Burung burung berkicau, matahari terbit dengan cerianya. Sungguh indah pagi hari ini di daerah perumahanku.
Aku ini seorang ibu rumah tangga dan istri, aku mempunyai anak laki laki yang sudah beranjak dewasa dan suami yang berusia 50th namanya Harja kerja sebagai buruh pabrik di kawasan karawang. Aku sendiri bernama Arum usiaku kini menginjak 42th, selisih umur aku dan suamiku hanyalah 8th. Suamiku orangnya sangat pengertian dan perhatian bgt. Suamiku juga kerja berdasarkan shift (pagi,siang,malam).
Hubungan suamiku sangatlah baik baik saja seperti pasangan suami istri lainnya. Tapi terkadang ada sesekali membuatku hambar ketika aku berhubungan suami istri.
Aku mempunyai tubuh yang agak tambun serta payudara yg cukup besar. Banyak sekali para pria yang memperhatikanku, apa lagi dilingkungan rumahku, perumahanku tergolong baru hanya ada beberapa rumah saja. Banyak kendaraan yang lalu lalang untuk membawa bahan bangunan.
POV ANAK
Aku anak dari pasangan bapak Harja dan ibu Arum, aku anak tunggal gak tau kenapa aku tidak mempunyai adik, aku juga selalu meminta kepada orang tuaku untuk memberikanku adik. Ohyaa aku tinggal di lingkungan perumahan yang sangat baru.
Ibuku seorang ibu rumah tangga bertubuh tambun agak gemuk, ibuku juga sering memakai daster.
Suatu pagi aku bangun dari tidurku, aku buka jendela kamarku, dan ibuku sudah ada di luar rumah bersama mang cecep, mang cecep yang aku tahu seorang mandor bangunan di blok sebelah, asyik sekali mereka ngobrolnya.
Hari ini aku hanya berada di rumah saja bersama ibuku, aku beres beres rumah untuk membantu ibuku.
Ketika aku menyepu kamar orang tuaku, aku melihat sebuah benda asing seperti kelamin pria di meja rias ibuku
"Apa ini yaa???" Tanyaku dalam hati
Sudahlah aku tinggalkan saja.
Setelah aku membereskab kamar orang tuaku, aku lelah sekali, aku pun masuk kamarku untuk merebahan badanku hingga aku ketiduran sampai siang hari. Tepat pukul 13.00 aku pun terbangun perutku lapar karna belum makan siang, kubuka pintu kamarku menuju dapur. Baru beberapa langkah aku mendengar sesuatu dari kamar oranh tuaku, pelan pelan aku melangkah menuju kamar orang tuaku, pintunya terbuka sedikit aku mengintip, dan ternyata ada ibuku sedang mendesah keenakan sambil memainkan vaginanya dengan benda aku liat tadi.
"Hsss....mangg cecep...ahhh" terdengar suara ibuku mendesah memanggil nama mang cecep.
"Hah?? Mang cecep??" Aku
Benda itu dimasukan kedalam vagina ibuku, tak berapa lama tubuh ibuku mengejang mungkin ibuku mengalami orgasmenya.
POV ARUM
Setelah suamiku berangkat kerja aku pun belanja ke tukang sayur yang berada di depan gang, ketika aku sedang memilih sayuran, ada seorang pria dengan perwakan tinggi, berbadan tegap, dan berkulit hitam. Dia duduk disamping tempat tukang sayur. Aku pun tersenyum dihadapan dia, dia pun juga membalas senyumanku. Sesudah aku berbelanja dia pun juga beranjak dari tempat duduknya.
"Ehh..mang mau kemana??" Aku
"Mau ke rumah itu bu, kebetulan kita satu jalan" dia.
"Ohh yaa aku arum" aku
"Saya cecep bu..." mang cecep
Kami pun berjalan berdua, ketika sedang berjalan kami pun berbincang bincang satu sama lain.
Ternyata orangnya asyik juga mang cecep. Ohya mang cecep tinggal di kampung sebelah telah mempunyai istri dan 5 orang anak. Umurnya juga gak jauh beda dengan ku.
Gak tau kenapa muka mang cecep yang terbayang dipikiranku, ini kenapa?? , aku juga telah mendapat nomor HP mang cecep
Siang pun datang gak tahu kenapa libidoku naik, rasanya pengen banget. Aku lupa mempunya dildo di laci meja riasku untuk memenuhi hasrat sex ku, aku melihat di sekitar dalam rumah, anakku sedang tidur dikamarku. Aku pun bergegas masuk kamar tidurku, aku ambil dildonya, kemudian aku buka seluruh pakaianku tanpa sehelai benang, ku rebahkan tubuhku di kasur, mulai lah aku meraba raba vaginaku, ku masukan dildonya di vaginaku.
"Ahhh......" desahku
Ku mainkan dildoku, dengan keras
"Ahhh...hsss......" aku menikmatinya
Tanpa sadar aku menyebut nama mang cecep. Dan berfantasi mang cecep menyetubuhiku.
"Ahhh....hssss....mangggg....enak sekali ahhh ahhh...." desahku.
Tak berapa lama aku pun berorgasme, tubuhku mengejang dan cairan vaginaku meleleh dari sarangnya.
Bersambung.
