Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[SELESAI] Emma dan Foto-fotonya

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
UPDATE!!!


Emma terbangun dan samar-samar ia melihat kasur Ricky kosong. Hanya ada sebuah kertas diatas kasurnya. Dengan langkah yang malas Emma mengambil kertas itu dan membacanya.


"Aku diminta bos untuk ke kantor. Ada masalah genting. Nanti kamu check out sendiri bisa kan? Ada uang deposit yang bisa kamu pake untuk ongkos pulang" tulisan dikertas yang ditinggal Ricky


Emma pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ia turun menuju restoran untuk sarapan. Karena ini weekday, restoran nggak ramai. Mungkin hanya 50% terisi. Emma pun langsung duduk disebuah pojokan. Ketika ia sedang mencicipi makanan, ada tangan yang menggerayangi pundaknya. Emma menoleh. Ada Benny.


"Hai Ben" kata Emma

"Ricky mana?" tanya Benny

"Ricky udah ke kantor pagi-pagi" jawab Emma

"Good. Gw baru aja extend kamar gw sampe besok karena gw mau lo ngelakuin sesuatu untuk gw. Per semalam gw naikin status lo dari slut jadi slave. Lo sekarang budak sex gw. Harus nurut sama gw sampe utang-utangnya Ricky lunas" kata Emma


Emma meletakkan sendok dan garpu. Ia kaget mendengar kata-kata Benny barusan. Emma pun menolak keras 'pengangkatan status' secara sepihak oleh Benny. Ia mempertanyakan alasan pengangkatan status itu.


"Hahaha lo semalem gw entotin didepan laki lo yang lagi tidur. Kurang apalagi?" kata Benny


Emma pun menyadari omongan Benny ada benarnya. Dirinya dengan sukarela melakukan blowjob kepada laki-laki lain didepan pacarnya yang sedang tertidur, digenjot juga didepan pacarnya yang sedang tidur, bahkan sampai squirt oleh laki-laki lain. Lebih parahnya Emma menyadari bahwa ia selalu ngotot meminta Ricky untuk mengenakan kondom sementara dengan benny dua kali ML dua-duanya nggak mengenakan kondom. Ia mau mengambil resiko. Emma terdiam.


"Sekarang makan yang kenyang karena nanti gw akan dateng ke kamar lo dan lo harus turutin semua perintah gw. Gw tau lo ada 2 kunci kan? Serahin satu buat gw" kata Benny


Emma menyerahkan satu kunci untuk Benny dan Benny pun pergi meninggalkan meja. Emma kini deg-degan menebak-nebak apa yang akan dilakukan Benny padanya. Tebakannya adalah dia akan menyetubuhi Emma hardcore sepanjang hari hingga besok. Tak apalah. Toh Emma juga senang dientot oleh Benny. Emma pun mulai tenang dan kembali ke kamar. Sesampainya dikamar, Emma mengirim pesan ke Benny dan menunggunya dengan hanya mengenakan underwear dan hijabnya.

CKLEK

Suara pintu terbuka. Emma pun menunggu dengan pose yang menggoda diranjang itu. Ketika Benny datang, wajah Emma pun berubah pucat lantaran ia nggak datang sendiri melainkan bersama 2 orang petugas hotel. Emma buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut.


"Liat kan? Dikamar ini emang ada lontenya" kata Benny

"Wah beneran bos" kata seorang petugas

"Tadi sebelum ditutup bodinya asoy" kata petugas lainnya

"Emma kenalin ini Jaka sama Feri. Mereka berdua ini jomblo dan duit mereka nggak cukup buat nyewa perek. Sepongin mereka sampe muncrat dong" kata Benny

"KAMU GILA BEN?" kata Emma membentak

"Eh kok ngegas? Lo budak seks gw! Lo harus turutin semua perintah gw! Inget!" kata Benny

"Ayo dong neng. Abang udah ngaceng abis liat neng sekelebat" kata Jaka

"Ayo non. Abang juga pengen disepongin" sahut Feri


Namun Emma nggak bergeming. Dia menggelengkan kepalanya. Benny pun lantas geram dan menjambak paksa kerudung Emma kemudian memposisikannya berjongkok dihadapan Jaka dan Feri.


"AAAAAAHHH BENNY!!!" pekik Emma

"Lo turutin perintah gw ya lonte. Pilihan lo cuma turutin perintah gw atau gw bikin orang-orang terdekat lo tau bahwa dibalik kerudung dan wajah polos lo ternyata binal juga. Ngirim-ngirim foto bugil ke pacar lo, ngewe sama pacar lo, bersedia dientot demi ambil handphone sitaan, bahkan dientot buat bayarin bunga utang laki lo dan minta cowo lain dateng buat puasin lo setelah ngewe sama pacar lo" kata Benny


Emma sungguh takut dengan ancaman Benny. Ia tau Benny nggak akan rugi apapun jika ancaman itu benar ia lakukan. Beda dengan dirinya yang akan menjadi momok dan mungkin akan dikucilkan oleh keluarga dan orang sekitarnya. Emma akhirnya mengalah dan menyetujui untuk blowjob kedua petugas hotel itu.


"Buka celana kalian" perintah Benny


Jaka dan Feri membuka celana mereka menunjukan kontol mereka yang udah ngaceng. Emma mendekatkan wajahnya pada kedua kontol itu. Aroma yang nggak harum tercium hidung Emma. Aroma dari keringat yang mengumpul di kontol-kontol itu.


"Bos kerudung ini lonte boleh dibuka aja nggak?" tanya Jaka

"Lo denger kan Emma?" tanya Benny


Emma mengangguk dan membuka kerudungnya. Rambutnya yang pendek sebahu terurai. Jaka mengusap-usap kontolnya ke rambut Emma sementara Feri mengusap kontolnya ke wajah Emma. Mereka nampak sangat bernafsu pada Emma.


"Lo pada aneh. Ada mulut buat nyepong malah gesek-gesek di rambut sama muka" kata Benny

"Doi nggak mau buka mulut bos" balas Feri

"Emma ayo dong. Jangan kecewain tuanmu. Mulai jam 10, kita lihat kamu kuat berapa lama" kata Benny


Emma mulai menggenggam kontol Feri namun yang pertama disepong adalah milik Jaka. Aroma kemaluan Jaka semakin merebak kala Emma memulai sesi blowjobnya. Jaka pun semakin mendekatkan tubuhnya pada Emma yang berusaha sekuat mungkin agar ini segera berakhir.


"Hmmmmmmhhh...mmmmmmhhh..." desah Emma

"Aaaahh...ajib manteb banget seponganya" kata Jaka

"Non gantian dong masa kontol abang cuma dipegangin. Kocok lah minimal" kata Feri


Emma menatap keduanya dan mulai mengocok kontol Feri sambil terus nyepongin kontol Jaka. Benny mengeluarkan handphonenya dan mulai merekam Emma yang sedang memberikan double blowjob pada petugas hotel itu. Emma nggak mempedulikan Benny. Dia hanya ingin kedua kontol ini segera klimaks agar ia bisa menyudahi semuanya. Dari kontol Jaka, mulut Emma menuju kontol Feri dan kini kontol Jaka hanya menerima servis tangan. Mulut Emma bekerja memberikan servis bagi Feri yang hari ini baru pertama kali menerima blowjob pada kontolnya.


"Aaaaahhh...disepong tuh enak ya" kata Feri disambut tawa Jaka dan Benny

"Nanti kalo mulut si neng balik ke kontol gw, gw kasih tau yang bikin lebih enak lagi Fer" kata Jaka


Emma mendengarkan omongan mereka berdua. Perasaan Emma mengatakan akan ada hal yang dilakukan oleh Jaka kemudian akan diikuti oleh Feri. Emma menyudahi aksinya pada Feri untuk kemudian kembali ke kontol Jaka. Kepalanya maju mundur memberikan servis blowjob pada Jaka yang kini mengusap rambut Emma. Tangan Jaka berhenti pada kepala bagian belakang Emma dan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur hingga kontolnya keluar masuk di mulut Emma.


"Wow gila!" kata Feri

"Enak ini Fer. Apalagi kalo begini" balas Jaka


Jaka pun menekan kontolnya hingga dalam. Ukurannya yang nggak terlalu panjang membuat Emma nggak kewalahan seperti deepthroat kontol Benny. Emma benar-benar bisa mengendalikan deepthroat dari Jaka meskipun masih sedikit terbatuk.


"Uuhhhhkkk...uhuuukkk..."

"Lo coba Fer" kata Jaka

"Non mau coba non" kata Feri


Emma dengan sungkan memberikan servis yang sama pada Feri. Tangan Feri menekan kepala belakang Emma agar nggak banyak bergerak kemudian ia memajumundurkan pinggulnya. Kali ini Emma sudah lebih bersiap apalagi menerima deepthroat diakhir. Namun hal yang nggak diduga-duga oleh Emma terjadi...


"Aaahhh...aahhh...FUUUUUCCCCKKK!!!" desah Feri


Feri mengerang hebat dan tubuhnya menegang kala ia menekan kontolnya kedalam mulut Emma saat deepthroat kemudian ia nggak bisa menahan dirinya. Semburan sperma muncrat didalam mulut Emma. Ada yang meluncur langsung kedalam kerongkongannya, ada pula yang keluar dari sela-sela mulutnya. Emma yang nggak siap pun kaget dan tersedak hebat diperparah akibat Feri yang nggak langsung mengeluarkan kontolnya dari mulut Emma.


"Uuhhhuuukkk...uuhhhhkkk..." Emma terbatuk

"Buset enak banget kayanya lo ya sampe ngecrot dalem gitu" kata Jaka

"Gw kelepasan bang" kata Feri

"Sekarang gw neng" kata Jaka ke Emma


Feri mengenakan kembali celananya dan duduk dikursi menyaksikan Jaka yang sedang dilayani oleh mulut Emma. Jaka meminta Emma untuk lebih aktif menggerakan kepalanya dan Emma menuruti permintaan Jaka. Ia memajumundurkan kepalanya untuk melayani Jaka. Namun Jaka nggak puas. Dia memegang kepala belakang Emma dan mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat. Emma yang kaget hanya bisa mencoba menahan agar nggak tersedak apalagi sampai muntah.


"Glluhhggghhh...uuhhhhkkk" suara mulut Emma


Meskipun tersiksa, Emma masih terus melayani Jaka yang ternyata lebih kuat dari perkiraan Emma. Beberapa kali deepthroat dan mouthfuck tapi belum menunjukan tanda-tanda akan orgasme. Emma kembali melakukan blowjob pada kontol Jaka sampai tiba-tiba ia mendengar suara pintu diketuk.

Tok...tok...tok...


"Fuck siapa tuh?" tanya Feri panik

"Buka Fer" perintah Jaka pada Feri


Feri berjalan menuju pintu dan alangkah kagetnya dia ketika mendapati Pak Broto sang general manager hotel ada didepan kamar. Jaka dan Feri sama-sama kaget. Emma merasa dirinya terselamatkan dengan kedatangan Pak Broto yang kini berada didalam kamar.


"Apa-apaan ini? Feri, Jaka kalian ngapain?" tanya Pak Broto


Keduanya nggak bisa menjawab. Mereka tertangkap basah. Pak Broto berjalan mengelilingi mereka dan berhenti dihadapan Benny. Wajah Feri dan Jaka sudah pucat dan berkeringat sementara Emma nampak cerah merona karena akhirnya ia bisa dibebaskan.


"Ini nggak bisa dibiarkan ini. Kalian tunggu disini. Saya mau keluar panggil bantuan" kata Pak Broto


Pak Broto lantas keluar kamar dengan langkah cepat. Emma bernapas lega. Dia mundur dan bersandar pada tempat tidur. Wajahnya tersenyum menatap Jaka dan Feri yang mulai pucat dan panik. Mereka terus menerus bertanya pada Benny apakah mereka harus keluar menyelamatkan diri namun Benny yang sedari tadi hanya tersenyum sambil meminta kedua orang itu untuk tenang.


"Mampus kalian. Bos kalian ngelaporin kalian dan gw akan tuntut kalian dengan pasal pemerkosaan. Termasuk lo Benny. Nggak, terutama lo! Pasal pemerkosaan, ancaman dan pemerasan! Kalian semua bakal dipenjara!" kata Emma

"Emma sayang, lo mungkin mau hati-hati dengan kata-kata yang keluar dari mulut itu. Darimana lo yakin bos mereka ngelaporin kita ke polisi?" kata Benny


Entah kenapa tiba-tiba perasaan Emma mendadak berubah menjadi tidak nyaman. Tiba-tiba saja rasa senang itu hilang ketika suara bel kamar berbunyi. Benny meminta Feri untuk membuka pintu. Emma menatap kearah pintu dan ketika Feri membuka pintu itu, mata Emma terbelalak. Pak Broto membawa 10 orang laki-laki masuk kedalam kamarnya. 10 orang yang terdiri dari petugas hotel, cleaning service bahkan satpam hotel yang baru saja ganti shift berkumpul disana. Benny tertawa melihat Emma yang melotot panik.


"Ini lontenya teman-teman" kata Pak Broto

"Betul sekali teman-teman. Lonte ini namanya Emma. Dia lagi ditest drive sama Jaka. Tadi Feri udah klimaks. Coba tanya Feri gimana servis mulutnya" jawab Benny

"Gimana Fer mulutnya si lonte?" tanya Pak Broto

"Mantap pak. Saya nggak tahan muncrat dimulut" jawab Feri

"Segitu hebatnya kamu Emma? Saya jadi nggak sabar mau buktiin tapi sebelumnya kita perkenalan dulu ya. Saya Broto, ini teman-teman saya ada Hengky, Jupri, Reza, Patrik, Keling, Ucup, Aldy, Tibo, Lopez dan Ramon. Kita semua akan buktiin seberapa berkualitasnya pelayanan kamu. Syarat dari saya cuma satu. Jangan sampe kamu ogah-ogahan dalam melayani kami. Kalo sampe kamu terlihat ogah-ogahan dan nggak semangat, saya dan temen-temen ini nggak segan-segan main fisik ke kamu" kata Pak Broto


Emma nggak percaya mendengarnya. Ternyata general manager itu bersekongkol dengan Benny untuk mengerjai dirinya. Gilanya adalah dia membawa 10 orang lagi. Emma menatap Benny yang sedang tersenyum puas menatapnya. Kini Emma nggak bisa mengelak. Ia terkunci, nggak ada pilihan selain melayani 14 orang laki-laki bejat ini.


"Oh saya lupa Pak Broto. Kamar ini harusnya checkout hari ini. Jam 12. Diperpanjang apa gimana?" tanya Ramon

"Nggak. Jatah kalian cuma sampe jam 12. Selebihnya dia punya gw" jawab Benny

"Hehehe oke bosku. Gimana kalo ditambah challenge buat si pecun? Kita semua harus udah ngecrot sebelum jam 12 atau kita kirim foto-foto bugilnya ke keluarga dan pacarnya. Dari wajahnya gw yakin dia cewe baik-baik dirumah. Biar keluarganya tau dia binal juga dan pacarnya tau apa yang dilakuin pacarnya setelah ditinggal kerja" kata Lopez


Para laki-laki itu tertawa dan mengangguk setuju. Emma semakin panik mendengarnya. Ia melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 10.30. Berarti Emma hanya punya waktu sekitar satu setengah jam untuk membuat laki-laki ini klimaks. Jika ia gagal maka keluarganya akan tau soal kenakalan Emma diluar rumah. Emma rasanya ingin menangis namun ia nggak bisa meluapkan emosinya.


"Denger kan Emma? Kamu harus bikin mereka puas sebelum jam 12 atau keluarga kamu dan Ricky tau betapa binalnya kamu" kata Benny

"Oke aku mau dengan tiga syarat. Pertama jangan keluar didalam, aku nggak mau hamil. Kedua jangan keluar dimulut juga, aku nggak suka nelen peju. Ketiga yang udah ejakulasi tolong menyingkir dan nggak usah ikut-ikutan lagi." kata Emma

"Nggak boleh keluar didalem, nggak boleh keluar dimulut terus kita keluarin dimana?" tanya Hengky

"Diperut aku bisa. Dipunggung atau didada aku bisa" jawab Emma

"Terus kita-kita jadi grepe bekas peju orang? No way!" balas Patrik

"Jijik kali megang peju orang" sambut Keling dan Ucup

"Ini lonte bangsat ngatur-ngatur" kata Tibo

"Nggak sadar posisi ya pecun ini" sahut Aldy dan Reza


Emma kaget dengan respon para laki-laki ini dan ia semakin sadar akan berhadapan dengan apa. Mereka bukanlah orang-orang yang peduli dengan consent. Mereka hanya peduli 1 hal: mereka puas. Apapun caranya akan dilakukan demi mengejar kepuasan mereka. Emma mulai bergidik takut kala para lelaki ini semakin dekat dengannya. 12 dari 14 laki-laki itu kini sudah bugil dan mengarahkan kontolnya pada Emma. Hanya Benny yang duduk dikasur menikmati pemandangan Emma dikelilingi laki-laki horny.


"Berdiri" perintah Broto


Emma mengikuti perintah Broto dan berdiri. Dengan kondisi sama-sama bugil, Broto meremas toket Emma dan bermain dengan vaginanya juga. Mata Emma terpejam dan bibirnya mendesis kala jemari Broto mulai menyentuh bibir vagina Emma. Mulut Broto langsung mengarah pada pentil Emma yang sudah berdiri tegak semenjak Broto mengusap-usap vaginanya.


"Sssshhhh...mmmmhhhh..aaaaah" desah Emma

"Tadi bilangnya mau laporin gw, Feri sama bos Benny ke polisi atas pemerkosaan. Tapi diusap dikit ngedesah ampe merem-merem" kata Jaka


Para lelaki itu tertawa. Emma pun malu dibuatnya. Rasanya ia ingin memaki mereka namun para laki-laki itu nggak ingin menyia-nyiakan waktu. Mereka saling berebut untuk meremas atau bahkan menyentuh tubuh Emma. Akibatnya tubuh Emma terkoyak kesana kemari, diremas dan dilecehkan disana-sini. Tangan-tangan itu bergantian dan secara kasar meremas toket dan mengocok vagina Emma. Bibir-bibir itu juga saling bergantian mendarat pada bibir Emma atau pentilnya. Akhirnya Emma pun berjongkok.


"Kalo kalian mau puas, sini aku sepong dan kocokin satu-satu. Yang udah disepong boleh ngewein aku" kata Emma


Para laki-laki itu tersenyum puas mendengar ucapan Emma yang akhirnya menyerahkan dirinya mempermudah 13 lelaki itu untuk mencicipi tubuh Emma. Mereka berkumpul mengelilingi Emma dan mengusap-usap wajah Emma dengan kontol mereka. Beberapa mengenai bibir Emma.


"Neng, gw kan udah disepong tadi. Gw masukin duluan ya" pinta Jaka


Jaka mendapat sorakan dari yang lain tapi Jaka nggak bergeming. Dia duduk selonjor dilantai kamar dan mengarahkan Emma untuk berada diatasnya. Dengan kasar Jaka menghujam kontolnya pada memek Emma pada posisi reverse cowgirl diikuti dengan Broto yang maju menagih kata-katanya untuk memberikan blowjob. Hengky dan Reza ikut maju dan menggenggamkan tangan Emma pada kontol mereka. Kini Emma melayani 4 laki-laki sekaligus. Tangan Jaka mengatur tempo goyangan pinggul Emma turun naik memompa kontolnya, tangan Broto memegangi kepala Emma dan mengatur alur sepongan Emma, tangan Hengky dan Reza bergantian meremas-remas toket Emma.


"Mmmmmmmmhhh...ssshhhhh...gghhhlllkkk..." desah Emma tertahan kontol Broto

"Sssshhaaaaahhh...aahhhh...aaahhhuuuuhhhh" lanjut Emma kala Broto melepaskan kontolnya dari mulut Emma


Emma pun nggak cuma 'memompa' kontol Jaka namun juga 'mengulek' hingga membuat Jaka kelabakan. Apalagi sesekali Emma melirik Jaka dengan tatapan seksi nan menggodanya. Tiba-tiba Jaka menggenggam pinggul Emma dan menekannya hingga kontolnya menusuk dalam kemudian tubuhnya menegang hebat.


"AAAAARRRGGGGHHHHH" Jaka mengerang


Mata Emma terbelalak lantaran Jaka baru saja ejakulasi didalam. Emma bisa merasakan kontol Jaka memuncratkan pejunya didalam vagina Emma. Para laki-laki yang mengamati pergumulan itu pun bersorak akibat aksi Jaka yang keluar didalam. Emma mencoba mengatur napasnya dan kini ia begitu kaget karena setelah Jaka mengeluarkan kontolnya, Broto memposisikan dirinya untuk penetrasi kedalam memek Emma.


"Bangsat lo" kata Emma menatap Jaka


Jaka nggak memperdulikan Emma dan terus melangkahkan kakinya menuju teman-temannya. Broto sudah berada diposisi yang sama dengan Jaka tadi, tangannya dipinggul Emma mengarahkan kontolnya untuk masuk. Dalam sekejap kontol Broto masuk kedalam memek Emma.


"Aaaaahhh..." desah Emma dan Broto

"Puasin Oom ya Emma" kata Broto sambil menggoyang pinggul Emma

"Aahhh...aaahhh...uuhhh...ooohhh" desah Emma


Hengky memindahkan kontolnya menuju mulut Emma. Kini ia yang mendapat jatah blowjob. Jupri masuk mengisi tangan Emma yang kosong. Broto terus mengatur tempo goyangan Emma. Hengky nggak puas dengan blowjob yang diberikan Emma. Dia meminta lebih. Tangan Hengky memegang kepala Emma dan dia melakukan facefuck plus deepthroat.


"UUUHHHGGGKKKKK...GGGHHKKKLLLKKK....UUHHHHHHKKKKKK"

"Makan nih kontol gw mentok sampe leher lo lonteeee" Hengky meracau kala melakukan facefuck pada Emma


Emma kewalahan melayani mereka. Ini adalah kali pertama bagi Emma melayani lebih dari 1 orang dalam hal seks. Bukan cuma perkara jumlah yakni 12 orang tapi juga mereka semua kasar tanpa ampun. Tapi perlahan Emma mulai bisa menerima. Dia nggak bisa berbuat banyak selain menyerahkan tubuhnya pada laki-laki bejat itu. Seiring dengan genjotan dan sepongan, Emma berubah dari yang awalnya enggan jadi penuh nikmat. Ia mulai menggerakan pinggulnya naik turun dengan cepat. Kontol Hengky dilahap dengan cepat keluar masuk mulutnya sementara kedua tangannya mengocok kontol Reza dan Jupri.


"Mulai panas nih" kata Benny


Para laki-laki itu tertawa. Emma nggak menghiraukan. Dia hanya menginginkan ini semua berakhir dan ini semua akan cepat berakhir jika mereka klimaks dengan cepat pula. Emma mengerahkan segenap kemampuannya dalam menggoyang dan nyepong.


"Aaaahhh...aahhh...uhhhh...yesss...yesss..." desah Emma


Broto pun terlihat kewalahan dan akan kehilangan kendali, apalagi ketika Emma menghunuskan kontol Broto hingga mentok kedalam memeknya. Hengky pun nampak beberapa kali mengeluarkan kontolnya dari mulut Emma lantaran jilatan serta sedotan Emma pada kontol Hengky sungguh nikmat membuat Hengky takut ejakulasi sebelum mencicip memek Emma. Kontol Broto mulai berkedutan, Emma mengambil langkah untuk mengeluarkan kontol itu namun Broto keburu menahan tubuh Emma agar kontol Broto tetap berada didalam menggenjot vagina mungil Emma.


"Aaahhh..ooouuuhhh...aahhaaaaahhh...keluar...diluar...jangan...aaahhh...jangan...didal...ssshhh...didalam" pinta Emma disela-sela desahannya


Namun Broto memiliki rencana lain. Ia semakin cepat memberikan sodokan demi sodokan hingga sebuah sodokan 'pamungkas' ia berikan. Keras dan dalam serta Emma merasakan lagi-lagi kontol yang memuncratkan pejunya didalam.

Crot...
Crot...
Crot...


"Aaaahhh...mantap bener memek muda. Beda sama memek bini gw yang kendor. Ini ngejepit banget" kata Broto

"Kenapa didalem lagi? Kan udah dibilang diluar" protes Emma

"Siapa suruh punya memek ngejepit nikmat gini?" jawab Broto


Emma tertunduk. Lagi-lagi ia kecolongan. Kontol Broto keluar bersama dengan tetesan-tetesan peju dari dalam memek Emma. Hengky melihat kesempatan ini dan menjambak rambut Emma untuk berdiri dan mengarahkannya ke kasur.


"AAAAAHHHHH" pekik Emma


Hengky memposisikan Emma menungging di tepian kasur. Ia membuka lebar-lebar kaki Emma menampakkan vagina Emma dari belakang. Hengky meludahi vagina Emma dan menggosoknya dengan tangan sebelum mengarahkan torpedonya pada memek Emma.


"Siap-siap ya sayang" bisik Hengky

"Mmmmmmhhh..haaaaahh...aaaaaaahhh" desah Emma kala kontol Hengky menyeruak masuk


Hengky nggak membuang-buang waktu. Ia langsung menggenjot tubuh Emma dengan cepat dan kasar sementara yang lain hanya mengamati Hengky 'memonopoli' Emma untuk dirinya sendiri sambil mengocok konol masing-masing.


"Aaahhh...aahhh...uuhhh...aahhhauuuhhh" desah Emma

"Yess...fuck you lonte sialan...gw entot memek lo ini..aaahhh" kata Hengky meracau

"Lo kok pada diem aja sih? Naik ke kasur itu mulutnya nganggur" kata Benny


Yang naik keatas kasur adalah Reza. Dia meminta Emma untuk memberikan blowjob padanya. Reza yang sudah ngaceng berat mengocok-ngocok kontolnya dihadapan Emma. Reza pun mengarahkan kontolnya ke mulut Emma yang refleks membuka mulut dan menjulurkan lidahnya. Sialnya Reza justru menarik kembali kontolnya seakan mempermainkan Emma.


"Eeiiitsss ada lonte udah haus kontol nih" kata Reza


Seisi ruangan tertawa. Emma pun menjadi malu. Wajahnya merah. Bahkan Hengky menghentikan genjotannya untuk tertawa dan meremas kedua toketnya sambil mencupang leher Emma. Tangan Hengky terus meremas-remas kedua toket Emma yang menggantung dan memainkan putingnya seraya berbisik...


"Nggak cukup satu kontol di memek ya sampe ngebet banget pengen kontol lagi dimulut?" bisik Hengky


Hengky pun kembali berdiri dan menggenjot tubuh Emma. Desahan Emma kembali terdengar menggema dikamar. Lenguhan penuh nikmat sebelum Reza kini benar-benar 'memperkosa' mulut Emma dengan menyodok-nyodok kontolnya kedalam mulut Emma.


"Fuck...sshhh...makan nih kontol...lo mau kontol gw kan? Hah! Rasain nih" kata Reza meracau


Ditengah Emma yang fokus pada Reza, Hengky memanfaatkan celah tersebut untuk mencicipi lubang Emma yang lainnya. Dia mencabut kontolnya dari memek Emma kemudian mengarahkannya pada lubang pantat Emma. Hengky ingin mencoba anal sex. Emma ingin menolak namun mulutnya dikunci oleh Reza yang justru memanas-manasi Hengky untuk menganal Emma.


"GLLUHHUHHHHGGKKK...UUUHHHGGGGKKK!!!!" protes Emma tertahan

"Masukin Ky! Masukin pantat biar kita bisa sandwich lonte satu ini" kata Reza


Seisi ruangan mendadak riuh karena mereka membayangkan Emma disandwich oleh mereka semua. Double penetration dengan blowjob. Namun fantasi mereka keburu buyar lantaran Benny beranjak dari duduknya menghampiri Hengky dan menarik tubuhnya.


"Rencana awal gw bawa lo dan temen-temen lo kesini adalah untuk blowjob. Emma awalnya cuma mentok blowbang dan bukkake. Gw kasih lo bonus biar bisa ngentotin perek gw bukan berarti lo bebas anal dia. Gw aja belom pernah pake dia anal. Lo mau ngelangkahin gw? Gw abisin siapapun yang coba-coba anal perek gw" kata Benny

"Ma...maaf bos" kata Hengky

"Udah sana entotin lagi perek gw sebelum memeknya kering" kata Benny


Hengky mengangguk dan lantas kembali menghujamkan kontolnya pada memek Emma yang masih menungging. Kali ini Hengky menggenjot Emma dengan lebih kasar dan tanpa ampun lantaran kecewa gagal melakukan seks favoritnya yaitu anal pada Emma. Tangannya lebih keras meremas toket Emma dan penisnya juga menyodok lebih dalam.


"Ahhh...aaaahhh...uhhhhkkkk...gglllhhhgggkkk...." desah Emma


Sebelum melanjutkan desahanya, Reza lebih dulu menyumpal mulut Emma dengan kontolnya. Reza terus menggoyangkan pinggulnya agar lebih nikmat mengerjai tubuh Emma. Hengky dan Reza pun saling tatap. Hengky melihat wajah Reza yang sudah nggak tahan dan akan klimaks. Ia mencoba mengingatkan Reza.


"Za tahan Za. Lo belom cicip memeknya jangan orgasme dulu bro" kata Reza


Namun Reza nggak mempedulikan. Begitupun Hengky yang lengah hingga hilang konsentrasi. Kontol mereka berdua berkedutan. Hengky menggenggam pinggul Emma dan Reza memegang kepala Emma. Emma yang sadar keduanya sudah diujung tanduk pun mencoba mencegah agar nggak mengeluarkan didalam baik dimemek ataupun dimulut. Namun segala usaha Emma sia-sia kala keduanya menghentakan kontol mereka disaat yang bersamaan.


"GGLLLLGGHHHH...UUHHHHKKKK...GGGGHHHLLKKKGGGG" Emma mencoba menahan

"AAAAAAAARRRGGGHHHHHH" Reza dan Hengky mengerang penuh nikmat


Crot...
Crot...
Crot...

Mereka berdua ejakulasi diwaktu bersamaan. Hengky didalam memek, Reza didalam mulut. Reza meminta Emma untuk menelan pejunya meskipun Emma tersedak ketika kontol Reza menembak pejunya ke kerongkongan Emma.


"Telan atau gw nggak akan keluarin kontol gw dari mulut lo" ancam Reza


Emma pun terpaksa menelan peju Reza. Untuk memastikan, Reza meminta Emma membuka mulutnya dan ketika Reza memastikan mulut Emma nggak tersisa peju, ia melepaskan kepala Emma begitupun Hengky yang mencabut kontolnya dari memek Emma.


"Sayang banget lo Za udah ngecrot duluan sebelum ngentot memeknya" kata Hengky

"Bener kata Feri Ky. Mulutnya aja udah nikmat. Kelepasan gw" kata Reza


Jupri dan Patrik bersiap memasuki 'arena' persenggamaan. Tempat mereka akan mengeksekusi tubuh Emma yang terkulai lemas tak berdaya. Namun Jupri dan Patrik nggak peduli. Mereka ingin apa yang teman-teman mereka dapatkan. Emma melihat sejenak kearah jam dinding dan waktu baru menunjukan pukul 11 siang. Waktu tinggal tersisa 1 jam namun masih ada 10 orang yang belum ia layani. Emma berencana untuk total dalam memberikan blowjob agar bisa membuat setidaknya 3 orang lagi seperti Feri dan Reza. Namun...


"Pat lu masukin mulutnya ntar aja daripada kaya Reza noh belom cicip memek udah ngecrit" kata Jupri

"Bener juga lu Jup. Lagipula enak juga denger lonte ini ngedesah ngerasain kontol kita-kita" kata Patrik


Emma pun lemas. Kesempatannya untuk membuat Patrik ngecrot dimulutnya mengecil. Ia hanya bisa pasrah kala Jupri menghampirinya. Emma pun bangkit dari posisi telungkup menjadi menungging tapi justru ditahan oleh Jupri yang memintanya tetap tiduran telungkup.


"Udah tiduran aja. Cape kan daritadi?" kata Jupri

"Ma...makasih" kata Emma


Jupri nggak menjawab. Ia hanya melebarkan kaki Emma seraya 'membuka' jalan kontolnya menuju memek Emma. Dalam sekejap kontol Jupri merangsek masuk kedalam memek Emma. Disitulah Emma sadar tujuan Jupri memintanya tetap telungkup bukan berarti memberikan Emma kelonggaran justru ingin menyiksa Emma lebih jauh lagi. Emma mencoba membangkitkan kepalanya namun tangan Jupri menahannya agar kembali kekasur.


"Sssssshhhh...udah dibilang tiduran aja" kata Jupri


Jupri mulai menggenjot tubuh Emma. Pertama-tama ia menghunuskan kontolnya hingga mentok kedalam vagina Emma memberikan sedikit rasa nyeri pada Emma yang sama sekali nggak siap terhadap perlakuan Jupri. Berikutnya Jupri semakin keras dan cepat menggenjot Emma bagai orang kesetanan. Apalagi ketika teman-temannya justru menyoraki dan menyemangati Jupri sementara Emma mengerang kesakitan sambil tangannya meremas-remas sprei kasur itu memohon ampun dan meminta Jupri untuk pelan-pelan.


"Ayo terus Jupri. Kencengin lagi Jupri" kata Keling

"Fuck that bitch Jup" kata Aldy

"Come on you fucking slut. Lo suka kan gw giniin hah? Suka kan lo lonte sialan" Jupri meracau

"Awww...aahhh...aaduuhh...ssshhh...shit...uuhh..sak...sakit...pelan...pelan...aaahhh" desah Emma


Jupri menekan kepala Emma dengan tangannya dan semakin mengencangkan genjotannya hingga Emma nggak mampu lagi mendesah. Jupri pun memberikan satu hentakan ultimate hingga kontolnya menancap dalam seraya memuncratkan semua muatan yang ada didalamnya.


"AAARRRRRGGGHHHH" Jupri mengerang tanda orgasme


Mendapat tepuk tangan dari rekan-rekannya, dengan bangga ia mencabut kontolnya dari memek Emma seraya duduk bersama mereka yang telah dilayani oleh Emma. Kini giliran Patrik. Nampaknya Patrik menginginkan satu hal yang sama dengan Jupri namun dengan sedikit perubahan. Tubuh Emma yang terkulai diangkat pinggulnya oleh Patrik hingga menungging dengan kepala Emma masih berada dikasur.

PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!

Patrik berkali-kali menampar pantat Emma yang masih menungging. Emma hanya meringis kesakitan disetiap tamparan yang ia terima. Setelah pantat Emma memerah, barulah Patrik melakukan penetrasi di memek Emma. Dengan sekali sodok, kontol Patrik pun masuk sempurna. Patrik mulai menggenjot tubuh Emma sama seperti Jupri. Kasar dan cepat. Temponya yang kencang dan sodokannya dalam membuat Emma mengerang diantara sakit dan nikmat.


"Aaaahhh...uuhhhh...fuck...fuck...ooohhhaaaaaahhhhh...sshhhh" desah Emma


Patrik terus saja menggenjot Emma yang sudah kesakitan. Namun Patrik ngga peduli. Dia terus menyetubuhi tubuh Emma yang sudah bersimbah keringat meskipun berada dikamar ber-AC. Keling bangkit dari duduknya dan menghampiri Emma. Dia mengangkat kepala Emma dengan menjambak rambutnya.


"Mau cepet selesai nggak? Waktu lo tinggal 45 menit dan masih ada 6 orang yang belom lo layanin" bisik Keling

"Mmmmmmhhhh...aaahhhh...maaaauuuu...sssshhhhh..." jawab Emma lirih

"Sepong kontol gw" kata Keling


Patrik pun menghentikan genjotannya untuk membiarkan Emma memposisikan doggy style dengan Keling didepan Emma dengan kontol ngacengnya. Setelah mendapat sinyal dari Keling, Patrik kembali menggenjot tubuh Emma. Bibir Emma mulai menyentuh kontol Keling yang kemudian memegangi kepala Emma dan memulai sesi mouthfuck pada Emma. Dengan penuh nafsu mereka berdua menyetubuhi Emma yang tersedak akibat kontol Keling menyodok-nyodok hingga tenggorokannya. Patrik yang melihat pemandangan dihadapannya pun lepas kendali dan menggenjot Emma lebih keras, lebih dalam hingga seperti teman-teman yang sebelumnya menghentakan kontolnya hingga dalam sambil mengerang...


"AAAAARRRRRGGGHHHH"


Crot...
Crot...
Crot...

Patrik ejakulasi didalam memek Emma seperti kawan-kawannya yang lain sebelumnya. Emma mulai menyadari bahwa nggak ada gunanya ia menahan dirinya apalagi jaim. Ia pun bertekad untuk all out memberikan servisnya pada sisa laki-laki yang belum ia layani.


"Ayo cepet entotin aku mas" kata Emma pada Keling

"Wow oke oke" kata Keling

"Kamu sama kamu juga sini aku servis" kata Emma menunjuk pada Ucup dan Aldy


Keling meminta Emma untuk rebahan terlentang. Ia ingin menggenjot Emma dengan missionary. Emma lantas meminta Ucup dan Aldy memposisikan disampingnya. Dengan sekali hentak kontol Keling masuk kedalam memek Emma dan pergumulan mereka dimulai. Emma menatap Keling sambil mulutnya mengulum kontol Ucup dan tangannya mengocok kontol Aldy.


"Uuuhhh...yess...aahhh...aahhhh...lebih cepet lagi dong genjotnya" kata Emma


Keling pun mempercepat genjotannya memberikan Emma kenikmatan ekstra. Emma secara bergantian memberikan blowjob pada Aldy dan Ucup. Mata Emma melirik dan memberikan tatapan menggodanya pada Keling dan sesekali mengeluarkan desahan penuh nikmat dari bibirnya.


"Aaahhh...aahhh...ssshhh...yeah...genjot terus...ooohhhh...uuuhhhh" desah Emma


Keling semakin terpacu menggenjot tubuh Emma yang basah oleh keringat membuat Keling sange berat. Aldy dan Ucup semakin menggila akibat mulut Emma yang nggak berhenti mencoba menyedot muatan didalam kontol mereka untuk keluar dibantu lidahnya yang menari-nari menjilati kontol mereka bergantian. Emma kemudian menyadari kontol Aldy mulai berkedutan. Ia juga melihat Aldy berusaha menahan kontolnya agar nggak ejakulasi. Hal ini dimanfaatkan oleh Emma dengan memberikan 'special treatment' yakni menjilati biji pelir Aldy sambil mengocok kontolnya. Tak pelak Aldy pun kesulitan menahan sensasi yang diberikan Emma. Kontolnya semakin berkedutan, usahanya menahan pun hampir sia-sia. Emma dengan sigap kembali memberikan blowjob dan menjilati serta menyedot kontol Aldy hingga kemudian...


"FUUUUUUUUCCCCCKKK"


Crot...
Crot...
Crot...

Aldy ejakulasi dimulut Emma yang langsung menelan peju yang muncrat tadi. Aldy pun mundur dari kasur dan Emma memanggil laki-laki selanjutnya. Tibo. Sebelum memulai eksekusi dengan mulutnya, Emma mengalihkan pandangannya pada Keling yang masih menggenjotnya. Dia menarik kepala Keling dan mengajaknya berciuman. Mulut mereka beradu dan lidah mereka saling bertemu dalam tarian yang erotis. Keling mempercepat genjotannya hingga akhirnya...

Crot...
Crot...
Crot...

Keling pun orgasme didalam vagina Emma. Buru-buru Emma meminta Keling untuk mencabut kontolnya yang keluar disertai sisa-sisa peju yang meleleh keluar. Emma memerintahkan Ucup untuk menggantikan posisi Keling dan mengajak Lopez untuk bergabung. Ia ingin segalanya cepat berakhir karena tersisa 30 menit atau hidupnya akan hancur.


"Gila last minute ini lonte makin menggila" kata Keling

"Belum. Lonte ini belum maksimal karena dia belum squirt" kata Benny


Mendengar kata squirt, para laki-laki yang belum menggarap Emma pun menjadi semangat. Terutama Ucup yang akan mulai menggenjot Emma. Ucup kembali meminta Emma pada posisi doggy style. Dengan sekali hentak, Ucup mempenetrasi kontolnya pada memek Emma. Lopez mengerjai mulut Emma sementara Tibo berbaring dan meminta Emma memberikan handjob untuknya. Ucup menggenjot tubuh Emma sambi tangannya meremas-remas toket dan memilin puting Emma membuat Emma mendesah semakin nikmat.


"Aaaahhh...aaaahhhh....uuhh...yesss...yesss...fuckkkkk" desah Emma


Desahan Emma menggema dikamar hotel itu sebelum Lopez kembali memasukan kontolnya kedalam mulut Emma. Ketiga laki-laki itu terus meminta Emma memuaskan kontol mereka. Bahkan Lopez beberapa kali memberikan deepthroat pada Emma hingga ia tersedak.


"Mmmmmmpppphhh...ssshhhh...aaaahhh...aahhhh..uuhhhkhkklll" suara Emma yang menggema dikamar


Ucup pun mengeluarkan kontolnya dan meminta Emma mengganti posisi. Ucup duduk terlentang dan meminta Emma untuk menungganginya sambil terus memberikan Tibo dan Lopez servis blowjob. Emma menuruti dan sejujurnya ia senang karena posisi ini menguntungkan baginya. Emma menggerakan pinggulnya naik turun dengan tempo yang cepat sambil terus mengocok dan menyepong kontol Tibo dan Lopez bergantian.

"Permisi abang-abang, gw mau egois sejenak ya" kata Ucup


Ucup menarik tubuh Emma hingga bersandar pada tubuhnya dan mulai menggoyang Emma dengan cepat. Tangan Ucup mencekik leher Emma yang menoleh keatap sambil Ucup meracau akibat nikmatnya goyangan Emma.


"Fuck you...lo suka kan lonte? Hah? Lo suka kan kontol gw" kata Ucup

"Yess...eeehh...aaahhh...yess...aahhh...aku suka...uuhhh...ah..ahh..ahhh" desah Emma


Ucup kemudian menekan tubuh Emma dan Emma pun merasakan ada getaran pada kontol Ucup. Ya, dia ejakulasi. Ucup buru-buru mencabut kontolnya dan Emma pun menarik tangan Tibo untuk menggantikan posisi Ucup sebelum mengajak orang terakhir bergabung. Ramon beranjak dan naik ke kasur. Tibo menghujamkan kontolnya pada memek Emma dengan posisi reverse cowboy. Emma kembali menggoyang pinggulnya naik turun sambil mencicipi kontol-kontol dihadapannya secara bergantian.


"Sshhhh...aaaahhhhh...yummy dicks...aaahhh" desah Emma sebelum mulai melahap kontol-kontol itu


Kedua laki-laki itu nggak mau kehilangan kesempatan. Baik Lopez dan Ramon saling menyodok mulut Emma layaknya mereka sedang menyetubuhi memek Emma. Dibelakang Tibo terus menggenjot memek Emma dengan full throttle sambil tangannya meremas toket Emma dan memberikan sedikit cekikan pada leher Emma. Perlakuan Tibo pada tubuhnya membuat Emma semakin menggila. Kini Emma secara 'mandiri' bergoyang turun naik dan memutar pada kontol Tibo sambil mulutnya tak henti menyepong kontol Lopez dan Ramon. Emma menatap mata kedua laki-laki itu dengan tajam ketika melakukan blowjob untuk memberikan rasa intim pada kedua laki-laki itu.


"Aaahhhh...mmmmmhhh...enak banget...aahhh...aahhh...yeeaahhh..." desah Emma


Emma pun nggak segan-segan memberikan jilatan pada biji pelir Ramon dan Lopez agar mereka lebih cepat ejakulasi. Benar saja, Emma berhasil membuat kedua kontol itu berkedutan dan sangat dekat dengan ejakulasi hingga Emma terus melakukan apa yang tengah ia lakukan. Tiba-tiba...


"AAAARRRRGGHHH...FUUUUCCCKKKK"

"AAAAAAANNNJJIIIIIIINNNGGGG"


Crot...
Crot...
Crot...
Crot...
Crot...
Crot...


Kontol Ramon dan Lopez memuntahkan pejunya ke wajah Emma hingga kini wajah Emma dipenuhi oleh peju hangat. Emma tersenyum dan menyeka wajahnya untuk kemudian ia jilati peju-peju itu. Ramon dan Lopez beranjak dari kasur meninggalkan Tibo yang masih menggenjot Emma. Setelah merasa memiliki Emma untuk dirinya sendiri, Tibo mengganti posisi menjadi doggy style. Tibo menggenjot tubuh Emma dengan brutal dan kasar hingga ia menjambak rambut Emma. Desahan Emma terdengar lebih keras.


"AAAAAAAAHHHH..aahhh...sshhhhitttt...auuhhh...awww....sakiiiittt" desah Emma


Namun Tibo nggak peduli. Dia terus menggenjot tubuh Emma dan jambakannya pun semakin keras ia lakukan hingga kepala Emma menengadah keatas. Setelah beberapa menit Tibo justru mempercepat genjotannya dan mencabut kontolnya kemudian membalik tubuh Emma. Dengan sigap Emma justru mengocok kontol Tibo hingga akhirnya ia mencapai titik kepuasannya.


Crot...
Crot...
Crot...
Crot...


Tibo mengerang seraya memuncratkan pejunya pada tubuh Emma. Tembakan peju dari kontol Tibo juga muncrat hingga ke wajah Emma yang sudah berlumuran peju. Dengan puas Tibo beranjak dari kasur. Emma melihat jam dinding. 11.50. Hanya bersisa 10 menit. Ia berhasil melayani laki-laki itu sebelum waktu checkout hotel. Ia beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum mengenakan kembali pakaiannya. 14 orang laki-laki dikamar itu sungguh dipuaskan oleh Emma. Ketika Emma bersiap keluar kamar, ia dicegah oleh Ramon.


"Mau checkout? Udah biar gw aja yang urus. Lo langsung ke kamar bos Benny" kata Ramon


Para lelaki itu pun meninggalkan Emma bersama Benny dikamar. Benny mengambil tas Emma dan memapah tubuh Emma yang kesakitan setelah diterjang banyak kontol. Awalnya Emma ingin marah pada Benny karena telah melakukan ini padanya, namun kini Emma justru mengucapkan sesuatu yang nggak ia duga.


"Thanks Ben" kata Emma ketika ia tiba dikamar Benny

"Iya. Gw tau lo kesulitan buat jalan" balas Benny

"Bukan buat bantuin aku jalan, tapi buat panggil 13 orang tadi" kata Emma

"Gw kira lo bakal marah sama gw" kata Benny

"Awalnya iya, tapi setelah aku dientot rame-rame ada rasa berbeda. Aku suka gangbang" jawab Emma


Benny pun tersenyum dan setelah mereka berdua makan siang dan Benny memberikan pil anti hamil, Emma pun terlelap akibat kelelahan.


 
Terakhir diubah:
Anjay gb ternyata, bakalan makin binal dah, di tunggu next ny gan..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd