Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Copas Budi budiman dan Layar sakti

Status
Please reply by conversation.

viandesu1337

Kakak Semprot
Daftar
20 Apr 2021
Post
196
Like diterima
1.382
Lokasi
Loka Jaya
Terakhir diubah:
Bab 1 Budi Budiman

Siswa SMA kelas 12
sedang duduk di kursi kelasnya.
Namun, saat ini dia tidak memperhatikan penjelasan
seorang guru matematika yang
sedang memberi penjelasan di
depan kelas dan hanya Memandangi siswi yang duduk di depannya.
Siswa itu duduk di bangku paling
belakang di kelasnya, dan di
depannya duduk siswi yang paling
cantik di kelasnya. Nama siswa itu adalah Budi budiman Sampai usia nya yang 18 tahun ini dia masih bertanya-tanya kenapa orang tuanya memberi nama seperti itu padanya, namun dia memutuskan untuk bersyukur dan menerima nama tersebut dengan ber...senang hati!
Budi mengambil jurusan IPA dan
berada di kelas IPA 2. Kelas IPA 2 memiliki 40 siswa-siswi dan dia hanya berada di tengah-tengah dalam hal kepintaran Budi berasal dari keluarga yang sederhana, Ayah dan Ibu nya memiliki warung di rumahnya, dan itulah mata pencaharian mereka
untuk hidup sehari-hari. Dia memiliki seorang kakak perempuan yang berumur 25 tahun dan sudah menikah, kini kakaknya itu tinggal bersama suaminya di Bogor sehingga Budi hanya tinggal bersama kedua
orangtuanya. Budi melihat ke arah depan sambil memijat dahi nya. Novi, wanita paling cantik di kelasnya itu memiliki kulit yang putih mulus, rambut panjang hitam yang lurus sampai punggungnya dari belakang pun dia terlihat sangat cantik, Budi terbayang wajah Novi yang putih bersih, dan bibir pink yang tipis itu melengkapi kecantikannya. Novi memiliki tinggi 165 cm dan tubuh yang sedang, dan Budi pun merasa cocok jika Novi dan dirinya berjalan berduaan dengan tingginya yang 174 cm Budi memiliki rambut pendek
hitam dan wajah yang biasa saja,
namun dia memiliki kharisma
yang menawan dan membuat
orang berpikiran baik tentangnya.
Dia dikenal sebagai siswa yang sopan dan ramah pada semua orang, dan pelajar lain di sekolah pun ramah padanya karena dia sangat sopan dan selalu tersenyum ketika berbicara. Akan tetapi, dia tidak memiliki banyak teman dekat karena dia tetap menjaga jarak dengan sekitarnya.
Saat ini, Budi sedang kebingungan
dengan apa yang harus dia lakukan.
Dia melihat ke depan sambil memijat dahinya, di depannya terlihat layar hologram yang hanya bisa dilihat oleh dirinya saja! Disana ada tanda bergambar lembaran kertas dan bertuliskan "Quest".
Budi sudah seminggu melihat hal
ini dan hanya mengacuhkannya
saja dan berpikiran bahwa dia
berhalusinasi, karena ketika dia
bertanya pada Ibunya, Ibunya
langsung memegang dahi Budi dan
bertanya jika Budi ingin pergi ke
rumah sakit untuk diperiksa!
Bahkan Ibunya bertanya apakah
dia mabuk minuman keras atau ikut-ikutan meniru anak nakal ngelem yang sedang marak diberitakan di TV.
Akhirnya Budi pun menyerah ketika melihat reaksi Ibunya Ketika Budi menyentuh tanda Quest itu, di depannya layar itu berubah dan disana terlihat.
Quest : mencari tahu warna celana
dalam Novi, kelas 12 IPA 2.
Hadiah : Uang tunai Rp 100.000
"Hah... bisa gila Aku..’ Budi memijat-mijat dahinya sambil berpikir, dia tidak tahu apa yang salah pada dirinya dia hanya memungut berlian
berwarna merah tua yang terjatuh
dari langit, saat itu dia sedang
duduk sambil bermain game di
handphone saat begadang di malam minggu namun tiba-tiba ia melihat cahaya yang jatuh ke halamannya dari luar jendela, dia pun menemukan
berlian ini dan memungutnya.
 
Terakhir diubah:
Lalu tiba-tiba berlian itu menghilang dan layar ini mulai muncul sejak saat itu. Budi sudah mencari informasi di internet tentang batu berlian yang aneh namun tidak menemukan apapun yang dia cari, hanya cerita tentang sesuatu yang mistis ataupun sejenisnya Saja. Dia pun menyerah dan mengacuhkannya saja sampai saat ini, nhamun karena sudah seminggu layar ini tak kunjung hilang, dia pun mulai penasaran dan ingin tahu apakah layar ini benar-benar bisa memberikannya hadiah,
karena uang seratus ribu merupakan jumlah yang besar
untuk Budi, dan dia ingin menabung untuk biaya kuliah
ataupun modal untuk bekerja nanti setelah dia lulus sekolah. Budi tidak ingin memberatkan orang tuanya karena dia tahu biaya kuliah sangatlah besar untuk keluarga sederhananya. Dia bersyukur dengan keadaannya
yang masih bisa bersekolah dan memutuskan ingin cepat-cepat mencari uang untuk membantu keluarganya memperbesar warungnya. Namun karena Quest ini sangat
berbahaya dan Budi pun tidak mengetahui cara untuk melihat warna celana dalam Novi! Budi merasa malu dengan dirinya sendiri karena dia memikirkan bagaimana cara mengintip celana dalam seorang teman kelasnya.
Dia pun menggeleng-gelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran kotornya.

Novi adalah perempuan yang ramah dan ceria, ia merasa malu telah berpikiran buruk kepadanya, namun di sisi yang lain, dia juga tertarik untuk mengetahui hal terlarang ini! Membayangkan celana dalam dan paha mulus Novi dibalik rok nya itu. Budi menelan ludahnya dan mulai menggelengkan kepalanya lagi untuk menjernihkan
pikirannya. Dia tersadar dari lamunannya ketika dia melihat guru matematika Bu Indri yang sedang ada di samping meja nya. Bu indri melihat Budi sambil tersenyum,dan anak-anak di Kelas pun melirik ke arahnya sambil berusaha menahan tawa.
"Kenapa Budi, lagi ada masalah?" Tanya Bu indri sambil terlihat khawatir dengan muridnya. Bu indri merupakan guru matematika sekaligus wali kelas 12 IPA 2. Dia khawatir melihat Budi yang dari tadi melamun dan menggelengkan kepalanya seperti orang yang sedang terbebani masalah besar. "Enggak apa-apa Bu, maaf saya ga memperhatikan penjelasannya.." Jawab Budi sambil tersenyum malu.

Budi benar-benar merasa malu ketika semua orang di kelas melihat ke arahnya yang ketahuan melamun, bahkan Novi pun tersenyum kecil padanya! Budi tidak mungkin menjawab pertanyaan Bu Indri dan memohonnya untuk membantu dirinya untuk mengintip celana dalam Novi bukan? Jadi dia hanya bisa menjawab Bu Indri dengan senyum malunya Saja. Kalau ada masalah bilang ke Ibu aja ya, Ibu kan wali kelas kamu, jadi kamu gak usah malu-malu" Jawab Bu indri dengan perhatian sambil mengerutkan dahinya. Indri hanya khawatir siswa di kelasnya ini sedang menghadapi masalah. Iya Bu..
Budi semakin merasa bersalah telah membuat wali kelasnya khawatir karena pikiran joroknya itu.
Bu indri pun membalikkan badannya agar bisa kembali ke depan kelas, namun ketika dia berada di samping kursi Novi,spidol yang dia pegang terjatuh ke lantai tanpa dia sadari dan dia tetap berjalan ke depan. Budi pun secara reflex berniat mengambilnya dan menundukan
badannya untuk mengambil spidol itu Ketika spidol itu sudah berada di genggamannya dia menoleh ke arah Novi yang juga akan menundukan badannya sambil duduk Kaki putih mulusnya terbuka sedikit dan Budi bisa melihat
bahwa di antara celah-celah paha putih yang mulus itu, terlihat sedikit bagian depan celana dalam Novi. 'Pink..' Ucap Budi dalam pikirannya dengan mata yang membesar.
 
Bab 2 Berhadiah Langsung


Novi melihat wajah Budi yang terlihat bengong dan sedang melihat ke arah rok miliknya Rok yang ia pakai adalah rok yang menutupi sampai lututnya ketika ia berdiri, namun karena ia sedang duduk, sepertinya rok itu sedikit naik keatas Novi bermaksud untuk mengambil
spidol yang Bu Indri jatuhkan dan mengembalikannya kepada Bu indri Namun ia melihat Budi bergerak lebih cepat darinya dan sudah menggenggam spidol itu di tangannya Lalu Budi melirik ke arahnya dan Novi melihat Budi hanya diam saja sambil melirik ke arah rok yang ia kenakan Novi pun mengikuti pandangan Budi dan melihat jika pahanya sedikit terbuka dan dia yakin jika
Budi sedang melihat sesuatu di dalam roknya! Novi langsung merapatkan kakinya dan menempatkan tangan di atas roknya secara reflek ia langsung membalikkan badannya menghadap lurus ke depan jantungnya berdegup kencang menyadari bahwa ia telah menunjukkan pemandangan gratis untuk Budi! Mukanya pun memerah, dia tidak bisa marah karena Budi melirik ke arahnya ketika dia juga akan mengambil spidol jadi Novi menyadari jika ada unsur ketidaksengajaan dari kejadian ini dan tidak bisa menyalahkan semua ini sepenuhnya kepada Budi! Lagipula, Novi yakin bahwa Budi tidak akan secara sengaja melakukan hal tersebut hanya untuk mengintip sesuatu di dalam roknya Budi pun sadar ketika Novi
membalikkan badannya ke depan dan menutupi roknya. Dia merasa gugup dan malu, jantungnya berdetak kencang mengingat apa yang telah ia lakukan! Dia tidak tahu harus berkata apa kepada Novi untuk mengatasi situasi yang canggung ini namun Bu Indri menyelamatkan
Budi dari situasi ini dengan menghampiri Budi yang sedang berlutut dan terdiam sambil menggenggam spidol miliknya. "Makasih ya Bud." Indri berterima kasih kepada Budi yang telah mengambilkan spidol miliknya itu sambil tersenyum ramah Budi pun kembali duduk di bangkunya sambil melihat punggung Novi yang duduk dengan tegang Budi bisa melihat pipi dan sebagian lehernya berwarna kemerahan karena malu Novi duduk dengan tegak dan tidak bisa diam seperti orang yang sedang gelisah tangan Budi masih gemetaran dan mulai berkeringat, dia merasa tegang sekali dan takut jika Novi akan memarahinya di depan guru dan teman sekelasnya ini, namun seiring waktu berjalan, mereka berdua masih tidak berbicara satu sama lain yang membuat Budi merasa sedikit lega! Budi tidak ingin dilabeli sebagai pengintip handal di sekolahnya! Setelah bel sekolah tanda pulang berdering Bu Indri pun menyelesaikan pelajarannya dan keluar dari kelas Para murid pun mulai membenahi alat tulis dan buku mereka ke
dalam tas mereka masing-masing, namun ketika semua murid sudah keluar dari kelas, Novi dan Budi tetap duduk di bangkunya masing-masing. Budi ingin meninggalkan kelas dengan secepat mungkin, namun melihat Novi yang diam saja setelah merapikan mejanya, dia merasa canggung dan tidak tahu harus pergi atau tidak Kemudian Budi melihat Novi mengambil handphone miliknya dan mengetik sesuatu. Tak lama kemudian, handphone milik Budi berbunyi, ia pun melihat Novi mengirimkan pesan lewat media chatting kepadanya.
Setiap kelas memiliki grup chat Masing-masing dan tentu saja mereka memiliki kontak masing-masing lalu Budi membaca isi pesan Novi sambil duduk di bangkunya

@vhie : Bud, tadi liat gak?
@bhoedi : nggak, gak liat kok vi.
@vhie : gak liat apa?
@bhoedi : itu nanya apa ?
@vhie : kok balik nanya sih :(
@bhoedi: ya abis aku juga gak tau kamu nanya apa
@vhie : alesan aja ya...
@bhoedi : maaf vi, tadi gak keliatan kok. aku cuma kaget aja dan gak sengaja juga ngeliat kearah situ.

"Warnanya item yah Bud?", Ucap Novi dengan yang pelan.
"Neggak, pink kok tadi. Bagus lagi ada renda-renda nya". Jawab Budi secara reflek sambil melihat layar handphone miliknya, setelah mengucapkan hal itu namun Budi pun terdiam, matanya terbuka lebar, mulutnya melongo sambil mengangkat wajahnya untuk melihat ke arah Novi yang sama-sama terdiam Budi tidak menyangka Novi akan melakukan hal curang! Dengan bertanya secara langsung ketika mereka melakukan chat di handphone kini Budi benar-benar merasa kaget dan gugup dengan apa yang
baru saja ia katakan! Mengapa ia bisa dengan polos menjawab pertanyaan itu! Ia merasa gagal sebagaiseorang yang Budiman... Namun Novi masih tidak bergerak di kursinya setelah ia mendengar jawaban dari Budi.
Budi bisa melihat Novi masih menundukkan kepalanya, pipi dan ujung telinganya pun terlihat merah dari belakang. "A..anu Nov. Maaf gak sengaja! Sumpah deh, jangan marah Nov!" Budi berkata dengan tergesa-gesa dan gugup ia khawatir jika Novi marah atau akan menangis mengetahui apa yang telah Budi lakukan padanya akan tetapi, tak lama kemudian Budi bisa mendengar suara lembut dan pelan yang berasal dari Novi, "Jangan bilang siapa-siapa ya Bud.." Mendengar suara malu-malu dari Novi itu, Budi pun kaget. Dia sudah berniat untuk pasrah menerima hukuman dari Novi bila memang Novi marah tapi ternyata Novi lebih khawatir bila Budi menyebarkan kejadian ini pada teman-teman sekelasnya!
Lalu Budi melihat Novi membetulkan rambut depannya ke belakang telinga dan berkata, "Aku pulang duluan ya Bud.."Kamu.. Jangan di inget loh yang tadi.." Ucap Novi sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Budi.
Budi dengan mulutnya yang masih terbuka itu hanya bisa melihat Novi yang berjalan terburu-buru keluar kelas. Ia berpikir bahwa itu adalah suara yang paling indah yang pernah ia dengar suara Novi yang lembut, pelan dan
terdengar malu-malu itu membuat jantung Budi berdebar-debar dan memenuhi pikirannya tentu saja pemandangan diantara kedua paha Novi pun ikut memenuhi pikiran budi
Budi tersadar sesaat kemudian dan melihat ada tanda ceklis pada tanda Quest di layarnya. Dia pun menyentuh tanda itu dan melihat tulisan "Terima Hadiah’.

Budi langsung menyentuh tulisan itu dan tiba-tiba di depan mejanya muncul uang lembaran seratus ribu. Budi sangat terkejut dengan uang yang tiba-tiba muncul di mejanya itu lalu dia mengambilnya pelan-pelan dan melakukan 3D; dilihat, diraba, diterawang dan
menemukan bahwa uang itu adalah uang asli dan bukan uang monopoli ataupun uang mainan bergambar barbie!
Tangannya gemetaran dan dia masih kebingungan ia pun langsung melirik kekiri dan kekanan untuk memastikan
tidak ada yang melihatnya. Lalu dia langsung memasukan
uang itu ke dalam saku celananya dengan sesegera mungkin kemudian Budi berjalan pelan-pelan seperti maling dan menuju keluar Kelas. Di luar Kelas dia masih melirik ke kiri dan kanannya, namun di sekitar kelasnya tidak ada Slapa-siapa, dan hanya ada beberapa siswa di kejauhan yang sedang mengobrol dan bersiap-siap melakukan kegiatan ekstrakurikuler budi merasa senang karena mendapatkan uang itu, dia tidak menyangka bahwa layar itu tidak berbohong dan memberikan hadiah seperti yang tertulis di layar. Dia menggenggam tangannya dengan erat dan berpikir 'Puja cd Novi!' Rasasenang nya melebihi rasa senang yang dia rasakan ketika menerima hadiah dua ribu dari dalam bungkus snack di warungnya.
Dia pun segera berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumahnya dengan segera. Budi merasa hari ini penuh dengan kejutan, dan dia berharap bahwa dia bisa mengubah nasibnya dengan bantuan layar mesu... layar
ajaib ini!
 
Terakhir diubah:
Bab 3 Terlanjur Basah
Budi baru saja berjalan lima langkah dari gerbang ketika tiba-tiba dia melihat tanda seru di ikon Quest yang ada di pojok pandangan matanya Budi merasa heran dengan adanya tanda seru di ikon Quest yang berada dalam layar transparan di pandangannya ini Karena ketika Budi mendapatkan Quest untuk melihat celana dalam Novi, dia hanya melihat tanda titik merah di atas ikon Quest Budi menyentuh tanda quest itu secara sembunyi-sembunyi agar tidak ada yang melihatnya menyentuh udara kosong di depannya Quest Darurat!: Selamatkan Bu indri dari tabrakan mobil di depan gerbang sekolah. Hadiah spesial: Strength Candy x1, Basic Telekinesis for Dummy! Book Budi melihat layarnya sambil terkejut membaca bahwa Ouest ini berhubungan dengan wali kelasnya! Dia bahkan tidak berpikir panjang tentang hadiah dari Quest ini dan langsung membalikkan badannya lalu dia melihat Bu Indri sedang berada di pinggir jalan sambil menerima panggilan telepon. Bu Indri sedang berbicara sambil tersenyum dan tidak memperhatikan jalan raya kemudian Budi melihat mobila ngkutan umum dari kejauhan yang melaju dengan cepat Indri sedang menerima telepon dari orang tuanya, karena dia mengajar di sekolah yang berbeda kota dari tempat tinggalnya, dia terpaksa harus meninggalkan orang tuanya di rumah dan tinggal di kontrakan dekat sekolah nya Kontrakan Indri berada tidak jauh dari Sekolah dan hanya perlu menyebrang dan berjalan sekitar 100 meter saja dari sekolah Ketika dia sedang berbicara dengan ibunya, dia sangat senang dan secara tidak sadar berbicara sambil tersenyum. Indi baru saja akan pulang ke kontrakannya karena hari ini tidak ada meeting seusai mengajar sehingga dia bisa pulang dengan cepat. Ketika dia akan melangkahkan kakinya untuk menyebrang, dia merasa bahwa dia dipeluk dan ditarik oleh seseorang dari belakangnya Orang itu pun terjatuh dan Indri ikut terjatuh sambil bersandar di dada orang tersebut dan tak lama kemudian ketika ia akan berteriak marah pada orang tersebut, ia melihat mobil angkutan umum yang melaju cepat di depan matanya! Semuanya berjalan dengan cepat Dari ketika ia dipeluk, terjatuh, serta akan mulai berteriak, sampai melihat mobil itu melaju dengan cepat! Mulutnya yang sudah terbuka lebar dan siap berteriak terdiam sejenak Indri memandangi jalan yang baru saja akan dia sebrangi dengan wajah yang shock tangannya gemetaran dan dia berkeringat dingin di punggungnya Indri begitu dekat dengan kematian! Jika orang itu terlambat menariknya dari jalan, mungkin dia tidak akan selamat dari tabrakan mobil itu Para murid dan guru di sekitar pun terkejut dan berteriak melihatk ejadian yang tiba-tiba ini bahkan security sekolah punl angsung berlari menuju Indri biasanya security selalu membantu murid untuk menyebrang, namun para murid sudah banyak yang pulang dan tinggal beberapa murid yang menunggu jemputan orang tuanya saja yang masih berada di gerbang. "Bu..! Bu Indri gak apa-apa kan!" Budi bertanya agak keras sambil menggoyangkan tangannya yang memeluk erat indri di bagian perutnya "A..ah..Bu..Budi bukan..?", tanya Indri sambil menoleh ke arah wajah Budi yang ada di belakangnya. Ia secara reflek menoleh ke arah Budi karena dia mengenal suara Budi. "Iya Bu, Ibu ada yang terluka nggak?" Jawab Budi sambil membantu mengangkat badan Indri yang sepertinya sangat lemas namun setelah dia berdiri dan membantu Indri berdiri, dia terkejut melihat bagian belakang rok panjang Indri sedikit basah lalu ia langsung berpikir jika Indri mungkin mengompol sedikit karena shock dan takut akan kejadian yang hampir merenggut nyawanya ini!
Budi langsung melepaskan tas sorennya dan memakaikan tas itu pada Indri dan memposisikan tas itu di area belakang agar bisa menyembunyikan bagian rok milik Indri yang basah Budi tidak tega jika orang-orang tahu bahwa Bu Indri ketakutan sampai mengompol! Meskipun itu hal yang wajar mengingat kejadian yang hampir merenggut nyawanya ini, namun tetap saja Indri pasti malu jika orang-orang tahu bahwa dia mengompol.. Indri agak terkejut ketika Budi memakaikan tas sorennya itu dengan tiba-tiba nmun dia menutup mulutnya ketika Budi berbisik "rok Ibu basah, pake tas Budi biar gak keliatan" Barulah Indri menyadari bahwa celana dalamnya sedikit basah yang menandakan ia mengompol secara tak sengaja! Tiba-tiba wajahnya memerah karena menyadari bahwa dia mengompol di usianya yang sudah 27 tahun ini "Makasih Bud", Indri berterima kasih pada Budi dengan bisikan pelan yang hanya bisa didengar oleh Budi seorang. Guru dan security pun mulai menghampiri Indri dengan panik salah satu dari mereka pun berteriak untuk memberhentikan angkutan umum itu namun angkutan umum itu sudah terlihat jauh dari gerbang sekolah, Indri hanya bisa menanggapi pertanyaan mereka dan menjawab bahwa ia baik-baik saja berkat pertolongan Budi Kemudian ia pun pamit dan mengatakan bahwa Budi akan
mengantarnya pulang ke kontrakannya dan memberikan tas yang berat karena berisi macam-macam buku kepada Budi untuk dibawakan ke kontrakannya lalu ia berkata bahwa dia akan membawa tas Budi agar Budi tidak terlalu terbebani dengan berat Tasnya Budi pun mengikuti Indri ke kontrakannya sambil berjalan pelan-pelan..........

Budi sedang duduk di sofa ruangan tamu rumah Indri, kontrakan Indri tidak terlalu besar dan hanya memiliki satu ruang tamu, kamar, dapur, dan kamar mandi saja Budi menunggu Indri yang sedang pergi ke kamar mandi setelah membawa celana dalam yang disembunyikan di dalam lipatanbaju gantinya Budi pun merasa malu dan canggung karena kejadian ini namun dia bersyukur karena dia berhasil mencegah kejadian mengenaskan itu dan Indri bisa pulang dengan selamat. "Maaf lama bud", Ucap Indri yang baru saja kembali dari kamar mandi dan sudah mengganti pakaiannya, Indri terlihat canggung dan masih shock karena kejadian tadi lalu ia duduk di sebelah Budi karena di ruang tamunya hanya ada satu sofa saja. "Gak apa-apa Bu, yang penting Ibu udah selamat sampe rumah dan gak kenapa-kenapa." Ucap Budi dengan senyum kecilnya "Haduh.. serem ih.. Ibu gak nyangka bakal ada kejadian kaya gitu, untung aja kamu cepet-cepet meluk Ibu dari belakang.." Indri baru tersadar jika ia mengucapkan kata yang aneh dan bisa menghasilkan kesalah-pahaman bila didengarkan oleh orang lain. "Eh..maaf, narik Ibu dari belakang maksudnya", Ucap Indri yang ingin membetulkan ucapan sebelumnya "Uh.. Ya kebetulan aja aku lagi liat Ibu yang mau nyebrang jalan, terus ada angkot kenceng dari jauh tapi lain kali hati-hati Bu, pasti banyak yang sedih kalau ada apa-apa sama Ibu." Budi juga merasa malu mendengar
Indri yang mengetahui ia memeluknya dari belakang namun ia tetap berkata dengan penuh perhatian kepada Indri Karena Indri adalah wali kelas yang baik dan perhatian terhadap murid-muridnya, dia baru saja dipindahkan ke sekolah ini saat Budi naik ke kelas 12. Kebaikan Indri sangat terkenal di sekolah, apalagi Indri memiliki
wajah yang cantik, masih muda dan belum menikah Indri adalah guru idaman para lelaki di sekolah! Bahkan sering ada yang iseng dan menyatakan cinta sebagai candaan di sekolah, dan Indri pun tidak marah dan hanya menertawai candaan mereka Indri tersentuh mendengar perkataan Budi yang serius, dia sadar akan kesalahannya karena menelepon sambil berjalan, dia seharusnya memberikan contoh yang baik namun ternyata dia malah memberikan contoh yang buruk dalam kejadian ini "Maaf Bud, Ibu yang salah karena gak merhatiin jalan, makasih ya", Ucap Indri dengan wajah yang merasa bersalah Ia adalah seorang guru yang seharusnya menjadi teladan bagi para murid namun kali ini ia malah memberikan contoh yang buruk pada semua orang "Gak sepenuhnya salah Ibu juga sih, supir angkotnya juga sama-sama salah Udah tau di depan sekolah banyak yang nyebrang, malah ngebut seenaknya gitu." Ucap Budi dengan nada yang kesal dia merasa marah dengan supir angkutan umum tersebut! "Makasih Bud, kamu emang murid kesayangan Ibu yang paling baik!" Indri tersenyum melihat kepedulian Budi pada dirinya itu, dia merasa senang ada yang memperhatikannya yang sudah dewasa ini "Sama-sama Bu, Budi kan murid Budiman. Oh iya.." Perkataan Budi terhenti ketika ia melihat tanda titik merah (Selanjutnya akan disebut tanda pemberitahuan/notifikasi) di atas ikon quest dia tidak menyentuh tanda itu dan hanya melihat dan berpikir bahwa dia penasaran ingin membukanya, namun tiba-tiba layar itu pun bereaksi sama seperti ketika Budi menyentuhnya dengan tangan di bawah Quest darurat tadi terdapat Quest baru, Quest : Mencari tahu warna celana dalam Indri yang ada di kamar mandi Hadiah : Uang tunai Rp 100.000 "Kenapa Bud?" Tanya Indri yang menunggu perkataan Budi selanjutnya "Aa..anu Bu maaf, Budi numpang ke kamar mandi Bu, udah kebelet banget." Budi merasa malu dan bersalah! Tapi karena dia sudah melihat celana dalam Novi dan menerima hadiah dari layar ajaibnya ini, dia sudah terlanjur mengetahui bahwa layar hologramnya itu memang memberikannya uang asli! Meskipun ia masih merasa aneh mengapa semua Quest yang ia terima sampai saat ini sangat mesum dan cabul yang berhubungan dengan
celana dalam! Namun demi uang yang cukup besar untuk dirinya, ia 'terpaksa' melakukan Quest yang ia terima. Ia sama sekali tidak memiliki niatan mesum seperti itu! Itulah yang ia ucapkan berkali-kali dalam pikirannya untuk membenarkan perilakunya... Selama dia tidak mencuri dan memberikan kerugian apapun kepada orang lain apalagi ia hanya melihatnya saja dan tidak melakukan hal aneh kepada sehelai kain tersebut, lagipula dia juga tidak tahu apa yang akan terjadi jika Quest itu tidak terpenuhi Kesempatan untuk mengetahui celana dalam Indri yang basah hanya bisa dia lakukan sekarang juga Karena dia tidak mungkin bisa bertanya 'apa warna celana dalam yang ibu pakai kemarin?' keesokan harinya kepada Indri! Budi yakin ia akan dicoret dari kartu keluarganya bila Indri melaporkan apa yang Budi tanyakan kepada orang tuanya Jadi dia memutuskan untuk melakukannya sekarang juga Budi berpikir, "Terlanjur basah, berenang sekalian deh'.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd