Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASIH PERAWAN YANG TERKOYAK

Cakeeepppp asih hamil nich, tp kayaknya bukan ma mang ikin, tp ma suami kakaknya, dan asih di boyong ke kota ma mang ikin dan smakin juoooossssss
Rasanya ane kurang rela klo asih ma suami kakanya asih, lbh berasa ma mang ikinnya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
kayaknya seruuu banget ni storyy, benih kang arif.. di akui oleh mang ikin
 
Waaah asih hamil kayaknya, tp gak mungkin sama mang ikin bisa2 anaknya arif nih ;)

Ditunggu lanjutanya suhu setelah ini asih digilir siapa ya :kretek:
 
Hamil nih kayanha asih.....kira kira anak siapa ya???
 
Ijinkan hamba yg hina ini untuk ninggalin jejak dulu hu, ceritanya so far gregetin...
 
Kepalaku masih terasa sangat pusing dan pandanganku berkunang kunang saat ku coba paksa buka mataku . Tubuhku lemas tak berdaya hingga untuk di gerakan pun terasa susah . Aroma minyak kayu putih yang menyengat tercium hidung ku memaksa kesadaran ku mulai kembali secara pelan .

Saat aku mulai pulih dengan kesadaran ku yang pertama aku lihat adalah wajah Bi Nani yang tengah terisak membuat ku bingung . Di tambah lagi saat aku mulai melihat sekitar ku . Di samping bi Nani ku lihat mang Ikin berdiri mendekap tangan di dada dengan raut wajah cemas .

" Kenapa mang Ikin masih ada di rumah ,,, bukan nya mang Ikin mau berangkat lagi ke kota ,,,, ". Pikirku .

Dan ada juga Abah , Ambu , serta Teh Uum dengan air muka yang sama tampak cemas yang terpancar . Namun raut muka Abah justru menunjukan yang berbeda . Ia tampak menahan amarah sehingga membuat ku semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi .

" Asiih ,,,,, kamu sudah sadar geulis ,,,,,, ". Ucap ambu mendekat dan mengelus rambutku dengan mata berkaca kaca .

" Asih kenapa Ambu ,,, ". Ujarku lemah mencari tahu apa yang sebenar nya terjadi .

Aku coba bangkit untuk bangun namun badan ku sangat lemas dan kepalaku kembali terasa berputar dan mata ku berkunang kunang .

" Aaauuuhhh ,,,, ". Aku mengaduh menahan rasa pusing di kepalaku .

" Kamu jangan banyak gerak dulu Sih ,,,, ". Kali ini bibi yang bersuara dengan wajah sembab nya.

" Asih kenapa Bi ,,,, ". Tanya ku lirih menggeggam tangan nya .

Bukan nya menjawab Bibi malah menggelengkan kepala dan menahan tangis nya .

" Ambuu ,,,, ". Tak mendapat jawaban dari Bibi aku menoleh ke Ambu . Dan bukan nya jawaban yang ia lontarkan justru ambu memelukku dan menangis histeris membuat ku semakin kebingungan .

" Asiih ,,, sok maneh ngaku ,,, Anak saha etaa ,,,,, ( Asih ,,,, sekarang kamu ngaku ,,, anak siapa itu ,,, ) ". Geram abah menajauhkan tubuh Ambu yang mendekapku .

" Aa ,,, Aanak ,,, ". Aku semakin bingung dan tak mengerti .

" Ngaku maneh Asih ngaku ,,,, eta Anak saha ,,,, maneh di reuneuhan ku saha ,,,, ( Ngaku kamu Asih ayo ngaku ,,, itu anak siapa ,,, siapa yang menghamili kamu ,,, ) ". Abah mencengkram pundakku dan membentak bentak dengan kemarahan .

" Haa ,,, haamiill ,,,, ". Pekikku begitu syok .

" Aa ,,,, akuu hamil ,,,, ". Ujar ku bagai tersambar petir .

" Sia reuneuh ,,,, sok buru ngaku ,,, saha nu ngareunehan sia Asiihh ,,,, ( Kamu hamil Asih ,,,, ayo ngaku siapa yang sudah menghamili kamu ) ,,,, ". Maki Abah lagi membuat jiwa ku semakin terguncang dan membanting tubuh ku .

" Abaah ,,,, ". Jerit Ambu menarik tubuh Abah menjauh dan berusaha meredam emosi Abah yang semakin meluap tak terkendali .

" Asiih ,,,,, ". Bibi memeluk ku dengan tangis nya yang pecah membuat ku ikut menangis .

" Asiih hamil bi ,,,, ". Tanya ku dengan bibir bergetar .

" Coba jujur geulis ,,,, siapa yang menghamili kamu ,,, ". Bisik bibi diantara tangis ku .

Dunia seakan runtuh menimpaku . Tubuhku lemas bagai tak bernyawa lagi mendapati kenyataan bahwa aku hamil . Dan aku tak tahu benih siapa yang tumbuh menjadi janin di rahim ku , karena ada dua lelaki yang menyirami rahim ku dengan sperma mereka .

Dengan kebingungan dan ketakutan aku menangis histeris . Bibirku seakan terkunci untuk mengungkap siapa ayah dari janin yang kini ada di rahim ku . Tak mungkin aku menyebutkan nama Mang Ikin apalagi kang Arif .

" Memalukan kamu Asih ,,, ayoo ngaku sama Abah ,,, siapa yang menghamili kamuuu ,,,, ". Teriak Abah dengan tangan hendak memukul ku membuat Ambu dan Teh Uum berteriak .

" Abaaah ,,, jangaaann ,,,, Eling Abah istighfar ,,, ". Teriak Ambu dan teh Uum bersamaan .

" Saya yang sudah menghamili Asih Kang ,,,, ". Ujar Mang Ikin seraya menahan tangan Abah yang hendak melayang menamparku .

Sontak semua orang terperanjat dan melongo ke arah mang Ikin yang berdiri di samping ayah . Tak terkecuali aku . Semakin syok dengan apa yang aku dengar.

" Jangan sakiti Asih kang ,,, kalau akang mau marah ,,,, marah ke saya ,,, karena saya yang bersalah sudah menghamili Asih ,,, ". Ucap mang ikin lagi dengan tegas .

Emosi Abah semakin meledak dan tanpa di duga Abah melayangkan bogem mentahnya ke wajah Mang Ikin hingga mang Ikin langsung tersungkur ke lantai menerima bogem mentah Abah yang tiba tiba .

" Bangsaaattttt Siaaaa Ikinn ,,, ( Bangsat kamu ikin ,,,, ) ". Maki abah dengan suara tinggi dan terus menonjok wajah mang ikin berulang kali .

" Abaaahh ,,,, ". Teriak ambu kembali dan berusaha menarik tubuh Abah yang begitu menggebu gebu memukuli wajah mang Ikin . Begitu juga dengan bi Nani berusaha melindungi mang Ikin dan dengan susah payah memisahkan mereka .

" Sudaah kang ,,,, sudaaahh ,,,, ". Teriak bi Nani histeris.

Teh Uum memeluk ku yang terdiam ketakutan . Aku tak menyangka Abah akan semarah ini dan apa yang aku takutkan selama ini kini terjadi juga dimana Aku hamil dan perbuatan ku dengan mang Ikin terbongkar di hadapan keluarga ku .

" Sudaah Abaah Sudaah ,,,,, ini semua tak akan menyelesaikan masalah ,,, hentikan Abaah hentikan ,,,, ". Raung ibu dan dengan susah payah menarik Abah menjauh .

Dengan terhuyung mang Ikin berusaha berdiri dengan di bantu bi Nani . Wajahnya penuh memar dan darah tampak keluar dari sela bibir dan juga hidung mang Ikin .

" Saya siap bertanggung jawab Kang ,,, dan saya akan menikahi Asih secepat nya ,,,, ". Seru mang Ikin lantang membuat kami semua kembali melongo dan terdiam dengan apa yang di ucapkan nya .

Ku lihat badan bi Nani lemas dan jatuh perlahan ke lantai dengan menangis keras . Begitu juga dengan aku , rasa pusing kembali begitu kuat ku rasakan di kepala ku dengan nafas sesak dan pandangan ku terasa kabur semakin lama semakin gelap dan aku kembali lupa segala nya saat semua nya terasa gelap dan pekat .

*****

" Bibi ,,,, ". Ucapku pelan sekali saat aku bisa membuka mata ku kembali .

" Asiih ,,, bangun geulis ,,,, ". Jawab bibi dengan wajah sendu dan mata bengkak .

Suasana begitu hening kurasakan . Tak ku lihat lagi sosok mang Ikin , Abah , Ambu juga teh Uum di dalam kamar ku .

" Ambu kemana ,,,, ". Tanya ku masih dengan suara pelan .

" Ambu kamu sudah pulang barusan ,,,, kamu makan dulu ya ,,, biar bibi ambilkan bubur ,,,, ".

" Bi ,,,, ". Aku menarik tangan nya saat ia hendak berlalu .

" Bi ,,, asih gak mimpi kan ,,, kalau asih ,,, asih hamil ,,,, ". Ujar ku dengan bibir bergetar dan air mata ku tak kuasa kembali mengalir di pipi ku .

Bi Nani mendekap ku . Dan ia mulai menjelaskan semua nya dengan isak tangis .

Siang tadi saat aku mengambil emping yang tengah di jemur aku terjatuh dan tak sadarkan diri . Bibi syok dan langsung berteriak histeris begitu juga dengan mang Ikin . Cukup lama aku tak sadarkan diri hingga mereka panik dan kebingungan . Di tengah rasa cemas dan kebingungan mereka . Bi nani memanggil kedua orang tua ku . Takut terjadi apa apa dengan ku

Saat orang tua ku dan Teh Uum sudah di rumah bi Nani pun aku belum juga sadar meski sudah di beri minyak kayu putih dan coba di bangun bangunkan membuat semua orang semakin cemas dengan keadaan ku . Sampai mang ikin pun menunda keberangkatan nya kembali ke kota .

Melihat kondisi ku yang semakin lemah mang ikin memanggil bidan untuk memeriksa kondisi kesehatan ku . Dan dari ibu bidan lah di ketahui kalau dalam rahim ku tengah tumbuh calon bayi membuat semua orang syok dan tak percaya .

" Terus Abah bagaimana bi ,,, ". Tanya ku masih merasa ketakutan dengan kemarahan Abah .

" Abah kamu sudah mulai menerima ,,,, itu urusan bibi dan Amang ,,,, kamu jangan banyak pikiran dulu ,,, biar kamu cepat kembali sehat kasihan calon bayi kamu ,,,,, ". Ucap bibi mengelus perut ku .

" Ya sudah ,,,, bibi ambilkan bubur dulu ,,,, ". Ia kembali beranjak keluar kamar .

Tak lama mang Ikin yang masuk ke dalam kamar dan duduk di sisi ku membuat ku bingung dan salah tingkah .

" Kamu tak perlu takut ,,, Amang siap tanggung jawab dan akan menikahi kamu Sih ,,,, ". Ucap nya lembut menggenggam erat tangan ku .

Aku merasa salut pada mang Ikin dia mau mempertanggung jawabkan semua perbuatan nya . Namun ada hal yang membuat ku ragu dan bingung . Benarkah janin ini adalah janin dari benih mang Ikin . Lalu bagaimana kalau ini bukanlah anak mang ikin tetapi ini justru adalah bayi dari benih kang Arif . Apa yang harus aku lakukan sekarang . Karena aku masih tak yakin ini adalah bayi mang Ikin . Bukankah mang ikin itu mandul ??? .

" Duuuh gustii ,,,, kenapa hidupku selalu penuh dengan keraguan dan kebingungan ,,,, ". Jerit hatiku .

Mang ikin merangkul pundak ku dan mendaratkan bibir nya di kening ku membuat ku merasa terharu hingga aku pun memeluk tubuh nya erat . Aku bersyukur mang ikin mau bertanggung jawab dengan kehamilan ku . Apa jadi nya jika mang ikin tak mengakui ini adalah anak nya .

" Eeheeem ,,,,, ". Sebuah deheman membuat ku buru buru melepaskan pelukan dan merasa malu sekaligus tak enak hati melihat bibi berdiri di pintu dengan semangkok bubur di tangan nya .

Mang ikin pun kembali keluar kamar dan dengan penuh kasih bibi menyuapi ku . Aku benar benar merasa begitu berdosa terhadap bi Nani . Wanita yang telah merawat dan membesarkan ku dengan penuh kasih sayang tak ubah nya anak sendiri . Justru aku khianati dan aku cabik cabik hati nya hanya karena nafsu yang membutakan hati dan pikiran ku . Dan tak lama lagi aku akan menjadi madu bibi ku sendiri . Benar benar kejam takdir ku ini .

" Bi ,,, maafin Asih ,,,, ". Ucapku lirih dan pedih .

Bi Nani hanya tersenyum berusaha menyembunyikan kesedihan dan kekecewaan nya .

*****

Ibarat pepatah nasi sudah menjadi bubur . Itu juga yang terjadi padaku dan juga keluargaku . Abah yang semula begitu marah perlahan mulai melunak dan menerima kenyataan dengan merelakan aku di persunting oleh mang Ikin untuk menjadi istri kedua sekaligus menjadi madu adik ipar nya sendiri . Daripada aku hamil tak bersuami lebih baik aku di nikahi adik ipar nya sendiri .

Bi Nani tak berubah sedikitpun perhatian nya terhadapku . Meski aku tahu hati nya tengah begitu terluka akibat perbuatan ku dan suami nya . Berita kehamilan ku dengan cepat menyebar ke seantero kampung membuat ku menjadi gunjingan warga meski di depan ku mereka hanya berani bisik bisik saja membuat ku merasa semakin hina dan malu hingga aku lebih banyak mengurung diri di rumah dan jarang keluar rumah .

Pernikahan ku dengan mang ikin akan dilaksanakan seminggu lagi dan akan di lakukan dengan sangat sederhana sekali . Yang terpenting aku dan mang Ikin syah sebagai suami istri .

" Sudah geulis ,,,, jangan dengarkan omongan orang,,,, ". Ujar bibi saat melihatku menangis di kamar sekembali nya dari sawah mengantarkan makan siang untuk mang ikin .

Bukan omongan orang lain atau tetangga yang membuat ku menangis dan hatiku terasa pedih . Tapi tanpa bibi tahu saat aku pulang dari sawah aku tak sengaja bertemu dengan A Burhan .

Langkah ku terhenti ketika sepeda motor berhenti mendadak di depan ku membuat ku terkesiap kaget dan semakin kaget lagi saat ku tahu yang mengendarai motor itu adalah A Burhan .

Dengan tatapan penuh rasa marah dan kecewa A Burhan menatap ku dengan bengis .

" A Burhan ,,,, ". Lirih ku antara senang dan sedih .

" Tega kamu Asih ,,,, Tegaaa ,,, ". Gertak nya turun dari motor dan mendekati ku membuat ku melangkah mundur .

" Jadi ini balasan dari kamu untuk penantianku selama empat tahun ini haaah !!!! ,,,, ". Ujaar nya lagi mengguncang tubuh ku dengan menahan rasa kecewa nya .

Aku tak berani melihat wajah apalagi menatap mata nya . Hanya menundukan kepala memandang tanah yang ku injak .

" Kenapa kamu lakukan semua ini pada ku asih ,,, kenapa ,,, aku yang dengan tulus mencintaimu dan menunggu kepastian dari mu untuk ku persunting ,,,, tapi kamu justru akan menikah dengan orang lain ,,,, kenapa kamu lakukan ini semua Asih ,, kenapaaaa !!! ". Teriak A Burhan kencang dengan tubuh bergetar .

Sakit rasa nya hati ku bagai teriris sembilu . Dan mungkin apa yang di rasakan A Burhan justru beribu kali lebih sakit karena orang yang dinantikan nya selama empat tahun justru akan di nikahi oleh orang lain . Ku dengar isakan dari A Burhan . Menandakan ia tengah menahan tangis nya akibat perlakukan ku terhadap nya .

Betapa berdosa nya diri ku ini . Orang orang yang mencintai dan juga aku cintai bukan nya aku buat bahagia namun justru aku buat menangis karena aku sakiti hati mereka . Aku sakiti mereka dengan perbuatan ku . Dengan kelakuan ku .

" Jawaab Asih jawaab ,,,, kenapa kamu balas semua penantian ku dengan cara begini Asih ,,, kamu ternyata tak sebaik yang aku pikirkan ,,, aku pikir kamu gadis baik yang layak aku tunggu tapi ,,,,, kamu justru sebalik nya ,,,, kamu justru mengkhianati ketulusan hati ku dengan menikah sama orang lain ,,, dan itu adalah paman mu sendiri asih ,,,, paman muuu ,,,, !!!! ,,, ". Teriak nya lagi membuat diri ku semakin merasa bersalah dan hina di hadapan orang yang aku cintai .

Nafas A Burhan memburu menahan nafsu amarah nya dengan terus mencengkram bahu dan mengguncankan tubuh ku . Hingga membuat beberapa orang merasa heran dengan nya .

" Geus atuh jang ,,,, awewe mah loba deui ,,, awewe model kieu mah teu pantes di kawin ,,, nu aya ngeurakeun kampung ,,,, reuneuh ku mamang sorangan ,,,, (sudah atuh jang ,,,, perempuan mah masih banyak ,,, perempuan macam begini tak pantas di jadikan istri ,,, yang ada bikin malu kampung ,,, hamil sama paman sendiri ,,, ) ". Cibir seseorang yang seperti nya daritadi melihat kami .

" Menjijikaaannn ,,,,, !!!! ". Cibir A Burhan dan mendorong tubuh ku hingga aku terjerembab ke tanah .

Orang yang tadi ikut mencibir ku bukan nya menolong aku yang jatuh tersungkur tapi justru mentertawakan ku dan ikut berlalu dengan menghilang nya A Burhan kembali melajukan motor nya .

Hati ku terasa begitu sakit rasa nya . Bukan karena sakit karena di dorong hingga jatuh namun karena sakit dengan kata kata terakhir dari A Burhan .

" Menjijikan ,,,, ". Kata kata itu yang terus terngiang di kepalaku hingga aku terus menangis sepanjang jalan .

Aku memang hina dan kotor hingga kata kata itu memang pantas buatku karena memang aku benar benar menjijikan tapi kata kata itu tetap saja begitu menyakitkan hati ku dan terasa pedang samurai yang merobek hati dan jantungku hingga tercabik cabik .
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd