menampar-namparkan penisnya ke wajahku. Kurasakan penis fahmi yang setengah tegang menampar-nampar pipi dan hidungku, bahkan bau penisnya saja sudah bikin aku mau muntah.

Tidak butuh waktu lama untuk penis fahmi mencapai full ereksinya, fahmi langsung bergegas menuju vaginaku dan memasukkan penisnya.

“aaaaaaaaaaahhh” teriakku ketika penis fahmi masuk kedalam liang kemaluanku.

Kedua tanganku langsung ditarik oleh fahmi, seolah-olah kita bergandengan tangan. sambil terus memegangi kedua tanganku, fahmi terus menggenjot penisnya ke dalam vaginaku.

Kurang lebih 3 menit, fahmi menyetubuhiku dengan posisi seperti itu, kemudian fahmi melepas penisnya dan berkata, “mbak, gaya miring dong.”

Aku yg sudah tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa nurut ketika fahmi mengatur posisi badanku. Badanku dimiringkan ke arah kiri, dan fahmi berada di belakangku. Kemudian diangkat kakiku yg sebelah kanan, dan diarahkan lagi penisnya masuk ke vaginaku.

Jleeebbb, penis fahmi pun masuk lagi ke vaginaku yang sudah basah. Posisi ini lebih terasa menyakitkan bagiku karena mengharuskan aku mengangkat kakiku. karena jika tidak kuangkat, vaginaku akan menyempit dan penis fahmi akan terasa sakit bagiku.

“aaah aaahh mbak yuna sayaaang, enak banget memekmuuu mbaaak aaaaahhh” bisik fahmi di telingaku. Aku yg mendengar fahmi berkata seperti itu, membuatku semakin menangis. air mataku pun tidak berhenti keluar.

Tiba-tiba fahmi mengangkat tanganku ke atas, kemudian ketiakku dijilati oleh fahmi. “sluurp sluuurpp sluuurrppp” suara jilatin fahmi sampe terdengar di telingaku. Rasa geli di ketiakku membuat aku tidak bisa mempertahankan posisi kaki kananku yg kuangkat, perlahan lahan kaki kananku turun, dan kurasakan vaginaku terasa sempit.

Dengan turunnya kakiku, cengkraman vaginaku lebih terasa mencengkram untuk kontol fahmi. Benar saja, fahmi mempercepat goyangan pinggulnya sambil berteriak, “aaaah enak memekmu yuna sayaaang, aku keluar aaah aaah aaaaaahhhhh.” Erangan fahmi dibarengi spermanya yg keluar di dalam vaginaku.

aku terkulai lemas tak berdaya, yg ada hanya air mataku yg terus jatuh bercucuran. Fahmi pun masih terkulai lemas di sebelahku, bahkan nafasnya terdengar di telingaku.

tidak berselang lama, edo berkata, “mi minggir cepet, gantian!” sambil menyuruh fahmi bangun dari tempat tidurku.


“oh sial, aku lupa masih ada satu lagi cowok yg akan memperkosaku” kataku dalam hati.

Fahmi pun bangun dari tempat tidurku, digantikan edo yg langsung mendekatiku. Dilepasnya celananya. Begitu terkejutnya aku ketika edo melepas celananya, terlihat penis edo yg hitam dan besar. Lebih besar dari penis teman-temannya. Mungkin karena edo keturunan timur, yg notabene mempunyai ukuran penis diatas rata-rata. Tanpa basa basi edo langsung memasukkan penis besarnya ke vaginaku. dan jleeebbb vaginaku yg sudah basah, tidak sulit untuk dimasukkan penis edo.

“aaaaaaaaah sakiiiittt....” Sontak aku berteriak keras, karena penis edo ini sangat besar.

Setelah memasukkan penisnya, tubuhku diangkat oleh edo. Edo duduk sambil memangku tubuhku diatasnya. Aku hanya bisa berpegang pada pundak edo. Kemudian pinggul edo mulai bergerak, aku berteriak untuk kedua kalinya karena penis edo menyentuh dinding rahimku. Aku hanya menangis sambil berteriak sembari merasakan penis edo yg besar menyentuh dinding rahimku berulang kali. Aku berharap ada tetanggaku yg mendengar jeritan suaraku, namun derasnya hujan mengalahkan suara teriakanku, seolah hujan tidak ingin ada yg menggangu keinginan ketiga pemuda ini untuk memperkosaku.
Seolah tidak ingin aku berteriak, edo menyosor bibirku dengan bibirnya. Aku yg tidak ingin bibirku diciumi oleh bibir edo yg kasar, mencoba menutup rapat-rapat mulutku. Tapi nyatanya aku tidak bisa, penis edo yg besar mengaduk-aduk vaginaku yg membuatku selalu membuka mulut untuk menjerit dan ketika aku membuka mulut, bibir edo melahap bibirku dengan rakusnya. Aku yg kesakitan hanya bisa menjambak rambut edo yg kribo sambil bibirku dilumat oleh bibir edo.

Kurang lebih 2 menit berlalu, edo menidurkanku di kasur dengan posisi terlentang. Edo pun mulai memasukkan kembali penis besarnya ke dalam vaginaku sembari menindihku dari atas. Aku pun hanya bisa merintih kesakitan ketika penis edo mengobok-obok vaginaku. kembali bibir edo menciumi bibirku sambil dia menggenjot penisnya ke dalam vaginaku. edo dengan rakus menciumi bibirku, sambil satu tangannya meremas payudaraku.

Entah aku tidak ingat lagi berapa lama dia menciumi bibirku, tiba-tiba edo mempercepat goyangan pinggulnya sambil memperkuat ciuman di bibirku, bibirku seperti tersedot oleh bibir edo. Di bagian vagina, aku merasa rasa sakit yg lebih ketika edo mempercepat goyangan pinggulnya. Aku yg sudah tidak berdaya, hanya bisa pasrah sambil meringis menahan sakit. Tiba-tiba aku merasakan ada cairan hangat yg membanjiri vaginaku. vaginaku terasa sakit sekali, bahkan ketika edo melepas penis besarnya keluar dari vaginaku. aku hanya bisa menangis sesenggukan sambil menutup muka.

Aku lihat beberapa kali flash kamera menyala. Entah berapa kali mereka mengambil fotoku dengan kondisi kaki yang terlentang dan vagina yg dibanjiri oleh sperma.

Kemudian diaz datang membisikkan sesuatu, “mbak yuna disini saja yaaa, biar kami bertiga yg menjaga eno di rumah sakit, sebagai bentuk imbalan kami karena mau memuaskan kami bertiga hahaha. Dan ingat, jangan sekali-kali coba lapor polisi, kalu nggak mau vidio dan foto ini menyebar. Oke sayang.”


Setelah berkata seperti itu, mereka keluar dari kamarku dan pergi ke rumah sakit untuk menjaga adikku. Mendengar suara mesin mobil yg semakin lama semakin hilang, aku sedikit lega. Namun aku hanya bisa menangis di kasur sambil menutup muka. Berharap ini semua hanya mimpi buruk dimana nanti ketika aku bangun, hal ini tidak pernah terjadi.

Lanjutan --- > part 2
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Habis dari diperkosa temen temen nya eno coba dibuat lebih binal lagi suhu, jadi ketagihan trus lebih liar lagi jadinya lebih suka diperkosa rame2 sama pengamen jalanan atau kuli bangunan gitu
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd