Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GADIS PERSEMBAHAN story - Beauty and Beast Series

Untuk next big project suhu sekalian pilih yang mana?


  • Total voters
    589
Status
Please reply by conversation.
GADIS PERSEMBAHAN SERIES

BHyunjin

Julie. 3. Rencana Dimulai
___________________________________________


ME53R43_t.jpg

Julie​



Pak Camat yang sudah selesai makan pun naik ke lantai dua, ia tersenyum melihat baik makanan maupun minuman tadi sudah habis semuanya

" Enak mbak....?" tanya pak Camat

" Eh... Iya pak... Enak...." jawab Julie

" Seger kan mbak minuman nya....? Itu minuman khas daerah sini mbak... Dari rempah rempah juga.... Itu baik buat bikin badan anget dan bisa cegah masuk angin.." jelas pak Camat.

" I.... Iya pak... " jawab Julie, entah mengapa Julie merasakan jika tubuhnya terasa mulai memanas,

meski suhu udara sangat dingin karena hujan yang masih terjadi, tapi entah mengapa Julie merasakan jika tubuhnya mulai berkeringat.


Pak Camat pun hanya tersenyum melihat wajah putih Julie yang mulai memerah itu.

Julie pun mulai merasakan tubuhnya justru semakin panas, keringat mulai mengalir dari kening gadis cantik ini..

" Yaudah mbak.... Bapak turun dulu ya.... Selamat istirahat mbak....." ucap pak Camat lalu ia membawa nampan makan Julie tadi dan turun kembali ke lantai 1
.
.
.

Semetara itu Julie pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar nya setelah ia menutup pintu ruang tengah lantai 2 itu, Julie masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar nya itu.

Didalam kamar entah mengapa tubuh Julie terasa semakin panas, ia tak tau apakah hal ini merupakan efek dari minuman yang ia tadi minum ataukah ia memang sedang tak enak badan karena sehabis kehujanan tadi.

Julie pun melamun sebentar sambil memikirkan sesuatu, Julie sebenarnya sudah tak betah di tempat ini dan ia ingin segera pulang ke Jakarta.

Tapi disisi lain ia belum berhasil menemukan Citra, Julie pun bertanya tanya tentang apa saja yang sudah dilakukan sahabatnya yang lain di tempat lain.

Sebenarnya Julie sangat ingin menghubungi ketiga sahabat nya tadi, tapi memang sinyal disini benar-benar tak bisa ber kompromi.

" Tak apa lah.... Tinggal malam ini.... Besok udah pulang juga..... Bertahanlah Julie.... Semangat...!!!" ucap gadis cantik itu menyemangati diri nya sendiri.

Akhirnya karena waktu sudah menunjukan hampir setengah 1 malam,

Julie pun mencoba tidur meski tubuhnya terasa semakin panas, bahkan kaos dan tank top yang ia pakai sudah basah oleh keringat nya.


Saat Julie ingin menutup mata untuk tidur ia justru kini merasakan dirinya tak enak badan, seluruh persendian di tubuh Julie terasa kaku dan sakit, tangan kaki dan leher Julie pun terasa seperti tertusuk jarum yang sangat banyak.

Rasa sakit itu semakin menyiksa nya, Julie pun memutuskan untuk mengambil obat antimo yang ia bawa sebelum perjalanan kemarin, ia ingin bisa tidur nyenyak malam ini.

Setelah minum obat dengan efek kantuk itu Julie pun mencoba untuk tidur lagi.

Tapi kini entah mengapa rasa sakit nya semakin terasa dan kini bahkan Julie merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya......

Julie merasakan rasa gatal dan berdenyut luar biasa di kedua payudara nya.

Tanpa sadar tangan Julie pun refleks untuk menyentuh kedua payudara nya dan betapa terkejut nya gadis cantik itu saat ia dengan jelas bisa merasakan jika payudara nya menjadi sangat keras dan tegang dan terasa berdenyut dengan kuat.
.
.

Tanpa sadar Julie pun sedikit meremas dadanya sendiri dan....

" Aahhhh....... Uuuhhhmmmm....ahhhhhh... Ohhhh...... Eemmmhhhh..... ." desah gadis cantik itu

entah mengapa Julie merasakan sensasi aneh dalam dirinya yang belum pernah ia rasakan Julie merasa semakin khawatir terhadap dirinya sendiri, ia sendiri bingung bagaimana hal seperti ini bisa terjadi.
.
.
.

Namun perlahan lahan mata Julie mulai berat karena efek obat tidur di obat yang Julie minum mulai bekerja dan akhirnya Julie pun bisa tertidur dengan pulas.

Sementara itu di kamar pak Camat terlihat pak Camat sedang asyik melakukan sesuatu kegiatan yang sebenarnya selama ini tak pernah ia lakukan.

Dengan ber modal tissu Pak Camat pun mulai mengocok batang kontol raksasa nya itu sambil menjilati sendok yang dipakai Julie tadi.

" Ohhh..... Mbakk julliieee....... Mmmmhhhh..... Mmmm" desah pak Camat sambil mengingat kembali bagaimana kecantikan Julie,

wangi tubuh Julie dan bagaimana bentuk dan ukuran dada Julie yang sempat membuatnya benar-benar sange parah di motor tadi.

Pak Camat pun membayangkan dirinya menikahi Julie dan menggarap nya dengan sangat nikmat di malam pertama.



Akhirnya setelah 20 menit mengocok kontolnya sendiri pak Camat pun mulai gemetar dan

Crrootttt....... Crroootttt...... Crrootttt.........
" Oohhhhh..... Aahhhh......... Mmmm" Pak Camat pun mendesah saat mengalami ejakulasi dari hasil masturbasi nya itu.

Cairan sperma kental yang selama ini ia tahan setelah kematian istrinya kini kembali bisa ia keluarkan...

" Tunggu Aja mbak Julie....." ucap pak Camat dalam hati.
.
.
.


Disaat pak Camat memimpikan bisa mendapatkan Julie disisi lain Julie bermimpi sangat aneh.

Julie bermimpi dirinya dikejar kejar oleh puluhan bahkan ratusan ekor sapi yang sangat ia takuti itu ,

Julie pun bersembunyi di sebuah rumah tapi saat melihat keluar rumah ternyata puluhan hewan lain sudah berada di sana.

Julie yang pada dasarnya takut dengan hewan hidup pun hanya bisa meringkuk di sudut rumah sambil menangis karena terlalu takut.

Dan tak berapa lama tiba-tiba..........


Brraaggggggg..........

Terdengar suara pintu rumah itu didibobrak oleh sapi sapi tersebut dan sapi itu berlari mendekat ke arah Julie

dan...........

" Aaaagggggh........ Hhhhaaahhhh...... Huuffftttt..... Hffffttttttt....." Julie pun terbangun dari mimpi buruk nya itu.

" Huffftt.... Cuma mimpi...." ucap Julie yang baru bangun.

Julie pun merasa lega ternyata hal tadi cuma mimpi buruk yang ia alami karena tak enak badan kemarin. Baru saja Julie lega,


tiba-tiba...

Tokk...... Tokkkk.... Tokk........

" Mbak...... Mbak Julie...... Udah bangun belum....? " terdengar suara ketukan pintu kamar Julie dan panggilan dari pak Camat.

Julie pun segera bangun dan membuka jendela kamar itu yang ternyata diluar sudah sangat terang.

Julie pun membuka kan pintu kamar nya dan benar saja pak Camat sudah berada di depan kamar Julie.



" Mbak Jul.... Mau......." ucapan pak Camat pun terhenti sejenak saat ia dipaksa menelan ludah saat melihat kecantikan Julie di pagi hari yang ternyata sangat cantik.

Apalagi seketika pak Camat terdiam dan tercengang saat melihat tubuh seksi Julie dengan payudara kencang menantang nya itu benar-benar tercetak jelas dibalik kaos putih dan tank top yang ia kenakan yang saat itu benar-benar basah sehingga melekat ke kulit Julie.

Julie pun tak menyadari jika bajunya benar-benar basah seperti baru saja kehujanan, dengan santai nya ia meregangkan tangan nya ke atas yang membuat kedua bukit kembar nya semakin menonjol.
.
.
.
.


Yang jelas membuat batang kemaluan pak Camat langsung berdiri menantang dan siap ia gunakan.

Pak Camat yang malu karena tonjolan nya semakin membesar di balik celana nya pun berbalik arah.

" Ada Apa pak....?" tanya Julie

" Hmm... Anu mbak... Mmm.... Anu..... Mbak jadi survei lagi....?" tanya pak Camat dengan gugup.

Pak Camat yang biasa bicara di depan ribuan orang tanpa merasa gugup pun kini merasa gugup di hadapan Julie.

Ingin sekali dalam batin pak Camat, ia terkam Julie dan melemparkan nya ke ranjang kamar itu dan ia garap tubuh Julie untuk ia tanami benih suburnya, namun semua itu hanya khayalan mesum pak Camat saja (Mungkin sebentar lagi khayalan itu bisa jadi nyata)
.
.
.

" Mmm... Kayaknya ngga deh pak.... Soalnya kita hari ini mau balik ke jakarta.... Maaf ya pak..." jawab Julie,

" Lho mbak Julie belum tau ya....?" tanya pak Camat

" Tau apa pak....?" tanya Julie bingung.

" Tadi Pagi ..... Pak Karto kesini mbak.... Dia bilang kalau mbak Rina kalau ngga salah udah buat izin kuliah buat mbak ber empat..... Kata pak Karto mbak mbak bakal di desa ini sampai minggu depan mbak...." ucap pak Camat yang jelas buat Julie terkejut.

" Apa pak.....??? Beneran....? Kok. Bisa.....? " tanya Julie dengan panik

" Iya mbak.... Tadi pagi sekitar jam 8 pak karto kesini.... Tadi bapak udah panggil mbak Julie tapi kayaknya mbak belum bangun.... Jadi pak karto cuma titip pesan aja...." jawab pak Camat.



Julie pun kaget sekaligus tercengang dengan keputusan yang diambil sahabatnya itu, ia benar-benar tak percaya dengan hal itu.

" Gimana mbak mau ikut survey lagi ngga....? " tanya pak Camat yang masih membelakangi Julie.

Julie pun terlihat berpikir sejenak..........

" Hmmm.... Pak bisa anterin aku ke tempat nya Rina pak..? Rumah nya pak karto...?" tanya Julie

" Boleh mbak... Sekalian aja.... " ucap pak Camat

" Baik pak.... Aku mandi dulu ya...." jawab Julie

" Bapak tinggu di bawah ya mbak...." jawab pak karto lalu ia pun pergi ke lantai satu. Pak Camat pun langsung menuju ke kamar mandi dan seperti yang sudah diduga.

Pak Camat kembali melakukan masturbasi sambil membayangkan tubuh Julie tadi, pak Camat tak menduga jika dibalik pakaian tebal yang selalu dipakai Julie ternyata benar-benar terdapat gundukan daging kenyal yang pasti akan sangat puas jika ia bisa mengeyot puting Julie yang ia yakin bentuknya sangat indah.


" Aahhh.... Oohhh...... Mbaakk jullieee.... Sayyyaangg..... Aahhh..." desah pak Camat sebelum akhirnya ia kembali mendapatkan kenikmatan meski cuma dengan tangan nya.

Entah mengapa untuk pertama kali pak Camat merasakan nafsu nya menggebu gebu seperti sekarang ini, padahal sebelumnya ia belum pernah merasakan hal seperti ini, namun entah mengapa setelah Julie datang, nafsu birahi pak Camat menjadi sangat tinggi dan menggebu.
.
.
.
.

Sementara itu Julie pun mengambil pakaian ganti yang memang sudah hampir habis itu. Karena Julie hanya membawa pakaian untuk menginap 2 malam saja di desa ini.

Sehingga ia jelas tak membawa persediaan pakaian untuk seminggu seperti yang direncanakan Rina saat ini.

Julie pun terkejut dan baru sadar jika pakaian yang ia kenakan sudah basah seperti itu.

Julie tak menyangka jika malam tadi ia berkeringat sebanyak itu, baju yang dipakai Julie terlihat sangat basah seperti baru saja tercebur dalam kolam.

Julie pun bingung karena pakaian yang ia bawa sudah habis karena memang semua nya basah.

Julie pun melepas kaos nya dan berjalan menuju ke kamar mandi dengan hanya mengenakan celana hot pans dan tank top putih saja.

Setelah selesai mandi Julie merasakan ada seorang yang sedang berdiri di depan kamar mandi itu.

Julie pun takut jika itu adalah anak pak Camat yang lagi lagi naik ke atas. Tapi tak lama suara itu pun menghilang, Julie yang lupa membawa pakaian ganti pun mencoba secepat mungkin keluar dari kamar mandi itu.


Tapi......

Saat Julie hendak keluar dari kamar mandi tiba-tiba sepasang tangan menarik tangan Julie ke belakang yang jelas membuat Julie kaget dan menjerit

" Aawwwwww......aaaaaaaa....." suara teriakan Julie yang terkejut luar biasa saat tangan putri pak Camat menarik tangan tangan Julie.

Dan karena terkejut tiba-tiba saat mencoba menarik tangan nya

Brrruuuggg.......

Julie justru terjatuh terpeleset karena kakinya licin.

Pak Camat yang mendengar suara jeritan dan suara Julie jatuh pun langsung bergegas berlari ke arah lantai dua..

" Nduk.... Ngapain kamu disini....." ucap pak Camat memarahi anak perempuan nya yang berdiri di depan Julie yang terjatuh.

Saat mata pak Camat berpindah ke arah Julie seketika ia baru sadar jika Julie saat ini hanya memakai celana hot pants dan tank top warna cream karena memang baju gantinya ketinggalan di kamar nya itu.

Pak Camat dengan jelas bisa melihat paha mulus Julie dan tubuh Julie yang benar-benar putih mulus tanpa cacat Sedikit pun,

tubuh putih indah menggairahkan yang selama ini selalu gadis cantik itu tutupi kini bisa dilihat kelas oleh pria tua itu.

Seketika pak Camat pun hanya terdiam tanpa bahasa dan batang kemaluan jumbo pak Camat pun langsung tegang maksimal



Lalu......

" awww......aduhhh......aaahhhh....." rintih Julie saat ia merasakan sakit yang mulai terasa di kakinya.

Pak Camat yang tadi hanya bengong melihat kemulusan tubuh Julie pun kini bergerak menuju ke arah gadis cantik yang butuh bantuan itu

" Mbak kenapa.....? Ada yang sakit..?" tanya pak Camat sambil berjongkok di samping tubuh Julie yang sedang kesakitan itu.

" aduh... Sakit banget pak.... Kaki... Julie..." ucap Julie yang memang kesakitan setelah terpeleset itu.

" Mbak.... Bisa berdiri....?" tanya pak Camat dengan khawatir meski masih dalam kondisi menahan gejolak birahi luar biasa yang sedang ia rasakan.

" Kayaknya bisa pak.... " jawab Julie, Lalu Julie pun mencoba berdiri dengan segenap kekuatan nya,


tapi....

" Aduh..... Aawwwhhh..... " rasa sakit masih terasa di paha hingga pantat Julie, dan karena kondisi lantai yang masih basah Julie pun hampir saja terpeleset lagi.

" Awas mbak....." ucap pak Camat dam beruntung tangan pria tua itu berhasil menahan tubuh Julie agar tak jatuh lagi.


Tapi......

Tanpa sengaja tangan pak Tono memang dalam posisi memeluk Julie, sehingga dengan jelas pak Tono bisa merasakan betapa lembut, halus, hangat dan kenyal nya kulit putih mulus Julie,

seketika itu kontol pak Tono semakin terasa berontak dan bahkan seakan ingin segera keluar dari celana dalam pak Camat.

Tapi pak Tono berusaha keras agar tak membuat Julie sadar jika ia sedang sange dan membuat Julie tak nyaman, tapi usaha pak Camat memang lah sangat berat karena bau wangi dari tubuh indah Julie benar-benar menggoda syahwat pria yang sudah menduda sangat lama ini.


" Mbak ngga apa-apa? Bapak bantu buat ke kamar ya..." tanya pak Camat, Julie pun hanya mengangguk tanda setuju.

Lalu pak Camat pun memapah Julie ke kamar nya sambil satu tangan pak Camat kini berada di pinggang Julie yang bagaikan gitar Spanyol itu.

Julie sebenarnya merasa amat tak nyaman dengan sentuhan pak Camat apalagi sekarang kondisi pakaian yang ia kenakan sangat minim seperti ini.

Julie sebenarnya amat tak suka mengekspose tubuh indahnya.

Bahkan Pak Camat adalah satu satunya Pria selain keluarga dekat nya yang pernah melihat tubuh Julie dengan pakaian se terbuka ini.

Mereka pun berjalan menuju ke kamar Julie diikuti oleh anak perempuan pak Camat.

Sesampainya di kamar Pak Camat pun langsung membaringkan tubuh Julie di ranjang dan Julie pun seketika langsung menutup tubuhnya dengan selimut yang ia bawa sendiri.

Pak Camat pun hanya tersenyum mengetahui ternyata meski orang kota tapi gadis cantik adalah tipe gadis yang tak suka mengumbar aurat nya.

Pak Camat pun semakin menilai Julie dengan nilai lebih, hal itu juga membuat pak Camat semakin tak sabar untuk menikmati........


Pandangan pak Camat pun beralih pada putrinya yang terlihat sedang diam.

Pak Camat pun memarahi anaknya yang cacat itu. Melihat seorang wanita cacat yang dimarahi Julie pun merasa iba, ia pun berkata pada pak Camat jika ia tadi terpeleset karena kesalahan Julie sendiri yang tidak berhati hati, jadi Julie meminta pak Camat untuk tidak memarahi anaknya itu.

Putri pak Camat pun terlihat tersenyum pada Julie seakan berterima kasih pada gadis cantik itu

" Ibuk....." ucap anak pak Camat itu sambil menunjuk ke arah Julie.

Julie pun bingung dan pak Camat jelas panik....
.
.
.
.

Ia lalu membawa putri nya itu keluar dari kamar dan membawanya ke kamar di lantai 1.

Semetara pak Camat pergi kebawah, Julie pun dengan kesusahan menggapai koper nya untuk mencari pakaian yang bisa ia pakai.

Julie merasa kesal karena pakaian yang ia bawa tinggal satu stel ini saja, jadi jelas ia tak punya persediaan pakaian jika harus disini satu minggu lagi.

Apalagi Julie memang tipe wanita Yang manja sehingga ia belum pernah mencuci sendiri pakaian nya karena semuanya sudah di handle oleh seorang pembantu di rumahnya,

sehingga Julie pun bingung harus berbuat apa.

Jujur pun segera mengenakan pakaian yang ia bawa itu yaitu sebuah kaos lengan panjang warna biru muda dan celana kain panjang warna putih.
.
..
...

Dan benar saja tak lama kemudian pak Camat pun datang kembali ke kamar Julie sambil membawa sepiring makan dan minum

" Mbak.... Ini.... Tadi pagi mbak belum sarapan kan...? Ini bapak bawakan nasi goreng kambing buat mbak..." ucap pak Camat sambil memberikan nampan berisi makanan itu.

Julie pun merasa amat lapar karena benar saja saat ia melihat jam ternyata sekarang sudah jam 1 siang.

Karena bangun terlalu siang Julie pun lupa untuk sarapan, mungkin karena efek obat tadi malam.

Julie pun mulai makan dan ia kembali merasa jika semua makanan di desa ini benar-benar sangat enak,

hal ini lah yang menjadi satu satunya bagian yang ia sukai dari desa ini dimana semua makanan yang ia Makan disini semua enak dan cocok bagi pecinta kuliner seperti dirinya.

" Masih sakit ngga mbak....?" tanya pak Camat dengan cemas.

" Iya....Pak.... Tapi udah lumayan kok.... Ngga terlalu sakit...." jawab Julie.

" ada yang bisa bapak bantu ngga mbak....? Atau mungkin bapak belikan minyak urut mbak...? Tunggu ya mbak...." ucap pak Camat lalu ia pun pergi meninggalkan kamar Julie dan pergi membeli minyak urut untuk meredakan sakit di paha Julie.

Tak butuh waktu lama bagi Julie untuk menghabiskan sepiring nasi goreng itu dan kembali entah mengapa tiba-tiba tubuh Julie kembali terasa hangat dan cenderung panas.

Julie pun kini hanya bisa termenung di kamar itu, ia merasa aneh dengan dirinya dan nasibnya itu.

Perjalanan yang awalnya direncanakan cuma 3 hari 2 malam ternyata di undur sampai 10 hari.
.
.
.

Julie sebenarnya bingung dengan keputusan Rina itu tapi ia mencoba legowo dan menerima serta coba percaya saja dengan keputusan sahabat nya yang juga menjadi orang yang mengajak ke tempat ini.

Julie sendiri sebenarnya bingung dengan apa yang harus ia lakukan 1 minggu kedepan,

ditambah lagi ia sudah tak punya pakaian ganti setelah semuanya basah kini ditambah lagi dengan kondisi kaki nya yang sakit.
............................
.
.
.
.

Tak lama kemudian pak Camat pun pulang dan membawa minyak urut yang ia beli di pasar di desa sebelah dan sebuah bungkusan plastik warna putih itu.

Pak Camat langsung menuju ke kamar Julie

" Ini mbak.... Minyak urut nya.... Nanti bisa di oleskan terus dipijat di bagian yang sakitnya mbak..." ucap pak Camat.

" makasih ya pak...." jawab Julie

" Sama ini mbak... Bapak beliin baju mbak Julie di pasar..... Maaf mbak kalau jelek dan mbak ngga suka.... Karena tadi ngga sengaja bapak lihat baju mbak di tas udah habis mbak.. " ucap pak Camat sambil memberikan seplastik besar pakaian yang berisi beberapa pakaian itu

" Hmmm...... Ngga usah pak.... Nanti ngerepotin bapak.... " ucap Julie menolak


" engga kok mbak... Anggep aja ini hadiah permintaan maaf dari bapak.... Karena anak bapak udah buat mbak begini.... Maaf ya mbak" ucap pak Camat yang akhirnya mau tak mau dan karena memang lagi butuh juga Julie pun menerima pemberian pak Camat itu.

" Maaf ya mbak.... Tadi anak bapak udah buat mbak jadi jatuh begitu.... Sekali lagi bapak mewakili anak bapak meminta maaf sama mbak Julie...." ucap pak Camat yang merasa bersalah dengan kelakuan anaknya itu.

Julie pun mengatakan jika ia tak pernah membenci atau tak suka dengan anak pak Camat.

" Ngga apa-apa kok... Pak... Itu tadi salah Julie juga... " jawab Julie yang tak tega dengan pak Camat yang ia rasa baik itu

"Makasih ya mbak.... Udah mau maafin.... Mbak Julie bukan hanya cantik secara fisik tapi hati mbak Julie juga secantik orang nya.... Hehehe" ucap pak Camat menggobali Julie.


Tapi sepertinya hal itu berhasil karena terlihat dari ekspresi Julie yang kini terlihat malah malu malu dan wajahnya merah karena tersipu.

Pak Camat pun bercerita tentang kaluarga nya dan hal lain yang berkaitan dengan almarhum istrinya dan kenapa kedua anak yang kembar itu cacat itu.

Pak Camat pun bercerita tentang bagaimana kesulitan nya untuk bertahan dan mengasuh keluarganya itu.

Julie pun baru tau jika istri pak Camat sudah lama meninggal, tepatnya saat usai kedua anaknya 1 tahun.

Istri pak Camat sendiri tak bisa menerima kenyataan jika kedua anaknya ternyata mengalami cacat mental, sehingga karena terlalu stress ia pun meninggal.

Pak Camat pun seorang diri membesarkan kedua anaknya itu sambil berusaha mencari kerja di kota.

Hingga akhirnya pak Camat mendapat pekerjaan di sebuah pabrik susu di Jakarta. Pak Camat pun membawa kedua anaknya untuk dititipkan di panti sambil ia bekerja.

Pak Camat sebenarnya berasal dari keluarga berada, ayahnya adalah seorang Camat juga seperti dirinya.

Tapi pak Tono tetap memilih untuk bekerja dengan usaha nya sendiri bukan warisan orang tuanya.

Pak Camat bekerja di kota sampai usia 50 tahun hingga sebuah peristiwa terjadi disana........




END PART 3
...........................
Mantafff....apdetnya....makasih...
 
Bimabet
GADIS PERSEMBAHAN SERIES

BHyunjin

Julie 4. Pendekatan
_____________________________________________
ME53R43_t.jpg


Pak Tono atau pak Camat bekerja di kota sampai usianya sekitar 50 tahun, lalu setelah resign ia pulang ke desa dan membawa kedua anaknya yang ternyata tetap tak sembuh meski sudah di obatkan.

Lalu di desa dengan modal dari tabungan yang ia dapatkan dan warisan yang diberikan kedua orangtuanya dulu, pak Tono pun membangun rumah mewah besar ini.

Kemudian beberapa tahun kemudian karena kecerdasan Pak Tono inilah, ia pun dipilih untuk menjadi Camat daerah itu hingga sekarang.

Julie pun mendengarkan semua perkataan dan kisah pak Tono dengan seksama...

Entah kapan terakhir kali Julie merasa nyaman ngobrol dengan pria yang tak ia kenal, tapi Julie merasa jika pak Tono adalah pria yang baik dan mempunyai figur seorang ayah yang baik.

Julie pun kadang kadang ikut tersenyum mendengar lelucon pak Tono yang sebenarnya tak lucu itu, tapi Julie menanggapi nya dengan senyuman manis.



Pak Tono pun semakin bahagia melihat Senyuman Julie itu. Hingga tak terasa mereka sudah ngobrol sekitar 2 jam.

" Udah jam 3 mbak... Bapak pamit dulu ya.... Ada urusan buat acara perayaan besok selasa.... Mbak istirahat dulu ya... Nanti malem bapak beliin bakso kemarin lagi.. " ucap pak Camat lalu ia pun pergi meninggalkan Julie yang masih berbaring di ranjang itu.
.
.
.
.

Lalu saat pak Camat sudah pergi Julie yang penasaran dengan pakaian yang dibelikan pak Camat tadi pun membuka plastik nya dan ia keluarkan isi nya,

yang ternyata isinya bebrapa pakaian yang dibeli pak Camat dari pasar seperti daster lengan panjang, kaos lengan panjang, dan bebrapa sweeter.

Pak Camat pun membelikan celana batik panjang dan rok panjang yang semua sesuai dengan gaya busana Julie.

Pak Camat memang sudah mengobservasi pakaian kesukaan Julie yang ternyata adalah pakaian dengan ukuran besar,

sehingga pak Camat membelikan pakaian pakaian besar untuk Julie yang diberikan pak Camat saat itu.
(Yang Julie tak tau adalah pak Camat juga membeli lebih banyak pakaian.........).


Julie pun semakin menaruh empati dan simpati pada pak Camat yang ia anggap sangat baik itu. Julie pun lalu tidur dan beristirahat.
............................
.
.
.
.
.


Di tempat lain terlihat pak Camat sedang mengawasi persiapan acara pesta rakyat atau festival yang akan dilakukan secara bersamaan di semua desa besok selasa itu.

Pak Tono pun memanggil kepala desa yang juga ketua pelaksana acara besok.

" Pak.... Oi... Pak Min.... Pak...." undang pak Camat pada kepala desa disana.

" Loh... Pak Camat... Kok tumben disini.....??" tanya pak min bingung

" Gimana persiapan udah berapa persen?" tanya pak Camat

" udah hampir 80 persen pak... Tinggal pasang pasang stan makanan terus.... Beberapa dekor panggung nanti diurus pak...." jawab pak min.

" Ok.... Kalau tempat buat ritual besok gimana....?" Tanya pak Camat..

" wiihhh..... Pak Camat udah ngga sabar tuh.... Buat besok selasa.... " timpal pak sekcam yang tiba-tiba datang

" Oh.... Pak.... Tumben kesini....?" tanya pak Camat sambil ber Salaman dengan Pak sekretaris Camat.

" Lho... Bukannya bapak yang jarang kesini.... Hehehe..... Kalau saya kesini terus pak tiap luang.... " jawab pak sekcam.

" Oh.... Begitu....." jawab pak camat canggung

" Buat tempat ritual udah siap pak.... Itu.... Disana.... Kalau mau lihat bisa pak.... Ayo " ajak pak min.
.
.
.

Lalu mereka bertiga pun berjalan menuju suatu tempat yang letaknya agak jauh dari lapangan besar itu.

Tak lama mereka pun sampai ke sebuah gubug tua yang berada di atas suatu panggung tinggi.

" Ini pak... Tinggal tambahi kasur buat nanti....." ucap pak min.

" Gimana pak....? Udah ngga sabar po....? Buat besok.....?" tanya pak sekcam

" Tapi.... Aku punya ide buat besok selasa....." ucap pak Camat lalu ia berbisik pada kedua orang kepercayaan nya itu.

" Emang bisa pak.....? " tanya pak sekcam.

" Tenang aja pak..... Yang penting wajib nya tetap dijalankan..... " kata oak Camat.

" Yaudah deh pak.... Nanti yang ikut ya pada ngga tau kok pak....." ucap mereka berdua.


" Yaudah pak... Aku balik dulu...." ucap pak Camat

" udah kangen ya.... Baru tinggalin sebentar langsung kangen pak.... Hahaha....... " ucap pak min

" Jelas kangen lah min..... Cewe nya aja begitu.... Kalau aku... Ngga bakal tak tinggal sama sekali Min.... Hahaha" jawab pak sekcam.

" Ngawur kamu pak....." ucap pak Camat lalu ia pun pergi meninggalkan mereka.
.
.
.


Pak Camat pun melanjutkan perjalanan nya ke sebuah rumah yang tak lain adalah rumah dukun yang dulu dikunjungi Bu Sri.


Tok.... Tok.... Tokk.......

" Permisi mbah....." ucap pak Camat

" Masuk aja le......" jawab kakek Dukun itu.

Pak Camat pun langsung memasuki rumah dukun sakti yang terletak persis ditengah hutan itu, ia lalu dipersilahkan duduk di kursi bambu itu.

" Gimana le persiapan buat acara besok..? " tanya pak dukun

" Udah siap mbah..... Hehe" jawab pak Camat sambil senyum senyum sendiri.

Mbah dukun pun terlihat mengerti arti senyuman pria tua itu.

" Kenapa le Tono.... Kok kelihatan bahagia banget.....?" tanya mbah dukun

" ngga mbah....." jawab pak Camat.
.
.
.

Lalu dukun itu terlihat masuk ke ruangan semedi nya dan disana ia kembali melakukan ritual nya sedangkan pak Camat hanya menunggu di ruang tengah gubuk itu.

Tak lama berselang mbah dukun itupun kembali ke tempat pak Tono sambil membawa sebotol air berwarna agak pekat itu.

" Ini lee.... Yang kamu butuhkan.... Mbah tau apa kepenginan mu.... Minumkan ini ke mbak e..... Nanti keinginan mu pasti akan terkabul e sehabis ritual besok...." ucap mbah dukun, yang mengejutkan pak Camat.

Meski pak Camat tau betapa sakti nya mbah dukun tapi ia tak pernah menyangka jika dukun itu mampu mengetahui apa yang ia inginkan meski masih dalam hati.

" Makasih banyak mbah.... Ngga tau lagi aku.... Opo yang bisa aku berikan buat simbah....." kata pak Camat

" Gampang le.... Tinggal acara besok kudu sukses.... Demi semua lee.... Setelah acara besok.... Semua jadi punya mu le...." ucap mbah dukun..

" Makasih banyak mbah.... " ucap pak Camat sambil membungkuk pada dukun sakti itu.



" Oh.... Iyo mbah.... Aku pengen lihat kerbau buat acara besok mbah...." ucap pak Camat

" Oh.... Iku... Ayo lee.... Ikut mbah.. " ajak mbah dukun itu, lalu keduanya pun terlihat berjalan meninggalkan rumah itu dan menuju ke arah dalam hutan.

Sekitar 10 menit jalan kaki mereka pun sampai di sebuah kandang dengan ukuran yang cukup besar.

Mereka pun lalu masuk ke dalam lingkungan kandang itu dan tak berapa lama muncul lah sesosok hewan dengan ukuran sangat besar,

hewan itu tak lain adalah sebuah kerbau yang di pelihara khusus oleh mbah dukun,

" Ini usia nya sama dengan anak mu lee..... 36 tahun...." ucap mbah dukun sambil mengelus punggung kerbau setinggi 3 meter itu.



Ya.....

Memang kerbau itu bukanlah kerbau biasa, kerbau jantan berwarna hitam pekat Itu adalah hewan peliharaan yang sudah diberikan ilmu hitam oleh pak dukun supaya bisa hidup lama sampai sekarang dan ukuran nya pun jauh lebih besar r dari hewan lain.
.
..
...

" Woohh.... Gede banget yo mbah...." ucap pak Camat yang kagum dengan ukuran hewan itu.

Tapi meski memiliki ukuran besar tapi kerbau itu terlihat kurus dan lesu.

" Iyo le.... Gede... Tapi seharusnya ukuran kerbau ini bisa lebih dari 5 meter kalau ritual dulu berhasil.... Tapi lihat fisik kerbau ne le.... Sama dengan nasib ternak warga sekarang."

" Ini kabeh sekarang tugasmu le.... Untuk membuat warga kembali makmur.... Seperti yang udah dilakukan desa sebelah... " ucap mbah dukun menceramahi pak Camat.
..................
.
.
.
.

" Mau lihat yang betina lee....? " tanya mbah dukun.

" Iyo mbah..... Aku penasaran.... " jawab pak Camat. Mbah dukun pun lalu mengajak pak Camat untuk berjalan kembali menuju ke tempat lain.

Sekitar 15 menit berjalan merrka pun sampai di sebuah kawasan padang rumput yang cukup luas, mereka pun sampai ke sebuah kandang lagi, namun kandang itu terlihat lebih bersih.

Lalu mbah dukun pun membawa seekor kerbau dengan ukuran lebih kecil dari yang tadi.

Sebuah kerbau betina dengan usia yang masih sangat muda dan penampilan yang bersih.

" Ini le.... Yang betina...." ucap mbah dukun itu.

" Wohh.... Bagus mbah kerbau nya... Mulus banget.... Mahal ini pasti..." ucap pak Camat.

" Iyo le.... Ini kerbau betina pilihan" jawab mbah dukun itu.

" Jadi semua udah siap to mbah...?" tanya pak Camat kembali memastikan

" Iyo le..... Semua udah siap.... Cuma pesen mbah satu.... Jangan lupa sama tugas mu.... Apapun itu kamu harus bisa le...." ucap mbah dukun

" Iyo mbah.... Siap.... Aku bakal lakukan yang terbaik... " jawab pak Camat,

lalu keduanya pun pergi meninggalkan kandang itu dan kembali ke rumah mbah dukun itu.

Tak terasa waktu sudah malam pak Camat pun bergegas pulang sambil membeli makan malam untk Merrka ber empat.

.
.
.


Tak berapa lama Pak Camat pun sampai dirumah, ia lalu membuka sup iga sapi yang ia beli tadi dan menuangkan nya dalam empat piring,

pak Camat pun menghidangkan dua sup dan nasi itu kepada anaknya, pak Camat pun menunggu kedua anaknya ini untuk makan.

Pak Camat merasakan perasaan yang campur aduk melihatat kedua anaknya itu makan, ia pun tersenyum saja melihat mereka makan meski dalam hatinya pak Camat selalu merasa sedih dan bersalah jika melihat anaknya.

Lalu setelah kedua anaknya selesai makan pak Camat pun mengantar kedua anaknya itu untuk ke kamar mereka dan menutup pintu nya setelah tadi pak Camat sempat membersihkan sejenak kamar anaknya itu.

Selesai dengan urusan anaknya pak Camat pun kembali membuat minuman seperti malam kemarin untuk Julie dan ia hidangan semangkuk soup itu.

Lalu tanpa diduga tiba-tiba pak Camat mengambil botol yang diberikan bu sri kemarin dan menuangkan air di dalamnya yang tinggal separuh itu kedalam minuman Julie.

Lalu ia kembali menuangkan air dari mbah dukun yang baru ia dapatkan tadi kedalam soup yang akan diminum Julie, pak Camat pun tersenyum

" Semoga berhasil ya mbak...... Sebentar lagi mbak akan...." ucap pak Camat, lalu ia pun naik membawa nampan berisi makan malam dan minuman hangat itu.



Lalu....

Tok.... Tok.... Tok.....

" mbak Julie.... Mbak....udah makan?? Ini makan malam nya...." ucap pak Camat sambil mengetuk pintu kamar Julie.

" Buka aja pak.... Ngga aku kunci... Pakk..." jawab Julie dari dalam.

Pak Camat pun membuka pintu kamar Julie itu dan ia terkejut karena ternyata Julie sekarang sudah memakai daster yang ia belikan tadi,

sebuah daster lengan panjang selutut motif batik itu terlihat sangat pas di tubuh indah Julie itu.

Pak Camat pun terpesona dengan kecantikan Julie meski hanya memakai daster murahan namun kesan nya seperti Julie memakai pakaian branded itu.

" Lho... Mbak.... Itu kan daster...??!" tanya pak Camat

" Iya.... Pak terimakasih ya..... Nanti uang nya Julie ganti.... Hehe" jawab Julie sambil tersenyum manis.

" Mbak Julie udah mandi...?" tanya pak Camat.

" Iya pak... Udah tadi...." jawab Julie

" Lah.... Kaki nya mbak udah ngga apa-apa?" tanya pak Camat bingung
Iu

" Masih sakit sih pak...." jawab Julie

" Kok bisa keluar mandi mbak....?" tanya pak Camat heran

" Oh.... Iya pak.... Tadi dibantu sama mbak Tini... " jawab Julie yang membuat pak Camat shock.
.................
.
.
.
.
.


FLASHBACK......

Sore tadi setelah bangun dari tidurnya Julie merasakan jika bajunya kembali basah entah mengapa,

padahal ia merasa tak se panas tadi malam tapi entah mengapa tubuhnya kembali berkeringat hebat hingga bajunya basah seperti itu.

Julie kembali merasa'kan kedua payudara nya berkedut seperti tadi malam Julie pun bingung dengan yang terjadi pada dirinya sendiri.

Saat itu Julie merasa ingin ke kamar mandi selain untuk buang air ia ingin sekalian mandi. Julie pun coba berdiri, tapi....


" Aduh.... Awwww..... Aassss.... Saakiitt......." Julie merasa kakinya belum bisa diajak untuk jalan karena pahanya masih sangat nyeri.

Tapi karena sudah sangat kebelet ke toilet Julie pun memaksakan diri untuk merangkak menuju kamar mandi,

tapi baru bebrapa langkah keluar dari kamar nya, Julie dikejutkan dengan kehadiran putri pak Camat yang sedang berdiri didepan nya.

" Jangan.... Aku mohon.... Jangan bu.... Ampun....." ucap Julie saat anak perempuan pak joko itu menggerakkan tangan nya ke arah Julie.




Tapi......

Secara tak terduga, Tini anak pak Camat pun ternyata malah mengulurkan tangan nya.

Ternyata maksud dari wanita itu adalah untuk membantu Julie, Julie pun terlihat ragu untuk menerima uluran tangan dari anak pak Camat itu.

Tapi akhirnya karena terpaksa Julie pun menerima uluran tangan wanita itu. Dan ternyata wanita itu hanya ingin membantu Julie untuk menuju ke kamar mandi,


Julie pun merasa tersentuh dengan perlakuan baik anak pak Camat itu.

" Terimakasih mbak....." ucap Julie. Tini pun terlihat senang dan ia pun tert bawa tawa sendiri sambil tetap menyebut Julie sebagai ibunya. Julie sebenarnya bingung tapi ia memilih untuk tak mempermasalahkan hal itu dan Julie pun lanjut mandi.

Selesai mandi Julie ternyata menemukan Tini sedang duduk di depan kamar mandi menunggu dirinya selesai.

Julie pun kembali di gandeng Tini menuju ke kamar nya, Julie melihat sepertinya Tini ingin bicara sesuatu dengannya tapi memang ia tak bisa.

Julie pun meminta Tini untuk keluar sebentar dari kamarnya karena ia ingin ganti pakaian dan sepertinya meski tak bisa menjawab dengan perkataan Tapi Tini terlihat paham dengan apa yang dikatakan Julie.

Putri pak Camat itupun keluar dari kamar Julie dan menutup pintu kamar itu.

Julie pun bingung memilih pakaian apa yang harus ia kenakan karena memang persediaan pakaian nya sudah habis, akhirnya Julie memilih daster batik lengan panjang itu yang awalnya Julie benci memakai pakaian murah seperti itu tapi setelah ia kenakan ternyata rasanya nyaman juga.
.
.
.
.


Tapi.....

Satu hal yang Julie khawatir kan yaitu pakaian dalam nya sekarang sudah habis semua dan tinggal menyisakan yang ia pakai saat ini.

Julie pun merasa dilema antara ia harus mencuci pakaian nya sendiri ataukah ia harus beli pakaian baru.

Setelah memakai daster nya tak lupa Julie menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya dan ia kini mengikat rambutnya ke atas.

. Tak lama kemudian Tini pun kembali masuk ke kamar Julie, Tini terlihat sangat senang sambil menunjuk ke rambut Julie. Julie pun paham maksudnya, mungkin Tini ingin dikuncir seperti ini

" Sini mbak..... Biar Julie bantu.." ucap Julie memanggil anak pak Camat itu mendekat.

Lalu Julie pun mengucir rambut tini dengan style seperti dirinya, Julie pun bisa mencium rambut tini sebenarnya wangi namun tidak tertata saja atau acak acakan.

Julie pun yakin jika pak Camat memang sangat perhatian dengan kedua anaknya.

Mereka berdua pun akhirnya bisa bercanda lepas meski Tini tak bisa bicara tapi keduanya terlihat saling mengerti perkataan masing-masing.

Tini merasa senang karena akhirnya ia punya teman dirumah.

Julie pun juga merasa senang karena dirinya tak kesepian disini.

Meski awalnya Julie jijik dan tak suka dengan anak pak Camat itu, tapi sekarang keduanya terlihat berteman.

Keduanya ngobrol cukup lama hingga terdengar suara motor pak Camat datang. Tini pun langsung berlari secepat kilat dan langsung masuk ke kamarnya sebelum pak Camat keluar.

END Flashback
.....................
.
.
.
.

.
Pak Camat pun kaget dengan perkataan Julie itu karena selama ini baik putra ataupun putri nya tak pernah menyukai jika seseorang terutama wanita datang ke rumah itu.

Sehingga ia percaya tak percaya sekaligus berharap jika hal itu memang benar.

" Ini mbak silahkan di makan makan malam nya...".

" Sama ini mbak.... Ini obat alami untuk nyeri otot mbak..." ucap pak Camat. Lalu pak Camat pun duduk sejenak di dekat Julie yang sedang makan itu.

Pak Camat pun membuka pembicaraan agar suasana tak canggung seperti ini

" Maaf yaa mbak.... Karena Si Tini, kaki mbak jadi begini... Mohon maafkan Tini mbak... " ucap pak Camat meminta maaf atas nama anaknya itu.


"Ngga apa-apa kok pak.... Bukan salah mbak juga....." jawab Julie. Pak Tono pun lalu bercerita jika kedua anaknya sebenarnya bukan lah orang yang jahat atau berbahaya.

Tapi mereka memang mengalami masalah kejiwaan sejak kecil, pak Camat pun bercerita hal itu terjadi sejak Mereka ditinggal oleh ibunya yang meninggal saat mereka masih sangat kecil.


Julie pun sedikit paham mengerti dengan yang terjadi pada keluarga pak Camat ini.

Meski ia menjadi orang terka. a di desa itu tapi pak Camat memiliki suatu kekurangan, yaitu keluarga.

Muncul rasa empati di hati Julie mendengar kisah sedih pak Camat itu, Julie merasa kasihan baik dengan pak Camat, maupun kedua anaknya.

Selain bercerita tentang keluarga nya pak Camat pun bercerita tentang bebrapa dongeng dan adat di desa ini, sambil makan Julie pun mendengarkan dengan seksama cerita pak Camat itu.



Pak Camat pun menceritakan tentang sebuah kisah tentang gadis persembahan di desa ini

" Dimana pada zaman dulu desa ini yang juga dikenal sebagai desa nya para peternak handal dengan hasil peternakan terbaik,

tiba-tiba mengalami sebuah musibah.

Musibah yang awalnya hanya ditandai dengan meninggalnya semua anak hewan,

kemudian para betina tak bisa menghasilkan anak selama satu tahun lebih,

ayam tak menghasilkan telur, sapi tak menghasilkan susu adalah hal yanh terjadi setelahnya, hal yang merupakan sebuah bencana besar bagi warga Yang semua nya bekerja di bidang peternakan.

Setelah berjalan 3 bulan, bukannya musibah itu Reda tapi musibah itu justru semakin parah saat tiba-tiba Semua ternak baik unggas maupun ekor 4 di desa ini mati karena sebuah penyakit yang misterius .

Penyakit ini tak hanya menyerang hewan ternak tapi juga menyerang warga sekitar. Ribuan ternak warga meninggal dan puluhan warga pun ikut meninggal setelah mengalami penyakit aneh.

Oleh warga hal itu di sebut kutukan yang diberikan oleh para leluhur karena para warga mulai melupakan jasa mereka....


Sekitar 1 tahun penyakit itu menyebar warga pun mulai stress karena semua ternak Mereka hampir habis.

Lalu tiba-tiba muncul lah seorang dukun sakti, ia bertemu dengan kepala desa disini dan menceritakan tentang kutukan yang terjadi di sini.

Ia mengatakan jika kutukan itu adalah kutukan turun temurun dari Kakek merrka dulu, yang akan terjadi setiap . Desa ini pun diamalkan akan hancur jika warga nya tetap seperti ini.
.
.
.
.

Lalu saat semua warga desa mulai putus asa dukun itu pun memberi tahu jika ada satu cara untuk bisa menolak bala dari semua kutukan itu.

Cara itu tak lain tak bukan adalah dengan melakukan ritual persembahan dengan mempersembahkan seorang gadis.

Namun gadis tersebut harus memiliki persyaratan khusus yang tak boleh di langgar.


Tapi saat itu tak ada satu orang pun yang bisa memenuhi syarat yang ditentukan oleh dukun itu. Hingga akhirnya mumculah seorang gadis yang tak lain adalah kekasih dari kepala desa disana.

Ia pun ternyata mencukupi syarat untuk Ritual itu, meski sebelumnya ditentang oleh kekasihnya tapi demi kemakmuran desa itu akhirnya mereka pun setuju untuk melakukan ritual itu.

Setelah ritual itu berhasil dilakukan seketika semua hewan ternak menjadi sehat dan subur bahkan para sapi, kerbau dan kambing semuanya bisa melahirkan anak kembar yang sehat saat itu.

Sebelum Dukun itu pergi ia sempat berpesan pada warga desa jika mereka harus melakukan kembali ritual tersebut saat darah murni dari keturunan si kepala desa dulu tepat berusia 35 tahun,

tapi jika tidak dilakukan maka desa akan kembali mengalami musibah seperti halnya dulu kala dan kepercayaan itu terus dijaga para leluhur. " ucap pak Camat menyelesaikan dongeng nya bersa

maan dengan Julie yang menyelesaikan makan malam nya.

.
.

Tanpa terasa karena memang makan malam itu terlalu enak dan Julie makan sambil ditemani oleh cerita pak Camat itu membuat Julie tanpa sadar sudah menghabiskan semua makanan dan minuman yang dibuat pak Camat tadi.

Karena penasaran Julie pun bertanya

" Ritual itu sampai sekarang masih ada pak...?" tanya Julie yang penasaran

" Oh... Iya mbak.... Besok selasa sih mbak.... Nanti di sana juga rame banget mbak.... Semua warga sini nanti kesana semua... Hehehe" ucap pak Camat.

" Oh... Iya... Pak.... Boleh kalau beg
itu.... Julie udah ngga sabar buat lihat acara besok selasa hehe...." ucap Julie sambil tersenyum manis. Pak Camat pun hanya tersenyum Licik sambil berkata dalam hati


" Memang mbak Julie harus ikut...."


===========
END PART 4
===========
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd