Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Hukuman Untuk Ibu Mertuaku

Obrunksjunior

Suka Semprot
Daftar
27 Dec 2012
Post
3
Like diterima
13
Bimabet
Perkenalkan ini istriku, Nama
ku Nuel berumur 28 Tahun.
Sejak aku dan istriku
menikah aku tinggal
dirumah Mertuaku, dimana
tempat itu adalah tempat
tinggal istriku sedari kecil.
Aku berpacaran dengan
Istriku selama hampir 5
tahun dan akhirnya
menikah. Aku akan
mencritakan pengalaman ku
dengan Ibu Mertua, yang
memang sejak aku mulai
pacaran dengan Istriku aku
sudah sangat kesemsem
dengan Ibu Mertuaku. Ibu
Mertuaku bernama Dian, tapi
kami biasa memanggil
dengan pangilan,”IBU”,
cukup itu saja. Ibu mertuaku
berumur 48 Tahun pada
tahun ini, dimana memang
terpaut umur cukup jauh
dengan suaminya 10 Tahun
lebih tua darinya. Bapak
mertuaku biasa kami
panggil dengan
panggilan,”AYAH” yang
berumur 58 Tahun. Hampir
satu tahun kami menikah
tapi kami belum dikaruniai
seorang anak, tapi aku dan
istriku pun memang sangat
menginginkan seorang
anak, itu pasti, mungkin
memang belum
waktunya.Dengan umur Ibu
Mertuaku yang sudah STW,
tetapi dia sangat
memperhatikan kecantikan
dan kesehatan tubuhnya.
Sering sekali aku melihat BH
dan CD nya sewaktu dijemur
ketika habis dicuci, ukuran
BH-nya 34C memang sangat
memukau bila dipadukan
dengan tinggi badannya
165 cm dan berat badan 55
Kg, meski lingkar dadanya
kecil tapi buah dadanya
sangat aduhai. Apalagi jika
dipadukan dengan wajah
cantik dan rambutnya yang
agak kecoklatan bila terkena
cahaya, serta kulitnya yang
mulus dan berwarna putih.
Bergetar selalu hatiku jika
menatapnya. Bisa dibilang,
Ibu Mertuaku ini lebih cantik
dari Istriku dan memang
aku sangat terobsesi agar
aku bisa bercinta
dengannya.
Suatu waktu aku pulang
kantor agak cepat,
kebetulan sesampainya
dirumah aku melihat garasi
cukup sepi hanya suara
gongongan anjing2 kami
yang mengisi keheningan
itu. Mobil Ayah Mertua dan
mobil istriku pun belum
terlihat di garasi. Aku masuk
dengan menaruh sepeda
motor ku di garasi, dan aku
melihat kedalam jendela
ternyata ada Ibu Mertuaku
yang hendak membukakan
pintu, aku pikir pembantu
rumah, setelah pintu di
bukakan Ibu Mertua ku
langsung ngacir kembali
masuk kedalam kamarnya,
aku hanya melihat
sekelebat. Ketika aku masuk
rumah aku lihat lantai agak
basah dengan titik2 air, dan
aku pun berpikir, ternyata
Ibu Mertuaku ini sedang
mandi sore, langsung otak
kotor mulai membuju untuk
memuaskan obsesiku
terhadap ibu mertuaku, lagi
pula pembantu rumah
sudah pulang dan adik2
istriku belum pulang dari
kuliahnya. Aku langsung
naik kekamar ku dan
mengganti pakaian, tetapi
sayang, ketika aku turun
lagi kebawah ternyata Ibu
Mertuaku sudah selesai
mandi, dan dia sedang
berada di meja makan. Lalu
aku mendekatinya dan
berkata, “ Bu, tadi yang
bukain pintu siapa, koq
hanya terlihat sekelebat
saja...?? “, lalu Ibu mertuaku
menjawab, “ Iya Sorrry, tadi
Ibu yang buka pintu, Ibu
lagi mandi...jadi buka
pintunya cepet2..soalnya
pas bgt lagi keramas “.
Ternyata Ibu Mertuaku tadi
membukakan pintu dengan
mungkin dalam keadaan
telanjang atau dengan
hanya terbungkus handuk
saja, pikiranku langsung
menelanjangi tubuh Ibu
Mertuaku sendiri.
Kadang2 sempat aku
berhasil mengintip Ibu
mertuaku yang sedang
mandi, dari celah2 pintu
kamarnya yang sedikit
kubuka, memang tubuhnya
sangat luar biasa, apalagi
sewaktu dia menyabuni
Payudara dan
vaginanya....sumpah
membuat ku ngaceng berat.
Hari2 yang kulalui dengan
keluarga istriku sangat biasa
saja, dan sudah pasti aku
selalu curi2 pandang kepada
Ibu Mertuaku sendiri. Saking
terobsesinya diriku
terhadap Ibu Mertuaku,
sering kali ku curi sebentar
CD-nya dan akupun
berkhayal bercinta dengan
Ibu Mertuaku, lalu aku
menyemprotkan spermaku
di CD Ibu Mertuaku, itu
sangat sering kulakukan.
Atau kadang aku berpura2
sakit dan tidak masuk
kantor, kadang aku pun
bereksebisi di depan Ibu
Mertuaku dari dalam
kamarku dengan pintu yang
sedikit aku buka agar Ibu
Mertuaku bisa leluasa
melihat kekamarku ketika
dia sedang menyetrika
pakaian atau sedang lewat
di depan kamar ku. Sering
pula aku mengintipnya jika
iya sedang berganti
pakaian, wah..lekuk indah
dan kemulusan
tubuhnya..sulit dilukiskan
dengan kata2. Setelah itu
kulampiaskan nafsu ku itu
dengan ber-onani ria
dengan pakaian dalamnya.
Hingga suatu hari, aku
sengaja mengambil Cuti,
pada saat itu Ayah
mertuaku sedang ada
urusan kerja di Luar kota
sementara pada siang
harinya adik2 istriku kuliah
dan istriku sendiri ke kantor,
dan pembantu jam 9 pagi
sudah pulang karena
memang hanya mencuci
baju saja. Nah inilah saat
yang kutunggu untuk
benar2 mewujudkan
obsesiku untuk
menyetubuhi Ibu Mertuaku,
dimana hasrat seksualku
terhadap kesintalan tubuh
Ibu Mertuaku semakin
memuncak. Pada saat aku
bangun pagi, kulihat istriku
sedang ber make-up siap2
utk berangkat kerja, lalu
istriku berpamitan padaku,
mencium keningku saat aku
masih berbaring di tampat
tidur, lalu istriku langsung
berangkat ke kantor. Ku
lanjutkan tidurku karena itu
masih jam 6 pagi, aku
merancang rencanaku
sambil terngantuk2 dan
akhirnya kembali tertidur.
Dalam tidurku aku
mendengar suara langkah
kaki di depan kamarku,
langkah kaki mondar madir,
lalu aku terbangun dan
kulihat jam sudah jam 9.30,
dan aku langsung berpikir,
itu pasti suara langkah kaki
Ibu mertuaku, dan sudah
jam segini pasti kami hanya
berdua saja dirumah. Aku
beranjak dari tempat tidur
menuju ke pintu kamar
dengan kubuka sedikit pintu
kamarku dari celah itu aku
bisa melihat sesosok tubuh
sintal, dan benar saja itu
adalah ibu mertuaku yang
sedang membereskan baju
yang telah selesai disetrika
oleh pembantu. Suatu
pemandangan yang luar
biasa yang sangat jarang
sekali aku lihat selama aku
tinggal di rumah mertuaku
ini. Mungkin Ibu mertuaku
berpikir bahwa dia sedang
sendirian dirumah, karena
pada saat itu dia masih
memakai daster tidurnya
yang berwarna krem
berbahan katun tanpa
lengan hanya sebuah tali
tipis yang menggantung
pada kedua pundaknya,
daster itupun terlihat
lumayan pendek kira2 10-15
cm diatas dengkul –nya.
Bulu kuduk-ku langsung
berdiri ketika aku melihat
pemandangan tersebut, dari
celah pintu, kulihat lekuk
tubuhnya yang sangat
sintal terlihat jelas dengan
bantuan sinar mahari pagi
yang menerpa melalui sela2
jendela. Dari terpaan sinar
tersebut lah mataku dapat
menerawang dengan jelas
kesintalan Tubuh Ibu
mertuaku yang ada di balik
dasternya itu. Aku sangat
yakin akan pengelihatanku,
bahwa pada saat itu Ibu
Mertuaku tidak memakai BH,
karena pentil buah dadanya
menyembul terjeplak di
Dasternya, tapi dia tetap
memakai CD warna hitam
dan berenda. Pahanya yang
putih dan mulus,
payudaranya yang montog
membusung membuatku
sangat terasang dan ingin
sekali kuterjang dirinya
pada saat itu. Melihat
pemandangan seperti itu,
aku langsung membuka baju
dan celanaku, ku pandangi
tubuhnya dari celah pintu
sambil mengocok batang
penisku. Tiba2
pergerakannya seperti
mengarah kearah kamar ku,
dan benar saja. Secara
spontan dan panik tapi
tetap berpikir, ini adalah
kesempatan sesuai dengan
rencanaku, aku langsung
melompat ke tempat tidur
dan aku hanya menutupi
selangkangan ku dengan
bantal dan berpura2 tidur.
Dia langsung masuk
membuka pintu kamarku,
dari pengelihatanku melalui
sela2 kelopak mataku, dia
sangat kaget karena melihat
Menantunya ternyata masih
ada di tempat tidur dalam
keadaan telanjang pula,
tetapi karena dia melihat
aku masih tertidur, dia tetap
masuk dan mengambil
majalah diatas meja sambil
terus memandangi
ketelanjangan tubuhku ini,
entah dia memang mau
mengambil majalah atau
hanya berpura2 saja agar
dia bisa melihat
ketelanjangan menantunya
ini. Secara tiba2 aku
berpura2 terbangun dan
pura2 kaget dengan
menarik selimut untuk
menutupi penuh penis ku,
sambil berkata, “ Eh Ibu...knp
Bu ?? “, dengan lontaran
kata2 ku seperti itu, Ibu
Mertuaku semakin kaget
dan bertambah malu lalu
menjawab, “ Nuel gak kerja...
Maaf ya..sorry..sorry..Ibu
kira udah pada berangkat
semua...mau matiin AC...Ibu
kira udah pada berangkat tp
koq AC masih nyala... “. Ibu
mertuaku terlihat kelagapan
dan sedikit malu. “ Iya
Bu...saya lagi cuti nih Bu “,
kataku membalas
pernyataannya. Lalu dia
terlihat menganggukan
kepalanya dan memohon
maaf sekali lagi kepadaku,
sambil bergegas keluar dari
kamarku sambil menutupi
sembulan pentil payudara
yang terlihat jelas pada
dasternya dengan
menggunakan majalah yang
diselipkan diantara lipatan
tangannya, dan dia pun
keluar dari kamar ku dan
menghilang dari pandangan,
untuk menuju ke kamarnya.
Begitu Ibu Mertuaku sudah
tak terlihat pandangan
mata, aku menunggu sekitar
10-15 menit dan aku
langsung bangun dari
tempat tidur dan segera
berpakaian, aku langsung
mengendap-endap menuju
kamarnya. Setelah sampai
pada depan pintu kamarnya,
aku memperkirakan
sepertinya dia sedang
berada di dalam kamar
mandi, kubuka sedikit pintu
kamarnya, dari celah itu
kutelusuri ruangan
kamarnya yang memang
kosong dan ketika aku
melihat kearah pintu kamar
mandi yang berada di dalam
kamarnya memang seperti
perkiraan ku dia sedang
Mandi. Aku masuk kedalam
kamarnya secara perlahan
tanpa bersuara, kulihat
sepertinya dia sudah
melepas daster dan celana
dalamnya yang digeletakan
begitu saja di atas tempat
tidurnya, kudekati pintu
kamar mandinya yang
dilapisi oleh kaca buram,
tetapi tetap menampilkan
suatu tampilan yang luar
biasa, bayangan tubuh Ibu
Mertuaku yang sedang
mandi, lekukan tubuhnya
yang sangat sintal dan
bahenol, perutnya yang
cukup rata, payudaranya
yang membusung dan
masih kencang serta
pantatnya yang begitu
menggemaskan membuat
penisku ereksi total secara
spontan, walau buram tapi
tetap membuatku sangat
bergairah. Secara otomatis
aku mulai menggosok
penisku dari luar celana,
apalagi ketika dia
menyabuni ketek lalu ke
payudaranya dan terus
kebawah sampai dia
menyabuni selakangannya,
yang terlihat samar2 buram
aku perkirakan adalah bulu2
halus pada Vaginanya.
Sampai pada akhirnya dia
mematikan pancuran air,
dan aku agak panik dan
segera keluar dari
kamarnya, tetapi aku tidak
menutup rapat pintu
kamarnya, dan sebelum
keluar aku berhasil
mendapatkan celana
dalamnya yang tergantung
dibelakang pintunya, dan
mungkin belum sempat
tercuci, dimana celana dalam
itu akan kugunakan sebagai
obyek onani-ku. Sekeluarnya
aku dari kamarnya aku tidak
langsung pergi begitu saja,
pintu kamarnya yang tidak
kututup terlalu rapat akan
menjadi media
pengelihatanku sewaktu Ibu
Mertuaku berpakaian.
Terlihat dari celah pintu
kamarnya, dia keluar dari
kamar Mandi hanya
berlilitkan handuk, lalu dia
duduk di kursi meja rias,
sambil mengeringkan
rambutnya yang basah
dengan pengering rambut,
sungguh pemandangan
yang sangat seksi.
Pergerakan tangannya utk
mengeringkan rambut,
membuat lilitan handuknya
sedikit demi sedikit
melonggar dan akhirnya
terlepas, kulihat dari
pantulan kaca meja riasnya,
sepasang buah Dada yang
selama ini hanya bisa kulihat
dari luar bajunya, kini aku
bisa melihat dengan
sempurna, apalagi ketika Ibu
Mertuaku berdiri dan
berjalan menuju lemari
untuk berpakaian, tubuhnya
yang sangat sempurna
mambuat aku susah untuk
menahan gejolak pada
penisku, aku mulai
mengocok penisku disitu,
sampai akhirnya dia selesai
berpakaian dan akupun
kembali ke kamarku untuk
meneruskan masturbasiku,
tetapi tidak seperti biasanya
kusemprotkan spermaku
pada celana dalam – nya,
tapi kali ini kusimpan
sperma ku untuk nanti
ketika aku bisa
menetubuhinya dan aku
pun bergegas mandi, untuk
bergabung bersamanya di
ruang tengah, sambil aku
meletakan CD nya yg kucuri
tadi di tempat pakaian
kotor. Pada saat mandi aku
berpikir mengulang semua
kejadian tadi, menurutku
tidak mungkin dia tidak tau,
tadi aku mengintip, karena
memang pintunya terbuka
kurang lebih sekitar 3 inci,
pasti dia tau tetapi dia diam
saja, atau mungkin dia juga
haus akan seks. Aku menjadi
semakin penasaran. Dan
akupun sudah
mempersiapkan rencana
selanjutnya, dengan
menggodanya dan
mengajaknya minum bir
dingin dengan campuran
sesuatu, karena sudah pasti
dia akan tidur siang dengan
sangat nyenyak.
Selesai mandi aku
bergabung dengan Ibu
Mertuaku di ruang tengah,
hari menunjukan jam 12.00,
waktunya makan siang.
Pada saat itu ibu mertuaku
berpakaian biasa2 saja
dengan daster berwarna
pink memang daster
berlengan dan cukup
panjang sampai hampir
menutupi betisnya, tetapi
tetap tidak bisa
menyembunyikan lekuk
tubuhnya yang sintal.
Sejenak kami mengobrol
satu sama lain, sampai pada
waktunya Ibu Mertuaku
mengajak makan, dan Ibu
Mertua ku pun beranjak dari
sofa ruang tengah menuju
dapur untuk
mempersiapkan makan
siang untuk kami. Siang itu
memang udara Jakarta
terasa sangat panas, seperti
yang biasa terjadi sehabis
makan siang kami masih
berada di ruang makan
dengan percakapan yang
cukup ringan. Pada saat itu
aku pun aku mulai
menggodanya, “ Panas
banget ya hari ini Bu “,
sambil menegadah keatas,
dan mengipas2kan tangan
ke leher. Lalu Ibu Mertuaku
menjawab, “ Iya...gerah
banget ya...abis mandi...trus
makan....malah jadi tambah
gerah “. Langsung aku
menimpali perkataannya, “
Mungkin juga faktor baju
kali Bu...makanya Ibu ke
gerahan....mungkin kalo
pake baju tanpa lengan dan
agak sedikit longgar...bisa
rada adem bu, lagi pula kalo
menurut saya, badan Ibu
tuh ya...masih pantes
tau...klo pake tank top atau
you can see “. Dia terlihat
mengerutkan dahinya, dan
berkata, “ Ah....kamu bisa
aja...orang udah umur segini,
udah tua, malu ah”. Aku
balas pernyataannya
dengan berkata, “ Bu...orang
juga gak nyangka kli umur
Ibu 48, klo bilang umur 35
juga orang masih percaya
Bu....lagi pula kenapa harus
malu, kan dirumah gak ada
orang pula “. Ibu Mertuaku
terlihat tertawa simpul
dengan rona merah di
pipinya, lalu berkata, “
Iiiihhh kamu koq genit
yach..sama Ibu Mertua
mu...,kamu tuh yang harus
ganti baju, basah keringatan
tuh...nanti masuk angin !!! “,
kata2 nya itu mengakhiri
percakapan kami di meja
makan, dan dia langsung
pergi dan masuk ke
kamarnya. Mendengar
komentarnya tadi, aku jadi
sedikit deg2an dan makin
penasaran, lalu aku pun
masuk ke kamarku dan
mengganti kaos ku yang
basah berkeringat, dan
sekalian mengganti celanaku
dengan celana boxer tapi
aku sengaja tidak memakai
celana dalam.
Begitu aku keluar kamar aku
melihat ruang tengah masih
kosong, dan kulihat
sepertinya Ibu Mertuaku
masih ada didalam
kamarnya, yang ada di
benak ku...Apakah dia
mengganti bajunya seperti
yang aku sarankan?....Atau
mungkin dia malu utk keluar
karena memakai pakaian
yang agak terbuka, dan
telihat oleh Menantu
laki2nya....Tetap ku tunggu
kehadirannya di Sofa ruang
tengah sambil aku
persiapkan Bir dingin dari
lemari es dan ku letakan di
meja sofa, dan akupun
menunggunya dengan
menonton TV. Beberapa
menit kemudian aku
mendengar pintu kamarnya
bedecit dan terbuka
keluarlah Ibu Mertuaku dari
dalam kamarnya, benar saja
ternyata dia mengganti
bajunya dan sekarang
memakai daster berwarna
merah tanpa lengan tapi
tidak terlalu mini seperti
daster tidurnya, tidak terlalu
pendek juga pas sedengkul.
Aku tetap stay cool, pada
saat itu...tetapi jantungku ini
makin berdebar makin
keras. Kami duduk dalam
satu sofa tapi tetap dengan
jarak yang berjauhan,
kubuka kaleng Bir itu, dan
menawarkan
kepadanya....dengan senang
hati dia menerima
tawaranku. Karena aku tau
Ibu Mertuaku pasti tidak
akan minum banyak, makan
dengan rencana busuk-ku,
ku bubuh kan sedikit obat
tidur pada gelasnya secara
diam2, dengan harapan dia
menjadi mengantuk, setelah
beberapa saat. Obat tidur ini
adalah sangat special, aku
lupa namanya yang
jelas....obat ini memang
membuat orang tidak
berdaya alias sedikit
tertidur jika meminumnya,
tetapi orang yang
meminumnya akan tetap
merasakan yang terjadi
pada tubuhnya. Mungkin
rasanya seperti mimpi yang
nyata.
Jam menunjukan pukul
13.30, kami bercakap2,
sambil sesekali aku melirik
kearah payudara dan
terkadang melihat betisnya,
memang sangat
menggiurkan. Setelah
beberapa menit, percakapan
itu berlangsung sambil kami
minum minuman yang tadi
kupersiapkan, dia mulai
merasa bahwa dia sangat
mengantuk. Pada saat itu
obat tidur yang kuberikan
mulai bereaksi pada
tubuhnya. Lalu aku
mengatakan kepada nya,
agar tidur siang saja.
Akhirnya dia bangkit dari
sofa dan masuk ke
kamarnya. Ku tunggu
sebentar kurang lebih 15
menit, dan aku sudah
sangat tidak sabar ingin
menikmati tubuh Ibu
Mertuaku itu. 15 Menit
terasa sangat lama tapi
akhirnya menit demi menit
itupun berlalu, waktu
hampir menunjukan jam
14.00, aku harus segera
melaksanakan dan
menuntaskan birahi ini agar
cepat terselsaikan, karena
bila semakin sore takut istri
dan adik2nya pulang. Aku
punya waktu kurang lebih
1-2 jam. Maka aku segera
bangkit dari sofa dan masuk
ke kamar Ibu Mertua ku,
kulihat dia sudah tertidur
lelap dan agak mengorok
pelan. Aku kembali keluar
rumah untuk menggembok
pintu dan tidak lupa
mengunci pintu utama
rumah, agar tidak ada
siapapun yang bisa langsng
masuk entah itu istriku
ataupun adik2nya. Setelah
semua sudah terasa aman
aku masuk kembali ke kamar
nya, pintu kamarnya tidak
kututup terlalu rapat
kubuka sedikit agak lebar
agar bisa terdengar suara
dari luar jika ada yang
datang. Kumatikan lampu
kamarnya dan kututup
korden jendela kamarnya,
agar agak remang2, berjaga
bila Ibu Mertuaku mulai
tersadar dia tetap merasa
bahwa itu mimpi, karena
memang dosis obat tidur
yang kuberikan sangat
ringan. Karena aku ingin
suatu efek dan dampak dari
dirinya bila disetubuhi,
karena sensasinya itu pasti
akan jauh lebih membawaku
terbang.
Kubuka semua pakaianku,
dalam keadaan bugil ini aku
langsung naik keatas
tempat tidur mertuaku.
Sebelum kulucuti
pakaiannya, sedikit
kutampar pipi –nya tetapi
tidak keras, untuk
memastikan dirinya tidak
berdaya. Setelah yakin, baru
kulepaskan satu2
pakaiannya, mulai dari
dasternya kulepaskan
memang agak sulit karena
dia berbaring agak
meringkuk, tetapi akhirnya
lepas juga, setelah itu
BHnya, yang dapat dengan
mudah kulepaskan karena
pengaitnya ada di depan
diantara cup BH-nya, lalu
terpampanglah payudara
seorang Ibu2 berumur 48
tahun yang sangat ranum,
putih dengan pentilnya
yang berwarna merah muda
kecoklatan, dengan sedikit
remasan pada kedua
payudaranya, aku langsung
menuju kebawah, yaitu CD
nya yang berwarna coklat
dengan renda. CD seperti
itulah yang selama ini
membuat ku sangat
bernafsu, kali ini aku bisa
mendapatkan isi dari CD itu.
Kuturunkan CD nya sampai
terlepas dari kedua kakinya,
dan terlihatlah Vagina Ibu
Mertuaku dengan bulu2
halusnya yang sangat
terawat dan tercukur rapih.
Sekarang kami berdua
sudah dalam keadaan
telanjang, ketelanjangan
antara seorang Ibu Mertua
dengan menatu laki2nya.
Kupandangi beberapa detik
tubuh telanjangnya yang
terlentang pasrah di tempat
tidur, dari ujung rambut
sampai ke ujung kakinya,
terlihat sangat indah, cantik,
putih mulus tak bercela dan
sangat menggairahkan, lalu
ku lebarkan sepasang
kakinya selebar mungkin
dan terlihatlah Vagina-nya
yang terawat dengan bulu2
yang tercukur sangat rapih.
Penisku sudah ngaceng
total, kereksian yang benar2
fulll. Lalu aku beranjak
berlutut diantara kedua
pahanya yang telah ku
lebarkan, dan aku mulai
membaringkan tubuh
bugilku diatas tubuh Ibu
Mertuaku, kucium dahinya
sambil ku belai rambutnya,
kulumat bibirnya sambil
terus ku jejali lidahku ke
dalam mulutnya sedalam
mungkin dan penis ku yang
sudah mengeras secara
otomatis tergesek
membelah bibir Vaginanya
dan membuat gesekan pada
klitorisnya, setelah itu
kutelusuri leher-nya yang
jenjang kuberikan sedikit
cupangan kecil pada
lehernya, aku ingin
membuatnya penasaran
saat dia sadar nanti,
kuremas payudaranya dan
kusedot satu persatu kedua
puting susunya, dan aku
merasa puting susunya
seperti mengeras dan
semakin meruncing, ketika
kuraba Vaginanya yang
sudah agak basah,
menurutku mungkin dia
sudah sedikit tersadar
tetapi mungkin dia masih
bertanya dalam hatinya ini
mimpi atau fakta.
Kuturunkan kepalaku
diantara pahanya lalu kujilat
Vaginanya dengan sedikit
membuka bibr vaginanya
dengan jari2 ku, kumasukan
jari telunjuk kedalam
Vaginanya yang sudah
basah, sambil kuhisap
klitorisnya yang juga sudah
membesar sebesar kacang,
sambil terkadang ku lihat
kearah wajahnya, matanya
seperti membuka sedikit
demi sedikit, lalu terpejam
lagi, belum puas aku melihat
efek dari raut wajanya,
kumasukan 2 sampai 3 jari
kedalam vaginanya, kucocok
dan kuaduk jari2 ku di
dalam Vaginanya, aku mulai
mendegar rintihan kecil dari
mulutnya yang agak
terbuka. Aku sudah tidak
tahan lagi untuk
menyetubuhi Ibu Mertuaku
ini. Maka kusiapkan batang
penisku yang sudah keras
dan tegang, tetapi sebelum
kutancapkan kedalam
vaginanya, kumasukan
terlebih dahulu penisku
kedalam mulutnya, kujejali
semua batang penisku
kedalam mulutnya dengan
gaya 69, sambil aku
menjilati Vaginanya dan
kuputar lidahku di sekitar
liang anusnya. Kurasakan
mulutnya mulai melakukan
pergerakan2 menolak dan
berusaha memuntahkan
penisku dari dalam
mulutnya, sepertinya dia
sudah mulai tersadar,
dengan pergerakan
tubuhnya sedikit demi
sedikit, dan matanya pun
mulai terbuka sedikit.
Ku perbaiki posisiku dengan
kembali berbaring
diatasnya, lalu dengan sekali
sodok saja, penisku masuk
kedalam Vagina Ibu
mertuaku...blesssss....rasa
yang sangat luar biasa,
dalam keadaan tidak sadar
saja Vaginanya seperti
menghisap dan memijat dari
dalam...apalagi bila dalam
keadaan sadar. Kukocok
penisku sedalam2 nya,
dengan sangat brutal dan
liar....Vaginanya lama
kelamaan makin becek aku
mulai merasakan ada
sesuatu yang mengalir yang
menyemprot kepala penisku
dari dalam Vaginya, dan
tubuhnya pun seperti
menegang dan bergetar.
Harus kuakui Vagina Ibu
Mertua ku lebih mantap dari
Vagina Istriku. Sepertinya
Ibu Mertuaku sudah
mengalami orgasme. Waktu
terus berjalan, aku kocok
terus penisku sedalam
dalamnya pada Vagina Ibu
Mertuaku semakin kencang,
akupun sudah khampir
keluar, tetapi aku sepertinya
mulai merasakan tolakan2
dari tubuhnya, tanganya
mulai bergerak lemas seperti
mau melepaskan
penetrasiku terhadapanya,
pahanya pun seperti ingin
merapat, tapi pergerakan itu
malah membuat penetrasiku
semakin kencang. Akhirnya
kumuntahkan cairan maniku
ku dengan 4-5 kali
semprotan ke dalam Rahim
Ibu Mertuaku, dan aku
langsung terkulai lemas
terbaring diatas tubuhnya.
Sambil kucium bibirnya,
kucabut penisku dari
vaginanya, ku bersihkan
penisku memakai celana
dalam Ibu Mertuaku, lalu aku
duduk di kursi yang berada
disebelah tempat tidurnya,
sambil memandangi tubuh
Ibu Mertuaku. Sperma yang
kusemprotkan sangat
banyak, mengalir keluar dari
dalam Vagina-nya yang
telah bercampur dengan
cairan kewanitaan Ibu
Mertuaku. Aku sedikit
termenung, apakah dia juga
puas akan perbuatan ku
kepadanya, posisi nya
belum berubah masih
terlentang dan
mengangkang. Apakah dia
sudah sadar atau belum, jika
sadar berarti dia juga
mau....mungkin setengah
sadar dan masih
menganggap semua ini
adalah mimpi indah.
Penisku yang tadinya sudah
lemas kembali bangkit lagi
bergairah, setelah beberapa
saat, kulihat jam waktu
menunjukan pukul 15.00,
mungkin aku masih ada
sedikit waktu. Kuambil
sedikit bodi lotion Ibu
Mertuaku dari meja riasnya,
dan aku pun merubah
posisinya...membalikan
badannya menjadi
tengkurap dan mengganjal
perutnya dengan dua buah
bantal agar pantatnya
membusung ke atas, dan
juga tidak lupa melebarkan
sepasang pahanya. Posisi
ibu mertuaku menjadi
menungging, dan aku pun
sudah berlutut di
belakangnya siap
menyodoknya dengan
posisi doogy style,
kumasukan kembali penisku
kedalam vaginanya....posisi
ini rasanya memang lebih
nikmat, sambil kusodok
Vaginanya...aku mengambil
lotion dan kutaruh pada jari
telunjuk ku kugosokan jari
telunjuk ku pada lubang
anus Ibu Mertuaku sambil
sedikit demi sedikit
kumasukan telunjuk ku ke
dalam anusnya, dalam
beberapa saat pada posisi
doogy style aku merasakan
kembali sesuatu
menyemprot penis ku dari
dalam Vaginanya, serta di
iringi getaran pada
tubuhnya serta desahan
lembut yang terdengar
seperti bebisik pelan, dia
telah mengalami orgasme
untuk yang kedua kalinya,
kataku dalam hati. Pikiranku
makin liar, kucabut
penisku...dari Vaginanya
yang becek oleh cairan
oragsmenya, dan kembali
mengoleskan lotion itu pada
kepala penis dan batang
penis ku, kukocok dengan
tanganku agar rata...lalu aku
mulai mengambil ancang2
untuk memasukan penisku
kedalam lubang anusnya,
saat itu memang
menegangkan, karena Ibu
Mertuaku seperti tersadar
dari tidurnya....pinggulnya
mulai bergerak menolak
bergeser ke kanan dan ke
kiri, kulihat wajahnya tetapi
matanya masih tertutup
tetapi memang dahinya
agak berkerut, aku takut dia
sadar, tapi experiment ku
kali ini harus berhasil. Ku
pengang erat pinggulnya
agar tidak bergerak, sampil
tetap ku tekan tanganku
pada punggungnya agar dia
tetap merebah, lalu kutekan
kuat2 penisku kedalam
anusnya, sulit sekali
masuk...akhirnya dengan
sedikit ludah yang
kuteteskan dari mulutku ke
kepala penisku, penisku
dapat masuk mulai dari
kepala, kutekan sedikit lagi
sampai pada batangnya,
setelah masuk semua
dengan perlahan mulai
kukocok penisku di liang
anusnya, sambil sesekali
kulihat kearah wajahnya
dengan mata tertutup
tetapi giginya seperti
mengigit bibir bawahnya
dan dahinya pun berkerut...”
Ssshhhh....Mmmpffffff...... “,
itu saja yang terdengar dari
mulut Ibu Mertuaku, Aku
merasa bahwa pasti
sekarang Ibu Mertuaku
sedang menahan perih pada
anusnya, sementara aku
sedang menahan nikmatnya
anus Ibu Mertua yang
memang belum pernah di
jamah siapapun, dan
menahan semburan
spermaku pada lubang
anusnya. Karena saking
sempitnya anus Ibu Ku dan
sangat kesat, dengan
beberapa kocokan yang
sangat cepat dan dalam, aku
langsung menyemburkan
spermaku kembali pada
liang anusnya. Rasa yang
luar biasa...surga Dunia yang
sempurna.
Setelah kucabut batang
penisku dari dalam anusnya.
Aku langsung beranjak dari
tempat tidur, kubiarkan
posisinya tetap seperti itu,
akan kubereskan nanti
setelah aku selesai
membersihkan penisku. Ku
langkahkan kaki ku ke
kamar mandi yang berada di
dalam kamarnya...kucuci
penisku, sambil merenung
dalam hati, aku tidak pernah
berhungan anal dengan
istriku karena memang dia
sangat tidak mau,
hahaha...tetapi aku bisa
mendapatkanya dari Ibu-
nya, yang mungkin ayah
mertua ku pun belum
pernah merasakan lubang
yang satu itu. Setelah selesai
aku kembali lagi kepadanya,
dan melihat posisinya sudah
berubah menjadi meringkuk
sangat rapat, dan melihat
sperma segarku yang
mengalir dari anusnya
membasahi seprai tempat
tidur. Melihat keadaannya
yang seperti itu, gairahku
kembali memuncak, kulihat
jam menunjukan hampir jam
4 sore, kupikir masih ada
waktu 15 menit untuk satu
buah ekxperimen lagi. Dalam
keadaan ku yang masih
telanjang, kupandangi
wajah Ibu Mertuaku, ekor
matanya agak basah,
apakah dia sadar terus
menangis....masa bodoh apa
boleh buat....kupegang
rahangnya kubuka paksa
dan aku menyodokan
penisku kembali kedalam
mulutnya, saking
bernafsunya aku....Ibu
mertuaku sampai
mengeluarkan air mata,
kutanamkan penisku sampai
kepada
kerongkongannya...dan aku
rasakan ibu mertuaku
seperti menahan ingin
muntah.....sekitar 10 menit
eksperimen ini berlangsung,
dan akhirnya ku
semprotkan sisa spermaku
memang tidak terlalu
banyak dan tidak terlalu
kental kedalam
tenggorokannya kujepit
hidungnya sesaat agar dia
mau menelan spermaku, dan
spermaku pun habis tertelan
olehnya. Kucabut penisku
dari mulutnya. Dan ku lap
penisku dengan celana
dalamnya, lalu aku langsung
berpakaian, dan aku pun
tidak lupa untuk
membereskan dan
memakaikan kembali
pakaiannya BH sampai
celana dalamnya yang
penuh dengan ceceran
cairan surge milik kami
berdua, dimana celana
dalam itu kupakai untuk
membersihkan penisku,
Vagina Ibu Mertuaku dan
lubang anusnya dari aliran2
spermaku. Setelah
kuyakinkan semua beres,
aku buka kembali semua
pintu yang tadi kukunci dan
aku masuk kekamarku
duduk dengan manis
menunggu istriku pulang.
Pas jam setengah enam
sore, istriku pulang dan aku
keluar dari kamar untuk
menyambutnya, kulihat ibu
mertuaku juga sudah
bangun, dan agak menatap
sinis kepadaku, aku hanya
tersenyum sedikit, walau
memang agak deg2an, tapi
aku yakin dia tidak akan
bilang pada siapapun,
karena aku tau dia pun juga
menikmatinya. Ku sapa Ibu
Mertuaku, dan dia membalas
tegoranku dengan sangat
datar. Saat makan malam
tiba dan kami makan
bersama, Aku dan Ibu
Mertua ku pun saling
bertatapan penuh arti,
sampai pada keesokan
paginya...aku masih
cuti....kulihat dia dengan
pakaian tidur yang seksi
dan sudah agak cuek
dengan penampilannya
yang minim di depan
menantunya. Kulihat Ibu
Mertuaku sedang menjemur
sperai, celana dalamnya,
ternyata dia pun langsung
mencucinya mungkin untuk
mengilangkan jejak...hahaha
tawaku dalam hati. Mungkin
lain kali akan kusetubuhi dia
dalam keadaan sadar.
TAMAT.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ceritanya sih :jempol:

Tapi mbok kalo copas itu pake komputer ato lappy donk, kalo pake opmin ya gini ini...
Hehehe
 
Akhirnya ketemu juga sm nih cerita, udah lama banget gw cari cerita ini. Klo gak salah dulu judulnya bukan ini. But anyway, nice story bro.....hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd