Bab 2 Berhadiah Langsung
Novi melihat wajah Budi yang terlihat bengong dan sedang melihat ke arah rok miliknya Rok yang ia pakai adalah rok yang menutupi sampai lututnya ketika ia berdiri, namun karena ia sedang duduk, sepertinya rok itu sedikit naik keatas Novi bermaksud untuk mengambil
spidol yang Bu Indri jatuhkan dan mengembalikannya kepada Bu indri Namun ia melihat Budi bergerak lebih cepat darinya dan sudah menggenggam spidol itu di tangannya Lalu Budi melirik ke arahnya dan Novi melihat Budi hanya diam saja sambil melirik ke arah rok yang ia kenakan Novi pun mengikuti pandangan Budi dan melihat jika pahanya sedikit terbuka dan dia yakin jika
Budi sedang melihat sesuatu di dalam roknya! Novi langsung merapatkan kakinya dan menempatkan tangan di atas roknya secara reflek ia langsung membalikkan badannya menghadap lurus ke depan jantungnya berdegup kencang menyadari bahwa ia telah menunjukkan pemandangan gratis untuk Budi! Mukanya pun memerah, dia tidak bisa marah karena Budi melirik ke arahnya ketika dia juga akan mengambil spidol jadi Novi menyadari jika ada unsur ketidaksengajaan dari kejadian ini dan tidak bisa menyalahkan semua ini sepenuhnya kepada Budi! Lagipula, Novi yakin bahwa Budi tidak akan secara sengaja melakukan hal tersebut hanya untuk mengintip sesuatu di dalam roknya Budi pun sadar ketika Novi
membalikkan badannya ke depan dan menutupi roknya. Dia merasa gugup dan malu, jantungnya berdetak kencang mengingat apa yang telah ia lakukan! Dia tidak tahu harus berkata apa kepada Novi untuk mengatasi situasi yang canggung ini namun Bu Indri menyelamatkan
Budi dari situasi ini dengan menghampiri Budi yang sedang berlutut dan terdiam sambil menggenggam spidol miliknya. "Makasih ya Bud." Indri berterima kasih kepada Budi yang telah mengambilkan spidol miliknya itu sambil tersenyum ramah Budi pun kembali duduk di bangkunya sambil melihat punggung Novi yang duduk dengan tegang Budi bisa melihat pipi dan sebagian lehernya berwarna kemerahan karena malu Novi duduk dengan tegak dan tidak bisa diam seperti orang yang sedang gelisah tangan Budi masih gemetaran dan mulai berkeringat, dia merasa tegang sekali dan takut jika Novi akan memarahinya di depan guru dan teman sekelasnya ini, namun seiring waktu berjalan, mereka berdua masih tidak berbicara satu sama lain yang membuat Budi merasa sedikit lega! Budi tidak ingin dilabeli sebagai pengintip handal di sekolahnya! Setelah bel sekolah tanda pulang berdering Bu Indri pun menyelesaikan pelajarannya dan keluar dari kelas Para murid pun mulai membenahi alat tulis dan buku mereka ke
dalam tas mereka masing-masing, namun ketika semua murid sudah keluar dari kelas, Novi dan Budi tetap duduk di bangkunya masing-masing. Budi ingin meninggalkan kelas dengan secepat mungkin, namun melihat Novi yang diam saja setelah merapikan mejanya, dia merasa canggung dan tidak tahu harus pergi atau tidak Kemudian Budi melihat Novi mengambil handphone miliknya dan mengetik sesuatu. Tak lama kemudian, handphone milik Budi berbunyi, ia pun melihat Novi mengirimkan pesan lewat media chatting kepadanya.
Setiap kelas memiliki grup chat Masing-masing dan tentu saja mereka memiliki kontak masing-masing lalu Budi membaca isi pesan Novi sambil duduk di bangkunya
@vhie : Bud, tadi liat gak?
@bhoedi : nggak, gak liat kok vi.
@vhie : gak liat apa?
@bhoedi : itu nanya apa ?
@vhie : kok balik nanya sih
@bhoedi: ya abis aku juga gak tau kamu nanya apa
@vhie : alesan aja ya...
@bhoedi : maaf vi, tadi gak keliatan kok. aku cuma kaget aja dan gak sengaja juga ngeliat kearah situ.
"Warnanya item yah Bud?", Ucap Novi dengan yang pelan.
"Neggak, pink kok tadi. Bagus lagi ada renda-renda nya". Jawab Budi secara reflek sambil melihat layar handphone miliknya, setelah mengucapkan hal itu namun Budi pun terdiam, matanya terbuka lebar, mulutnya melongo sambil mengangkat wajahnya untuk melihat ke arah Novi yang sama-sama terdiam Budi tidak menyangka Novi akan melakukan hal curang! Dengan bertanya secara langsung ketika mereka melakukan chat di handphone kini Budi benar-benar merasa kaget dan gugup dengan apa yang
baru saja ia katakan! Mengapa ia bisa dengan polos menjawab pertanyaan itu! Ia merasa gagal sebagaiseorang yang Budiman... Namun Novi masih tidak bergerak di kursinya setelah ia mendengar jawaban dari Budi.
Budi bisa melihat Novi masih menundukkan kepalanya, pipi dan ujung telinganya pun terlihat merah dari belakang. "A..anu Nov. Maaf gak sengaja! Sumpah deh, jangan marah Nov!" Budi berkata dengan tergesa-gesa dan gugup ia khawatir jika Novi marah atau akan menangis mengetahui apa yang telah Budi lakukan padanya akan tetapi, tak lama kemudian Budi bisa mendengar suara lembut dan pelan yang berasal dari Novi, "Jangan bilang siapa-siapa ya Bud.." Mendengar suara malu-malu dari Novi itu, Budi pun kaget. Dia sudah berniat untuk pasrah menerima hukuman dari Novi bila memang Novi marah tapi ternyata Novi lebih khawatir bila Budi menyebarkan kejadian ini pada teman-teman sekelasnya!
Lalu Budi melihat Novi membetulkan rambut depannya ke belakang telinga dan berkata, "Aku pulang duluan ya Bud.."Kamu.. Jangan di inget loh yang tadi.." Ucap Novi sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Budi.
Budi dengan mulutnya yang masih terbuka itu hanya bisa melihat Novi yang berjalan terburu-buru keluar kelas. Ia berpikir bahwa itu adalah suara yang paling indah yang pernah ia dengar suara Novi yang lembut, pelan dan
terdengar malu-malu itu membuat jantung Budi berdebar-debar dan memenuhi pikirannya tentu saja pemandangan diantara kedua paha Novi pun ikut memenuhi pikiran budi
Budi tersadar sesaat kemudian dan melihat ada tanda ceklis pada tanda Quest di layarnya. Dia pun menyentuh tanda itu dan melihat tulisan "Terima Hadiah’.
Budi langsung menyentuh tulisan itu dan tiba-tiba di depan mejanya muncul uang lembaran seratus ribu. Budi sangat terkejut dengan uang yang tiba-tiba muncul di mejanya itu lalu dia mengambilnya pelan-pelan dan melakukan 3D; dilihat, diraba, diterawang dan
menemukan bahwa uang itu adalah uang asli dan bukan uang monopoli ataupun uang mainan bergambar barbie!
Tangannya gemetaran dan dia masih kebingungan ia pun langsung melirik kekiri dan kekanan untuk memastikan
tidak ada yang melihatnya. Lalu dia langsung memasukan
uang itu ke dalam saku celananya dengan sesegera mungkin kemudian Budi berjalan pelan-pelan seperti maling dan menuju keluar Kelas. Di luar Kelas dia masih melirik ke kiri dan kanannya, namun di sekitar kelasnya tidak ada Slapa-siapa, dan hanya ada beberapa siswa di kejauhan yang sedang mengobrol dan bersiap-siap melakukan kegiatan ekstrakurikuler budi merasa senang karena mendapatkan uang itu, dia tidak menyangka bahwa layar itu tidak berbohong dan memberikan hadiah seperti yang tertulis di layar. Dia menggenggam tangannya dengan erat dan berpikir 'Puja cd Novi!' Rasasenang nya melebihi rasa senang yang dia rasakan ketika menerima hadiah dua ribu dari dalam bungkus snack di warungnya.
Dia pun segera berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumahnya dengan segera. Budi merasa hari ini penuh dengan kejutan, dan dia berharap bahwa dia bisa mengubah nasibnya dengan bantuan layar mesu... layar
ajaib ini!