Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

Aku tak habis pikir, apa yang akan terjadi kalau Dini mengetahui ini semua..? Aku yang bingung dengan nasib Dini hanya termenung sampai tidur malam itu.










Jogging




Besoknya Hari jumat, aku berangkat pagi sekali untuk menghindari ibu kost.. Sekitar pukul 2 siang sebenarnya aku sudah pulang namun aku masih memikirkan alasan untuk tidak bertemu Dini seminggu. Dan hari ini terakhir Dini bekerja..

Saat sore tiba.. aku mempersiapkan beberapa kaos dan pakaian lain untuk tinggal di tempat icha.. sampai aku mau berangkat tiba-tiba..


WA Icha : "Den.. batal den.. suami gw pulang"

WA Aku : "Yah.. terus gimana?"

WA Icha : "Nanti gw kabarin lagi deh.."

WA Aku : "Oke cha.."


Antara senang dan kecewa.. "Entahlah.." Batinkku.


Saat malampun tiba.

WA Dini : "Sayang.. lagi apa?"

WA Aku : "Gak ada.. lagi rebahan aja"

WA Dini : "Besok jogging gak ?"

WA Aku : "Iya kayaknya.. kamu mau ikut?"


Sekarang memang jadi kebiasanku lari pagi di hari sabtu dan minggu. Karena aku harus jaga stamina.


WA Dini : "Iyah.."

WA Aku : "Ya udah.. besok jam 6 yah.."

WA Dini : "Okayy"

WA Aku : "Oke.. ya udah kamu tidur ya.. biar gak kesiangan.."

WA Dini : "Siap boss.."


Keesokan harinya.. aku terbangun sekitar jam 6.. tak mau membuat Dini menunggu akupun langsung bersiap dengan celana bola, kaos putih dan sepatu olahragaku.
Baru sampai teras Dini sudah duduk-duduk dengan jilbab melingkar di lehernya, kaos putih pendek dengan manset tangan warna hitam, legging panjang ketat warna hitam dan sepatu olahraga warna putih. terlihat lekukan pantatnya kecil namun berisi di bagian belakang.


Aku : "Kamu dah siap?"

Dini : "Udah.. eh bentar.. sini foto dulu"


Dini Mengajakku We-fie.


Aku : "Udah?"

Dini : "Udah, yukk..

Aku : "Yuk."

Dini : "Maaahhh.. aku jogging dulu yah" Sambil berteriak dari gerbang depan.


Kami pun berjogging menuju taman.. tak seperti biasanya aku mengambil rute melewati rumah Icha. Aku mencoba mengintip dari depan gerbang. Memang terlihat ada mobil putih besar di dalam. "Mungkin itu mobil suaminya" Batinku.


Dini : "Kakak emang kalo jogging lewat sini?"

Aku : "Iya sih kadang.."

DIni : "Itu kan rumah kak Icha.."

Aku : "Ohh itu rumah mbak Icha.. kakak baru tau.. gede juga rumahnya ya." Aku pura-pura tak tau.

Dini : "Mampir yuk bentar.."

Aku : "Ngapain.. enggak ah.."

Dini : "Hayuk bentar.. aku haus kak.." Sambil menarik tanganku.



Dini : "Assalamualaikum.. Kaakkk." Dini sambil memencet bel di gerbang.


Tak lama terlihat Icha membuka gerbang.. Terlihat Icha menggunakan Hijab besar dan baju rok terusan sampai kaki.


Icha : "Ehh Din... ngapain pagi-pagi? kok sama mas Deny?"

Dini : "Ini kak.. kita lagi jogging.. kak Deny haus katanya.. mau mampir rumah kak Indah."

Icha : "Ohhh gitu.. masuk deh." Sambil melirik ku tajam.


"Kenapa jadi aku yang haus?" Batinku.


Kami pun masuk kedalam.. Dini yang langsung berlari ke dapur untuk mengambil air, dan meninggalkan aku dengan Icha.


Icha : "Ngapain kamu jogging sama Dini?" Suara Icha pelan sambil menyubit perut ku.

Aku : "Dia yang pengen ikut"

Icha : "Awas aja ya kalo kamu ada apa-apa sama Dini."

Aku : "Emang apaan.."


Dini kembali dari dapur membawa air putih untuk ku.


Dini : "Ini yang.. eh maksudnya kak.." Memberikan gelas padaku.


Icha langsung memelototi ku.


Aku : "Makasih.."

Dini : "Udah yuk kak, lari lagi"

Aku : "Yuk.." Gelas ku taruh di meja tamu.

Dini : "Kak Icha ayuk jogging.. Ikut gak?"

Icha : "Gak ah.. males.."

Dini : "Kak Icha mah males mulu'.. pantes pantatnya gendut gitu.. haha"

Icha : "Biarin.. pantat gendut gini juga ada yang suka.." Sambil melirik ku.

Dini : "Hahaa.. iya dehhh.. ya udah kita jalan dulu ya kak.. Assalamualaikum"

Icha : "Waalaikumsalam.."


Sesaat keluar dari gerbang kami lanjut berlari.. menuju taman dekat kompleks. Sampai Taman terlihat cukup banyak orang berlari.


Dini : "Kak.. aku duduk sini dulu yah.. capek." Di kursi panjang ujung taman kompleks.

Aku : "Ya udah kakak muter taman dulu yah"


Selang 5 putaran mengelilingi taman aku duduk di kursi panjang di bawah pohon rindang sebelah Dini.


Dini : "Kamu kuat banget staminanya kak.."

Aku : "Iya dong.. haahh..hahhh.." Terengah-engah.

Dini : "Kayaknya kalo main batminton kemarin kakak cepet capek"

Aku : "Ya beda lahh.. kalo batminton kan sambil lompat-lompat.. apa lagi sambil liat kamu lompat-lompat.. hahaha"

Dini : "Ihh apaan sih kak.. gaje banget"

Aku : "Kamu mau jajan? tu ada kang cilok."

Dini : "Emang bawa duit?"

Aku : "Bawa nih 10 ribu" Sambil merogoh uang di saku ku.

Dini : "Ya udah mau'"

Aku : "Nih uangnya."


Tak lama Dini kembali dengan 1 bungkus plastik cilok.


Aku : "Kok belinya cuma 1? Punyaku mana?"

Dini : "Ini aja berengan sayang.."

Aku : "Ohh.."



Aku : "Btw kamu senin dah masuk sekolah kan?" Sambil ngunyah cilok.

Dini : "Iyahh.."

Aku : "Online apa Offline?"

Dini : "Offline kak.. setelahnya belom tau sih kak.. tapi kayaknya nanti di bagi lagi jadwalnya"

Aku : "Ohh gitu.."

Dini : "Emang kenapa yang?"

Aku : "Gapapa, cuma pengen tau aja.."

Dini : "Ohhh.."


Kami berdua hanya duduk-duduk di taman sekitar 20 menitan. Sambil menyantap cilok.


Dini : "Kak.." Sambil merangkul tanganku.

AKu : "Apa..?"

Dini : "Kenapa sih.. kita harus backstreet gini..?"

Aku : "Hmm.. kenapa ya.. kita kan tinggal satu rumah.. kakak takut kakakmu sama ibu gak setuju.."

Dini : "Iya sih.. aku juga takut sebenernya kalo mamah marah"

AKu : "Nah itu kamu tau'"

Dini : "Hmmm.. kita emang baru jadian satu minggu sih.. tapi sebenernya aku udah suka kakak dari lama loh"

AKu : "Dari kapan emang..?"

Dini : "Dari kapan ya.. kayaknya dari kamu nolongin mamah pas jatoh deh"

Aku : "Ohhhh.. lama banget itu udah" Jawabku santai.

Dini : "Waktu itu kan kakak cuma pake sarung.. parah si itu.. sampe aku gak bisa tidur ngebayangin badan kakak"

Aku : "Emang kamu ngebayangin apa?"

Dini : "Ehh.. gak ada kak.. cuma kaget aja" Terdengar panik.

Aku : "Ohhhh.. emang kamu gak pernah liat cowok telanjang dada?"

Dini : "Pernah sih kak, cowok bugil juga pernah.."

Aku : "Ehhh.. kamu pernah liat orang bugil dimana? Wah kacau nih.."

Dini : "Hahaa.. enggak langsung lah kak.. cuma di video aja.."

Aku : "Video apa?"

Dini : "Ya video itu.."

Aku : "Hehh.. sejak kapan kamu nonton begituan..?"

Dini : "Dari kelas 1 SMA kayaknya.. itupun di kasih temen"

Aku : "Bahaya juga kamu ni.. udah ah.. jangan nonton begituan lagi.. gak baik buat kamu tauk" Sambil ku cubit hidungnya.

Dini : "Aduhh duh.. sakit"

Aku : "Haha.."



Dini : "Kak.." Dini makin mendekap lenganku.

Aku : "Apa?" Terasa payudara Dini yang tertutup kaos dan BH menempel di lenganku.

Dini : "Sebenernya kakak suka gak sih sama aku.. apa cuma terpaksa aja?"

Aku : "Kok kamu nanya gitu?"

Dini : "Ya aku pengen tau aja.. kayaknya kakak sering cuek aja gitu sama aku"

Aku : "Hmmm... kok gitu ngomongnnya.. kapan emang kakak nyuekin kamu? gak pernah ah.."

Dini : "Aku punya perasaan aneh aja semenjak kakak jalan sama mamah kemarin.."


Aku pun diam menatap matanya.


AKu : "Kenapa kamu bahas itu lagi? kamu masih gak percaya sama kakak?"

Dini : "Bukan gak percaya.. cuman.. aku takut kakak jadi pengaruh buat mamah.. soalnya kadang mamah aneh tingkahnya."

Aku : "Aneh gimana?"

Dini : "Mamah udah gak kayak dulu.. Mamah tu sekarang sering keluar rumah, sering pake baju seksi gitu di rumah, terus sekarang tu mamah jadi sering di kamar sendiri siang-siang.. terus kedengeran suara aneh gitu dari kamarnya.. pas keluar udah pake handuk keringetan langsung ke kamar mandi.. emang mamah ngapain sih kak? Aku takut"

Aku : "Ya kakak juga gak tau.. emang kamu dah nanya ke mamah langsung?"

Dini : "Aku gak berani kak.."

Aku : "Susah juga yah.."

Dini : "Tapi ini bukan karena kakak kan?"

Aku : "Ya bukan dong.. kakak kan udah bilang gak tau.. kamu masih aja gak percaya sama kakak."

Dini : "Hmmm.. aku masih takut kakak ada apa-apa sama mamah"

Aku : "Kamu perlu bukti?"

Dini : "Bukti apa?"


Di ujung taman, terlihat orang lalu lalang berjogging tanpa basa-basi ku kecup pipinya.


Dini : "Ehhh.."

Aku : "Sekarang kamu percaya kan? kalo kakak cuma buat kamu?"


Dini yang masih kaget hanya duduk diam bersandar menatapku.. Seakan tak percaya apa yang telah ku lakukan.


Dini : "Kok.. kakak gitu sih?"

Aku : "Kenapa? gak boleh?"


Dini hanya tersenyum sambil tertunduk malu.


Dini : "Ya, gak gitu dongg."

Aku : "Emang gimana harusnya?"

Dini : "Ya ijin dulu kek, apa kek, main serobot aja.."

Aku : "Haha.. emang mau ngapain pake ijin segala.."

Dini : "Kalo keliatan orang lain gimana?"

Aku : "Biarin aja.. haha.. udah mau jam 8 nih.. pulang yuk.. udah panas banget"

Dini : "Tar dulu ahh.. aku masih mau disini" Sambil memeluk lenganku lagi sambil senyam-senyum.

Aku : "Kakak udah gerah ni.."

Dini : "Hmmm.. Ya udah deh.."


Kamipun hanya berjalan kaki pulang menuju rumah. Sampai depan rumah kami berpisah..


Dini : "Kakak mau ngapain abis ini?"

Aku : "Gak tau.. kakak cape banget.. mau tidur dulu kayaknya.."

Dini : "Ohh ya udah.. byee.."

Aku : "Dahh" Sambil menaiki tangga.


Sampai malam tiba aku chat Dini lagi. Aku mengajaknya untuk jogging lagi besok minggu.. namun karena Seninnya Dini sudah masuk sekolah lagi, Dinipun tak mau ikut karena takut kelelahan.




Senin pagi seperti biasa aku terbangun jam 8an, saat ku buka handphone belum ada hasil dari checkup ku. "Mungkin bukan hari ini" Batinku. Aku tau hari ini Dini berangkat sekolah.. aku yakin ibu sudah mempersiapkan sesuatu.. Dan benar saja saat aku keluar kamar lagi-lagi jantungku hampir copot melihat Ibu kost sedang menyapu mengenakan lingerie open jaring full body dengan lubang di payudaranya dan lubang di selangkangannya yang dulu pernah di pakainya di hotel. Terlihat puting coklat menggantung dan vagina tanpa bulu. Ibu yang memakai kacamata dan rambut di ikat ekor kuda terlihat wajahnya cantik putih.


Aku yang masih tadinya terdiam di depan pintu langsung melepas sarungku dan dengan penisku yang mengeras.. langsung ku hampiri ibu kost. Dan kupeluk dari belakang dan penisku bergesek dengan vagina di belahan pahanya.



Aku : "Hmmm.. Ibu wangi banget"

Ibu Kost : "Ihh.. belom apa-apa udah di tempel aja.."

Aku : "Lagian ibu nyapu pake baju begini"

Dini : "Mandi dulu sana gih.."

Aku : : "Enggak ah.."


Tanpa basa-basi lagi aku gesekkan perlahan penisku di bibir vaginanya dan aku masuk perlahan ke vaginanya yang masih rapat.

"Aaaakhhhh.." Desahnya pelan saat penisku meraih rahimnya.

"Bu, ini anusnya kok basah ada lotionnya?" Tanya ku sambil ku elus perlahan lubang anusnya.

"Aaakhhh.. tadi pagi gatel jadi aku mainin dulu. "

Dan perlahan ku gerakkan pinggulku maju mundur, dengan posisi ibu kost yang menungging berpegangan gagang sapu.

"Aaaaakkhhhhh.. ssshhhh.. aaahhhhh... shhhh.. aaakhhhhh... akkkkhhhh.. eenak aaakkhhh.. aakkkhhh... aaakkhhh.. hmmmpppp.. aakhhhh.. terus yang... aakhhhh.." Desah ibu.

4 menit kemudian ibu melepas vaginanya dari penis ku. "Sini sayang, kita pindah.." Ibu menarikku ke teras depan. "Sini duduk.." Menyuruhku duduk di kursi panjang teras mengangkang.

Perlahan Ibu kost berjongkok memegang paha ku sambil membelakangiku dan memasukkan penisku lubang anusnya. "Aaaarrrrkkkkkhhhhh.." Desahnya lagi. "Kayaknya anus ibu sudah longgar banget.. berasa gampang masuknya" Batinku. Sambil mengangkang dia menggerakkan badannya naik turun. "Aaaaaarrrrrrkkkk.... aaarrrkkkkkk.... aakhhhhh.. ini baru enak... aaakhhhhh.. aakhhh... aaahhhh... eeekkkk... aakhhhhh.... aaaakhhhhhh.... aahhhhh.. aaakhhhhhhh... aaakhhhhhhh....aakhhhhh.." Desahnya makin kuat.

Aku yang tak mau kalah, ku remas-remas payudaranya yang bergerak naik turun.

"Ibu, ini kita di sini gak takut ketahuan tetangga apa?" Tanyaku.

"Bodo amat.. aakhhh.. enakkk. aaakhhhh.. aarrrkkkkk.." Ucapnya.

"Ohhh.." Aku yang merasa tertantang langsung menariknya turun tangga ke bawah dekat gerbang.. aku menyurunya berpegangan pagar rumah depan di bawah terik matahari.

Lalu ku masukkan lagi penisku ke lubang anusnya yang longgar. "Aaarrrkhhh.." Desahnya.

Langsung ke genjot pantat ibu yang mungil dengan kencang.. "AAAAaaaaaaaaaaaaarrrrrkkkkkk.... aaarrrrrrrkkkkkk.... aarrrrkkk.. aarrkkkkk.. aaakkkhhhhh.. arrrkhhhh.. akkkhhhh.. aaarrkkkk" Suara desahanya makin kencang dan suara keras dari gerbang yang dipegang nya. Karena dia sadar suaranya agak keras.. Ibu langsung menutupi mulutnya. "AAaarrkkkmmmpp.. aarrkkkmmpp.. aahhkkkmmpppp... aaarrrhmmmm.. aakkhhhmmpp.. aaakkkkk.. aaaakhhhhhmmmppppp.. aaakrrrrmmpppp.. aakhhhhmmpppp" SUara ibu tertahan.

"Tadi katanya bodo amat?" Tanyaku.

"AArrrrkkkkkhhmmpppp...aaakhhhhhhhhhhhhhmmppppp.. aaakhhhhmmpppp.. aaakhhhhhmmmpp.. aaakhhhhhmppp.. aakhhhmmmppppp..." Ibu tak bisa menjawab.

Terus saja ku kenjot sampai 5 menit kemudian.. ku kocok klitorisnya kencang..

"AAaaakkkhhrrrrmmppp.. aaarrrkkkkk... eeekekhh.. aaarrrrrkkhhhmmmmmmm... aaakhhhhhhh...mmmppppp... aaakhhhh... eeekkk ...eeekekeke... aaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkahhh" Ibu Orgasme sambil melepas tangan yang menutupi mulutnya sambil ibu mengerang kencang. Aku yakin kalo ada orang lewat pasti mendengar suaranya.

Aku hanya terdiam melihatnya bersender di gerbang kelelahan..

Sesaat ibu terduduk di lantai, ku tarik rambutnya yang di ikat dan ku arahkan mulutnya ke penisku yang kotor dari anusnya tadi dan ku gerakkan kepalanya maju mundur, terlihat penisku keluar masuk mulutnya yang mungil. "Ini akibatnya kalo keluyuran pake baju seksi gitu" Ucapku. Tak lama ku lepaskan semua mani ku di mulutnya.

Aku yang sudah klimaks puas langsung meninggalkannya di gerbang terduduk dengan maniku di menetes dari mulut Ibu kost.



Setelah mandi dan membersihkan diri aku hanya rebahan di kasur. Aku yang tak peduli dengan ibu kost pun tertidur.. Sampai sore tiba aku mendapat Notif WA dari Dini, bahwa jadwal kelas Offlinenya hari Selasa dan Rabu. "Baguslah, Ibu tak akan berani mengganguku besok dan lusa" Batinku.








Keesokan harinya, masih seperti biasa ku check handphoneku belum juga ada hasil dari checkupku. "Lama juga ya.." Batinku.
Aku terbangun dan langsung mandi, dengan kaos putih dan celana bolaku aku hanya duduk-duduk di kursi teras depan.

WA Dini : "Kak.. hari ini gak kemana-mana kan?"

WA AKu : "Enggak kayaknya.."

WA Dini : "Ya udah nanti aku ke atas yah.."

WA Aku : "Ok"


Sekitar pukul 11 terlihat Dini naik keatas dengan seragam sekolah lengkap.


Dini : "Hayy.. ini kak aku bawa gorengan.."

Aku : "Ehh makasih.. ini kamu goreng sendiri?" Sambil makan.

Dini : "Iya dongg.. enak gak?"

Aku : "Enak.. kenapa bukan ibu?"

Dini : "Ya aku kan bisa.. aku udah biasa juga kok.. lagian mamah juga masih di kamar dari tadi"

Aku : "Ngapain?"

Dini : "Gak tau kak.. mamah jadi sering gitu sekarang.."


"Kecanduan parah ini kayaknya ibu kost.. apa gara-gara obat waktu itu ya?" Batinku.


Aku : "Ya udah biarin aja lah.." Sambil makan gorengan.

Dini : "Hmmm.. Btw kakak gak ngapa-ngapain?"

Aku : "Enggak ada, seminggu ini kayaknya gak ada jadwal.. emang kenapa?"

Dini : "Berarti kakak bakal sama mamah doang dong di rumah.."

Aku : "Hmmmm.. pasti curiga lagi nih"

Dini : "Ya iyalahhh.. kakak bakal bedua doang sama mamah kalo aku masuk sekolah.. gimana gak curiga coba."

Aku : "Kan.. pasti gini lagi deh.. emang bukti yang kemaren kurang"

Dini : "He'em.." Dini sambil tersenyum menatapku.


Langung ku pegang kedua pipinya.. Sambil tersenyum aku tempelkan bibirku ke bibir mungilnya, ku pertahankan sejenak. terlihat Dini sambil menutup mata.. betapa lembutnya bibir Dini..

Tak lama Dini melepaskan bibirku.. Sambil tersenyum.. "Makasih sayang.." Ucapnya. Aku yang masih penasaran, ku cium bibirnya lagi, lagi dan lagi.

Dini : "Hmmmpp.. kak udah dong.. nanti ketahuan mamah kan gawat" Sambil melepas tanganku.

Aku : "Hehe.. lagian kamu yang minta sih." Bisik ku.

Dini : "Tapi gak gitu juga.."

Aku : "Hahha.. iya deh.. maap"



Dini : "Kak.."

Aku : "Apa sayang..?"

Dini : "Kakak suka benerankan sama aku..?"

Aku : "Iya dong.. emang kenapa?"

Dini : "Pegang aku sini kak.." Dini meraih tanganku dan mengarahkannya ke Payudaranya yang tertutup BH, Baju sekolah dan Jilbab putihnya.

Aku : "Ehh.." Aku Terkejut dan terdiam.

Dini : "Hmmpppp.."



Aku : "Kenapa?"

Dini : "Kenapa apanya?"

Aku : "Kenapa sama kakak? kenapa sekarang?"

Dini : "Gak tau... aku sayang banget sama kakak."

Aku : "Kakak gak bisa."Sambil ku lepas genggamanku di payudara mungilnya.

Dini : "Tapi kenapa..?"

Aku : "Kakak gak mau kamu jadi kayak kak Indah.. kakak mau kamu jadi adik kakak yang baik, yang kakak sayang"

Dini : "Tapi aku mau.."

Aku : "Gak bisa.. lagian kan kamu udah kakak kasih kado kemarin.."

Dini : "Gak mau.. aku maunya kakak.."

Aku : "Kakak tetep gak bisa sayang.. Maafin kakak yah.." Aku sambil berdiri mencoba meninggalkannya.


Lalu tanganku di tahannya.


Dini : "Bentar.. kakak marah ya?"

Aku : "Bukan marah, tapi kakak sayang.."

Dini : "Ya udah aku tetep minta maaf.. Aku gak ngulangin lagi kak"

Aku : "Janji yah.."

Dini : "Iyah.. aku janji.."

Aku : "Nah gitu dong.."

Dini : "Tapi kakak bantuin aku yah..

Aku : "Bantuin apa?"

Dini : "Bantuin aku nyoba kado yang kakak kasih"

Aku : "Loh kok jadi kakak sih..?"

Dini : "Ya mau gimana kak.. aku gak tau cara makenya.. masa' mau tanya mamah.. kan gak mungkin"

Aku : "Hhhmmmmmmmm... iya deh.." Aku agak ragu mengiyakan.

Dini : "Oke kakak.. makasih"

Aku : "Eh tapi jangan sekarang.."

Dini : "Terus kapan..?"

Aku : "Terserah kamu deh.. kamu atur aja.. yang penting jangan sampe ketahuan ibu sama kakak kamu"

Dini : "Hmmmm... Oke deehhh.."



Dini : "Ya udah.. aku turun dulu yah.. Makasih sayang" Dini berjalan menuruni tangga.

Aku : "Okayy.. byee.."



Entah apa yang ku pikirkan.. semua terjadi begitu cepat.

"Kenapa aku menolaknya tadi? Kenapa aku mengiyakan permintaan Dini juga?.. ah entahlahh" Beberapa pertanyaan muncul di benakku.

Aku yang sudah pusing.. akhirnya kutinggal pergi ke kamar dan tidur.









Bersambung..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd