Capter 13
AKU
Kami mulai melanjutkan perjalanan hingga sore hari kami tiba di sebuah desa bernama Olem, sebuah desa yang di kelilingi oleh benteng kayu yang tersusun rapi serta sangat kokoh di jaga oleh beberapa penjaga di atas menara yang mengelilingi desa. Di desa ini kami beristirahat, aku tidak ingin selalu membebankan Astrid aku pun mengambil kantong dimensional atau kantong sihir yang dapat menyimpan apapun tanpa mengurangi kwalitas dari barang yang di simpan. Astrid sedang asik berbicara dengan petualang lainya dan mereka duduk dengna santai sambil makan malam dekat kereta kuda.
Di Desa ini jarang di kunjungi petualang karena itu mereka tidak memiliki penginapan yang besar, karena itu kami harus bermalam di ruang terbuka untuk saat ini. Aku mengambil ke sempatan dimana Astrid tidak melihat ku.
“ Tuan Romy “
“ Ada apa Deva ? “
“ Begini apakah, anda mau membeli barang dari ku ? “
“ Bisa tunjukan kepada ku ? “ tanya Romy
Aku pun mengambil barang yang aku maksud dari kantong ku.
“ Anak muda tunggu, itu bukanya kantong sihir ? “ tanya Romy
“ Iya benar ini adalah kantong sihir ? “
“ Astaga, bagaimana kamu mendapatkannya “
“ Memangnya kenapa tuan ? “
“ Kantong sihir harganya setidaknya sepuluh keping Emas Rekha “
“ Emas Rekha ? “
“ Apa kamu tidak tahu tentang mata uang di negara ini ? “ tanya Romy
“ Maaf karena aku dari desa yang sangat jauh aku tidak mengerti soal mata uang, karena… “
“ Aku mengerti, kami pernah menemui desa dimana mereka hanya menggunakan cara premitive yaitu barter, maaf jika kata kata ku terdengar tidak nyaman “
“ Tidak apa “ ujar ku sambil membuka kantong sihir
Sebuah gelas dari emas pun aku berikan kepada tuan Romy
“ Cawan emas !? “
“ Tuan romy tolong rahasiakan ini, karena aku.. “
“ Tenang saja aku akan merahasiakan ini, karena sangat berbahaya jika seseorang mengetahui calon petualang memiliki benda berharga “
“ Itu lah maksud saya, bahkan dari siapapun ya tuan Romy “
“ percaya saja kepada ku “ Romy
Romy mulai menggunakan sihir penilaian dan Ia mendeteksi bahwa cawan emas ini memiliki kadar 99% emas murni.
“ Bagaimana tuan Romy ? “ Tanya ku
“ Ini sangat mahal, saat ini kami hanya memiliki 5 Emas Rekha, jika anda mau setelah tiba di Ferta Della aku akan membayar lagi sisanya yaitu 3 Emas Rekha “
“ Iya tidak masalah, asal anda merahasiakanya “ pita ku
“ Baik “
Aku pun menerima lima keping emas Rekha, dan romy juga memberitahukan ku bahwa negara ini memiliki tingkatan dalam mata uang pertama 100 cover Rekha sama dengan 1 Silver Rekha, dan 100 Silver Rekha sama dengan 1 Gold Rekha, lalu 100 Gold Rekha sama dengan 1 Cover Gil, dan jumblah tertinggi adalah 1 Eltian. Astaga mendengarnya saja membuat ku sakit kepala dunia ini benar benar mengerikan. Aku pun tersenyum lalu menyimpan uang ku ke dalam tas sihir.
“ Deva dari mana saja kamu ? “ tanya Astrid dengan wajah kesal
“ Maaf aku baru saja jalan jalan “
“ Hah jalan jalan tanpa aku ? “
“ Maaf, aku lihat tadi kamu sangat sibuk berbicara dengan teman teman baru mu “
“ Dasar, harusnya kamu bisa mengajak ku, tinggal datang dan katakan kamu ingin jalan jalan “ Astrid masih kesal
“ Maafkan aku, oh iya malam ini kita tidak perlu tidur di luar, sepertinya kita bisa menyewa kamar “
“ Eh benarkah ! “ Astrid tersenyum
“ Iya, aku sudah memesan kamar, dan pemandian mereka juga sangat bagus “
“ Asik aku bisa mandi, ayo sekarang kita ke penginapan itu, tapi.. apa kamu punya uang ? “ tanya Astrid
“ Tentang saja, aku sudah membayar semuanya beserta makan malam kita, tapi hanya ada satu kamar saja “ ujar ku
Wajah Astrid memerah, mendengar hanya ada satu kamar.
“ Bukanya kita sudah terbiasa untuk itu, jadi jangan terlalu di tekankan masalah satu kamar” Astrid
“ Iya maaf “
Ruangan penginapan ini sedikit lebih nyaman dari pada harus tidur di alam terbuka, sedangkan Astrid segera menuju pemandian dan aku menyusul setelahnya. Di pemandian malam ini hanya ada aku sendirian, sedangkan suara Astrid yang sedang bersenang senang terdengar dengan jelas karena pemandian ini hanya di batasi dengan dinding terbuat dari bambu yang di susun dengan rapi. Di pemandian aku memikirkan tentang semua informasi yang aku dapatkan, aku pun berkonsentrasi apakah berkah ilahi ku hanya sebatas Lost Art dan Lost Ark jika aku ke Sword Caster itu masih ada yang kurang, aku harus memikirkan ulang dari tehnik atau skill Sword Caster karena, pada dasarnya aku memiliki energi sihir yang sangat besar. Kelemahan dari sihir Lost Art dan Lost Ark hampir sama karena rapalan mantra yang sangat panjang aku harus memikirkan bagaimana caranya mempersingkat mantra tersebut.
Mempersingkat mantra juga ada batasan tertentu karena jika salah dalam memendekan mantra maka sihir itu tidak akan berhasil toh, walau pun berhasil tentu saja kekuatannya akan berkurang drastis. Mantra ini seperti bahasa mesin dalam sebuah komputer itu yang aku pahami sampai sekarang, panjang tidak masalah dan memperpendek harus benar benar paham bahasa mesin itu. Sekarang masalah anugrah ilahi yang di berikan oleh dewi sex mesum sialan itu, ia tidak menjelaskan lebih banyak tentang anugrah ilahi yang aku miliki. Faktanya aku adalah seorang raja iblis yang memiliki wujud seperti manusia biasa, lalu soal Astrid ah pikiran ku kemana mana, aku sulit berkonsentrasi. Aku kesampingkan dulu soal Astrid, tunggu dulu. Sekarang aku mengerti memang semuanya terdengar rumit namun pada intinya di dunia ini setiap orang di berikan kebebasan yang luar biasa selama ia mampu melakukanya aku rasa ini sudah cukup.
Aku akan merubah namanya jangan Sword Caster, tapi cukup Caster itu lebih enak untuk di ucapkan dan di ingat. Aku rasa sudah cukup berendam di air panas ini dan aku pun keluar dari pemandian, di ruangan makan aku bertemu dengan tuan Romy.
“ Oi nak deva “ Sapa tuan Romy
“ Tuan Romy “ sapa ku sambil tersenyum
“ Ayo lah, jangan terlalu formal sebaiknya kamu memanggil ku dengan sebutan Romy saja “
“ Romy “
“ Nah itu lebih nyaman agar kita bisa lebih akrab “
“ Oh iya Romy, apa anda menjual Skill Scrol dan scroll class ? “
“ Aku mencium bau petualangan besar, soal Skill Scrol dan Class aku menjualnya dan sangat banyak kami memilikinya “
“ Berapa satu buahnya ? “ tanya ku
“ Untuk teman baik aku berikan harga 2 Silver Rekha untuk satu gulungan skill atau Skill Scrol dan 5 Silver Rekha untuk satu buah Class Scrol “
Aku tidak pandai dalam tawar menawar bagaimana ini, melihat wajah ku yang serius.
“ Romy bagaimana jika 1 silver Rekha untuk satu buah Skill Scrol dan tiga silver Rekha untuk Class Scrol “ aku mencoba menawar
“ Tergantung jumblah barang yang hendak kamu beli Deva “ Romy tersenyum
“ Kalo begitu aku butuh tiga puluh Skill Scrol dan Tiga buah Class Scrol, bagaimana ? “
“ Aku sepakat, ada lagi yang kamu inginkan ? “ tanya Romy
“ Material untuk membuat pedang dan amor kelas D “
“ Untuk materialnya sudah terjual semua kecuali nanti di kota sekalian aku membayar sisa uang mu bagaimana ? “
“ Itu lebih baik “
Romy pun memanggil asistenya untuk mengambilkan barang barang yang di inginkan oleh ku, dan mereka bergerak dengan cepat serta cekatan, waktu adalah uang. Mungkin itu penyebab mereka harus bergerak cepat dalam berurusan dengan uang, setelah itu barang barang tadi di berikan kepada ku, romy menawarkan tagihan ini di potong dengan uang sisa yang belum di bayarkanya kepada ku, aku sepakat dengan ke inginannya dan itu mempermudah transaksi ini.
“ Saya akan memesan makanan untuk di antar ke kamar “ ujar ku
“ nikmati waktu mu deva “
“ Terimaksih Romy “
Catatan Penulis :
Akhirnya sampai di penghujung Bab 1, next Bab II Capter 1 : Gulungan Skill dan Class