Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Ivan, Bian dan Angga berjalan memasuki gerbang. Walaupun saat ini mereka kenjadi direktur di divisinya masing masing, mereka memilih berjalan kaki pulang pergi atau naik kendaraan roda 2.
"Iya yang iya... kita jalan.., aku sih maunya ngajak kamu makan atau apalah... untuk quality time kita yang.." ucap Ivan
"Okay... aku jemput aja ke rumah kamu ya... Assalaamualaikum.." pungkas Ivan.
Aku dan istriku saling tatap dan tersenyum penuh arti.
"O.. Ow... Ivan ketauan... punya kekasih.. abis telepon..." Bian merusak alam raya dengan suara sembernya yang ngga jauh dengan papanya
Ivan tercekat dengan wajah kaget..
"Bian... Bacot !!" Sentak Ivan
Bian dan Angga tertawa puas melihat Ivan panik.
"Sini nak.." panggil istriku kepada Ivan
Wajah Ivan makin pucat.
"Ivaaan.. kapan mau diajak ?" Tanyaku sambil tersenyum
"Eummh.. eehh.. itu yah... eeh... lu si ah..." omel Ivan kepada Bian dan Angga. Keduanya kembali tertawa ngakak
"Siapa namanya ?" Tanya istriku lembut.
"Eumhh.. itu.. Rianti bun... Rianti Amalia Qurrotal A'yun..." jawab Ivan sambil menunduk.
"Wadduhh... nama yang indah nak.." sambung istriku
"Ivan, sudahlah.. ngga usah sepanik itu, ayah dan bunda, juga om tante kamu pernah muda dan pernah jatuh cinta nak.." ucapku memberi dukungan
"I.. Iya yah.. tapi Ivan merasa belum berani ngenalin Rianti.. jujur Ivan jiper..." jawab Ivan sambil tertunduk. Tiba tiba hp Ivan berdering. Sebuah panggilan video masuk
"Angkat nak..." ucap istriku
Seraut wajah cantik tampil dilayar hp ivan
Tirus dan cerah wajahnya dan mata yang bagai bintang gemerlap membuat aku dan istriku takjub
"Maha suci engkau yang menciptakan seisi alam raya ini, betapa bersyukurnya kami telah melihat ciptaan terindahmu.." spontan kupanjatkan sebaris pujian bagi sang pencipta.
"E..eh.. oh.. Assalaamu'alaikum... pak... bu.." sapa Rianti gugup tapi tetap berusaha sopan.
Kami menjawab salamnya.
"Ini rupanya bidadari surga yang turun ke bumi dan merebut hati putra ayah dan bunda" goda istriku berusaha mencairkan suasana.
"Aa.. ibu bisa aja, aku mah gadis biasa yang ngga istimewa bu..." jawab Rianti dengan ekspresi malu dan gugup.
"Bu..?" Protes Bian
"Oh.. eh.. Bunda..." Rianti memperbaiki. Aku tertawa melihat polahnya. Juga mendengar godaan kedua adik Ivan.
Obrolan terjalin makin akrab, hingga..
"Nak... besok bunda tunggu disini ya sayang, bunda udah dengar rencana kalian. Maaf bunda mendengar sekilas keinginan quality time kamu dengan Ivan, apa ngga sebaiknya kalian kumpul disini aja. Quality time dengan keluarga.." pinta istriku
"Eumhh... baik bunda... bang Ivan, kalo gitu kita dirumah aja. Ngga tau kenapa kok aku antusias menerima undangan ayah dan bunda" ucap Rianti. Ivan setuju dan raut wajahnya jauuuuh lebih relax dibanding diawal tadi. Akhirnya panggilan video diakhiri.
"Sepertinya ayah pernah liat anak ini dikantor.." ucapku
"Eumhh.. itu yah.. dia kerja di Lantai 11, PT. SULIT KAYA. Dia manager assesment & purchasing. Dan kebetulan kita ada kerjasama dengan mereka yah.." papar Angga.
"Ooo... pantees... ya sudah besok kita buat acara santai sama semua anggota keluarga ya." Ucapku
"Bian..Angga... kalian kapan ? Bunda ngga mau nunggu lama..." cecar istriku kepada kedua adik Ivan. Wajah kedua pemuda itu berubah pucat.
"Deuh kaya yang laku aja.." cela Ivan
"Baaang..." omel Angga
"Besok bawa semua kerumah" perintahku
"Iya yah.." jawab keduanya lemas
Waktu beranjak kian larut. Kami semua mengakhiri hari jumat ini dengan kebahagiaan, dan bersiap menatap esok yang insya allah lebih ceria.

Sabtu 04:57
Kamu semua sudah berkumpul di ruang keluarga.
Aji tampak riang dan ramai karena dicandai oleh Aa Zul yang datang bersama teh Sandy, Nirina masih tidur ayam di pahaku sementara Catur suaminya menggeletak disamping Budi. Mereka baru datang lewat tengah malam tadi.
Michelle, Inayah dan Ara menumpuki tubuh Yanti.
"Bun atuh Buun... boleh ya bun..." tiba tiba Kirana merengek
"Na... apa sih ih ?? Udah dibilangin juga.." omel ibunya
"Kenapa nak ?" Tanyaku
"Ituu.. Na pengen beli ikan buat barbeque nanti malem... Na juga kan pengen rezeki Na dirasain sama yang lain ayah.." rengeknya manja
Aku tertawa mendengar rengekan Kirana.
"Na. Kalo bisa om opik saranin Na sodaqohkan rezeki na aja, akan lebih terasa kalo na mau berbagi sama yang kurang beruntung na.." ucap Opik
Kirana menelaah ucapan Opik. Hingga beberapa waktu kemudian, ia kembali merayu ku untuk membantu mengatur pembagian santunan hasil kontraknya dengan produsen alat olahraga dan suplemen olahraga. Aku menyanggupi tapi tidak hari ini. Dan Kirana pun memahaminya.
"Yo kita ke GOR..." ajak istriku
"Hmm... mending nanti bun.. pas makan siang..." ucapku
"Iya makan malem dirumah, sandy udah mesen sei sapi buat botram.. hehehe.." dukung Sandy istri aa Zul
"Kita sarapan apa atuh...?" Tanya istriku
"Sebentar..." ucapku, lalu kutelepon Solihin anak Dullah penjual nasi uduk...
"Okaaay... kita makan nasi uduk si Solihin ngirim kesini..." ucapku sambil tersenyum
Istriku merasa puas dengan pilihanku, terlebih lagi udah lama kami ngga menikmati nasi uduk Karim yang diwariskan kepada Dullah lalu kepada Solihin.
Suara ucapan salam terdengar, suara Ivan. Dia datang bersama Rianti kekasihnya.
"Masuk nak... masuk..." ajakku
Ivan membawa Rianti masuk...
"Ayah... kenalin, ini Rianti..." ucap Ivan sambil gugup
"Hmmm... Rianti, saya Dicky ayah Ivan, ini Bundanya Ivan, dan itu om sama tante adik kakak, juga keponakan Ivan..." sambutku
"Terimakasih ayah... maaf kalo Anti lancang manggil ayah sama bunda..." ucap Rianti dengan wajah bersemu merah dan raut bahagia tersemburat.
"Naak... ngga apa apa, malah bagus biar ngga canggung... bunda cuma mau bilang, kamu jangan kaget ya dengan penghuni rumah ini.." jawab istriku sambil menggenggam lembut tangan Rianti
"Iya bunda..." jawab Rianti
Tak lama berselang Angga datang bersama Giovanna Cantika Fairuz Guilliano, gadis blasteran Itali
Juga Bian bersama Layla Az Zahra
"Wah calon mantu ayah udah pada kumpul nih..." ucapku sambil tersenyum
Tak lama berselang Solihin datang membawa nasi uduk dagangannya. Yang tanpa basa basi diserbu seisi rumah dengan bersemangat.
"Ayah, aku boleh nanya ngga ?" Tanya Cantika, kekasih Biyan.
"Boleh nak.." jawabku
"Apa betul Abang dan Kaka adalah the Killer twins yah ? Aku pernah dengar dari kawan kawan di tempat kerja tapi Bang Biyan ngga mau jawab yah" ucap Cantika
Aku tertawa kecil..
"Itu foto kakak kakakmu nak..." jawabku
Cantika memandangi foto tersebut sambil menikmati makanannya. Sorot mata kekaguman terpancar dimatanya
" Woow... gemelli assassini... affascinanti e belli, come Bian. Quanto sarei orgoglioso se fossi davvero parte di questa famiglia / Woow... killer twins... gagah dan tampan, seperti Bian. betapa bangganya kalau aku benar benar jadi bagian keluarga ini " gumamnya dalam bahasa Itali. Senyuman cantik tersungging di wajah Sicillia nya.
"Minum dulu nak..." ucap istriku sambil membawakan air teh hangat untuk Anti, Cantika dan Lailla.
"Grazie bunda..." ucap Cantika
Istriku tersenyum sambil membelai pipi Cantika.
Sarapan pagi masih berlangsung, Kirana yang ngga memesan sibuk hilir mudik kepadaku atau istriku untuk disuapi, sesekali ia menerima suapan nasi dari Terry atau yang lainnya. Hingga ia memutuskan berhenti karena kenyang.
Selesai sarapan kami kembali masuk keruang keluarga.
"Eh.. Bu... ini anaknya ya ?" Goda Bian saat Cantika duduk disebelah Vilda. Aku dan istriku menoleh.. lalu tertawa melihat wajah mereka yang banyak kemiripan, rambut Vilda berwarna medium natural blonde sementara Cantika berwarna light ash blonde, raut wajah kaukasia dari keduanya juga memiliki kemiripan. Berbagai komenan iseng meluncur ramah dan brutal membuat tawa kami tak berhenti terdengar.
Cantika bekerja disebuah perusahaan elektronik yang memasok beberapa kebutuhan komponen untuk eksoskeleton rancangan Cici, sementara Layla adalah staff di tempat Ivan memimpin.
Hari beranjak siang, tak terasa waktu dzuhur pun datang. Kami serentak bersiap menjalankan ibadah wajib agar kehidupan kami tidak hampa dan selalu ada dalam lindungan sang kuasa.
 
Lama saya tengok sini om @The Iceman 232 sampai tuntas nggak teras nambah banyak anggotanya om... Anyway ada yg kerang rasanya om, banyolan herlambang dan kelakuan Budi hampir nggak ada. Apa karena umur ya? Nggak ada mewarisi om?
Thamk a lot om... cerita menarik ringan patut ditungguin.
Salam
 
Lama saya tengok sini om @The Iceman 232 sampai tuntas nggak teras nambah banyak anggotanya om... Anyway ada yg kerang rasanya om, banyolan herlambang dan kelakuan Budi hampir nggak ada. Apa karena umur ya? Nggak ada mewarisi om?
Thamk a lot om... cerita menarik ringan patut ditungguin.
Salam
Tah ieu aslina panuju asa lami teu aya celetukan² spontanisasi nu matak pembaca jadi ngeukeuy seuri😁🙏🙏
Hatur nhun mangbroo @The Iceman
 
Pedes bener nih mata , marathon dari page 1 sampe 238 kelar 4 hari , semagat suhu di tunggu apdetnya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd