Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cerita berseries (sudah update)

Mantapp,semoga lanjut lg yg genre hipnotisnya. Ane ikut aja mau cerita baru apa nerusin yg udah ada heheh
 
Bimabet
Master Hipnotis Sekali Sentuh 2

Tidak terasa, hari sudah menjelang pagi. Aku terbangun dari tidur, Silvi berbaring di atas kasur berlumuran sperma kering. Hanya jilbab hitam yang masih dia kenakan. Vagina berbulu tipis, sepasang gunung kembarnya yang indah membuat kontolku kembali berdiri. Lubangnya merekah membuatku tidak tahan.
Silvi




"Ah...," desahnya ketika aku mulai menjilati lubang kenikmatannya.


Tanganku meremas dua gunung kembarnya. Itilnya tidak luput dari sapuan lidahku. Memeknya mulai berkedut menandakan kenikmatan. Semakin lama, sapuan lidahnku semakin cepat. Kedua puting Silvi semakin keras. Kemudian aku mulai mengisap kedua pentil kembar yang mengairahkan secara bergantian. Mulutnya terbuka sambil mendesah dengan penuh kenikmatan. Telunjukku mulai menusuk liangnya secara perlahan.

Perlahan tapi pasti, lubang kenikmatannya semakin basah dan mengencang seiring telunjukku bermain di dalam dan akhirnya.

croot crot crot crot crot

Cairan cintanya menyembur keluar dengan deras. Kedua mata Silvi mulai terbuka, dia pun duduk bersandar pada tembok tanpa berkedip. Gadis itu langsung melumat bibirku membuatku sedikit terkejut. Tangan kanan Silvi, mulai mengocok penis hitam besar kebanggaanku. Berkat pergulatan semalam, Silvi mulai lihai memainkan lidahnya membuat penisku semakin keras sekaligus nikmat. Lidah saling beradu dalam kenikmatan. Puas berciuman kami saling berpandangan.
"Sayang, kamu suka dengan kontolku?"
"Kontol Kak Lucas besar, Silvi suka," balasnya menggoda menjilati bibir bawahnya.

Silvi merangkak ke bawah lalu memandang penisku yang perkasa. Dia pun menjawab," Besar dan berurat," jawabnya lalu mulai menjulurkan lidahnya.

Silvi mendorongku hingga berbaring di atas kasur. Dia naik ke atas tubuhku, vaginanya menempel pada penisku. Perlahan dia mulai bergoyang. Vaginanya mulai basah, cairan cintanya membuatku terasa sangat nikmat. Perlahan penisku masuk ke dalam liangnya. Hangat dan nyaman berada dalam liang kenikmatannya. Sempitnya memek Silvi, membuatku meram melek.

"Ahh...terus... nikmat...ahh!" desahku setiap kali Silvi bergoyang.

"Uhh...fuck...kak...uhhh...!" desah Silvi nikmatnya kontolku dalam liangnya.

Semakin lama goyangan Silvi semakin cepat. Hisapan liangnya semakin kuat, kedua payudaranya berguncang seiring goyangannya di atas tubuhku. Rasanya, penisku diurut oleh ribuat lidah. Cairan cintanya keluar derasnya. Aku mencabut penisku dari liang kenikmatannya lalu kupaksa dia untuk menungging. Kemudian aku arahkan penisku ke dalam lubang anusnya.

"Ah! Sakit!" rintihnya ketika penisku berhasil masuk ke dalam liang anusnya.


Sempit sekali anusnya, membuatku kesulitan menggerakkan tubuhku. Perlahan kumulai menggenjotnya, lama kelamaan penisku lancar keluar masuk dalam liangnya. Puas doggy style, aku ubah posisiku menjadi women on top. Tangan kananku mulai bermain dalam lubang kemaluannya. Memeknya semakin basah dan berkedut dalam kenikmatan. Hisapan vaginanya, mulai jari-jariku rasakan setiap bermain dalam lubang kenikmatannya.



Mulut Silvi terbuka lebar, gadis itu mendesah seiring gempuran penisku di dalam anusnya. Terkadang tangan kiriku, bermain pada gunung kembarnya. Semakin lama genjotanku semakin kesetanan. Sebelum keluar, penisku keluarkan dari anusnya lalu membaringkannya di atas kasur.

Croot crot crot crot crot crot

Spermaku, menyembur deras di dalam sela hijab hitam yang dia kenakan. Tanpa disuruh, Silvi meraih penisku lalu menjilatinya sampai bersih. Vaginanya belum terisi, membuatku merasa bersalah lalu kupegang kepalanya dan mulai memperkosa mulutnya. Lidahnya menari-nari bersama penisku dalam mulutnya. Perlahan penisku kembali keras sempurna. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, penisku keluar dari mulutnya.

"Kakak jangan masuk dulu," kata Silvi.

"Kenapa?"

"Silvi pakai baju sekolah dulu, biar kakak makin semangat ngentot sama Silvi. Hi.hi.hi!"

Silvi mengambil seragam putih abu di dalam lemari. Penisku sebelumnya turun, kini kembali tegak dan keras sempurna. Seragam putih abu serba ketat, lekuk celana dalam dan pentilnya terlihat jelas.



Bibirnya mulai kulumat, kedua lidah kami saling beradu dalam kenikmatan. Penisku menempel pada selangkangannya. Sesekali ujung penisku, menusuk pada perutnya yang lembut. Kuangkat satu kaki, kuraih penisku lalu menggesek diantara celah liang kenikmatannya.
Hangat dan nyaman sekali liang vaginanya. Kugenjot tanpa ampun, bibir kami kembali saling melumat dalam kenikmatan. Air liur kami bercampur, hisapan vaginanya yang kuat membuatku hilang akal. Kemudian kudorong hingga aku menindih tubuhnya.

Prok prok prok prok prok prok

"Ah Silvi! Memekmu nikmat sayang!"

"Kontol Kak Lucas, besar dan nikmat. Ah!" desahnya setiap kali penisku menghajar vaginanya.

Semakin lama, genjotanku semakin cepat seiring vagina terus meremas penisku. Kulihat keringat, telah membasahi seragam putih abu sedang dia kenakan. Persetubuhan nikmat kualami, bersama Silvi sepupu Juki temanku. Satu jam lamanya kami bersetubuh, berbagai macam gaya telah kami lakukan. Ekspresi wajahnya menggairahkan serta pijatan vaginanya membuatku menggila.

croot crot crot crot crot crot

Spermaku kutumpahkan seluruhnya ke dalam liang kenikmatannya. Sisa spermaku keluar dari liang vaginanya. Bentuk liangnya tidak semulus sebelumnya, lubangnya kini membentuk huruf O. Puas mengauli Silvi, aku pun pamit pulang ke kontrakanku untuk beristirahat untuk menikmati liburanku selama tiga hari sebelum kembali menjalani rutinitasku sebagai supir pribadi.

Kemudian dia pamit kepada temannya untuk pulang ke kontrakannya. Keesokan harinya setelah mandi, seseorang mengetuk pintu kontrakanku. Setelah mengenakan kaos dan celana pendek, aku berjalan menyambut sosok dibalik pintu. Rupanya, sosok dibalik pintu adalah dua temanku yaitu Bimo dan Barjo. Mereka berdua merupakan teman satu kampung. Bimo memiliki kulit putih cerah, bertubuh kekar semampan denganku. Sedangkan Barjo, berkulit sawo matang dan berparas tampan khas lokal. Namun nasib kami jauh berbeda. Dulu, aku merupakan seorang Dewa Hipnotis sering tampil di acara televisi lokal bahkan internasional. Kini diriku hanyalah seorang supir pribadi tuan saudagar kaya. Bimo bekerja di stasiun televisi, sedangkan Barjo merupakan penjual jamu sekaligus bandar narkoba.

"Sudah tiga kali kami telpon, rupanya masih hidup kau!" canda Bimo.

"Ha.ha.ha! Sorry, banyak kesibukan jadi jarang pegang ponsel," balas Lucas.

"Palingan sibuk cari memek dia, mentang-mentang mantan Dewa Hipnotis," canda Barjo.

"Masuk, gue buatin kopi," ajakku kepada mereka berdua.

Kedua temanku duduk bersila, sementara aku pergi ke dapur untuk membuat kopi. Sayangnya kopi milikku sudah habis, terpaksa aku harus keluar untuk membelinya. Kemudian, aku berjalan menghampiri kedua temanku untuk memberitahu ketidak tersedian kopi di kontrakan. Aku duduk menghadap mereka berdua sedang menikmati sebatang rokok.

"Cas, kita habis mampir ke warung makan milik Juki. Katanya, elu sama Juki dapet memek Silvi sepupunya Juki?" tanya Barjo.

"Ha.ha.ha! iya Jo. Liangnya mengigit, elu berdua pasti ketagihan," jawabku kepada mereka berdua.

"Sialan elu, ngentot gak ngajak-ngajak," kata Bimo.

"Kenapa gak dari dulu elu pake kemampuan hipnotis elu buat dapetin memek?!" sambung Barjo.

"Boro-boro, setelah gue keluar dari stasiun televisi gue sibuk cari kerja dan depresi. Baru sekarang-sekarang aja gue kepikiran," balasku kepada mereka berdua. "Ngobrolnya nantin disambung, gue mau beli kopi dulu."

Aku beranjak dari tempatku lalu berjalan perlahan keluar kontrakan. Seseorang tiba-tiba memanggilku, sontak aku pun melirik ke arah orang telah memanggilku. Tidak disangka, orang yang memanggilku adalah Kayes, gamers terkenal. Dia tidak sendiri, melainkan bersama temannya merupakan tetanggaku bernama Nurul. Kayes mengenakan baju biru dan rok hitam sejengkal di atas lutut. Kulitnya yang putih serta tubuhnya yang aduhai membuatku menelan ludah. Sedangkan Nurul bermata agak sipit dan bertubuh kecil. Meskipun penampilannya seperti anak SMP, tapi dia sudah berkuliah semester 3.

Kayes



Nurul



"Bang Lucas jarang kelihatan di televisi!" seru Kayes.

"Eh Kayes, terakhir ketemu sekitar dua tahun yang lalu," balasku.

"Kayes siapa dia?" tanya Nurul.

"Ini Lucas, Dewa Hipnotis yang terkenal itu! Sayangnya, setahun yang lalu acara hipnotis sudah tidak tayang. Padahal gue senang banget nonton acara prank Hipnotisnya," jawab Kayes menceritakan tentang siapa diriku.

Tidak berselang lama, Bimo keluar dari kontrakanku. Melihat Kayes, membuat Bimo sangat senang. Begitu juga dengan Kayes ketika bertemu dengan Bimo.

"Gak nyangka, ketemu Mas Bimo di sini!" seru Kayes dengan sangat senang.

"Kenal sama Mas Bimo?" tanyaku.
"Kenal, Mas Bimo itu kru kamera tempat aku syuting," jawab Kayes.

"Benar itu Lucas, Kayes ini rekan tempat gue bekerja. Jawab Bimo lalu dia mulai mendekat pada daun telingaku,"Lupakan soal kopi, sebagai gantinya kita pakai memek Kayes. Sudah lama gue bacolin dia, temannya juga boleh kita sikat."

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, aku langsung menepuk kepala mereka berdua sekaligus. Kedua mata mereka tak berkedip memandangku dengan tatapan kosong. Kemudian aku dan Bimo, menarik tangan mereka berdua masuk ke dalam kontrakanku. Melihat kedangan kami membawa dua gadis, membuat Barjo sangat senang. Setelah itu, kuberikan sugesti agar mereka berdua menjadi pelacur profesional setiap kali aku menepuk kedua tanganku.



Mereka berdua sudah bernafsu, melepas celana mereka masing-masing. Tampak kedua penis tegak sempurna. Kayes duduk bersimpuh, kedua tangannya mulai memegang penis mereka berdua.

"Uhh! Penis Mas Bimo belum disunat, besar dan panjang," goda Kayes sambil menyentuh bawah pangkal penisnya dengan ujung lidah.

Kayes mulai menjilati penis mereka berdua secara bergantian. Kedua tangan gadis itu, terus mengocok mereka berdua secara bersamaan. Ujung lidah Kayes, masuk ke dalam kulit penis Bimo belum disunat. Kemudian dia menjilati kepala penis dan lubang kencingnya dengan lihai.

"Ahh!!" desah Bimo ketika Kayes melakukan blobjob pada dirinya.

"Gila! Kocokannya pro!" sambung Barjo meram melek menikmati kocokan Kayes pada penisnya.

"Ah! Blobjobmu nikmat sayang, terus hisap terus kontolku. Ahh!!"

Kayes mengeluarkan kontol Bimo dari mulutnya. Dia tersenyum menggoda sambil menarik roknya sedikit demi sedikit hingga memperlihatkan kedua paha putihnya yang mulus.

"Kontol Mas Bimo belum di sunat, panjang dan berurat," puji Kayes. "Baru segini aja udah meram melek, gimana kalau mulut yang bawah," ledeknya sambil melebarkan liang kenikmatannya dari sela celana dalamnya berwarna putih.

Kayes memegang penis Bimo, dia mulai memasukan penis itu ke dalam mulutnya. Perlahan, penis itu keluar masuk ke dalam mulutnya sendiri lama kelamaan hisapannya pada kontol Bimo semakin kencang seiring kocokan tangan pada penis Barjo. Sementara aku, terdiam memperhatikan mereka bertiga. Nurul mulai melepas celana jins biru yang dia kenakan. Kini, tampaklah celana dalam pink bermotif hello Kitty ditengahnya. Melihat Kayes temannya, membuat Nurul mulai bermasturbasi.

Sluup sluup sluup sluup sluup sluup

Cepatnya blobjob Kayes membuat Bimo meraung-raung seperti banteng. Kedua tangan Bimo, mulai memegang kepala Kayes. Bajingan itu mulai memperkosa mulutnya secara brutal.

Coott croot crot crot crot crot

Sperma Bimo telah mengisi mulutnya. Kayes menelan sperma itu ke dalam kerongkongannya. Kemudian dia mulai menjilati seluruh permukaan penisnya hingga bersih. Bimo mendorongnya hingga terlentang di atas kasurku. Dia mengangkat rok hitamnya lalu menurunkan celana dalam putih miliknya.

"Ah, Mas Bimo!" desahannya ketika lidah lelaki itu mulai menyusup diantara celah liang kenikmatannya.

Mulutnya terbuka lebar, sorot matanya memandang ke atas langit-langit. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Barjo memasukkan penis ke dalam mulutnya. Kedua tangan Barjo, memegang kepalanya lalu memperkosa mulutnya secara brutal.

"Uhuk! Uhuk!"

Kayes terbatuk-batuk, ketika Barjo memaksa penisnya masuk lebih dalam ke dalam mulutnya. Kedua paha Kayes, menjepit kepala Bimo sedang asik mempermainkan liangnya. Jilatan Bimo yang profesional, membuat liangnya semakin basah. Sesekali, rambut tipis pada liangnya Bimo tarik dengan mulutnya sendiri. Telunjuknya perlahan masuk ke dalam liang kenikmatannya, telunjuk itu keluar masuk dengan lembut.




Liang vagina Kayes, memijat erat setiap kali telunjuk Bimo keluar masuk liang vaginanya. Kocokan Bimo, semakin lama semakin cepat. Blobjob Kayes, pada penis Barjo juga semakin cepat.

Crot crot crot crot crot crot crot crot

"Ahh!" rintihan nikmat Kayes, ketika cairan cintanya menyembur keluar seiring sperma Barjo menyembur deras pada wajahnya.

Kemudian, Kayes menggenggam penis Bimo lalu dia menuntun menuju liangnya sendiri. Bimo dengan bersemangat, menggesek-gesekkan ujung penis diantara liang kenikmatannya. Kayes melebarkan liang kenikmatannya dengan kedua jari.

"Ayo sayang, masukin. Kayes buat Mas Bimo keluar banyak di dalam memekku," godanya membuat Bimo kehilangan akal.

Perlahan dia coba masukkan penisnya ke dalam liang kenikmatannya. Sempitnya memek Kayes, membuat Bimo berkali-kali meleset walau terbantu oleh cairan cintanya. Kayes meraih penisnya, perlahan dia menuntun penisnya belum disunat masuk ke dalam liang vaginanya sendiri.

"Ahh!!" teriak Kayes, ketika Bimo berhasil merobek selaput daranya.
Darah segar mulai keluar dari sela-sela penisnya. Barjo mendekat dia langsung melumat bibir Kayes sedang menahan sakit. Lidah mereka saling beradu, air liur bercampur dalam kenikmatan. Kedua tangan Barjo, mengangkat kaos yang Kayes kenakan. Tampak, gunung kembarnya dengan pentil merah muda merekah. Barjo mulai memainkan dua gunung kembarnya secara bersamaan. Sementara Bimo, terdiam menikmati pijatan liang vagina pada penisnya.

"Ahh Kayes! Akhirnya, impian ngentotin elu kesampaian juga!"

Perlahan, Bimo menarik maju penis di dalam liang Vagina Kayes. Kasurku mulai berguncang, seiring genjotan Bimo pada liang vaginanya. Sedangkan Barjo dan Kayes, saling melumat bibir dengan sangat panas. Puas berciuman, Bimo meminta Kayes posisi women on top membelakanginya. Namun kali ini, dia menuntun penis masuk pada anusnya. Bimo meludahi telunjuknya lalu masuk ke dalam anusnya.



Perlahan tapi pasti, dia mulai mengocok liang anusnya dengan telunjuk. Setelah lubang itu merekah, barulah Bimo mulai menuntun masuk ke dalam anusnya.

"Ahh, sakit!" rintihannya ketika penis Bimo berhasil masuk ke dalam anusnya.

Penis Bimo, keluar masuk tanpa ampun lalu kedua tangannya mencengkram erat pinggulnya. Lima belas menit lamanya, Bimo memperkosa anusnya. Barjo tidak tahan, mulai menggesek-gesekkan ujung penis dalam liang vaginanya.

"Ahh!" teriak Kayes ketika penis Barjo masuk dalam sekali hentakkan.

"Ahh! Ahh! Kayes sayang, masih sakit?!" tanya Bimo sembari memperkosa anusnya.

"Ahh! Aahh! Ahh! Ah! Enak mas, terus entot Kayes!"

"Tepiknya menggigit, beda dengan lonte pinggir jalan sering gue pakai. Ahh...uhh...fuuck!" sambung Barjo sambil menggenjot liang vagina Kayes dengan brutal.

"Anusnya juga sempit, kayak gak senggol! Ahh!"

"Bim, ganti gaya!" pinta Barjo.

Bimo mengangkat tubuhnya, penisnya masih menancap pada anusnya. Kedua tangan Bimo, menyusup dari bawah lalu memegang bahu Kayes. Staminanya yang kuat, membuat Bimo kembali menghantam anusnya sambil berdiri. Sekali hentakkan, penis Barjo yang ukuran standar namun memiliki diameter cukup besar masuk ke dalam vaginanya.



Kini, kedua liang Kayes dinikmati oleh mereka berdua. Kaos yang dia kenakan, entah sejak kapan tergeletak di lantai. Keringat mereka bertiga, mengucur deras dalam kenikmatan. Kedua penis mereka, keluar masuk tanpa ampun.

"Ahh, Mas Bimo! Mas Barjo, terus genjot yang cepat! Fuck...fuck...enak...ahh! Yang cepat!" rintih kenikmatan setiap kali kedua penis keluar masuk dalam liangnya.

"Ahh..ahh.ahhh.., Kayes.. tepikmu enak sayang..ahhh...ahh! Tepik lonte bintang lima..ahh.... memang bukan kaleng-kaleng..ahh!" ujar Barjo kenikmatan.

"Ahh! Ahh! Liang anusmu nikmat sayang!" sambung Bimo merintih kenikmatan.

"Terus Mas Barjo! Nikmati memek Kayes!" balasnya membuat Barjo semakin kesetanan memperkosanya.

Desahan nikmat mereka bertiga, menghiasi kontrakanku. Semakin lama genjotan mereka semakin cepat. Dan akhirnya.

croot crot crot croot crot crot crot croot

Liang vagina dan anusnya terisi penuh oleh sperma. Mereka bertiga ambruk di atas kasur, kulihat sperma keluar dari sela-sela anus dan vaginanya. Bentuk vagina Kayes tidak serapat seperti sebelumnya. Kini, lubang kenikmatannya sedikit melebar akibat genjotan penis Barjo brutal pada liang kenikmatannya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd