Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Bad Hero

Capter 13 Hadiah Tulae bagian 3



Ke esokan paginya, Eloa tersenyum lebar.



“ Deva makasih ya tadi malam “



“ ……………. “

“ Rasanya gak beda kan “ tanya Eloa



“ Aku harap kita melupakan kejadian tadi malam “ balas ku



“ Rahasia kan “ Eloa



“ Iya “



Kami pun segera menuju lapangan dan bersiap. Para perwira berdiri di hadapan kami, lalu aku pun maju ke depan dan mengatakan tentang informasi yang aku ketahui, hal tersebut di tanggapi dengan sangat serius oleh Elis, dan latihan hari ini di hentikan kami pun masuk ke ruangan khusus untuk membahas tentang informasi yang aku dapat. Elis memerintahkan pasukan pengintai untuk memeriksa ke benaran dari informasi yang aku dapat.



“ Jika benar semua ini, maka ini ancaman serius “ Elis



“ Aku sependapat dengan mu mayor Elis, jika jalur pegunungan ini maka ini melewati desa dan kota-kota yang ada tentu saja tidak akan di ketahui “ Nia



“ Bagaimana menurut mu Lucy “ Elis



“ Aku lebih tertarik sekaligus khawatir dengan monster ini, bagaimana bisa ia memobilisasi pasukan monster lainya, kecuali..”



“ Lugwig kings “ Sahut Elis



Semua orang terdiam dengan suasana tekanan yang sangat kuat.



“ Apakah Lugwig ini sangat kuat ? “ tanya ku



“ Pada dasarnya mereka adalah monster yang lemah, namun jika mereka secara berkelompok maka itu sangat merepotkan “ Lucy



“ Kita hanya bisa menunggu kabar dari pasukan pengintai, untuk itu perintahkan semua orang persiapan tempur “ Elis



“ Siap mayor “ Hans segera keluar dari ruangan



Aku pun di minta untuk bersiap, dan bersama yang lain di luar sana orang-orang sangat sibuk. Mereka masih di dalam ruangan strategi sedangkna aku menggunakan seragam khusus yang di buat untuk berperang. Jarak yang di tempuh pasukan pengintai hanya memakan waktu setengah hari dengan kuda slepnir.



Kami mulai berbaris memeriksa semua perlengkapan kami, Eloa dengan sangat serius dan ia juga terlihat sangat tegas tidak seperti yang sudah-sudah. Setelah selesai kami tidak di perkenankan untuk melepas perlengkapan kami. Saat sore hari pasukan pengintai melapor bahwa informasi itu benar adanya, Elis segera memerintahkan membunyikan bel sebanyak tiga kali, lalu memerintahkan pengirim pesan ke ibu kota untuk mengirimkan pesan untuk mengirimkan prajurit ke perbatasan, jumblah Lugwig yang menuju perbatasan kurang lebih lima belas ribu lugwig yang di pimpin oleh Lugwig Kings.



Aku tidak pernah menaiki kuda sebelumnya tapi aku berada di garis depan untuk hal ini, Elder House, Ethernal Hose, dan Merchan Guild di beritahukan tentang kabar ini, hal ini sudah di bilang bencana nasional. Lima belas ribu monster Lugwig bukanlah sebuah lelucuan dan kali ini harus berterimakasih dengan raja iblis Tulae hanya sebatas pemberitahuan. Kami berangkat menggunakan kereta angin yang di dunia kita seperti kereta api, karena kereta angin ini hanya di gunakan untuk keperluan militer dalam kasus perperangan jadi tidak seenaknya dalam menggunakan kereta angin ini.



Kami tiba di benteng Casandra yaitu benteng perbatasan yang di pimpin oleh Mayor Trias.



“ Jadi perperangan akan segera meletus “ Ujar trias saat menyambut Elis



“ Kau pasti sangat menyukainya Trias, sebagai seorang gila perang “ balas Elis



“ Aku sangat bosan dengan ke adaan damai saat ini “ Trias



Mendengar percakapan mereka berdua aku berfikir satu lagi orang gila yang tidak jauh berbeda dengan Tulae. Dan ia menggunakan seragam militer berwarna hitam, semua prajurit di perintahkan untuk istirahat, tungku-tungku masakan mulai di dirikan untuk memberikan makanan dan malam ini adalah malam terakhir kami makan. Karena besok siang sudah di pastikan lima belas monster itu akan datang, sementara itu Jedral Karnak tiba bersama dengan pasukanya. Semua orang berdiri memberikan hormat kepada jendral Karnak, lalu mereka masuk ke ruangan untuk membahas strategi, tentara kerajaan memang berbeda mereka memiliki cara tersendiri untuk menghabiskan malam tapi untungnya kami dapat berbaur dengan mereka.



“ Deva “ Sapa Nia



“ Nia “ balas ku



Nia pun duduk di samping ku



“ Besok kita akan berperang “ Nia

“ Musuh kita lima belas ribu binatang pemakan manusia “ ujar ku



“ Aku tidak tau mau bilang apa “ Nia



Aku tau dia sangat gelisah, di antara semua ini tidak semua pernah perang dalam sekala besar seperti ini, begitu juga tentara kerajaan.



“ kau tau, besok aku berada di garis depan “ Nia

“ kamu gelisah dengan hari esok ? “ tanya ku

“ Kelihatan ya “

“ soalnya dari tadi kamu tidak tenang sama sekali “

“ Deva cowo yang baik ya, aku harap memiliki kekasih seperti mu “ Nia

“ Nada bicara mu terdengar seperti nada perpisahan “

“ Besok tidak ada yang tau, apakah aku masih hidup atau tidak, jujur aku tidak ingin mati “



Melihat ke adaan Nia seperti ini aku pun membawa nia ke tempat yang tidak begitu banyak orang, kami duduk di dekat tembok benteng Casandra.



“ Malam ini langit sangat cerah, bintang-bintang berhamburan seperti berlian “ Nia melihat ke atas langit



Air mata Nia membasahi pipinya, ia menceritakna bahwa ia khawatir akan nyawa dibawah perintahnya, karena dalam perperangan ini pasti ada yang mati jika tidak mati ya terluka dengan parah.



“ dalam perperangan itu pasti hal tersebut mati, jadi semua nyawa resimen yang ada di bawah pimpinan mu bukan hanya kamu yang menangungnya, orang-orang yang memiliki pangkat di atas mu juga turut mengambil bagian dari kejadian itu “



“ Tapi “



“ Jangan khawatir, aku akan bertempur di sisi mu esok hari, tapi aku tidak janji untuk menjaga semua nyawa karena itu sangat sulit “



“ Aku mengerti, dan terimakasih sudah meringankan sedikit beban yang aku pikur Deva “



“ Sebenarnya aku juga sangat takut, kau tahu aku ini masih prajurit latihan dan datang hanya sebagai pelajar bukan tentara “



“ Tapi kamu mendapatkan banyak latihan seperti tentara bukan “



“ Nona Elis sangat mengerikan dengan menu latihan yang sangat berat “



“ itulah nona Elis, dia memastikan parjuritnya berlatih dengan sangat baik jika hal seperti ini terjadi bisa mengurangi prajurit yang mati “



“ Sekarang kamu sudah tau kan “ ujar ku



Elis pun menghela nafas



“ Bodohnya aku, ternyata itu bentuk tanggung jawab Mayor Elis yang memberikan latihan berat hingga melampaui batas kita “



“ Itu lah Mayor kita “



Kami pun tertawa bersama, Nia pun mengucapkan terimakasih kepada ku sekali lagi dan kami pun beristirahat untuk menghadapi hari esok.
 
BAB III

Capter 1 : Menyambut Tamu Di Medan Perang


Semua prajurit mulai berbaris pagi pagi sekali, kami sudah menerima sarapan, dan mulai mendengarkan pidato semua kapten berdiri di depan resimen mereka masing-masing dengan menggunakan kuda dan sebuah pedang serta senapan. Senapan ini sangat tua harus memasukan butiran timah serta bubuk mesiu, lalu para perwira bersama jendral Karnak berdiri di atas tembok benteng memberikan pidato singkatnya dan semua orang bersorak.



Jendral karnak meminta Elis untuk mengambil alih untuk pidato terakhir, seuara sorakan tadi pun kembali tenang, tapi raut wajah mereka masih tertekan.



“ Selamat pagi nona-nona sekalian, kalian pasti tau siapa aku bukan, dan salut ! “



Semua orang pun memberikan hormat kepada Elis



“ Aku tidak perduli seberapa banyak di antara kalian yang akan mati, bahkan jika perlu aku akan tertawa terbahak-bahak melihat begitu lemahnya kalian hingga harus mati oleh monster kuda itu, kalian hanyalah maluk pendosa jangan mengharapkan Vanhal jika kalian menjadi seorang pengecut, dengar baik-baik prajurit yang bisa masuk ke istana emas Vanhal hanya prajurit pemberani bukan untuk prajurit pengecut, saat kita di Vanhal saat pagi hingga matahari terbenam kita bebas berperang dan saling membunuh dengan para dewa serta dewi keparat yang membuat hidup kita seperti ini, saat malam hari hingga pagi kita akan bersenang-senang dengan mereka, minum anggur dari cawan emas, dan tertawa bersama lalu pagi harinya kita kembali berperang jika kalian membenci mereka maka bunuhlah mereka di vanhal karena di Vanhal hidup kita abadi, yang mati akan di bangkitkan kembali saat senja, apa kalian mengerti nona-nona ! “



Semua orang tiba tiba bersorak, sebagai orang yang berpidato itu sangat buruk, aku tidak pernah mendengar pidato seperti ini.



“ Dan siapkan diri kalian karena musuh akan segera tiba ! “



“ HA ! “



“ Satu hal lagi, bagi yang pergi dari medan perang aku akan memburu kalian kau tau kan bagaimana rasanya memburu karena itu pekerjaan ku apa lagi jika aku memburu prajurit yang melarikan diri dari perpernagan jika kalian menyerah maka Trias ini akan merawat kalian dengan berbagai cara kelembutan yang ia miliki “ Elis



Trias melambaikan tanganya, setelah selesai pidato singkat itu kami pun mulai berada di posisi masing masing, sedangkan aku berada di bawah komando Nia atas ke inginan ku sendiri. Bendera berwarna hijau pun berkibar meriam sihir di siapkan, sedangkan kami yang berada di garis depan bersiap di depan benteng pertahanan. Regu penembak juga sudah berada di posisi masing-masing. Dari kejauhan terlihat debu dengan suara langkah drap kaki kuda yang perlahan semakin terdengar dengan sangat jelas.



“ Atlanye ! “ Nia memberikan perintah untuk bersiap



“ Untrate Nor Zakha ! “ Stevia memerintahkan pasukannya



Prajurit yang di pimpin Stevia menyusun perisai tebal mereka dimana setiap celahnya di isi dengan tombak yang runcin dan panjang.



“ Nor Tranva firta ! “ Stevia



Semua prajurit yang memegang tameng berlutut dan pasukan penembak bersusun empat baris.



“ Altrus ! “ Kharnak



Meriam sihir di tembakan dan saling bersahutan. Peluru meriam sihir menyebabkan kerusakan hebat, dan Lugwig itu memperlihatkan gerakan aneh dimana mereka berhenti dan mundur, lalu mereka membagi jumblah menyerang dari sisi kiri dan kanan. Posisi saat ini para penyihir hanya memanggil hewan gaib dan siap merapal sihir penyembuhan tidak ada orang yang khusus untuk memberikan sihir pendukung karena setiap orang dapat menggunakannya masing-masing namun jika stamina mereka menurun drastis maka mereka tidak akan bisa menggunakan sihirnya.



“ Deva aku tidak keberatan jika kau agak menjauh dari ku “ Nia



“ Tidak “ Aku menolak



“ tenang saja, aku sudah menyiapkan diri ku untuk menghadapi semuanya “ ujar Nia



“ Aku akan tetap disini “



Sisi kiri dan kanan pasukan kami di serang oleh monster lugwig tersebut, sementara itu kami tidak bisa lengah karena ada musuh yang menyerang dari depan. Nia mencabut pedangnya dan bendera berwarna kuning berkibar sebagai perintah untuk menyerang ke depan.



“ Armi! Ostri nia ! “ Nia memerintahkan semua pasukanya untuk maju



Kini tiba giliran kami, sedangkan Elis yang berdiri merapal mantra pada senapanya.



“ Tuhan aku berdoa untuk mu, sucikanlah jalan ku yang kotor ini, engkau adalah tuhan ku yang maha benar dan maha suci amien “ Elis



Pentagram terbentuk di depan moncong senapan Fire Locknya dan ia lepaskan hingga ledakan besar terjadi. Dan itu sangat membantu begitu juga pasukan lainya merapal mantra mereka. Dalam perperangan ini kami tentu sudah kalah jumblah, tentara kami hanya berjumblah tujuh ribu dan kami harus mempertahankan benteng Casandra tanpa pengecualian. Suara kuda dan suara tentara bercampur aduk mereka saling menyerang, banyak tentara dari sisi kami yang berjatuhan tersungkur bersimbah darah ada yang berteriak kesakitan karena di makan oleh lugwig. Aku mulai menggunakan tehnik pedang dua tangan ku dan melindungi Nia, seorang kapten tidak boleh gugur duluan karena tentara akan ke hilangna rantai komando. Dalam ke adaan ini tidak mungkin ada yang memperhatikan ku, aku menggunakan kekuatan ku, kedua pedang ku di selimuti element suci dan mulai memotong semua lugwig yang ada di hadapan ku.



“ Deva menunduk ! “ Nia sambil menodongkan senapanya



Suara letusan dari senapan Nia memuntahkan timah panas menembus Lugwig yang mencoba menyerang ku, lalu aku pun bergerak ke kanan dan mengayunkan pedang ku. Aku ingin lebih cepat lagi dan rapalan mantra penguatan serta kecepatan menjadi fokus ku, salah satu Lugwig datang dan celaka pedang ku patah dan ia berhasil menabrak ku hingga terjatuh terpelanting di atas tanah.

Aku segera bangkit dan pentagram muncul di belakang ku beberapa senjata muncul dan aku pun mencabut pedang tersebut kembali melawan, nia jatuh dari atas kudanya, aku tidak sempat menuju ke arahnya hal yang dapat aku lakukan dalah melempar senjata ku untuk menghantam monster yang mengarah ke Nia. Senjata di tangan ku berubah menjadi tombak dan aku lemparkan ke musuh yang mengincar Nia hingga menembus tubuhnya, nia melihat ke arah ku dan ia kembali meraih pedangnya. Jika semua tetap seperti ini, maka kemenangan ini sudah dapat di pastikan di miliki oleh Lugwig. Di tempat lain Tulae menonton pertunjukan ini dan ia merasa bosan karena siapa pemenangnya sudah di ketahui namun Tulae tetap menonton karena ada yang ingin ia lihat.



Energi sihir yang kuat ini berasal dari Tulae aku menyadarinya bahwa ia ada di suatu tempat, tapi tidak ada waktu untuk mengurusinya karena saat ini teman-teman ku disini beserta yang lain sedang terdesak dan perlahan berjatuhan.
 
Capter 3 Ratu Dan Raja Avalon


Semua orang jadi bertanya-tanya kenapa para iblis memanggil Tulae sebagai ratu Avalon dan raja Avalon yang kami kenal sebagai raja Iblis. Ini sudah di luar akal sehat orang-orang yang ada disana. Untuk saat ini sangat berbahaya jika menyerang mereka karena proritas utama adalah menyerang musuh Lugwig bukan mereka. Lalat-lalat milik belzebub mulai hinggap di tubuh mayat yang di bangkitkan oleh Tulae dan tubuh mayat itu berubah dengan sosok yang mengerikan dengan dua tangan di punggung mereka dan tubuhnya berubah menjadi besar dan berbau busuk. Garis belakang mulai berhadapan dengan Lugwig yang mengenakan baju jirah pertarungan yang singkat dan kami menangkan, mayat-mayat tadi pun berubah menjadi debu. Aku pun kembali bersama pasukan ku setelah membuuh Lugwig kings, dan seseorang yang aku kenal tiba bersama beberapa tentara yaitu Astrid aku sangat senang melihatnya dan penyamaran ku terbongkar karena sangat senangnya melihat Astrid. Namun suasana berubah dimana Astrid mengatakan ia tidak kenal dengan ku, aku dan Tulae di undang ke perjamuan makan dan kami bebicara dengan sangat serius. Tulae duduk di samping ku sedangkan jendral iblis yang aku panggil kembali ke alam mereka, saat ini hanya ada aku dan Tulae di kelilingi oleh para tentara berpangkat tinggi.



Dalam perjamuan makan ini, Tulae terlihat sangat tenang dan ia tersenyum. Astrid tersenyum dalam jamuan ke menangan ini suasana sangat tegang, dan entah kenapa tubuh ku terasa sangat lemah.



“ Apa maksud semua ini ! “ bentak tulae



Yang tadinya ia tenang malah mengeluarkan suara lantang



“ Ternyata sudah beraksi “ Astrid



“ yang mulia apa yang anda lakukan ? “ Karnak



“ Aku sedikit mencampurkan racun kutukan pada makanan mereka berdua karena berani-beraninya mengaku sebagai ratu dan raja Avalon “ Astrid



“ Astrid, aku tidak menyangka jika kamu melakukan ini “ Aku sambil memandangi astrid



“ Dari awal aku sudah curiga, saat di istana rembulan, kamu pasti raja iblis yang menyamar, bahkan aku merasakan aliran mana yang masuk ke dalam tubuh ku “ Astrid



“ Ternyata selama ini, hanya bohongan ? “ tanya ku



“ Kamu sangat bodoh Deva, dari awal ia sudah merencanakan semua ini “ Tulae



“ Kalian berdua akan mati, atas tuduhan menghina raja dan ratu Avalon “ Astrid



“ Yang mulia , mereka berdua telah membantu kita untuk melawan Lugwig “ Karnak



“ Apa kamu bodoh Karnak ? dari mana mahluk itu apa mereka muncul dengan sendirinya ? “



Elis hanya diam saja, ia tidak bergeming sedikitpun.



“ Jika di pikirkan lagi, semuanya juga terdengar janggal, pertama iformasi di dapat dari Tulae kemudian di sampaikan oleh Deva kepada kita “ Karnak



“ Mereka berhasil membalas kita “ Tulae



“ Ini tidak benar, Tulae tolong jelaskan “ pinta ku



“ percuma, mereka tidak akan mendengarkan kita, lagi pula mereka akan mengeksekusi kita “ Tulae



“ Astrid selama ini kita selalu bersama, kau terus membantu ku, dan aku juga selalu menjaga mu kita sudah mengenal satu sama lain “ Deva



“ Itu hanya sebuah sandiwara, kau laki-laki yang sangat polos dan mudah untuk di perdaya “ Astrid



“ Sudahlah Deva, lupakan masalalu faktanya kita di jebak “ Tulae



Aku tidak dapat berfikir dengan baik saat ini, emosi ku bercampur aduk, kami pun di rantai dengan rantai khusus yang mengacaukan aliran sihir dalam tubuh kami, kami pun di bawa secara diam-diam ke penjara Lumitra penjara yang di kenal akan ke ganasanya tepatnya ini penjara bawah tanah.



Di penjara Lumitra ini, aku sangat menyesal karena kejadian yang selama ini telah aku lewati, bahkan saat ini tidak ada seorangpun yang menyelamatkan ku atau membela ku. Di samping ku ada tulae yang di belenggu dengan rantai yang sama dengan ku.



“ Tulae apakah Lugwig itu kamu yang membuatnya ? “ tanya ku



“ Apa untungnya membuat Lugwig itu dan membunuh orang-orang di negeri ini ? “ Tulae



“ Sebelumnya kau selalu menyebutnya hadiah dan hadiah apakah ini hadiah mu ? “ tanya ku



“ Hadiah ku hanya berupa informasi, mereka sangat miskin informasi tentang monster-monster yang ada, dan pastinya kau juga tidak akan percaya dengan ku “



“ Sangat sulit untuk percaya karena sikap dan cara kau berbicara kepada ku “



“ Itu sebabnya aku membenci manusia, di kehidupan ku sebelumnya juga mereka selalu menuduh ku atas kejahatan yang tidak pernah aku lakukan, mereka mengatakan aku pembohong, dan menyiksa ku dengan perlakuan mereka “



“ Tulae aku tidak akan bersimpati dengan cerita mu “



“ Aku juga tidak menuntut hal itu, atau mencoba membuat mu bersimpati, terlebih aku sangat membenci mu “



“ membenci ku ? “



“ Ya aku sangat membenci mu, dan sangat membenci mu, hingga berkali kali lipat, aku dendam dengan mu Yuuji “ Tulae



“ Apa yang aku perbuat secara kita belum pernah bertemu “



“ Kau bahkan tidak menyadari dari nama ku, apa kau lupa siapa aku ? “



“ Aku tidak tau “



“ Aku… “



Penjaga penjara pun datang, percakapan kami terhenti dimana mereka masuk dalam penjara dan memukuli Tulae.



“ Hentikan ! “ bentak ku



Namun aku turut di hajar oleh para penjaga itu, mereka mulai menelanjangi Tulae.



“ Jarang sekali kita tahanan mati yang cantik, terlebih dia raja iblis “ penjaga



Mereka tertawa, dan aku mencoba menghentikan mereka namun apa daya rantai besar ini membuat ku tidak dapat menggunakan sihir. Setelah menelanjangi Tulae, mereka mulai memperkosa Tulae.



“ Mati, mati, mati, mati, mati kalian, mati “ Tulae terus mengatakan kata kata mati



Sebagai laki-laki aku tidak dapat melindungi wanita yang tidak berdaya.



“ Hentikan ! “ ujar ku lagi



Namun mereka malah memperpendek rantai ku agar aku tidak dapat meraih mereka, aku hanya bisa menyaksikan saat Tulae di perkosa bergantian oleh penjaga, setelah mereka puas, mereka memukuli tulae bahkan salah seorang di antaranya mengencingi kepala Tulae.

Mereka pun meninggalkan kami, dan tulae bangkit dan duduk bersendar di tembok yang dingin.



“ Aku harap mereka mati “ Tulae



“ Tulae.. “



“ Mereka terlihat sangat menikmatinya, sepertinya mereka akan melakukan ini setiap hari kepada ku “ Tulae tersenyum



“ maaf “



“ Tidak perlu minta maaf, aku mengerti saat ini aku hanya bisa menunggu “



Ke esokan harinya para penjaga yang berbeda datang, dan menyiram kami dengan air yang sangat dingin. Tulae di berikan makanan yang sedikit lebih baik dari pada ku.



“ ah maaf jatuh “ ujar penjaga itu



Makanan untuk kami terjatuh di atas lantai yang kotor, ruangan penjara ini sangatlah bau, mau tidak mau kami harus membuang air besar di tempat ini, dan mereka datang menyiram kami dengan air dingin, beberapa orang datang dan membuat toilet untuk kami, mereka melakukan itu hanya untuk mendapatkan tubuh Tulae. Dan setiap harinya kami mendapatkan perlakuan yang sama, lalu tulae di bawa dengan mengikat kawat yang bersinar di lehernya.



“ mau kau bawa kemana dia ! “ tanya ku



“ Diam bangsat ! “ penjaga sambil memukul ku



Tulae tersenyum kepada ku, tulae di bawa ke dalam kamar kepala penjara disana ia harus memuaskan nafsu birahi kepala penjaga dan setelah itu di gilir lagi oleh penjaga yang lain, lalu seorang perempuan berdiri di hadapan ku.



“ Deva “



Suara yang memanggil nama ku sangat aku kenal



“ Untuk apa kau datang ke tempat ini “ tanya ku



“ apa kau tidak bersyukur jika aku datang menjenguk mu ? “



“ Cih “

Catatan Penulis :
Karya ku yang lain sih banyak tapi bukan cerita dewasa seperti ini, dulu memang pernah nulis cerita di forum ini juga tapi sudah lama banget, dan aku memang penulis cerita fantasi. Tulisan ku juga sudah ada yang di publish sama penerbit di Google Play walau geratis "Sad" terus cerita di web lain dan forum lain. Jujur aku aktive di forum ini hanya mengasah kemampuan ku dalam menulis cerita ero. Stop kembali ke cerita yang aku buat disini, pengen sih setiap capter itu ada cerita ngesexnya karena sesuai tempatnya harus cerita panas namun kalo aku buat percapter ada cerita sexnya mungkin nanti jadi monoton dan suhu suhu jadi bosen jadi aku atur dengan sedemikian rupa agar tidak monoton, semoga saja. Nah yang bisa aku ucapkan terimakasih atas suportnya ^^ dan selalu mengikuti cerita ini hingga ke BAB III capter 4 ini
 
Kemungkinan kemampuan yg tersembunyi Deva bangkit akan membalikkan keadaan. Terlalu polos makanya kena jebakan trs. Lanjut lg :beer::beer::beer::beer:
 
Capter 2 Demon Kings


Aku pun menjauh dan menyelinap ke sisi lain dimana tidak ada orang yang memperhatikan ku, setelah merasa yakin aku menggunakan baju jirah dengan penutup kepala agar tidak ada seorangpun yang dapat melihat wajah ku.



“ Aura sihir ini, hahhaha menarik ayo tunjukan kepada ku “ ujar Tulae yang menonton dari kejauhan



Lalu aku bergerak ke garis belakang, dimana Elis melihat ku tapi untung saja ia tidak mengenali akan siapa diri ku karena penutup kepala ini.



“ Dengar atas segala perintah ku, penuhi sumpah dan tanggung jawab mu, shariel ! “ aku memanggil Shariel



Suara lonceng pun terdengar menggema ke seluruh penjuru dari awan yang ada di langit muncul cahaya seperti tangga, dari sana pasukan malaikat di bawah komando Shariel tiba dan mereka menarik semua panah dan melepaskanya menghujani monster Lugwig. Dan itu tidak cukup untuk menahan pasukan Lugwig di garis depan aku memanggil Lucifer.



“ Penguasa tujuh korban yang bersumpah setia kepada ku, malaikat yang putus asa penuhi akan sumpah mu Lucifer ! “



Ke hebohan terjadi dimana mereka melihat monster-monster iblis bermunculan di garis belakang, para tentara saat itu merasa heran di mana tentara iblis tadi malah membantu mereka melawan Lugwig. Para malaikat di langit dan iblis di darat turut berperang, dari balik jubah ku sebuah pedang berwarna merah darah hingga pekatnya seperti berwarna hitam.



“ yang mulia ! “ Lucifer



“ Buka jalan untuk ku “



“ baik yang mulia “



Aku terus maju melangkah ke depan hingga tentara yang mempertahankan benteng Casandra kembali menyusun formasi sedangkan mai bertempur layaknya orang gila, dengan canda dan tawa kami seperti menari di atas panggung dengan warna merah ini. Darah musuh kami bagaikan bunga mawar yang di lemparkan oleh penonton dan kami semakin menjadi-jadi menyerang musuh. Meriam sihir tidak lagi bisa menembak karena di luar batas serangan meriam.



“ Shariel serang sisi kiri mereka ! “ perintah ku



“ sesuai yang di inginkan oleh yang mulia paduka raja “ Shariel



Para malaikat yang tadinya di atas langit menyimpan busur dan anak panahnya lalu mencabut pedang mereka, dan mereka menukik turun dengan sayap yang mengembang sangat indah, monster yang kami hadapi adalah monster dengan level atas dan bagi prajurit sangat sulit begitu juga para petualang. Tulae pun muncul di samping jendral karnak.



“ Yahoo “ sapa Tulae



“ kau “ Karnak



“ Sepertinya aku tidak perlu memperkenalkan diri karena kalian pasti sudah tau siapa aku “ Tulae



Semua senjata di arakan kepada Tulae



“ Aku tidak berniat untuk melawan kalian, aku hanya ingin ikut berpesta “ Tuale



“ Tulae ! “ Elis



“ Elis sudahlah, kalo kamu marah terus marah entar badan mu tidak akan bisa tinggi “



“ Diam kau sundal “



“ Tuan karnak, tentara mu sangat lemah mereka hancur dalam sekejap kecuali orang-orang yang di latih oleh Elis, saya sarankan setelah selesai ini, mintalah Elis untuk melatih tentara anda “



“ Aku tau itu “



“ Beruntung kalian di bantu oleh seorang raja iblis di garis depan “ Tuale



“ Raja iblis !? “ Elis dan karnak secara bersamaan



“ Ya, dialah raja ku dan aku bukanlah raja iblis “



“ Apa maksud mu “ karnak



“ Dialah raja Avalon “



“ raja Avalon tidak memiliki kekuatan sebesar itu “ sahut Karnak



“ Dan tidak mungkin raja pengecut itu ke medan perang “ Elis



“ Elis jaga omongan mu “ tegur Karnak



“ Aku sependapat dengan Elis, pemilik tahta sebenarnya sedang bertempur di garis depan dan jangan abaikan dia “



“ Tapi kami tidak memiliki cukup kekuatan lagi mengingat tentara kami semua terluka “ Karnak



“ Ini jadi masalah jika kita di serang lagi “ ujar Elis



“ Tunggu saja, karena serangan sesungguhnya sudah mendekat “ Tulae



Dua orang prajurit datang menghadap



“ lapor jendral, di sisi barat ada sekelompok Lugwig menuju ke tempat kita “



“ Jumblah !? “ karnak



“ Lima ribu, dan monster ini menggunakan baju jirah mereka sangat mirip dengan centaur “ prajurit pengintai



Seperti yang di katakan oleh Tulae, dan Lugwig yang datang ke mari adalah evolusi dari Lugwig, mereka memiliki pertahanan serta daya tempur yang hebat.



“ Kalian jangan khawatir disini masih ada aku “ Tulae



“ Apa maksud mu sundal ? “ sahut Trias



“ Untuk seorang yang terluka, mulut mu cukup tajam juga “ Tulae



“ Apa yang kau inginkan “ Tanya Karnak



“ Sudah aku katakan aku hanya ingin ikut bersenang senang “



Tulae pun berdiri di atas pembatas tembok pertahanan, dan ia Tulae mulai menggunakan sihirnya.



“ Tulis, aku ingin ke hidupan yang putih bersih seperti tulang benulang, hancurlah, musnahlah, berikanlah hukuman yang pasti “ Tulae dengan nada santai



Mantra sihir itu masih belum selesai namun sudah memancarkan energi yang sangat kuat. Elis bergumam dalam hatinya apakah ini yang di sebut dengna Lost Art. Tulae menuliskan mantra-mantra di udara yang membentuk sebuah tulisan berwarna hitam kelam;



“ Tidak ada pengampunan, tidak ada pula penyelamatan, hukum ku pasti, munculah anak-anak ku yang indah dan tercinta, aku memanggil kalian “



Mayat-mayat prajurit yang telah mati kembali bangkit, dan mereka menjelma menjadi Ghost Knight atau kesatria hantu. Ini adalah salah satu Lost Art dari monster terlarang yang memanfaatkan mayat-mayat yang telah mati.



“ bangkitlah, bunuhlah semua musuh ku, dan terbakarlah dalam api penyucian”



Mereka pun mendapatkan akal dan dapat bergerak seperti manusia hidup lainya.



“ Sudah lama aku tidak menggunakan sihir ini “ Tulae sambil tertawa



Sementara itu Shariel memberitahukan bahwa ada seseorang yang menggunakan sihir necromancer di garis belakang, namun ia mendukung pasukan untuk menjaga garis belakang hanya saja, pasukanya tidak akan cukup untuk itu aku pun memanggil jendral iblis raja lalat yaitu Belzebub.



“ yang mulia hamba siap menerima perintha “



“ Belzebub bantu pasukan garis belakang untuk mempertahankan benteng Casandra “



“ Baik yang mulia “

Belzebub berubah menjadi lalat yang jumblahnya sangat banyak membuatnya dapat bergerak dengan cepat, dan ia pun muncul di samping Tulae.



“ kalian manusia rendah, diam saja karena raja ku meminta ku untuk menjaga kalian “ Belzebub



“ salah satu dari tujuh raja neraka “ Tulae



“ mulut mu sangat kotor tidak pantas berbicara dengan ku “ Belzebub



“ Siapa raja mu ? “ tanya Tulae



“ raja ku adalah raja Avalon, dan beliau sedang memimpin pasukan di garis depan, dan prajurit lemah mu itu tidak akan memberikan dampak yang berarti “ ujar belzebub



Dia sangat angkuh, dan Tulae sedikit kesal. Lalu Tulae memperlihatkan lambang pada dadanya.



“ Solomon Anogram “ Belzebub



Ia pun segera bersujud di hadapan Tulae



“ Mohon maaf yang mulia ratu, hamba sangat lancang “ Belzebub



“ Cih, dasar jendral lancang aku bisa saja menghancurkan mu “



“ Hamba memang pantas mati “



“ Tidak perlu sejauh itu, aku harus membantunya disini apa kau paham “



“ hamba sangat paham yang mulia ratu Avalon “


Catatan Penulis :
Maaf atas ke terlambatan update ini, karena quota habis dan tersisa quota malam aja jadi mohon maaf sebesar2nya
 
Bimabet
Capter 4 : Penjara Lumitra


“ Dalam ke adaan seperti ini, kamu masih bisa mengeluarkan kata kata busuk “



“ Kau selalu bilang tidak akan berhiyanat tapi kau melakukanya “



Seorang wanita pun datang menghampiri Astrid kedua mata ku membesar melihat senyuman wanita kurang ajar itu.



“ Hi Deva atau bisa aku panggil raja iblis ? “ Celin



“ Kalian “ aku sangat kesal



“ kenapa dengan kami ? “



“ Lalu bagaimana dengan ke dua laki-laki keparat itu ? “ tanya ku



“ Maksud mu ivan dan nikolai, mereka sedang bercinta dengan raja iblis wanita pasti kau mengenalnya “



“ Jika aku terlepas dari belenggu ini aku akan membunuh kalian semua “



“ Aku takut “ Celin meledek



“ Cukup Celin, gimana jika kita juga bercinta dengannya “ Astrid



“ Eh, sepertinya miliknya enak juga “ Celin



“ Aku sudah sering bercinta denganya dan penisnya memang enak “ Astrid



“ Curang, ya udah kali ini aku duluan “ Celin



“ selamat menikmati “ Astrid



“ Apa yang kalian rencanakan jalang “



“ bermain dengan tubuh mu dong “ Celin



Celin mengeluarkan sebuah benda berwarna kuning emas dan ia letakan di samping ku. Setelah di tuangkan cairan dari botol transparan dimana cairan itu berubah menjadi asap yang pekat.



“ Kau pasti menyukainya seperti teman wanita yang ada bersama Ivan dan Nikolai “



Aku mencoba menahan nafas ku agar tidak menghirup asap ini, namun ada batasanya dimana aku tidak bisa menahan nafas ku lebih lama lagi, mau tidak mau aku menghirup asap ini, aku merasakan seperti melayang dan entah kenapa aku sangat bernafsu dengan tubuh Celin, bibir ku langsung di lumat Celin, walau aku masih sadar tapi tubuh ku, ini seperti sihir milik tulae, bedanya dia menggunakan media sebagai perantara sedangkan Tulae tidak sama sekali. Ini pertama dalam hidup ku dimana aku bercinta dengan rasa benci secara bersamaan ini sangat tidak menyenangkan.



“ Ohhhh enak banget, jadi astrid sering melakukan ini bersama mu, ahh aku akan sering-sering datang ke ruang penjara ini “ Celin



Budak sex, itulah yang terjadi saat ini, celin terus menggoyangkan pinggulnya. Semakin aku menolak akan hal ini. Dorongan ingin melakukanya semakin kuat.



“ Jangan terus menahan, memang hati mu tidak ingin tapi…. tubuh mu menginginkanya “ Celin



Astrid melihat kami dengan wajah penuh nafsu. Dan ia pun mengambil sebuah kursi dan membuka sedikit celananya dan memasukan tanganya. Suara celin menggema dan ia sambil tertawa menikmati permainan sex ini. Kedua tangan ku langsung meraih dada celin dan meluat putingnya. Celin pun memeluk kepala ku dengan lembut.



“ ya seperti itu sayang “ Celin



Harga diri ku sudah tidak berarti, mereka memperlakukan ku seperti boneka sex, Tulae andaikan kau bisa mendengar ku, apakah kau juga melakukan hal yang sama dengan ku, apakah kau merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan. Ini sangat tidak menyenangkan. Astrid pun melepas pakaianya hingga ia tidak mengenakan apapun. Lalu Astrid bergantian dengan Celin, dan tubuh Astrid memang sangat nyaman berbeda dengan wanita lain.



“ Kau pasti sangat menginginkan ku kan “ Astrid



Sebagai seorang ratu dari kerajaan Avalon hal ini adalah hal yang harus di sembunyikan, Astrid menguasai penjara ini tidak ada seorangpun yang membocorkan akan ke senenangan tersembunyinya. Di ruangan kamar kepala penjara Tulae harus melayani enam laki-laki secara bersamaan, Tulae menahan suara rintihanya dengan tatapan penuh rasa dendam walau saat ini ia harus merasakan sex yang menyakitkan.



Ada hal yang merugikan untuk tulae dan aku, kami ini tidak bisa sakit, dan tidak bisa terjangkit penyakit apapun, karena anugrah ilahi yang ada pada kami, dalam ke adaan seperti ini kami sudah menjadi pemuas nafsu yang tidak akan tergantikan, bahkan setelah mereka menyiksa kami, mereka menggunakan sihir penyembuhan dan tubuh kami kembali seperti semua. Tapi soal perasaan dan hati kami tidak akan berubah, belenggu yang ada di tubuh kami selalu di perbaharui dengan meningkatkan kapasitas pengacau sihirnya. Mereka sangat teliti dan tidak ingin kami lepas. Tepat tengah malam, Tulae dengan tubuh lelah di kembalikan ke sel kami, ia melihat aku yang sudah tidak di rantai, namun ada belenggu di leher, kedua tangan, dan kedua pergelangan kaki begitu juga dengan Tulae. Kami hanya diam saja tidak berbicara sedikit pun, kini bukan rasa benci lagi yang aku rasakan melainkan rasa iba. Tulae pun tidur dengan meringkuk memeluk lututnya aku mendengar suara tangisanya.



“ Apa kau tau, mereka memperkosa ku secara bergantian “ Tulae



“ Maaf “ ujar ku



“ Mereka seperti binatang, dan tubuh mereka juga sangat bau, aku ingin membunuh mereka tapi… “



“ Tulae… “



“ Kau pasti tidak akan menyentuh ku karena tubuh ku saat ini sudah kotor “



“ Tidak seperti itu “



Kami pun terdiam seribu bahasa hingga pagi hari tiba, penjaga mulai memukuli ku begitu juga tulae. Aku memeluk tubuh Tulae agar ia tidak terkena pukulan, setelah merasa puas mereka pun menggunakan sihir penyembuhan karena Astrid akan segera tiba.



“ Pagi Deva “ Astrid di dampingi Celin



“ Berhenti basa-basinya dan segera kita lakukan “ ujar ku



“ Deva gak sabaran. Dasar nakal “ Celin



Tulae melihat hal yang menurut ku sedikit memalukan namun hidup di tempat ini, tidak ada cara untuk melawan itu hanya sementara, saat Celin hendak menghampiri ku Tulae langsung menggit tangan Celin.



“ hentikan jalang ! “ Celin sambil memukul kepala Tulae



Celin tidak mau melepaskan gigitanya, Celin mengambil belatinya dan menusuk perut Celin, Celin pun tersungkur.



“ Dasar anjing betina “ Celin

“ Celin jangan berlebihan, segera sembuhkan dia “ pinta Astrid



“ Tapi yang mulia, kita tidak membutuhkan wanita itu “ ujar Celin



Astrid menatap tajam Celin dan ia pun segera mengikuti ke inginan Astrid, Celin meminumkan ramuan pencembuh, dan lukanya perlahan tertutup.



“ Sekarang aku benar-benar sangat kesal “ Celin



Celin memukuli Astrid secara membabi buta sedangkan Astrid mulai mencumbu ku.



“ hentikan Celin “ Pinta ku



“ Hah, hentikan ? lebih baik kau puaskan ratu kami ini dari pada mengurusi ku “ Celin dengan nada kesal



“ Aku mohon hentikan “ Aku dengan mata berkaca-kaca



“ Hei lihat aku, apakah wanita itu lebih penting dari kami ? “ Astrid



“ Aku tidak perduli dengan kalian “



“ Sok perduli dan ingin melindungi, kamu saja tidak bisa melindungi diri mu sendiri, ini hal yang sangat menggelikan “ Astrid



“ Celin tolong hentikan “



“ Bahkan, si anjing betina ini tidak bersuara saat aku pukuli, aku semakin kesal “ Celin



“ lakukan sesuka mu yang penting jangan sampai mati, karena dia tiket kita “ Astrid



“ hentikan bangsat ! “



Astrid pun mencium leher ku dan ia terus memberikan rangsangan di waktu yang bersamaan Celin terus menyiksa Tulae.



“ Aku akan mulai dari tanganya “ Celin mematahkan jari Tulae



Tapi tidak ada suara pun dari Tulae, ia menahanya sambil meneteskan air mata, Celin terus melakukanya dan aku berteriak meminta Celin untuk berhenti dan Astrid malah semakin merangsang, mereka berdua ini memang sakit jiwa eh tidak hanya mereka berdua. Tapi semua orang sudah sakit jiwa.

Catatan Penulis :
Mohon maaf capter 3 liris duluan jadi untuk melengkapinya aku update capter 2nya hehehe maaf atas ke tidak telitian ku sebagai mohon maafnya aku sertakan capter lanjutan dan sudah aku perbaiki di daftar isi pada page 1 ^^
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd