Perawat Binal
"Ooooo ......."
Mulut Mila membuka lebar, nafasnya tertahan, matanya terpejam.
Gerakannya terhenti.
Sungguh nikmat rasanya!
Dari sekian banyak laki-laki yang sudah dinikmati baru sekarang Mila menemukan yang seperti ini.
Kontol panjang kekar keras seperti kayu jati namun lunak dan kenyal luarnya.
Benda sepanjang dua puluh tujuh sentimeter dengan ujung seperti helm tentara jerman saat perang dunia kedua yang membengkak itu membuat kontraksi hebat di dinding vaginanya.
Mila merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia ini. Mila merasa berani melepaskan yang lain asal kontol perkasa ini dapat terus dinikmatinya.
Kemudian perlahan Mila mengangkat tubuh seksinya sehingga kontol itu dapat menghirup udara segar pagi itu yang menyeruak melalui jendela kamar di lantai III. Namun baru sepertiga bagian kontol Rendra yang terlihat Mila menurunkan kembali tubuhnya sehingga kontol kekar itu kembali tenggelam dihimpit dinding vagina yang basah kuyup.
Mulut Mila terbuka lebar, matanya membeliak, nafasnya tertahan.
Baru dua gerakan saja sudah sedemikian nikmatnya. Tubuh Mila bergetar, hingga ia tak kuasa menahan tubuhnya. Kedua tangannya kemudian bertumpu pada dada bidang Rendra.
"Ooowhhhhh...... "
"Ssssshhhhhhhh......."
Paha Mila bergetar. Pantat montoknya bergetar. Setiap syaraf di tubuhnya seperti terpusat ke syaraf di liang memeknya.
Perlahan Mila menaikkan tubuhnya lalu perlahan turun lagi, lalu naik lagi ... turun lagi .... lama-lama makin cepat ...... hingga tubuh Rendra terguncang dan .....
Mata Rendra membuka
Lelaki itu menatap Mila dengan pandangan heran, bingung namun menyimpan birahi yang menyala-nyala
Saat itu Mila tidak menyadari bahwa lelaki yang sedang dinikmatinya telah terbangun. Mila terpejam meresapikenikmatan dari setiap mili gerakan naik turun tubuhnya, setiap mili dan detik pompaan memeknya terhadap kontol Rendra.
Rendra adalah pejantan yang bukan anak kemarin sore. Ia punya selera yang bagus dalam menilai kemolekan perempuan.
Ia tahu bahwa perempuan yang sedang menikmati kejantanannya tengah dilanda nafsu birahi yang memuncak dan tak terbendung dan perempuan itu memanfaatkan dirinya.
Ya perawat cantik jelita bak bidadari terseksi di jagad raya itu memanfaatkannya!
Namun Rendra punmenikmatinya. Ia terpesona dengan ekspresi Mila yang seperti ratu dari segala ratu pemuja syahwat.
Walaupun dalam kondisi cedera hebat namun otot kelelakiannya tetap berenergi.
Kedua tangan kekar Rendra naik ....
Dua buah melon montok nan kenyal yang masih berbalut seragam perawat itu digenggam.
"AAaaaahhhhhhh......hhhhhh!"
Mila mendesah nikmat. Matanya masih terpejam. Ia tak lagi sadar bahwa ia tengah menggenjot pasien di ranjang di rumah sakit. Ia tak sadar bahwa ia tanpa permisi menikmati kontol lelaki yang belum dikenalnya.
Mila hanya tau satu hal ....
ewean .....entot.....genjot......