Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bad Hero : New Kings New Kingdom Vol. 2

Episode 16 : Bertahan

“ Apa alasan hingga tentara kerajaan Lunaria ada di sini ? “ Roan

“ Anda jangan terlalu curiga dengan kami, kami datang membawa perintah dan sekarang kami di bawah komando dari ahli strategis Mayor Takius “

Kedua mata Roan mendengar nama Takius yang barusan di sebutkan, dan Roan langsung mendekati prajurit yang ada didekatnya dan langsung mencengkram kerah seragamnya.

“ Jangan bercanda “ Roan dengan nada marah

“ Saya tidak bercanda, saat ini beliau bersama dengan laksamana Adelia menuju kemari “

Roan melepaskan cengkramannya dan ia tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, Roan pun membalikan badanya.

“ Katakan apa yang menghancurkan istana itu adalah kalian ? “ tanya Roan dengan nada pelan

“ Ya kami yang melakukanya “

Dari nada kata kata prajurit Lunaria yang ada di hadapanya ia mengatakan dengan penuh percaya diri serta kebanggaan dan tidak ada kebohongan sama sekali dalam nada bicaranya.

“ Jadi keparat itu memimpin kalian “ Roan

“ Mohon maaf sebelumnya jendral Roan, saya tidak perduli siapa anda dan posisi penting apa yang anda pegang di kerajaan Aphadetia ini, namun jika anda menghina nama ahli strategi kami sama saja menghina kami “ jawab tegas dari prajurit Lunaria

“ Maaf atas kelancangan ku, itu kebiasaan ku denganya karena kami adalah teman akrab “ ujar Roan

“ Kalo begitu saya memaklumi, kami memohon ijin untuk mempersiapkan peralatan kami, lalu ijinkan saya melapor dengan formal “ ujar prajurit Lunaria

“ Walau aku tidak mengerti tapi silahkan “ Roan

“ Siap Grak ! “

Suara yang lantang mengejutkan orang orang di sekitarnya, Roan melihat ke disiplinan semua sesuai dengan aba aba tentara Lunaria itu membuat sebuah sikap kedisiplinan.

“ Lapor, Saya Kapten Lugi yang memimpin pasukan khusus lunaria Alpa dan Beta, code number 9A0Ui-1142 melapor kepada jendral besar Roan untuk bertugas, saat ini kami berada di bawah komando jendral Roan untuk mempertahankan garis pertahanan terakhir kerajaan Aphadetia, siap menunggu perintah “

Roan melihat ke sekeliling termasuk putra mahkota Aphadetia yang barusan datang berdiri di sampingnya. Roan memberikan hormat kepada putra mahkota Aphadetia.

“ Yang mulia ... “ Roan

“ Roan, mereka adalah prajurit bantuan yang mendukung kita, dan mereka di bawah komando mu jawablah “ Putra mahkota Aphadetia

Roan pun menyambut ala tentara kerajaan Aphadetia, dan menerima mereka sebagai prajurit balabantuan.

“ Bantu kami dalam mempertahankan benteng terakhir ini “ Roan

“ Da ! “ Lugi memberikan hormat

Lalu Lugi pun memberitahukan kepada unitnya untuk segera bergerak, mereka pun berpencar dan turun dari tembok dengan tali yang sudah di siapkan, Roan hanya bisa memperhatikan mereka bergerak dengan membawa senjata aneh yang di pegang mereka. Sementara itu ada yang merakit alat yang memiliki besi di atasnya.

“ Fox kepada Bahamut Masuk “

Roan memperhatikan cara kerja tentara yang jumblahnya kecil tadi. Mereka terus mengulangi perkataan tersebut dalam jarak waktu setiap lima menit sekali.

“ Disini Sniper A di posisi “

“ Sniper B di posisi “

“ bagaimana ke adaan musuh ? “ Lugi

“ Saat ini mereka bersembunyi di dalam kota, sementara itu yang lain beristirahat “ Sninper A

“ Aku melihat beberapa orang yang berak “ Sniper B

“ Buat primeter ke amanan hingga 500 meter dari posisi benteng pertahanan dan lakukan dengan senyap “ Lugi

“ Coppy “ Sniper A dan B secara bersamaan

Roan pun bertanya kepada Lugi apa yang sebenarnya ia lakukan.

“ Saat ini kita akan mengamankan dinding dari para assassin atau spy, dimana akan di lakukan oleh Sniper A dan B “ Lugi menjelaskan dengan singkat

Dan suara orang berteriak terdengar.

“ Enemny down “ Sniper B

“ tunggu bagaimana kalian bisa menyerang dalam ke adaan seperti ini ? “ tanya Roan

“ Kami mengembangkan penglihatan malam dengan menggunakan metia “

“ Alat sihir ? “

“ Coba anda lihat gunakan ini “ Lugi memberikan sebuah tropong

Dan Roan terkejut melihat semuanya dengan sangat jelas, walau semuanya terlihat dengan warna hijau, dan orang orang dapat di lihat dengan warna merah dan hitam.

“ Apa maksud warna hitam ini dan merah ? “ tanya Roan

“ itu adalah panas tubuh “

Lalu Roan memperhatikan dengan dekat alat alat yang di gunakan oleh tentara Lunaria, senjata yang di kenali oleh Roan hanyalah belati, dan semua orang menggunakan senjata yang sama namun yang berbeda membawa belati kecuali benda benda yang selalu menempel kepada mereka yang beberapa waktu lalu mereka todongkan sebagai senjata utama.

Di luar sana para bangsawan mulai mengadakan pertemuan terbatas dan para jendral yang membelot dari Aphadetia dimana mereka beraliansi dalam pertempuran ini untuk menyelesaikan masalah di antara mereka, setelah berhasil mengalahkan putra mahkota Aphadetia mereka akan melanjutkan penyelesaian masalah pada mereka.

Sniper yang ada di luar benteng pertahanan sitana Aphadetia mengganti posisi mereka agar dapat melihat ke seluruh kota, dan mulai melaporkan setiap pergerakan yang mereka lihat, sekarang sudah tengah malam tentara musuh beristirahat sebelum melanjutkan perperangan saat ini kapal Bahamut mengalami error pada perangkat kerasnya yang membuat tidak dapat bergerak hanya bisa mengambang, mekanik kapal Bahamut tidak tinggal diam mereka berusaha untuk memperbaiki masalah yang di alami oleh kapal Bahamut.

Roan bergumam dalam hatinya mereka memiliki peradaban yang sangat maju, Roan turut memerintahkan tentaranya untuk beristirahat sedangkan Lugi tetap fokus dalam posisi siap berperang. Perlahan matahari mulai terbit, suara terompet berkumandang menandakan tentara musuh mulai bersiap. Roan pun bangun dan ia berdoa agar mereka dapat menahan semua serangan musuh.

Pasukan musuh berjumblah 50.000 tentara yang sudah siap untuk memberikan serangan dengan dukungan politik dari negara tetangga, pada garis depan melihat pakaian dan senjata mereka sepertinya tentara bayaran dimana para petualang juga tergabung dalam barisan tersebut. Bendera bendera mereka kibarkan dengan berbagai warna dan lambang. Roan yang mengetahui itu kemungkinan mereka dapat bertahan adalah enol besar.

Ia pun berpidato singkat dan menjelaskan apa yang akan mereka hadapi, tentara di bawah pimpian Roan dan Putra mahkota Aphadetia bersorak dimana mereka tidak gentar dan memilih untuk mati di medan perang yang mereka anggap suci. Serangan pertama pun di mulai mereka menggunakan pelontar batu yang di bakar, di campur penggunaan sihir. Di atas langit batu batu terbakar tersebut terlihat seperti meteor.

Roan yang tidak memiliki tentara sihir yang banyak tidak dapat menahan serangan tersebut dan benar saja ke hancuran luar biasa mereka derita didalam benteng pertahanan, dan mereka bersiap untuk serangan kedua.

“ Disini Fox meminta suport “

“ .................. “

Masih belum ada tanda tanda komunikasi, dan Lugi terkejut ia merasakan ada gangguan akibat sihir, dan ia pun meminta para sniper untuk mencari penyihir yang bersembunyi, namun itu sangat sulit karena tidak dapat membedakan mana penduduk sipil dan tentara.

Radio komunikasi pun di setel dalam frekwensi rendah sesuai dengan latihan yang pernah mereka lakukan.

“ Disini Fox meminta support kepada HQ “

Serangan dari pelontar batu terus menggempur mereka.

“ Doplhi....n..... kepada... Fox... Suara .... terputus putus..... gunakan mo...rse... “

“ kapten Lugi kita mendapatakan komunikasi dengan Dolphin “ komunikator

“ A dan B kordinat pelontar batu “

“ Da ! “

Mereka segera mencari dan melaporkan dengan sambil melihat peta yang sudah mereka buat saat penyusupan.

“ Fox disini A, kordinat 98-To-L11 “ Sniper A

Komunikator menggunakan bahasa morse dengan menekan dan melepaskan tombol untuk komunikasi. Di kapal angkatan laut kerajaan Lunaria mendapatkan kode morse dan segera di terjemahkan.

“ Kapten Kordinat musuh 98-To-L11 “

“ Tembakan roket sekarang “

“ Da ! “

Roket pun di tembakan dari kapal Dolphin sebanyak dua buah, di langit pagi itu roket pun meluncur membelah langit, ledakan pun terjadi, Roan terkejut dengan apa yang ia saksikan seperti panah api yang turun dari langit.

Sedangkan tentara musuh terus bergerak dan mereka mulai menghujani dengan anak panah serta sihir. Lugi membalas serangan mereka dengan senjata apinya bersama dengan bawahanya, sedangkan Roan memberikan komando dalam membalas serangan dengan anak panah dan sihir, Roan menyaksikan dimana Lugi dan bawahanya dapat menumbangkan musuh berkali kali lipat dari bawahannya senjata mereka sangatlah luar biasa, dan ia mulai mengerti bagaimana kekuatan militer dari kerajaan Lunaria, sementara setiap komunikator menekan nekan tombol tersbeut tiba tiba datang roket dari langit, itu sudah di luar akal sehat, dan perperangan ini bisa di tahan oleh mereka dengan tehnologi tanpa menggunakan sihir.

Apakah era baru sudah tiba ujar Roan.

“ Roan, sepertinya kita memiliki teman yang sangat mengerikan “ Putra Mahkota Aphadetia

“ Yang mulia .... “

“ Jika bisa, aku ingin menjalin hubungan dengan mereka dan ingin melihat seperti apa raja Lunaria dengan mata kepala ku sendiri “

“ Begitu juga hamba “

Musuh terus berdatangan, dan Lugi sudah hampir ke habisan amunisi, dan ia beralih dengan pistolnya. Tidak lama mekanik berhasil memperbaiki permasalahan pada Bahamut, dan mereka segera bergerak, Takius merasakan perasaan kurang nyaman memikirkan temanya di benteng ibu kota Aphadetia.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd