Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Nazwa

Mending mana?


  • Total voters
    96
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Chapter 1

Prolog

Hai teman2... Aku mau berbagi kisah nih tentang pengalaman pribadiku yang mungkin ceritanya biasa-biasa saja. Dengan begitu, aku harap pembaca tidak perlu bereskpektasi tinggi mengenai kisahku, toh aku pun juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menambahkan bumbu cerita supaya lebih menarik hehe.

Oh ya sebelumnya perkenalkan namaku Nazjwa, jadi ceritanya saat itu aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA di Kota B dan kebetulan tanggal lahirku bulan Januari sehingga aku sudah beranjak 18 tahun. Dengan usiaku yang cukup bongsor tentunya aku memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari teman-teman sekelasku pada umumnya, yaitu tinggi sekitar 165cm dan berat badan sekitar 68kg. Tentunya dengan ukuranku seperti itu aku sebenarnya tidak gemuk, namun bisa dikategorikan bertubuh montok dengan ukuran lingkar pinggul, paha, dan payudara yang besar. Untuk ukuran payudara pun saat itu aku sudah memakai ukuran 36 dan cup B. Inget 36 tuh ukuran lingkar dada, bukan volume payudara, jadi biar orang ga salah kaprah mengenai ukuran.

Dari cerita ini pun aku tidak mau menceritakan kegiatan sehari-hari di sekolah, tetapi tentang kehidupanku di luar sekolah yaitu saat-saat anak kelas 3 sibuk mempersiapkan bimbel untuk masuk perguruan tinggi negeri favorit. Oh ya satu lagi, aku sebenarnya tergolong orang yang pintar di kelas. Selama kelas 1 sampai 3 aku selalu menjadi juara kelas. Dengan begitu kadang orang menggolongkan aku sebagai anak yang nerd, cupu, dengan kaca mata tebal yang hobinya cuma buku. Namun, sayangnya peringkatku di kelas tidak bisa membantuku lebih banyak karena aku mengambil jurusan IPA di sekolah, sedangkan cita-citaku ingin kuliah di jurusan Hubungan Internasional dengan menjadi diplomat. Jadinya aku harus ikut bimbel agar aku bisa mengejar pelajaran IPS dari nol.

Oh ya, sama seperti anak SMA pada umumnya, aku mempunyai geng atau sahabat dekat di sekolah, sebut saja Fina, Alisha, dan Kiki. Untuk Kiki dia sebenarnya cowok, namun kelakuannya yang melambai sejak kecil membuat dia lebih sering bergaul dengan cewek2 sehingga menjadi objek bullyan cowok2 di kelas. Sisanya kita bertiga muslimah yang alim dengan penampilan selalu berkerudung.

Saat ini aku tinggal ngekost bersama sepupuku yang bernama Salma. Orang tuaku mempercayai Salma untuk menitipkan aku biar aku bisa fokus belajar dengan bimbingan dia. FYI, Kak Salma ini adalah salah satu mahasiswa universitas negeri ternama di Kota B dengan IPK nyaris sempurna 3,9.
Bahkan dia selama SMA pun dia lebih alim karena merupakan lulusan pesantren dan juga santriwati teladan di pondoknya yang dulu. Orang tuaku sendiri saat ini tinggal di luar kota karena ayahku dimutasi dinas di luar daerah, mengingat aku selama ini pergi ke sekolah diantar ayahku karena rumahku berada di luar kabupaten. Dengan demikian, lebih baik menitipkan anaknya ke sepupuku yang ngekost deket kampus dari pada sendirian di rumah dan tidak ada yang mengantar ke sekolah.

Kehidupan Kak Salma dulu dengan sekarang berbanding terbalik 180 derajat. Bahkan orang-orang pun pastinya tidak akan menyangka dengan kak Salma yang sekarang. Sehari-hari kak Salma berpenampilan alim dengan berpakaian gamis. Namun, dia sendiri sudah tidak perawan - untuk ceritanya akan dijelaskan di episode berikutnya. Aku sendiri pernah mergoki Kak Salma ngeseks dengan pacarnya. Dari kejadian itu akhirnya Kak Salma menceritakan semuanya kepadaku awal mula dia mengapa dia bisa seperti ini. Setelah keterbukaannya itu Kak Salma tidak malu2 lagi untuk menyembunyikan semuanya padaku.

Aku Tak Menyangka

Hari ini awal semester genap, Di tahun terakhirku sekolah ini, aku sudah harus fokus untuk belajar agar diterima di kampus impianku. Hari ini kebetulan tidak ada jadwal les di bimbel sehingga aku memutuskan untuk pulang lebih awal.

"Kiki, Alisha, Fina. Aku pulang duluan yaaa...." Aku pun bergegas merapikan buku-buku di meja.
"Yaelah buru-buru amat sih," Sahut Kiki sambil memasang wajah cemberut.
"Iyaaa kenapa buru-buru amat sih, makan dulu napa di kantin" Timpal Alisha membujuk sambil menarik2 pelan tanganku.
"Hari ini aku ga bisa, soalnya udah ada janji sama kak Salma mau cari buku ke gramed"
"Ga asik ah Nazwa mah, paling juga mau nonton drakor sendiri trus kasih spoilernya ke kita2" Sahut Fina sambil beranalisis.
"Iya lu, mentang-mentang jago bahasa Inggris, nonton drakornya duluan pake sub inggris, ga kaya kita-kita mesti nunggu transletnya dulu... Huft" Kiki pun menyilangkan tangannya sambil membuang muka dari aku.
"Kagak yaaa, aku mah orangnya setia kawan, ga kaya si Fina tuh... Waktu UAS kemarin dia dapet contekan pelajaran Mat dari gebetannya tapi ga bagi2 ke kalian!" Aku pun membantah sambil mengompori dua sahabatku tentang kelakuan si Fina.
"Serius Fin," Ujar Alisha sambil mencubit tangan Alisha dengan gemess.
"Wah tega banget lu Fin, kok ga bagi2 ke gue sih, jadinya gue mesti remedial deh" Timpal Kiki yang juga menimpali Alisha dengan cubitannya.
"Yaampun Najwa kok lu ember sih," Fina pun mencubitku "Nazwa mah ngarang bebas yaaa, Aku cuma dikasih tahu lima soal doang kok ga lebih"
"Hehehe, kalian beresin dulu masalah ini yaaa, Aku udh ditunggu mamang ojol tuh di depan, Daaah temen2 gue duluan yaaa" Aku pun pergi meninggalkan para sahabatku sambil tersenyum karena telah menciptakan prahara sehingga aku bebas bisa melepaskan dari jerat mereka.

Jarak Sekolah dengan kosanku tidak terlalu jauh, sekitar 2km, kadang kalau bokek aku suka jalan kaki sambil diet ala-ala, tapi hari ini aku mager sehingga memutuskan naik ojek online.

Sesampainya di kosan, aku buru-buru naik ke kamarku dan Kak Salma yang terletak di lantai dua. Kosan ku ini sebenarnya kosan campur yang isinya ada enam kamar yang isinya lebih banyak orang-orang yang sudah bekerja sehingga kalau siang hari selalu sepi. Di deretan dua dari tiga kamar bawah bahkan diisi oleh karyawan suami-istri yang anaknya dititipkan di kampung halaman. Satu lagi diisi sama bujang lapuk yang ansosnya minta ampun. Mahasiswa cupu yang kerjaannya kupu-kupu dan maen game mulu. Tiga di atas cuma di isi oleh aku dan kak salma karena satu kamar laginya dijadikan gudang, dan satu kamar lagi tidak diisi karena kamarnya diujung sehingga gelap dan lembap jarang ada yang mau isi kamar tersebut.

Ketika aku sudah di lantai dua dan di lantai dua, aku pun bingung. Kenapa di depan pintu ada sepatu kets dan jendela kamar ditutup tirainya. Aku pun bertanya-tanya, ngapain sih siang gini tirai kamar ditutup segala, pastinya di dalam gelap dan pengap juga. Aku pun masih berpikiri positif, mungkin itu sepatunya teman kak salma yang ketinggalan dan kak salma sedang pergi keluar. Namun, ketika aku sedang mencari kunci pintu di dalam tasku sambil berdiri di depan pintu. Aku mendengar suara desahan pria dan wanita di dalam kamar. Terdengar suara pria yang ngos-ngosan dan suara wanita yang menahan desah membuatku terkejut. Aku pun kaget, tanganku bergetar. Aku bingung, suara apa gerangan yang ada dibalik kamar. Aku pun memberanikan sedikit mengintip ke jendela, kebetulan tirainya tidak tertutup rapat.

"Yaaaampun, kak Salma" Aku pun berteriak dalam hati karena terkejut sampai ternganga melihat kelakuan sepupuku yang alim sedang berhubungan seks dengan seorang cowok, yang tidak lain adalah pacarnya kak salma, Rayan.

Hari ini sebenarnya aku memang sudah ada janji dengan kak Salma untuk mencari buku dengan Rayan pacarnya yang emang dia biasanya bawa mobil mercy tua nya. Tapi aku tidak menyangka mereka melakukan perbuatan terlarang itu sambil menunggu ku pulang sekolah.

Terlihat jelas di dalam kamar, Kak Salma dan Rayan tidak menggukan sehelai benangpun. Tubuh mereka pun bercampur peluh keringat. tinggi ku dengan kak Salma sebenarnya tidak berbeda jauh, namun kak salma jauh lebih ramping dibandingkan dengan diriku. Bahkan payudara kak Salma jauh lebih besar volumenya daripada milikku dengan bentuk puting tegak menantang dan areola yang lebar.

Criingg... aku pun tidak sengaja menjatuhkan kunci yang kupegang karena aku sendiri sedang terkejut dengan kejadian yang ada di dalam.

"Siapaa di luar? Nazwa kamu udah pulang?" Terdengar suara di dalam yang sepertinya panik menyadari kedatanganku.

Aku pun kaget dan buru-buru pergi dari depan kamar kosan menuju ke bawah dan berlari keluar pagar kosan sambil tidak mempercayai apa yang telah terjadi...

Bersambung...

Update:
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Izin mendirikan tenda hu
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd