Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Carolin is a bitch

Status
Please reply by conversation.

ursagemini

Semprot Kecil
Daftar
18 Mar 2021
Post
61
Like diterima
1.297
Bimabet
PROLOG

New York City, kota metropolitan dengan pamor sebagai pusat keuangan dunia. Bagaikan kota yang tak pernah mati, 24 jam dan 7 hari seminggu sinar matahari silih berganti dengan kemilau gemerlap lampu malam.

Perkotaan yang penuh sesak dengan gedung-gedung pencakar langit menjadi latar belakang bagi film-film blockbuster dengan pendapatan miliaran dolar. Beton dan baja merupakan struktur umum yang menjadi pondasi kehidupan masyarakat disana.

Di malam dengan gemerlap cahaya dan kehidupan nokturnal masyarakat, baik itu pekerja korporat ataupun mereka yang sedang menikmati hidup mengisi kesunyian yang harusnya timbul.

Aahh.. ahh..

Fuck.. Aaah.. fuckk.. that’s so deep.. Aaah..

“Take it babe,” ucap salah seorang pria di sana lalu disusul oleh suara erotis. “Mhmmmpp.. mppph.”

Desahan panjang disertai suara kuluman yang terus mengisi ruang yang sunyi itu. Tanpa rasa malu selayaknya menjadi tontonan umum, jendela terbuka lebar menunjukan kegiatan malam yang mereka lakukan seolah-olah mereka sedang menyiarkan hubungan terlarang mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Uang adalah aspek yang penting dalam kehidupan manusia modern, itu adalah yang dipikirkan oleh dirinya. Corporate slave to be exactly, atau bisa dibilang sebagai budak korporat. Tiada hari tanpa bekerja, from 9 to 5, bekerja-bekerja-dan bekerja. How fuck up.

Carolin, seorang wanita berusia 25 tahun yang sudah 2 tahun bekerja di perusahaan konsultan. Wanita cantik dengan tubuh yang ideal dengan rambut pirangnya yang mencolok. Meskipun terlihat 100% bule, faktanya Carolin merupakan gadis blasteran dengan ayah orang Amerika dan ibu orang Indonesia, namun gen ibunya tidak menurun kepadanya.

“OMG, that are still many task to done,” itu adalah yang ingin kukatakan. Sejak tiga bulan kebelakang, keseharianku dihabiskan untuk menyelesaikan laporan konsultasi untuk merger dan akuisisi perusahaan. Pekerjaan yang tak ada habisnya yang terus menyita waktuku.

Di depan layar laptop, jemariku tak ada hentinya terus mengetik dan mengetik. “I need to take a break,” untung saja hari ini adalah hari terakhir untuk minggu ini dan besok merupakan weekend, aku rasa bakal asik untuk tipsy sedikit kali yaa.

Pekerjaanku akhirnya selesai tepat pukul 10.30 malam, ya lebih baik dari biasanya. Aku menyudahi pekerjaanku dan bergegas meninggalkan kantor, menuruni lift dan memesan Uber. Tujuanku tidak lain adalah bar tentu saja, aku mendapatkan rekomendasi dari client dan rekan kerjaku untuk pergi ke salah satu bar yang selain menawarkan bermacam koleksi minuman beralkohol, tentu saja untuk mencari teman hangout.
Akhirnya aku sampai, dan tentu saja tanpa peduli ini hampir tengah malam masih banyak dari mereka yang sedang bersenang-senang. Mau mereka minum ataupun hangout, mereka menikmati waktu mereka disini.

“ One shot of spritis please,” tak lama kemudian bartender membawanya kepadaku. Untuk saat ini aku memilih untuk minum dari alkohol konsentrasi rendah, sambil secara perlahan menikmati minumanku, aku melihat ke arah dance area.

Baik wanita maupun pria, baik yang mereka kenal atau baru mereka temui secara natural mereka saling berdansa. Tidak peduli gerakannya seperti apa mereka hanya menikmati waktu mereka. Aku memberikan tip kepada bartender dan langsung saja turun ke dance floor.

(Sfx: Funky Jazz)

Mengikuti irama musik tersebut aku bergerak secara random, haha yang penting have fun. Terus berdansa dari kiri ke kanan, bakk.. “Ah, i’m really sorry.” karena terlalu menikmati ini sampai aku menabrak salah seorang pria. “Don’t worry lady.”

Layaknya romansa klise, akhirnya aku bergabung dengannya dalam gerakan dansanya. Kami berdansa secara duet, well personally i really like this type of men, pria ini maskulin dengan tubuh yang tegap dan his dark skin yang merupakan seleraku. Dia lalu mengajakku untuk open table dan duduk bersamanya.

Cuss…

Suara dari botol yang dia buka, langsung saja aku dan dia nikmati, aku sedikit berbincang dengannya dan aku ketahui namanya adalah Frank. Sama sepertiku dia adalah budak korporat dan kami melanjutkan obrolan kami. Perlahan aku sudah mulai tipsy dan terbawa suasana. “Come here David,” aku berpaling ke arah yang orang yang diajaknya bergabung dan datanglah pria yang merupakan kenalannya.

Efek alkohol, aku menjadi mabuk dan dengan senang hati dibawa mereka. Masuk ke mobil dan aku dibawa mereka ke apartemen Frank. Aku tidak ingat banyak apa yang terjadi di perjalan dan sedikit sadar ketika aku sudah berada di living room apartemen milikinya. “Tonight, I'm yours.”

Muachh..bibirku saling bersentuhan dengan bibir Frank, lidah kami saling beradu. Aku berdiri diantara mereka berdua dengan David yang terus membelai tubuhku. Hormon seksual yang terus meningkat, dan mendorong kami lebih jauh.

Lidahku secara bergantian dari mulut ke mulut, dan selama itu pula kami menelanjangi diri kami sendiri. “Muachh.. ahhh,” dimulai dari blazer lalu perlahan aku menanggalkan seluruhnya menyisakan underwearku.

“You have a nice tit’s babe,” “Thank you David.” Underwearku sudah tidak menempel dengan sepertinya dan menunjukan buah dadaku ke arah mereka, langsung saja layaknya bayi melahap buah dadaku. “Aahh.. aahh." Dari tubuh bawahku aku merasakan tubuh yang berurat yang terus digesekan di atas pahaku, aku sudah pernah melihat beberapa penis but two of these is the “real” BBC alias big black cock. Tanganku langsung saja menggenggam kedua penis itu, dan mereka mengerang menikmati kocokan ringanku.

t-007.jpg


Penis besar itu terus aku pijat dengan mereka yang bergantian membagian ciuman sensual. Rangsangan tanpa henti, dan sekarang aku sudah fully nude alias telanjang bulat bersama dua pria yang baru aku temui.

Tanganku yang disibukkan dengan terus mengocok penis mereka tiba-tiba didorong dan langsung memasukan penis Frank ke dalam mulutku. “Mphhh.. mphh,” “Shitt.. shitt.” mulutku dipaksa untuk memblowjob penis besar ini, aku terus memaju mundurkan kepalaku untuk dapat memasukan penis itu ke dalam mulutku.

Disaat Frank yang menikmati penisnya sedang diberikan kenikmatan oleh ku, secara kasar David menjejali penisnya masuk ke dalam mulutku. “It’s my turn.” Saat ini aku secara bergantian untuk mengulum kedua penis ini, dari awalnya mereka diam dan membiarkanku untuk melakukan tugasku berubah menjadi sedikit kasar dengan memegang kepalaku.

t-009.jpg


Kepalaku dipaksa mengulum penis besar itu sampai menghantam kerongkonganku, secara kasar mereka terus menikmati kulumanku. “Mphhh.. akhh.. mphhhh.” Ketika aku terus fokus dalam mengulum, David mendorongku ke atas sofa dan membiarkan pantatku terbuka kehadapannya sedangkan Frank masih menikmati kulumanku.

“Next round,” ucapan singkat dari David dan dia mulai menghadap ke arah selangkanganku dan langsung menjilatinya. “Aaah, it’s so good David.. Aaahh,” desahanku menikmati kelihaiannya menjilati vaginaku. Layaknya sudah terbiasa, jilatannya memberikan gairah dengan dimulai dari bibir vaginaku dan lidahnya yang perlahan masuk ke dalam rongga vaginaku.

Desahanku menjadi tak tertahan, melihatku menikmati hal ini Frank dengan kasar menjejali penisnya lagi ke dalam mulutku. “Mphhh… mphhh… akhhh,” disaat bersamaan aku menyadari David sudah mengarahkan penisnya ke dalam vaginaku, dengan satu hentakan penis itu masuk ke dalam lubang vaginaku.

Aaahhh Fucckkk

Penis besar itu langsung saja masuk ke dalam tubuhku, disaat aku melihat ke arah belakang aku menyadari bahwa hanya kepala penisnya saja yang baru masuk, shitt how big is that, apakah akan muat? Secara perlahan penisnya dihentakan ke dalam tubuhku.

t-010.jpg


“Fuck.. fuckk,” “Shit.. shitt,” desahanku yang bergantian bersamaan penisnya yang terus dipompa ke dalam tubuhku. Penis besar itu terus dipaksa masuk ke lubang vaginaku, perasaan sakit bercampur nikmat terus aku rasakan bersamaan mulutku yang tidak ada hentinya dengan mengulum penis Frank.

Hampir 10 menit David terus memompaku, dan Frank yang sudah tidak sabar memaksanya bergantian dan sekarang David yang sedang aku blowjob dan Frank yang menikmati kenikmatan vaginaku. Posisi berubah menjadi WOT (Women on Top) dimana Frank berada dibawah dan aku duduk diatasnya, posisi ini semakin mendorong penisnya masuk ke dalam tubuhku. Frank perlahan menghentakan penisnya di dalam vaginaku. Tempo permainannya semakin cepat, plakk-plakk-plakk “Aaakhhh.. akkhhh,” bunyi tabrakan selangkangannya dengan pantatku yang terdengar jelas.. “Fuckkk.”

t-012.jpg


Kami bertiga tak ada henti-henti saling mengerang, baik mulut atas atau bawahku tidak berhenti bekerja non-stop. Penis itu terus keluar masuk di dalam tubuhku dan tak lama, “Fuckk i’m comeee,” bersamaan dengan teriakan itu keluarkan cairan bening dari vaginaku.

Huhh.. huhh.. nafasku menjadi tersengal-sengal, namun permainan belum berakhir. Aku dibawa mereka berdua ke atas kamar dan memposisikan tubuhku dalam posisi missionary, dan sekarang akan menjadi malam yang panjang.

Efek mabuk yang berlebihan membuatku tidak mengingat malam itu dengan jelas, namun ketika aku bangun keesokan harinya, aku menyadari kalau seluruh tubuh terlihat bekas merah, dan gigitan di leher dan dadaku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd