Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bumil Fucker

Cerita ini adalah cerita fiksi. Cerita yang awalnya saya temukan di sebuah situs cerita sex. Kemudian saya kembangkan menjadi lebih panjang.


*BUMIL FUCKER : MANGSA PERTAMA*



Aku adalah mahasiswa semester 4 di kota metropolitan. Asalku daerah Jawa Tengah. Aku kuliah ngekos disini di kos tipe biasa. Kosku ini ada 8 kamar kos. Namun yang kos cuma 5 orang jadi yang menempati kamarnya hanya 4. Penghuni kos ini ada aku, seorang mahasiswa. Satu pasutri asal Cianjur, dan mbak2 buruh pabrik dekat kosku, serta mbak Sarah, seorang guru SD di daerah deket kosku.
Usianya kurang lebih 27 tahun. Mbak Sarah udah punya suami dan pekerjaan suaminya adalah seorang anggota TNI yang ditugaskan di Ternate, Mbak Sarah pulang ke kampung halaman 6 bulan sekali. Jadi dia sendirian di kos.
Sekarang Mbak Sarah sedang hamil kurang lebih 8 bulan, karna itu membuatku terangsang dan penasaran, aku memang mempunyai rasa aneh jika melihat wanita yang sedang hamil tua, apalagi yang berjilbab. Semakin menambah nafsuku untuk memandanginya, atau jika bisa esek2 dengan wanita seperti itu. Apalagi Mbak Sarah berjilbab lebar dan kalem, sopan pada semua orang, serta tubuh hamilnya yang bikin aku ingin ngesex sama dia.
Suatu hari aku bangun pagi sekali dan udaranya sangat dingin dan sejuk sekali dan Saya keluar kamar saya sengaja tidak memakai celana dan hanya pake handuk, Saya mau kekamar mandi dan mandi, Dan kebetulan Mbak Sarah sedang menyuci baju, Sekilas Saya lihat dia memandangi kearah saya, Dan saya pun juga membalas memandangnya, Mungkin karena saya bertubuh agak atletis dia memandangiku terus.
Selesai mandi, Saya keluar dan beliau masih mencuci, Tapi dia berpura-pura tidak melihat saya.
Terlihat aura wajah merah diwajahnya, Setelah saya kelur dari kamar mandi, saya berpura-pura menjatuhkan handuk saya, dan terlihatlah penisku yang panjang dan tegak. Dan terbesit di pikiranku untuk melihat reaksinya.
Mbak Sara melihat penisku yang menjulur bebas, Dan Mbak Sarah mungkit terkejut saat melihat penisku,
Tapi kemudian..
“AouuUUUww, Dik handuknya,” kata nya sambil menutup wajahnya. saya langsung mengambil handukku dan kusenggolkan handukku kepinggang Mbk Sarah, tapi saya tidak bisa bohongi diriku sendiri bahwa penisku udah berdiri.
Lanjut saya langsung masuk ke rumah utama atau ke kamar yang saya tempati.
Dikamar, Saya langsung ngebayangin Mbak Sarah kalau saya ingin rasanya menyetubuhi dia, ditambah lagi situasi di kos saat itu hanya kami berdua, karena penghuni kos yang lain sedang keluar.
Dan semakin penasarannya saya, saya sampai mengocok penisku sendiri dan ngebanyangin Mbak Sarah.
Setelah itu Saya punya etika jelek dan rasanya saya ingin ngintipin dia karena saya penasaran dengan tubuhnya.
Lalu Saya coba ngintip Mbak Sarah, lalu kucari ke kamarnya. Saat di depan pintu, saya mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan jendela kamar itu terbuka dan caraku mengintip pelan-pelan menuju jendela kamrnya Mbak Sarah.



Oh ternyata Sungguh pemandangan yang amat indah sekali. Kulihat Mbak Sarah sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia menaikan rok panjang yang ia kenakan sampai perut. kakinya dibuka lebar, tangan kirinya mengelus-elus memeknya sambil jari tengahnya dimasukkan ke dalam lubang memeknya, sedang tangan kanannya juga beraksi meremas toketnya dengan bergantian.
Kancing bajunya sudah dibuka hingga perut, kelihatan toketnya yang sangat besar dan indah sekali kalau di pandang, Dan putingnya merah yang besar dan agak warnaya agak ping, terkadang pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam, terlihat Sangat erotis dan menikmatinya.
“Aaahhhh.. Hhhmmm.. Sssttttt..” Saya semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu saya memberanikan diri saya buka pintu kamar Mbak Sarah yang sedang hamil itu pelan- pelan tanpa suara saya langsung masuk. Saya semakin gak tahan melihat pemandangan yang merangsang birahi itu. Pelan-pelan saya dengar wanita yang saya anggap alim seksi dan cantik itu mendesis…desis, “.. Sss Ahhh..”
Ternyata dia sedang membayangkan lagi ngentot , beliau sedang bermasturbasi ,saya malah semakin nafsu melihatnya, semakin melihat paha dan toketnya yang mulus walau perutnya yang besar karna sedang hamil, justru semakin nafsu.
Lalu saya langsung melepaskan bajuku dan celanaku karna saya gak tahan melihatnya, Batang kemaluanku sudah sangat tegang sekali, kemudian tanpa suara saya mendekati Mbak Sarah, kuikuti dia lagi asik memainkan toketnya.
Mbak Sarah tersentak kaget lalu menghindar ke sudut tempat tidur, dan berusaha membenahi pakaiannya.
“Sedang apa kamu di sini,, tolong keluar!” katanya sambil gugup.
“Tenang Mbak jangan marah.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita lakukan bersama,” kataku merayu sambil terus berusaha mendekatinya tapi Mbak Sarah terus menghindar.
“Ingat Dik, saya sudah ada yang punya dan sekarang lagi hamil tua !!” Dia terus berusaha menghindar.
“Mbak, terus terang saja saya ingin bercinta sama Mbak karna Mbak sangat mempesona. Nggak ada orang Mbak di sini.. cuma kita saja.. pasti gak ada yang melihat dan gak ada yang tahu.
“Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak!”
“Tapi saya sekarang sedang hamil Dik,, kumohon jangan,” Mbak sarah.
Aku hanya tersenyum, saya langsung saja memegang tangannya, lalu dengan cepat kutarik beliau dan kujatuhkan di atas kasur dan secepat kilat kutubruk tubuh indah wanita itu, dan wajahnya kucumbui dan ciuman, tapi beliau terus meronta dan menolak sambil berusaha menolak dari ciumanku. Langsung saja tanganku memegang toketnya Mbak Sarah, toketnya yang lumayan besar tanganku langsung mulai nakal.
“Ouughh Dik jangan, Saya mohon lepaskan,” rintihnya.
Tanganku yang lain menjalar daerah kewanitaan Mbak Sarah, dan bulu-bulu lebatnya telah kupegangi dengan tanganku akhirnya sampai di liang memeknya, ternyata sudah basah.
Lalu kumainkan klirotisnya dan kumainkan terus dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani.
“Ahhhh.. sssshhhhhhh..” Akhirnya Mbak Sarah mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai bersendak-sendak karna aksiku yang nakal.
“Yaahh.. Dek…Ahhhhh.. Jangaann Diik, lepaskan, Saya…..ssshhhhhhhhhh..”
Gerakan Mbak Sarah semakin liar, dia mulai membalas ciuaman bibirku dan bibirnya saling berpagutan dan lidahku bermain dengan lidahnya. Aku senang, kini wanita Hamil ini mulai Menikmati permainan.
Tangannya langsung menuju ke penisku dan tanpa bosa basi meremas remas penisku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Saya tambah terangsang lalu saya mainkan puting toketnya sambil kujilati dan menyedot toketnya yang masih kencang.
“Ahhhhhhh.. addduhhhhh dik….ssshhhhh….ahhhhhhh” kata wanita itu sambil menggelinjang. Pakaian daster yang di pakai sudah awut2an. Wajahnya sudah gak kuat menahan cumbuanku.
Kemudian saya bangun, dan kembali kunaikkan daster ke perut, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Saya semakin bernafsu melihat liang memeknya wanita cantik dan hamil ini yang merah mengkilat. Dengan kuelus-elus kuraba kemaluannya sambil kumainkan klirotisnya yang indah itu.
“Aaahhhhh.. uhhhhh.. mmmhhhhhhhh..aahhhhh Diik..”.
Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku karna kumainkan terus.
“Sudaahh Dik.. ayo sekarang langsung masukkan.. aku sudah gak tahan ni..” pinta Mbak Sarah.
Gak nunggu lama langsung kedua kakinya kubuka lebar sehingga liang memeknya kelihatan terbuka. langsung kuarahkan batang penisku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau karena beliau hamil mungkin memeknya semakin
sempit dan susah ku masukkan.
“Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali ya, Ahhhh.” wanita yang biasanya alim dan pemalu itu menjerit keras saat kumasukkan
seluruh batang penisku hingga saya merasakan mentok sampai dasar rahimnya.

Lalu kutarik pelan dan kumasukkan lagi, langsung gerakan maju mundur semakin cepat.
“Ouuuuhh.. Ahhhhh.. Ahhhhh.. Ahhhhh..” Mbak Sarah mengerang menjerit beraturan, tangannya memegang keras seprai, tampaknya beliau menikmati betul permainanku.
Bibirnya selalu mendesah dan merintih, saya semakin hot mendengarnya, ku pandang beliau adalah wanita yang haus seks dan minta dipuaskan, tanpa berpikir saya lagi ngentot sama istri orang yang sedang hamil tua.
“Ouuuhhhhh Diik.. Mbak mau keluar aahhhhhhhhhhh hemmmmm..” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan,
“Critt..critttt.” ada cairan hangat yang membasahi penisku yang sedang tertanam di dalam memeknya.
Beliau mengalami orgasme yang pertama. Saya kemudian menarik lepas batang penisku dari kemaluannya.
Saya belum menuju orgasme. Kemudian saya membaliknya, berniat kumasukam dari belakang. Beliau kemudian menungging, kakinya kulebarkan. Perlahan-lahan dan pelan-pelan kumasukkan lagi batang penisku dan,
“lhessssss..” penisku mulai masuk hingga seluruhnya masuk lalu kugenjot dengan maju mundur.
Mbak Sarah dengan hebat menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan ku ngentot.
“Gimaa.. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku.
“Ssshhhhhh…ahhhhh duhhhh ya dik…… Aahh.. Aaah.. Uuuhh.. hemmmm.. ahhhhhh..
“Eh ternyata” wanita hamil ini semakin menggila dengan goyangan liar seperti orang haus seks.
Tanganku memegang toketnya sambil ku mainkan atau ku plintir-plintir putingnya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang besar.
Toketnya terus kuremas-remas dan kumainkan putingnya. Akhirnya Aku merasa mau keluar, dan ternyata wanita hamil ini juga mendapatkan orgasme lagi dan kami bisa bersamaan orgasmenya.
“Crottt.. croott.. crottttttttt..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi.
“ahhhhhhhhhhhhh…….emmmmmm..ahhhhhh”, Kemudian kami tiduran bersamaan di ranjang. saya berbaring di sebelah kulihat Mbak Sarah dengan penuh keringat, sampai jilbab dan dasternya ikut basah kuyup.
Setelah ronde pertama dengan mbak Sarah. Kami berdua kemudian sarapan di ruang tamu kos. Sambil sarapan aku kemudian bertanya tentang kesehariannya sebagai guru di sebuah sekolah dasar. Mbak Sarah saat ini mengajar untuk 2 kelas, yaitu kelas 5 dan kelas 6. Waktu mengajarnya dari pagi sampai siang hari pada hari senin-jumat. Aku kemudian teringat bahwa hari ini hari sabtu. Yang berarti beliau sedang libur. Saat ini beliau tengah mengambil cuti bersalin, karena kondisi kehamilan yang telah memasuki trimester terakhir dan kira-kira dalam waktu 3 minggu lagi akan melahirkan. Mbak Sarah kemudian mengajakku kembali ke ronde 2.
Kami kemudian kembali ke kamar kos mbak Sarah, mengunci pintu, dan menutup kerai jendela.
Aku yang sudah kembali bergairah setelah sarapan langsung melumat bibir mbak Sarah. Mbak Sarah langsung menyambutnya dengan ganas dan mesra. Sepertinya ia sudah sangat rindu dengan belaian laki-laki. Kemudian terbesit sebuah ide fantasi sex ku.
"Mbak Sarah, gimana kalo mbak pakai baju pns dulu ? Aku pengin lihat mbak pakai itu ?"
"Boleh, punya mbak juga sudah kering"
Aku kemudian melihatnya berganti pakaian, yang semula daster berkerudung praktis lalu berganti menjadi pakaian coklat muda seperti pns pada umumnya, hanya bedanya. Mbak Sarah memakai terusan warna hitam karena kehamilannya yang telah membesar.



"Cantik sekali mbak Sarah, boleh aku foto ?"
"Boleh banget dong"
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan aku lalu memotret tubuhnya yang indah itu. Kemudian terbesit ide untuk merekam aksiku bersama mbak Sarah yang cantik ini. Kuletakkan hpku menghadap kasurnya tanpa dia sadar. Kemudian aku mengecup manis bibirnya, tangan kananku meraba vaginanya yang telah basah. Kemudian mbak Sarah berbaring di kasurnya. Aku kemudian menarik terusannya ke atas sedikit. Lalu tanganku mulai bermain di vaginanya
"Ouhhh uh oh ahhh, enak sekali dikk" racau mbak Sarah keenakaan
Aku yang sudah bernafsu kemudian melepas pakaianku, kemudian melepaskan pakaian mbak Sarah, kecuali jilbabnya. Entah kenapa lebih seksi daripada aku lepas. Kemudian ku arahkan batangku ke vaginanya. Bless, langsung masuk sekali coba. Aku genjot pelan-pelan
"Aahhh ahhh ahhh uhh emmm iya terus dek terus lebih keras lagiii" racau mbak Sarah menikmati permainanku.
Kemudian aku genjot dengan keras vaginanya. Plok plok plok. Perutnya yang telah membesar itu bergerak naik turun mengikuti irama. Nikmat sekali vagina wanita hamil ini.
"Ahhh dek aku keluaaarrrr"
Crot crot crottt. Cairan kenikmatan dari mbak Sarah keluar membasahi penisku yang masih di dalam vaginanya. Kemudian aku mengganti posisi dengan WOT. Mbak Sarah kemudian yang lebih aktif bergoyang diatasku. Jepitan vaginanya enak sekali. Melihat mbak Sarah bergoyang kenikmatan di atasku membuatku tambah sange dengan bentuk tubuh hamilnya yang seksi itu. Karena sudah cukup dengan posisi ini, aku kemudian menyuruhnya untuk nungging. Aku genjot mbak Sarah langsung dengan hentakan keras dan cepat.
"Ahhh ahhh ahhh"
Teriak kecil mbak Sarah kaget dengan sodokanku. Tampaknya ia kaget karena aku langsung menyodoknya dengan keras.
"Dek, mbak mau keluar lagi"
"Yaudah ayo barengan"
"Ahhhh" teriak kami bersamaan.
"Makasih ya dek"
"Sama-sama"
Kemudian kami saling berciuman. Mbak Sarah kemudian beristirahat sejenak karena lelah. Aku pun mengelus perutnya itu. Kami lalu berbaring untuk beristirahat.



Setelah ronde kedua yang kulakukan dengan Mbah Sarah, aku kemudian berniat kembali ke kamarku untuk istirahat. Sebelum kembali aku mencium bibir Mbak Sarah dan mengelus perut buncitnya yang seksi itu. Sebelum keluar kamar kos mbak Sarah, aku lihat situasi di luar kamar, setelah memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang akan melihatku keluar dari kamar kos mbak Sarah, maka aku keluar dan langsung ke kamar kosku.
"Enak sekali memang pagi ini, dapat service gratis dan cewek bunting lagi" pikirku sembari bersiap untuk mandi. Iya mandi, mandi junub. Aku kemudian segera mandi junub. Setelah selesai mandi junub, aku kemudian segera tidur karena kelelahan.
Hari-hari berikutnya ku isi dengan kegiatan perkuliahan yang sangat membuatku sibuk. Nyaris di pikiranku tidak ada yang namanya niat untuk berlibur atau beristirahat panjang di kosan. Energi dan pikiranku aku pusatkan untuk menyelesaikan tugas kuliah yang sangat banyak. Suatu ketika di hari Rabu malam, ketika aku baru beristirahat setelah selesai mengerjakan tugas praktek dari asisten dosen, pintu kosku diketuk.
"Tok tok tok, dek. Kamu di dalam ?"
Aku kenal sekali suara mbak Sarah itu, lalu kubergegas untuk membuka pintu.
"Iya mbak, ada yang bisa saya bantu ?"
"Maaf ganggu dek. Bisa mampir ke kosan mbak ?, Mau bicara sebentar" kata mbak Sarah
"Iya mbak bisa" jawabku
Aku kemudian mengikutinya ke kamar kosnya yang terbuka. Saat itu kosan telah kembali kedatangan penghuninya yang baru balik dari kerja. Dan pada sibuk di kamar masing-masing. Kunci dan jendela kamar mereka tertutup semua. Aku telah duduk di kamar mbak Sarah, kemudian mbak Sarah memulai pembicaraan.
"Dek, saya Minggu depan mau balik kampung. Mau persiapan buat lahiran. Suami mbak belum bisa pulang karena masih tugas. Kamu mau bantu mbak buat angkat-angkat barang ngga ? Nanti saya baliknya naik kereta ke kampung. Barangnya aku pakai jasa angkut. Tapi karena lumayan banyak jadi saya butuh bantuan. Boleh kan ?"
"Bisa mbak" jawabku singkat
"Sebelum mbak persiapan balik, mbak mau liburan sebentar di deket sini. Mbak maunya kamu yang nganter, tapi pake mobil aja. Mbak takut naik motor pas hamil tua seperti ini. Nanti ongkos semuanya mbak yang nanggung. Kamu bisa nyetir mobil kan ?
"Kebetulan saya abis dapet SIM A mbak hehe" jawabku
"Nanti kamu ambil mobilnya, terus jemput mbak pas keluar area kosan. Biar ngga digunjingkan manusia kosan ini"
"Oke mbak, jadinya mau kapan mainnya ?"
"Sabtu ini ya, mbak udah sewa rumah kecil deket pedesaan daerah sini. Nanti nginep aja ya kamu, pulangnya Minggu."
"Gapapa ini mbak sampai nginep segala di pedesaan gitu. Ntar kalau didatengin RT RW setempat bagaimana ? Kan saya sama mbak bukan pasangan sah, jadinya bisa dituduh yang nggak-nggak." Sahutku menimpali idenya
"Gapapa, nanti aku bilang kalau kamu iparku gitu. Aku juga bawa buku nikah biar bisa kasih alasan" timpal mbak Sarah.
"Baik mbak kalo gitu" jawabku menyetujui
Setelah percakapan Rabu malam itu, aku kembali sibuk dalam perkuliahan. Dan tiba saatnya, hari Sabtu pun tiba. Mbak Sarah memberiku kontak nomor rental mobil yang sudah dia pesan, dia menyuruh untuk menjemput di kosan pada pukul 09.00 pagi. Setelah menyiapkan pakaian ganti dan perlengkapan untuk menginap sehari semalam, aku pun memesan ojek online untuk mengantarkan ku untuk sampai ke tempat rental mobil itu.
Sesampainya di tempat rental, aku pun mengambil mobil dan mengemudikannya ke kosan untuk menjemput mbak Sarah. Mbak Sarah telah menunggu di depan gerbang kosan dengan tasnya yang terlihat berat dan banyak isinya. Aku pun dengan sigap membantunya mengangkat barangnya. Tentu saja aku juga melihat sekitar kos apakah warga kos melihat kami masuk dalam satu mobil yang sama. Setelah kupastikan tidak ada yang melihatku, maka aku pun dengan cepat memasukkan barang mbak Sarah ke mobil. Aku juga tidak ingin ada tetangga kosan yang berprasangka buruk dan menyebarkan gosip yang tidak-tidak di area kosan, terutama kepada pemilik kos.
Kami kemudian melaju ke tempat yang telah mbak Sarah tentukan. Mbak Sarah hari itu berpenampilan dengan dress panjang hitam polos dengan kemeja yang sudah tidak muat lagi karena kehamilannya. Melihat hal itu pun membuatku menelan ludah. Gila seksi sekali. Posisinya yang ketika duduk di mobil, dengan pakaian seperti itu, perutnya yang besar, pinggang yang montok, serta tetek yang sudah ranum membuatku ingin sekali memasukkan si jago ke liang peranakannya.



Mbak Sarah tetap fokus pada jalanan yang kami lalui. Melewati perkotaan. Lalu mulai masuk daerah pinggiran kota. Kemudian memasuki kawasan pedesaan di lereng gunung. Mbak Sarah menikmati sekali perjalanan ini. Wajah cantiknya ketika termenung sangat membuatku seperti adem aja melihat nya. Akhirnya, kami sampai di sebuah rumah di pedesaan. Rumah itu berukuran sedang. Tidak terdapat lantai atas, dengan halaman yang cukup luas untuk parkir mobil.
Aku pun menghentikan mobil. Membantu mbak Sarah untuk membawa barang-barang miliknya. Kami pun masuk dan segera menata barang-barang milik kami di sebuah kamar. Mbak Sarah kemudian ke dapur untuk menyiapkan minuman, sedangkan aku disuruhnya untuk memasukkan mobil ke garasi dan setelahnya menutup pintu. Setelah melakukan apa yang Mbak Sarah minta, aku kembali ke kamar. Mbak Sarah telah disana dengan teh hangat.
"Dek, nanti mbak minta tolong buat difotoin sama divideoin ya. Ini mbak ada kamera sama baju." Kata mbak Sarah
"Baik mbak" jawabku
Mbak Sarah kemudian mengganti bajunya menjadi kebaya. Tapi penampilannya terlihat seperti kedodoran. Kebayanya tidak muat, dan kain jarik yang dipakai juga terlihat sangat membentuk perutnya yang seksi itu. Mbak Sarah kemudian memintaku untuk memotretnya. Crekek, cantik sekali. Kemudian kami pun berganti tempat untuk berganti-ganti pose foto. Ternyata aku disini menjadi fotografer dadakan hehehe. Setelah selesai, kami kemudia kembali ke kamar. Mbak Sarah menyuruhku memasang kameranya menghadap kasur dengan tripod yang dia bawa.
Setelah aku memasangnya, kemudian Mbak Sarah mendekati kamera dan kelihatannya menyetel pengaturannya menjadi video. Lalu dia mendekatiku, lalu menciumi diriku dan mendekatkanku ke arah kasur. Aku dimintanya untuk duduk di pinggir kasur. Dipelorotinya celanaku, melepaskan celana jeansku. Mbak Sarah langsung mengocok penisku. Dikulumnya penisku. Padahal dia masih mengenakan kebaya dan jariknya, Jilbabnya juga masih terpakai. Aku kemudian melepas kaosku. Mbak Sarah lalu melepas pakaiannya kecuali jilbabnya. Dia kemudian melepas kulumannya. Lalu memasukkan penisku ke dalam memeknya. Kemudian terjadilah esek-esek Woman On Top. Seksi sekali mbak Sarah jika aku melihatnya dari bawah. Teteknya yang ranum itu aku remas dengan gemas. Kucium bibirnya dengan ganas, walaupun kepalanya masih tertutup jilbab. 10 menit kami dalam posisi itu, kemudian kami berganti posisi ke posisi biasa. Ehmmm enak sekali wanita hamil ini, waktu di kosan juga membuatku sangat bernafsu.
Kami kemudian bermain dengan berbagai posisi dalam 30 menitan. Enak sekali memeknya, mungkin karena tidak dijamah suaminya yang bertugas di Ternate itu. Dalam setengah jam itu Mbak Sarah sudah klimaks 4 kali. Aku yang belum klimaks tetap berganti-ganti posisi karena belum mau keluar. Posisi terakhir kami di doggy style.
"Dek aku keluarrrrr.....crot crot crot"
Kesekian kalinya mbak Sarah orgasme. Dia sudah terlihat lemas sekali karena telah 5 kali orgasme. Aku tetap gass menyetubuhinya. Karena aku tahu, manfaat dari hubungan sex saat hamil adalah bisa melancarkan persalinan. Tapi tetap memperhatikan Mbak Sarah.
Kontolku sudah berkedut siap klimaks. "Mbak, aku mau keluar" kataku. "Keluar di dalam dek, siram pake pejumuuuuu" kata Mbak Sarah. "Ha ahhhhh"crot crot crot...aku sudah klimaks. Enak sekali. Kami kemudian berciuman. Kami kemudian tidur berbarengan di kasur. Dengan Mbak Sarah masih memakai jilbab dan aku yang telah telanjang. Dan kamera yang masih merekam kami.
Kami mengulangi kembali persetubuhan kami malam itu. Kemudian esoknya kami kembali ke kosan masing-masing. Minggu depannya aku membantunya untuk beres-beres balik kampung. Aku kemudian melanjutkan kembali aktivitasku seperti biasa sebagai anak kuliahan. Suatu hari aku menerima paket. Isinya adalah catatan berisikan pesan dari mbak Sarah yang memberitahukan bahwa anaknya lahir dan berjenis kelamin laki-laki, dan sebuah flashdisk 8 GB yang bertuliskan "Nih buat bahan kalau mbak lagi ngga ada, fetishmu wanita yang sedang gendut wkwk". Aku hanya tersenyum kecil.
Manteeep niih manteeep
Bagus ceritanya suhu
Ijin nitip tenda
 
*BUMIL FUCKER : MANGSA KEDUA*



Hari-hari kulalui dengan seperti biasa. Hingga tiba saatnya libur semester. Waktu yang kunantikan untuk melepas istirahat sejenak dari kepenatan kuliah. Gila banget semester ganjil kemarin. Sampai kaya ngga ada waktu istirahat.
Kemudian aku berencana untuk kembali ke kampung halaman di Jawa Tengah. Barang-barang telah kupersiapkan. Seminggu kemudian aku telah sampai di rumah. Huh, akhirnya liburan sebentar. Aku kemudian bingung mau kemana, kemudian aku meraba dompetku.
"Anjir, tinggal segini" batinku. Kemudian terbesit olehku untuk bekerja part time untuk mendapatkan uang jajan, mumpung liburan. Kemudian aku mencari lowongan pekerjaan di internet dan media sosial. Setelah dapat pekerjaan itu, aku kemudian bekerja part time sebagai pramuniaga di sebuah toserba di kotaku. Lumayan 200 ribu per Minggu buat uang jajan.
Hari-hari setelahnya kulalui dengan santai. Siang bekerja, malam begadang atau keluyuran. Suatu siang saku celana jeansku bergetar. Ternyata notifikasi pesan WhatsApp. Kubaca ternyata dari teman kuliah ku dulu. Namanya Widayanti. Sebenarnya bukan hanya teman kuliah, namun pernah menjalin kasih denganku. Namun hubungan itu hanya bertahan selama 5 bulan karena dia terlalu sange tiap kali bertemu. Aku memang menginginkan untuk mencobanya saat awal kuliahku dulu, tapi akal sehatku memintaku untuk menjaga masa depan kami berdua. Dengan berat hati aku dan dia berpisah. Dia dulu tampaknya kecewa sekali sampai bergabung dengan kelompok Islam yang terlalu radikal menurutku, yang ditandai dia mulai berpikir harus menjalani hidup seperti manusia abad ke 7, dengan memakai cadar misalnya. Dia dan aku lulus kuliah diploma pada tahun yang sama. Namun kami wisuda di bulan yang berbeda. Dia kudengar sebelum wisuda sudah dilamar orang yang sepaham dengannya. Dia lalu lanjut ke pesantren di Jawa Timur. Sedangkan aku lanjut kuliah Sarjana, yang juga di Jawa Timur.
Aku membaca pesannya, ternyata dia menanyakan aku sedang dimana, dan dia bercerita kalau sudah menikah dan berdomisili di kotaku. Dia ingin bertemu denganku. Lalu kubalas dengan menanyakan apakah suaminya tidak apa-apa jika menemuinya. Karena pasti manusia berpaham seperti itu sangat keras soal hubungan. Pertemanan lawan jenis saja sangat dibatasi, apalagi yang seperti ini. Dia menjawab dengan menyakinkan kalau tidak apa-apa. Bahkan tidak perlu takut. Aku menjawab akan bertemu dengannya. Dia kemudian memberikan alamatnya, yang ternyata terletak di perbatasan kota dengan kabupaten. Di sebuah perumahan yang menurutku elit jika dibaca dari namanya.
Aku lalu melanjutkan pekerjaanku di toserba. Setelah selesai pada sore hari, aku pun pulang dengan segera beristirahat. Malam harinya aku bersiap menuju kediaman temanku tersebut. Dengan motor bebek kopling kesayanganku aku melaju santai ke kediamannya. Memasuki gerbang perumahan, aku menanyakan rumah temanku pada satpam. Satpam memberitahukan lokasinya di gang terakhir, rumah warna hijau. Tak, sesuai dengan prinsip konyol mereka pikirku.
Tak sulit menemukan rumah itu, karena cat dan gang yang gampang ditemukan. Aku kemudian menelpon temanku. Dia kemudian menyuruhku untuk segera membuka gerbang rumahnya dan memasukkan motorku. Aku melihat di sekitar rumahnya banyak rumah yang sepi dan belum dihuni. Aku pun mendekati pintu dan saat bersamaan dia menyambutku. Dengan berpakaian gamis panjang warna coklat, cadar hitam yang menutupi mukanya (aku memang benci melihat wanita bercadar di Indonesia, buat apa gitu). Tapi agak membuatku kaget adalah jalannya yang agak terlihat berat membusung ke depan, seolah sedang hamil tua.
"Hai, ayo masuk." Ajak dia menyuruhku untuk segera masuk. Setelah duduk di ruang tamu, aku pun menyadari bahwa sudah disediakan cemilan dan teh hangat untukku, yang berarti dia sudah bersiap tadi. Kami duduk saling berhadapan. Dia lalu berbasa-basi denganku.
"Tadi kamu kena macet ngga ?" Tanyanya
"Ngga kok, santai tadi" jawabku
"Minum dulu, udah aku siapin teh"pintanya
"Eh iya" kuseruput teh itu. Sambil aku lihat dia yang kayaknya memang sedang hamil tua. Aku tidak begitu jelas seberapa besar perutnya karena tertutup gamisnya, dan juga dia sebenarnya lebih tinggi 5 cm dariku. Aku 170 cm dan dia 175 cm.
"Suamimu mana ?" Tanyaku secara acak setelah meminum tehnya.
"Itu yang ingin aku bicarakan denganmu." Katanya. Ada apa ini kok menjadi serius.
"Maksudmu ?" Tanyaku
"Aku baru saja cerai 6 bulan yang lalu. Setelah 5 bulan menikah, aku baru tahu ternyata dia memiliki kekasih simpanan di Jogja. Hatiku sakit sekali melihat dan mendengarnya. Dia juga jujur kepadaku bahwa dia akan menikah lagi. Tapi aku tidak mau dan ingin bercerai, dia memohon untuk tidak bercerai. Akan tetapi aku sudah tidak mau, sudah muak. Kami pun bercerai. Tetapi yang kusadari sebelum bercerai adalah aku tengah mengandung 3 Minggu. Sekarang aku mengandung anak kembar usia 28 minggu. Aku memintanya untuk menyewa rumah untuk aku tempati di kota lain agar bisa menanti anakku lahir dan menenangkan pikiranku. Semua kebutuhan dia yang menanggung. Dan disinilah aku sekarang. Dan aku teringat kamu asalnya dari kota ini. Karena temanku sudah banyak yang kemana-mana. Dan aku setelah menikah tidak di pondok lagi. Aku hanya tahu kamulah orang asli sini." Katanya menerangkan.
"Terus, apa yang kamu inginkan dariku ?" Jawabku ketus
"Apakah aku harus rujuk, atau tetap sendiri ? Demi anakku." Jawabnya mengiba
"Kalau saranku sih ga usah" jawabku. Aku memang tidak pernah suka dengan orang-orang yang berpaham seperti itu. Karena yang dirugikan pasti perempuan.
"Baiklah, ada satu lagi" katanya
"Apa ?" Tanyaku penasaran
Dia kemudian berdiri, terasa berat baginya untuk bangkit karena bayi kembarnya itu. Walaupun dulu perawakannya tinggi jangkung. Toh jika mengandung wanita pasti merasakan hal yang sama. Dia kemudian mendekatiku. Mencoba duduk di hadapanku. Dan kemudian mendekati tubuhku seraya berkata
"Berikan aku cintamu lagi, pada orang yang fakir cinta ini". Dia kemudian memelukku. Badanku dan badannya bertemu, hanya terbentur oleh perutnya yang membesar karena hamil itu. Anjir, nafsuku langsung naik. Kubalas dia dengan ciuman. Ini sama seperti yang kami lakukan dulu saat berpacaran. Hanya ciuman biasa. Kemudian aku meraba teteknya. Uwaw besar dan membuatku gemas. Tanganku berpindah ke perut dan selangkangannya. "Ahhh". Pekiknya. Nadanya bergetar. Tak kusangka dia akan secepat ini untuk orgasme. Aku pun segera melepas celana jeansku. Dia juga melepas gamis dan pakaian dalamnya.
Dia memposisikan dirinya diatasku, dengan jilbab dan cadar yang masih dipakai. Aku kemudian melepas cadarnya. Kecantikannya berkurang karena ada beberapa jerawat di dahinya karena mungkin perawatan sebelum dia berubah. Akupun menciuminya dengan ganas, dia juga membalasnya dengan sama. Dia menciumi leherku, aku kemudian menciumi lehernya juga. Tanganku yang lain meraba perut besarnya, tanganku yang lain meraba selangkangannya. Ini adalah persetubuhan kami yang pertama.
"Hisap kontolku dasar lonte" pintaku
Dia lalu turun dan mengisap kontolku dengan pelan-pelan. Enak juga mulutnya. Aku menikmati dengan santai isapan mulut dari Wida ini. Persetubuhan kami berjalan dengan santai dan sangat nikmat.
"Masukin..." Pintanya
Aku pun memasukkan kontolku ke memeknya dengan posisi Woman On Top. Susah sekali ternyata, mungkin karena dia lama sekali tak dijamah oleh lelaki. Namun akhirnya blesssss, masuk juga. Dia kemudian naik turun untuk mengimbangiku. Aku merasa agak berat karena dia sedikit lebih jangkung dan lebih tinggi dariku. Kemudian aku memintanya untuk posisi biasa. Dia kemudian duduk di kursi sofa. Mengangkang dan melebarkan kakinya agar aku bisa leluasa. Blesss, kontolku masuk lagi ke memeknya. Aku genjot pelan-pelan dulu karena biar tahan lama.
"Ayo, cepetin temponya" pintanya.
Kupercepat temponya seperti yang dia minta. Dan..
"Ahhhh ahhhh ahhhh" dia sudah orgasme untuk kedua kalinya. Aku terus menggenjotnya sampai dia keluar lagi untuk ketiga kalinya. Aku kemudian memintanya untuk posisi nungging. Dia kemudian nungging di sofa. Lalu aku genjot dia dengan cepat dan keras karena sudah licin memeknya. Dan kemudian aku merasa akan klimaks.
"Aku mau keluar." Kataku
"Ayo barengan" kata dia
"Ahhhhhhhhh" crot crot crot semua air kenikmatan kami bersatu di liang kewanitaannya.
Dia kemudia berbaring di sofa karena lemas akibat kena 3 kali. Aku duduk disampingnya. Kami malam itu mandi junub bersama di kamar mandi. Pada jam 11 malam aku berpamitan pulang. Pada saat di rumah aku menerima pesan.
"Jangan lupa hari Sabtu kesini lagi ya"
Tampaknya aku mendapatkan lonte hamil baru lagi tanpa harus melalui pemerkosaan.
Mantaabb keduanya juga suhuu...
Marathon bacanya nih suhuu...
3Bumillover
:nenen: :konak:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd