Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASIH PERAWAN YANG TERKOYAK

Ayo lanjut suhu, penasaran gmn binalnya Asih setelah melahirkan
 
Udah mau dua tahun nih... Lanjut gak ya....
 
" Asih hayuu ,,,, nanti keburu hujan ,,,". Ajak bibi saat langit semakin menghitam di sertai suara petir yang mulai menyambar .


" Iyaa bi ,,, ". Dengan tergopoh aku semakin mempercepat langkah kaki ku menyusuri pematang sawah .


Butiran air hujan mulai turun dan membasahi tanah di bumi yang ku pijak begitu juga dengan tubuh ku mulai basah terkena air hujan . Meski aku mempercepat langkah tetap saja aku terjebak dalam hujan yang semakin deras karena langkah ku yang terhalang kain batik yang aku pakai juga tangan ku repot mengais bakul nasi yang aku apit di pinggang ku .


Langit yang tadi menghitam seakan marah dengan memuntahkan air hujan yang begitu deras membuat tubuh ku basah kuyup sehingga baju dan kain samping batik yang aku pakai menjiplak membungkus tubuh ku yang kedinginan .


" Asih ,,, sok kamu duluan saja yah ,,, bibi mah mau ke rumah bu haji inah dulu sekalian lewat mau nanyain pesenan emping jadi apa tidak nya ,,,, " ucap bibi yang ku balas dengan anggukan seraya menyeka butiran air hujan yang mengalir di wajah ku .


Bi nani adalah adik kandung dari ibu ku . Sudah hampir dua puluh lima tahun menikah dengan mang ikin namun belum juga di karunia keturunan hingga saat ini . Sehingga saat aku berusia dua tahun bi nani mengasuh dan mengangkat ku sebagai anak nya sebagai pancingan agar segera di beri keturunan . Karena ibu ku sendiri sampai saat ini sudah memiliki lima orang anak dan aku adalah anak ketiga dengan dua orang kakak perempuan dan dua orang adik laki laki .


Ibu dan ayah ku memberi nama Asih . Dengan warisi wajah yang ayu dan kulit kuning langsat khas wanita dari ibu , aku menjelma menjadi primadona di kampung ku , sebuah kampung yang asri dengan penduduk mayoritas sebagai petani di kaki gunung ciremai .


Di usia ku yang kini memasuki dua puluh tahun sudah banyak lelaki yang meminang ku untuk menjadi istri namun dengan halus aku selalu menolak nya karena aku belum siap untuk di persunting menjadi seorang istri dari lelaki yang tulus ingin menjadi imam ku karena aku merasa malu dengan diri ku sendiri . Aku merasa tak pantas untuk di pinang karena sebagai seorang gadis aku tak lagi mempunyai kehormatan yang seharus nya aku persembahkan kepada suami ku di malam pengantin .


Kehormatan ku sudah di renggut dan terkoyak oleh orang yang membesarkan ku selama ini yang tak lain adalah mang ikin suami dari bibi ku . Mang ikin yang sudah aku anggap sebagai ayah ku sendiri justru tega merenggut kegadisan ku bahkan sampai saat ini pun tanpa sepengetahuan bibi dan juga orang tua kandung ku mang ikin masih terus menggauli ku dan membuat ku terjebak dalam pusara birahi yang ia ciptakan .


Aku tak mungkin lupa malam itu . Malam dimana aku kehilangan mahkota kesucian ku . Meski sudah berlalu hampir empat tahun namun kejadian itu masih aku ingat dengan jelas sampai detik ini .


Di hari kamis sore empat tahun lalu . Bibi pamitan pada ku untuk kembali ke rumah sakit menjaga nenek yang sudah lima hari di rawat di rumah sakit di kota . Karena bibi hanya dua bersaudara dengan ibu maka mereka bergantian untuk menemani nenek di rumah sakit .


" Asih ,,, bibi mau berangkat lagi ke rumah sakit gantiin ibu kamu ,,, nanti kalau si amang sudah bangun jangan lupa suruh makan dulu terus minum obat ,,,, ". Pesan bibi pada ku yang tengah berada di dapur membuat emping pesenan tetangga .


Aku mengangguk mengiyakan dan menyalami bibi . Meski Bibi tampak lelah karena baru saja pulang dari sawah namun ia tetap pergi ke rumah sakit untuk gantian jaga dengan ibu sementara mang ikin sudah dua hari ini terserang demam mungkin masuk angin karena sudah tiga malam menginap terus di rumah sakit .


Saat adzan ashar berkumandang pekerjaan ku membuat emping sudah selesai tinggal di jemur saja esok hari . Dan Aku pun beres beres di dapur .


" Amang sudah bangun ,,, ". Ujar ku melihat mang ikin jalan agak sempoyongan ke dapur .


" Iyaa sih sudah ,,,, ". Jawab nya duduk di kursi kayu .


" Makan dulu mang ,,, terus minum obat lagi kata bibi amang belum minum obat ,,, ".


" Iya nanti saja ,,,, amang mau mandi dulu ,,,, masakin air yaa buat amang mandi ,,, ". Pinta nya kembali berlalu dari dapur .


Aku pun segera menyalakan kompor dan menuangkan air ke panci untuk di panaskan . Tak kurang dari lima belas menit air pun sudah mendidih .


" Air nya sudah matang mang ,,, mau mandi sekarang ,,,, ". Aku setengah berteriak dari dapur namun tak ada jawaban .


" Yeeeh ,,,, ai si amang kamana ,,, ".


Karena mang ikin tak jua menyahut ku aku pun bergegas mengangkat panci untuk aku pindahkan ke ember di kamar mandi . Karena kedua tangan ku memegangi kuping panci aku pun mendorong pintu kamar mandi dengan kaki kanan ku .


" Astaghfirullah ,,,, " . Kaget ku saat melihat amang sudah di kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat tengah berdiri sambil kencing menghadap persis ke arah ku dan panci yang pegang sedikit goyah sehingga air panas sedikit tumpah ke kaki ku membuat ku mengaduh panas .


" Adduuuhh ,,,,, ". Teriak ku


Mang ikin pun sama kaget nya dan berusaha menutupi selangkangan nya . Karena kencing nya belum selesai sehingga air kencing nya terciprat ke paha nya . Aku menurunkan panci dan menaruh nya dekat ember dan aku segera membasuh kaki ku yang panas dengan air dari gayung .


" Pake odol as ,,, biar gak panas ,,,, ". Ujar mang ikin mendekat ke arah ku dan mengoleskan odol ( pasta gigi ) di kaki ku .


Aku meniup niup kaki ku yang masih terasa panas dan aku tertegun saat menatap ke bawah . Mata ku bertabrakan dengan selangkangan mang ikin dimana kanjut ( kontol ) nya yang hitam menggantung lemas dengan dua telor yang besar di hiasi jembut yang hitam lebat .


" Amang ,,, iii ,,,, ituuh ,,, " . Seru ku menunjuk selangkangan nya .


Mang ikin refleks melihat arah yang aku tunjuk dan ia tampak salah tingkah . Sebelah tangan nya buru buru ia gunakan untuk menutupi kontol nya . Jarak kami yang cukup dekat hingga dapat ku rasakan hembusan nafas nya yang terasa panas menyapu kulit wajah ku .


Entah kenapa berada dekat dengan mang ikin membuat ku merasakan getaran aneh yang mengaliri tubuh ku . Di tambah lagi untuk pertama kali nya aku melihat kontol mang ikin membuat sesuatu dalam diri ku berdesir dan membuat area selangkangan ku terasa basah .


Memang bukan pertama kali nya aku melihat kontol lelaki . Sebelum nya secara tak sengaja aku pernah melihat suami kakak ku yang pertama saat ia ganti baju dan sempat melihat sekilas kontol nya namun tak sebesar kontol mang ikin yang baru saja aku saksikan.


Bukan nya segera beranjak aku malah diam terpaku begitu juga dengan mang ikin ia menatap ku begitu lekat dengan tatapan aneh yang aku tak mengerti .


" Ya sudah ,,, amang mau mandi dulu ,,, ,, ". Ujar nya beranjak bangun membuat selangkangan nya berada persis di depan ku membuat ku melotot dan mulut ku terbuka melongo , mang ikin seakan sengaja memamerkan kontol nya yang tampak coklat kehitaman .


Dengan jantung berdebar aku segera berlalu keluar kamar mandi dan masuk kamar ku . Nafas ku memburu cepat dan tubuh ku masih merinding dengan desiran aneh sama seperti aku duduk berdekatan dengan A burhan kekasih ku .


Untuk ukuran gadis di kampung seusia ku sudah di anggap usia yang matang untuk menikah . Bahkan teman teman sekolah ku sudah ada beberapa yang melepas masa lajang nya . Bagi orang kampung pendidikan bukan hal yang terlalu penting apalagi bagi seorang perempuan . Sehingga banyak yang hanya lulusan SD termasuk aku . Karena tugas perempuan itu nanti nya di dapur , di kasur dan di sumur . Itu lah pemikiran bagi orang orang di kampung ku .


Dan mengenal lawan jenis bukan sesuatu yang asing buat ku . Sudah setahun yang lalu aku menjalin asmara dengan A Burhan anak seorang juragan beras di kampung ku . Usia kami bertaut empat tahun lebih tua A Burhan . Dan saat ini A Burhan ikut membantu orang tua nya mengurus kios beras nya di kota . Hubungan ku dengan A Burhan masih sembunyi sembunyi karena aku takut keluarga A burhan tak merestui anak nya berpacaran dengan ku karena dari kabar yang aku dengar A Burhan hendak di jodohkan dengan anak teman bisnis orang tua nya .


" Masih sakit Sih kaki nya ,,,, ". Ucap amang membuat ku tersadar dari lamunan .


" Engg ,,,, enggak mang ,,,, udah enggak ,,,,, ". Jawab ku terbata .


Mang ikin masuk ke dalam kamar ku dan duduk di pinggir ranjang .


" Nanti olesin lagi odol biar gak melepuh ,,,, ". Ucap nya mengelus kaki ku .


Elusan tangan mang ikin membuat tubuh ku kembali merasakan desiran yang aneh . Sehingga nafas ku memburu terlebih elusan tangan mang ikin semakin naik ke atas betis ku .


" Amang ,,,, ". Ucap ku lirih .


" Bibi kamu mau nginep lagi di rumah sakit ,,,, " . Tanya nya dengan senyum di bibir nya .


Aku mengangguk pelan coba menguasai diri dari gejolak yang semakin hebat karena elusan mang ikin .


" Kamu sudah besar ya Sih ,,, udah perawan sekarang ,,, rasa nya baru kemaren amang ngerawat kamu ,,,, masih kecil ,,,, ". Ucap nya lagi dengan tangan masih mengelus lembut kaki juga betis ku .


Bagai kena sirep aku hanya diam mematung tak bisa bergerak . Mang ikin tiba tiba memeluk dan mendekapkan kepala ku ke tubuh nya , sesuatu yang belum pernah ia lakukan pada ku sehingga hidung ku bisa mencium wangi sabun dari tubuh nya karena mang ikin hanya mengenakan singlet dan sarung .


Dada ku semakin bergemuruh dan jantung ku berdetak tak karuan ketika mang ikin tiba tiba menjatuhkan tubuh ku ke kasur hingga kami bertindihan . Aku bagai orang linglung sama sekali tak berontak bahkan ketika ku rasakan sesuatu yang lembut dan basah mengecup pipi ku.


Mang ikin mencium pipi ku sesuatu yang pernah ia lakukan hanya ketika aku masih kecil . Dan kini ia kembali lakukan namun dalam kondisi yang berbeda dimana pipi aku bukan hanya di cium nya tapi badan aku juga di tindih nya . Dan ciuman dari bibir nya bukan hanya sebatas di pipi ku tapi semakin melata ke hidung , mata bahkan kening ku pun tak luput dari kecupan bibir nya .


Nafas ku semakin memburu dan tubuh ku semakin kaku . Kesadaran ku seakan buntu bahkan lenguhan mulai ku desahkan saat bibir mang ikin menyentuh bibir ku , mengecup dan perlahan melumat bibir ku . Lidah mang ikin terus merangsek masuk membetot lidah ku dan menyapu rongga mulut ku sehingga aku menggumam tak jelas .


Tubuh ku bagai tersengat listrik bergetar dan menggelinjang ketika ku rasakan remasan di kedua payudara ku yang mengkal dan tak begitu besar . Remasan yang semula lembut berubah menjadi kasar begitu juga pagutan mang ikin di bibir ku semakin agresif membuat ku semakin keras menggumam dan melenguh .


Aku sama sekali tak menyadari apa yang tengah mang ikin lakukan pada ku akan menghancurkan masa depan ku . Aku sama sekali tak berontak karena terbuai dengan gejolak nafsu yang mang ikin ciptakan hingga aku terseret dan mulai hanyut di gulung gelombang nafsu .


Bahkan aku memejamkan mata ku dengan bibir mendesis desis saat ku rasakan sapuan lembut dan basah di pucuk payudara ku . Kombinasi remasan di susu kiri dan jilatan serta gigitan di susu kanan ku membuat ku semakin lupa diri hingga aku semakin mengerang dengan kedua tangan mencengkram sprei di samping tubuh ku .


" Aaaahhh ,,,,,, amangg ,,,,, " aku merintih saat puting ku terasa ngilu karena terlalu keras di gigit nya hingga mata ku membuka .


Perlahan kesadaran ku mulai kembali saat ku lihat tubuh ku sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh ku . Entah kapan mang ikin menelanjangi ku aku benar benar terbuai oleh permainan nya . Beberapa bercak merah menghiasi kulit payudara ku dengan bekas liur yang tampak membekas di puting susu ku yang mencuat . Mang ikin melepas kaos singlet nya sehingga aku bisa melihat dengan jelas ketiak nya yang berbulu lebat saat kedua tangan nya terangkat . Mang ikin tersenyum simpul saat mendapati ku tengah memandangi tubuh nya yang gempal .


Di usia nya yang hampir mendekati kepala empat badan mang ikin masih tampak gagah dengan dada gempal berkulit sawo matang kehitaman karena terbiasa kerja berat di bawah sinar matahari .


" Amaaanggg ,,,,, ". Aku mendorong tubuh mang ikin saat ia kembali menindih ku karena kini aku sadar dengan apa yang akan di lakukan nya .


" Ssssttt ,,,, ssssttttt ,,,,, ". Mang ikin memberikan ku kode agar aku kembali diam .


" Amaangg ,,,,, lepasiin ,,,,, ". Ronta ku lemah .


" Sssssttttr ,,,,,, ssssttttt ,,,,,, ". Mang ikin semakin kuat menindih tubuh ku dan bibir nya kembali melumat bibir ku bahkan tangan nya mengobel memek ku membuat tubuh ku tersentak .


Tubuh ku kembali limbung dan menggelepar saat jari tangan mang ikin yang terasa kasar mengelus belahan memek ku dan menggesek itil ku membuat tubuh ku menggelinjang terserang nikmat yang baru kali ini aku rasakan .


Melihat tubuh ku menggelinjang mang ikin semakin cepat menggosok memek ku bahkan ku rasakan jari nya mencolok dan mengorek lubang memek ku membuat tubuh ku semakin menggelepar bahkan ku rasakan lelehan hangat yang mulai merembes dari dalam memek ku .


Nafas ku mendengus dan pinggul ku ku angkat secara refleks saat jari tangan mang ikin mencolok dan jempol nya menggesek itil ku dengan cepat membuat ku terlempar ke lembah nikmat yang tak bisa aku gambarkan dengan kata kata .


" Aaaahhhhh ,,,,,, amananghhhh ,,,,, ". Tubuh ku melengkung dan tangan ku mencengkram sprei semakin erat saat aku merasa seperti kencing namun begitu nikmat sekali hingga mata ku mendelik menyisakan putih nya saja .


Nikmat yang membuat tubuh ku lemas dan lelah hingga nafas ku ngos ngosan bak habis lari marathon . Nafas ku putus putus dan aku setengah sadar rasa nya saat mang ikin beranjak turun . Di tengah kesadaran ku yang belum sepenuh nya ekor mata ku melihat mang ikin melepas sarung juga sempak nya menampakan kontol nya yang hitam . Kontol yang ku lihat tadi di kamar mandi dalam keadaan lemas menjuntai kini berdiri tegak dengan ukuran yang lebih besar lagi .


Mang ikin kembali memposisikan diri di tengah kedua paha ku yang telah ia kangkangkan dan kembali menindih badan ku . Tubuh ku yang lemas membuat ku tak dapat berbuat banyak. Rasa geli ku rasakan di lubang memek ku saat mang ikin menggesekan kepala kontol nya di belahan memek ku yang terbuka merekah .


" Aawww sakitth ,,, aduuh sakiitt ,,, " . Aku terperanjat dan menjerit saat rasa geli berubah menjadi rasa sakit di lubang memek ku .


" Ssssssttttttt ,,,,, sssssstttttt ,,,,, " . Bisik mang ikin lagi membelai rambut ku yang mulai basah berkeringat .


Ia menegakan badan nya dan ku lihat meludahi kontol nya dengan ludah .


" Saakiithh amang ,,, adduhh sakiittt ,,,,,,, ". Jerit ku lagi saat lubang memek ku terasa terbelah dengan sesuatu yang keras dan panas .


Namun mang ikin semakin merapatkan tubuh nya dan mendorong pinggul nya dan menghentak kuat sekaligus hingga aku melolong kesakitan .


" Saaakiittttt ,,, aaaakkhhhh ,,, breet ,,, breett ,,,, " .


Aku memejamkan mata dan menggigit bibir ku menahan rasa sakit di bawah sana . Memek ku benar benar terasa sobek dan terkoyak hingga aku meneteskan air mata .


" Sakiiitttt amanghh ,,,, " . Isak ku .


" Ssttttt ,,,,, tahan Sih ,,,,, cuma bentar sakit nya ,,,, udah masuk sekarang mah ,,,,, ".


Mang ikin kembali memagut bibir ku dan kedua tangan nya meremasi payudara ku . Perlahan namun pasti rasa sakit mulai tergantikan dengan sengatan nikmat yang mulai kembali menjalar di tubuh ku . Pelan dan perlahan mang ikin mulai menggerakan pantat nya naik turun membuat memek ku kembali terasa perih dan ngilu .


Desahan mulai terdengar dari bibir mang ikin yang terus melata menjilat dan menciumi leher , juga wajah ku dan genjotan nya pun semakin cepat dan keras hingga paha kami yang beradu menimbulkan suara yang khas di timpali derit ranjang yang tak mau kalah .


Semakin cepat genjotan mang ikin semakin hilang rasa sakit yang tadi mendera ku terganti dengan rasa gatal yang silih berganti dengan rasa nikmat . Bahkan jauh lebih nikmat dari colokan jari mang ikin tadi .


" Aaaahhh ,,,,, nikmat banget Sih heunceut ( memek ) kamu ,,,, ". Racau mang ikin yang merem melek .


Tangan ku kini tak lagi mencengkram sprei namun sudah memeluk punggung mang ikin yang basah licin karena keringat yang mulai membanjiri tubuh kami .


" Uuuhhhhh ,,,,, aahhhh ,,,, " .


Rasa gatal yang semakin kuat membuat naluri ku menuntun untuk ikut menggoyang kan pinggul ku hingga sesuatu di dalam memek ku semakin sering tersundul kontol mang ikin membuat kami berdua sama sama mendesah dan mengerang .


" Aarrrhh ,,,,,, aaaaooughhh ,,,,,, ". Aku kembali melenguh dan tubuh ku menggelepar saat aku merasakan kembali kencing nikmat membuat memek ku seperti meremas remas .


Tubuh ku kembali terasa lems dan lunglai namun tidak dengan mang ikin ia justru semakin cepat dan keras memompa memek ku hingga badan ku terlonjak lonjak dengan nafas nya yang semakin memburu membuat rasa nikmat di dalam sana semakin kuat menyerang ku dan aku kembali di buat mengerang dan kencing nikmat kembali karena gempuran mang ikin .


" Aahhhh ,,,, amaanghh bucaat siih ,,, aahhhh amang mau muncraatthh ,,, " . Racau nya keras namun aku tak mengerti apa yang di ucapkan nya .


Mang ikin semakin cepat dan keras merojok memek ku dan ku rasakan semburan panas berkali kali di pintu rahim ku dan mang ikin pun bagai kerbau di sembelih menggeram keras dan menghentak kuat pinggul nya berkali kali sebelum ambruk menindih tubuh ku dengan nafas ngos ngosan .


Suasana seketika hening dan gelap di sekeliling ku . Hanya dentang jarum jam yang terdengar nyaring . Aku coba mencari saklar lampu yang tak jauh dari ranjang ku . Aku terbelalak saat kamar ku di sinari lampu . Tubuh mang ikin masih menindih ku dengan badan tampak basah berkeringat .


" Amaangg ,,,,,, ". Pekik ku mendorong tubuh nya .


Dan aku kembali terpekik dan kaget saat menyadari tubuh kami dalam keadaan sama sama telanjang bulat . Air mata ku tak bisa ku bendung saat d sprei ku lihat genangan sperma dan juga noda darah . Darah perawan ku yang telah di koyak mang ikin .


" Aammangg ,,,,, ". Pekik ku dengan tangis yang meledak .


Mang ikin hanya terdiam bagai orang linglung . Ia berulang kali menatap wajah ku dengan sesekali mengusap wajah nya dengan kedua tangan nya . Tangis ku semakin pecah karena kini aku tak lagi memiliki kesucian yang harus nya aku jaga .


Aku mendekap lutut ku dan menangis sejadi jadi nya . Adzan maghrib terdengar berkumandang seolah menjadi saksi hilang nya kesucian ku .


" Siih ,,,,, ". Ku dengar suara mang ikin seraya mengelus pundak ku .
Ini perlu dikembangkan ceritanya kalau ada sesi asih adegan anal. jadi lubang belakang yang perawan di tembus oleh kontol besar kemudian asih pasrah karena itu pengalaman sex yang tak akan terlupakan sepanjang hidupnya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd