Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 351 75,8%
  • cerita

    Votes: 101 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,7%
  • action

    Votes: 106 22,9%

  • Total voters
    463
Pada suatu hari ada seorang gadis yang duduk sendirian di sebuah gazebo yang sedang mengamati kolam ikan.
“Ketua Shen akan menikah dan setelahnya mereka kembali maka bencana akan telah mulai yang mana putri Fan Bingbing yang mulai menyelidiki keberadaan pengkhianat di Divisi Shan dan saat itu juga aku mulai cemas”,batin Maidina yang kemudian berdiri terus bersandar di pilar gazebo sambil mengamati ikan di kolam.
Maidina
“Dan juga mungkin terlalu bodoh yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin aku dapatkan yaitu mendapatkan ruang di hati ketua Shen dan aku juga sadar setelah putri Zhang YuQi bersalin maka aku tidak diperlukan lagi disini”,batin Maidina yang mangamati air di kolam.
“Ya ,Allah…ampunilah hambamu ini yang telah berbuat dosa karena hamba telah jatuh hati kepada suami orang dan tidak tahu diri padahal hamba ini hanya putri kepala Suku yang berbeda dengan mereka semua istri ketua Shen yaitu putri kerajaan”,batin Maidina sambil menengadah ke langit.
“Maidina”,suara wanita di belakangnya maka Maidina membalikkan badannya ke wanita itu yang tak lain Meifeng.
Meifeng aka Michiko
“Putri Meifeng”,ucap Maidina sambil berlutut di hadapan Meifeng lalu ia meninggalkan gazebo.
“Maidina,kamu jangan pergi sebab aku mau bicara”,ucap Meifeng yang menghentikan langkah Maidina terus kembali dengan menghadap Meifeng.
“Ya,putri Meifeng”,ucap Maidina yang berlutut di hadapannya sekali lagi.
“Kamu duduk disini”,perintah Meifeng sambil menunjuk kursi di hadapan Meifeng duduk maka Maidina langsung duduk di kursi yang ditunjuk Meifeng.
“Maidina,kamu berasal dari mana?”tanya Meifeng yang menatap Maidina yang menundukkan kepala tanpa berani melihat Meifeng.
“Hamba berasal dari suku Uighur”,jawab Maidina dengan berusaha tenang.
“Lalu tugasmu yang sebelum menjadi perawat putri Zhang YuQi?”tanya Meifeng
“Sebelumnya saya sebagai perwira administrasi yang mendapat perintah langsung oleh jendral Shen Long untuk menyalin semua data prajurit Divisi Shan sebagai buku cadangan apabila terjadi sesuatu dengan buku data prajurit seperti kebakaran atau bencana lainnya”,jelas Maidina.
“Lalu kenapa sekarang kamu menjadi perawat Zhang YuQi didalam persalianan”,tanya Meifeng.
“Sekali lagi saya mendapat perintah langsung dari jendral Shen Long dikarenakan saya juga tahu ilmu persalianan”,ucap Maidina dengan penuh keyakinan.
“Sekarang saya mau tanya sesuatu ke kamu tentang pertemuanmu dengan sesorang di klentheng dan siapakah dia?”tanya Meifeng yang sontak membuat Maidina kaget.
“Dia sepupu hamba”,ucap Maidina dengan berusaha tenang agar Meifeng tidak curiga.
“Kamu jangan bohong kepadaku atau aku panggil penjaga untuk menangkapmu sebab kamu adalah pengkhianat yang sebenarnya Divisi Shan”,ancam Meifeng.
Maidina
“Mohon ampun Putri Meifeng sebab hamba tidak berani berbohong kepada Putri Meifeng,”ucap Maidina yang langsung berlutut di hadapan Meifeng.
“Katakan sejujurnya siapa dirimu dan apa hubunganmu dengan aliran Teratai Putih”,ancam Meifeng yang berdiri di hadapannya.
“Hamba minta ampun sebab hamba tidak tahu kelompok itu”,ucap Maidina dengan menundukkan kepalanya.
“Kamu bohong sebab aku mengenal orang yang kamu temui di klentheng adalah Meilin dan aku mendengar semuanya apa yang kalian bicarakan dan cepat katakan siapa dirimu atau aku panggil pengawal”,ucap Meifeng yang menatap tajam ke Maidina.
“Baiklah,hamba mengaku bahwa hamba memang anggota aliran Teratai Putih dan tugas hamba menjaga semua istri jendral Shen Long dan kumohon Putri Meifeng jangan memanggil penjaga untuk menangkap hamba”,Jawab Maidina yang mengadah ke Meifeng.
“Baiklah ,sekarang kamu kembali duduk”,ucap Meifeng yang memerintahkan Maidina kembali duduk di hadapannya lagi.
“Sekarang aku tanya siapa ketuamu sekarang?”tanya Meifeng yang menatap tajam Maidina.
“Ketua kami bernama ketua Xia”,ucap Maidina.
“Kamu jangan berbohong lagi sebab sebenarnya aku dengar semua percakapan kalian termasuk tugasmu menjaga istri ketua”,ucap Meifeng yang menatap tajam ke Maidina.
“baiklah ,hamba bisa jelaskan semua memang jendral Shen Long sekarang ketua kami tetapi hanya beberapa anggota yang boleh tahu kalau ketua Shen adalah ketua aliran Teratai Putih sedangkan anggota yang lain hanya mengetahui ketua Xia”,ucap Maidina.
“Jadi benar ucapan Shen long pada waktu itu kalau dia sekarang telah menjadi ketua Aliran Teratai Putih lalu Shen Long ada perlu apa menyalin semua data prajurit Divisi Shan”,batin Meifeng yang sedang berpikir semua ucapan Maidina.
“Maidina ,aku ingin tahu alasan sebenarnya kenapa jendral Shen Long memerintahmu menyalin semua data prejurit Divisi Shan?”tanya Meifeng dengan rasa ingin tahu rencana Shen Long.
Maidina
“Kalau itu hamba kurang tahu sebab setelah hamba hanya disuruh menyalin dan menyerahkan ke ketua Xia”,jawab Maidina dengan melihat Meifeng.
“Diserahkan ke ketua Xia lalu data itu buat apa bagi aliran Teratai Putih?”batin Meifeng.
“Maidina,sekarang aku sudah mengetahui jati diri kamu yang sebenarnya dan saya ingin kamu merahasiakan pertemuan ini dan jangan sampai semua orang tahu tentang hal ini terutama Putri Fan Bingbing sebab beliau yang mendapat tugas untuk mencari pengkhianat di Divisi Shan”,perintah Meifeng menatap Maidina.
“Ya,hamba laksanakan”,jawab Maidina sambil menganggukkan kepalanya.
“Sekarang kamu boleh pergi”,ucap Meifeng.
“Terima kasih putri Meifeng”,ucap Maidina sambil berlutut terus meninggalkan Meifeng sendiri di gazebo.
“Kenapa Shen Long mau menjadi ketua aliran Teratai Putih padahal dulu dia cerita kepadaku kalau dia terus ditawari oleh Roulan bahkan ketua Xia sendiri membujuknya untuk menjadikan
Shen Long menjadi ketua tetapi Shen Long tetap kukuh untuk tidak mau dan sekarang dia malah mau menjadi ketuanya justru ini waktu yang kutunggu maka semua bangsa jajahan kekaisaran mongol akan bersatu untuk melawan kekaisaran Mongol untuk merdeka”,batin Meifeng sambil menatap ikan di kolam.
“Berarti berita ini kalau kusampaikan ke kakak Ichigo pasti dia gembira kalau mendengar berita ini sebab begitu kakak mendengar Shen Long memberontak pasti kakak mau membantu Shen Long”,batin Meifeng yang kemudian beranjak dari tempat itu.
Meifeng
Sedangkan Di Fujian tepatnya markas besar kelompok aliran Teratai Putih yang digrebek oleh Jinlun Turgen dengan pasukan Mongol tetapi itu semua sia – sia dikarenakan markas itu telah kosong dan telah ditinggalkan oleh kelompok aliran Teratai Putih.
“Lapor,tuan Jinlun Turgen kami sudah memeriksa semua ruang di gedung ini tapi kami tidak menemukan barang apapun atau orang di gedung ini”,ucap perwira Mongol yang berlutut di hadapannya.
“Kurang ajar,aku kalah cepat melangkah sama mereka”,ucap Jinlun Turgen yang telah masuk ke dalam markas besar kelompok Aliran Teratai Putih.
“Bagaimana ini kita bisa gagal lagi menemukan ketua Xia?”ucap seorang jendral Mongol yang ada di sebelah Jinlun Turgen.
“Mungkin mereka sudah tahu karena kita telah menyerang sebagian kantor cabangnya maka mereka langsung memindahkan markas besar mereka”,ucap Jinlun Turgen.
Jinlun Turgen
“Bagaimana mata – mata kita yang telah menyusup di kelompok aliran ini?”tanya jendral Mongol yang berada di sebelah Jinlun Turgen.
“Lapor,jendral dan Jinlun Turgen bahwa kami juga menemukan jenasah mata – mata kita’,jawab perwira Mongol.
“Sial,berarti aku harus kembali dari awal lagi”,ucap Jinlun Turgen sambil mengepalkan tangannya.

Tiga hari kemudian Shen Long menyambut calon mertuanya raja Ramkhamhaeng yang telah datang di Pagan ldan menemaninya untuk melihat keadaan wilayah Pagan yang telah menjadi baik setelah tumbangnya kerajaan Pagan.

Lalu mereka istirahat di villa perbukitan untuk menikmati teh sambil memandangi keindahan alam pegunungan.
“Jendral Shen Long,aku senang dengan apa yang anda perbaiki di wilayah Pagan”,ucap raja Ramkhamhaeng yang duduk berada di sebelah Shen Long.
“Terima kasih Yang Mulia anda terlalu banyak memuji”,ucap Shen Long yang membungkukkan badannya sambil salam gongshu.
“Alangkah indahnya alam pegunungan ini nan sejuk dan damai......seandainya di seluruh bangsa tak terjadi perang mungkin semua bangsa akan damai tentram”,ucap raja Ramkhamhaeng yang membuat Shen Long tertunduk.
Shen Long
“Jendral Shen Long, adakah yang anda risaukan?”tanya raja Ramkhamhaeng kepada Shen Long yang lagi menundukkan kepala.
“ijinkan hamba untuk bicara kalau Yang Mulia berkenan”,ucap Shen Long dengan salam gongshu dan langsug dijawab oleh raja Ramkhamhaeng dengan mengangguk.
“Tetapi perang akan selalu terjadi selama manusia tidak bisa lepas dari hawa nafsu dan ambisi ingin menguasai yang tak akan berakhir sampai dari lubuk kita mengakhirinya dengan saling menghargai dan mencintai sesama”,ucap Shen Long sambil menatap ke depan dan membuat raja Ramkhamhaeng mengangguk – angguk.
“jendral Shen Long,apa yang anda impikan?”tanya raja Ramkhamhaeng sambil menatap Shen Long.
“Sebenarnya hamba berharap perang usai agar hamba bisa kembali pulang ke keluarga hamba dan tinggal di sebuah desa yang terpencil yang jauh dari segala urusan perang”,ucap Shen Long yang kemudian menatap ke depan.
“Tak kusangka jendral besar Mongol ini mempunyai hati yang tulus dan berarti pilihan anakku tidak salah”,batin raja Ramkhamhaeng yang tersenyum ketika mendengar ucapan Shen Long.
Shen Long
“Tetapi perang pasti selalu ada dan kita tidak bsa mengubah atau menghindarinya dari takdir kecuali kita berani untuk menghentikannya”,ucap raja Ramkhamhaeng.
“menghentikan itu akan menimbulkan kepahitan dan kepedihan yang dibayar dengan darah yang tertumpah lagi di medan laga dan menambah siklus balas dendam yang tak akan berhenti sehingga perdamaian itu tidak akan terwujud”,ucap Shen Long.
“Pengorbanan untuk menjadi martir selalu ada di setiap usaha untuk mewujudkan perdamaian agar kejahatan bisa dibasmi dan tinggal kamu meneguhkan sikap yaitu berani menghentikan roda balas dendam dengan kedamaian”,ucap raja Ramkhamhaeng yang menatap Shen Long yang sedang menundukkan kepalanya.
“Shen Long ,sebentar lagi kamu akan menjadi menantuku dan aku mohon jaga putriku Sirivannavari”,ucap raja Ramkhamhaeng yang sedang menatap indahnya pemandangan’
“Terima kasih yang Mulia telah memilih hamba untuk menjaga Putri Sirivannavari”,jawab Shen Long dengan salam gongshu.
“Pernikahan ini sebenarnya salah satu bentuk kerjasama antara aku dan Kublai Khan yang sebenarnya anakku mau dikawinkan ke salah satu putra Kublai khan tetapi saya tidak mau sebab aku tahu anaknya sangat tidak menghargai wanita maka saya menolaknya dan apalagi anakku telah menyukaimu ketika aku mengunjungi Kublai Khan di Beijing dan aku juga tahu kamu memiliki banyak istri seorang putri dari berbagai kerajaan maka aku memutuskan kamu yang menjadi menantuku karena aku yakin kamu bisa menjaga dan memperhatikan anakku,”ucap raja Ramkhamhaeng dengan menatap Shen Long.
“Terima kasih yang Mulia atas perhatiannya kepada hamba”,ucap Shen Long dengan salam gongshu.
“Sebenarnya aku tidak mau bekerjasama dengan Kublai Khan sebab sikap rakusnya yang ingin menguasai dunia sama dengan kakeknya Jengis Khan tetapi dia telah menyerang kedua kerajaan tetanggaku dan juga ia merasa kelelahan karena terus kalah dengan kerajaan Dai Vit maka dia mengajakku damai karena dia tahu kalau kerajaan Sukhothai merupakan kerajaan yang dihormati di semenanjung Malaka dan masih mempunyai angkatan perang yang kuat jadi dia membujukku agar aku berada dipihaknya sebab ia menginginkan pasukan elit gajahku serta perdamaian di semenanjung Malaka tetapi aku juga meminta wilayah Pagan , Khmer dan dirimu sebagai bagian dalam perjanjian kerjasama itu karena aku tahu anda jendral berbakat Kublai Khan bahkan aku mendapat mimpi kalau kamu dinaungi Dewa Naga dan di belakangmu banyak panjí – panjí kerajaan jajahan Mongol jadi aku berkeyakinan kalau anda mau memberontak Kublai Khan jadi aku pasti akan mendukungmu”,ucap raja Ramkhamhaeng yang membuat Shen Long kaget.
“Terima kasih atas pujiannya tetapi hamba tidak mempunyai pikiran seperti itu sebab semua keluarga hamba didalam pengawasan yang Mulia Khan maka hamba tidak berani mempunyai pikiran itu”,ucap Shen Long dengan salam gongshu.
“Baiklah,kalau anda butuh bantuan maka aku pasti membantumu”,ucap raja Ramkhamhaeng dengan minum teh sambil memandang pemandangan.
Shen Long
Namun di tempat yang lain ada seorang wanita yang sembunyi di bawah pohon yang sedang waspada sambil membawa kunai.
“Sssssstttt…ting….sssstttt….ting”,suara shuriken yang berhasil dihalau oleh wanita itu dengan kunainya.
“Hyaaaaattt”,suara wanita yang loncat langsung menyerang wanita yang sembunyi di sebuah pohon.
“Traaaaang…..traaaang”,suara kunai yang berbenturan berulang kali dan akhirnya kunai dari salah satu wanita itu terlepas dan menancap di pohon.
Maka wanita yang menyerang tadi langsung menghunuskan tantonya karena kunainya yang terhempas di pohon.
“Traaaangg…traaang”,suara benturan kunai dengan tanto dan akhirnya wanita yang memegang kunai kena sabet tanto yang menyobek bajunya terus dia mundur beberapa langkah sambil melihat keadaan bajunya.
Yoshino
“Kenapa berhenti…apakah kamu takut kulitmu tergores?”ucap Hatori Kirara yang tersenyum sinis ke Yoshino yang bajunya sobek sehingga terlihat bongkahan buah dadanya.
Yoshino hanya diam terus dia melempar kunainya ke pohon lalu dia menghunuskan tanto juga kemudian ia maju menyerang Hatori Kirara.
“Traaaaang….traaaang”,suara tanto yang beradu diantara kedua wanita itu di sebuah hutan wilayah kerajaan Nippon.
“Kriiiiiieeeeeeeettttt”,suara tanto yang bergesekan yaitu tanto Hatori Kirara yang menekan tanto Yoshino sehingga dekat mendekati wajah Yoshino.
“Apa kamu menyerah saja menjadi seorang Ninja atau kamu ingin kembali menjadi seorang Geisha”,ucap Hatori Kirara yang berusaha mengejek Yoshino yang berada di bawahnya yang sedang menahannya dengan tanto.

“Aku tidak boleh menyerah sebab aku ingin menjadi ninja pengawal kayak mereka agar aku bisa mengawal putri Michiko agar dekat tuan Shen Long”,batin Yoshino yang dengan sekuat tenaga menahan desakkan tanto Hatori Kirara.
Tiba-tiba kaki Yoshino menendang perut Hatori Kirara sehingga dia terpental dengan terbalik dan jatuh maka dengan secepat kilat Yoshino mengalungkan tantonya di leher Hatori Kirara yang lagi berusaha bangkit.
“Bagus,latihan selesai dan kamu sudah layak menjadi salah satu dari kami yaitu sebagai Ninja pengawal”,ucap Hatori Kirara yang mengakui kemampuan Yoshino yang telah maju pesat untuk mendalami ilmu Ninja.
Lalu Yoshino memasukkan tantonya ke dalam sarungnya sambil membantu Hatori Kirara berdiri.
“Terima kasih Puteri Kirara atas bimbingannya”,ucap Yoshino sambil membungkukkan badannya.
“Baiklah sekarang waktunya kita kembali ke desa”,ucap Hatori Kirara yang juga memasukkan tantonya lalu mereka pulang ke desa Iga.

Sesampainya mereka di rumah Hatori Kirara terlihat bocah dua tahun yang berjalan tertatih –tatih menuju ke Hatori Kirara.
“Ryu….Ryu”,panggil Hatori Kirara setelah dia turun dari kudanya dan lari menuju bocah itu.
“Okasan(Ibu)”,ucap Ryu yang lari tertatih –tatih ke ibunya Hatori Kirara yang akhirnya langsung ditangkap oleh Hatori Kirara lalu digendongnya dan diciumnya.
“Tambah hari melihat Ryu tambah cakep seperti ayahnya Shen Long dan sungguh beruntung kak Kirara”,batin Yoshino yang melihat Hatori Kirara yang menciumi Ryu dengan gemesnya.
Lalu Hatori Kirara membawa Ryu masuk ke dalam rumah sedangkan Yoshino hanya bisa melihatnya.
“Yoshino….Yoshino”,suara yang memanggilnya dari belakang yang tak lain Minori Hatsune.
“Ohh..kak Minori”,jawab Yoshino yang tersadar dari lamunannya dalam menatap Ryu.
“Yoshino,adakah yang kamu pikirkan?”tanya Minori Hatsune yang berdiri di sebelah Yoshino yang sedang menatap Ryu.
Minori Hatsune
“Tidak apa-apa cuma kak Kirara sungguh beruntung mendapatkan anak dari Shen Long”,ucap Yoshino yang menggelengkan kepala sambil menatap Ryu.
“Ya,dia sungguh beruntung sedangkan aku tidak mendapatkan kesempatan itu walaupun dia telah meniduriku berulang kali tetapi entah kenapa dia tidak mau menumpahkan maninya ke dalam rahimku padahal aku sangat menginginkannya…hiks”,ucap Minori Hatsune dengan menitikkan air matanya.
“Kak Minori ,jangan bersedih sebab kita juga mempunyai nasib yang sama yaitu mencintai orang yang sama tetapi orang itu tidak menyadari dalamnya cinta kita kepadanya”,ucap Yoshino yang memegang pundak Minori Hatsune yang sedang menangis.
“Kalian sedang apa disitu?.....ayoooo masuk”,ucap Hatori Kirara sambil menggendong Ryu kepada Yoshino dan Minori Hatsune yang masih berdiri di depan rumah.
“Yaaa …kami akan masuk”,ucap Yoshino sedangkan Minori Hatsune mengusap air matanya lalu mereka masuk ke dalam rumah.
Yoshino
Sekarang kembali ke Shen Long yang sedang berdiri di depan istana Pagan untuk menyambut kedua istrinya dan kedua anaknya serta Huimin yang juga mengajak anaknya.
“Suamiku”,ucap Fan Bingbing yang mendekati Shen Long yang langsung dibuahi ciuman oleh Shen Long dikeningnya.
Fan Bingbing
“Ayah”,ucap Fuk Shan yang mendekati Shen Long yang langsung digendongnya terus diciumnya.
Lalu mendekatlah Song Hyo Kyo dengan Song Qian maka Shen Long menurunkan Fuk Shan untuk menyambut Song Hye Kyo.
“Suamiku”,ucap Song Hye Kyo yang mendekati Shen Long yang langsung dibuahi ciuman oleh Shen Long dikeningnya.
Song Hye Kyo
“Aboji(아버지)(ayah)”,ucap Song Qian yang mendekati Shen Long yang langsung digendongnya terus diciumnya.
Lalu Huimin mendekatinya dengan kedua anaknya dan Shen Long mendekati mereka dengan menciumi kening mereka berdua tetapi Shen Long hanya memberi senyuman kepada Huimin dan tidak mendapatkan ciumannya selayaknya semua istri Shen Long.
“Ayo kita masuk”,ajak Shen Long ke semua orang masuk ke dalam istananya.
Huimin
“Kak Shen Long,aku tahu kau tidak memberiku ciuman sebab aku masih belum menjadi istrimu dan aku harus bersabar untuk itu sebab suatu ketika kau akan menganggapku sama dengan semua istrimu”,batin Huimin sambil menggandeng kedua anaknya masuk.
Mereka diajak masuk ke sebuah ruangan yang mana putri Sirivannavari class=acopre>yang sudah menunggu mereka.
“Kalian semua keluar”,ucap puteri Sirivannavari kepada semua pelayannya dengan bahasa Thai dan mereka semua mematuhinya jadi yang tertinggal di ruangan itu Shen Long,kedua istrinya,Huimin dan putri Sirivannavari sedangkan ke dua anak Shen Long dan Huimin berada diluar.
puteri Sirivannavari
“Kak Bingbing,terima hormat dari adikmu Sirivannavari”,ucap putri Sirivannavari yang berlutut di hadapan Fan Bingbing dengan membawa secangkir teh untuk diberikan ke Fan Bingbing.
Fan Bingbing
“Adik Sirivannavari,anda tidak boleh berlutut kepada kami sebab anda juga seorang putri”,ucap Fan Bingbing yang menahan putri Sirivannavari yang berusaha berlutut di hadapannya dan menerima teh itu dan meminumnya terus menyerahkannya ke putri Sirivannavari terus meletakkannya di meja lalu puteri Sirivannavari mengambil cangkir teh yang lain lalu berjalan ke Song Hye Kyo.
Song Hye Kyo
Kak Hye Kyo,terima hormat dari adikmu Sirivannavari”,ucap putri Sirivannavari yang berlutut juga dihadapan Song Hye Kyo dengan membawa secangkir teh.
“Adik Sirivannavari,anda tidak boleh berlutut kepada kami sebab anda juga seorang putri”,ucap Song Hye Kyo yang juga menahan putri Sirivannavari yang berusaha berlutut di hadapannya dan menerima teh itu serta meminumnya terus menyerahkannya ke putri Sirivannavari juga meletakkannya dimeja.
Shen Long
“Adik Sirivannavari,ini Huimin merupakan istri kakak juga sebab kakak pernah berjanji ke mediang suaminya yang pernah menyelamatkan kakak pada waktu pertempuran di Hagata maka kamu juga memberikan dia secangkir teh dan memanggilnya kak Huimin”,ucap Shen Long dan putri Sirivannavari yang mematuhi dengan mengambil secangkir teh lalu berjalan ke Huimin.
Huimin
“Kak Huimin,terima hormat dari adikmu Sirivannavari”,ucap putri Sirivannavari sambil menyerahkan secangkir teh ke Huimin dan diterimanya terus diminumnya dan dikembalikan ke putri Sirivannavari yang kemudian putri Sirivannavari menaruhnya di meja.
“Kak Shen Long,alangkah bahagianya diriku yang sudah kau anggap menjadi salah satu istrimu”,batin Huimin yang merasa bahagia dan tanpa dia sadari air mata menetes di matanya.
putri Sirivannavari
Lalu mereka saling tegur sapa didalam ruangan itu dan juga putri Sirivannavari diperkenalkan kedua anak Shen long dan kedua anak tirinya.
Di saat yang sama Meifeng yang sedang duduk di ruangannya yang baru saja selesai dia menulis surat untuk kakaknya Pangeran Ichigo Kameyama lalu dia memasukkannya ke dalam sebuah amplop serta dia bubuhi segel agar tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.
“Michiko”,suara wanita yang memanggil Meifeng dari belakang yang tak lain Hojo Keiko.
Meifeng
“Keiko”,jawab Meifeng yang menoleh ke arah Hojo Keiko yang baru datang lalu duduk di kursi dengan hati –hati karena perutnya sudah membesar.
“Michiko,Kamu sedang lakukan apa?”tanya Hojo Keiko yang melihat Meifeng habis membubuhi segel di suratnya.
Hojo Keiko
“Aku baru selesai menulis surat buat kakak Ichigo”,jawab Meifeng yang kemudian dia pindah duduk di sebelah Hojo Keiko.
“Michiko,aku mau tanya kepadamu tentang suami kita yang tempo hari tertunda karena ada kak YuQi?”tanya Keiko.
“Baiklah,aku akan ceritakan sesuatu tentang suami kita tetapi dengan syarat kamu jangan bilang siapapun dan hanya kita berdua saja yang tahu”,jawab Meifeng yang duduk di hadapan Hojo Keiko dengan menggunakan bahasa Nippon.
“Ya,aku berjanji tidak ceritakan hal ini ke orang lain”,ucap Hojo Keiko.
“Apakah kamu ingat tentang Kublai Khan yang memerintahkan kak Bingbing untuk mencari pengkhianat di Divisi Shan?”tanya Meifeng.
“Ya,aku ingat”,jawab Hojo Keiko.
“Sebenarnya pengkhianat itu adalah suami kita”,ucap Meifeng yang sontak membuat Hojo keiko terkejut.
“Mana mungkin suami kita menjadi pengkhianatnya dan bukankah sebaliknya kalau suami kita adalah korbannya apalagi salah istrinya sepupu Kublai Khan bahkan dia sudah dianggap adik sama oleh Kublai Khan”,ucap Hojo Keiko dengan rasa tidak percaya akan ucapan Meifeng.
“betul ,suami kita memang korbannya dan salah satu istrinya sepupu Kublai Khan tetapi apabila penyelidikkan itu benar benar ditelusuri maka tetap mengarah ke suami kita tersangkanya karena suami kita sekarang telah jadi pemimpin kelompok pemberontak”,jelas Meifeng yang tambah membuat Hojo Keiko tambah terkejut.
“Hah,yang benar?”ucap Hojo Keiko dengan menutup mulutnya dengan tangannya dan Meifeng menjawabnya dengan mengangguk.
“Darimana kamu tahu kalau suami kita seorang pemimpin pemberontak?”tanya Hojo Keiko.
“Kamu tahu Maidina?”tanya Meifeng dan langsung dijawab Hojo Keiko dengan anggukan.
“Dia merupakan anggota pemberontak Aliran Teratai Putih dan aku mengetahuinya pada waktu di klentheng kemarin ketika dia menemui sesorang yang aku juga kenal merupakan anggota Aliran Teratai Putih juga serta mendengarkan semua pembicaraan mereka”,ucap Meifeng.
“Lalu sejak kapan suami kita telah menjadi pemimpin kelompok itu?”tanya Hojo Keiko.
“Sebenarnya aku sudah tahu sudah lama dari pengakuan suami kita pada waktu kita bercinta bersama tetapi pada waktu itu kamu sudah tertidur”,ucap Meifeng.
Meifeng
“Sebenarnya aku mau cerita kepada semuanya tetapi menunggu waktu yang tepat untuk menceritakannya dan ternyata pada saat Kublai Khan berkunjung disini sedang membahas tentang pengkhianatan di Divisi Shan dan kak Bingbing yang mendapat tugas itu maka aku mengurungkan niatku itu”,ucap Meifeng.
“Apakah ada orang lain selain Maidina yang merupakan pengkhianat di Divisi Shan?”tanya Hojo Keiko.
“Sebenarnya pengkhianat itu adalah Wong Fei sebab dialah yang menjual bubuk Mesiu ke ayahmu pada pertempuran Hakata”,jawab Meifeng.
“Tapi dia saudara Suami kita”,ucap Hojo Keiko.
“Memang dia saudara Shen Long tetapi tidak sedarah dan juga sebenarnya dia sangat membenci suami kita karena suami kita telah mengambil orang yang dicintainya yaitu kak YuQi dan juga iri akan semua keberhasilan Shen long itu yang pernah dia ceritakan ke mediang ayahmu”,ucap Meifeng.
“Oh Begitu ….Sekarang apa yang harus kita lakukan tentang suami kita?”tanya Hojo keiko.
“Saat ini yang tahu masalah suami kita yang ada di keluarga ini Cuma kamu dan aku saja jadi kita tetap harus rahasiakan ini dan yang paling utama jangan sampai kak Bingbing tahu masalah ini sebab apabila kak Bingbing tahu kalau suaminya ketua kelompok pemberontak maka kita semua dalam masalah dan kita bisa dipancung”,ucap Meifeng.
“Setuju sebab aku juga berpikiran sama denganmu”,ucap Hojo Keiko
Hojo Keiko
“Tok…tok”,suara pintu diketok.
“Ya”,jawab Meifeng.
“Putri Michiko dan putri Keiko ,makan malam sudah terhidang”,ucap pelayan didepan pintu.
“Ya,kami akan datang”,jawab Meifeng.
“Ayo,kita makan malam bersama”,ajak Hojo Keiko dengan bangkit berdiri lalu mengajak Meifeng pergi bersama.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd