Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gue ya gue

semangat hu ditunggu updatenya....... :semangat:
 
Hu bakal happy ending apa sad ending nih....numpang jual masker dimari hu...
 
Part 31

Skip tengah malam


Gue terbangun mendengar suara Erin teriak sembari nangis dari kamar lain. Gue langsung duduk dan segera hendak keluar kamar. Namun saat akan memegang gagang pintu, pintu kamar gue sudah terbuka dari luar.

Erin langsung memeluk gue dalam keadaan menangis.
Erin: abaanggg huhuhu~

Gue: ada orang yang?? (memastikan ada maling atau engga)
Erin: bukaaannn… huhu~

Gue: ada kecoa lagi?
Erin: bukan jugaaa.. Huhu~

Masih dalam keadaan memeluk gue, gue menuntun Erin menuju kasur untuk duduk dan menenangkan diri.

Sembari duduk di kasur, gue mengelus punggung dengan tangan kiri gue yang merangkulnya. Sementara tangan kanan gue mengelus rambutnya. Erin masih memeluk gue.

Setelah sedikit tenang, Erin melepas pelukannya. Terlihatlah wajah yang pucat karena takut dan baru bangun tidur namun tetap cantik itu, akhirnya Erin cerita.

Erin: abangg~
Ucapnya dengan nada manja dan ala ala cewek yang sedang menangis.
Erin: aku mimpi itu…
Lanjut Erin dengan nada panik.

Gue: sshhh, pelan-pelan aja ceritanya.
Ucap gue sembari mendekapkan tangan kiri gue di punggungnya dan tangan kanan gue menyeka air matanya.

Masih dengan terisak, Erin melanjutkan dengan suara berbisik.
Erin: aku mimpi di sebelah aku ada…
Erin terhenti, lalu membenamkan wajahnya di dada gue.
Erin: ada pocong bangg huhuhuhu~

Tiba-tiba gue jadi merasa bersalah.
Belum selesai nangisnya, Erin melepaskan pelukannya lagi lalu sembari memukuli lengan gue sembari menyalahkan gue.
Erin: abang sihh, huhu.. tadi siang nakutin aku.

Dalam keadaan Erin masih memukul, gue memeluk Erin lagi.
Gue: maaf yaa sayangg..
Kembali gue mengelus punggung dan kepalanya lagi.

Beberapa saat kemudian tangisnya mulai berhenti. Gue melihat jam, masih pukul 1 pagi.
Setelah sudah agak tenang, Erin melepaskan pelukan dengan lembut.
Gue: udah mendingan?
Tanya gue dengan tenang.

Erin hanya mengangguk. Kemudian gue menyeka air matanya.
Gue: Masih jam 1 pagi yang, kamu lanjut tidur lagi ya?
Erin mengangguk lagi dengan ekspresinya yang masih pucat.
Gue: aku anter ke kamar ya.
Ucap gue sembari merangkul Erin menuju ke kamarnya.

Sampai di kamar. Kita berdua duduk di samping kasur.
Erin: bangg, aku masih takut..
Ucap Erin dengan nada lirih.

Seketika luluh gue.

Gue: yaudah abang temenin ya.
Gue memegang kedua pundak Erin untuk membaringkannya di kasur.
Gue: aku tunggu sampai kamu tidur.
Ucap gue saat tangan gue masih di kedua bahunya Erin.

Sesaat sebelum melepaskan tangan gue dari bahunya, Erin memegang tangan gue.
Erin: abangg.. Temenin..
Pinta Erin sebagaimana anak-anak yang sedang rewel jika terbangun tengah malam.

Singkat cerita, Erin tertidur. Dan karena gue juga masih ngantuk dan mager untuk kembali ke kamar satunya, gue memilih untuk tidur di samping Erin.

Malam itu, kami tidur satu kasur.


Pagi harinya

Gue terbangun dengan sebuah perasaan yang tidak asing, namun merasa ada yang tidak beres.

Gue dalem hati: ini kan kamar gue.
Hening sejenak.

LAH IYAA KAMAR GUE KAN DIPAKE ERIN.

Gue melihat ke sebelah kiri, terlihat Erin masih tertidur. Ini ketiga kalinya gue melihat Erin dalam keadaan tidur, namun untuk pertama kalinya gue melihatnya tidur dalam keadaan kami satu ranjang.

Panik? Maaf ini bukan sinetron drama. Gue cuma kaget karena baru tersadar dari pikiran blank yang baru saja bangun dari tidur.

Dengan mata yang sudah fokus, gue memperhatikan bidadari cantik yang sedang tertidur di samping gue. Imut, polos, manis, teduh, semua jadi satu. Secara otomatis semua memori tentangnya berputar dalam pikiran gue. Tawanya, ngambeknya, tingkahnya, senyumnya, semua berputar bersamaan.

Semua itu membuat gue ingin melihat wajahnya dari dekat. Gue mendekat serta mengelus kepalanya sembari menyeka rambutnya yang berantakan ke belakang telinganya.

Erin membuka matanya sedikit.
Erin: abang ngapain?
Tanya Erin dengan intonasi orang baru bangun tidur.

Gue: nemenin yang semalem nangis.
Erin: emmhh~
Respon manja Erin sembari mencubit lengan gue dengan lembut.

Sekian detik kemudian, Erin kaget sampai mundur ke belakang.. Lalu jatuh dari kasur.

BRUKK
Erin: aduhhhh..
Begitu respon Erin yang baru saja tersadar bahwa kami berdua baru saja tidur satu kasur semalaman.

Gue: ahahahahha
Erin: ihh abang mah malah ngetawain gimana sih huhu.
Protes Erin karena reaksi gue yang malah ketawa.

Dalam keadaan masih ketawa, gue menghampiri Erin yang masih terduduk di lantai setelah jatuh.
Gue: hati-hati mbull, hahaha.
Gue: kenapa sampai jatuh sih? Aku kan bukan pocong.
Tanya gue sembari membantunya duduk ke pinggiran kasur.

Erin hanya menunduk saja. Gue menatap matanya, ada kotoran di matanya seperti halnya orang baru bangun tidur. Gue mendekatinya, jari-jari tangan gue menuju ke matanya.

Erin yang tidak siap dan tidak tahu apa maksud gue, mencondongkan tubuhnya ke belakang berusaha menghindar dari gue. Kedua tangannya ke belakang menopang tubuhnya yang kini condong ke belakang.

Wajahnya sedemikian canggung namun menunjukkan tanda penasaran apa yang akan dilakukan oleh gue sebagai pacarnya kepada dirinya.

Tangan gue semakin dekat menuju matanya, kemudian bersentuhanlah tangan gue dengan bagian bawah matanya. Tangan gue dengan lembut mengusap untuk membersihkan kotoran mata yang ada di sana.

Sangat jelas terlihat Erin sangat malu, wajahnya begitu merah, matanya tertuju menatap gue begitu dalam ketika akhirnya mengetahui apa yang gue lakukan.

Selesai membersihkan matanya, gue mendekatkan wajah gue pada wajahnya. Erin seketika memejamkan matanya terlihat tanda tidak siap dengan apa yang dia kira akan gue lakukan pada dirinya. Barangkali dirinya menyangka gue akan mencium bibirnya.

Cup, gue mencium keningnya.
Gue: pagi mbull.
Ucap gue sembari mengelus kepalanya.

Gue: aku ke dapur ya.
Pamit gue pada Erin, meninggalkan dirinya yang speechless dan permak (baper maksimal) akibat perbuatan random gue pada dirinya.

Singkat cerita, gue membuatkan teh hangat untuk kami minum berdua pagi itu. Erin datang belakangan ke dapur setelah berhasil menata hati dan pikirannya yang gue berantakin pagi tadi.

Di dapur kita ngobrol ringan hingga akhirnya gue bercerita soal KKN beserta siapa saja kelompoknya. Mengetahui gue satu kelompok dengan Indah dan Rika, terlihat jelas dari raut wajah Erin yang menunjukkan rasa khawatir dan cemasnya.

Bagi gue, lebih baik memberitahu Erin daripada dia mengetahui dari orang lain atau tahu sendiri. Gue berusaha memberitahunya dengan cara se-gentle supaya meskipun Erin cemas dan khawatir setelahnya, dia bisa mengerti dan merasakan bahwa gue bercerita karena tidak ingin merahasiakan hal apapun darinya dan bahwa gue yakin dirinya merasa dipercaya.

Memang butuh waktu beberapa saat bagi Erin untuk meneguhkan hatinya bahwa pacarnya akan KKN dengan seseorang yang menyukai pacarnya. Pada akhirnya Erin berhasil mengatasi perasaan khawatir dan cemasnya. Dan gue bangga pada Erin, pacar gue akan hal itu.

Setelah kelar minum teh bersama di pagi hari. Erin inisiatif untuk mencuci gelas yang baru saja dipakai.

Terulanglah momen favorit gue, yaitu memperhatikan Erin yang sedang mencuci dari meja makan. Meskipun momen mencuci dua gelas itu tidak sampai 5 menit, namun momen saat dia menopang tubuhnya dengan kaki kiri, lalu berpindah ke kaki kanan itu membuat sembulan pantatnya juga berpindah ke kiri dan ke kanan.

Gue merasa dorongan yang begitu kuat untuk menghampirinya. Dahulu, gue gatau kalo libido meningkat di pagi hari. Jadi gue anggap, dahulu hanya mengikuti insting saja.

Kini gue tepat berada di belakangnya. Perlahan gue melingkarkan lengan gue di pinggangnya. Erin sempat kaget.
Erin: eh?! Ih abang ngapain??

no quote
 
Apakah akan ada sesuatu antara Egi dan Rika nnti
Tim Rika ya? 😁

Rika malu2, erin kayanya mimpi buruk ditikung rika dah 😁
Mimpi yang lain suhu.

Asik bacanya gan, makasih ceritanya..
Tp jgn lama lama updatenya😊😊😊
Siap suhu.

"Ada orang utan bang, seyem deh bang!!!"
"tenang sayang, itu cuman bang TS Yang lagi dicipok ma MBA kunti"

:polda:
Mbak Kunti juga minder kalo ketemu Erin.

Sukaaa banged ...simple..dalemm banged...jadi teringat kisah2 lalu
Ceritakan saja suhu.

Erinnya bikin emesshh abang,boleh bawa pulang 😍😍
Emang gemesin. 😁
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd