Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2

nitro24

Adik Semprot
Daftar
19 Jan 2017
Post
144
Like diterima
5.677
Bimabet
Happy New Year semuanya
Semoga di tahun baru ini kita dapat meraih apa yang kita inginkan
God bless you all
*Mulustrasi hanya pelengkap saja
Bumil Fucker : Season 2
Mangsa ketiga



Aku kembali melanjutkan kuliahku. Melewati tugas-tugas kuliah yang menjemukan. Semester 5 dan 6 telah terlewati cepat. Sebentar lagi aku akan menyusun skripsiku sebagai syarat kelulusan. Mbak Sarah tidak lagi menghuni kos tempatku tinggal. Katanya dia disewakan rumah oleh suaminya agar bisa maksimal untuk bekerja dan mengasuh anaknya. Kosku kembali seperti biasa, hanya aktivitas lalu lalang penghuni kos yang menemani keseharianku. Untuk memuaskan hasratku, aku kini hanya menonton video yang dulu dikirim oleh mbah Sarah dan foto-fotoku dengan Wida. Aku belum menemukan lagi wanita hamil yang bisa kulampiaskan. Wida sekarang sudah habis masa idahnya dan sekarang mengurus anaknya yang berumur kurang lebih satu tahun. Kulihat anak-anaknya lucu-lucu saat dia mengirim foto anak-anaknya.
Pengalaman terakhir ngentot dengan Wida juga mengejutkan dan menambah nafsuku dengan wanita hamil tua. Selain memiliki sensasi yang lain, aku juga melancarkan jalan lahir untuk anak-anaknya. aku berharap bisa menemukan kembali wanita hamil tua yang bisa membuatku melampiaskan nafsuku. Daripada harus coli di kamar kos. Aku juga tidak ingin menghamili orang lain. Hal itu sama saja memberikan beban moral dan finansial untukku, apalagi aku masih mahasiswa seperti ini. Beban moral tentu saja sebagai orang tua biologis dan seorang pasangan. Sedangkan beban finansialnya adalah tentu ongkos merawat ibu dan anaknya, dan harus kulakukan seumur hidupku. Jadi kalau hanya ngentot wanita hamil tua istri orang yang anaknya bukan dariku, tentu aku tidak mempunyai beban itu. Duhhh, pikirku. Duit mepet dan nafsu memuncak. Dalam situasi seperti ini aku lebih baik mencari uang terlebih dahulu, daripada harus menuntaskan nafsu yang belum tentu dapat. Maka kuputuskan untuk mencari pekerjaan part time tetapi di kota perantauan, sekalian untuk biaya dalam skripsian tentunya.
Aku kemudian mencari-cari pekerjaan yang duitnya lumayan namun tidak mengganggu skripsianku. Akhirnya dengan berbagai pilihan kuambil untuk menjadi tenaga upah harian di kantor pelayanan publik. Setelah mendaftar dan tes wawancara, akhirnya aku dapat bekerja selama 2 pekan di kantor tersebut. Pekerjaanku ini terbilang sederhana, tetapi kuantitas kerjanya yang banyak. Lebih ke data entry lebih tepatnya. Sehari dua hari aku menjalani pelatihan sebentar dari divisiku, hingga aku sudah terbiasa dengan pekerjaanku. Seminggu pertama bekerja aku telah mengenal banyak karyawan di kantorku. Dari yang muda sampai senior. Pada pertengahan minggu ke dua, ada hal yang kutunggu-tunggu menghampiriku. Pada saat itu, datanglah mbak Sarah ke kantorku. Tentu aku terkejut, lalu aku melayani keperluannya di kantorku saat itu. Kami bercengkrama seperti biasa karena sudah lama tidak bertemu. Tubuh mbak Sarah saat ini montok dan berisi, seksi sekali. Mungkin setelah melahirkan lalu dia melangsingkan dirinya. Dia ke kantorku katanya bersama rekan kerjanya sebagai sesama guru. Guru ini baru katanya, tetapi mbak Sarah menyentilku katanya aku pasti suka dengan temannya. Saat itulah, temannya yang ia baru bicarakan datang. Blesss, konakku langsung tegang. Gimana tidak, temannya masih muda, cantik, dan sedang hamil tua pula. Temannya memakai dress panjang dengan kemeja kotak-kotak, ditambah dengan sepatu pantofel dan jilbab hitam. Uhhh, tipe gua banget ini.
Temannya memperkenalkan diri sebagai Leli.
"Leli mas" kata mbak Leli dengan senyum manisnya
"Bram" sahutku sambil mengulurkan tangan menjabat uluran tangannya.
"Sama-sama guru ya mbak Leli ? Tanyaku
"Ngga mas, saya kerja di kantor pajak. Saya satu rumah kontrakan sama mbak Sarah karena biaya sewanya bisa ditanggung bersama." Kata mbak Leli
"Dek, jangan lupa mampir ke rumah ya nanti malam. Nanti aku kasih alamatnya." Kata mbak Sarah tiba-tiba
"Mbak Sarah cuma berdua sama mbak Leli di kontrakan ? Tanyaku
"Iya dek, kamu kan tahu suami mbak kerjanya di luar pulau. Sedangkan mbak kerjanya disini. Kalo si Leli juga mirip, suaminya kerja di pelayaran. Jadinya kami kaya sama-sama bersuami tapi sendirian terus di rumah haha" jawab mbak Sarah sedikit tertawa kecil.
"Yaudah ya, aku sama Leli mau balik ke rumah dulu. Kerjaan sudah selesai jadi ngurus si kecil jagoan di rumah." Kata mbak Sarah.
"Balik dulu ya mas Bram" kata mbak Leli berpamitan
"Hati-hati mbak" kataku
Setelah itu aku fokus pada pekerjaanku hari itu. Walaupun aku masih tetap memikirkan mbak Leli dan tubuh hamil seksinya. Ahhh, pengin banget melampiaskan ini. Tapi gimana caranya ? Kalo mbak Sarah sih gapapa, tapi mauku pada mbak Leli yang sedang mengandung itu. Kupikirkan itu nanti sajalah, tok pekerjaanku belum selesai.
Pekerjaanku telah selesai pada pukul setengah lima sore. Banyak sekali data yang harus diinput ke software yang telah ditentukan. Jemariku capek sekali ditambah sayu mataku yang tidak kalah capeknya memandang layar monitor seharian. Kuputuskan untuk mampir ke rumah kontrakan mbak Sarah saja untuk melepas lelah. Toh, hanya mereka berdua di kontrakan. Aku kemudian mengirim pesan ke mbak Sarah, mengabarkan untuk datang ke rumahnya mampir. Mbak Sarah kemudian memberiku lokasi rumahnya. Tak butuh waktu lama untuk sampai ke kontrakan itu. Karena jaraknya yang tidak jauh pula dari kantorku bekerja.
Aku mengetuk pintu, dan yang membuka adalah mbak Sarah. Dengan daster dan jilbab langsungnya. Sementara mbak Leli tampak sedang bermain dengan anak mbak Sarah di sofa.

Kali ini mbak Leli tidak memakai jilbabnya, hanya long dress hitam dan penutup warna hijau saja. Mbak Leli menyapaku sambil bermain dengan si kecil di sofa. Anak berusia satu tahun itu sangat senang sekali bermain dengannya. Wanita ini sangat suka bermain dengan anak-anak batinku.
"Ayo sini mas Bram duduk dulu" kata mbak Leli
"Baik mbak" kataku
"Leli, mbak bawa dedek buat tidur dulu ya" kata mbak Sarah sambil mengedipkan matanya sedikit ke arah mbak Leli. Aku yang melihat sekilas menjadi curiga.
"Iya mbak" kata mbak Leli sambil menyerahkan anak laki-laki itu pada mbak Sarah.
"Mbak mau nidurin si kecil dulu ya Bram, udah waktunya. Kamu sama mbak Leli dulu ya" kata mbak Sarah
"Lah mbak, mbak Sarah yang minta aku mampir kesini malah mbak yang tidur duluan." Kataku sambil tertawa kecil
"Udah, istirahat aja dulu. Kamu ngobrol dulu sama Leli. Mbak nyusul abis dedek bobok" kata mbak Sarah
"Iya deh nurut" jawabku
Mbak Sarah kemudian berlalu ke kamarnya untuk menidurkan si kecil. Di ruang tamu sekarang hanyalah aku dan mbak Leli. Kami kemudian ngobrol kesana kemari. Mbak Leli menceritakan kenapa dia bisa serumah dengan mbak Sarah. Dulu mbak Leli juga mencari rumah kontrakan karena kalau ngekos akan membuat pekerjaan yang dibawa ke kos bisa berantakan dan tidak ada tempat baru. Akhirnya dia menemukan rumah kontrakan yang cukup murah, namun mahal jika ditanggung sendiri. Akhirnya pihak penyewa memberi solusi dengan mempertemukannya dengan mbak Sarah. Ternyata mereka berdua juga sama-sama ingin mengontrak rumah, namun agak berat jika biaya ditanggung sendiri. Akhirnya mereka sepakat untuk tinggal bersama dengan biaya sewa 50 : 50. Sejak saat itulah mereka satu rumah. Kadang suami mereka masing-masing mampir ke kontrakan untuk mengetahui kabar masing-masing. Mereka tambah akrab karena mbak Sarah baru saja melahirkan anak pertamanya. Sedangkan mbak Leli membantu untuk mengasuh anak tersebut jika mbak Sarah ada keperluan. Ditambah akrab lagi karena tahun ini gantian mbak Leli yang diberikan kepercayaan untuk memperoleh anak. Usia kandungannya sekarang menginjak 36 minggu. Sudah sangat berat dan repot untuk bergerak katanya. Tak terasa aku telah mengobrol dengannya selama satu jam.
"Bram, coba kamu kesini raba perutku. Anakku nendang-nendang terus." Kata mbak Leli
Aku pun beranjak dari tempat dudukku. Mendekat ke perutnya. Dan kutempelkan tanganku kesana. Ajib, memang tendangannya kuat. Sambil aku meraba dan mengelus perutnya, mbak Leli kemudian bertanya.
"Kamu pernah ngeseks Bram" tanya mbak Leli
"Waduh mbak, mau jawab malu" jawabku malu
"Mbak Leli pas kaya gini sering begituan ngga sama suami" tanyaku tanpa ragu-ragu. Bisa-bisanya keluar dari mulutku, padahal dia baru kukenal siang tadi.
"Ya ngga lah Bram, aku saja disini cuma sama mbak Sarah" jawabnya
"Aku denger mbak dari dokter di acara tv-tv itu, kalau lebih sering bisa melancarkan persalinan" kataku
"Sini duduk di sebelah kananku" kata mbak Leli
Aku kemudian duduk di sebelahnya. Aku dengar nafasnya agak memburu di sampingku. Dia meraba tanganku, kemudian menarikku mendekat. Dia mencoba mengajakku french kiss. Tanganku diarahkan tangannya untuk mengelus perut besarnya. Bibirku dan bibirnya beradu hebat. Mencoba meraih kenikmatan duniawi yang sudah lama tidak dicicipi.
"Puasin aku Bram" pintanya
Sambil beradu mulut, tangannya yang satunya mencoba melorotkan celanaku. Hingga aku hanya memakai kaos saja. Celana dan kemejaku dilempar ke sofa yang lain. Tangannya kemudian mengocok penisku. Uhhh, enak sekali. Sudah berapa lama aku tidak merasakan kocokan wanita. Mbak Leli kemudian melepaskan ciumannya, dia lalu melepas penutup baju berwarna hijau itu. Dilempar ke tempat yang sama dengan pakaianku. Dia lalu duduk di bawah sofa. Jongkok sembari mengulum kontolku. Slurpp slurpp slurppp slurppp begitulah kira-kira bunyi mulutnya saat mengulum kontolku. Tak kusangka wanita pemalu yang tadi siang baru kujumpai sangat ganas soal urusan ranjang. Dia kemudian naik keatas, melepaskan long dress hitamnya. Kini sekujur tubuhnya hanya tersisa BH saja. Setelah itu juga ia tanggalkan. Dia naik di atas badanku, dengan posisi menghadap tubuhku. Tangannya mengarahkan kontolku masuk ke vaginanya. Agak sulit pada awalnya, akan tetapi dia kemudian berhasil memasukkan penisku ke tubuhnya. Aku kemudian menggoyangkan pinggungku ke atas untuk menghujam vaginanya. Ahh ahhh ahhhh, lenguh kecil mbak Leli menerima sodokan kontolku. Matanya merem melek menikmati persetubuhan ini.
Rambut panjangnya acak-acakan naik turun di atas tubuhku. Pada posisi itu aku gunakan untuk french kiss sekaligus untuk menyusu pada teteknya. Susunya agak tawar sedikit, enak ketika nyusunya saja haha. 15 menit kami dalam posisi itu, mbak Leli kemudian orgasme untuk yang pertama kali. Dia mencengkram pundakku saat merasakan orgasme.
Kami berganti posisi ke posisi misionary. Dia mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar untuk membuka jalan bagi kontolku. Bless, masuk vaginanya kontolku lancar sekali. Kusodok dia langsung dengan keras. Ah ah ah ah ah ah lenguhnya kecil sambil meremas sofa menahan nyeri sakit enak ini.
"Mbak Leli, kenapa kamu tadi agresif sekali minta dientot gini. Kita kan baru aja ketemu. Dan mbak bersuami lagi." Kataku sambil tetap menyodok vaginanya
"Aku pengin lahiran normal dek, lahiran lancar. Tapi harus ada yang ngentot. Suamiku kerjanya di pelayaran dan jarang pulang. Mana sanggup. Kemudian aku dikasih tahu kalau kamu pernah ngentot sama mbak Sarah pas dia hamil tua dulu. Dan mbak Sarah juga yang bikin kamu kesini biar keinginanku dientot pas hamil gini tercapai. Ayolah dek bantu mbak" jawab mbak Leli
Oh begitu ternyata. Pantes aja tadi kok langsung disuruh mampir ke rumah. Maksudnya biar nolongin temannya ini. Dengan senang hati aku melakukannya.
"Nungging mbak" kataku
Dia kemudian mengubah posisi nungging menghadap sofa, dengan kaki ditekuk ke belakang. Kemudian aku ngentot dia dari belakang. Posisi favoritku, karena aku bisa mengendalikan sodokanku dengan bebas, tidak terhalang perutnya. Plok plok plok plok sodokan kerasku menhujam vaginanya.
"Iya terus mas, sodokin aku kaya gitu ahhhh ahhh ahhh" racau mbak Leli kenikmatan. Tempo sodokanku kupercepat, menghujam liang senggamanya yang becek itu. 10 menit dalam posisi ini dan aku akan klimaks.
"Aku keluar mbakkkk" kataku setengah berteriak
Crottt crotttt spermaku masuk ke vaginanya. Menyirami calon jabang bayi yang akan lahir dari rahimnya.
"Makasih mas Bram" katanya
Mbak Leli lalu menciumku dengan french kissnya. Kubalas dengan nafsu yang masih dipuncak. Kuelus perutnya seraya berkata
"Semoga nanti lancar ya mbak"
"Iya mas Bram" jawabnya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd