Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Dinikmati

aku mengelus kontolku yang sudah mengeras sambil melihat mang ai yang sedang menjilati vagina istriku yang melenguh dan mendesah nikmat dengan kedua kakinya yang mengangkang terlentang dengan gaun gamis yang tersibak keatas dan kerudung yang masih membungkus di kepalanya.
"eeeehhhh... ooohhh... geliii banget...", lenguh istriku dengan sesekali memandang ke arahku.
"enak sayang...?", ucapku memegang tangannya dengan lembut.
"he eh... tapi geli banget... aaahhhh... ahhh maaang aiiii....", ucap istriku disela lenguhannya. kusaksikan dari dekat lidah mang ai yang menjulur menyapu itilnya yang menyembul dengan bibir vaginanya yang tersibak oleh jari mang ai.
"eemhh.... gemes....muuuhhhfffhhhh....", ujar mang ai dan bibir nya melumat dan menghisap membuat istriku melenguh dan menggeliat hebat. kumisnya menyatu dengan bulu kemaluan istriku.
"gemes saya pak... emhh... bibirnya masih mulus banget punya bu dewi....", ujar mang ai kepadaku.
"mulus gimana mang...?", tanyaku.
"bibir ini nya masih mulus gini.... trus masih sempit, kulit bu dewi putih mulus dan body bagus dan cantik...", jelas mang ai dengan logat daerahnya sambil matanya menelusuri tubuh istriku dari atas hingga vagina yang tepat di depannya, membandingkannya dengan istrinya di kampung.
"eeeehhh....", lenguh istriku saat jari tangan mang ai mencolok lubang vaginanya.

aku merasa bangga sambil mengelus paha istriku sambil menyaksikan vaginanya yang sedang dicolok-colok jari mang ai yang keluar masuk.
"jadi mang ai udah berapa kali ngerasain punya istri saya...?", tanyaku.
"wah udah berapa kali ya pak....?, udah lebih dari 4x... kayaknya...". jawab mang ai dan kembali kulihat lidahnya menjilat lubang vagina istriku yang sudah berlendir.
"ya nikmati mang....", ujarku dan mang ai meneruskan jilatannya hingga kembali lidahnya menyapu daging kecil istriku sambil aku mengelus kontolku sendiri menyaksikan dari dekat disamping istriku yang terlentang menggeliat dan melenguh nikmat.

aku beringsut agak sedikit mundur memberi ruang kepada mang ai yang mencumbui dada istriku, tubuh kekarnya merengkuh diatas tubuh telanjang istriku. kedua tangannya mencengkeram kedua buah dada yang menyembul di hadapan wajahnya.
"eeeessssshhhhh......", satu tangannya masih menggenggam erat tanganku saat mang ai mencium, menjilat dan melumat puting susunya, tangan kekar mang ai mencengkeram dan meremas membuat putingnya mencuat keatas dan dilumatnya bergantian.
"cepffhhh....emmhh...cuppss....", terdengar dari mulut mang ai seakan ingin menghisap isi kedua buah dada yang melejit di tangannya membuat kepala istriku menggelepar dengan kerudung yang tak lagi sempurna membungkus dikepalanya. ku lepas tangan istriku untuk memeluk kepala mang ai di dadanya.
"aaaaahh....", hanya bisa melenguh yang ku dengar dari mulutnya.

sesaat mang ai memandang istriku. aku menelan ludahku sesaat kemudian kusaksikan bibir istriku yang dilumatnya dengan penuh napsu dan saling melumat dengan penuh gairah. tubuh kekarnya menggumuli tubuh indah istriku yang menggeliat pasrah. kulihat pinggul mang ai yang masih memakai celana dalamnya sudah pas ditengah-tengah selangkangan istriku. tak lama mang ai dengan sigap tangannya melepas celana dalamnya dan terlihatlah kontolnya yang mengeras sejak tadi sudah siap di hadapan istriku.
"bu dewi....", ujar mang ai kepada istriku yang mengerti. aku membantu istriku untuk bangun dari kasur hingga terduduk dengan wajah tepat di hadapan kontol mang ai yang menyodorkan kepadanya. tanpa diminta, tangan lentiknya sudah menggenggam dan mulutnya sudah menganga.
"uuuh... pak agung... ", ujar mang ai kepadaku seakan memperlihatkan kepadaku kenikmatan saat ia merasakan sepongan mulut istriku sambil tangannya membelai membelai kepala istriku yang masih terbungkus kerudung hitam itu.
aku duduk disamping istriku menyaksikan dari dekat mulut mungilnya menghisap dan terjejal kontol besar mang ai yang keluar masuk.

"gamis nya dilepas aja mang....". ujarku saat mang ai mencabut kontolnya yang sudah mengeras dari mulut istriku, yang berarti persetubuhan akan segera di mulai.
"iya pak... tapi kerudungnya dipake aja... saya suka liat bu dewi pake kerudung....", ujar mang ai kepadaku.
"ih mang ai... kebiasaan... hi hi hi...", sela istriku tersenyum sambil membiarkan aku melucuti gaun gamisnya, melepas dari tubuhnya yang terpampang indah di hadapan mang ai.
"papah gak pengen duluan....?", tanya nya sambil tangannya mengelus kontolku.
"nanti aja sayang....", jawabku seraya merapihkan kerudungnya agar membungkus sempurna di kapalanya.
"ijin pak agung... mau saya masukin....", ujar mang ai di hadapan istriku yang sudah terlentang dengan tubuh telanjangnya dengan hanya menyisakan kerudung yang masih melekat di kepalanya.
"iya mang.... silahkan...", sahutku dengan birahi bergemuruh di dalam dadaku sambil lebih mendekat dan ingin melihat detik-detik kepala kontol mang ai di hadapan mulut vagina istriku dari dekat.

ada kepuasan tersendiri bagiku melihat dari dekat vagina istriku dijejal oleh kontol laki-laki lain di hadapanku, ada kepuasan yang kurasakan melihat istriku disetubuhi laki-laki lain di hadapanku.
"uh.. cantik banget memeknya bu dewi....", puji mang ai menyebut kata "memek" dengan bahasa daerahnya, sambil tangannya memegang kontolnya di depan selangkangan istriku yang sudah pasrah.
"nikmati memek istri saya mang...", ucapku dengan ikut menyebut "memek" dengan bahasa daerahnya. kepala kontolnya sudah diselipkan diantara belahan vagina yang sudah basah. menggesek-gesekkannya ke itil. aku sedikit tegang walau sudah sering melihat kontol menghujam vagina istriku sambil satu tanganku meremas-remas buah dada nya namun pandanganku tak lepas dari kepala kontol mang ai di belahan bibir vagina istriku.
"maaang aii.... masukin....", pinta istriku dengan manja tak sabar dengan kontol mang ai yang hanya di gesek-gesekkan di belahan vaginanya.
"uuh...istrinya minta dimasukin pak....", ujar mang ai kepadaku seakan mengerti keadaanku yang sedang menikmati, melihat detik-detik awal dihujamnya vagina istriku oleh kontolnya.
"iya mang...", jawabku dengan suara bergetar sambil mengocok kontolku sendiri. aku menyaksikan kepala kontol mang ai sudah di depan lubang vagina namun hanya menggesek ke kanan dan kekiri membuat istriku mendesah semakin tak sabar.
"aaaah... maaang aaiii... masukiiiiin....", rengek istriku dengan pinggulnya yang menggeliat tak karuan.
"he he he... udah pengen bu dewi...?", ujar mang ai
"udah pengen bangeeeet... eeesssshhh... ayo masukin mang aiiii....", rengek istriku lagi dengan tangan lentiknya yang mencoba menarik pinggul mang ai yang tetap bertahan.
"bu dewi minta ijin dulu sama suami bu dewi..... he he he...", ujar mang ai mempermainkan istriku.
"paaah... aku minta ijin dientot kontol mang aii....", ucap istriku sambil tangannya menggenggam tanganku.
"iya sayang...", jawabku singkat dan kulihat kepala kontol mang ai mulai terbenam dan terhenti hanya sebatas kepala kontolnya yang terbenam.
"terusss.. masukin semua maaaang...", pinta istriku.
"minta ijin juga... keluar di dalem bu dewi... he he he..", ujar mang ai lagi.
"pah... minta ijin mang ai keluar di dalem... ", ujar istriku aku hanya mengangguk dengan kontolku yang ku kocok semakin kencang.
"minta ijin pah... aku dihamilin mang ai... boleh ya paah....", ujar istriku dengan nada manja membuat birahiku meledak hingga aku tak dapat menahan orgasmeku. spermaku menyembur di tanganku yang mengocok dengan cepat.

*-*
"he he he... lega pak...?", ujarku pada pak agung yang terduduk sambil mengelus kontolnya yang berlumuran spermanya sendiri. aku memang sengaja membuatnya crot lebih dahulu agar aku lebih leluasa menyetubuhi dan menikmati tubuh istrinya ini. aku merengkuh diatas tubuh bu dewi yang memandangku, ku kecup dan ku lumat bibirnya, kurasakan kelembutan dan kehangatan lidahnya yang menjulur saat ku hisap dan ku lumat dengan gemas. masih perlahan pinggulku mengayun, masih perlahan kontolku bergerak keluar masuk lubang hangat vagina bu dewi. kedua tangan lembutnya memeluk di punggungku sementara tanganku meremas-remas buah dadanya yang masih ranum dan kenyal.
"eeemhhh....", lenguh dari bibir mungilnya, kupandangi wajah cantiknya yang terbungkus kerudung begitu terlihat semakin cantik, jika saja bu dewi istriku, tak akan boleh lelaki lain menyentuhnya, pikirku.
"enak bu dewi...?", bisikku yang hanya mengangguk dengan wajah cantiknya sayup dan mata terpejam-pejam nikmat merasakan kontolku mencolok-colok lubang vaginanya.
"eemhh... ", geramku kedua tanganku mencengkeram pinggulnya sambil kunikmati pemandangan indah selangkangannnya, bulu jembutnya yang indah menghias di atas bibir vaginanya yang monyong-monyong terjejal oleh kontolku. vagina yang mungil dengan bibir yang masih mulus, lubangnya yang hangat terasa sempit menjempit seakan menghisap kontolku dengan nikmatnya.
"ooossshhhh... terusss mang aaiii... eeeehh....", rintihnya saat pinggulku mengayun lebih cepat dan kencang sehingga kontolku keluar masuk dengan cepat di lubang sempitnya yang nikmat.
"ooohhh....", lenguhku sambil kunikmati dengan sepenuh hati, kutumpahkan seluruh rasaku kepada bu dewi, kedua buah dadanya terguncang indah di dadanya.
"enak mang...?", ujar suaminya yang duduk menyaksikan sambil mengelus kontolnya sendiri yang sudah lunglai.
"uh... enak banget pak... sempit banget memeknya...", ujarku sambil terus ku ayun pinggulku maju-mundur, menyebut "memek" dengan bahasa daerahku.

"sambil nungging yuk bu dewi...", pintaku seraya aku mencabut kontolku yang berlumuran lendir dari vaginanya. itilnya kemerahan menyembul keras dengan mulut lubang vaginanya yang kemerahan basah berlendir. dari berbaring terlentang, bu dewi bangun dan membalikan tubuhnya, bokongnya menyambul indah di hadapanku dengan lubang anus dan lubang vagina yang terpampang indah terlihat jelas olehku. pinggulnya meliuk dengan indahnya. kerudung masih bertahan membungkus di kepalanya membuat terlihat seksi dan menggairahkanku.
"eeemhh...", lenguh bu dewi seakan tak sabar menanti aku menjejalkan lagi kontolku. kuarahkan kepala kontolku ke lubangnya dan perlahan pinggulku mendorong kedepan bersamaan dengan melesak kepala kontolku masuk dan blessshhh... terbenam lagi seluruh batang kontolku.
"oooooohhh.....", lenguh terdengar dari mulut bu dewi dengan kerudung bergerak mendongak. kedua tanganku yang mencengkeram pinggulnya mulai ku ayun membuat lenguhan bu dewi semakin terdengar menggairahkanku dan juga menggairahkan suaminya yang asik menyaksikan, menonton istrinya ku setubuhi. plok... plok...plok... suara benturan bokong kenyal bu dewi membentur pinggulku semakin keras dan kencang dengan semakin kencangnya pinggulku bergerak maju mundur menghentak kuat, memacu bu dewi semakin tinggi terbang menuju puncak kenikmatannya.
"aaahh...", geramku sambil ku remas bokong kenyal bu dewi yang sungguh seksi, mulus ini. ku tampar-tampar sesekali seakan memacu kuda betina ini agar semakin liat bergerak memberi kenikmatan kontolku yang semakin nikmat. sungguh beruntung aku bisa menikmati tubuh wanita secantik bu dewi, dengan kulit mulus, vaginanya yang sempit ditambah keseharian bu dewi yang berjilbab memberikan sensasi yang lebih bagiku menyetubuhi wanita berjilbab. kulirik suami bu dewi yang menyaksikan sambil mengocok kontolnya sendiri.

"terusss maaang aaaiiiii... eeeeeehhhh....", lenguh bu dewi dengan tubuh indahnya menggeliat liar seperti ular.
"ooohh.... gak kuaat... aaaaaaaaaaahhh.....", pekiknya dan tubuhnya bergetar habat mencapai orgasmenya. ku tahan pinggulnya agar kontolku tak lepas dari lubang vaginanya, terus ku ayun membuat bu dewi menggelepar semakin hebat dan terengah dengan kedua tangan lunglai tak lagi dapat menahan tubuhnya untuk tetap menungging. ku lepas tubuhnya yang ambruk terkulai di kasur dan kembali kurentangkan kedua kakinya lagi dan ku jejalkan lagi kontolku ke vaginanya.
"oooohhh....", lenguh dari bibir bu dewi yang langsung ku sambar dengan bibirku, ku lumat dengan penuh napsu sambil ku ayun pinggulku lagi dengan kontolku yang kembali mencolok-colok lubang vaginanya. terasa lebihb hangat dan lebih berlendir lubang vaginanya membaut kontolku semakin lancar dan cepat keluar masuk dengan pinggul ku ayun dengan cepatnya. tubuh ku kembali merengkuh, mendarat diatas tubuh mulus bu dewi yang menyambut dan memeluk tubuhku. kuciumi pipinya, kulumat bibirnya sesuka hatiku, ku tumpahkan seluruh rasaku. ah bu dewi, seandainya engkau istriku, aku tak akan rela lelaki lain menyentuh bahkan menyetubuhi seperti ini. tapi suamimu malah memberikan tubuhmu kepadaku untuk ku nikmati di hadapannya.

"aaaah... maang...", lenguh bu dewi saat ku cabut kontolku. ku raih dan kubangunkan tubuhnya dan kuminta untuk diatas tubuhku yang kini bergantian berbaring. tubuh telanjang bu dewi yang hanya berkerudung membungkus di kepalanya, berdiri dengan kedua kakinya mengangkangi pinggulku, bibir vaginanya terlihat merekah di atas kepala kontolku dan saat tepat di lubangnya, tubuh mulusnya diturunkannya hingga kontolku melesak masuk dan ia terduduk diatas pinggulku.
"oooohh...", lenguhnya.
aku mengelus kedua pahanya yang mulus, memandangi bulu jembut bu dewi yang tercukur indah menyatu dengan buluku sementara kontolku terbenam hangat di dalam lubang vagina sempitnya. pinggulnya mulai mengayun dan seketika kontolku seakan seperti di remas-remas di dalam vaginanya. kedua buah dadanya sesekali ku remas. sesekali aku menarik tubuhnya dan aku melumat bibirnya sementara bokongnya terus saja mengayun naik turun. tubuh bu dewi semakin liar tak terkendali di pangkuanku dengan mulut melenguh nikmat, merancau tak karuan dengan menyebut kata-kata kotor dan jorok seperti keinginan suaminya yang memintanya untuk menyebutkannya.
"uuh.. paah kontol mang ai enak banget...", ucap bu dewi kepada suaminya, membuatku birahiku semakin terbakar hebat. namun tak lama tubuh bu dewi bergetar hebat kembali mencapai orgasmenya. tubuh bu dewi lunglai terkulai diatas dadaku, aku memeluknya dengan lembut seraya berguling ke samping, kurebahkan tubuhnya di kasur dan tanpa aku melepas kontolku aku kembali menyetubuhinya dari atas dengan seluruh rasa kembali ku tumpahkan kepada bu dewi. kucengkeram pinggulnya, ku ayun dengan cepat, ku beri kode kepada suami bu dewi untuk mendekat. dan saat ia sudah mendekat melihat kontolku yang menghujam-hujam vagina istrinya dengan cepat dan ku hentak dengan keras hingga aku tak lagi dapat menahan semburan lahar panasku.
"uuuughhh...", geramku ku semburkan spermaku di dalam rahim bu dewi, pinggulku menghentak-hentak maju mundur menuntaskan seluruh spermaku menyembur dengan derasnya, mengisi seluruh ruang lubang kenikmatan bu dewi. aku tak peduli jika saja sampe bu dewi hamil olehku, bahkan menginginkannya, aku memang ingin menghamili bu dewi, pekik hatiku.

*-*

entah berapa lama aku tertidur dengan tubuh telanjangku ini, hanya kerudung yang masih melekat, membungkus kepalaku. aku beranjak dari kasur, kurasakan sisa-sisa lendir masih membanjiri vaginaku. usai membersihkan tubuhku, ku kenakan kerudung dan gaun gamisku tanpa celana dalam dan BH yang ku kenakan, melangkah keluar dari kamar dan mendapati mang ai dan suamiku sedang mengobrol di sofa di depan TV.
"eh udah bangun bu dewi...", sapa mang ai dan aku duduk di tengah diantara suamiku dan mang ai. aku bersandar manja kepada suamiku yang merangkul pundakku.
"udah seger tidur dari tadi...", ucap suamiku dengan lembut mengecup bibirku, kubiarkan aku terbenam dalam pelukannya dengan tangannya yang melingkar mesra di pundakku. tangannya mengusap lembut lenganku. tubuhku yang miring dan bersandar pada suamiku, kedua kakiku ku angkat dan kunaikan ke pangkuan mang ai yang menangkap dan menarik kakiku. tangan kekarnya mengelus kakiku dengan lembut. melihat itu suamiku malah menarik gaun gamisku hingga tersingkap keatas. kedua betisku nampak terlihat semakin keatas hingga selangkanganku yang tak mengenakan celana dalam nampak terlihat jelas oleh mang ai.
"iih..papah....", protesku dengan manja namun kubiarkan tangan suamiku yang terus menarik keatas gaun gamisku hingga kedua buah dadaku terlihat dan seluruh tubuh telanjangku terpampang di hadapan mang ai yang mengelus bebas, menikmati kemulusan tubuhku. ku rentangkan kedua kakiku saat jari mang ai membelai bulu jembutku dan aku menyambut lumatan bibir suamiku penuh napsu, tangannya meremas-remas buah dadaku sementara tangan mang ai sudah mencolok-colok lubang vaginaku dengan jarinya.
"eeeemmhhhh....", lenguhku
"papah gak pengen...?", tanyaku kepada suamiku sambil kuraba selangkangannya dan kudapati kontolnya yang sudah mengeras. kutarik celana pendeknya dan kontolnya menyembul keluar sudah menegang. kubelai dengan lembut, kucium dan ku jilat, ku kulum sesuka hatiku sementara kubiarkan mang ai yang terus menjelajahi tubuh ku, kedua kakiku yang semakin mengangkang lebar dan kepala mang ai sudah di antara pahaku dan kurasakan lidahnya sudah menjilati itilku lagi.
"eengghhhh... ", lenguhku sambil kuhisap kontol suamiku, aku menggeliat merasakan itilku dilumat mang ai. kulihat pandangan suamiku yang tertuju kepada mang ai.
"aaah... maang aiiii....", eluhku sambil kudapati mang ai yang terus berciuman dengan vaginaku. ku renggut rambut mang ai sambil aku merentangkan lebih lebar kedua kakiku di atas sofa, kubaringkan kepalaku di pangkuan suamiku tepat di samping kontol suamiku yang basah usai kuhisap tadi.
"mang ai... geliiiiii....", ucapku dengan manja, sambil kudorong kepalanya dan aku beranjak dari sofa aku membelakanginya dengan kontol suamiku yang kuraih dan ku hisap di mulutku.
"eeemgghhh...", lenguhku terulang lagi sambil menghisap kontol suamiku mang ai kembali mencolokan jarinya di vaginaku dari belakang bokongku yang menungging di hadapannya sementara aku terus menghisap kontol suamiku.

"eeessshhh... pah... mau dimasukin...?", bisikku kepada suamiku sambil aku menahan rasa nikmat dengan itilku yang masih dimainkan oleh mang ai. aku mengecup kepala kontol suamiku setelah ia menjawabnya dengan mengangguk. aku hanya menyingsingkan gaun gamisku ke legerku dan aku beringsut menghadap suamiku, mengangkangi kontolnya, kepala kontolnya ku arahkan ke lubang vaginaku dan saat kuturunkan tubuhku, kontol suamiku melesak ke dalam vaginaku dan aku terduduk diatas pangkuannya saling berhadapan. perlahan pinggulku mulai bergoyang dan kurasakan kontol suamiku mengaduk-aduk lubang vaginaku. aku menyambut bibirnya yang melumatku sambil berpelukan dengan mesranya.
"enak pah...?", tanyaku.
"enak banget sayang...", jawab suamiku satu tangannya meremas buah dadaku dan satu tangannya lagi meremas bokongku yang terus mengayun di atas pangkuannya. walau kontol suamiku tak sebesar dan sepanjang kontol mang ai namun terasa geli dan nikmat mengaduk lubang vaginaku.

"pindah ke mang ai, sayang..", pinta suamiku dan mang ai yang sedang mengelus kontolnya, duduk di samping suamiku, aku mengangkat tubuhku, kontol suamiku menjulur keluar dari vaginaku dan aku berpindah mengangkangi kontol mang ai dan saat kepala kontolnya sudah tepat di mulut vaginaku aku menurunkan tubuhku dan duduk di pangkuannya. pinggulku kembali ku ayun dengan kontol gede mang ai yang mengaduk lubang vaginaku lebih terasa nikmat di banding dengan kontol suamiku tadi, kedua tangan mang ai meremas-remas buah dadaku.
"oooohhh....", lenguhku dan memang lebih terasa lebih nikmat kontol mang ai karena lebih gede dan panjang dibanding kontol suamiku. pinggulku mengayun dengan cepat karena nikmatnya.
"enak sayang...?", ujar suamiku meraih tanganku.
"he eh...", jawabku dengan terpejam-pejam di pangkuan mang ai.
"sini pindah lagi sayang...", pinta suamiku, aku mengangkat tubuhku dan kontol mang ai menjulur keluar dari vaginaku, aku berpindah lagi ke suamiku, mengangkangi kontolnya dan memasukannya ke vaginaku.
"uuhhh....", lenguhku dengan kontol suamiku yang amblas dan aku terduduk di pangkuannya, namun terasa perbedaannya, kontol suamiku terasa kurang mengisi relung liang vaginaku.

tak berapa lama, suamiku memintaku kembali kepada mang ai. aku berdiri dan berpindah ke mang ai yang memintaku untuk menungging di atas sofa menghadap suamiku, sementara mang ai memasukan kontolnya dari belakang.
"oooh....", lenguhku dengan kontol mang ai menjejal nikmat di dalam vaginaku dan mengayun keluar masuk dengan nikmatnya. suamiku memelukku, mencium pipiku. namun aku tak dapat menahan kenikmatan dari kontol gede mang ai hingga sesaat kemudian tubuhku mengejang mencapai orgasmeku.
"ooooohhhh....", lenguhku dalam pelukan suamiku, mang ai mencabut kontolnya dan aku terkulai di sofa.

suamiku meraih kakiku, satu kakiku menjulur ke lantai sementara satu kakiku lagi di angkatnya sehingga aku mengangkang lebar di hadapannya kontolnya yang kembali dimasukan ke vaginaku.
"eeeh papaah....", rintihku menahan rasa geli dan linu dan suamiku terus menggenjotku.
"uuuugh... sayang....!", geram suamiku tiba-tiba ia mencabut kontolnya dan mengocok di wajahku dan menyemburlah spermanya di wajahku.

mang ai mengambil alih vaginaku, kontolnya menjejal nikmat bergerak keluar masuk dengan cepatnya, membuatku melenguh dan merintih menahan kenikmatan ini. hingga aku tak lagi kuasa menahannya namun bersamnaan itu mang ai menggeram dan menghentak-hentakan pinggulnya. tubuhku mengejang mencapai orgasmeku yang bersamaan dengan mang ai yang juga menyemburkan spermanya di dalam vaginaku membanjiri rahimku dengan spermanya.

Bersambung ke Halaman 47
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd