"suster segera bawa ke ruang operasi dan siap kan peralatan untuk operasi" ucap dokter kepada suster untuk segera menyiapkan peralatan.
"baik dok...!!!" ucap suster.
"dok ada apa dengan adik saya ini, apakah kondisi nya serius...?!! tanya mbak Ningsih.
"adik ibu harus segera dilakukan operasi cesar untuk menyelamatkan bayi nya dan diri nya" ucap dokter.
"astagaaa ya sudah dok tolong selamatkan adik saya dan bayi nya" ucap mbak Ningsih.
"saya akan berusaha semaksimal mungkin, tapi di lihat dari kondisi nya sangat kritis dan kemungkinan untuk survive kecil sekali" ucap dokter.
"tidaaak dook, saya mohon selamatkan mereka berdua" teriak mbak Ningsih sambil menangis.
"sebaik nya ibu berdoa kepada yang maha kuasa agar ibu dan bayi nya bisa selamat" ucap dokter.
"tenang bu serahkan semua pada kami dan ibu tunggu di luar karena kami akan segera melakukan operasi" ucap suster sambil menenangkan mbak Ningsih.
"iya mah kita harus tenang dan berdoa supaya Cha-cha dan bayi nya selamat" ucap mas Agung berusaha menenangkan mbak Ningsih.
"mbak... mas... aku takut..." ucap ku sambil menangis.
"tenang Cha percaya kuasa Allah lebih besar dari segala masalah yang ada" ucap mbak Ningsih.
Mbak Ningsih memegang tangan ku dan mengecup dahi ku.... dan aku pun kehilangan kesadaran.
beberapa jam kemudian....
"tiiit... tiiiit... tiiitit...." suara mesin pacu jantung.
"uuuuh...." aku melenguh pelan.
Perlahan-lahan aku membuka mataku....
"a...aaa... aiiir...." ucap ku meminta air.
"cha...!!! kamu sudah sadar..." tanya mbak Ningsih.
Dengan tergesa-gesa mbak ningsih mengambil secangkir air.
"gimana perasaan kamu sekarang cha...?" tanya mbak Ningsih sambil memberiku air minum.
"tubuh ku terasa lemas mbak..." jawab ku pelan.
"mbak panggilin dokter dulu yah cha untuk periksa kondisi kamu" ucap mbak Ningsih.
Ku pegang perut ku dan baru tersadar klo perut ku audah kempes....
"mbak... mana bayi ku...?" tanya ku.
"bayi kamu... hiks...hiks..." belum selesai menjawab mbak Ningsih tiba-tiba menangis.
"kenapa mbak dengan bayi ku...??!" seru ku.
Hati ku mulai gelisah....
"maaf cha bayi kamu tidak selamat..." ucap mbak Ningsih.
"tidaaak... tidaaak...!!! itu tidak mungkin...!!!" teriak ku.
Sekejap aku histeris dan meronta-ronta untuk turun dari tempat tidur untuk keluar melihat bayi ku.
"chaaa...!!! tenang kan dirimu, mbak tau ini sangat berat bagimu... tapi kamu harus tabah...." ucap mbak Ningsih berusaha menenangkan ku.
Tidak berapa lama dokter dan suster datang. suster berusaha menahan ku untuk turun dari tempat tidur.
"dokter apa yang terjadi dengan bayi ku....!!!?" jawab ku dengan histeris.
"maaf bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi bayi ibu tidak bisa bertahan, apa yang ibu alami saat kontraksi itu disebabkan oleh janin bayi ibu yang meronta-ronta karena leher nya terlilit tali pusar..." ucap dokter menjelaskan apa yang terjadi dengan bayi ku.
"tidaaaak....!!! tidak mungkin....!!!! ini pasti mimpi buruk... aaaaaaah...!!!!!" teriak ku kelojotan.
"tenang bu, tenang... suster segera bius pasien...!!!" ucap dokter.
Aku pun di bius dengan penenang dan tidak beberapa lama kemudian aku terlelap tidur....
BERSAMBUNG