Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bu Lani Bosku

rankga

Semprot Baru
UG-FR
Daftar
16 Oct 2010
Post
43
Like diterima
252
Bimabet
Halo agan-agan sekalian. Mau cerita lagi soal pengalaman tentang dunia perlendiran.

Namaku Indra, kisah ini terjadi 12 tahun lalu saat usiaku 21 tahun. Sebagai gambaran tinggi badanku 175 cm dengan badan tegap walaupun belum six pack karena aku baru mulai ikut ngegym.
Saat itu aku sedang bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan buku. Disana aku menjabat sebagai admin pemasaran yang bertugas untuk menawarkan produk-produk buku yang diterbitkan diperusahaanku. Setiap toko buku kukirimi email penawaran buku-buku baru ataupun penawaran restok buku yang stok ditoko sudah hampir habis atau sudah habis. Perusahaan tempatku bekerja adalah perusahaan keluarga dan sekarang sudah masuk kegenerasi ketiga.

Generasi ketiga yang memegang perusahaanku bernama Pak Antok dan Bu Lani. Kedua bosku tersebut sudah memiliki 3 orang anak. Anak pertama cowok kelas 3 SMA, anak cowok kedua kelas 1 SMA dan anak ketiga perempuan kelas 3 SMP. Ketiga anaknya punya wajah yang tampan dan cantik karena memang Pak Antok memiliki wajah yang tampan dan Bu Lani memiliki wajah yang cantik khas blasteran. Bu Lani blasteran Batak dan Australia.

Saat aku bekerja disana Bu Lani berusia sekitar 42 tahun. Walaupun dengan usia kepala 4, tubuh Bu Lani tergolong masih sexy walaupun tidak langsing tapi juga tidak gemuk, klo istilahku tubuhnya berisi, ya namanya jg sudah kepala 4 dan punya anak 3. Yang membuatku selalu menelan ludah adalah dadanya yg juga sangat berisi mungkin ukuran sekitar 36C. Bu Lani sering sekali mengenakan baju longgar bebelahan dada bentuk V yg lumayan rendah sehingga sering kali terlihat belahan dadanya. Sebagai gambaran, Bu Lani ini punya tinggi badan 165 cm.

Hari ini aku dipanggil Bu Lani keruangannya untuk menyerahkan laporan hasil penawaran ketoko-toko buku.

(Untuk memudahkan Bu Lani ketulis BL dalam dialog dan namaku kutulis I)

Telepon kantor berdering

I: ya bu
BL: ndra keruangan saya sekarang ya, bawa laporan hasil penawaran
I: siap bu


Ruangan kerjaku ada dilantai 2 dan ruangan Bu Lani ada dilantai 1. Aku turun untuk menyerahkan laporan hasil penawaran ke Bu Lani.
Tok tok tok……

BL: masuk
I: selamat pagi bu
BL: pagi ndra, mana hasil penawarannya?
I: ini bu


Ruangan Bu Lani cukup luas, ada meja kerja, sofa besar dan meja kaca diatas lantai berkarpet. Aku menyodorkan laporanku sambil mencuri pandang kearah dadanya. Hari ini Bu Lani memakai baju longgar bermotif batik dengan kancing didepan dan belahan baju berbentuk V yang lumayan rendah. Aku bisa melihat leher dan belahan dadanya yg putih bersih.

I: Pak Antok kemana bu kok nggak kelihatan
BL: Biasa Ndra Pak Anton sedang keluar kota, mengurus bisnis propertynya


Memang Pak Antok ini sering sekali keluar kota untuk mengurus bisnis propertynya, paling cepat seminggu dan paling lama 2 minggu baru pulang dari luar kota. Dalam sebulan pasti Pak Antok keluar kota.

BL: ini sudah semua Ndra laporannya?
I: sudah bu


Bu Lani sedang melihat-lihat hasil laporanku. Aku yang masih berdiri dihadapannya bisa melihat dengan jelas belahan dadanya dan itu membuat si joni bereaksi. Lagi asyik-asyiknya memandang belahan dadanya tiba-tiba Bu Lani membuyarkanku

BL: Ndra, ngelamun aja lagi lihatin apa sih?

Sambil berbicara seperti itu Bu Lani membetulkan posisi bajunya.

I: mati aku ketahuan (ucapku dalam hati)
BL: duduk Ndra!


Nada bicara Bu Lani sedikit meninggi
Bu Lani kemudian menuju kepintu, entah apa yg dilakukannya, aku sama sekali tidak berani melihatnya. Kemudian Bu Lani berdiri dibelakangku dan memutar kursiku dan tiba tiba.

Plaakkkk……..

Bu Lani menamparku tapi tidak terlalu keras. Setelah menamparku dia bertanya

BL: kamu dari tadi ngelihatin apa? Jawab

Aku tak berani menjawab dan hanya tertunduk

BL: kmu Ndra, saya perhatiin selalu memandangi dada saya, kmu pikir selama ini saya nggak tau klo kmu sering sekali memandangi dada saya?
BL: kmu pikir jg dari tadi saya nggak tau klo kmu memandangi belahan dada saya?
I: maaf bu…..
BL: Cuma maaf saja? Kmu pikir cukup dengan kata maaf?


Aku masih saja tertunduk tidak berani menatap Bu Lani yg berdiri dihadapanku.

BL: Indra, lihat saya klo saya sedang bicara

Aku yg masih merasa bersalah memandang Bu Lani

BL: kmu dari tadi ngelihatin ini kan Ndra

Sambil bicara seperti itu tangan Bu Lani mulai melepas satu persatu kancing bajunya, kemudian dia membuka bajunya dan melemparnya dipangkuanku. Sekarang aku bisa melihat buah dada yg selama ini hanya bisa kuintip dan kubayangkan. Buah dada yg sangat putih mulus dibalut dengan BH berwarna merah yang sangat kontrak dengan warna kulitnya. Bu Lani mendekatiku, dia menunduk sehingga wajah kami sejajar.

BL: jawab pertanyaanku Ndra, kmu dari tadi ngelihatin ini?

Tanya Bu Lani sambil jari telunjuknya menunjuk buah dadanya yg sedang manggantung indah.

BL: jawab pertanyaan saya atau kmu saya pecat sekarang juga

Tak ada pilihan akhirnya kujawab pertanyaannya

I: iya bu
BL: iya apa?
I: iya dari tadi saya ngelihatin
BL: ngelihatin apa?
I: ngelihatin dadanya Bu Lani
BL: kmu pengen lihat dada saya? Jawab!
I: iya bu saya pengen lihat


Plaaaaakkkkkkk…………

Bu Lani kembali menampar pipiku, tp yg membuatku lebih terkejut adalah tiba-tiba Bu Lani melepas kait BHnya yg ada dibelakang dan membuka BH merahnya. BH merah itu dia lempar lagi kepangkuanku. Sekarang terpampanglah dua buah bukit kembar itu. Besar, putih, mulus dengan puting coklat mudanya. Kedua buah dada Bu Lani menggantung indah walaupun sudah tidak terlalu kencang tp untuk ukuran ibu 3 anak itu suatu prestasi yg membanggakan karena buah dadanya tidak kendor.

BL: gmana sekarang Ndra, masih penasaran?

Aku tak menjawab pertanyaan dari Bu Lani, yang kulakukan hanya memandang dua bukit indah itu sembari menelan ludah. Ingin rasanya kuterkam kedua bukit indah itu.

BL: menurutmu gmana Ndra dadaku ini? masih bagus apa nggak?
I: ba…ba….bagus bu


Aku terbata-bata menjawab pertanyaannya.

BL: dari 1 sampai 10, kamu mau kasih nilai berapa?
I: eee…..eeee…….10 bu


Plaaaaakkkkk……..

Kena tampar lagi tp tamparannya tidak keras

BL: kmu jangan ngaco ngasi nilai, ini toket emak-emak 3 anak, masa kmu kasih nilai 10, apa alasanmu ngasih nilai 10?
I: karena toketnya ibu besar, putih, mulus, putingnya masih berwarna coklat dan tidak terlalu kendor seperti emak-emak anak 3 pada umumnya
BL: kmu suka?
I: su…su…suka apa bu?
BL: suka sama toketku lah Ndra
I: suka bu, suka banget


Tiba-tiba Bu Lani mengambil ikat rambut yg ada disaku celananya kemudian dia mengikat kebelakang rambut hitam bergelombangnya. Gerakan mengikat rambut tersebut membuat buah dadanya terangkat keatas dan semakin membuatku bernafsu. Jantungku mulai berdetak lebih kencang, nafasku mulai sedikit cepat. Sambil mengikat rambut dia bertanya.

BL: menurutmu toketku ini enaknya diapain Ndra?
I: toket indah seperti itu enaknya jangan disia-siain. Harus diremas, dijilat, disedot, digigit-gigit kecil sambil diplintir-plintir, putingnya dijilat dengan ujung lidah


Bu Lani mendekat kearahku dan tiba-tiba dia meremas kontolku dengan kencang.

BL: dasar karyawan kurang ajar

Reaksiku hanya meringis menahan remasan tangan Bu Lani dikontolku. Setelah meremas kontolku Bu Lani kembali berdiri tepat didepanku. Dadanya tepat didepan mukaku.

BL: coba sekarang buktiin, klo kamu nggak bakal menyia-nyiakan toket ini Ndra

Aku kaget mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Bu Lani. Tanpa membuang waktu kuraih kedua bukit kembarnya. Toket sebelah kanan kulumat dengan ganas sementara yang sebelah kiri kuremas-remas pelan.

BL: eemmmmhhhhhh……….

Slrup slurp slurp, bunyi itu keluar saat aku mengulum putingnya. Aku kulum kedua bukit kembar itu bergantian. Kujilat putingnya dengan ujung lidahku. Putingnya sekarang mulai mengeras. Bu Lani mendesah dengan pelan. Kemudian dia menarik kepalaku sehingga kegiatanku didadanya berakhir. Dijambaknya rambutku kearah belakang.

BL: kmu mau ngentotin aku nggak Ndra?
I: m……


Belum selesai aku menjawab tiba-tiba mulut Bu Lani mamagut mulutku. Kami saling berciuman, berpagutan, beradu lidah dan bertukar air liur. Dia duduk dipangkuanku dan melingkarkan tangannya kepundakku. Tanganku kulingkarkan ketubuhnya, kubelai-belai punggung indahnya. Ciumanku mulai kuarahkan kebagian lehernya yg putih bersih, naik ketelinga dan kujilati bagian belakang telinganya.

BL: aaaahhhhhh……..ndraaaa……….

Kujamah tiap jengkal lehernya, turun kebuah dadanya melanjutkan kegiatan yang tadi sempat terhenti. Setiap jengkal dadanya tak luput dari jilatan lidah dan kecupan bibirku. Ah wangi sekali tubuh bosku ini, membuatku semakin bernafsu. Selama aku menjamah leher dan dadanya, tangan Bu Lani melepaskan satu persatu kancing bajuku, melepaskannya dan membuangnya entah kemana.

BL: ndra aku pengen kontolmu

Tiba-tiba dia turun dari pangkuanku dan ditariknya celana dan CDku. Kini terpampanglah joni yg sudah menjulang dengan jembut tipis karena memang aku rajin mencukurnya. Tanpa aba-aba Bu Lani langsung mengulum kontolku, dia mengulumnya dengan gerakan yang pelan dan tiba-tiba kencang kemudian pelan lagi dan kencang lagi, begitu seterusnya hingga membuatku kelojotan diatas kursi. Ku lihat kearah bawah dan berkata didalam hati, ah sungguh pemandangan yang langka, seorang bos sedang melakukan blow job kepada karyawannya sendiri. Nikmat sekali rasanya diblow job dengan mulut bos dikantor.
Bu Lani menghentikan kegiatan blow jobnya kemudian berdiri didepanku. Dia melepaskan celana dan CDnya, sekarang aku bisa melihat vagina milik bosku. Vagina berwarna coklat dengan hiasan jembut halus disekitarnya. Bisa kulihat vaginanya sudah mengkilap, basah oleh cairannya sendiri.

BL: ndra, ayo entotin aku ndra

Bisa kulihat wajahnya sudah sangat sayu, sange berat. Dia menarik tanganku sehingga aku berdiri dari kursiku.

I: eits kok mau langsungan aja bu, sabar donk. Tadikan ibu udah bikin aku kelojotan dengan blow job, sekarang giliran aku bikin ibu kelojotan, mau nggak?
BL: mau ndra, tp aku udah sange banget, gatel banget ini rasanya memekku ndra, pengen digaruk pake kontolmu itu
I: sabar bu, itu nanti pasti, tp sekarang aku pengen ngasih sesuatu yg mungkin belum pernah Pak Antok kasih


Aku menarik tangannya, menuntunnya kemeja kerjanya. Kubuang dokumen-dokumen diatas mejanya.

I: sekarang ibu duduk diatas meja

Bu Lani menuruti semua perkataanku. Dia sekarang duduk diatas meja. Aku mendorongnya sedikit mundur. Aku jongkok dan memposisikan mukaku tepat didepan vaginanya. Tercium wangi khas vagina. Aku mulai menjilat bibir vaginanya dengan lidahku.

BL: aaahhhhhhh……..ndra……………

Kujilat setiap inchi vaginanya, setelah selesai dengan bagian luar vaginanya aku mulai melancarkan jilatan kebagian dalam vaginanya, aku mencari klitorisnya, daging kecil pembawa kenikmatan. Setelah menemukan klitorisnya, kujilati klitorisnya dan kuhisap dengan pelan.

BL: iiinnnnnndddddrrrraaaaaaaa……..aaaaahhhhhhh aku lagi diapain ndra?

Aku tak menjawabnya, kuteruskan jilatan-jilatanku dan kulumanku divaginanya hingga kurasakan vaginanya berkedut dan tiba-tiba Bu Lani berteriak

BL: aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh……………..

Untung saja ruangan Bu Lani kedap suara sehingga tidak ada yg mendengar teriakan kenikmatan yang baru saja dia keluarkan. Setelah berteriak cukup kencang badannya mulai mengejang dan keluarlah cairan kenikmatan dari dalam vaginanya. Bu Lani orgasme. Aku bangkit dari posisi jongkokku dan melihat wajah Bu Lani, Bu Lani sedang memejamkan mata dan mengigit bibir bawahnya, dia sedang menikmati orgasmenya. Setelah serangan orgasmenya selesai dia membuka matanya.

BL: ndra nikmat banget ndra, tp masih gatel
I: apaanya yg gatel bu?
BL: memekku masih gatel ndra
I: trus ibu pengen diapain?
BL: pengen dientot ndra
I: dientot pake apa?
BL: dientot pake kontolmu ndra


Aku menurunkannya dari meja kerja. Aku memintanya untuk nungging dan berpegangan pada pinggir meja. Diposisi tersebut aku tak langsung memasukkan kontolku, ku remas-remas dlu buah dadanya yg menggantung indah. Sayang banget klo ada buah dada seindah ini dianggurin. Sambil kuremas-remas dadanya tak lupa aku juga mengesek-gesekkan kontolku ke bibir memeknya. Sengaja aku melakukan itu agar Bu Lani semakin kelojotan dan sange.

BL: ndra please entotin sekarang, aku udah nggak tahan banget ini

Puas sekali rasanya mendengar bosku ini memohon buat dientot, bikin tambah sange. Kumasukkan perlahan kontolku dan setelah setengah masuk aku menghentaknya, ploookkkkk…… Suara itu yg muncul saat kuhentakkan kontolku. Pantat Bu Lani sangat menggairahkan, padat berisi. Kutarik lagi kontolku dan setelah setengah keluar aku hentak kembali kedalam, kuulangi beberapa kali hingga beberapa kali.
Nikmat sekali rasanya didalam vagina Bu Lani, walaupun sudah turun mesin 3 kali tp vaginanya tidak kendor, satu lagi nilai plus Bu Lani. Setelah kuhajar dengan ritme pelan aku mulai menaikan ritme, kuhajar dengan rpm rendah ketinggi.
Plok plok plok plok plok, suara pantat Bu Lani yg sedang beradu dengan tubuhku. Desahan Bu Lani kembali terdengar.

BL: terusin ndra, terus ndra…..aaaahhhhhhh…….aaaaahhhhhhh……..aaaahhhhh
I: terusin apanya Bu?
BL: terusin ngentotinnya ndra, enak banget kontolmu


Kuraih dadanya dan kuhajar dengan rpm tinggi.

I: aahhhhh…..aahhhhhh…….enak banget bu memeknya….aaahhh…..aaahhhhh
I: toketnya kenyal banget ini bu
BL: ndra aku pengen posisi diatas


Aku menurutinya, kuhentikan gaya doggy style dan mencabut kontolku dari memeknya. Aku menggandengnya menuju sisi ruangannya yg berkarpet. Kugeser meja kaca yg ada diatas karpet kemudian kurebahkan tubuhku. Tanpa dikomdanku Bu Lani langsung berdiri tepat diatas kontolku kemudian jongkok dan mengarahkan kontolku ke memeknya dan bleeessss…..kontolku langsung dilahap memeknya. Bisa kulihat Bu Lani menikmati momen itu dan memejamkan mata. Kami berdua sama-sama mendesah nikmat.
Bu Lani mulai menggoyangkan badanya, maju mundur, membuat kontolku merasakan nikmat tiada tara. Dia mulai menaikan tempo goyangannya sambil meracau.

BL: aaaahhhhhh…….ini kontol enak banget, udah lama nggak ngerasain kontol……aaaaahhhhhh…….aahhhhhhhh…….aaaahhhhhh
I: emang nggak pernah dientot Pak Antok bu?
BL: nggak ndra, udah lama nggak dientot


Tiba-tiba Bu Lani mengubah gerakannya, yang tadinya maju mundur sekarang menjadi memutar serah jarum jam. Kontolku diuleg.

I: aaahhhhh…….bu enak banget ulegkan memeknya…..aaahhhhh…….memek enak kanyak gini kok dianggurin
BL: indra….indra…..indraaaaaa………aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh


Tiba-tiba kontolku serasa diremas-remas didalam memek Bu Lani dan kurasakan cairan keluar dari memeknya. Bu Lani orgasme lagi.
Tak ingin menyia-nyiakan momen ini, kuubah posisi WOT menjadi MOT tanpa mencabut kontolku, aku sudah nggak tahan lagi. Kugenjot dengan rpm sedang ketinggi. Bu Lani yg tadi sedang menikmati orgasmenya kaget dan mulai mendesah lagi.

BL: aaaahhhhh……aaaahhhhhhh…….ndra enak banget ndra, terus ndra
BL: terus ndra entot terus ndra, enak banget ndra
I: ah….ah….aaahhhh……aaaahhhh


Aku hanya bisa mendesah dan menikmati jepitan memek bosku.

I: bu aku mau keluar, udah nggak tahan ini, keluarin didalam ya
BL: jangan ndra jangan keluarin didalam, keluarin diluar aja ndra
I: tadi itu aku nggak nanya bu, aku ngasih tau klo mau aku keluarin didalam
BL: aaahhhhhhh……..aaaahhhhhhhh…….ndra jangan ndra, diluar aja ndra


Aku tak mempedulikan permintaan Bu Lani, yang kuinginkan adalah menyemburkan sperma kerahim bosku. Kugenjot terus memek Bu Lani dengan rpm tinggi. Buah dadanya memantul-mantul membuatku semakin bergairah. Kuraih kedua buah dadanya dan kuremas-remas. Aku sudah tidak bisa menahan lagi semburan spermaku.

I: bu keluar bu, bentar lagi keluar……aaaahhhhhhh……..aaaaahhhhhhh
BL: please ndra keluarin diluar


Tak kupedulikan permintaannya, kupercepat hentakanku dan terus kuremas buah dadanya.

Crrrrroooooooottttttt………cccrrrrrrrrrooooooootttttttttt…………ccccrrrrrrrrooooooooottttttt………..

Keluar juga lahar panas yg dari tadi kutahan. Kukeluarkan dirahim bosku. Tubuh kami berdua basah oleh keringat kenikmatan. Setelah selesai mengeluarkan spermaku tanpa tersisa kucabut kontolku dan duduk diatas sofa. Bisa kulihat cairan spremaku ada yg menetes dari dalam vagina Bu Lani. Ah puasa sekali rasanya ngentotin bosku. Bu Lani bangkit dan duduk disofa didepanku.

BL: kamu ini ndra, disuruh keluarin diluar malah keluar didalem, klo gin ikan aku harus beli pil KB
I: tenang bu, klo pil KB kyak gtu aku punya kok, itu ditasku ada nanti aku kasih
BL: lah udah persiapan aja kmu
I: ya namanya manusia nggak ada yg tau bu mau dapat rejeki kyak gini kapan
BL: dasar, udah sana balik kerja.
I: bu, bisa ngentotin ibu lagi nggak?
BL: ya nggak tau tergantung perform penjualanmu gmana, klo target ya…….
I: ya bisa ngentotin ibu?
BL: udah sana kerja lagi biar target



Kami pun memakai pakaian kami kembali dan bekerja kembali seperti biasa. Dari percakapan terakhir sepertinya aku bisa ngentotin bosku lagi. Semoga bisa.
 
Sebelum Indra disuruh keluar, Indra malah keluar duluan.. anehnya keluar tapi di dalam, hehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd