Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

Dari pertanyaan-pertanyaan di pikiran ku selama ini.. Sedikit demi sedikit aku mulai mengerti apa yang terjadi dengan keluarga ini.. Dari masa lalu mbak Indah yang liar dan sikap ibu kost yang biasa saja dengan hal yang tabu hingga Icha yang seperti memiliki imajinasi yang berlebih.

Tapi kalo dari cerita Dini.. sepertinya semua bermula dari Mbak indah. Mungkin Indah menjadi pengaruh besar atas semua kejadian ini.


Dan untuk Dini aku agak takut sebenarnya.. semenjak dia minta sesuatu di mall kemarin.

"Mungkin akan ku bahas dengan Dini lain kali, terkait permintaannya di mall kemarin.. Aku harap dia bisa menahan diri dan tak seperti Ibu dan kakak-kakaknya." Batinku.






Bakso


Hari senin pun tiba.. saat ku terbangun di pagi hari.. Melihat jam masih sekitar jam 8 pagi.. tak ada seorangpun di kost pagi itu. Mbak Icha pun tak datang untuk bersih-bersih..

Setelah mandi seperti biasa aku hanya duduk-duduk di teras menunggu perutku lapar sambil minum kopi.


Sekitar jam 11 agak siang.. aku mendapat notif di WA ku.

WA Pak Andy : "Siang pak Deny, untuk jadwal dan tempat medical checkup dan check mental sudah saya kirim lewat email ya pak"

WA Aku : "Baik Pak Andy, terimakasih infonya"

WA Pak Andy : "Sama-sama pak Deny"


Ku buka email ku dan untuk minggu ini jadwalku medical checkup di bagi 2 kali. Selasa dan Kamis.

Setelah makan siang aku hanya browsing internet.. mencari tau apa itu medical checkup. Setelah mencari tau."Sepertinya tak ada yang perlu disiapkan" Gumamku. Akhirnya aku hanya main game sampe malam.




Sampai besoknya aku terbangun di pagi buta saat kondisi masih gelap.. Kurasakan Seseorang menindih badanku. Dan ternyata. Ibu kost yang hanya mengenakan daster memelukku dari samping dengan kepalanya yang bersandar di dadaku.


Aku : "Ibu? bikin kaget aja"

Ibu Kost : "Sssstt.. jangan keras-keras, nanti kedengeran anak kost lain.."

Aku : "Ibu kok udah di kamar ku aja?" Suaraku pelan.

Ibu Kost : "Aku kangen sayang.." Sambil memainkan jarinya di kepala penisku.

Aku : "Ibu sampe rumah jam berapa tadi?"

Ibu Kost : "Barusan.." Sambil menjilati puting di dadaku.

Aku : "Ibu.. Aku gak bisa hari ini.." Pintaku.

Ibu Kost : "Kenapa...? Kan aku kangen.. emang kamu gak kangen?"

Aku : "Nanti siang aku ada medical checkup bu.. jadi aku gak bisa capek-capek"

Ibu Kost : "Tapi kan udah 2 minggu kita gak ketemu.."

Aku : "Lagian bentar lagi anak-anak kost pada bangun.."

Ibu Kost : "Yahh kamu mah.."

Aku : "Maaf ya bu.. aku gak bisa.. besok yahh.." Entah kenapa aku tak mau memanggilnya sayang lagi.

Ibu Kost : "Tapi kan mulai kemarin senin Dini udah di libur.. dia bakal di rumah terus 2 mingguan"

Aku : "Ya kita cari tempat lain.. sabar yahhh *muach" Ku cium kening nya.

Ibu Kost : "Hmmmm... ya udah dehh.. tapi janji yah.."

Aku : "iyahh.."

Ibu Kost : "Ok dehh.. *muachhh" Mencium bibir ku.

Ibu Kost : "Ya udah ibu turun dulu yahh.."

Aku : "Okay.. bye.."


Ibu Kost pun pergi sambil mengendap-endap turun ke bawah.

Saat ku lihat jam ternyata masih 05.30. Akupun melanjutkan tidur ku.



Sekitar pukul 9 aku terbangun.. segera aku mandi dan berangkat saat ku lihat ternyata Dini sedang duduk-duduk di teras atas.



Aku : "Eh din.. gak berangkat sekolah?" Aku pura-pura tak tau kalau dia sudah libur.

Dini : "Ehh kakak.. kan Dini udah libur dari kemarin.."

Aku : "Ohh.. Berapa lama?"

Dini : "2 Minggu sih kak.. tapi minggu depan aku mau belajar kerja.."

Aku : "Wih.. keren tuh.. dimana?"

Dini : "Jadi papahnya temen ku punya restaurant di mall kemarin itu kak.. aku di tawarin bantu-bantu di sana"

Aku : "Wih jauh juga.. emang ongkir sama gajinya worth?"

Dini : "Aku di antar jemput sih kak katanya.."

Aku : "Ohhh gitu.. baguslah.. gak keluar ongkir"

Dini : "Iya.. Makan siang juga d tanggung katanya"

Aku : "Hmmm.. mamah kamu udah tau?"

Dini : "Udah.. tadi pagi aku kasih tau.. mamah seneng banget malah aku kerja minggu depan.. sampe di tanya.. 'kenapa gak mulai dari minggu ini aja?' kata mamah"

Aku : "Ohh.." Aku sambil geleng-geleng kepala.

Dini : "Ngomong-ngomong kak.. aku mau tanya"

Aku : "Apa?"

Dini : "Sinii.. mau aku bisikin"

Akupun menunduk.

Dini : "Kakak udah tau kan kadoku apa?" Bisiknya.

Aku : "Hehh.." Kagetku.

Dini : "Udah kakak tonton kan?"

Aku : "Kita bahas ini lain kali ya.. ada yang mau kakak tanya sama kamu.."

Dini : "Apaan?"

Aku : "Lain kali aja.. kakak udah telat ni.. dahh"

Dini : "Yahhhh.. hati-hati kak"

Aku : "Iyaa makasihh" Sambil berjalan aku menuruni tangga meninggalkan Dini.



3 hari sudah berlalu.. pagi hari di hari jumat aku belum juga mendapat kabar dari Ibu Kost. "Baguslah.. Stamina ku terjaga kalau begini" Gumamku.
Sesaat aku keluar kamar melihat ibu sedang bersih-bersih, aku dan ibu tak saling bertegur sapa. "Kenapa dengan Ibu" Batinku. Akhirnya ku tinggalkan dia pergi ke kamar mandi..

Setelah mandi dan bersih-bersih kamar, aku berniat membuat kopi dan duduk di teras.. Saat ku lihat ibu sedang menjemur baju dan Dini sedang duduk di teras. Terlihat Ibu memapaki gamis lebar tanpa cadar. dan Dini hijab seadanya kaos lengan panjang dan rok panjang.


AKu : "Pagii.."

Dini : "Pagi kak.."


Dini menyapaku, namun Ibu diam saja terlihat kesal. "Kurasa ada yang salah dengan ibu.." Batinku.


Aku : "Gimana din.. kamu siap kerja minggu depan..?"

Dini : "Siap dong kak.. hihi"

Ibu Kost : "Gak usah kerja aja.. ngapain kerja.. lagian di rumah mamah gak bisa ngapa-ngapin kok" Suaranya terdengar kesal.

Aku : "Mamahmu kenapa?" Aku berbisik ke Dini.

Dini : "Gak tau kak.. kayaknya lagi dapet deh mamah" Bisik Dini padaku.

Aku : "Ohhhh.."


Kami bertiga pun membisu sampai Ibu Kost turun ke bawah.


Aku : "Heh.. itu beneran mamah mu lagi dapet.?"

Dini : "Iya kayaknya deh"

Aku : "Yaaahhh.."

Dini : "Kenapa emang kak.. kok kayak kecewa gitu?"

Aku : "Ehh gapapa.." Aku agak panik.



Dini : "kak.. Btw kadoku gimana?"

Aku : "Ini sebenernya yang mau kakak bahas sama kamu.. jujur aja.. sebenernya kakak kecewa banget sama kamu. Kenapa kamu pengen kado kayak gitu?"

Dini : "Ya gapapa, pengen aja"

Aku : "Bukan itu yang kakak mau denger dari kamu. Kenapa kamu mintanya ke kakak..?"

Dini : "Emang aku harus minta kesiapa.. "

Aku : "Ya gak minta ke siapa-siapa.. baiknya malah gak usah beli"

Dini : "Kakak marah ya?"

Aku : "Jelas dong.. gimana kakak gak marah liat adiknya minta hal aneh kayak gitu.. Kakak cuma nahan diri.. Kakak gak mau kamu benci sama kakak"

Aku : "Kakak tau.. di umur kamu yang sekarang pasti punya rasa penasahan dengan hal-hal seperti itu.. tapi bukan berarti kamu boleh seenaknya minta begitu."

Dini : "Tapi kan kak Indah udah kayak gitu dari seumuranku.. kenapa aku gak boleh?"

Aku : "Biarkan saja kakakmu Indah seperti itu.. kenapa harus di tiru? itu kan jelas hal salah.. kenapa harus meniru hal yang salah?"

Dini : "Tapi kan kak.."

Aku : "Udahlah lupain aja hal-hal kayak gitu.. kamu kan bentar lagi kelas 3.. mending fokus belajar"

Dini : "Jadi kakak gak mau beliin aku kado nih?"

Aku : "Bukan gak mau beliin kado, kakak pasti beliin.. tapi bukan itu."

Dini : "Tapi aku maunya itu.."

Aku : "Kakak bilang enggak ya enggak.. apa aja pokoknya selain itu"

Dini : "Hmmmm... ya udah kalo gak boleh.." Muka Dini cemberut.

Aku : "Jangan ngambek doonggg.. kan ini buat kebaikan kamu juga.."

Dini : "Iya dehhh.."

Aku : "Ya udah..sekarang kamu mau kado apa gantinya?"

Dini : "Tapi apa ajah yaa..?"

Aku : "Iyahh.. asal uang kakak cukup pasti kakak penuhin."



Dini : "Ok.. Aku mau kakak"

Aku : "Mau kakak? maksudnya?"

Dini : "Ya aku mau kakak?"

Aku : "Kakak masih gak paham.."

Dini : "Aku mau sama kakak"

Aku : "Haaaaaa...? Dah gila kali kamu ya.."

Dini : "Ihhh.. kakak kok gitu.. kan tadi katanya aku boleh minta apa aja.. Ya aku minta kakak jadian sama aku"

Aku : "Ehhh.. iya sih.. tapi kan.."

Dini : "Ya aku gak mau tau.. janji ya janji.."

Aku : "Hmmmm.. biar kakak pikirin dulu dehh"

Dini : "Gak bolehhh.. jawabannya harus iya.. kakak kan dah janji"

Aku : "I..iya dehh.."


"Aduuhh.. salah ngomong aku tadi" Batinku.


Aku : "Tapi ada syaratnya.."

Dini : "Kok pake syarat sih.."

Aku : "Ya kakak gak mau tau.. kalo kamu gak mau.. kakak pindah kost aja." Padahal uang ku gak ada lagi buat nyari kost lain.

Dini : "Eehhh.. jangan.."

Dini : "Iya dehh.. syaratnya apa kak?"

Aku : "Oke yang pertama jangan sampe orang lain tau.. termasuk mamah sama kakak-kakakmu"

Dini : "Okee.."

Aku : "Yang kedua.. karena kamu udah kelas 3.. harus tetep rajin belajar sampe lulus.. jangan mikirin pacaran terus"

Dini : "Okeee... udah itu doang?"

Aku : "Iyaa.."

Dini : "Gampang itu mah.. kirain syaratnya apaan.. haha"

Aku : "Emang kamu pikir apaan?"

Dini : "Gapapa.. haha"

Aku : "Hadehhh.."

Dini : "Ya udah kak.. aku dah laper ni.. aku mau turun dulu.. kamu jangan lupa makan yahh .."


Aku hanya mengangguk sambil tersenyum melihat Dini turun. Sambil termenung memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.


"Apa yang terjadi kalau Ibu Kost tau, Apa yang terjadi kalo Icha tau.. Bisa mati aku ini" Batin ku.


Akhirnya aku hanya membersihkan kamar dan bersiap pergi jumatan.







3 Hari sudah berlalu.. setiap hari dan hampir setiap waktu aku mendapat Notif dari Dini. Entah nanya lagi dimana, sudah makan apa belum dan sebagainya.. standar orang pacaran.



Di hari senin Dini mulai berangkat kerja di restaurant papah dari temannya. Dini berangkat pagi sekitar jam 7 dan pulang jam 6 sore. Saat ku lihat juga jadwalku di Email ternyata aku ada Checkup lagi hari rabu dan jumat.




Saat pagi di hari setelah bikin kopi aku hanya berdua dengan Ibu kost saat dia menjemur baju dekat teras depan.

Aku : "Ibu.. aku bantuin yahh" Sambil ku tarik ember berisi cucian.

Ibu Kost : "Iya makasih sayangg.."


Ku ambil pakaian dalam yang ada di ember..


Aku : "CD ibu kok lucu-lucu gini gambarnya.."

Ibu Kost : "Itu kebanyakan punya Dini sayang.. punya aku cuma dikit"

Aku : "Tapi ukurannya sama yahh.."

Ibu Kost : "Iyah.. kan pantat ibu sama Dini ukurannya sama.."

Aku : "Masa' sih?" Sambil ku pegang dan ku raba halus bokong Ibu kost dari belakang.

Ibu Kost : "Ihh kamu ngapain sih.. kan Aku lagi dapet sayang.."

AKu : "Enggak bu.. cuma ngecek aja, ternyata bokong Dini segini juga?"

Ibu Kost : "Heh.. kamu jangan macem-macem loh sama Dini.. dia kan masih kecil.."

AKu : "Kata siapa.. kan Dini udah 18 tahun"

Ibu Kost : "Iya sihh.. tapi kan Dini anak ibu paling kecil.. ibu gak mau masa mudanya hilang"

AKu : "Iya dehhh... Tapi aku lagi pengen ni bu.." Aku merayunya.

Ibu Kost : "Gak bolehh.. kan tadi aku dah bilang lagi dapet, jadi gantian kamu yang sabar yahh"

Aku : "Yahh.. lewat sini dehhh.." Sambil ku colek anus nya yang tertutup daster panjang dan CD.

Ibu Kost : "Ehhh.. Enggak ahh..Aku paling gak suka yah kalo lewat situ.. jorok sayangg.."

Aku : "Sekali ajaa.. please.."

Ibu Kost : "Enggak ya enggak.. Mbak Indah aja pernah aku tampar gara-gara masukin jarinya ke anus ku"

Aku : "Oh yaa?"

Ibu Kost : "Iyahh.. tanya aja ke Indah"

Aku : "Yaahhh.. terus ini gimana?" Sambil ku lepas Celana bola ku memperlihatkan penisku yang keras di depan Ibu Kost.

Ibu Kost : "Ihhh.. kamu main buka celana aja.. kalo ada yang liat gimana?"

AKu : "Biarin aja.. haha"

Ibu Kost : "Yang udah kamu duduk dulu sana"


Setelah selesai menjemur ibu kost ke toilet dan tak lama langsung menghampiriku.

Entah apa yang dipirkannya dia menghampiri ku di teras bertelanjang bulat. tanpa sehelai benangpun. terlihat Tubuh Ibu putih langsing, payudara 36b dan puting kecoklatan dan bulu kemaluan yang tipis terlihat.


Aku : "Wow.. Ibu seksi banget.." Aku mencoba meraih payudaranya yang bergantung bebas.

Ibu Kost : "Eitt.. jangan pegang-pegang.. kamu duduk aja sayang"

"Tadi ibu memarahiku gara-gara aku nyopot celana, sekarang dia malah telanjang bulat.. tapi baguslah.. " Batinku. Mungkin ibu ingin memperlihatkan tubuh seksinya yang sudah lama tak ku lihat.

Lalu ibu berjongkok dan mulai merangkak di lantai menghampiri penisku yang makin keras. tanpa memegang tubuhku.. dia langsung mengeluarkan lidahnya dan menjilat ujung penisku.. Aku yang terasa geli agak tersentak mundur. Ibu hanya memainkan lidahnya di seluruh permukaan penisku tak terkendali. Selang beberapa menit penisku agak berkedut.. Ibu yang mengetahui aku akan klimaks dia pun segera berpindah tempat menjilati perut hingga puting ku. Lalu sambil terduduk di pangkuanku dia menciumi bibirku..

Aku mencoba meraih payudaranya.. namun langsung di tahan oleh ibu.. "Mungkin dia tak mau terangsang.. karena sedang haid." Batinku.

Setelah kami berciuman.. ibu langsung turun ke bawah kembali menghampiri penisku.. dengan mata yang masih menatapku sambil tersenyum diapun mulai memasukkan penisku ke mulut mungilnya,


"Enak sayang..?" Tanya Ibu.


Aku hanya mengangguk menahan geli.

Tak lama sampai Penisku berkedut lagi.. Ibu menjilati ujung penisku dan mengocok batangnya dengan kedua tangan mungilnya dengan kencang..


"Ibu.. aku keluar.. aahhhhh" dan Kusemprotkan semua maniku di wajah ibu yang bulat dan bersih.


Ibu Kost : "ihh banyak banget sih sayang.."


Aku hanya diam kelelahan.


Ibu yang merasa sudah cukup melayani ku.. langsung mengambil dasternya yang di tinggal di wastafel kamar mandi. Tanpa di pakai dia langsung turun ke bawah.


Ibu Kost : "Udah ya sayang.. aku mau turun dulu.."

Aku : "Ibu turun telanjang gitu? Itu pejuh ku juga gak di cuci dulu?"

Ibu Kost : "Enggak ah biarin aja.. sampe sore ibu mau begini.."

AKu : "Aku ikut dong.."

Ibu Kost : "Ehh jangan.. kamu gak boleh liat aku sampe besok.. pokoknya kamu siapin aja staminamu buat besok ya.. bye sayanng" Ibu berlalu menuruni tangga.


"Memang ada apa besok?" Gumamku.


Malampun tiba, saat aku mulai terlelap tiba-tiba handphone ku bergetar ada panggilan masuk.


"Halo.. mas den" Suara mbak Indah.

Telfon Aku : "Halo.. ehh mbak Indah ya?"

Telfon Mbak Indah : "Iya.. kamu gak punya nomor aku ya?"

Telfon Aku : "Enggak mbak.. Ada apa ya mbak umben nelfon malem-malem"

Telfon Mbak Indah : "Ohhh.. Jadi gini mas den.. besok kan mamah mau ngajak kamu keluar ceritanya.."

Telfon AKu : "Kemana?"

Telfon Mbak Indah : "Sabar dong.. biar aku jelasin dulu.."

Telfon AKu : "Oke.."

Telfon Mbak Indah : "Nah besok aku mau ngerjain mamah"

Telfon Aku : "Ngerjain apa mbak..?"

Telfon Mbak Indah : "Jadi gini rencananya den.."


Mbak Indah menjelaskan rencananya 15 menitan.


Telfon Mbak Indah : "jadi gitu mas denn.."

Telfon Aku : "Ini yakin gapapa mbak?"

Telfon Mbak Indah : "Iyahh.. biar tau rasa mamah.. haha"

Telfon Aku : "Hmmm.. okedeh terserah mbak aja"

Telfon Mbak Indah : "Ya udah masden.. sampe besok yah.. dahh.."


"Aku sebenarnya kurang yakin dengan rencana Mbak Indah.. tapi ya sudahlah.. kita lihat besok"


Jam 9 aku terbangun.. terkejut aku melihat sosok tinggi berdiri menatap tubuhku di samping kasur.


Mbak Indah : "Pagi mas Deny.."


Ternyata mbak Indah dengan Hijab syar'i lebar dan cadarnya.


Aku : "Eh mbak Indah.. udah nyampe sini aja.." Aku sambil menutupi Penisku yang berdiri tagak.

Mbak Indah : "Gimana mamah gak sange' mulu' ya.. tiap hari liat kontol kamu ngaceng gitu tiap pagi haha"

Aku : "Ehh maap mbak.."

Mbak Indah : "Ya udah mandi dulu sana mas den.. aku tunggu di bawah.."

Aku : "Oke mbakk.."


Selesai berbenah akupun langsung turun. Terlihat mbak Indah sedang duduk di ruang tamu.


Mbak Indah : "Eh mas den.. dah siap?"

Aku : "Hayuk.. Ibu kemana mbak?"

Mbak Indah : "Udah jalan duluan tadi.. katanya takut ketahuan kalo keluar bareng-bareng.."

AKu : "Ohhh.. Anak mbak Indah dimana?"

Mbak Indah : "Di Daycare mas.." Sambil memesan G*car dari rumah.

Aku : "Ohh.."


Beberapa menit kemudian G*car sampai depan rumah. 40 Menit perjalanan sampailah di Mall tempat Dini bekerja.. lalu mbak indah mengajakku ke lantai 3 pergi ke Toko di ujung yang dulu pernah ibu datangi.. aku pun di minta menunggu di luar. Dengan perasaan takut kalo Dini akan memergoki ku jalan dengan kakaknya.

Aku tak tau apa yang dia beli.. terlihat dari luar seperti toko baju.. tapi yang dipajang baju-baju tidur dan lingerie.

10 menit kemudian mbak Indah keluar.


Aku : "Beli apaan mbak?"

Mbak Indah : "Ini hadiah buat mamah.. rencana tambahan kita mas den.. hihi"

Aku : "Ohh.. Btw mbak Indah gak mau nyapa Dini?"

Mbak Indah : "Dini? Emang dimana dia?"

Aku : "Di lantai 4 mbak.. lagi kerja di restorant temennya"

Mbak Indah : "Ohh.. gak usah lah.. lagian kalo kita ketahuan Dini, bisa rusak rencana kita mas den"

Aku : "Oh iya bener juga"


Tak lama kita langsung menuju hotel yang dulu pernah kita singgahi degan G*car lagi.


Mbak Resepsionis : "Silahkan.. ada yang bisa di bantu?"

Mbak Indah : "Iya mbak.. untuk kamar atas nama Ibu Hanah nomor berapa ya?"

Mbak Resepsionis : "Baik sebentar ya bu'... Untuk kamar Ibu hanah ada di lantai paling atas Bu' di kamar nomor 179"

Mbah Indah : "Baik mbak terimakasih."


Aku dan mbak Indah pun langsung menuju ke Lift dan naik kelantai paling atas.

Sampai depan kamar 179 mbak Indah mengetuk pintu.

Lalu pintu terbuka dengan cepatnya.. Terlihat Ibu di balik pintu dengan jilbab instant dan baju panjang sampai kaki di balik pintu.



Ibu Kost : "Lama amat sih.. " Ibu yang sudah tidak sabar menarik ku ke kasur membuka kaos ku dan menciumi ku penuh nafsu. Dan mbah indah hanya tersenyum melihat tingkah ibunya.

"Buka bajuku sayang.." Pinta Ibu padaku.

Saat ku buka dia sudah tidak menggunakan CD dan BH. Terlihat hanya tubuh mungil bersih dengan payudara yang menggantung dan vagina sudah di cukur bersih dan kepala yang masih tertutup hijab.

Saat dia mencoba menarik celana panjang ku.. aku menahannya sejenak.


Aku : "Bentar bu.."

Ibu Kost : "Ihh aku dah gak tahan sayangg.." Sambil menarik celana ku. Dan tersisa hanya CD warna abu-abu ku saja.


Sesaat ibu ingin menarik CD kau.. aku langsung menahannya lagi dan menyuruhnya berdiri.

"Ibu duduk sini dulu.. aku menyuruhnya duduk di kursi kayu dekat jendela. dan langsung ku tahan tubuh Ibu dari belakang.

Indah yang sudah melepas bajunya dan hanya BH nya saja.. langsung mengikat ibu di kursi dengan tali yang sudah di siapkannya.


"Ihh kalian mau ngapain..?" Tanya Ibu Kost.

"Mamah nurut aja yah.." Jawab Inda

"Kok sampe di iket-iket gini?" tanya Ibu lagi.

Mbak Indah hanya tersenyum.. sambil membuka Jilbab mamahnya.. Sesaat Ibu sudah terikat seluruh tubuhnya di kursi kayu sambil bersandar menghadap ke kasur.. dengan kaki terangkat di kursi sambil mengangkang. Terlihat payudaranya dari atas. Dengan Vagina dan anus terbuka lebar bersih tanpa bulu.

Tak lama Mbak Indah menarik tangan ku dan mulai menciumi bibirku di depan mata Ibu nya yang terikat tak bergerak. aku yang mengikuti rencana mbak indah.. hanya mengikuti aksi mbak indah..

kuremas-remas pantat mbak indah dan mulai ku lepas BH nya. Dan langsung ku jilati dan ku remas payudaranya mbak Indah yang makin kencang dengan puting yang kecoklatan menonjol.

"Akkhhh... aahhhh.. aahhh" Desah Mbak indah pelan.

Dan ibu yang mulai terlihat gelisah sambil menggigit bibir bawahnya.


Mbak indah yang melihat ibu mulai gelisah.. langsung berjongkok dan menurunkan CD ku yang keras padat. Saat penisku mencuat keluar ibu terlihat menggelinjang.

Terlihat matanya yang sangat haus ingin menyentuh penisku.. tak lama ku dekat kan perlahan ke wajah ibu.. dan ibu yang meronta ingin menjilat penisku yang tak sanggup menggapainya.

Ibu Kost : "Sini sayang.. Aku pengen ngejilatt"

Aku yang tak membiarkannya hanya tersenyum melihatnya.. perlahan aku dekatkan mukaku di puting ibu yang makin mengeras.. dan ku tiup putingnya perlahan.. ibu terlihat menggigil mendesah "Ahhh.. jilatin sayang" lalu kukeluarkan lidahku di depan putingnya namun tak kusentuh di putingnya.


Perlahan sambil menatap matanya. aku menurunkan wajahku ke Vagina milik ibu.. ku hirup vaginanya yang berbau sirih.. ibu yang bergelinjang memohon agar aku menjilat vaginanya. Seperti tadi, aku hanya mengeluarkan lidah ku di depan klitorisnya dan tidak menyentuhnya sedikitpun.

"Di Jilat sayang.. please.." Ibu Kost Memohon.

Aku yang mengikuti rencana mbak indah tak memperdulikan ucapan ibu.




Rencana mbak Indah sebenarnya cukup sederhana.. Mbak indah hanya ingin menstimulus Ibu sampai puncak nafsunya.




Lalu mbak indah menyuruh ku berdiri, sambil menarik penisku ke muka Ibu kost.. mbak Indah mulai memainkan lidahnya di ujung penisku.


Ibu menjulurkan lidahnya mencoba meraih penisku.. "Ihhh.." Ibu terlihat gelisah tak bisa menggapai penisku.


Setelah beberapa menit mbak Indah berhenti dan mengambil bingkisan yang dia tadi beli di mall. Dia mengambil bingkisan berisi seperti botol tetes cair dan balsem. Aku tak tau itu apa..

Kemudian mbak Indah mengambil botol cair tetes di botol dan meneteskan beberapa tetes ke mulut ibu yang dengan paksa dia bukan dengan tangannya..

Lalu Mbak Indah mengambil balsem menggunakan jarinya.. dan perlahan di masukkan ke lubang vagina dan anus Ibu Kost.


"Ehh.. kamu ngapain sayang.. jangan anus mamah.. jangan.. Ahhh.." Ibu Memberontak.




Beberapa menit kemudian.. Efek dari botol cair dan balsem pun mulai keluar.


"Ini kenapa badan sama tetek mamah jadi panas begini sayang.. kok jadi keras banget puting mamah? kamu kasih apa ke mamah tadi?" Tanya Ibu makin gelisah.

"Haaahhhh.. Memek mamah gatel banget sayang.. ahhh.. anus mamah juga gatel banget.. Tolong garukin sayang.. mamah gak kuat.. aakkhhh.." Suara Ibu terengah-engah.

"Ini makin gatel sayang.. tolongin mamah... akhhh.. Gatell.. aakkkkkh... gatel banget"


"hihihi.." Mbak Indah ketawa geli.


Tak lama mbak indah juga mengoleskan balsem tadi ke vaginanya.. Kemudian dia berjongkok di kursi di depan muka mamanya.. memperlihatkan vagina mbak Indah yang bertindik dan basah.. kemudia dia memintaku memasukkan Penisku ke vaginanya yang berada persis di depan muka Ibu Kost.

Aku yang sambil berjinjit ku gesek-gesekkan kepala penisku di bibir vagina Mbak Indah..


"Akkhhh.. aahhhh.. gatell.. akkhhhh.. aahhhh .. memek sama anus mamah gatel sayanggg.. tolongin mamah.. akkhhhh..." Sambil melihat penisku menggesek vagina Mbak Indah di depan mukanya.. Ibu Kost makin bergelinjang tak karuan.


Ku masukkan perlahan dan... tak lama akhirnya hilang semua penis ku di telan vagina Mbak Indah. Perlahan ku gerakkan pinggulku, terlihat keluar masuk penisku di depan muka ibu kost..


"Akhhhhh.. ahhhaa... ahhhh... akhhhh.. enak mas den... ahhhh.. terus... akkhhh" Suara Desak Mbak Indah.


Ibu yang terlihat ingin menangis menahan hasratnya tertahan terus berusaha menjulurkan lidahnya mencoba meraih penis ku.. sambil menahan rasa gatal dan geli di kedua lubang senggamanya.

Beberapa meenit kurasakan vagina Mbak Indah mulai berkedut.. sesaat kemudian "Akkkkkhh... aakhhhhhh.. aakhhhhhh... aahhhhhh... ssshhhhhh.. Hmmmpppppp... sshhhhh.. aakhhhhhhh... aaahhhhh... aaahhhhh... enak mas den.. aahhhh.. cepetin mas denn.. aakhhh.. cepetinn.. aaakhhhh... eeeekkkk... eeekkk aaarrrrrkkkkkkhhhhhhhh" Suara Mbak Indah keras.. saat ku cabut penisku terlihat air mengalir dari vaginanya membasahi puting ibu kost yang keras.

"Masukkin ke memek aku sayang.. ibu mohon.. memek ibu gatel banget sayang.. hah.. ibu gak kuat.. tolong sayang.. masukin.. tolong.. hah hah" Pinta ibu kost memohon sambil terengah-engah.


Aku : "Mbak.. ibu udah kasian banget itu muakanya.."

Mbak Indah : "Biarin aja.." Sambil menarik lagi penisku di arahkan ke lubanng anusnya.

"Masuk sini sekarang ya mas denn.. Ini udah licin kok..hihi" Mbak Indah sambil tertawa kecil.

Perlahan ku masukkan penis ku ke anus mbak indah yang berbulu tipis.. "Akhhhh.. enakk bangettt.. aakhhhh.. Mamah mau juga? aakhhhh.. ini enak lo mahhh... akhhhh"

"Mamah mau juga anusnya di masukin?" Tanya Mbak Indah.

"Mauu.. mamah mau.. masukin semuanya ke mamah.. mamah mauuu.. Anus mamah mau di masukin.. tolong masukin sayang... tolong.. mamah gak tahan sayang.." Suara Ibu kost sedu seperti ingin menangis memohon.

Aku hanya terus menggenjot lubang anus mbah Indah sambil tersenyum melihatnya. " Akhhh.. enaakk mas den.. aakhhh... ahhhhh.. ahhhh.. aakhhhhhh.. ahhhhh... aahhhhh.. terus.. aakhhh aaahhh... akkhhhh... aakhhh.."


"Sini mas den.." Sambil menarikku ke kasur.. Aku berbaring menghadap ibu.. dan mbak Indah berada di atas ku menghadap ibu juga.. Mbak Indah mulai memasukkan lagi penis ku ke dalam lubang anusnya.. "Akkhhhh.." Desahnya. Terlihat penisku keluar masuk di hadapan ibu di atas kasur sembari mbak indah naik turun di atas tubuhku.. dan payudaranya bergoyang naik turun.


"Akhkkhhh... enakkk.. enaaakk... akhhhhh... anusku enak mas.. ahhhh.. ahhhhh... akkkhhhhh....aaahhh.. kontolmu enak mas denn... aakhhh.."


Vagina dan anus Ibu terlihat terus berkedut kencang dan mengeluarkan lendir seperti memohon untuk di garuk..

Terlihat Air liur ibu menetes hanya bisa melihat kami bersenggama di depannya.. "Mamah mohon nakkk.. tolong masukkin ke memek mamah.. mamah udah gak tahan tolong mamah nakk.. gatel banget ini sayang"


"Kok berhenti mas den.." Tanya Indah.

"Mbak indah gak kasian apa ngeliat ibu sampe begitu?"

"Udah biarin aja.." Sambil terus naik turun lagi di penis ku.

"Aakhhhhhh... enaakkk... anjing... enak bangett.. aakhhhh... aakhhhh... gerakin pinggulmu mas.. aku capek.." lalu ku angkat bokongnya sedikit dan kumulai menggerakkan pinggulku naik turun dengan tempo yang tinggi agar Mbak Indah cepat Klimaks.. "Aaakkhhhh.. aakkhhhh.. gila mas denn... aakhhhh.. cepet banget... aakhhhh... aakhhhh aakhhh enaakkkk.. terussss bentar lagi aku keluar ... akhhh.. cepetin lagi mass.... aakkhhh... aahhhhhh. aaaaahhhhhhh... eeekkk aaaannnnnnhhhhhhhhh.. eeeeeekekkkkkkkkkhhhhhhhhhhhrrrkkkkkkkk" Dan akhirnya Mbak indah klimask dari lubang anusnya.. dan kemudian dia menyemburkan air dari lubang vaginanya dan menyirami Ibu yang berada di depannya.


Ibu kost hanya bisa membuka mulutnya menikmati air senggama Mbak Indah. Dan vagina dan anusnya yang masih berkedut makin kencang mendengar Mbak Indah orgasme di depan nya.



Tak lama mbak indah bangkit..


"Ni mahh.. anusku dah longgar banget.. mamah mau kayak gini gak? " Mbah Indah memperlihatkan lubang anusnya yang sudah longgar ke muka mamahnya.. sembari ibu kost mencoba meraih lubang anus Mbak Indah dengan lidahnya.


Ibu Kost : "Mauuuu.. mamah mau sayang.. masukin sayang.. please.. ampun sayang.. mamah nyerah.. mamah bener-bener gak tahan.. mamah pengen kontol.." Pinta ibu.

Mbak Indah : "Mamah tau gak kenapa mamah aku beginiin?" Tanya Mbak Indah.

Ibu Kost : "Enggak sayang.. emang kenapa..?"

Mbak Indah : "Karena mamah curang.."

Ibu Kost : "Curang kenapa sayang..?"

Mbak Indah : "Masa' Kontol kayak punya mas Deny mamah embat sendiri tiap hari.. aku kan juga mau"

Ibu Kost : "Kalo kamu mau kan tinggal bilang sayang.. pasti mamah kasih kok.."

Mbak Indah : "Mamah gak bohong kan?"

Ibu Kost : "Enggak sayang.. ngapain mamah bohong.."

Mbak Indah : "Oke deh aku percaya.. Tapi, ada satu lagi.."

Ibu Kost : "Apa sayang?"

Mbak Indah : "Aku pengen mamah di entot pantatnya... mamah mau kan?"

Ibu Kost : "Mau sayang.. bebas.. kamu mau masukin mana aja.. mamah udah nyerah.."

Mbak Indah : "Bener mamah udah nyerah?" Tanya Mbak Indah lagi.

Ibu Kost : "Terserah kamu, mamah mau kamu apain.. yang penting kontolin dulu memek mamah.. please.."

Mbak Indah : "Oke.. aku pegang janji mamah"





Mbak Indah : "Ya udah mas den sekarang kamu puasin mamah dulu.."

Aku : "Iya mbak" Aku sambil jalan ke kamar mandi.

Mbak Indah : "Kamu mau kemana mas?"

Aku : "Mau kekamar mandi mbak.. mau nyuci ini dulu bekas masuk pantat mbak Indah barusan"

Mbak Indah : "Gak usah di cuci.. cuci pake mulut mamah aja sana"

Aku : "Serius mbak?

Mbak Indah : "Iya.."

Ibu Kost : "Iyahh sini sayang.. biar aku bersihin"



Aku pun mendekatkan Penis ku ke mulut Ibu kost.. dan benar saja tanpa ragu Ibu langsung mengulum penisku.

"Gila, Stimulusnya bener-bener parah.. sampe Ibu mau mengulum penisku yang bekas lubang anus mbak Indah." Batinku.



Ibu Kost : "Udah bersih sayang.. masukin sayang.. buruan.."

Mbak Indah : "Sebentar.." Mbak Indah mengambil balsem perangsangnya tadi.. dan membalurkan ke seluruh permukaan penisku.

Mbak Indah : "Udah.. sekarang baru masukin sana"

Ibu Kost : "Burusan sayang.. buruan.."


Sambil berjongkok ku gesekkan perlahan kepala penisku di bibir vaginanya.. dan ku masukkan langsung ke liang vaginanya.



"Aaarrkkhhhh.." Erang Ibu Kost.


Ku mulai menggerakkan pinggulku..


"Enaakkkkk aakhhhhhh... aakhhhhh.. aaakhhhhh. memek mamah berasa di garuk dari dalem... akkkhhhh.. teruss sayang... aakhhhhh...aakhhhhh.. aakkkkhhhh... aahhhhh... aarkkkkhhhh.. teruss.. akhhh... aaahhhhh... aaahhhh"


Tak selang lama vagina ibu seperti menyedot-nyedot penisku.. "AAaarrrkkk aku keluar sayangg... arrrkk... ekkkk aaaarrrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh" Tubuh ibu menggelinjang kuat.

Aku yang tak kuasa penisku tersedot kedalam akhirnya aku juga ikut klimaks di dalam vagina ibu. "Aku juga keluar bu.." Ku tumpah kan semua mani keliang vaginanya.. dan terlihat mengalir di bibir vaginanya dan menetes di kursi sesaat aku melepas penis ku.

Sesaat ibu agak kelelahan.. namun vaginanya masih terus berkedut tak berhenti.. "Lagi sayang.. memek ibu masih gatell.. lagi sayang.."

Mendengar ibu memohon lagi.. mbak Indah langsung melepas ikatan Ibu..

Ibu yang masih lemas.. merangkak di atas tubuhku yang tertidur di lantai.. dan mengulum penis ku yang berlendirkan sperma dan cairan vaginanya. dan tangannya terus menggosok vagina dan anusnya yang terasa gatal tak henti-henti.

Sesaat Penisku bangun lagi.. dia langsung berjongkok di atas penisku.

Ibu langsung mengarahkan ke lubang anusnya, menggesek kepala penisku di pintu masuk lubang anusnya "Aaaakkhhhh.. enak sayang.. di garuk pake kontoll.. enakk.. aakkhhh.. aakhhh.. aahhh"

Perlahan di masukkan ke lubang anusnya yang masih sempit.. "Aakhh.. perih sayang aaahhhhh... akkkhhhhh.. tapi enak aakhh" Sesaat habis tertelan penisku di lubang anus ibu yang sempit.



Menurutku lubang anus paling sempit di antara anak-anaknya.



Perlahan ibu menggerakkan badan mungilnya naik turun.. sambil menunduk melihat penisku keluar masuk anusnya. Dan air liurnya terus menetes di dadaku. "Seret banget sayang... arrrkkk... arrrkkk.. aku baru tau bisa seenak ini... arrrkkk aaakkhhhhh... aaahhhh... ahhhhhh.. aaarrrkkkk... arrrkkkk.. arrrkkkkk... arrrkkkk... ahhhhhhh... akkkhhhhhh... akkhhhh... akkkkhhhh..."


Mbak Indah yang kembali terangsang juga tak mau kalah.. dia langsung duduk di mulutku dan memintaku untuk menjilati vaginanya..

"ssssshhhh.. ahhhh... ahhhhh... aahhhh..aahhh... aahhhh.. aaakkkhhhh.. aakhhhh" Desah Mbak Indah.


Mbak Indah : "Mahh.. gantian dongg.."

Ibu Kost : "Bentarr sayangg.. masih enak ini... aaarkkkkkhhhh.. aaakkhhh.. aakhhhhh aaakkkhhhhh.. ahhhhhh... arrkkkkk.."


Setelah 5 menit ibu pun bergantian dengan Mbak Indak. Mbak Indah menarikku untuk berdiri dan Mbak Indah bersandar menghadap jendela..

Aku : "Mau yang mana?"

Mbak Indah : "Terserah kamu.. hihi"


Ku ludahi jariku sedikit dan ku gosok vagina mbak Indah.. Perlahan kumasukkan dan ku genjot mbak Indah dari belakang.. "Akhhh... aakhhhh aaakhhhh.. aakhhhh.. enak mas den... aakkhhhh.. keras banget... aakhhhh... aahhhh... aakkhhhhh.... aaakhhhh... aaahhhhh... enakk... aaakhhhh... terus mas.. aakhhhh.. aahhhh... aakkkhhhh.." Desah mbak Indah tak beraturan.


Di samping terlihat Ibu Kost sambil tiduran di kasur.. memasukkan kedua jarinya ke lubang anusnya sambil tangan yang yang lain meremas payudaranya.

Ibu Kost : "Indahhh.. kamu bawa senjata gak?"

Mbak Indah : "Ada maah.. aakhhhh.. aakhhhh...di tas.. ambil aja.. aakhhhh..aakhhhh"

"Ha? Senjata?" Batinku


Ibu kost langsung mengambil tas milik Mbak indah.. lalu ibu kost mengeluarkan dildo panjang seperti yang di video waktu itu.
Ibu yang ingin terus bergairah mengambil obat tetes yang tadi di minum paksa olehnya.. tanpa sadar dia langsung meminumnya hampir setengah botol.

Kemudian dia mengambil balsem dengan jarinya dan memasukkannya ke vagina dan lubang anus.. serta membaluri payudara dan menjilati balsem di tangannya.


Mbak Indah : "Ehhhh.. mamah ngapain? aakhhh.. aakhhh.." Sambil terus ku genjot dari belakang.

Ibu Kost : "Mamah gak tahan sayang... mamah horny banget liat kamu di entot Deny.. mamah gak kuat"

Lalu Ibu menancapkan dildo dilantai.. dan kemudia dia berjongkok memasukkan dildo ke lubang anusya lalu dia naik turun seperti kesetanan


"Aaaakkkhhh.. badan mamah panas sayangg.. mamah kayak pengen negtot teruss.. aakhhhh aakhhhhh... aakhhhhhh...aakhhhhh.." Sambil bergerak naik turun ibu terus menggosok vaginanya.

"Aaaakhhhhhhh.. enaakk.. aakhhhh.. aaakhhhh.. aakhhhhhhh... aakhhhhh... aaakhhhhh.. aaakhhhhh" Erangan ibu kencang.


Aku yang sedang menggenjot mbak Indah sambil melihat ibu.. tak kuasa aku menahan klimaks ku..

"Mbakk aku keluar di dalem yahh " Ucapku.

"Aaakhhhhh.. iyaahhh.. gapapa.. pejuhin rahim ku mass... aakhhh cepetin mas den... cepetin..kita keluar bareng yahhh.. aakhhhh... aaakhhhhhh.. aaakhhhhh eeeekkkkkkkk..eeekkkk aaaaaaarrrrrkhhhhhhhhhhh" Mendengar mbak Indah klimaks. akupun juga klimaks dan membuang semua maniku di dalam vagina mbak Indah.


"haahh.. haaahhh.." Suara kami terengah.


Mbak indah yang kelelahan bersandar di badanku dan penisku yang masih menancap di liang vaginanya..



Aku : "Tadi bener gapapa kan mbak, aku keluar di dalem.."

Mbak Indah : "Gapapa mas den.. lagian aku lagi hamil kok.."

Aku : "Haa? serius?"

Mbak Indah : "Iya udah 2 mingguan.. Tapi aku belum tau ini anak suamiku apa anak kamu.."

Aku : "Terus kalo anak aku gimana?"

Mbak Indah : "Ya gapapa, biar aku yang urus.."

Aku : "Terus nafkah nya..?"

Mbak Indah : "Gampang.. kalo ini bener anak kamu.. semuanya aku yang tanggung jawab"

Aku : "Yang bener mbak..?"

Mbak : "Iyah.. udah ah.. kita bantuin mamah dulu.. udah kayak orang kesurupan tuh. hihi"


Mbak Indah yang vaginanya masih mengalir dari maniku.. langsung mengangkang di depan mulut ibunya.. meneteskan sisa-sisa maniku. Setelah habis menetes mani ku Mbak Indah langsung menghampiri payudra Ibu dan menjilati puting nya yang kencang menjulang ke atas.

Aku yang tak mau kalah juga menjilati Puting yang satunya.



"Aakhhhhh... aarrrrkkkkkkhhhhh.... aarrkrhhhhhh.. enaaakkkk... aaakhhhh... aakhhhhh... aaakhhhhhh... mamah gak bisa berhenti sayang.. bantuan mamahhhh.. aaakahhhhhh... memek mamah gatel banget... aaakhhhhhh... aakhhh... aaakhhhh... garukin sayanggg.. aakhhhh... gateelll... aaakhhh.. aaakhhhh" Ibu dengan terus naik turun terlihat dildo masih keluar masuk lubang anusnya.

Aku yang dari tadi hanya menikmati... mulai coba bantu ibu memasukkan jari tengah dan jari manis ku ke vaginanya.. Dan dengan cepat ku kocok vagina Ibu.. "Aaaarrrkkkkkkkkk.. aaaakrrrrrkkkk.. aaahhhhhh... aaakkhhhhhh.. aaaaakhhhhhhhhh....aaaakhhhhhhhhh... eeekkkk aaaaaaaarrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhh" dan akhirnya ibu klimaks menyemburkan air dari vaginanya.

Ibupun terjatuh di lantai sambil bergelinjang memainkan putingnya yang keras... "Aaaakhhhhh... laaggiiiiiii sayanggg... aaakhhhhh..lagiii"

Aku yang kembali terangsang.. ku angkat ibu kost kekasur dengan dildo yang masih menancap di anusnya..

Ku rebahkan dia dan ku masukkan penisku lagi ke vaginanya dari pinggir kasur.. Mbak Indah yang hanya berdiam.. mulai memainkan dildo yang tertancap di lubang anus Ibu kost.. sambil ku genjot vaginanya. Kini 2 Lubang senggama ibu di masukkan 2 penis secara bersamaan "Aaakhhhhh... aakhhhh.. aaakhhhhh..aakhhhh... aakhhhhhh.. aakhhhhhh....aakhhhh.." Suaranya tak beraturan.


Tak lama kami di posisi itu.. tiba-tiba suara telfon ibu berbunyi..


Mbak Indah yang panik langsung mengangkat handphone ibu dari mbak Icha.


Mbak Indah : "Haloo.. kenapa cha?"

Icha : "Kok kakak Indah yang angkat.. mamah mana?"

Mbak Indah : "Mamah lagi ketoilet.."


"Aaaakhhhh.. aaaakhhhhhhhhhh... aaaakkhhhhhhhhhh.. enaaakkkkkk... aaakhhhhhh"


Icha : "Ehh.. itu kayak suara mamah? Emang lagi dimana sih kak?"

Mbak Indah : "Kita lagi makan bakso.. itu tadi ada orang teriak enak banget baksonya"

"Aaaakhhhhh... enaakkkkk.. aaakhhhhh enaaaaakkkkk....aakhhhh aakhhhh"

Icha : "Bakso mana kak.. aku nyusul yahh, enak banget kayaknya"

Mbak Indah : "Gak usah... bentar lagi kita pulang kok.. udah ya.. kita mau bayar dulu.. byee"



Mbak Indah : "Ihhh.. orang lagi nelfon, kamu berenti dulu kek.. hampir aja ketahuan.." Mbak Indah mencubit puting ku.

Aku : "Aduhhh.. kan teriak bukan aku mbak.. hehe"




Tak lama Tangan ibu mulai merah dildo yang tertancap di lubang anusnya.. dan menggerakkannya sendiri keluar masuk.


Sesaat aku merasakan lagi.. Penisku terasa di hisap dari lubang vagina Ibu kost.


"Aaakhhhhh... aaakhhhhh... aakhhhhhh eeekhhhh.... eeekkhhhhh... aaaaaarrrrkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhh...." Ibu orgame yang di susul klimaks ku juga di dalam vaginanya.. seakan dia tidak peduli aku menyembur kan mani ku ke dalam vaginanya.. mbak Indah hanya tersenyum melihat mani ku keluar dari lubang vagina ibu.

Lalu mbak Indah langsung melahap penisku yang berlumuran mani dan lendir hangat ibu dengan mulutnya.


"Aahhh.. geli mbak" Ucapku.


Terlihat ibu yang kelelahan memejamkan mata, dengan dildo yang masih menancap dalam di lubang anusnya. Dan Klitoris terlihat masih kencang mencuat di atas bibir vaginanya.




Tak terasa waktu sudah hampir jam 4 sore.


Mbak Indah : "Mas den.. aku kayaknya mau pulang duluan deh.. Soalnya bentar lagi Daycare tutup"

Aku : "Lah terus ini ibu gimana?"

Mbak Indah : "Udah kamu aja yang urus.." Sambil pergi ke kamar mandi.


Selesai dari kamar mandi.. Mbak Indah sambil bertelanjang melihat ibu kembali berada di atas ku naik turun dengan panisku yang menancap di vaginanya.


Ibu Kost : "Aaakhhhh aaakhhhh... Indahhh kamu dah mau pulang? aakhhh"

Mbak Indah : "Iya mah.. mamak gimana? mau pulang jam berapa nanti?" Sambil memakai bajunya.

Ibu Kost : "Gak tau nii.. aaakhhhh.. masih enak soalnyaa... aaakhhhhh.. aakhhhh... aakhhh.. memek mamah masih gatel.. aakhhh.. gak ilang-ilangg... aaakhhhh... aahhh.. paling nanti kalo gatelnya udah ilang.... aakhhhhh... aahhhh.. baru mamah pulang.. aaakhhhhhh... aakhhh" Di keluarkan penisku dari vaginanya dan di pindah ke lubang anusnya.. "Aakhhhhh.."


Setelah rapi mbak indah langsung pergi meninggalkan kita berdua.


Mbak Indah : "Ohh ya udah aku duluan yahh.. Wassalamualaikum"

Ibu Kost : " Waalaikumsalam.."




Aku : "Ibu.. iini mau sampe kapan ibu begini terus.."

Ibu kost : "Sampe pagi sayang.. aaakhhh... aakhhhhh memek aku masih gatel.. aahhh"

Aku : "Lagian ibu ngapain tapi balsemnya di pake lagi?"

Ibu Kost : "Enak sayangg.. aakhhhh.. ada sensasi geli gatel gitu.. aakhhhh ... kayak berasa di masukin cacing yang banyak gitu sayang.. aakhhh enak pokoknya.. aakhhhh... aahhhh"

Aku : "Ibu.. aku keluar lagi nih.."

Ibu kost : "Bentar sayang.. di pindah dulu.. Keluarin di memek ibu sayang.. aakhhh ibu gak peduli lagi.. aakhhkkhh" Sambil memindahkan penisku lagi dari lubang anus ke vaginanya.


Dan tak lama kemudian.. "Aakhhhh aku keluar bu.." Ku siramkan semua mani ku lagi di lubang vaginanya


Ibu Kost : "kamu pinter banget sih.. kamu mau gak nikah sama ibu? biar kita bisa tiap hari kayak gini.. Akhhh pejuh mu anget banget sayang.." Sambil memeluk ku erat.


Aku hanya diam kelelahan tak mau menjawabnya. "Ini kenapa ibu kost dan anaknya mau anak dari ku?" Batinku.


Aku : "Ibu kita udahan yukk.. aku dah capek banget ini"

Ibu Kost : "Ihhh tar dulu.. masih gatel ni.."

Aku : "Lagian bentar lagi Dini pulang.. kalo dia nyariin gimana?"

Ibu Kost : "Iya sihh.. hmmm.. ya udah deh.. kita bersih-bersih aja yuk di kamar mandi"

Aku : "Yukk.."


Setelah membersihkan diri ternyata ada panggilan masuk di handphone ibu kost.

Telfon Dini : "Haloo Assalamualaikum... mamah dimana?"

Telfon Ibu Kost : "Waalaiikumsalam.. mamah lagi di luar sayang.. kamu dimana?"

Telfon Dini : "Di depan pintu rumah mahh.."

Telfon Ibu Kost : "Ohh.. 30 menit lagi mamah baru sampe rumah.. kamu ke rumah mbah Indah dulu aja yah"

Telfon Dini : "Ohh ya udah.. ku tunggu di rumah Kak indah ya.. Wassalamualaikum"

Telfon Ibu Kost : "Waalaikumsalam"




Ibu Kost : "Udah yuk buruan.. Dini beneran udah nungguin" Sambil memakai bajunya dan Dildo milik mbak Indah di selipkan lagi ke lubang anusnya di dalam CD, dibalik Baju muslimahnya.

Aku : "Ihhh itu dildonya ibu pake di dalem?"

Ibu Kost : "Biarin aja.. enak kok hihi"


Ibu yang memakai Dildo di balik bajunya mulai berjalan tak beraturan sambil terkadang mendesah kecil.. Sampai duduk miring di G*car.. dan saat kami berdua turun di depan rumah membuka gerbang ibu tetap terus mendesah.

Telfon Ibu Kost : "Halo.. Assalamualaikum.. Kamu dimana sayang?"

Telfon Dini : "Waalaikumsalam.. Aku di tangga mah" Dengan muka kesal Dini terlihat turun dari tangga memergoki aku dan mamahnya dari luar.
















Bersambung..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd