malam madu
aku keluar kaman mandi dengan rasa lega saat kulihat istriku sudah bersimpuh di hadapan pak chandra dan mang marwan yang berdiri dengan konti mereka yang sedang di hisap bergantian, gaun gamisnya sudah tak lagi melekat di tubuh mulusnya yang telanjang, hanya menyisakan kerudung yang masih membungkus di kepalanya. aku mendekat dan menyaksikan 2 kontol itu menjejal dimulut istriku terkadang bergantian di hisap dan dijilati kepala kontol mereka yang terlihat merekah keras.
"enak banget...", sahut mang marwan.
"uuh... gung pinter banget istrimu gung... ", puji pak chandra sambil tangannya membelai kepala istriku yang terbungkus kerudung kemudian pak chandra merunduk dan memagut bibir istriku yang membiarkan bibirnya dilumat. aku ikut melepas celanaku dan kujulurkan kontiku di hadapan istriku yang menghisap denga nikmatnya sementara kedua tangannya menggenggam konti pak chandra dan mang marwan.
"uumhh...", gumamku dan membiarkan kontolku dilepasnya dari mulutnya yang menganga dan berganti menghisap kontol pak chandra.
"uuuhh.... emut sayang..", ucap pak chandra tangannya memegang kepala istriku yang ditariknya hingga membuat kontolnya amblas melesak dimulut istriku. kepalanya bergerak maju mundur dengan extrim nya. beberapa saat kemudian kontol pak chandra dilepasnya dan berganti menghisap kontol mang marwan yang menggeram penuh nikmat. silih berganti mulut istriku menghisapi kontol aku, pak chandra dan mang marwan bergantian.
"kita undi siapa yang duluan nih...?", kata pak chandra untuk menentukan siapa dulu yang akan menggilir istriku. kami bertiga hompimpa... dan mang marwan sebagai yang pertama, pak chandra yang kedua dan aku yang terakhir. aku duduk di sofa saat mang marwan meraih tubuh istriku untuk berdiri dan membimbingnya ke arahku dengan posisi istriku menungging berpagang pundakku.
"emmhh... papah... nunggu sabar ya pah...", ucap istriku dengan tangan merangkul di leherku menahan tubuhnya untuk merunduk agar bokongnya tetap menyembul di hadapan mang marwan yang sudah membimbing kontolnya ke lubang vagina istriku. ku belai kepala istriku yang terbungkus kerudung dan kutatap wajah cantik yang sayup dengan mata terpejam dan nafas mendesah bersamaan dengan pinggul mang marwan yang mengayun ke depan.
"ooohhhssss.....", desah dari bibir mungilnya.
"seksi banget gung... istrimu...", puji pak chandra di sampingku yang tiba2 wajahnya mendekat dan menlumat bibir istriku.
bibir mungil itu kembali mendesah-desah saat mang marwan menggoyang pinggulnya maju mundur, ceplok ceplok ceplok... terdengar berkali-kali mengiringi suara desahan istriku. kedua buah dadanya tak dibiarkan mengayun menggantung begitu saja namun sudah diremas-remas oleh tangan pak chandra.
"oooh.. oooh... papah.... eesshh...", lenguh istriku dengan wajah tepat di hadapanku.
"nikmat sayang...?", tanyaku sambil aku mengelus kontolku sendiri.
"nikmat banget.. paah... enak banget dientot kontol gede....", ucapnya dengan nafas semakin terengah-engah. aku mencium pipinya dan membiarkan tangan lentik nya menggenggam kontolku yang menunggu giliran untuk masuk ke vaginanya.
mang marwan menarik tubuh istriku, ia duduk di sampingku dan meminta istriku untuk duduk diatas pangkuannya. selangkangan mulus istriku mengangkangi kontol mang marwan yang mengarahkan kepala kontolnya tepat di mulut vagina istriku yang sesaat kemudian tenggelam menjejal di lubang vagina mungil itu. mang marwan memeluk tubuh istriku yang menggoyang kan pinggulnya, tak hanya diremas kedua buah dada istriku di cium dan di hisap putingnya hingga membuat istriku menggeliat dan menggelinjang.
*-*
aku mengelus kontolku melihat tubuh mulus dan seksi wanita cantik ini bergoyang diatas pangkuan mang marwan, kepalanya masih terbungkus kerudung hitam dan lekukan pinggulnya begitu seksi dengan bokong yang menyembul indah. hanya terlihat 2 bola zakar mang marwan dengan kontolnya yang tertanam di vagina wanita cantik ini. sementara di sampingnya agung, suami dari wanita cantik ini, ia adalah anak buah/bawahanku di kantor begitu menikmati pemandangan istrinya yang sedang disetubuhi mang marwan sambil mengocok kontolnya sendiri.
aku duduk dengan tenang menonton adegan seks di hadapanku ini sambil terus mengelus kontolku untuk menunggu giliranku menyetubuhi istri agung ini.
"seksi banget istrimu, gung...", pujiku kepada agung sambil tanganku menjamah bokong istrinya yang bergoyang semakin liar dan tak terkontrol dengan desahan dan rancauan yang kotor dari mulut mungilnya.
"oooaah... kontol.. enak banget... eeeh kontoool...", pekiknya dan ku lihat sesaat kemudian tubuh mulus itu mengejang hebat dalam pelukan mang marwan yang mendekapnya dengan erat.
"udah keluar bu dewi...?", tanya mang marwan sambil mengecup pipi wanita itu yang masih terengah dan hanya mengangguk. tubuhnya direbahkan diatas sofa terlentang, kedua kakinya mengangkang, terlihat bulu jembut istri agung itu terlihat sungguh seksi menghias vaginanya yang merekah dengan bibir kemerahan berlendir.
"enak wi...", tanyaku yang hanya mengangguk menjawab pertanyaanku dengan nafas masih tersengal. ku genggam tangannya dengan lembut saat mang marwan kembali mengarahkan kontolnya ke vagina mungil itu. terlihat jelas kepala kontol yang merekah seperti jamur itu mendesak dan melesak lubang vaginanya hingga terjejal semakin dalam dan terbenam seluruh batang kontol mang marwan. agung menyaksikan dari dekat saat vagina istrinya dijejal kontol mang marwan itu.
"ooooaaahhh... esshooooaahhhhh.. .ooohhhh...", lenguh istri agung saat pinggul mang marwan kembali bergoyang. membuat tubuh wanita ini menggeliat tak karuan menahan rasa nikmat dari vaginanya yang terjejal kontol besar mang marwan.
istri agung memekik merintih, mengelinjang hebat dengan gerakan pinggul mang amrwan yang dahsyat memonpa, mengaduk-aduk lubang vagina itu dengan kontolnya disaksikan agung, suaminya. hingga beberapa saat kemudian wanita ini kembali mengalami orgasmenya.
*-*
"uuuh... buuu dewiiiiiii...", geramku saat bu dewi menggelepar hebat mencapai orgasmenya namun aku pun tak mau mengendorkan sodokanku aku ingin menumpahkan lagi spermaku di rahimnya sehingga aku terus menggoyangkan pinggulku. vagina hangat nya terasa menjepitku, meremas kontolku begitu nikmat, terbayang vagina istriku di kampung tak senikmat ini. tak hanya cantik, langsing, tubuh mulus putih, dan vagina indah namun juga begitu sempit nikmat sekali.
"bu dewiiii... terima...aaauuhhh...", geramku dan kujejalkan dengan pinggul menghentak-hentak hebat dan bersamaan dengan spermaku yang menyembur di dalam vaginanya. kutumpahkan seluruh rasaku untuk menghamili wanita secantik bu dewi ini.
"uuh...", geramku saat ku cabut kontolku bersamaan dengan melelehnya cairan putih di vaginanya.
*-*
"ooohh...", lenguhku dengan nafasku yang tersengal terasa hangat di dalam rahimku oleh semburan sperma mang marwan yang mencabut kontolnya dari vaginaku yang langsung di sambut oleh pak chandra yang sudah di hadapan selangkanganku dengan kontolnya yang sudah diarahkan ke vaginaku.
"oooohh...pak chan...", lenguhku membiarkannya seraya kurasakan desakan kepala kontolnya yang dengan mudah menyeruak masuk vaginaku dengan cairan sperma mang marwan yang belum dibersihkan dari dalam vaginaku namun pak chandra sudah memasukan kontolnya dan kembali aku meregang kenikmatan dari setiap hujaman kontol pak chandra. 2x sudah aku dibuat pak chandra orgasme hingga akhirnya pak chandra menyemburkan spermanya di dalam vaginaku seperti mang marwan.
pak chandra mencabut kontolnya dari vaginaku dan aku masiih terlentang tak berdaya menunggu giliran suamiku untuk menggilirku namun saat kulihat suamiku tertunduk lesu dengan kontol nya yang sudah berlumuran spermanya sendiri.
malam itu aku tidur dengan pak chandra yang memeluk tubuh telanjangku dengan lembut, mang marwan memilih tidur di ruang tamu sementara suamiku di sofa ruang tengah.
tengah malam, dengan rasa kantukku aku membairkan saat pak chandra kembali menyetubuhiku, aku hanya mendesah dengan nikmatnya walau mataku terpejam tak dapat menahan rasa kantukku hingga pak chandra kembali menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku. namun aku pikir selesai ternyata giliran mang marwan menyetubuhiku dan menyemprotkan seprmanya lagi di vaginaku. hingga pagi hari aku kembali digilir oleh mang marwan dan pak chandra di kamar mandi dan masing-masing menyemprotkan spermanya dengan rasa puas.
Bersambung ke Halaman 28 <---------------------------------