Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Gue ya gue
- Thread starter aradara11
- Start date
-
- Tags
- slice of life
jagrahpanca
Semprot Baru
- Daftar
- 18 Mar 2016
- Post
- 31
- Like diterima
- 4
Betah bacanya bang. Beda
Putraseishin
Kakak Semprot
- Daftar
- 8 Jul 2019
- Post
- 183
- Like diterima
- 248
Rin Erin dah selesai belum mandinya?
Main yuk.
Main yuk.
Spermatosit
Semprot Lover
Seperti lubang yang memikat pembaca untuk terus menanti kelanjutannya...
Semangat terus suhu...
Semangat terus suhu...
Part 22
Setelah membuang kecoa di lubang selokan, gue berbalik badan dan…
Apa itu yang tergantung di pintu kamar mandi?!
Kaos, celana jeans panjang, miniset, bra, celana dalam..
ANJIRR, BERARTI BIDADARI YANG TADI KELUAR DARI KAMAR MANDI.. CUMA HANDUKAN DOANG?!
Perlahan gue buka pintu kamar mandi, disambut dengan pertanyaan dari Erin yang masih menunggu di sana.
Erin: udah bang??
Tanya Erin dengan suara yang masih terdengar ketakutan.
Gue yang baru saja menyadari hal tadi, langsung mengambil handuk gue sendiri yang ada di gantungan handuk di samping pintu kamar mandi untuk melilitkan handuk gue ke tubuh Erin yang masih terbalut 1 handuk saja.
Gue: maaf yaa, lain kali aku cek dulu kamar mandinya biar kamu aman.
Erin hanya terdiam, untuk sesaat dia terlihat masih tidak sadar atas keadaan dirinya yang hanya terbalut handuk.
Gue: udah aman nih kamar mandinya.
Sesaat kemudian Erin akhirnya sadar keadaan dirinya yang hanya terbalut handuk lalu salah tingkah sendiri.
Gue memegang kedua bahu Erin yang kini juga terbalut dengan handuk gue.
Gue: Erinn sayaangg..
Erin: ehh.. I.. iyaa yang??
Gue: kamar mandinya udah aman nih.
Erin: O.. Oohh iya bang, aku lanjut mandi yaa.
Sementara gue masih di depan kamar mandi untuk mengeringkan lantai di depan kamar mandi yang basah. Tidak sengaja oleh gue terdengar suara tawa kecil Erin.
Selesai Erin mandi dengan masih terlihat sisa-sisa kebahagiaannya dari senyum-senyum kecilnya, Erin menuju ke arah kamar gue yang kini barang-barangnya sudah ada disana. Sementara gue masih di sofa dalam keadaan sudah di posisi tiduran.
Sesaat kemudian Erin keluar dari kamar gue dengan menggunakan daster.
BETAPA BAHAGIANYA GUE AKHIRNYA MELIHAT DIA BERDASTER KEMBALI.
Hanya saja saat ini gue melihat Erin berdaster tanpa kehadiran bapaknya. Bisa dibayangkan rasanya menjadi gue saat di kampung halaman Erin. Di saat gue melihat Erin berdaster, GUE NYA DILIHATIN BAPAKNYA.
Erin dalam keadaan rambut terikat kebelakang dan sedikit basah, menghampiri gue yang kini memposisikan diri gue duduk supaya Erin memiliki tempat di samping gue.
Sempat canggung sesaat, walaupun kita berdua pernah di posisi hanya berdua di rumah. Namun kali ini berbeda karena kita benar-benar hanya akan berdua di rumah selama satu malam tanpa kehadiran orang lain.
Apalagi baru beberapa saat yang lalu gue secara tidak sengaja melihat Erin hanya memakai handuk, masih terbayang oleh gue betapa putih dan mulusnya leher, pundak, bagian bawah leher depan, sebagian punggungnya, dan paha serta tungkai betisnya Erin.
Ditambah lagi saat ini Erin berada di samping gue dalam keadaan hanya berdaster disertai wangi tubuhnya yang baru saja selesai mandi.
Untuk memecah kecanggungan gue membuka pembicaraan.
Gue: Nih di makan dulu.
Selama Erin mandi tadi gue inisiatif membuatkan roti dan teh manis hangat untuk Erin.
Lalu Erin dengan santainya menyandarkan kepalanya ke bahu gue. Hal itu sudah lumrah dilakukan oleh Erin ke gue, kecuali saat ada bapaknya saat gue ke kampung halamannya.
Gue pun menyambut sandaran itu dengan melingkarkan lengan gue ke pinggangnya.
Erin: makasih yaa yangg untuk semuanya hari ini. Aku gatau harus kayak gimana kalo ga ada kamu.
Gue: Iyaa, sama-sama. Jangan ada pikiran takut ngerepotin lho.
Gue: oh iya, udah ngabarin mama kamu soal kosan?
Erin: emmhh… aku bingung nih yang gimana bilangnya.
Gue: iya juga ya, mana udah malem gini.
Malam itu tidak terjadi apa-apa antara gue dan Erin, meskipun pikiran nakal sudah berontak dan rafael sudah siap sedikit. Namun melihat kondisi Erin yang baru saja kena musibah jelas adalah tindakan gblk bila nakal malam itu.
Setelah ngobrol ringan sembari makan kecil-kecilan berdua, akhirnya Erin memutuskan untuk menelpon orang tuanya. Jelas mereka jadi panik di sana mendengar kondisi putri kesayangan mereka mendapat musibah. Namun mengetahui keadaan putrinya baik-baik saja rasanya cukup.
Sampai pada suatu topik bahwa Erin menginap di rumah gue, bokapnya mengambil alih telepon untuk bicara langsung dengan gue. Ga perlu gue ceritakan bagaimana dialog antara gue dan bokapnya Erin waktu itu. Beliau hanya menegaskan supaya gue benar-benar menjaga putri kesayangannya.
Selesai bicara dengan calon mertua, telepon pun ditutup diiringi dengan perasaan lega dari Erin yang telah mengabari orang tuanya di sana. Gue pun ikutan lega karena kalau ada apa-apa, setidaknya orang tuanya tahu di mana harus mencari Erin. Poin plus bagi gue di mata orang tuanya yaitu gue tidak menutup-nutupi hal penting seperti ini yang akan membuat orang tuanya Erin semakin mempercayai gue.
Selesai makan, gue mengantarkan Erin ke kamar gue. Asli ga muna deh, pengen banget gue waktu itu tidur satu kasur dengan Erin wkwkwkwk. Tapi ya gimana, baru saja gue diamanahkan oleh sang bapak mertua untuk menjaga putri kesayangannya membuat gue sangat segan meskipun untuk melakukan hal-hal nakal meskipun sedikit.
Sebelum gue keluar kamar, gue sampaikan ke Erin supaya tak segan bila esok hari ingin mengambil makanan di dalam kulkas untuk sarapan. Dan gue sempatkan untuk mengecup keningnya Erin sebagai pengantar tidur untuknya. Lalu gue pun tidur di sofa depan tv.
Keesokan paginya
Baru saja terbangun, muncul panggilan alam untuk ke kamar mandi untuk BAK (Buang Air Kecil), cuci muka, sikat gigi. Setelah itu gue keluar kamar mandi menuju ke kulkas untuk mempersiapkan sarapan.
(((dung)))
Terjadi turbulensi antara Rafael dan sesuatu yang empuk dan kenyal, turbulensi itu diikuti dengan suara merdu “heeeehhh?!”. Dengan reflek gue langsung menahan Erin hampir jatuh dalam keadaan menungging ke arah kulkas.
Jadilah keadaan gue memegang kedua sisi pinggang Erin yang masih dalam keadaan menungging diserta Rafael yang terselip di antara dua bongkahan pantat yang empuk dan kenyal. (Bayangin sendiri dah gimana)
Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan tiap Pria tiap pagi adalah, “Rafael berdiri”.
Setelah berhasil mempertahan posisinya untuk tidak jatuh ke depan dengan memegang pintu kulkas, Erin menegapkan tubuhnya. Yang justru membuat Rafael tergesek sedemikian rupa.
Setelah menegapkan tubuhnya, Erin menengok ke belakang, memegang kedua pergelangan tangan gue yang masih berada di pinggangnya, lalu memutar badannya sehingga menghadap gue. Saat Erin memutar badannya.
Gue dalem hati: Aduh geli Rafaelnya.
Terlihat di raut wajah Erin bahwa dia takut dan kaget pada awalnya, namun setelah sadar bahwa yang tidak sengaja ‘menyundul’ tadi adalah gue, terlihat ekspresinya mulai tenang.
Erin: ihhh~ kamu bikin kaget aja…
Gue dalem hati: aku lebih kaget sayaangg.. Apalagi Rafael yang sedang berdiri sekarang segala nempel di perut kamu.. Ga berasa apa??
Untuk menghindari kecanggungan yang berlebih, gue langsung mengecup kening Erin dan berkata,
Gue: pagi sayaangg..
Dan langsung menjelaskan keadaan,
Gue: maaf yaa aku nabrak kamu, aku ga liat soalnya.
Gue langsung menuju ke arah meja makan sebelum Erin menyadari keberadaan Rafael di perutnya yang tertutup baju.
Erin masih di depan kulkas lalu memutar badannya kembali melanjutkan mencari bahan masakan di kulkas.
Erin: kamu mau sarapan apa bang?
Sempet agak nungging, kemudian Erin jongkok di menghadap kulkas. Sepertinya Erin baru saja sadar apa yang baru saja terjadi.
Gue: sarapan masakan kamu aja rin.
Erin: hmmh… masak apa yahh..
Skip, intinya gue dimasakin sesuatu oleh Erin. And you know what? MASAKANNYA ENAK BANGET! GUE GA BOONG ATAU GOMBAL. ASLI ENAK BANGET. DAN ITU RAHASIA WKWK.
Selesai sarapan bersama, saat gue hendak mengangkut piring untuk dicuci,
Erin: bangg~ aku aja yaahh yang cuciin piringnyaa.
Begitu ucap Erin dengan ekspresi lembut dan imut, ga bisa nolak gue. Seketika luluh gitu aja.
Selama Erin sedang mencuci piring, gue memperhatikan dirinya tanpa pikiran nakal sampai gue teringat kejadian sebelum sarapan tadi.
Jadilah mata gue yang tadinya memperhatikan Erin secara keseluruhan menjadi ke satu titik, yaitu pantatnya yang masih tertutupi dengan celana tidur perempuan, tau sendiri kan gimana? wkwk.
Gue dalem hati: nyembul juga yah… (baca part awal saat gue pertama kali bertemu Erin)
Karena sembari Erin mencuci piring kita berdua ngobrol hal ringan, sesekali Erin menoleh ke belakang. Tiap dia menatap ke belakang, gue mengalihkan pandangan. BGST LAH WKWK, GA BISA AKU TUH NUTUPIN ISI HATI DAN PIKIRAN YANG SEDANG KOTOR.
Selesai mencuci piring, kita berdua pindah tempat ke sofa depan tv. Pembicaraan begitu hangat sampai suatu ketika..
Erin: bangg..
Gue: iya rin?
Erin: kamu ga mikir yang aneh-aneh kan ke aku??
Setelah membuang kecoa di lubang selokan, gue berbalik badan dan…
Apa itu yang tergantung di pintu kamar mandi?!
Kaos, celana jeans panjang, miniset, bra, celana dalam..
ANJIRR, BERARTI BIDADARI YANG TADI KELUAR DARI KAMAR MANDI.. CUMA HANDUKAN DOANG?!
Perlahan gue buka pintu kamar mandi, disambut dengan pertanyaan dari Erin yang masih menunggu di sana.
Erin: udah bang??
Tanya Erin dengan suara yang masih terdengar ketakutan.
Gue yang baru saja menyadari hal tadi, langsung mengambil handuk gue sendiri yang ada di gantungan handuk di samping pintu kamar mandi untuk melilitkan handuk gue ke tubuh Erin yang masih terbalut 1 handuk saja.
Gue: maaf yaa, lain kali aku cek dulu kamar mandinya biar kamu aman.
Erin hanya terdiam, untuk sesaat dia terlihat masih tidak sadar atas keadaan dirinya yang hanya terbalut handuk.
Gue: udah aman nih kamar mandinya.
Sesaat kemudian Erin akhirnya sadar keadaan dirinya yang hanya terbalut handuk lalu salah tingkah sendiri.
Gue memegang kedua bahu Erin yang kini juga terbalut dengan handuk gue.
Gue: Erinn sayaangg..
Erin: ehh.. I.. iyaa yang??
Gue: kamar mandinya udah aman nih.
Erin: O.. Oohh iya bang, aku lanjut mandi yaa.
Sementara gue masih di depan kamar mandi untuk mengeringkan lantai di depan kamar mandi yang basah. Tidak sengaja oleh gue terdengar suara tawa kecil Erin.
Selesai Erin mandi dengan masih terlihat sisa-sisa kebahagiaannya dari senyum-senyum kecilnya, Erin menuju ke arah kamar gue yang kini barang-barangnya sudah ada disana. Sementara gue masih di sofa dalam keadaan sudah di posisi tiduran.
Sesaat kemudian Erin keluar dari kamar gue dengan menggunakan daster.
BETAPA BAHAGIANYA GUE AKHIRNYA MELIHAT DIA BERDASTER KEMBALI.
Hanya saja saat ini gue melihat Erin berdaster tanpa kehadiran bapaknya. Bisa dibayangkan rasanya menjadi gue saat di kampung halaman Erin. Di saat gue melihat Erin berdaster, GUE NYA DILIHATIN BAPAKNYA.
Erin dalam keadaan rambut terikat kebelakang dan sedikit basah, menghampiri gue yang kini memposisikan diri gue duduk supaya Erin memiliki tempat di samping gue.
Sempat canggung sesaat, walaupun kita berdua pernah di posisi hanya berdua di rumah. Namun kali ini berbeda karena kita benar-benar hanya akan berdua di rumah selama satu malam tanpa kehadiran orang lain.
Apalagi baru beberapa saat yang lalu gue secara tidak sengaja melihat Erin hanya memakai handuk, masih terbayang oleh gue betapa putih dan mulusnya leher, pundak, bagian bawah leher depan, sebagian punggungnya, dan paha serta tungkai betisnya Erin.
Ditambah lagi saat ini Erin berada di samping gue dalam keadaan hanya berdaster disertai wangi tubuhnya yang baru saja selesai mandi.
Untuk memecah kecanggungan gue membuka pembicaraan.
Gue: Nih di makan dulu.
Selama Erin mandi tadi gue inisiatif membuatkan roti dan teh manis hangat untuk Erin.
Lalu Erin dengan santainya menyandarkan kepalanya ke bahu gue. Hal itu sudah lumrah dilakukan oleh Erin ke gue, kecuali saat ada bapaknya saat gue ke kampung halamannya.
Gue pun menyambut sandaran itu dengan melingkarkan lengan gue ke pinggangnya.
Erin: makasih yaa yangg untuk semuanya hari ini. Aku gatau harus kayak gimana kalo ga ada kamu.
Gue: Iyaa, sama-sama. Jangan ada pikiran takut ngerepotin lho.
Gue: oh iya, udah ngabarin mama kamu soal kosan?
Erin: emmhh… aku bingung nih yang gimana bilangnya.
Gue: iya juga ya, mana udah malem gini.
Malam itu tidak terjadi apa-apa antara gue dan Erin, meskipun pikiran nakal sudah berontak dan rafael sudah siap sedikit. Namun melihat kondisi Erin yang baru saja kena musibah jelas adalah tindakan gblk bila nakal malam itu.
Setelah ngobrol ringan sembari makan kecil-kecilan berdua, akhirnya Erin memutuskan untuk menelpon orang tuanya. Jelas mereka jadi panik di sana mendengar kondisi putri kesayangan mereka mendapat musibah. Namun mengetahui keadaan putrinya baik-baik saja rasanya cukup.
Sampai pada suatu topik bahwa Erin menginap di rumah gue, bokapnya mengambil alih telepon untuk bicara langsung dengan gue. Ga perlu gue ceritakan bagaimana dialog antara gue dan bokapnya Erin waktu itu. Beliau hanya menegaskan supaya gue benar-benar menjaga putri kesayangannya.
Selesai bicara dengan calon mertua, telepon pun ditutup diiringi dengan perasaan lega dari Erin yang telah mengabari orang tuanya di sana. Gue pun ikutan lega karena kalau ada apa-apa, setidaknya orang tuanya tahu di mana harus mencari Erin. Poin plus bagi gue di mata orang tuanya yaitu gue tidak menutup-nutupi hal penting seperti ini yang akan membuat orang tuanya Erin semakin mempercayai gue.
Selesai makan, gue mengantarkan Erin ke kamar gue. Asli ga muna deh, pengen banget gue waktu itu tidur satu kasur dengan Erin wkwkwkwk. Tapi ya gimana, baru saja gue diamanahkan oleh sang bapak mertua untuk menjaga putri kesayangannya membuat gue sangat segan meskipun untuk melakukan hal-hal nakal meskipun sedikit.
Sebelum gue keluar kamar, gue sampaikan ke Erin supaya tak segan bila esok hari ingin mengambil makanan di dalam kulkas untuk sarapan. Dan gue sempatkan untuk mengecup keningnya Erin sebagai pengantar tidur untuknya. Lalu gue pun tidur di sofa depan tv.
Keesokan paginya
Baru saja terbangun, muncul panggilan alam untuk ke kamar mandi untuk BAK (Buang Air Kecil), cuci muka, sikat gigi. Setelah itu gue keluar kamar mandi menuju ke kulkas untuk mempersiapkan sarapan.
(((dung)))
Terjadi turbulensi antara Rafael dan sesuatu yang empuk dan kenyal, turbulensi itu diikuti dengan suara merdu “heeeehhh?!”. Dengan reflek gue langsung menahan Erin hampir jatuh dalam keadaan menungging ke arah kulkas.
Jadilah keadaan gue memegang kedua sisi pinggang Erin yang masih dalam keadaan menungging diserta Rafael yang terselip di antara dua bongkahan pantat yang empuk dan kenyal. (Bayangin sendiri dah gimana)
Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan tiap Pria tiap pagi adalah, “Rafael berdiri”.
Setelah berhasil mempertahan posisinya untuk tidak jatuh ke depan dengan memegang pintu kulkas, Erin menegapkan tubuhnya. Yang justru membuat Rafael tergesek sedemikian rupa.
Setelah menegapkan tubuhnya, Erin menengok ke belakang, memegang kedua pergelangan tangan gue yang masih berada di pinggangnya, lalu memutar badannya sehingga menghadap gue. Saat Erin memutar badannya.
Gue dalem hati: Aduh geli Rafaelnya.
Terlihat di raut wajah Erin bahwa dia takut dan kaget pada awalnya, namun setelah sadar bahwa yang tidak sengaja ‘menyundul’ tadi adalah gue, terlihat ekspresinya mulai tenang.
Erin: ihhh~ kamu bikin kaget aja…
Gue dalem hati: aku lebih kaget sayaangg.. Apalagi Rafael yang sedang berdiri sekarang segala nempel di perut kamu.. Ga berasa apa??
Untuk menghindari kecanggungan yang berlebih, gue langsung mengecup kening Erin dan berkata,
Gue: pagi sayaangg..
Dan langsung menjelaskan keadaan,
Gue: maaf yaa aku nabrak kamu, aku ga liat soalnya.
Gue langsung menuju ke arah meja makan sebelum Erin menyadari keberadaan Rafael di perutnya yang tertutup baju.
Erin masih di depan kulkas lalu memutar badannya kembali melanjutkan mencari bahan masakan di kulkas.
Erin: kamu mau sarapan apa bang?
Sempet agak nungging, kemudian Erin jongkok di menghadap kulkas. Sepertinya Erin baru saja sadar apa yang baru saja terjadi.
Gue: sarapan masakan kamu aja rin.
Erin: hmmh… masak apa yahh..
Skip, intinya gue dimasakin sesuatu oleh Erin. And you know what? MASAKANNYA ENAK BANGET! GUE GA BOONG ATAU GOMBAL. ASLI ENAK BANGET. DAN ITU RAHASIA WKWK.
Selesai sarapan bersama, saat gue hendak mengangkut piring untuk dicuci,
Erin: bangg~ aku aja yaahh yang cuciin piringnyaa.
Begitu ucap Erin dengan ekspresi lembut dan imut, ga bisa nolak gue. Seketika luluh gitu aja.
Selama Erin sedang mencuci piring, gue memperhatikan dirinya tanpa pikiran nakal sampai gue teringat kejadian sebelum sarapan tadi.
Jadilah mata gue yang tadinya memperhatikan Erin secara keseluruhan menjadi ke satu titik, yaitu pantatnya yang masih tertutupi dengan celana tidur perempuan, tau sendiri kan gimana? wkwk.
Gue dalem hati: nyembul juga yah… (baca part awal saat gue pertama kali bertemu Erin)
Karena sembari Erin mencuci piring kita berdua ngobrol hal ringan, sesekali Erin menoleh ke belakang. Tiap dia menatap ke belakang, gue mengalihkan pandangan. BGST LAH WKWK, GA BISA AKU TUH NUTUPIN ISI HATI DAN PIKIRAN YANG SEDANG KOTOR.
Selesai mencuci piring, kita berdua pindah tempat ke sofa depan tv. Pembicaraan begitu hangat sampai suatu ketika..
Erin: bangg..
Gue: iya rin?
Erin: kamu ga mikir yang aneh-aneh kan ke aku??
no quote
Kentangnya udah mateng tuh.Makasih u updatenya, walau menyisakan tumpukan kentang di kamar kandi
Coba ceritakan dong hu wkwk.
Bingung mau share cerita kayak gini di mana. Soalnya ada adegan exe. Akhirnya pilih di sini.
Memang sengaja bikin yang kayak gini suhu.
harus ngerem dulu suhu.
Mumpung ingatan penulisnya sedang fresh nih meskipun kejadiannya udah lama wkwk.
Tapi di cerpen ga boleh ada exenya suhu wkwk.Bagus... Enak dibaca seperti cerpen
Ke jurusan lain dong.
wkwkwk.
Awas baper hu.
Makasih lho gan udah baca.
Yeah #teamErin.
Bakal kegep kok. *ups
Tentang..Sampai lupa ini ceritanya tentang apa ya!?
Tentang gue apa lu?
Cerita karakter utama yang trouble macam gitu emang akan ngebosenin hu. Makanya part awal semester banyak ane skip.
Exe pasti ada kalo diceritakan di sini.
Thanks suhu.
Makasih suhu.
Manfrust99
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 7 Jun 2019
- Post
- 2.518
- Like diterima
- 17.255
Thanx upnya Hu ....
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
