Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gue ya gue

Anjay suhu, kok sama ya... Di kelas gw persis ada nak songong kek gini.. ngehina tpi dengan cara bikin becandaan... Anehnya emang ada yg ikut2 seneng ngehina. Gw jg gk baper atau diem aja, gw bilang kalian kyak anak kecil udah kuliah tpi kyak gitu.
Bedanya sm suhu gaada kekerasan lah 😂
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Habis sma Erin,semoga bisa ngerasain Indah dan Rika
syukur2 Mira juga ikut...
 
Bimabet
Maaf atas lamanya jeda update. Pandemi ini benar-benar butuh usaha ekstra untuk ngapa-ngapain.
Apalagi usaha untuk ekstra fokus di rumah. Sulit untuk fokus dengan keberadaan para bidadari di rumah, wkwkwk.
Cerita sudah semakin memasuki sesi akhir. Silahkan dinikmati.

Part 45

Aku melepas ciuman melihat wajah Erin yang sudah sangat merah dengan nafas berat, matanya terbuka lebar berkaca-kaca dengan bibir masih sedikit terbuka. Tepat ketika jemariku sedikit lagi menyentuh payudaranya, aku menghentikan tanganku.

Tatapan pasrah Erin memang membuat libidoku semakin menjadi-jadi. Ditambah dengan gestur tangan Erin yang menutupi mulutnya dengan mengepal dan sedikit menggigit kecil kepalannya itu membuat hasrat semakin memberontak. Namun aku merasa ini harus berhenti dulu saat ini sebelum terlalu jauh.

Tangan yang sedikit lagi menyentuh payudaranya kualihkan menuju ke kepala Erin. Aku memeluknya sembari mengecup keningnya lama dan dalam.

Entah sudah berapa menit berlalu aku masih mendekap Erin dan bibirku masih menempel di keningnya.

Erin: abangg~
Terdengar suara lembut Erin memanggilku.

Aku melepas kecupanku dari keningnya dan menatapnya dalam-dalam.
Gue: iya mbull?

Erin: aku. . . tadi. . . diapain?
Tanya Erin dengan masih terengah-engah.

Gue: kamu nyaman ga rin?
Tanyaku sembari menatap Erin.

Erin menjawab dengan anggukan kecil.

Kemudian gue mengelus kepalanya dan mengecup lagi keningnya dan berkata,
Gue: sarapan dulu yuk.
Ajakku pada Erin untuk mengalihkan suasana.

Erin merespon ajakanku dengan anggukan kecil.

Aku bangkit dari tubuhnya perlahan diikuti dengan Erin yang turut bangkit, lalu aku kembali mengelus kepalanya dan bahunya.

Terlihat ekspresi Erin yang masih bingung dengan apa yang baru saja dirasakan akibat sentuhan-sentuhanku pada tubuhnya tadi.

Jujur ya, waktu itu gue merasa bersalah banget. Erin yang masih murni itu hampir saja gue ajak ke suatu momen yang belum waktunya. Terbayang kembali momen gue menekan Rafael ke bagian privat tubuh Erin.

Nafsu? Iya. Tapi tetep merasa bersalah.

Gue pun memeluk tubuh Erin dan mendekapnya dalam-dalam sembari mengelus-elus kepalanya.

Kemudian terbesit ide untuk mencairkan suasana.

Erin: hah? ehh!? ABANGGG!
Erin kaget karena tiba-tiba gue menggendongnya, terlihat ekspresi Erin yang lucu karena terkejut akibat ulah gue.

Gue: bidadariku sayang, sarapan yuk.
Erin: abang mah ahhh~ ada-ada aja dehh.
Keluh Erin sembari memukul dada gue yang gue respon hanya dengan tawa saja.

Sesampainya di dapur, ternyata Erin sudah memasakkan sesuatu untuk gue kemarin.

Gue: maafin abang yaaa sayang, padahal kamu udah masak kemarin.
Erin hanya mengangguk sembari menatap hidangan yang ada di meja makan.

Kemudian gue mulai mengambil masakan yang disediakan oleh bidadariku kemarin untuk dimakan.

Erin: ehh abanggg… sini aku hangatin dulu makanannyaaa…
Gue: masih enak kok nih.
Ucap gue sambil memakan salah satu masakannya.
DAN MEMANG MASIH ENAK.

Erin melihat gue makan dengan menikmatinya, lalu senyum-senyum sendiri.

Tapi kemudian gue berhenti makan sebentar.
Erin: kenapa berhenti bang?
Tanya Erin dengan cemas seolah gue berhenti karena rasa makanannya.

Gue: aku mau ditemenin makan mbull.
Erin: Ini aku temenin kok.

Gue: kamu sarapan juga dong mbull.
Erin: ohhhh…
Diiringi dengan senyum lebarnya setelah mengetahui alasan pacarnya.

Erin: iyaa iyaaa ini aku makan kok.
Ucapnya dengan senyum yang terlihat jelas di wajahnya.

Lalu gue pindah duduk tepat di sebelah Erin.
Erin: kok pindahh bang?
Gue hanya menatap Erin yang justru membuatnya salah tingkah.

Gue: suapin.

Kemudian Erin tertawa kecil.
Erin: abang ih~
Ucapnya sembari memukul lengan gue.

Jadilah pagi itu kami saling suap-suapan. Sebuah momen yang sangat indah bagi gue setelah balik dari KKN.

Kegiatan saling menyuapi pagi itu diiringi dengan cerita gue selama masa KKN yang disambut beragam pertanyaan dari Erin.

Gue juga menceritakan apa yang terjadi antara gue dan Rika disana.
Reaksi Erin bagaimana?

Jelas cemburu, namun dia juga senang karena gue jujur padanya tanpa meninggalkan satupun cerita yang ditutupi.

Namun ya namanya cowok, suka lupa-lupa gitu kan kalo cerita. Ada bagian yang harus ditanya Erin dulu baru gue inget kejadiannya.


Time Skip

Sejak kembali dari KKN, kita sempat kembali ke kampung halamannya Erin. Disana gue ditanya oleh Bapaknya akan keseriusan gue pada putri tercintanya. Tentu gue jawab gue serius dan hendak menikahinya. Gue mengatakan hal itu tepat di depan Bokap, Nyokap, dan Erinnya sendiri.

Sekembalinya dari sana, gue langsung kebut seluruh nilai matkul yang membuat gue lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun.

Tidak lama setelah itu gue tunangan dengan Erin.

Dan betapa terkejutnya gue ketika sedang mengikuti prosedur pendaftaran sebelum wisuda, justru mendengar kabar bahwa Ardit (Aradara11, pemilik akun ini) akan menikah.

Anjg emang, gue niat lulus cepat untuk bersegera dengan Erin, Ardit malah nikah duluan dalam keadaan masih kuliah. Kirain mah beda keyakinan akan butuh waktu lama, ternyata menyalip di tikungan. DAN PUNYA ANAK DULUAN!

Setelah kelulusan, gue bersyukur langsung dapat kerja dengan gaji lumayan. Dengan pengeluaran di bawah 1 juta sebulan, dalam waktu 6 bulan gue sudah memiliki uang 30 juta lebih.

Kemudian tiba waktu Erin yang KKN, di minggu kedua gue menyusul Erin ke tempat KKNnya. Dan kalian tau? Ternyata Erin jadi yang tercantik ke-3 karena kesaing dari jurusan lain.

Ga ada yang berani mendekati Erin karena Ferda ngebacot soal siapa pacarnya Erin.
MAKASIH FER, MESKIPUN LO BANGSAT SAAT NUGAS, TERNYATA BACOT LU BERGUNA.
YOU ARE THE BEST WINGMAN WKWKWK.

Sekembalinya dari tempat KKN, Erin juga mengebut kuliahnya dan lulus dalam waktu 3,5 tahun.
Gue melamar Erin di tempat gue menembak dirinya. Erin menerimanya dan ketawa kecil ga berhenti diiringi dengan air matanya yang sesekali keluar karena haru dan gemas dengan cara gue melamarnya.

Cara gue melamar Erin? Sengaja gue rahasiakan.

Satu bulan setelah Erin lulus, kami melangsungkan pernikahan. Di acara pernikahan itu Ardit datang dalam keadaan sudah menggendong anak bersama istrinya, Tia.

Kelar acara, dimulailah sesi buka amplop.
ADA YANG NGASIH TISU BERKOTAK HITAM KAN ANJG WKWKWK.

Ada juga memberikan sepucuk surat dengan tulisan tangan yang gue kenal.
Siapa lagi kalau bukan Rika.

Selesai sesi buka kotak, maka dimulailah sesi ‘membuka’ yang lain.

no quote
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd