Tak berselang lama setelah persetubuhan Salma dengan Gery, Paijo datang bersama Vina ke kosannya.
“Wah.. wah…. Ada yang habis ena-ena nih…” ujar Paijo.
Terlihat Salma masih belum memakai pakaiannya kembali, hanya hijab, celana dalam dan bra yang dia kenakan. Sementara Paijo hanya mengenakan celana dalam dan celana panjangnya, badannya masih toples.
“Eh, om Paijo, maaf ya mas kami barusan abis bercinta di sini. Hihi.” Ujar Salma.
“Wah.. Salma.. Kamu nakal ya.. Gak ngajak-ngajak om.. Eh ini kenalin, pacar om, Vina namanya.”
“Kenalin aku Vina”
“Aku Salma mbak, salam kenal.”
“Eh, Mbak Vina, Aku Gery, pacarnya Salma.”
Terlihat anu Gery mengeras kembali dari balik celananya, hal ini karena dia terangsang melihat Vina yang cantik dan montok, lebih montok dari Salma. Dalam pikirannya Gery membayangkan bisa ngewe dengan Vina. Pasti enak sekali dalam bayangan Gery. Tanpa sepengetahuan Gery, Vina sebenarnya menyadari bahwa Gery sudah sange saat melihat dirinya. Hal ini membuat Vina ingin menggoda Gery.
“Wah, ada dua pasangan nih di kamar ini. Kita swinger yuk, tukeran pasangan.” Ujar Vina kepada yang ada di ruangan itu.
Glek, tiba-tiba Gery menelan ludah. Bukan apa-apa, dia kaget karena ternyata dia bisa menikmati tubuh Vina. Namun dia takut akan kembali ejakulasi dini seperti saat mengentot Salma sebelumnya. Bagi Paijo usul Vina biasa saja, wong dia sudah sering menikmati Salma. Salma pun segera fokus kepada ekspresi Gery, dia pasti sedang sange dengan Vina pacar dari Paijo.
“Ih, kamu sayang.. main swinger-swinger aja, Tanya Salma dulu donk rela gak pacarnya ngentot sama kamu.” Ujar Paijo kepada Vina.
“Eh, iya aku izinin kok Gery ngentot sama Kak Vina, kelihatannya dari tadi dia dah sange tuh sama kak Vina hihi..”
Jawaban Salma mengejutkan Gery, dan semakin membuat dia salah tingkah.
“Tuh Gery, benar gak tuh kata Salma.. Katanya kamu dah sange..” Tanya Vina
“Eh, iya kak. Tapi maaf aku gak bisa ngentot sama kak Vina.” Ujar Gery.
“Loh kenapa? Aku kurang menarik ya?” Tanya Vina.
“Bukan kak, kakak perfect banget, body kaka sempurna, kakak juga cantik. Cuma… Emmm… Aku cepet keluarnya kak, nanti kakak gak puas…” Gery menundukan kepala.
“Oh kirain, gak apa-apa, nanti kakak ajarin ya supaya kamu lama keluarnya hihi” ujar Vina.
“Wah benar kak? Asyik… Yaudah, kapan kita ngentot kak?” ujar Gery tidak sabar.
“Huu.. dasar cowok… akhirnya mau juga..” sindir Salma.
“Hehe sayang, izin ya, aku mau belajar ngentot dulu sama kak Vina.” Ujar Gery.
Vina kemudian mendekat kepada Gery, Gery pun berbaring di kasur tempat dia tadi bercumbu dengan Salma. Vina kemudian berbaring juga bersebelahan dengan Gery. Vina masih berpakaian lengkap dengan hijabnya, sementara Gery sudah topless.
"Kak Vin, Gery boleh cium kamu ya.?" Pinta Gery. Vina mengangguk tanda setuju.
Gery memandang wajahnya yang cantik, kecantikan yang memantik nafsu birahinya. Lalu dia mencium dengan perlahan keningnya. Dari kening Gery cium bibirnya dengan perlahan. Vina kemudian membalas ciuman Gery, mereka beradu lidah. Terasa Vina sudah sangat lihai dan berpengalaman soal ini.
"Mmmuuuaaacchhh.. mmmmhhh... slurp... mmmhhh.." Lidah mereka beradu dengan khidmat. Mata Vina terpejam menikmati pergumulan ini. Tangan Gery mulai nakal menuju payudara Vina yang sangat menonjol dari balik bajunya. Jilbabnya yang masih terpasang menambah keanggunan sekaligus birahinya terhadap Vina. Montok, empuk dan sekal. Gery meremas-remas payudaranya, terlihat mata Vina menikmati saat organ intimnya disentuh. Perlahan matanya menjadi sendu pertanda menikmati sentuhan Gery. Kontol Gery sudah tegak dari balik celananya, seolah protes ingin segera dikeluarkan dari sarangnya.
"Aaaahhh.. kak Vina, kamu pandai sekali ciumannya." Ujar gery memuji Vina.
"Ini masih belum apa-apa loh, masih pemanasan." ujar Vina sambil tersipu malu.
Mereka pun selesai berciuman, Gery tak sabar ingin melanjutkan untuk menikmati tubuhnya.
"Kak Vina, kamu berdiri ya." Ujar Gery. Vina pun turun dari ranjang lalu berdiri menghadap Gery yang duduk di ranjang. Gery melepaskan pakaian atasannya, terpampanglah sebuah pemandangan indah, tubuh yang halus dan putih dihiasi dua gunung yang masih tertutup bra putih. Tangan Gery mulai menjelajah pundak, tangan dan perut Vina.
"Kak Vina, mulus banget sih kulit kamu, putih lagi." Puji Gery kepada Vina.
"Hihi iya donk," ujar Vina sambil malu-malu.
Lalu dengan tiba-tiba Gery melepaskan pengait bra Vina.
"Kak Vina, aku mau nenen ya." Ujar Gery kepada Vina dengan senyuman mesum.
Vina pun mengangguk tanda setuju, Gery kemudian agak memajukan tubuh Vina sampai payudaranya tepat berada di depannya. Dia memilin-milin putingnya yang berwarna coklat, dijelajahi senti demi senti payudara putihnya, urat-uratnya terlihat jelas. Benar-benar payudara impian setiap lelaki, Gery beruntung karena bisa menikmatinya. Lalu dengan lahap dia mulai mengemut-ngemut payudaranya. Vina pun terlihat merintih-rintih dan menikmati sedotan dan remasanku pada payudaranya.
10 menit berlalu, setelah puas nenen pada payudara Vina, Gery pun membuka celana panjang dan celana dalamnya. Terpampanglah burungnya yang hitam legam dan lumayan yang tadi mencoba memuaskan Salma namun gagal. Gery pun memelorotkan rok yang dipakai Vina dan celana dalamnya. Kini Vina sudah bugil hanya tinggal jilbabnya saja yang tersisa. Jembutnya terlihat rapi, pertanda Vina rajin merawat bagian kewanitaannya.
Gery pun kemudian berdiri di hadapan Vina, lalu aku arahkan tangan Vina untuk memegang penisku.
"Kak Vina, coba pegang burung aku ya." pintaku.
Vina pun memegang penisnya, spontan Gery terasa dialiri listrik karena mulusnya tangan Vina. Vina pun perlahan mengocok penisnya, aaahhh.. Gery hanya bisa mendesah keenakan. Gery menyuruhnya melakukan blowjob, Vina pun mengulum kontol Gery dengan lahap. Terlihat dia sudah ahli soal ini. Gery terlihat menahan nikmat saking enaknya di BJ oleh Vina. “Ah udah kak, aku mau keluar..” Vina menghentikan kulumannya.
Gery membaringkan Vina, untuk melakukan penetrasi ke memeknya. Perlahan Gery memasukan kontolnya ke memek Vina. "Aaaahh.. aaaahh.. aaahhh" Gery mulai mendesah, kontolnya mulai berdenyut-denyut karena jepitan memek Vina.
Ternyata vagina Vina masih sangat sempit, dan tidak.. Gery pun tidak tahan.. Lalu crot.. crot.. air maninya pun tumpah masuk ke dalam vaginanya. Aaahhh.. Sialan, aku gagal lagi. Ujar Gery. Ternyata memang harus pakai tisu magic atau obat kuat, ujar pun ambruk di atas Vina.
“Yah.. Cepet banget kamu keluarnya Ger…” Tanya Vina
“Ah kak Vina, katanya mau ngajarin Gery.”
“Hihi.. iya sory, kirain kamu gak secepet ini. Kalau begini sih kasian Salma.”
“Yah..” ujar Gery.
TAMAT
Bonus: Foto Vina Sebelum Hijrah