Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Awal Tragedi Malam Itu | Real Story

Tragedi Enyak eta mah ..... Mamang juga mau berhadapan dg tragedi begitu mah. Sok lanjutkan lagi ...... Ceritanya Bagus
 
Terimakasih buat suhu-suhu sekalian yg telah memberikan nubi arahan dan koreksinyaa. Update dari tragedi yg malam itu ...

Pagi hari nya...

Aku terbangun, dan melihat Mbak Dinda yg masih tertidur lelap sambil memeluk tanganku. Kami tertidur tanpa sehelai pakaian pun yg kami gunakan, hanya selimut yg menutupi tubuh kami. Aku melihat jam sudah menunjukan pukul 06.30 WITA. Pagi itu aku masih memikirkan tragedi yg telah terjadi antara aku dan mbak dinda. Dilain sisi, Mbak Dinda adalah sosok senior yg ku kagumi dalam perkumpulan kami, yg saat ini aku telah meniduri dia. Sisi lain, aku juga memikirkan diriku yang sudah tidak perjaka lagi.

Aku : "Mbak, aku mau balik dlu." sambil memegang wajah mbak dinda yg masih tertidur.
Mbak Dinda :"Zzz.. Ih kenapa kok pagi betul dek kamu balik?" Mbak dinda sambil mengusap wajahnya.
Aku :"Mau balikin motor mbak, gk enak dari tdi malem udah di BBM terus sama temen." aku pun bergegas bangun dari tempat tidur dan segara memakai pakaianku.
Mbak Dinda :"Yauda kalau gtu, hati-hati dijalan. Makasih ya udah ditemenin malam ini." Mbak dinda duduk diatas tempat tdur, dan tersenyum ke arahku dengan payudara nya yg mungil tidak tertutup sehelai kainpun.

Aku pun bergegas turun ke parkiran dan menuju tempat aku meletakkan motor. Di perjalanan, aku masih memikirkan tragedi malam itu. Ya mungkin ini adalah hal pertama bagiku mengenal dunia perlendiran. Yang membuat aku masih kepikiran adalah "Apakah mbak dinda akan berubah apabila kami ketemu lagi?"

-----

Jawaban dari pertanyaan yg ada difikiranku saat itu adalah "Tidak". Dua hari setelah kejadian itu, semua panitia mengadakan rapat untuk membahas persiapan kegiatan yg akan dilakukan. Saat kami telah berkumpul bersama dan mengobrol sambil menunggu yg lain, tiba-tiba aku melihat Mbak dinda datang menghampiriku dan duduk disebelah ku. Jujur, saat itu aku diam tanpa kata karena masih mengingat kejadian itu.
Mbak Dinda :"Ehhh.. Diem aja anak ini.." mbak dinda menegur seolah-olah tak ada kejadian apa2 yg telah kami alami.
Aku :"Belum makan mbak, makanya diem."
Mbak Dinda :"Yauda makan dlu sana. Nanti pinsan kek mana?" Sambil tersenyum ke arahku.

Didalam organisasi ini, orang-orang melihat sosok Mbak Dinda adalah seorang senior cewek yg ramah, mudah bergaul dan tegas dengan keputusannya. Dia tidak pernah membedakan mau bergaul sama cowo atau dengan cewe. Memang sih, dia keliatan tomboy, tpi dilain sisi dia juga termasuk cewek yg manis. Diberkahi dengan kulit putih, postur tubuhnya mirip model holywod "Kendal Jenn*r", membuat diriku kagum padanya.

------

Kegiatan yg kami adakan yg lalu telah selesai dan berjalan sukses. Semua panitia pun gembira dengan hasil yg telah dicapainya.

Siang itu...

"Bling..blingg.." suara notif pada HP BB ku berbunyi dan kulihat nama "Mbak Dinda".
Mbak Dinda :"Dek, kamu dimana?"
Aku :"Masih di kontrakan mbak. Kenapa mbak?"
Mbak Dinda :"Ayo ikut aku sama Bang Roy ke Kota Mahakam. Mau ada kumpul sama temen-temen sama ada seminar disana. Aku otw ke kontrakan ya ini."
Aku :"Yauda mbak aku siap2 dulu."

Kurang lebih 15 menit menunggu, mereka pun datang dengan mobil avanca hitam yg mereka sewa. "Ayoo.. naik!!" ujar Bang Roy kepadaku sambil menyetir mobil tersebut.

Didalam perjalanan aku hanya mendengarkan Mbak dinda dan bang roy saling mengobrol satu sama lain. Sesekali aku juga ikut dalam obrolan mereka.
Kurang lebih 2 jam perjalanan kami lalui, akhirnya kami sampai di Kota mahakam disalah satu gedung disana untuk bertemu dan mengikuti acara dengan beberapa perkumpulan organisasi lainnya.

Malam hari nya, mbak dinda dan bang roy berdiskusi masalah perwakilan yg harus stay disini. Dikarenakan kegiatan masih berlanjut. Karena aku besok ada kegiatan di kampus maka bukan aku yg dipilih, dan kemudian mbak dinda jga bilang kalau besok dia ada bimbingan skripsi yg harus diselesaikan, makanya dia menunjuk Bang Roy. Akhirnya dipilih Bang roy yg harus stay disini sebagai perwakilan dari organisasi kami. Saat keputusan itu dibuat aku tidak ada pikiran aneh2 apabila aku harus pulang berdua dengan Mbak Dinda.

Mbak Dinda :"Yauda Roy aku duluan sama Rian. Info aja besok kalau mau balik ya." ujar mbak dinda ke Bang Roy sambil menyetir mobil mobil keluar dari parkiran.

Saat itu aku memang masih belum bisa nyetir mobil, alhasil mbak dinda lah yg menyetir selama perjalanan pulang. Di perjalanan kami mengobrol panjang lebar dengan berbagai masalah topik yg ada. Termasuk tentang hubungan mbak dinda dengan pacarnya yg selama ini mengalami pasang surut. Dan di suatu pembicaraan aku pun memohon maaf ke mbak dinda tentang tragedi malam itu.

Aku :"Mbak, sorry ya tentang kejadian malam itu. Aku ngrasa bersalah eh sama mbak. Jadi gak enak sama pacarnya mbak." polosnya aku bicara seperti itu ke mbak dinda.
Mbak Dinda :"Kok kamu yg merasa bersalah dek, seharusnya aku lah yg ngrasa bersalah. Udah ngambil perjaka mu dan ditambah lagi selingkuh dari pacarku Hahaha" ujar mbak dinda sambil tertawa manis.
Aku :"Ya kan gak enak aja gtu mbak."
Mbak Dinda :"Dibuat enak aja dek. Ya itu rahasia kita berdua aja yaa." mbak dinda tersenyum sambil mengelus rambutku.

Kurang lebih satu jam perjalanan dan waktu menunjukan pukul 12.20 Wita. Mbak Dinda pun berencana istirahat di daerah Hutan Bukit S, yg terdapat warung-warung dipinggir jalan tempat beberapa pengendara beristirahat.
Mbak Dinda :"Dek, ini uangnya kamu belikan mbak air mineral sama roti yaa. Kamu pilih sendiri aja ya."
Aku :"Oke mbak siap." aku keluar mobil menuju salah satu warung yg menjual makanan dan minuman ringan disana.

Setelah membeli roti dan minuman aku pun bergegas kembali ke mobil. Dan betapa kagetnya, aku melihat Mbak Dinda sedang melapas pakaiannya untuk berganti dengan memakai tangtop warna abu-abu tanpa menggunakan Bra.

Aku :"Ini mbak minuman dan rotinya" aku sambil melirik ke arah tete mungil yg pernah kuciumi waktu lalu.
Mbak Dinda :"Taruh situ dek. Aku ganti baju dlu, soalnya gerah dari tadi.." ujar mbak dinda seolah-olah udah terbiasa dengan ku.

Memang saat itu mobil sewaan yg kami pakai ada kendala dengan sistem AC nya. Makanya selama perjalanan di imbangi dengan Ac alamai (Angin Cendela).

Mbak Dinda :"Lahh kenapa kamu diam aja dek? minum tuh." ujar mbak dinda sambil minum air mineralnya.
Aku :"Gpp mbak. kaget aja"
Mbak Dinda :"Kayak kamu gk pernah liat aku telanjang aja."
Aku :"Heheh..." aku hanya tersenyum.
Mbak Dinda :"Kamu gk sange kah dek liat aku tadi? wajahmu merah tuh wkwkwk" sambil ketawa kecil.
Aku :"Ih apaan mbak ini." ujarku.
Mbak Dinda :"Tuh keraskan punyamu.." betapa kagetnya aku, ternyata mbak dinda sudah memegang burungku yg masih dalam sangkar.
Aku :"Mbak ini mulai lagi kan.."
Mbak Dinda :"Dek, keluarin punyamu. Aku lagi pengen nih.." sambil tersenyum jahat kepadaku.
Aku :"Mbak ini kan di pinggir jalan mbak." ujarku karena merasa ragu-ragu dengan keadaan sekitar.
Mbak Dinda :"Gpp dek, aman aja." ujar mbak dinda untuk membuat aku merasa tenang. Mbak dinda pun melepaskan celana jeans dan celana dalamnya yg berwarna putih. Sehingga dia hanya memakai tangtop saja. Aku pun melepaskan jg celanaku dan tinggal kaos yg ku kenangan. Dan kami pun hanya setengah telanjang.

Tanpa basa basi mbak dinda kemudian memegang penisku dan langsung menghisapnya. "uhmmm... mbak.." aku pun mulai mengikuti iramanya.
"Dek, atur napasnya, jangan terlalu tegang yaa" ujarnya mbak dinda membimbingku. Sambil menikmati Bj dari mbak dinda, aku pun memainkan tete mungil dari mbak dinda. Setelah dari tete nya, aku berusaha menuju ke lubang vaginanya. Dan ternyata vagina mbak dinda telah basah.

Mbak Dinda :"Dek, mundurin kursimu." mbak dinda sambil mengatur posisinya
Aku :"Iya mbak bentar" aku pun memundurkan kursi untuk membuat space yg nyaman.

Dan tiba-tiba mbak dinda telah pindah ke pangkuanku. "Aku masukin ya dek.." sambil memasukan penisku ke lubang vaginanya. "Arhhhhhh..ummm...ihhh" mbak dinda pun mendesah. Dengan posisi tersebut mbak dinda mengekspresikan dirinya dengan goyangan nya. Aku pun hanya bisa pasrah dan mengikuti irama yg dibimbing oleh mbak dinda. Dalam posisi tersebut, lalu mbak dinda mencium bibirku. Dan kami pun berciuman layaknya dalam film2 dewasa. Tanganku pun juga tak mau kalah, ku remas remas tete mungil mbak dinda. Ku puntir puntir ujung tetenya yg mungil. Dan mbak dinda pun mendesah "Auhhhh dekk... terusin dek..Ahh..ahh.ahhh"
"Kalau mau keluar bilang yaa" ujarnya sambil memutar goyangannya. "Iyaa mbak.." aku pun hanya bilang begitu. "AAhhh...Ahhh...ahhh..."
Setelah aku menikmati goyangan mbak dinda, aku pun merasa sperma ku mau keluar "Mbak, aku mau keluar.." mbak dinda pun merubah posisi nya dan kemudian mem BJ ku lagi dan berkata "Keluarin di mulut yaa..".."Crooot..croot..croot..." sperma ku pun membanjiri mulut mbak dinda. Aku pun lemas dan mbak dinda tersenyum melihatku. Melihat mbak dinda tersenyum, aku pun langsung sontak mencium bibirnya yg baru saya dia bersihkan dari tumpahan spermaku. Aku mencium mbak dinda dengan bergairah, dan mbak dinda pun tersenyum sambil berciuman dengan ku. "Kamu kenapa dek? kok tiba2 kayak gini.." mbak dinda heran dengan ciumanku yg tadi. "Gpp mbak, aku pengen ajaa. Mbak gantian yg duduk yaa." sambil merubah posisi tempat dan bergantian dengan mbak dinda, aku pun melanjutkan menciumi mbak dinda, dari mulut, leher sampai ke buah dada nya. Dan jari ku ku masukan ke dalam vagina mbak dinda yg masih basah. Dia pun mendesah hebat "Ahhrggg..ihh gila kamu dek" ujar nya sambil meringis keenakan. "Kan mbak yg ngajarin" akupun melanjutkan menciumi tubuh mbak dinda tanpa menghiraukan desahannya. Tiba-tiba mbak dinda "Dek, masukin lagi yaa.." tanpa aba2 aku pun langsung memasukan penisku yg mulai mengeras kembali. "Ahghhh..ahhh..ahhhh.." mbak dinda pun mendesah karena gerakanku. "Ahhh..ahhh..teruss dekk.. dekk..ummmm" aku kembali menciumi bibirnya yg seksi itu dan menggoyangkan pinggulku maju mundur dengan pelan-pelan. "Mmmmm.. dek, cepetin dek aku mau keluar..." ku tambah rpm genjotanku ke mbak dinda. "Ahhh...ahhh..uhhh.." dia pun semakin menggila "Gilaa kamu dekk, terussinn...Ahh..ahh..ihh" aku pun tersenyum dan fokus dengan gerakan ku. "Plokk..plokk..plokk.." hantaman dua tubuh yg saling memadu kasih dengan pelumas keringat di suasana tengah malam itu. "Ahhh..ahhh.. dek aku keluar.. Arrgghhh" aku merasakan air kehangat keluar dari lubang vagina mbak dinda. "Aku belum mbak, bentar lagi mbak..uhh.. uhh " aku mengatur nafasku. Badan mbak dinda pun berusaha mengimbangi gerakanku, tak selah beberapa lama "Mbak aku keluar..." "Di luar aja dek, jangan didalam.." sontak ku cabut penisku dan kukeluarkan air mani diatas perut mbak dinda yg dialiri oleh keringat malam itu. Kami pun saling bertatapan dan aku pun langsung mencium bibir nyaa. "Makasih banyak ya mbak, selama ini udah ngajarin aku kayak gini.." ujarku ke dia. "Iyaa sama2" Dia pun mencium aku kembali. Sambil membersihkan diri, kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan.

Didalam perjalanan pulang, kami pun mengobrol banyak. Salah satu nya Mbak dinda pun mengajari aku tentang pengetahuannya dan pengelamannya dia tentang dunia perlendiran. Alasan knp tdi gk boleh keluar didalam, beberapa titik intim wanita dan beberapa pengetahuan lainnya yg rata-rata saat itu aku belum tau.
Kurang lebih satu jam perjalanan kami pun sampai di kontrakanku dan sebelum meninggalkan mbak dinda aku pun menciumnya lagi "Ihh.. kok jadi kyak gini anak ini" ujar nya sambil tersenyum. "Kan mbak yg ngajari" ujarku sambil ketawa.

Next update ...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd