Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Perkenalan Dengan Rendra

"Oh. Gw cuma perlu istirahat aj ren. Masuk ren"
lelaki berbadan tegap nan kokoh itu duduk di karpet di tengah kamar Mila.
"Oiya ren kenalin, ini temen gw Yuni,"

Itulah pertemuan pertama Yuni dengan suaminya kini.
Mereka bertiga kemudian terlibat dalam percakapan yang hangat.
Sejam berlalu, akhirnya Yuni pamit pada Mila dan Rendra.

Sepeninggal Yuni,
"Gimana ren?"
"Apanya yg gimana mil?"
"Itu si Yuni... kira-kira cocok ga?"
"Cocok apa sih Mila?"
"Jadi istri lo?"
Mila mengedipkan matanya ke Rendra,
"Ih... koq ngejodohin gw sama Yuni Mil? Kenapa ga sama elo aja sih?"
"Yee...gw belum siap married yaa.... gw masih umur 23, masih ingin bebaaassss....."
"Emang kalo gw jadi suami Yuni elo rela Mil?"
"Lha..? Kenapa ngga Ren?"
"Kita kan ....."
"Kita have aj say ..."
Mila berbalik badan dan menuju kamarnya. Rendra menutup gerbang dan mengikuti Mila.
Mila dan Rendra memang sekostan. Mila kenal dengan Rendra saat Rendra mengalami kecelakaan akibat tabrakan lalu dioperasi dan dirawat di rumah sakit di mana Mila bekerja.
Setelah ssmbuh Rendra masih rawat jalan di rumah sakit itu. Dan Mila sering bertemu dengannya.
Mila seorang gadis cantik bertubuh seputih susu, berkulit sehalus sutera, tinggi dengan perut dan pinggang ramping namun pinggul dan bokong yang besar nan montok. Paha sekal dan padat. Buah dada berukuran 36C yang sekal dan kenyal padat.
Mila sangat bebas. Ia seolah hidup hanya untuk hura-hura.
Saat sebuah angkot memasuki halaman depan UGD kemudian beberapa orang turun menggotong sesosok tubuh berlumur darah Mila lah perawat yang pertama menyentuh sosok itu.
Lelaki itu mengalami patah di bagian tulang paha dan robek di lengan, jari, kepala.
Hari-hari berikutnya Mila yang lebih sering menjaga dan merawat lelaki bernama Mahendra itu. Lelaki itu dikabarkan mengalami tabrakan dengan truk di jalur perbatasan antar propinsi. Motor klasiknya hancur hingga tanpa bentuk.
Mila seorang gadis yang bebas dan mandiri. Namun ia seorang yang peduli pada orang lain dan telaten mengurus setiap pasiennya.
Setelah seminggu di UGD barulah Rendra dipindahkan ke kamar.
Mila seorang suster yang profesional. Ia bekerja dengan baik dan tahu batas antara pekerjaan dan urusan pribadi.
Tapi justru profesionalitasnyalah yang membuat ia tak mampu lagi menahan.
Setiap pagi sebelum jam 7 pagi setiap pasien harus dimandikan. Pergantian shift jam 8 pagi. Dan Mila kebagian shift malam. Artinya ia harus memandikan Rendra. Namun kondisi Rsndra tak mdmungkinkan untuk berjalan atau dibawa ke kamar mandi. Sehingga harus dimandikan di atas kasur.
Dan jelas tidak menggunakan guyuran air tapi dilap saja. Pertama kali Mila menyaksikan tubuh kekar Rendra ia terpesona. Begitu indah relief di perut Rendra. Ada beberapa tato di tubuh lelaki itu. Mila tak memungkiri gejolak di tubuhnya. Rendra seketika membangkitkan birahinya. Apalagi saat Mila dengan perlahan melepas piyama hijau Rendra dan gadis jelita itu melihat gundukan memanjang di bagian depan celana dalam Rendra.
Sudah banyak laki-laki yang membangkitkan birahi gadis bertubuh bagai bidadari itu. Namun Rendra berbeda, sungguh beda dan seketika gundukan empuk di antara selangkangan Mila bergetar, apalagi saat lengan halusnya melorotkan celana dalam itu.
Luar biasa!
Mila sampai menelan ludahnya sendiri. Jantungnya berdetak kencang. Tubuhnya menggigil menyaksikan benda elastis yang dipenuhi urat dan otot kekar yang menurut Mila berdiameter sama dengan tangannya.
Gundukan daging di antara selangkangan Mila bergetar bagai hidup. Memanas.
Mila tahu tanda itu. Artinya birahinya bergelora. Nafsunya meledak-ledak.

Setiap pagi Mila tersiksa karena menahan hasrat alami itu. Dan hal itu membuatnya sakit kepala dan tak konsentrasi bekerja.
Mila tak bisa membiarkan hal itu terjadi. Ia tak boleh kehilangan konsentrasi bekerja.
Dan Mila tahu harus berbuat apa.
Ya!
Mila harus menghukum pasien bernama Rendra yang tanpa basa-basi membuat liang panas di selangkangannya menuntut dipuaskan!

Pagi itu, di hari keempat Rendra di kamar ruang pasien Bougenville.
Mila mengelus batang di dalam celana dalam Rendra. Mila membelainya seolah anak gadis membelai bonekanya.
Mila memandangi batang coklat kehitaman dengan ukiran yang jelas.
Lama-lama elusan itu berubah menjadi remasan. Dari pangkal ke ujungnya yang seperti helm tentara.
Mila mendekatkan bibir seksinya lalu menjulurkan lidahnya.
Lidah merah basah itu membelai kontol Rendra hingga seperti diguyur air. Air liur Mila membuat kontol itu basah kuyup dan bertambah panjangdan mengembang.
Mila membuka mulutnya lebar-lebar dan memonyongkan bibirnya agar batang berotot sepanjang 27 cm berdiameter 7 cm itu dapat masuk ke mulutnya.
 
"Ahhhh...."
pasien bernama Rendra yang terbaring di atas ranjang di ruang Bougenville 5 itu melenguh.
Matanya masih terpejam. Perban membalut kedua lengan dan dahinya.
Gips putih membalut tumit dan betisnya. Kain coklat membalut paha kanannya.
Dan seorang suster cantik dengan nafas memburu tengah mengisap kontol kekarnya.
Mila merasa jadi perempuan paling beruntung di dunia ini. Betapa tidak, ia mendapatkan hal paling diidamkan oleh semua perempuan yang sedang birahi. Yaitu kontol berukuran jumbo dan sekeras batu karang.
Mila sangat bahagia walaupun pagi ini ia melanggar etika dan profesionalismenya.
Namun ia lebih baik diberhentikan sebagai perawat daripada ia menyia-nyiakan kontol langka ini.
Mila mendorong wajahnya ke pangkal batang kontol Rendra dengan mulut membuka lebar.
Glok!ggglllllkkkk!ggllokkk!
Walaupun ujung kontol Rendra mentok hingga tenggorokan Mila tapi baru dua pertiga panjang kontol itu yang masuk ke mulut gadis cantik jelita itu.
Air liur Mila menetes bercucuran. Kontol itu semakin keras dan panas hingga Mila tak tahan lagi.
Gadis berkulit seputih susu yang wajahnya kini memerah dengan nafas memburu itu naik ke atas ranjang dan mengangkangi paha kedua paha Rendra setrlah terlebih dahulu mencopot celana dalamnya.

Mila menatap kontol Rendra dengan mulut menganga sambil tangannya menggenggam kontol perkasa itu. Tangan satunya ia gunakan untuk membuka labia mayoranya.
Memek gadis itu sudah basah kuyup sejak tadi. Berdenyut dan panas.
Mila mengarahkan kontol yg tegak dan kokoh sekeras kayu jati itu ke liang memeknya.
Mila menaikkan pantatnya, mengarahkan kontol itu tepat di bawah liang memeknya....dan....

BBBLLEEEEESSSSSSSSSSSSS!!!
Ooooooowwwwhhhhhhhhhhhh!
Aaaaahhhhhhh!
Mata Mila membeliak,
tubuhnya bergetar, pantatnya bergetar!

Kenikmatan itu tak terlukiskan!
 
Perawat Binal


"Ooooo ......."
Mulut Mila membuka lebar, nafasnya tertahan, matanya terpejam.
Gerakannya terhenti.
Sungguh nikmat rasanya!

Dari sekian banyak laki-laki yang sudah dinikmati baru sekarang Mila menemukan yang seperti ini.
Kontol panjang kekar keras seperti kayu jati namun lunak dan kenyal luarnya.
Benda sepanjang dua puluh tujuh sentimeter dengan ujung seperti helm tentara jerman saat perang dunia kedua yang membengkak itu membuat kontraksi hebat di dinding vaginanya.

Mila merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia ini. Mila merasa berani melepaskan yang lain asal kontol perkasa ini dapat terus dinikmatinya.

Kemudian perlahan Mila mengangkat tubuh seksinya sehingga kontol itu dapat menghirup udara segar pagi itu yang menyeruak melalui jendela kamar di lantai III. Namun baru sepertiga bagian kontol Rendra yang terlihat Mila menurunkan kembali tubuhnya sehingga kontol kekar itu kembali tenggelam dihimpit dinding vagina yang basah kuyup.
Mulut Mila terbuka lebar, matanya membeliak, nafasnya tertahan.

Baru dua gerakan saja sudah sedemikian nikmatnya. Tubuh Mila bergetar, hingga ia tak kuasa menahan tubuhnya. Kedua tangannya kemudian bertumpu pada dada bidang Rendra.

"Ooowhhhhh...... "
"Ssssshhhhhhhh......."
Paha Mila bergetar. Pantat montoknya bergetar. Setiap syaraf di tubuhnya seperti terpusat ke syaraf di liang memeknya.

Perlahan Mila menaikkan tubuhnya lalu perlahan turun lagi, lalu naik lagi ... turun lagi .... lama-lama makin cepat ...... hingga tubuh Rendra terguncang dan .....

Mata Rendra membuka
Lelaki itu menatap Mila dengan pandangan heran, bingung namun menyimpan birahi yang menyala-nyala

Saat itu Mila tidak menyadari bahwa lelaki yang sedang dinikmatinya telah terbangun. Mila terpejam meresapikenikmatan dari setiap mili gerakan naik turun tubuhnya, setiap mili dan detik pompaan memeknya terhadap kontol Rendra.

Rendra adalah pejantan yang bukan anak kemarin sore. Ia punya selera yang bagus dalam menilai kemolekan perempuan.
Ia tahu bahwa perempuan yang sedang menikmati kejantanannya tengah dilanda nafsu birahi yang memuncak dan tak terbendung dan perempuan itu memanfaatkan dirinya.
Ya perawat cantik jelita bak bidadari terseksi di jagad raya itu memanfaatkannya!

Namun Rendra punmenikmatinya. Ia terpesona dengan ekspresi Mila yang seperti ratu dari segala ratu pemuja syahwat.
Walaupun dalam kondisi cedera hebat namun otot kelelakiannya tetap berenergi.

Kedua tangan kekar Rendra naik ....
Dua buah melon montok nan kenyal yang masih berbalut seragam perawat itu digenggam.
"AAaaaahhhhhhh......hhhhhh!"
Mila mendesah nikmat. Matanya masih terpejam. Ia tak lagi sadar bahwa ia tengah menggenjot pasien di ranjang di rumah sakit. Ia tak sadar bahwa ia tanpa permisi menikmati kontol lelaki yang belum dikenalnya.
Mila hanya tau satu hal ....
ewean .....entot.....genjot......
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd