Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Firman Mantan Kakak Kelas..Bag 1

alexkoe

Semprot Holic
UG-FR
Daftar
20 Jul 2011
Post
305
Like diterima
75
Lokasi
Lovely Island
Bimabet
Aku adalah seorang perempuan yang sudah memiliki suami dan dikaurniai seorang anak cewek berumur sepuluh tahun, sebut saja nama ku Yohana. Aku bukanlah cewek berparas cantik, tapi tidak dapat juga dikatakan gak menarik. Bahkan beberapa seletingan komentar orang Aku menarik walaupun kulit ku tidak terlalu putih. Entah mereka yang Aku kenal maupun kabar angin dan kekaguman orang di luar sana. Baik yang mengungkapkan langsung maupun yang disampaikan melalui orang lain, ah tidak terlalu penting bagi pembaca mengenai bagaimana penampilanku.

Seiring dengan perjalan waktu, Suami ku semakin sibuk karena karir dikantornya sedang berada dalam posisi dipuncak. Hal itu membuat suami ku harus bekerja extra mulai dari pagi sampai malam sehingga sampai dirumah sudah kecapaian, bahkan kadang-kadang harus keluar kota untuk beberapa hari karena urusan kantornya, membuat hubungan seks kamipun berkurang drastis dan terasa begitu hampa. Apabila dulu aku dan suamiku melakukan ngentot. hampir sehari 2 s/d 4X dalam sehari. Sekarang paling banyak satu kali dalam sebulan, para pembaca mungkin bisa membayangkan bagaiman tertekannya gariah birahi ku saat ini. Aku pribadi memakluminya dan mencoba untuk bersabar, toh ini demi kebaikan masa depan rumah tangga kami juga.

Perubahan sikap Frans (suami Ku) yang dahulu sangat perhatian dalam keluarga menjadi berkurang, Aku sadar ini bukanlah karena sikapnya yang berubah tetapi karena tuntutan pekerjaan yang membuatnya lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada tugas-tugasnya. Tetapi Aku tetaplah perempuan yang membutuhkan kasih sayang dan sentuhan erotis dari Frans. Terus terang hal ini baru Ku ketahui belakangan ini bahwa Aku mengidap hyperseks atau nafsu seks yang begitu besar.


Hari itu hari liburan Nasional, Sementara Frans tetap gila karir berangkat keluar kota mengurus kerjaannya untuk waktu tiga hari. Dia pamit pada Ku pagi itu. Setelah Frans pergi, Aku pun berangkat ke klinik specialist giti untuk perawatan gigi yang memang Ku lakukan setiap enam bulan sekali. Sedangkan anak Aku tinggal dirumah dengan ditemani pembantu. Sampai di klinik Aku pun mengambil nomor antrian dan duduk sambil menunggu nomor antrian Ku dipanggil. Tepat diseberang Ku berjalan seorang pria yang dari tadi selalu melirikkan matanya pada Ku. Tak lama kemudian pria itu menghampiri Ku, setengah berteriak dia berkata…

“ Yohana ya?”
Aku tertegun sejenak dan berpikir darimana dia tau nama. Kemudian Aku menjawab…
“Iya, Aku Yohana… anda siapa ya?”
“Kamu lupa ya? Aku kakak kelasmu sewaktu SMU dulu!”
Setelah Ku amati wajahnya akhirnya…
“Firman ya?” Dia mengangguk dua kali sembari menebar pesona dengan senyumnya yang khas
“Ya ampun, Firman… aku pangling maaf ya…”
“Gpp aku juga tadi agak lupa sama kamu… mmh ngapain nih?” Tanya Firman
“Ini aku mau Check up gigi” Jawabku. “Kamu ngapain?” TanyKu lagi
“Aku habis menjenguk teman sakit, antrian mu masih lama ya?”
“Lumayan, antrianku nomor 32 dan sekarang masih nomor 24” jawabku.
“Kamu sendirian?” Tanyanya.
“Iya”
“Aku dengar kamu sudah nikah, suamimu mana?”
“Suamiku gak bisa ikut ngantar, soalnya lagi sibuk” Jawabku singkat.
“Ya sudah, Ku temenin deh” Jawabnya.
“Nggak usah Fir, aku nggak apa-apa kok sendirian” Tolakku.
“Ah.. nggak apa-apa kok, lagian ini kan hari minggu aku lagi nggak ada kerjaan” Jawabnya setengah memaksa. “Kita kan baru ketemu setelah lama pisah, pengen nborol-ngobrol sama kamu, boleh kan?” sambungnya.
“Ya deh, asal nggak mengganggu waktumu aja” Jawabku.

Kami pun larut dalam obrolan-obrolan panjang yang mengasyikkan, kami mengobrol kenangan masa-masa SMU dulu. Topik yang sangat mengasyikkan bagiku. Perlu diketahui Firman ini adalah kakak kelasku sewaktu SMU dulu, hubungan kami hanya sebatas teman, tidak lebih. Bahkan sudah menjadi seperti hubungan abang-adik.
Obrolan kami pun terhenti saat suster jaga memanggil nomor antrianku dua kali. Kemudian Ku berkata kepada Firman…

“Fir, kamu nggak perlu nungguin aku”
“Ah.. nggak apa-apa biar Ku tungguin aja kamu disini, lagian kamu kan nggak bawa kendaraan biar nanti Ku antarin kamu pulang, kebetulan aku bawa mobil” Jawabnya.

Memang di sela-sela obrolan kami tadi dia sempat bertanya apa kendaraanku kesini, dan aku jawab naik angkot. Akhirnya Ku biarkan dia menunggu, dan aku pun masuk keruang periksa. Kurang lebih satu jam kemudian a pun keluar, karena check up gigiku sudah selesai. Kulihat Firman masih menunggu. Setia juga cowok ini nungguin aku hampir satu jam seperti ini bahinku, coba suamiku mau nungguin aku seperti ini bathinku lagi. Sayangnya suamiku sudah nggak punya lagi waktu untukku.

“Maaf ya Fir lama nunggunya” Katku.
“Nggak apa-apa kok, jangankan satu jam, setahun pun aku tungguin” Jawabnya.
Ku berpikir apa maksudnya menjawab seperti itu, mudah-mudahan dia tidak sedang merayuku. Aku pun membalas dengan senyuman.
“Mau pulang sekarang?” Tanyanya?
“Terserah kamu”
“Ok, yuk” Katanya.

Sesampainya didalam mobil. Dia pun menyalakan mobil dan beranjak pergi dari Klinik Gigi. Dalam perjalanan dia menceritakan kalo mobil tersebut bukanlah mobil pribadinya melainkan mobil perusahaan yang dipinjamnya. Dia juga menceritakan kalo dia bekerja pada sebuah perusahaan supplier alat-alat bangunan, dan dia menjabat sebagai Supervisor. Walaupun sebagai Supervisor, kerjaanya bukan hanya duduk-duduk saja, tetapi juga membantu buruh kasar mengangkat alat-alat berat. Begitu ceritanya. Pantas badannya besar dan kekar kayak gitu, bathinku. Tanpa sadar ku membayangkan bentuk badannya dibalik kaos ketatnya itu, mendadak nafasku menjadi berat. Lamunanku dikejutkan oleh suaranya yang besar. Untung saja suaranya memecahkan lamunanku kotorku, kalau nggak bisa gawat bathinku.

“Rumahmu dimana Yoh?” Tanyanya. Kusebutkan alamatku padanya, yang memang lumayan jauh.
“Wah berarti kalo mau kerumahmu lewat rumahku dulu dong, kamu mau mampir kerumahku dulu? Kebetulan aku tinggal sama kakak perempuanku Nita, kamu juga kenalkan?” Mendengar dirumahnya dia tidak tinggal sendirian tetapi bersama kakaknya, aku pun meng-iya-kan.
“Boleh deh, sekalian pengen ketemu sama kak Nita udah lama gak ketemu” Jawabku.

Tak berapa lama kemudian kami sampai dirumah Firman. Rumahnya kecil saja, tetapi cukup rapi halamannya ditumbuhi berbagai macam-macam bunga yang membuat rumah mungil itu tampak asri.
Sampai didalam rumah kami disambut kak Nita yang masih seperti dulu tetap ramah dan bersahabat, kemudian kak Nita mempersilahkan aku duduk disofa biru dalam rumahnya.

“Mau minum apa Yoh?” Sapa kak Nita.
“Nggak usah repot-repot kak, nanti ku ambil sendiri kalau pengen” Jawabku padanya. Memang dari dulu aku sudah lumayan akrab dan tidak canggung lagi dengan keluarga besar Firman.
“Ya sudah, kakak kebelakang dulu ya kebetulan tadi lagi masak” Jawab kak Nita sambil beranjak kebelakang tampaknya menuju dapur.
“Yoh, istirahat aja dulu ya, aku masuk dulu sebentar” Sapa Firman yang sejak tadi diam.
“Iya Fir..” Jawabku.

Pandanganku menyapu seluruh ruang tamu itu, tampak beberapa buah foto Firman bergantung didinding ruangan itu. Tak ada foto wanita lain selain foto kak Nita sebuah dan foto ibu dan bapaknya Firman. Berarti benar yang dikatakan Firman sewaktu ngobrol di klinik tadi, kalo dia memang belum menikah. Bosan sendirian aku pun bermaksud kebelakang untuk menemui sekalian membantu kak Nita didapur. Rupanya dapurnya berada jauh dibelakang karena harus membelok lagi kekiri. Belum sampai kaki menuju dapur terdengar suara desiran air dari kamar mandi sebelah kananku yang terbuka sedikit. Secara reflek mataku mamandang kearah itu.

Wow… aku terkejut setengah mati melihat Firman sedang kencing di dalam kamar mandi. Tetapi bukannya berpaling kearah lain mataku justeru melotot memandang batang kontol Firman yang walaupun tidak sedang tegang tampak besar dan panjang, terlintas diotakku gimana gedenya batang kontol itu kalau sedang tegang. Seketika itu juga CD ku terasa lembab, pasti dikarenakan cairan Memek ku yang keluar. Firman yang dari tadi tidak sadar kalau batang kontol nya sedang kupandangi, akhirnya terusik dengan kehadiranku. Dia memalingkan wajahnya kearahku, terjadi kontak mata sebentar antara aku dan Firman, dia terkejut dan gelagapan tak menyangka sedang kupandangi. Tanpa mengeluarkan kata-kata aku pun beranjak meninggalkan Firman menuju kedapur yang menjadi tujuan awalku.

Dadaku berdegup kencang antara perasaan malu, menyesal, dan ah… bodohnya aku rupanya aku jadi terangsang juga olehnya. Mengapa aku menjadi terangsang melihat batang kontol lelaki lain selain suamiku. Apa karena sudah hampir satu bulan ini aku tidak diberi jatah oleh suamiku. Se-alim apapun dan sehebat apapun aku menahan gejolak ini, aku tetaplah wanita yang memang butuh akan hal yang satu itu. Hal ini tidak dapat kupungkiri.

Setelah membantu kak Nita memasak, akupun kembali keruang tamu. Kudapati Firman sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Rasa maluku bertambah saat bertemu Firman diruang tamu. Tapi tanggapan Firman sungguh berbeda dari yang aku pikirkan. Firman seolah-olah tidak peduli akan hal itu, seolah tidak terjadi apa-apa. Setelah suasana kuanggap tenang, aku pamit pulang dengan diantarkan Firman. Setelah sampai, Firman tidak mampir dia langsung meluncur kembali. Sesampainya dirumah aku langsung mandi, kucoba melupakan apa yang terjadi barusan.

Paginya, seperti biasa aku mengantarkan anakku pergi kesekolah setelah itu ku pulang kembali kerumah. Baru saja ku masuk kedalam rumah, tiba-tiba pembantuku minta ijin untuk pulang kampung karena ayahnya sakit keras. Jarak dari kota menuju kampung halamannya memakan waktu kurang lebih sembilan jam perjalanan sehingga mengharuskan dia bermalam disana. Akupun mengijinkannya dan memberikan dia sedikit uang saku untuk keperluannya, dia pun menjanjikan akan segera pulang setelah kondisi ayahnya membaik.

Jam sembilan pergilah pembantuku menuju kampung halamannya dengan menggunakan bus malam, sekarang tinggallah ku sendirian dirumah. Disaat sendiri seperti ini, ku kembali merasa kesepian sehingga kejadian kemarin kembali terlintas. Terbayang dibenakku Badan Firman yang tegap, otot-ototnya yang kekar, dadanya yang bidang, dan batang kontol nya yang besar. Ahhhh… mengapa aku jadi begini, mengapa ku selalu terangsang mengingatnya. Semua bayangan itu membuat payudaraku mengeras, otot-otot Memekku berkontraksi, tak ayal segera saja aku melakukan onani dengan mengocok vaginaku dan sesekali menyentuh kacang itil ku sembari membayangkan Kontol Firman yang kulihat kemarin siang begitu mengagumkan. Sengaja tidak kupercepat kegiatan ini, aku ingin lebih lama dan membayangkan Firman yang memang dikaruniai penis yang menurutku tergila-gila membayangkannya, Sesekali ku sentuh puting payudara, kupercepat kocokan jariku kemudian dalam hitungan menit akupun cepat mencapai puncak klimaks. Mataku terbelalak terkadang merem melek merasakan sensasi yang begitu luar biasa. Vagina ku menyemburkan lendir encer tak terarah berserakan di ranjang hingga ke lantai. Sepertinya aku sudah tergila² kepada Firman hingga klimaks onani ku begitu liar. Aku tahu ini salah, tapi sungguh aku tak dapat menahan gejolak nafsu birahi ini.


Bersambung bagian ke 2
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd