Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Gue ya gue
- Thread starter aradara11
- Start date
-
- Tags
- slice of life
nativeblue
Semprot Lover
Semoega sehat dan lantjar oeroesan RL dan noelisnja
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
- Daftar
- 22 Feb 2019
- Post
- 25
- Like diterima
- 4
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Bajulkesupento
Tukang Semprot
- Daftar
- 10 Feb 2019
- Post
- 1.329
- Like diterima
- 2.187
Ma kasih up na. Pdkt berjapan pancar ni dpt restu dr masing2 ortu. Ada gangguan gak dr yg lain. Lanjut lg
bindexbindex
Semprot Lover
- Daftar
- 20 Oct 2012
- Post
- 244
- Like diterima
- 235
Setiap buka forum, selalu liat ini cerita udah update apa belum
Erin emang gemesin..
Erin emang gemesin..
Part 29
Semester 6
Selama masa kuliah, dengan panggilan sayang baru dari gue untuk Erin yaitu “embul”, teman-teman di kelas Erin jadi ikutan manggil Erin dengan sebutan embul dong wkwkwk. Awal-awalnya sih sebel katanya, teman-temannya memanggil karena menyangka panggilan itu asalnya dari kata “gembul”, padahal arti aslinya dari bagian tubuhnya Erin yang “nyembul” itu. Dan mereka engga nyangka kok bisa orang dengan muka kayak gue (jutek dan cuek) bikin sebuah panggilan sayang. (Stereotype banget bgst)
Ga mungkin dong Erin cerita soal latar belakang di balik panggilan “embul” itu, ya kan? Oleh karena itu, masa-masa awal temannya mulai memanggilnya dengan itu Erin bisa ngambek kalo udah di rumah. Tapi makin kesini makin terbiasa dengan panggilan itu.
Bahkan nyokap gue jadi ikutan manggil Erin dengan sebutan “embul”.
Setelah gue panggil ‘embul’, gue melihat Erin memiliki kebiasaan baru. Bila melihat cermin, dia akan berpose sedikit membelakangi cermin itu. Ya, Erin jadi melihat pantatnya sendiri di depan cermin.
Meskipun ada sedikit denial darinya saat gue panggil embul dengan maksud pantatnya yang demikian menyembul itu. Barangkali Erin jadi kepikiran dan bertanya-tanya.kenapa gue, pacarnya ini senang sekali melihat pantatnya yang sedemikian menyembul itu.
Biasanya perempuan begitu kan? Denial dulu, bertanya-tanya dulu. Apa sih yang spesial dari lekuk tubuh yang menarik perhatian pacarnya?
Terkadang gue senang menggoda dirinya saat sedang berpose di depan cermin memperhatikan pantatnya sendiri dengan berpura-pura bertanya.
Gue: ngaca mulu, liatin apa sih mbul?
Erin: h.. haahh? engga kok bang, ga liatin apa-apa.
Begitu responnya dengan wajahnya yang merona dan sedikit menunduk berusaha menutupi apa yang baru saja dia perhatikan di depan cermin.
Seiring berjalannya waktu, seringnya gue dan Erin bersama hanya berdua di rumah. Mulai muncul pikiran nakal. Tiap kali melihat yang menyembul itu, ingin rasanya menepuk-nepuk sesuatu yang kenyal itu. Sesuatu yang pernah berturbulensi dengan Rafael. (di masa ini belum kepikiran soal DS, masih sekedar ingin menepuk)
Di semester 6 ini ada mata kuliah yang harus gue ambil karena belum sempat diambil akibat kejadian dosen baper itu. Untuk mahasiswa yang pernah sesial gue, pasti ngalamin deh rasanya IP jeblok di semester awal akibat bapernya dosen itu berdampak sampai 2 sampai 4 semester ke depan karena ga cukup sksnya untuk mengambil mata kuliah yang seharusnya sudah diambil.
Jadilah di semester 6 ini gue kembali mengulang kelas dan kembali sekelas dengan Erin.
Ternyata, yang sadar akan kebiasaan baru Erin ini bukan cuma gue saja. Lia pun juga menyadarinya. Suatu waktu Lia pernah menegur Erin ketika sedang ‘bercermin’.
Lia: nahh kann… kann… mulai lagi dehh..
Erin: ahh~ Liaaa!
Begitu imut dan lucu reaksi Erin saat ketahuan oleh temannya itu.
Lia: lagiannn, kenapa pake ngaca segala sih? kan punya pacar..
Erin: Lia!
Gue pura-pura tidak paham maksudnya Lia meskipun 1000% paham ke arah mana pembicaraan itu.
Gue: gimana Li?
Erin: engga abaaanggg.. udah gausah dengerin Lia.
Erin dengan imutnya panik dan berusaha supaya gue tidak peka akan hal itu.
Lia: ini nihh bang, Erin dari kemarin itu..
Erin: LIAAAAAAAA!
Erin makin panik sementara Lia makin senang menggoda sahabatnya.
Gue pun dibalik wajah tanpa ekspresi ini sebetulnya menahan diri dari tertawa.
Lia: beliin kaca kali bangg di rumah. Biar Erin ga ngaca lagi di luar.
Gue: ada kok, mbul sering ngaca malah di rumah.
Erin: tau ah~ huh!
Ucap Erin dengan memalingkan wajahnya yang justru membuat gue semakin gemas melihatnya. Erin ngambek wkwkwk.
Apa kabar Rika?
Rika ga ambil mata kuliah ini karena dia termasuk yang beruntung dan lulus dari dosen yang baper itu.
Rika juga sudah tidak sering ngechat gue lagi. Tapi kalo di kelas, gue masih sering memergoki dia curi-curi pandang ke gue. Dia sudah tidak ikut-ikut gue lagi ke kantin dan sudah tidak nanya lagi bila gue hendak ke luar kelas.
Tapi kalo kebetulan sekelompok lagi dengan gue, terasa sekali aura canggung dari Rika. Padahal guenya sih biasa aja. Kalo udah di depan gue, dia nunduk mulu. Kayaknya kalo mau ngomong sama gue tuh susah banget dia.
Sementara Indah?
Dia masih sering menggoda Rika kalo sedang canggung. Ga cuma kode, frontal malah.
Indah: ngomong kali ka, kayak ga pernah deket aja sama Egi.
Anjir kan? Wkwk.
Biasanya Rika hanya tertunduk saja kalo digoda oleh Indah, lalu sedikit curi pandang ke gue.
Persiapan KKN
Sebagaimana mahasiswa pada umumnya di masa itu, jika sudah masuk semester 6, pastilah mulai siap-siap untuk ngetag orang yang akan menjadi temannya selama KKN.
Ijat: gi, lu KKN ama gue ya?
Gue: iye.
Begitu singkatnya percakapan antara gue dan ijat.
Seiring dengan semakin dekatnya hari KKN (padahal masih 5 bulan lagi), Erin mulai turut bertanya-tanya soal KKN pada gue yang membuat gue juga harus mencari informasi tambahan soal itu.
Isu KKN yang paling bgst adalah soal tikung menikung selama KKN. Isu ini sempat membuat Erin khawatir, untungnya Erin bukan cewek yang drama, sehingga percakapan soal ini tidak berkepanjangan.
Pertemuan dengan Aradara/Ardit dalam cerita sebelumnya
Setelah kelompok KKN sudah dibuat dan dipampang di salah satu mading, bahkan beserta nomor teleponnya (opsional), mulailah gue dan Ijat masuk ke dalam semacam grup wa KKN untuk kemudian berencana untuk bertemu.
Masih inget gue pada pertemuan pertama dengan Ardit waktu itu, nih orang ngumpul bareng grup KKN bawa plastik gede isinya jaket. Awalnya gue kira nih orang jualan untuk support biaya kuliah (anjing lu gi haha), ternyata dia termasuk orang mampu yang ga manja.
Disini gue baru sadar bahwa kelompok KKN harusnya 12 orang, namun yang datang baru 10 orang. Gue ga teliti saat lihat mading, ternyata sisa 2 orang lagi ada di bagan atas lagi karena bagannya ga cukup. Seharusnya per jurusan 4 orang, 2 cowok 2 cewek. Sementara dari jurusan gue dalam kelompok itu baru 2 orang, yaitu gue dan Ijat.
Ijat menuju ke tempat mading untuk melihat sisa 2 orang yang belum datang, lalu kembali dari tempat mading menuju tempat kumpul kelompok KKN.
Ijat: gi, kita sekelompok sama Indah dan Rika..
Semester 6
Selama masa kuliah, dengan panggilan sayang baru dari gue untuk Erin yaitu “embul”, teman-teman di kelas Erin jadi ikutan manggil Erin dengan sebutan embul dong wkwkwk. Awal-awalnya sih sebel katanya, teman-temannya memanggil karena menyangka panggilan itu asalnya dari kata “gembul”, padahal arti aslinya dari bagian tubuhnya Erin yang “nyembul” itu. Dan mereka engga nyangka kok bisa orang dengan muka kayak gue (jutek dan cuek) bikin sebuah panggilan sayang. (Stereotype banget bgst)
Ga mungkin dong Erin cerita soal latar belakang di balik panggilan “embul” itu, ya kan? Oleh karena itu, masa-masa awal temannya mulai memanggilnya dengan itu Erin bisa ngambek kalo udah di rumah. Tapi makin kesini makin terbiasa dengan panggilan itu.
Bahkan nyokap gue jadi ikutan manggil Erin dengan sebutan “embul”.
Setelah gue panggil ‘embul’, gue melihat Erin memiliki kebiasaan baru. Bila melihat cermin, dia akan berpose sedikit membelakangi cermin itu. Ya, Erin jadi melihat pantatnya sendiri di depan cermin.
Meskipun ada sedikit denial darinya saat gue panggil embul dengan maksud pantatnya yang demikian menyembul itu. Barangkali Erin jadi kepikiran dan bertanya-tanya.kenapa gue, pacarnya ini senang sekali melihat pantatnya yang sedemikian menyembul itu.
Biasanya perempuan begitu kan? Denial dulu, bertanya-tanya dulu. Apa sih yang spesial dari lekuk tubuh yang menarik perhatian pacarnya?
Terkadang gue senang menggoda dirinya saat sedang berpose di depan cermin memperhatikan pantatnya sendiri dengan berpura-pura bertanya.
Gue: ngaca mulu, liatin apa sih mbul?
Erin: h.. haahh? engga kok bang, ga liatin apa-apa.
Begitu responnya dengan wajahnya yang merona dan sedikit menunduk berusaha menutupi apa yang baru saja dia perhatikan di depan cermin.
Seiring berjalannya waktu, seringnya gue dan Erin bersama hanya berdua di rumah. Mulai muncul pikiran nakal. Tiap kali melihat yang menyembul itu, ingin rasanya menepuk-nepuk sesuatu yang kenyal itu. Sesuatu yang pernah berturbulensi dengan Rafael. (di masa ini belum kepikiran soal DS, masih sekedar ingin menepuk)
Di semester 6 ini ada mata kuliah yang harus gue ambil karena belum sempat diambil akibat kejadian dosen baper itu. Untuk mahasiswa yang pernah sesial gue, pasti ngalamin deh rasanya IP jeblok di semester awal akibat bapernya dosen itu berdampak sampai 2 sampai 4 semester ke depan karena ga cukup sksnya untuk mengambil mata kuliah yang seharusnya sudah diambil.
Jadilah di semester 6 ini gue kembali mengulang kelas dan kembali sekelas dengan Erin.
Ternyata, yang sadar akan kebiasaan baru Erin ini bukan cuma gue saja. Lia pun juga menyadarinya. Suatu waktu Lia pernah menegur Erin ketika sedang ‘bercermin’.
Lia: nahh kann… kann… mulai lagi dehh..
Erin: ahh~ Liaaa!
Begitu imut dan lucu reaksi Erin saat ketahuan oleh temannya itu.
Lia: lagiannn, kenapa pake ngaca segala sih? kan punya pacar..
Erin: Lia!
Gue pura-pura tidak paham maksudnya Lia meskipun 1000% paham ke arah mana pembicaraan itu.
Gue: gimana Li?
Erin: engga abaaanggg.. udah gausah dengerin Lia.
Erin dengan imutnya panik dan berusaha supaya gue tidak peka akan hal itu.
Lia: ini nihh bang, Erin dari kemarin itu..
Erin: LIAAAAAAAA!
Erin makin panik sementara Lia makin senang menggoda sahabatnya.
Gue pun dibalik wajah tanpa ekspresi ini sebetulnya menahan diri dari tertawa.
Lia: beliin kaca kali bangg di rumah. Biar Erin ga ngaca lagi di luar.
Gue: ada kok, mbul sering ngaca malah di rumah.
Erin: tau ah~ huh!
Ucap Erin dengan memalingkan wajahnya yang justru membuat gue semakin gemas melihatnya. Erin ngambek wkwkwk.
Apa kabar Rika?
Rika ga ambil mata kuliah ini karena dia termasuk yang beruntung dan lulus dari dosen yang baper itu.
Rika juga sudah tidak sering ngechat gue lagi. Tapi kalo di kelas, gue masih sering memergoki dia curi-curi pandang ke gue. Dia sudah tidak ikut-ikut gue lagi ke kantin dan sudah tidak nanya lagi bila gue hendak ke luar kelas.
Tapi kalo kebetulan sekelompok lagi dengan gue, terasa sekali aura canggung dari Rika. Padahal guenya sih biasa aja. Kalo udah di depan gue, dia nunduk mulu. Kayaknya kalo mau ngomong sama gue tuh susah banget dia.
Sementara Indah?
Dia masih sering menggoda Rika kalo sedang canggung. Ga cuma kode, frontal malah.
Indah: ngomong kali ka, kayak ga pernah deket aja sama Egi.
Anjir kan? Wkwk.
Biasanya Rika hanya tertunduk saja kalo digoda oleh Indah, lalu sedikit curi pandang ke gue.
Persiapan KKN
Sebagaimana mahasiswa pada umumnya di masa itu, jika sudah masuk semester 6, pastilah mulai siap-siap untuk ngetag orang yang akan menjadi temannya selama KKN.
Ijat: gi, lu KKN ama gue ya?
Gue: iye.
Begitu singkatnya percakapan antara gue dan ijat.
Seiring dengan semakin dekatnya hari KKN (padahal masih 5 bulan lagi), Erin mulai turut bertanya-tanya soal KKN pada gue yang membuat gue juga harus mencari informasi tambahan soal itu.
Isu KKN yang paling bgst adalah soal tikung menikung selama KKN. Isu ini sempat membuat Erin khawatir, untungnya Erin bukan cewek yang drama, sehingga percakapan soal ini tidak berkepanjangan.
Pertemuan dengan Aradara/Ardit dalam cerita sebelumnya
Setelah kelompok KKN sudah dibuat dan dipampang di salah satu mading, bahkan beserta nomor teleponnya (opsional), mulailah gue dan Ijat masuk ke dalam semacam grup wa KKN untuk kemudian berencana untuk bertemu.
Masih inget gue pada pertemuan pertama dengan Ardit waktu itu, nih orang ngumpul bareng grup KKN bawa plastik gede isinya jaket. Awalnya gue kira nih orang jualan untuk support biaya kuliah (anjing lu gi haha), ternyata dia termasuk orang mampu yang ga manja.
Disini gue baru sadar bahwa kelompok KKN harusnya 12 orang, namun yang datang baru 10 orang. Gue ga teliti saat lihat mading, ternyata sisa 2 orang lagi ada di bagan atas lagi karena bagannya ga cukup. Seharusnya per jurusan 4 orang, 2 cowok 2 cewek. Sementara dari jurusan gue dalam kelompok itu baru 2 orang, yaitu gue dan Ijat.
Ijat menuju ke tempat mading untuk melihat sisa 2 orang yang belum datang, lalu kembali dari tempat mading menuju tempat kumpul kelompok KKN.
Ijat: gi, kita sekelompok sama Indah dan Rika..
no quote
mbah..
semoga enak terus bacanya.Asli enak baca nya bang .
The best deh .
Udah ada nih penambahan tokohnya.Thank's God, sudah ada update.
Terimakasih suhu
Salah satu gaya cerita yg saya suka, so natural, somplak n ada frontal dewasa +17 nya.
Keep it up seperti itu suhu.
Apakah akan ada perkembangan konflik atau penambahan tokoh?
Jika iya, semoga gak terlalu njlimet ya.
Request ah, lebih panjang durasi ceritanya bisa kali suhu, itu juga sesekali juga kok.
Terimakasih lagi sudah update ya, moga sehat selalu & terus lancar RL nya.
Thanks suhu, semoga ente juga sehat selalu dan lancar RLnya.
Makasih suhu.
Bangor..Kalo dia dipanggil Embul, lah terus yang laki dipanggil apa?
Bangsor? Abang nyosor?
Siap soehoe.
Manfrust99
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 7 Jun 2019
- Post
- 2.518
- Like diterima
- 17.255
Thanx upnya Hu..... 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Bajulkesupento
Tukang Semprot
- Daftar
- 10 Feb 2019
- Post
- 1.329
- Like diterima
- 2.187
Ma kasih up na. KKN ada apa yamasa selingkuh dr Erin. Lanjut lg
Udin_gembok
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 22 Aug 2017
- Post
- 2.092
- Like diterima
- 5.348
Woooooow.... sekelompok ma rika, what will happen next?
makjolaz
Semprot Holic
entah ya,meskipun gw tau tulisannya spoiler tapi isinya cuma "no quote"...teteep aja gw buka 
susutepung
Guru Besar Semprot
Makasi apdetnya suhu...
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
