Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

Asya bersandar dikursi kebesarannya setelah menerima laporan keuangan dan stock dari para admin di perusahaannya. Ini sudah hampir satu bulan ia berada disana, menuruti perintah papahnya untuk tidak bekerja lagi dimana-mana dan fokus dengan perusahaan orangtuanya. Asya yang biasanya menolak keinginan orangtuannya kini hanya menurut saja, ia tak ingin menambah masalah untuk dirinya sendiri.

Flashback On


Selesai makan malam orangtua dan anak itu berkumpul diruang keluarga.

"Asya...." panggil Pak Damar

"ya pah?" jawab Asya sambil menunduk memainkan kedua jarinya, ia tak berani menatap wajah ayahnya sama sekali.

"mulai besok kamu ikut papah kerja dikantor, gaada penolakan ini bukan penawaran tapi perintah. Ngerti?" Asya hanya mengangguk mengiyakan.

Pak damar menghela nafas berat, tak sampai hati untuk memarahi putri semata wayangnya ini. Bagaimanapun kondisinya Asya tetap anak perempuan kesayangannya. Pak Damar duduk disamping putrinya lalu memeluknya, diusapnya punggung Asya dengan lembut. Asya yg merasakan pelukanya papahnya pun tak mampu lagi menahan air mata yg sudah dibendungnya.

"jangan berbuat kesalahan lagi nak, papah udah malu sama suami kamu" ujar Pak damar dengan lembut, Asya hanya mampu mengeratkan pelukkannya pada sang Ayah. Asya sadar akan kesalahan yg ia buat, ia juga tau kalo perbuatannya memalukan dan mengecewakan untuk orangtuanya.

"kamu tau? setelah papah tau perbuatan kamu, Idan dateng kesini buat minta maaf sama papah, Idan bilang dia gagal jadi suami yg baik buat kamu, dia gagal jagain kamu, dia sama sekali ga nyalahin kamu nak. Dia minta tolong sama papah kalo suatu saat nanti dia milih pulangin kamu kesini, papah jangan sampe marahin kamu" Asya yg mendengar penuturan ayahnya pun menangis tersedu-sedu, rasanya perih didalam hatinya. Pak damarpun meregangkan pelukannya, dihapusnya air mata yg membasahi pipi anaknya.

"perbaikin diri kamu kalo mau semuanya baikbaik aja, papah gabisa jamin hubungan kalian gimana nantinya tapi kalo boleh jujur papah berharap kalian bisa balik lagi seperti semula. Sekarang kalian butuh waktu sendiri, Idan yang harus sembuhin lukanya dan kamu yang perbaiki semuanya, kamu ngerti kan sayang?" ucap Pak damar sambil tersenyum, bohong jika dia tidak marah akan kelakuan putrinya tapi ia juga sadar bahwa putrinya bukan lagi tanggung jawabnya.

"hmmm tapi papah mau tanya 1 hal, bener kamu gaberbuat waktu chekin itu?" Asya mengangguk saja

"jawab pake mulut Asya, papah butuh penjelasan kamu" Asyapun menarik nafasnya dalam dan menatap wajah Ayahnya.

"engga papahhhh, Asya gangapa-ngapain sumpahhhh. Asya chekin juga kepaksa kalo asya ganurutin dia, dia ngancem bakal ngasih tau Idan semuanya"

"kalo gaberbuat aneh aneh ngapain chekin segala? Asya jangan bohongin papah! ceritain yang jelas gimana akhirnya sampe chekin segala!" Asya mengulum bibirnya, dia bingung bagaimana menjelaskan pada ayahnya sekarang.

"Asya fredelia? kok diem?" dengan tatapan mengintimidasi Pak damar menatap anaknya lekat.

"iyaiya Asya ceritain, jadi gini pas checkin pertama Asya bisa kabur tuhhh soalnya ada yg nelpon dia gatau siapa pokonya dia masuk ke kamar mandi buat angkat telponnya trus yaudah Asya kabur dari kamar pulang deh naik taksi, trus yang kedua kalinyaaa mmmm" Asya tak yakin mengucapkan kalimat dari mulutnya.

"yg kedua gimana?! kok diem ?"

"mmm yg kedua euhhh gimana atuh ih jelasinnya" Asya menatap ibunya yg sudah tau ceritanya, ibunya menghela nafas dan mulai membantu Asya.

"yang kedua Asya bikin selingkuhannya lemes pap"

"maksudnya?"tanya pak damar dengan menautkan alisnya

"Ihhh si papah masa gapaham? itu lho yg biasa mamah lakuin kalo dateng bulan"

Pak Damar yang mendengar penuturan istrinya pun mengerti apa yg dimaksud putrinya, tapi setelah mencerna semuanya matanya membulat sempurna dan langsung menatap horor putri semata wayangnya.

"GILA KAMU ASYA! ITU BUKAN SUAMI KAMU TAPI KAMU LAKUIN ITU SAMA DIA!"

Asya tersentak dan menunduk tak berani menatap wajah ayahnya yg kini penuh amarah.

"Asya gapunya pilihan lain pahhh, setelah itu Asya pulang kok beneran ga sampe hubungan badan. Demi allah pahhh Asya ga bohonggg"

Pak damar memijat pelipisnya, tak percaya dengan apa yg dilakukan anak semata wayangnya itu.

"haishh dahlah kamu masuk kamar sekarang, besok ikut papah ke perusahaan. Pusing papah mikirin kelakuan kamu, heran udah nikah juga masih bertingkah" Asyapun mengangguk dan langsung naik ke kamarnya.

"udahlah pah gausah dibahas lagi, kasian Asya" ucap istrinya

"yayaya bela aja terus anakmu itu, udah tau salah"

"yak! itu juga anak kamu bukan anak aku aja. dahlah mamah males debat sama papah, mending doain hubungan rumah tangga anaknya biar gaberantakan"

Pak Damar hanya mengangguk mengiyakan.

Flashback Off

Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 tapi Asya belum beranjak dari ruanganya, padahal seluruh karyawannya sudah pulang dari satu jam yang lalu. Ia hanya bersandar dan mendengarkan lagu yang ia putar, pikirannya melayang merindukan sosok laki laki yang sudah ia khianati.

"kamu gakangen aku gitu by?" gumamnya.

Chat terakhir mereka hanya sampai Idan yg mengirim bukti transfer dan setelah itu tidak ada lagi, Asya menuruti ucapan kedua orangtuanya untuk tidak mengganggu suaminya dulu, Idan butuh waktu dan Asya mengerti tentang itu. Entah sudah berapa kali Asya menghela nafas, rasanya kini hidupnya begitu berat dan hampa. Asya hanya bangun untuk bekerja dan pulang untuk tidur itu terus yang ia lakukan selama ini.

Dering ponsel membuyarkan lamunan Asya.

"keluar lu, gue didepan" Asya mengerutkan keningnya bingung

"depan mana ? ngapain?"

"perusahaan elu lah dimana lagi, nongki ayoook ih"

"gue gabisa Ran"

"bisa bisaaaa! gue dah ijin ye sama bapa Damar yg cakep itu, dia bilang boleh asal gabalik malem. Cepetan Asyaaaaaaaa"

"iyaiya sabar!"

Setelah Asya mengunci pintu pagar kantornya ia mendapati Ranti sudah berdiri didepan mobilnya.

"lu jalan ?" tanya Asya sambil membuka pintu mobil.

"gojek hehehe, kan ada mobil lu ngapain gue pake mobil yakan?" dengan cengiran tanpa dosa Rantipun masuk duduk disebelah Asya.

"yayaya, mau kemana?" Rantipun memasukan alamat cafe yg akan mereka tuju di maps milik Asya.

"hmhm macem grabcar ya gueee" ujar Asya sambil menjalankan mobilnya.

"hahaha biasanya juga begitu, sensi banget anak pak damar !"

15 menit berlalu mereka berdua pun sampai, jalanan cukup lengang meskipun weekend. Saat keduanya masuk terlihat temantemanya sudah berkumpul disana.

"gue kira berdua aja Ran , ternyata se kampung" cibir Asya sambil berjalan menghampiri meja temantemanya, Ranti yang mendengar pernyataan Asyapun hanya terkikik tanpa bersalah.

FYI, Selama di Bandung Asya memang dilarang keluar rumah oleh orangtuanya selain untuk bekerja, makanya ketika bertemu orang lain atau keramaian ia merasa tidak nyaman. Asya terbiasa dengan kesendirian dan kesepiannya sekarang, yg ia pikirkan hanya rumah tangganya dengan Idan selebihnya ia hanya menyibukan diri dengan rutinitas kerjanya.

"makin cantik aja Sya, beda ye kalo udah nikah mah" cetus Aryo si pemain perempuan.

"yaaa jelasss donggg, tp tergantung isi dompet pasangan sih hahaha" jawab Ranti

yang lainpun ikut menertawakan ucapan Ranti yang menyindir laki laki hidung belang itu. Asya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis.

Sedangkan dilain tempat , Idan baru saja sampai di klinik kecantikan.

"Udah lama mas?" ucap perempuan yg lebih muda darinya itu.

"lumayan, udah selesai kan perawatannya?" tanya Idan

"udah, yuk pergi"

Mereka berduapun jalan menuju mobil yang terparkir, tak lupa Idan membukakan pintu untuk perempuan tersebut.

"kita kemana yang?" tanya Idan

"langsung ke cafe aja mas, tementemenku udah disana. Kamu juga pasti laper kan abis perjalanan jauh."

"jauh? 2 jam juga sampe yey wkwkwk!"

"yayayayaya terserah kamu mas"

Idanpun menjalankan mobilnya menuju cafe yang akan ia kunjungi , selama diperjalanan mereka berdua asik berbincang dan bercanda hingga tak terasa mereka sudah sampai di parkiran cafe tersebut. Dengan gentlenya Idan turun lebih dulu dan membukakan pintu, dan dengan mesranya tangan mereka saling bertaut satu sama lain.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd