Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

Biar kagak bingung bisa baca chapter yang sebelumnya dulu.


-> BAB


















Perkenalan lagi, Namaku Deny berasal dari kota Y.. Tubuh ku biasa saja dengan kulit sawo matang dan tinggi 165cm.

Aku merupakan seorang pengangguran yang mencoba merantau di kota J. Namun sudah hampir 3 bulan aku merantau dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Niatku tak lain ialah hanya menemukan pekerjaan yang layak.. menabung untuk masa depan dan memiliki keluarga.

Namun semua itu berubah semenjak CD ku hilang.. sampai sekarang aku belum menemukannya. Entah diambil seseorang atau hilang terbang terbawa angin. Itu sebuah keberuntungan atau sebuah mala petaka, Akupun masih belum tau jawabannya.




















BAB 2



....... ku tak tau tertidur berapa lama.. Sampai saat aku membuka mata..



Aku merasa tubuhku bugar penuh tenaga, terasa begitu penuh bersemangat.. seperti aku bisa melakukan apapun. Jantungku berdebar kencang.. Aku merasakan gejolak dalam tubuhku..



Namun saat aku sadar ternyata tubuh ku sudah bertelanjang bulat sambil terlentang di kasur.. kedua kaki dan tanganku terikat di masing-masing ujung kasur dan terasa penisku berdiri tanpa halangan apapun.

Saat aku melihat sekitar.. Ternyata ada 3 orang sedang memandangku dan itu ternyata Ibu kost, Mbak Indah dan Icha.

terlihat Ibu Kost berkacamata dengan hijab hitam besarnya dengan baju terusan menutupi seluruh badannya, lalu Mbak Indah dengan hijab hitam besar dan cadar menutupi mukanya, dan yang terakhir Icha dengan pakaian yang masih sama seperti tadi.


"Ehh.. kok aku di iket sih.. kalian ngapain.." Tanyaku sambil memberontak.


Mereka hanya mengabaikanku. Tak lama kemudian mereka yang masih berpakaian hijab langsung menghampiriku.. Icha dari sebelah kiri, Indah dari sebelah kanan, dan Ibu kost dari atas kepalaku..

Ibu kost mulai melumat ganas bibirku.. sedangkan Indah dan Icha menjilati kedua puting ku.

Tanpa sepatah katapun keluar dari mulut mereka.. mereka hanya mencumbui tubuhku. Menjilati seluruh bagian tubuh ku.. dari jari tangan, perut, sampai jari kakiku.. mereka terus menjilati seluruh tubuhku.


Tapi..


Hanya satu yang tak mereka sentuh sama sekali.. yaitu Penisku yang masih mengeras. Bahkan buah zakarku pun tak mereka sentuh.


Sekitar 15 menit mereka mencumbui ku.. lalu mereka mulai berdiri di kasur mengelilingiku.. sesaat kemudian mereka mulai membuka resleting baju mereka dan menjatuhkan baju mereka di kasur.. Penisku langsung berkedut sesaat melihat 3 orang wanita bertelanjang memperlihatkan Vagina mereka di depan mukaku. Mereka hanya tertawa kecil melihat penisku berkedut dengan sendirinya.. dan tak lama dengan perlahan mereka mendekatkan muka mereka padaku, sambil membungkuk di kasur mereka mulai menjilati seluruh mukaku seperti anjing menjilati tuannya.

Dan tak lama kemudian mereka berhenti sejenak.. dan berpindah tempat bersamaan menjilati perut dan putingku. sampai turun terus minjilati paha sampai jari-jari kakiku.

Dan masih.. penisku belum di sentuh oleh mereka.

Kemudian mereka membuka jilbab, Terlihatlah Ibu Kost berkacamata, rambut Bob Medium dengan badan mungil putih bersih namun memiliki payudara paling besar diantara mereka bertiga, Mbak Indah yang tinggi semampai dengan payudara kencang dan puting mencuat keras serta klitorisnya yang bertindik, Dan yang terakhir Icha dengan rambut Bob Pendek sekuping, payudara yang keras mencuat dan terlihat paha dan Bokongnya yang montok menantang.



Penisku terus berkedut bergerak tak karuan. Namun mereka tetap saja tak menyentuhnya sama sekali.



Ibu yang sepertinya mulai tak tahan.. mendekatkan Vaginanya ke arah mukaku, memaksaku untuk menjilatinya "Jilatin memek aku sayang..". Akupun tanpa basa-basi mengeluarkan lidahku dan Langsung saja kujilati vagina ibu yang bersih tanpa bulu dan tercium wangi daun sirih.


"ahhhhh... enaakkk.. enak sayangg.. aahhhh... aahhhhh.. udah lama memek aku gak di jilat kamu kayak gini.. aahhhh.. sshhhhh.. hmmpppp.. enak sayang... aahhhh.. aahhhhhh" Terdengar Ibu yang terus mendesah seiring lidahku memainkan vaginanya. Sedangkan Icha dan Indah menjilati kedua puting ku sambil menggesekkan vaginanya di kedua pahaku. "Ssslurrpp.. aahhh.. sslurrrpp.. aakhhhh... aahhhh... aahhh..sshhhh.. aahhhh... hmpppp.. aakhhhhhhh..."


Selang beberapa lama, mereka pun bergantian.. sekarang aku menjilati Vagina Icha yang tembem tanpa bulu. Perlahan ku jilati klitorisnya yang keras dengan lidahku."AAAaakhhhhhh.. aakhhhhhhh.. aaahhh... sssshhhh... aakhhhhh... aaakhhhh.. ssshhhhh... enak den.. aakhhhh.. enakk... aakhhhhh.." Desahan Icha terdengar. Dan kemudian kuhisap kencang bibir vagina dan klitorisnya bersamaan.. "AAaaaaakkkkkhhhh... enaakk den.. teruss.. aaakkkhhhhh". Selang beberapa menit. "Aakhhhh.. aakhhhh.. aakhhh.. teruss.. terussss.. terussss.. aaakkhhhh.. aakkkkhhhhh... aaakhh.. eeekkkk. aakhhhhh... aaaaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Terdengar suara Icha mengerang tanda orgasme pertamanya hari itu.


Ibu Kost : "Ihh kok curang sih.. tadi aku aja gak sampe klimaks di jilatin" Muka Ibu kost terlihat cemberut.


Aku hanya tersenyum melihatnya.


Icha : "Maaf mah.. aku gak kuat.. deny jago banget ngejilatnya." Badan Icha mulai tersungkur di kasur sebelahku.


Indah : "Hi mas deny.. sekarang giliran aku yah.." Ucap Indah sambil mendekatkan vagina bertindiknya ke arah mukaku.

"Aahhh... enak mas deny.. aaahhh.. aahhhh.. ssshhhh.. aahhh.. jilatin itilku mas den.. aaahhhh.. aahhhhhh... aaaahhhhhhh... enaakk.. aaakhhhh...aaahhhh.. aahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aaahhhh.. hmmmppp.. ssshhh.. aahhhh.." Desah Mbak Indah sesaat aku mainkan lidahku di bibir vaginanya.


Aku yang dari tadi memainkan lidahku di ke tiga vagina mereka.. masih belum merasakan Penisku di sentuhnya.. Penisku masih mengacung keatas tanpa tersentuh sedikitpun.


AKu : "Ibu.. jilatin kontolku dong.." Aku sambil menggerakkan pinggul ku tak tahan.

Ibu Kost : "Hihihi.. enggak ah"

Aku : "Tapi gatel bu.."

Ibu Kost : "Memek ibu juga gatel sayang .. tapi sabar yaahh"









5 menit sudah berlalu.. saat lidah ku masih menjilati vagina Mbak Indah. Tiba-tiba Suara bel gerbang depan berbunyi..


"Hmmm.. kayaknya udah sampe" Ucap Ibu kost seperti menantikan sesuatu. Lalu Mbak Indah pun berhenti seketika sambil berdiri. Sesaat bel Berbunyi mereka langsung memakai Jilbab dan baju mereka lagi. Dan kemudian Ibu Kost dan Icha langsung keluar kamar menghampiri seseorang digerbang.


Selepas mereka pergi Mbak Indah yang masih di kamar bersamaku langsung menyalakan TV 40 inch yang ada di kamar ku.. Dan aku agak terkejut melihat TV ternyata menampilkan Kamar Icha. Sambil ku tonton terus.. tak lama kemudian terlihat Ibu Kost, Icha dan sosok yang aku sama sekali tak mau melihatnya dalam keadaan seperti ini..



... yaitu Dini.




Terlihat Dini dengan baju jilbab lebar warna hitam dan baju terusan pink sampai kaki.




Dini : "Mamah ngapain manggil aku ke rumah kak Icha..?" Terdengar suara mereka dari TV.

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. mamah cuma mau minta tolong"

Dini : "Minta tolong apa mah?"


Sesaat kemudian.. terlihat Icha mengambil 1 set baju dari lemarinya.


Ibu Kost : "Kamu pake ini ya sayang.." Memberi pakaian ke Dini.

Dini : "Baju apaan ini mah..?"

Ibu Kost : "Udah di pake ajah.. mamah cuma pengen liat.."

Dini : "Hmmm.. ok mah"


Lalu Dini masuk kamar mandi yang berada di kamar Icha.. beberapa menit kemudian Dini keluar dari kamar mandi.


Dini : "Ihhh ini baju apaan sih mah.. kok gini? "

Ibu Kost : "Ihh bagus sayang.. Coba BHnya juga di lepas sayang"

DIni : "Ihhh enggak ah, malu mah.."

Ibu Kost : "Gapapa.. kan cuma ada mamah sama kak Icha"


Dini pun menuruti mamahnya.


Dan Terlihat Dini dari TV dengan Rambut Bob Medium, kaos tipis warna putih, rok mini bahan denim model ruffle serta stocking jaring warna hitam sampai atas lutut.


Penisku yang melihat Dini dari TV.. makin menggelinjang tak karuan.


"Mbak Indah.. itu Dini ngapain ke sini?" tanyaku pada mbak Indah.


Mbak Indah hanya tersenyum tanpa menjawab.


Sesaat kemudian.. ibu menyingkap rok demin Dini. Terlihat CD warna putih bercorak bunga di balik rok mininya.


Dini : "Ihhh.. mamah ngapain sih.."

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. mamah cuma pengen liat.. kamu udah ada jembutnya belom sih?"

Dini : "Ihh.. mamah ngapain sih nanya-nanya begituan.."

Ibu Kost : "Enggak sayang.. mamah cuma pengen tau ajaa.. anak mamah yang katanya udah 18 tahun ini udah ada jembutnya belum?"

Dini : "Udah dong mah"

Ibu Kost : "Coba mamah liat"

Dini : "Enggak aahh.. malu maahhh.." Sambil memegang rok mininya.

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. cuma liat doang kok"


Dini pun dengan muka yang cemberut terpaksa membuka roknya dan sedikit menyingkap CD putih yang dikenakannya.


Ibu Kost : "Ihh jembut kamu tebel banget sayang.."

Dini : "Ihh mamah.. emang kenapa..?"

Ibu Kost : "Emang kamu gak gatel apa jembut tebel kayak gitu?"

Dini : "Enggak.. biasa aja"

Ibu Kost : "Cuman lebih bagus kalo di cukur sayang.."

Dini : "Enggak ah mahh.."

Ibu Kost : "Kan biar bersih juga, nanti ada kutunya loh kalo gak di cukur."

Dini : "Tapi aku takut lecet mah.."

Ibu Kost : "Ya udah.. sini mamah cukurin yah.."

Dini : "Ihh jangan.."

Ibu Kost : "Udah nurut aja.. aman kok sayang.."

Dini : "Aku takut mahh.. nanti lecet"

Ibu Kost : "Enggak sayang.. ini mamah pake busa cukur kok.." Sambil memegang alat cukur dan foam cukur milik Icha.


Dini yang masih menolak langsung di tahan kaki dan tangannya oleh Icha.


Dini : "Ihh kakak ngapain sih.."

Icha : "Gapapa dek.. biar bersih aja.."

Dini : "Ihh apaan sih kak.. gak jelas banget."


Terlihat dari TV, Dini di kangkang oleh Icha dan CD warna putih yang di pakai Dini mulai dilepas oleh mamahnya. Terpampang Vagina dini dengan bulunya yang lebat di depan muka mamahnya.


Tak lama ibu kost langsung menyemprotkan foam cukur yang di pegangnya.. "Ihhh.. Dingin mah" Ucap Dini saat alat cukur menyentuh kulit nya. kemudian dengan perlahan ibu mencukur habis bulu kemaluan milik Dini.


Setelah di cukur.. terlihat vagina Dini kecil putih bersih agak tembem. Aku yang menonton hanya terpaku melihatnya.


Ibu Kost : "Ihhh.. cantik banget sih memek anak mamah.. putih, bersih, mulus lagi" Sambil di colek pelan bibir vagina Dini.

Dini : "Ihh.. mamah ngapain sih.. geli mahh"

Ibu Kost : "Hihihi.."


Tak lama kemudian ibu mengambil sebuah kantong plastik.. dan mengeluarkan isi dari kantong plastik itu. Ternyata.. itu sebuah balsem, balsem yang dulu pernah dibalurkan di vagina dan lubang anus milik Ibu Kost.

Dini : "Itu apaan mah?"

Ibu Kost : "Bukan apa-apa sayang.. cuma pelembab doang.."


Sesaat kemudian dia membalurkan balsem secara perlahan di seluruh permukaan vagina Dini.


Dini : "Ihh maahh.. gelii.. kok di balurin ke situ sih mahh.. geli maahh"

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. cuma biar memek kamu gak kering.. biar tambah cantik"

Dini : "Tapi geli mahh.."

Ibu Kost : "Di tahan ya sayang.. cuma dikit kok"

Dini : "Hmmmppp.." Sambil terus memberontak menahan geli ketika mamahnya mengusap bibir vagina Dini dengan jari.

Ibu Kost : "Nah sekarang kan jadi makin cantik memek anak mamah.. hihi"

Dini : "Mamah mau ngapain sih sebenernya?"

Ibu Kost : "Gak ada apa-apa sayang.. hihi"

Dini : "Gak ada apa-apa kok sampe memek aku di giniin?"

Ibu Kost : "Gak ada apa-apa sayang.. yang penting kamu nurut sama mamah.. nah sekarang kamu minum jamu dulu yah"

Dini : "Jamu apaan mah?"

Ibu Kost : "Jamu kesehatan dongg.. biar kamu tambah kuat.. hihi"

Dini : "Gak mau ah mahh.. pait"

Ibu Kost: "Gapapa sayang.. cuma dikit kok paitnya, sekarang buka mulutmu sedikit sayang.." Ibu menahan paksa mulut Dini agar terbuka. Sambil memaksanya meminum jamu.

Dini : "Hueekkk.. ihhh mamah.. pait banget"

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. sekarang buka lagi mulutnya"

Dini : "Ihh apa lagi maahh"


Ibu kost sambil menahan paksa lagi mulut Dini dan meneteskan serum yang dulu juga pernah di minumnya.


Dini : "ehmm.. Itu apa lagi mah.. kok aku di kasih obat tetes"

Ibu kost : "Bukan apa-apa sayang.. cuma obat penambah semangat aja.. hihi" Ibu tertawa kecil.


Sesaat kemudian Icha menarik tangan Dini kebelakang punggung nya.. dan langsung mengikat kedua tangan Dini dengan tali.


Dini : "Ihh kakak ngapain.. kok aku di iket.. ini ada apa sih mah.. kok aku di giniin'

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. kamu nurut aja yah"


Ibu kost dan Icha kemudian keluar kamar meninggalkan Dini di kasur yang tangannya terikat di belakang dengan baju seksinya tanpa CD. Kemudian Ibu mengunci kamar Icha dari luar.

Sesaat Ibu kost dan Icha keluar kamar.. mereka langsung masuk ke kamar ku, sambil duduk di pinggir kasur.. kami pun melihat Dini dikamar Icha dari TV.

Tak lama mulai terdengar suara Dini..


Dini : "Maaahhhhh... mamah dimana.. maaahhhhhh... kaaakkkkk... kak ichaaaaa.. kakkkk.. kok aku diiket gini sih..?"


Ibu Kost, Mbak Indah dan Icha hanya tertawa kecil di kamarku. Tak lama kemudian Icha mengeluarkan remote TV milik TV kamar nya. Dan dari kamar ku, Icha menyalakan TV di kamar nya.


Dini : "Mahhh.. ini kok TV kak Icha nyala sendiri.. maahhhh"


Aku yang juga ikut menonton terkejut saat melihat TV yang menyala di kamar Icha menampilkan diriku yang sedang melakukan kegiatan di rumah. Terlihat saat aku sedang mencuci piring, saat aku sedang duduk-duduk di teras, saat aku berjalan di lorong, bahkan saat aku keluar membuka gerbang rumah.


Aku : "Loh kok ada aku di video?" Tanyaku pada mereka. Dan mereka hanya diam mengabaikanku.


Dini juga terlihat kaget melihat TV di kamar Icha menampilkan diri ku. "Maaahhh... ini apaan kok ada video kak deny?" Terdengar Dini berteriak.

Tak lama kemudian, video mulai menampilkan jendela kamarku.. merekam masuk ke dalam kamar ku dari jendela. "Ikkkhhhh.. kok" Dini terkejut bukan kepalang sesaat video menampilkan penisku yang berdiri tegak saat aku masih tertidur.


Dini : "Maaahhh... ini apaan.. maahh aku takutt.. maahh" Teriak Dini sambil tertunduk dan melirik TV yang mempertontonkan penisku.







Video masih berlanjut.. Sesaat kemudian menampilkan diriku yang telanjang bulat sedang keluar kamar di pagi hari menuju kamar mandi. "Ihh.. kak deny kok keluar kamar telanjang gitu sih.." Ucap Dini.

Aku : "Kalian dapet dari mana rekaman itu..?" Tanyaku keheranan.

Icha : "Sssshhhhhhtttt.. diem!" Icha membentak ku.








Video pun berlanjut lagi..

Kali ini terlihat sebuah video portrait. Terlihat Di video sedang merekam di lorong kamar atas.. Seseorang berjalan menuju kamarku dan kemudian terlihat pintu kamarku terbuka.

Dini pun kembali terkejut sesaat melihat aku sedang bertelanjang bulat dengan penisku yang mengacung merebahkan diri di kasur.. tak lama kemudian aku memegang handphone.. merekam dari depan mukaku menghadap penisku. Lalu terdengar suara Dini terkejut dari TV "Maaaah.. kok ada mamah sih.. mamah mau ngapain? mamah ngapain di kamar kak deny???" Dini yang lagi-lagi terkejut melihat mamahnya berada di kamar deny yang sedang bertelanjang bulat. Kemudian di video Ibu terlihat naik ke kasur dengan pakaian hijabnya.. dan kemudian Ibu Kost menyingkap rok panjangnya dan langsung berjongkok di atas penisku. "Ihhh mamah mau ngapain?" Terdengar suara Dini.

Terlihat sangat jelas vagina ibukost yang bersih agak kecoklatan dengan CD lingerie bolong tengah menghampiri penisku.

Sesaat kemudian ibu memegang penisku dan dengan perlahan mengarahkan Penisku ke bibir vagina Ibu kost.


"Bukannya ini video saat ibu kost minta di rekam waktu itu" Gumamku.


Dini : "Ikkhhh.. mamah ngapain.. maahhh.. maaahhh.. mamah"


Sesaat kemudian terlihat penisku masuk perlahan di liang senggama mamahnya. "Maahhh.. mamaahhh.." Suara Dini pelan. Dini terlihat murung tak tau harus berbuat apa.


"Aaakhhh.. aaakhhh... aakhhhhh... aakhhhh.. enak sayang.. aakhhh.. aakhhhhh.. aakhhh.." Terdengar desahan ibu kost dari video yang di tonton Dini sedang naik turun di atas penisku.


Dini : "Ikkkkhhhh mamah kok gitu sih.." Dini benar-benar terlihat sedih.. tubuhnya gusar, matanya sedu, kepalanya menunduk.. benar-benar tak tau harus berbuat apa.


Lama-lama badannya terlihat gemetar.. terlihat ingin marah, ingin memberontak.. namun badannya yang terikat hanya diam sambil menunduk.


Lalu terdengar lagi. "Maahhh.. mamah kok tega sih.. maahhh.. mamah kok tega sih biarin aku nonton mamah kayak gini.." Terlihat Dini mulai tak bisa mengexpresikan diri.. Tubuhnya yang agak gemetar, mukanya yang takut namun seperti mau marah tapi matanya tak bisa menolak untuk terus menonton video mamahnya naik turun di penisku.






Dini seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

Ibu Hanah.. sosok ibu yang dulu melahirkannya kedunia, sosok ibu yang dia hormati dan dia sayang.. kini benar-benar berubah. Mungkin di saat itu di benak Dini hanya satu.. "Siapa penyebab semua ini? siapa yang merubah ibunya jadi seperti ini?". Dini termenung sejenak.





Dan sesaat kemudian Dini yang masih gemetar dengan mukanya yang terlihat marah.. terus menapat mamahnya di video.

Lalu terlihat di video mamahnya gemetar hebat dan mengerang "Aaarkkkkk.. aaaakkkhhhh... eekkkkkk.. eeekkk... Aaaaaarrrrkhhhhhhhhhhhhhhhhh...". Dini pun hanya terdiam dengan mata yang tajam menatap mamahnya yang sedang orgasme.

Sesaat kemudian, terlihat Kaki Dini agak risih sambil terduduk di atas kasur.






Tanpa memperdulikan Dini, Video terus berlanjut..


Dimana saat ini video memperlihatkan Kamar Icha.. dan kemudian terlihat Icha dengan dasternya masuk kamar sambil menarik diriku yang bertelanjang bulat.


Dini : "Kak icha? Kok ada kak deny lagi sih." Suara Dini benar-benar kesal.


Tak lama Icha langsung membuka daster dan CD yang di pakainya. "Tskk.." Suara dini sambel cemberut melihat Aku dan Icha bertelanjang bulat. Tak lama kemudian Icha duduk sambil mengangkang di pinggir kasur yang sedang Dini duduki dan kemudian terlihat aku berjongkok menghampiri vagina Icha dan aku mulai menjilati Vagina icha di pinggir kasur.


Dini : "Ihhhh.. kak deny ngapain sih.. bikin kesel deh"


"Ssshhh... aahhh.. hmmpppp.. ssshhhh.. aaahhhh.. ssshhhhh.. aahhhh.. aaahhh.. aahhhh.. ssshhh" Terdengar suara Icha mendesah di Video.




Dan samar-samar aku agak ragu mendengar sesuatu. "Sssshhhhh.. aahhh.. hmmmppp.. " Ternyata terdengar suara Dini ikut mendesah tipis sambil menonton vagina kakak nya di jilati.

Dan tak lama Kemudian terlihat aku memasukkan jari ku ke lubang vagina Icha.. Terdengar suara Icha mengerang sesaat jariku masuk dilubang vaginanya. "Aaakkkkhhh.. den"


Dini : "Ikhhh.." Terlihat Dini mulai melipat kakinya dengan muka yang terlihat sedu.


Kemudian sambil kujilatin klitoris Icha.. jariku pun keluar masuk di vagina Icha. Dini yang menyaksikannya mulai menggesekkan kedua pahanya.


Dini : "Hmmmmppp.. ikkhh.. sshhhh" Dini mulai merasakan gatel di selangkangannya.


"Aaaakkkhhhh.. aaakkkkhhh.. aaakkkkhhh.. enakk den.. aaakkkkkhhhh.. aakkkkhhhh.. sshhhhh.. aakkkkhhh" Terdengar suara Icha terus mengerang bersamaan dengan jari ku yang keluar masuk vaginanya.


Terlihat Dini hampir tak berkedip melihat kakaknya mendesah.. sembari terus menggesek kedua pahanya. "Sshhhh.. hmmmppp.. sssshh"

Sesaat kemudian, Ichapun mulai bergelinjang.. tubuhnya bergetar naik turun.. dan sesaat kemudiann "Aaaaakkhh.. eekk.. aaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhh" di video Icha mencapai orgasmenya.

Sedangkan Dini hanya terdiam sambil menggigit bibir bawahnya menyaksikan kakaknya orgasme.




Masih di kamar yang sama terlihat di video aku merebahkan diri di atas kasur.. lalu Icha dengan bokongnya yang montok terlihat merangkak menghampiri penisku.. sambil tersenyum Icha berjongkok di atas penisku.. dan dengan perlahan Icha turun menggesek-gesekkan penis ku di bibir vaginanya dan kemudian terlihat Icha memasukkan penisku ke vaginanya. "Aakkhhhhhh.. ssshhhh... hhmmmpppp.." Icha mulai mendesah sambil menggerakkan badannya naik turun.


Dini pun makin gelisah melihatnya.. dengan mata yang terlihat sedu.. Dini mencoba naik ke kasur dengan tangan terikat. Terlihat Dini mencari guling di kasur.. dan kemudian mencoba mendudukinya sambil menonton.


Aku benar-benar terkejut melihat Dini sejenak menirukan gerakan kakaknya.


Icha : "Aaakhhhh.. aakhhhh.. enak den.. aakhhhh.. akkkhhhh.. aakhhhh.. enakk.. aaakkhhhh.. aakhhh" Desahan Icha di video.

Dini : "EKhhhh.. ihhh.. hmmmpppp.." Suara Dini mendesah pelan sambil menggesekkan vaginanya maju mundur di guling.

Dini : "Ihhhh.. kok makin gatel sihh.." Dini makin merasakan gatel di selangkangannya.



Ibu Kost hanya tertawa melihat Dini seperti itu.



Tak lama Icha naik turun, Icha pun mulai kelelahan.. dan kemudian aku angkat bokong Icha sedikit.. dan dengan kencang aku menggerakkan pinggulku naik turun.. terlihat penisku keluar masuk vagina Icha.

"Aaakhhhh.. aakhhhh.. enak den.. aakhhhh.. aaakhhhh.. aaakhhh.. aakhhh.. cepetin den.. aaakhhhh.. aakhhh.. aakkhhh.. aakhhh akkhhh.. gw keluar den.. aaakhhhh.. aakhhhh.. aaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Terdengar suara Icha yang mengerang keras dari video saat orgasme.


Dini : "IIhhhhh.. kok sama kak Icha sihh.." Muka Dini agak sedih.


Sesaat kemudian di Video aku menggerakkan tubuhku naik turun lagi. "Dennn.. aakkhhhh.. aakkhhhh.. aaakkhhhhh.. aaakkhhhh.. aaakkhhhh.. enaakkk.. aakkkhhhh.. enaakkk denn.. aakkhhhhhh.. aakkhhh.. aaakkkkkhhh...aakhhhh... aaakhhhhh.. aaakhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk.. aaaakhhhhh.. aaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhh" Dan terdengar lagi suara erangan Icha keras di susul penisku yang klimaks di dalam vaginanya

Sesaat penisku tercabut.. manikupun terlihat menetes dari vagina Icha.


Dini : "Ikkhhhh.. kok kak deny keluar di dalem sihh.." Terlihat Dini berhenti bergerak dan menggerutu kesal dengan matanya yang terlihat sedu.


Dan setelah Icha menjatuhkan diri di tubuhku.. dan videopun berakhir.

















Sambil tertunduk Dini mulai tersedu-sedu menahan segala emosi. Badannya bergetar namun tak bisa berbuat apa-apa. Dini hanya terduduk di kasur.




3 menit kemudian Dini terlihat bangkit dan berdiri di atas kasur.

Dini : "Ihhh.. gatel banget sih.."

Dini : "Ihhh.. kenapa ih.. kok gatel gini.. ihhhh.. " Mulai terlihat Dini mengesek-gesekkan kedua pahanya.


Kemudian Dini memanggil mamahnya lagi..


Dini : "Maahh.. mamah dimana.. maahhh.."


Sesaat Dini terdengar memanggil-manggil mamahnya, Ibu kostpun langsung bereaksi.. bukan untuk menolong Dini malah Ibu kost menghampiriku dan menempelkan vaginanya ke mulut ku lagi.


Ibu Kost : "Memek aku gatel sayang.. jilatin.." Pintanya padaku.


"Aaakhhhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhhhk.. enaakk.. aakhhhh.. aaakhhhh... aakhhhhhhh... aakkhhhhhhh" Ibu kost terus mendesah saat kumainkan lidahku di bibir vaginanya.. sambil menonton Dini yang terus memanggilnya.


Dini : "Ihhh gatelll.. ihhhh.. " Dini makin gelisah menggeliat dengan tangan yang masih terikat.

Dini : "Maahh.. mamah dimana.. maaahhh.. iihh... kok gatel sih.. maaahhh"

DIni : "Kaakkk.. kak Icha.. kaakkk.."






30 menit sudah berlalu, kami melihat Dini terus memohon meminta tolong.. dengan vagina Ibu yang masih menempel di mulutku, Mbak Indah yang memeknya di jilati Icha sembari colmek di sebelah ku terbaring. Dan entah mengapa Penisku masih terus mengeras tanpa tersentuh.


Dengan rasa yang sangat sangat gatal di lubang vaginanya, Dini mulai terlihat meneteskan air mata di pipinya.. dengan kaki yang bergetar hebat, Dini terjatuh di lantai sambil tertunduk memanggil mamahnya terus.


"Maahhhh.. mamahhhh.. maaahhh.. mamahhh"


Melihat anaknya terjatuh di lantai Ibu Kost langsung melepaskan vaginanya dari mulut ku dan keluar kamar menghampiri Dini. Saat masuk kamar Icha.. Ibu Kost hanya tersenyum melihat Dini yang tertunduk lemas.


Dini : "Maahh.. memek Dini gatell.. mahh tolong Dini mahh" Sambil terus memohon Dini terduduk di lantai.

Ibu Kost : "kamu kenapa sayang?"

Dini : "Memek Dini gatel mahh.. tolongin maahh"

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. sini duduk dulu di kasur.." Sambil mengangkat tubuh Dini ke kasur.

Dini : "Dini gak tahan maah.. Dini kenapa mah.. kok jadi begini.." Sambil melihat mata mamahnya.

Ibu Kost : "Emang Dini kenapa?"

Dini : "Gak tau maahhh.. memek Dini gatel banget.. kayak banyak cacingnya di dalem.." Dini masih terlihat menggeliat di pinggir kasur sambil terduduk.

Ibu Kost : "Emang Dini mau nya diapain?"

Dini : "Garukin maahh.. garukin memek Dini.. atau di apain terserah mamah.. Dini dah gak kuat"

Ibu Kost : "Ya udah.. sini ikut mamah yuk.."



Sambil menuntun Dini.. dibawa nya Dini kekamarku. Sesaat Dini masuk kamarku mbak Indah dan Icha langsung keluar kamar.. Dini yang masih setengah sadar dan tubuhnya yang terus bergetar langsung terkejut melihatku terikat di kasur dengan penisku berdiri keras.


Aku : "Din.." Aku coba memanggilnya.

Dini : "Kak deny.. kenapa kakak ada disini..?" Suaranya terdengar berat seperti kelelahan menahan gatal yang tak karuan.

Aku : "Din keluar din.. jangan masuk.. din kakak mohon kamu jangan masuk" Aku menyuruhnya keluar kamar.

Dini : "Kakak kenapa kok di iket..?" Dini sesaat melihat penisku sambil terus bergetar menahan gatal di Kemaluannya.

Dini : "Maahh kak deny kenapa mah.. kok di iket gitu"


Tanpa aba-aba.. ibu kost langsung membuka kancing rok mini yang di pakai Dini, sehingga rok mininya langsung jatuh di lantai. Dan terlihatlah Paha dini yang kecil dan putih bersih dari kejauhan.


Dini : "Ihhh mamah ngapain.." Sambil terus menggosok kedua pahanya.


Dan Ibu kost hanya tersenyum memandang anaknya yang setengah telanjang sambil keluar kamar menutup pintu sambil membawa rok mini Dini dan kemudian terdengar pintu kamar terkunci dari luar.


Dini : "Maahh.. mamah mau kemana.. maaahh.. memek aku gatel maahh, katanya mamah mau bantuin aku.. maahh.." Sambil memiringkan tubuhnya agar tak terlihat olehku belahan vaginanya.


Lalu terlihat dari TV kamar ku. Ibu kost, Mbak Indah dan Icha menonton kami dari Kamar Icha yang TVnya sudah terhubung dengan camera di kamarku.


















Kini yang tersisa hanya aku yang bertelanjang bulat terikat dengan penisku yang keras mengacung ke atas dan Dini yang terlihat payudaranya tipis di balik kaos putihnya dan stocking berjaringnya.

Terlihat tubuh Dini sangat seksi.. dan tanpa sadar Penisku berkedut naik turun. Dini pun terdiam sejenak sambil menutup belahan pahanya dan melirik penisku yang bergerak dengan sendirinya.






Dini : "kakak kenapa kok diiket?" Terlihat Dini terus bergelinjang dengan wajah yang bingung dan matanya yang tak tau harus melihat ke arah mana.

Aku : "Din tolong din.. kamu keluar kamar.. kakak mohon.. din"

Dini : "Kakak ngapain disini?" Dini bertanya sambil melirik penisku.

Aku : "Din tolong dengerin kakak.. kamu keluar yah"

Dini : "Kakak katanya pulang kampung.. kok ada disini?" Suaranya makin lirih.

Aku : "Iya sayang.. kakak bohong.. kakak mminta maaf.. sekarang kamu keluar yah.. kakak mohon din"

Dini : "Kak.. kakak mau gak nolongin aku..?"

Aku : "Din.. dengerin kakak.. kamu keluar ya sayang.."

Dini : "Kak.. kakak bantuin aku yah" Suaranya masih lirih terdengar sambil berjalan mendekat padaku.

Aku : "Bantuin apa sayang.. kakak gak bisa.. kamu keluar yah"











Dini : "Kaakkk.. gatel.." Makin lama Dini makin mendekat ke kasur.


Dan matakupun juga tak bisa lepas memandang tubuhnya yang putih dan hanya di tutupi kaos putih tipis menutupi perut dan payudaranya.


Aku : "Din.. tolong kamu dengerin kakak"

Dini : "Kak.. memek aku gatel.. kakak tolongin aku yah" Dini berbicara padaku namun matanya terus menatap penisku.

Aku : "Din tolong jangan Din.. sayang.. dengerin aku sayang.."

Dini : "Memek Dini gatel kak.. pengen di garuk.."


Tak lama terlihat dini sudah berada di samping kasur. Terlihat mata Dini melihat kearah penisku sambil mengigit bibir bawahnya.


Aku : "Din.. kamu dengerin kakak please.."


Dini tak memperdulikanku, terlihat Dini berusaha naik ke atas kasur dengan tangan yang masih terikat dibelakang.


Aku : "Sayang jangan sayang.. kan kita udah janji.."

Dini : "Kak.. memek dini mau di garuk pake itu.." Mata Dini masih terus menatap penisku.

Aku : "Pake apa sayang? Jangan.. Jangan sayang, kakak gak mau.. kamu dengerin kakak.. please"

Dini : "Aku pinjem bentar aja kak.. cuma dikit kok"

Aku : "Jangan sayang.. please.. kakak mohon"


Aku yang masih terus memanggil Dini sepertinya percuma. Dini masih tak menghiraukan ku sambil mencoba berdiri di atas kasur.. sesaat kemudian Dini pun sudah berdiri di kasur dimana matanya terus menatap penisku.








Dengan Stimulus dari video yang di tontonnya tadi.. yang memperlihatkan aku yang bersenggama dengan mamah dan kakaknya Icha. Dan balsem yang membuat vaginanya merasakan sensasi gatal yang hebat... Kini Dini benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya.. Dini sudah tak peduli lagi dengan apapun.. yang ada di pikirannya hanya satu.


"Bagaimana caranya agar gatal di vaginanya bisa hilang"









Dini : "Kak.. aku pinjem kontol kakak yah.. memek dini gatel pengen di garuk"


Tanpa sadar Dini pun sudah berdiri tegak di antara pinggangku.. dengan tangan yang masih terikat. Perlahan tubuh Dini mulai turun dan terus turun perlahan sambil menatap penisku.


Dini : "Kak.. kontol kakak aku tempel di memek aku yah.."


Aku yang sudah hampir 2 minggu tak merasakan liang senggama hanya pasrah saat Dini mulai menempelkan bibir vaginanya di ujung penisku. "Hmmpppp.. " Dan akhirnya penisku menempel di bibir vaginanya yang bersih mulus dan masih perawan.

Terlihat di TV Ibu kost dan kedua kakak Dini hanya tersenyum melihatnya.


Dengan Perlahan terlihat Dini bergerak maju mundur menggesekkan Vaginanya yang kecil tanpa bulu di ujung penisku. "Hmmppp.. ssshhhh.. sshhhhhh.. hhmmpppp...ssshhh.. sshhhhhh.. hhmmmmpppp... ohhhhh.. ssshhhh.. hhmmmmmpppp.." Dini bergerak maju mundur sambil menatap vaginanya sendiri bergesek dengan penisku, sedangkan aku hanya pasrah terlentang tak bisa berbuat apa-apa.





3 menit sudah berlalu.. aku yang masih memanggil namanya terasa makin percuma.

AKu : "Sayang.. udah sayang.."

Dini : "Kak.. kok memek aku masih gatel sih?"

Aku : "Kakak gak tau sayang.. kamu udahan yah.."

Dini : "Kak.. aku masukin yah.. dikit"

AKu : "Jangan din.."

DIni : "Dikit aja hmmppp.."

Aku : "Jangan sayang.."



Tanpa memperdulikan omonganku terlihat dengan perlahan Dini menurunkan tubuh mungilnya.. ujung kepala penisku terasa keras masuk ke vagina Dini yang masih rapat. "Eekkkk.. kak.. sakit" Suara Dini terdengar saat kepala penisku masuk membuka bibir vaginanya.

AKu : "Udah sayang.. nanti kamu tambah sakit.. udah sayang"

Dini : "Eeeehh.." Nafasnya terdengar berat menahan rasa sakit.


Dini terdiam sejenak menarik nafas.. dan sambil menahan sakit Dini kembali mendorong vaginanya ke bawah. "Heeemmmpppp... hheeemmmppp.. aaahhh.. kak." Makin lama tubuh Dini makin turun.. "hemmppppp.. aaaa.. hmmmpppp" Dini tetap terus memaksakan penisku masuk ke vaginanya. "Kaak.. sakit"


Setelah sekian lama mencoba, akhirnya seperempat penisku masuk juga "Ikkkhh.. sakit kak.. sakit"


Aku sebenarnya tak tau. "Apa benar perawan Dini sudah jebol?" Batin ku. Sesaat Dini berdiam sejenak.. merasakan penisku di dalam vaginanya.


Dini : "Ssshhh.. hahhh.. shhhh.." Terdengar suaranya terengah-engah sambil menahan sakit.

Aku : "Udah sayang.."




Dini hanya menatap penisku tanpa memperdulikanku. Dan dengan perlahan sambil melipat kedua bibirnya Dini mulai menggerakkan bokongnya maju mundur menirukan kakaknya Icha di video."Aaakkhhh.. kaakk.. memek aku geli.. aakkhhh.. sshhh.. ohhh.. sshhhh.. hhmmmppp.. aahhh.. aahhh.." Terdengar Dini mulai mendesah menikmati pernisku perlahan.






Aku benar-benar tak tau harus berbuat apa lagi.

Perasaanku hancur, aku tak bisa berfikir apa-apa lagi, tubuhku ingin memberontak tapi tak sanggup. Aku hanya pasrah terdiam menatap mata Dini yang sedang mainkan penisku.









Tanpa sadar terlihat darah mengalir di batang penisku. Dini seolah-olah tak memperdulikannya.. Dini terus saja bergerak maju mundur menikmati penisku. "Akkhhh.. sakit kakk.. aahhh.. aahhhh.. aaahhhh... ssshhhh.. hmmm... aahhhh.. aaahhhh.." Sesaat kemudian di mengangkat tubuhnya perlahan mencabut penisku.. terlihat sedikit darah di bibir vaginanya.

Dini terdiam sejenak melihat vaginanya ada bercak darah. Dan bukannya berhenti.. dia malah menggesek-gesekkan vaginanya lagi di kepala penisku. "Aaakkhh.. sshhh.. hhmmppp.. aahhh.. aahh.. hmmmppp.. geli kak.. aaahh.. aahh... hmmpp.." Sesaat kemudian dia memasukkan lagi penisku perlahan ke vaginanya tanpa basa-basi.

"Aakkhhhhhhhh.. ssshhhhhhh... huffff.. sssshhhhh... aahhhhh" Terlihat penisku menghilang perlahan di telan vagina Dini. Terus.. dan terus Dini mendorong penisku masuk.. sampai setengahnya masuk Dini terdiam lagi. Kurasakan begitu sempit vagina Dini menghimpit penisku.

"Aaaakkkkhhh.. ssshh.. dalem banget kak.. sshhhhh" Desahnya kesakitan.


Aku : "kalo sakit udah sayang.." Pintaku.


Sambil berlutut Dini mulai menirukan mamahnya di video bergerak naik turun di atas penisku. "Aaakkkkhhh.. sshhhh.. ohhhh... ssshhhhh.. hmmmpppp.. aaakkkhhh.. aaakkkkhhh.. aaakkkkhh.. huffff.. aakkkhhh.. hmmmpppp"


Aku : "Udah sayang.."


Dini tetap tak memperdulikan omonganku. Dia kembali terdiam sejenak merasakan penisku di dalam vaginanya.. dan tak lama tanpa aba-aba Dini berusaha lagi memasukkan penisku lebih dalam. "Hmmmmpppp.. eeehhhkk.. hmmmmpp.. sakitt.. ikkkhhh... hhmmmmmmppp" Dini yang seperti tak mau mengecewakan penisku.. Dini terus saja berusaha menelan habis penisku. Sampai penisku masuk 3/4 nya Dini mulai tak kuat. "haaahhh.. haahhh.. haahhh.. udah gak muat kak.. haaah.." Dini terengah-enah menahan penisku di dalam vagina mungilnya.

Dini : "Hmmmppppp.. memek aku penuh banget kak.. hmmmmmpppp.. ssshhh"

Aku : "Kamu jangan gerak sayang.. udah gitu aja.. nanti tambah sakit"


Bukannya menurutiku dia malah menggerakkan badannya perlahan naik. "aaaaakkkhhhh.. kakk.. aaakhhhh". Dini Dengan sangat hati-hati Dini bergerak turun lagi.. dan terus berulang dengan sangat perlahan. "Aaakkhhhh.. enakkk.. aakkhh.. hhmpppp.. sshhh.. enak kak." Dan dengan ini.. Dini benar-benar sudah merasakan nyamannya bersetubuh dengan seseorang. Suara Dini yang tadinya merasakan sakit kini benar-benar menikmati enaknya bersetubuh.

Dini terus saja naik turun memasukkan penisku. Kurasakan vagina Dini menghimpit penisku setiap kali dia bergerak turun.










Sampai akhirnya..


"Aaaakkkkhhhh.. aaahhh.. aaahhhhh.. aaakkkhhhh.. aaakkkkkhh.. enaaakkk.. aakkkkhhhh.. aakkkhh.. ssshhh... aakkkhhh.. memek aKu jadi enak kak..aakkkkhhh... aaakkkhhh... sshhhhh.. enak banget..aakkhh.. enak kaakk... aakhhh.. aakkkhhh.. aakkhhhh.." Suara Dini lepas sudah.. menirukan Mbak Icha dan Mamahnya.


"AAAaaaakkkkkhhhhh... kak.. memek dini berasa di garuk dari dalem.. aaakhhhhhh... kak.. aakhhh.. aakhhhh... memek dini jadi enak kak.. aakhhhhhh... aaaakhhhhhhh... aaakhhhhhh.. enak kak.. aaakhhh.. kak.. akkhhhh.. aakhhh.. memek dini di garuk kontol kakak dari dalem... aakkkkhhhhh.. aakkhhhhh.. aaakhhh... enak kak.. aakhhh.. enak.. aakhhhh.. aakhhhh.."


Aku sambil menahan geli, tak tau harus bersikap apa lagi.. Kini Dini sudah benar-benar menikmati Penisku. Aku tak tau.. apa Dini akan berhenti setelah ini atau malah makin jadi seperti kakak dan mamahnya





Setelah beberapa menit Dini makin cepat menggerakkankan badannya naik turun. "Aakkkkhhh.. kakkk... enakkk.. aakhhh.. aakhhhhh.. kakk... aakkhhh.. aku keluar kak.. kakk.. kaakk.. kaakk.. aakhhh.. aaaakhhh.. aaaaaaaakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..." Terasa vagina Dini berkedut kencang menjepit penisku kuat.






Saat kau melirik TV di kamar ku, terlihat Ibu Kost, Mbak Indah, dan Icha sudah bertelanjang bulat sambil berjongkok di kasur mengelus vagina mereka masing-masing.







Sesaat kemudian Dini melepas penisku dari vaginanya dengan lutut yang bergetar.

Dini : "Aaakhhhhh... kaakkk.. "

AKu : "Sayang?"

Dini : "Hahh.. haahh.. enak kak.. enak banget ngentot ternyata.. haah.. haaahh.." Suaranya terengah-engah kelelahan.

Aku : "Udah ya sayang.."

Dini : "Lagi.. memek aku mau lagi.."


Sambil terengah-engah dan Tanpa menunggu lama langsung saja Dini berjongkok dan memasukkan penisku ke vaginanya lagi. Perlahan dia berjongkok.. terlihat lututnya yang bergetar. "Aakkhh.." Terlihat penisku di telan vagina mungilnya dan makin lama makin dalam terlihat.




Sejenak Dini terdiam merasakan penisku..





Perlahan di tekan pinggulnya lagi. mencoba menghabiskan penisku yang tersisa. "Hmmmppppp... hmmmmpppp... ahhh... shhhh... hmmmmpppp... hmmmmppppp.. hhhhmmmpppp.. keras banget kak.." dengan sekuat tenaga Dini terus mencoba memasukkan sisa-sisa penisku.. dan setelah sekian lama mencoba.. "Jlebbb" Suara penisku tertelan semua. "Aakkkkkk... kak.." Mulutnya menganga seperti menahan sesuatu. Aku merasakan sesuatu di ujung penisku di dalam vaginanya.. seperti menyentuh bibir halus di dalam. "Jangan-jangan itu bibir rahimnya." Gumamku.

"Eeeerrhhhhhhhhhhhhhhhhhh" terdengar suara Dini mengerang dan Terlihat mata Dini memutih sambil terduduk di pahaku.

AKu : "Din kamu kenapa sayang.. din.."

Dini : "Gapapa kak.. ini dalem banget.. perut dini sampe kaget kesodok kontol kakak" Akhirnya Dini menjawab sambil terus mengerang.

AKu : "Sakit yah? udah aja klo sakit sayang.."


Lagi-lagi Dini menghiraukanku.


Dengan mulutnya yang terus meneteskan air liur. Kepala penisku terasa bergesekan dengan bibir rahim saat Dini mulai menggerakkankan badannya. Begitu juga erangannya makin tak karuan "Aaakk... AAAAAAAAAAAAAarrrrrrrrrkkkkkk... aaakkhhh.. aakkkkkkhhhhh.. aahhhhh.. Kontol kakak dalem bangeett.. aaahkkkk.. perut aku berasa di jilatin dari dalemm.. aaakkhhh.. enaaakkk .. enaaakkk.. aakkkhhh.. enaaakkk" Setelah beberapa menit Dini mulai menggerakannya badannya naik turun.

Kepala penisku sekarang terasa membentur sesuatu sesat Dini bergerak naik turun.

"Akkhhhhh.. kontol kakak nyodok-nyodok perut aku... aakkhhh.. aaaakkkhhh.. aaaakkhh.. aaahhhh.. enaakkk... aakhhh.. aakhhh.. aakhhhhh.. aakhhhh.. Kontol kakakk enaakkk... aakhhhhh.. aakkhhh.. aaakkhhhh.. aakkkhhh.. aakhhh.. aakhhhh.. kaakkk.. aku mau gini teruss.. enaakkk.. aaakhhhh.. enaaakkk.. aakhhh.. aakhhhh.. aakhhhh.. enakkk.. aakhhh aakhhhh..." Terasa penisku seperti dihisap kuat saat dini bergerak.




Makin lama gerakan Dini makin kencang.. beberapa saat kemudian "Akkkhhhh.. aakhhh.. kaakkkk.. aakkhhhh.. aaakkkhhhh.. kaakkk.. kaaakkk.. kaaakkkk.. aakhhhhh... aaakkhhhh.. aaakhhh.. aaarrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Erangan Dini panjang.

Dan Dini terlihat memejamkan mata dan terjatuh di kasur sebelah ku.

Dini tak bergerak sedikitpun, badannya terulai lemas.. matanya terpejam. Akupun panik melihatnya.. aku coba memanggil Ibu Kost dan kakak-kakaknya.. namun mereka tak merespon, ku lihat dari TV mereka bertiga sibuk masturbasi dengan dildo masing-masing.. mereka tak memperdulikan Dini sama sekali.

Aku : "Dinn.. sayang.. bangun sayang.. kamu kenapa sayang.. sayang.. bangun.." Aku terus memanggilnya sekitar 3 menit. Badanku yang masih terikat mencoba memberontak mencoba melepaskan diri.











5 menit sudah berlalu, Terlihat Dini mulai menggerakkan kakinya.. matanya sedu seperti ingin menangis.. entah apa yang di rasakannya saat ini.


Dini : "Maahh.. mamahh.. mamah dimana.. maaahhh.. maahhhh.. maahhh" Dini mencoba mencari mamahnya.

Kemudian dia benar-benar tersadar dan menatapku.

Lalu.. Dini pun menangis sejadi-jadinya. Air matanya mengalir deras.. kakinya bergetar.. badannya mencoba bangun namun tak sanggup. Akupun mencoba menenangkannya.

Aku : "Sayang.. maafin kakak sayang.. kamu jangan nangis.. maafin kakak.. ini salah kakak.. kamu gak perlu nangis.."






Dini terus saja menangis. "Sesaat Dini menatapku, Mungkin Dini sudah benar-benar sadar dengan apa yang dilakukannya." Batinku.








Akupun mencoba memanggil mamahnya, namun tetap saja mereka tak peduli.. Aku seakan tak percaya apa yang mereka lakukan.. Ibu kost dengan santainya mengabaikan Dini yang menangis. Aku hanya terdiam tak sanggup berbuat apa-apa lagi.. ku lihat Dini tertelungkup mencoba menutupi tubuhnya sambil terus menangis.


Aku : "Din.. maafin kakak din.. maafin kakak.. din.. jangan nangis sayang"



15 menit sudah berlalu. Dengan tubuh yang berkeringat mereka masih saja mengabaikan Dini.

Icha : "Maahh.. aku mau kontol deny.. boleh ya mah" Terdengar Suara Icha dari TV.

Ibu Kost : "Gak boleh.. hari ini kontol deny punya Dini."

Icha : "Tapi mah.. "

Ibu Kost : "Enggak ya enggak.."

Mbak Indah : "Sabar ya cha.. sini biar kakak bantuin kamu lagi."


Tak lama kemudian Mbak Indahpun menjilati vagina Icha dan ibunya juga menjilati payudara Icha. Suara desahan mereka pun makin kencang terdengar.


Icha : "Maahhh aku mau kontol denyy.. aaakkhh.. aaahhh.. ssshhh" Pinta Icha lagi.

Ibu Kost : "Jangan sayang.. kamu kasih adek kamu kesempatan dong.."

Icha : "Aaakkhhh.. aaahhh.. aahhh... aakkkhhh.. tapi aku butuh kontol maahh.. aaakhhhh.. aakkhh.."

Ibu Kost : "Sabar sayang.."

Icha : "Aaaakkhhhh.. aahh.. aku udah 3 hari nahan ni maahh.. pengen bangeett... aakkhhh.. aakkhhhh.."


Sampai beberapa saat mendengar desahan Icha di TV, ternyata tangis Dini sudah tidak terdengar.. Dini hanya diam sambil terpelungkup menutup tubuhnya.


AKu : "Sayang.. maafin kakak.. kakak gak tau kalo bakal begini sayang.."


Dengan suara hidungnya yang penuh air selesai menangis Dinipun mulai kembali duduk di kasur.


Aku : "Sayang..?"

Dini : "Kak.. Aku udah gk perawan.." Sambil menunduk terdengar suaranya pelan ingin menangis lagi.

Aku : "Maafin kakak sayang.. Kakak bener-bener gak tau kalo bakal begini."

Dini : "Tapi.. kenapa kakak bohong.."

Aku : "Bohong kenapa sayang?"

Dini : "Katanya kakak pulang kampung?"

Aku : "Itu.. hmmmpp.. kalo itu kakak gak tau.."

Dini : "Bohong.."

AKu : "Kakak cuma di ajak kak Icha doang kerumah.. Kakak di minta nginep disini.. kakak bener-bener gak tau kalo bakal ada kamu"

Dini : "Tapi kenapa kakak mau?"

Aku : "Kakak tadinya gak mau.. tapi kakak punya utang sama kak Icha.. jadi kakak terpaksa"

Dini : "Bohong yah?" Terlihat mukanya cemberut menatapku.

Aku : "Bener sayang.. kakak gak bohong.."

Dini : "Tapi kenapa mamah juga ikut-ikutan?"

Aku : "Kalo itu.. hmmm.. kamu tanya mamah kamu aja deh.. kakak gak bisa jawab"

Dini : "Tuh kan bohong lagi.."

Aku : "Bener sayang.. kakak juga gak tau kalo mamahmu bakal ada di sini juga."

Dini : "Hmmm.. berarti bener yah.. kalo kakak ada apa-apa sama mamah dari dulu kan?"

Aku : "Maafin kakak sayang.."

Dini : "Kakak tukang bohong.."

Aku : "Hmmm.. iya kakak salah.. kakak udah bohong sama kamu.. kakak minta maaf lagi yah"

Dini : "Enggak.."

Aku : "Terus kakak harus gimana?"

Dini : "Aku gak tau.. pokoknya semua salah kakak"

Aku : "Ya sekarang kamu mau gimana?"

Dini : "Ya gak tau.."

Aku : "Hmmm.. ya kakak harus gimana dong? semuanya udah terlanjur gini.."

Dini : "Gak tau.." Sambil menggelengkan kepalanya lalu terdiam dengan muka sesal.

Aku : "Ya uda deh terserah kamu.. yang penting kakak udah minta maaf"



Sambil duduk terdiam di kasur Dini menyaksikan keluarnya sedang masturbasi di ruangan lain dari TV.


Terlihat memang, Icha sedang mengangkang dengan bokong lebarnya di pinggir kasur yang kini sedang di jilati oleh ibunya di bagian vagina.. sedangkan Mbak indah sedang menjilati payudara Icha bergantian.


Dini masih tak percaya dengan apa yang dia lihat.. yang dia kira hanya Mbak Indah yang punya nafsu seperti itu.. ternyata seluruh keluarganya juga sama. Dini termenung sesaat seperti ingin menangis lagi.. kemudian melirik ku yang sedang termenung menatap langit-langit kamar.





















Dini : "Kakk.."

AKu : "Apa?"

Dini : "Kakak marah ya sama aku?"

Aku : "Kakak kecewa aja"

Dini : "Kenapa?"

AKu : "Karena kamu gak bisa ngontrol diri.."

Dini : "Kan aku udah bilang.. kalo memek aku gatel"

Aku : "Ya tetep aja.. harusnya kamu bisa ngontrol diri.."

Dini : "Hmmmm... ya udah aku minta maaf deh.."

Aku : "Hmm.. Ya udah.. toh semua udah terlanjur kan.."

Dini : "He'em"


Tak selang lama Dini bangun dari duduknya di kasur.. kemudian sambil mengangkang duduk di Dada ku sambil menghadapku. Terlihat jelas vagina Dini agak becek yang putih bersih tanpa bulu di depan mukaku.


Aku : "Diniii.. kamu ngapain?"

Dini : "Hmmm.. Aku mau di jilatin kayak kak Icha" Sambil melirik TV.'

Aku : "Enggak ah.. kakak gak mau.."

Dini : "Tapi gatel kaakk.. lagian kan udah terlanjur kata kakak tadi."

AKu : "Hmmm.. tapi gak gini sayang.. kakak gak sanggup liat kamu kayak gini"

Dini : "Tapi memek aku masih gatel.."


Dan kemudian di tempelkan vaginanya di mulutku.. Dini mencoba menggesek-gesekkanya.. namun aku tetap menutup mulut.


Dini : "Kaakk.. jilatin.. memek Dini gatel.. kaakk.. buruaaann ikkhh.."


Aku yang tak sanggup lagi mulai mengeluarkan lidahku.. dan kujilati klitorisnya yang sudah mulai keliatan dan agak basah. "Aaakhhh.. kaakk.. sshhhh.. hmmmpppp.. sshhhh.. aakhhhhh.. aaakhhhhh... enak.. aakhhhh... aakhhhh.. sshhhh.. aaakhhhh.. aaakhhhhh.. aakhhhhh". 5 menit sudah berlalu. Dan kemudian dia mencabut vaginanya dari jilatanku dan menatapku sambi duduk di dadaku mengangkang.



Dini : "Kenapa kakak jilatin memek aku..?"

Aku : "Ha? Maksud kamu gimana?"

Dini : "Kakak kenapa tadi jilatin memek aku?"

Aku : "Kakak gak paham! maksud kamu apa?"


Entah apa yang ada di pikiran Dini.. Aku merasa dia akan melimpahkan semua kesalahan ini padaku lagi.


AKu : "Kan Kamu yang minta.. gimana sih"

Dini : "Tapi kenapa tetep kakak jilatin?"

AKu : "Kamu jangan bikin kakak merasa bersalah gini ya"

Dini : "Tapi kan emang kakak yang salah.."

Aku : "Ya kakak harus gimana..?"

Dini : "Ya aku gak mau tau.. pokoknya kakak yang salah" Sambil berjongkok dan turun ke bawah mendekatkan vaginanya ke penisku.


Aku tak tau, sepertinya Dini ingin penisku lagi di vaginanya.. namun karena dia tak ingin di salahkan.. akhirnya dia berdalih menyalahkan ku atas perbuatanya.


Sambil menurunkan badannya Dini menempelkan vaginanya di penisku. Dan..


"Ini Semua SALAH KAKAAAAAAAAKKKK.... AAAAAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Erang Dini keras sambil menutup mata sesaat penisku memasuki liang vaginanya.


Dinipun terdiam sejenak sambil tersenyum merasakan penisku yang menyentuh bibir rahimnya. Di TV terlihat Ibu Kost, Icha dan Mbak Indah hanya terdiam melihat Dini mengerang keras dan menelan semua penisku.

Sambil memejamkan mata Dini mulai menggerakkan badannya keatas, terlihat penisku keluar sedikit demi sedikit. "AAarrrrkkkkkhhhhhhh.. kaakkkk.."

Dan perlahan badannya turun lagi, gerakan Dini begitu pelan. Penisku merasakan sensasi yang berbeda. Dini tak bisa berucap lagi.. hanya suaranya yang terus mengerang dari tenggorokannya. "Aaarrkkk.. aaarrrkkkk.. aaaaarrrrkkkk... aaaarrkrrkkkk.. aaaaarrrrkkkkkk... " Makin lama gerakannya makin cepat seiring lendir keluar dari vagina dini membasahi penisku. "AAaaaaakhh.. aakhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhh.. aaaaakhhhh.. kaaaakkkkkkk.. aaakkhhhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhhhh.. dalem bangeeettt.. aakhhh.. aakhhhh.. aaaaakhhhhhh.. enaaaaaakkk.. aaaakhhhh... aaakhhhh"


















Tiba-tiba..



"Brak.." Aku dan Dini yang masih bersetubuh terkaget dengan suara Pintu kamar di banting Icha. Dini pun sontak berhenti melihat kakaknya Icha bertelanjang di depan pintu.


Icha : "Din... gantian.. kakak juga mau.." Icha langsung menghampiri Dini.

Dini : "Ihh kak Icha ngapain.."

Icha : "Kakak mau.. kamu udahan dulu." Sambil menggeser tubuh Dini yang terikat ke kasur sebelahku.

"Den.. Gw juga mau den.. gw mau.. gw mau memek gw di gituin.." Ucapnya sambil tergesa-gesa memasukkan penisku ke vaginanya. Aku yang kelelahan tak mampu menolak hasrat Icha yang menggebu-gebu. "Aaakhhhhh... aaakhhhhh.. enak den.. aakhhhhhh.. aakhhhhh.. akhhhh.. enaaakkk...aaakhhhhhh... aakhhhhh... aakhhhh.. aakhhhhh.. enak den aakhhhhh.." Desah Icha sambil menggerakkan bokongnya yang montok naik turun.


Sedangkan Dini tak bisa berbuat banyak dengan tangan yang masih terikat hanya menyaksikan kakaknya Icha menggauliku di depan matanya.

Dini : "Ikkkhh.. kakak ngapain.."

Icha : "Bentar dek.. kakak juga pengen enak.. aakkhhh.. aakkkhh.. aahhhh.. sshhhh.. aakkhh.. aaakkkhhh"


Lalu terdengar teriakan Ibu Kost dari luar.."ICHAAAA !!!" Sesaat kemudian Ibu Kost terlihat di pintu juga bertelanjang bulat.

Ibu Kost : "Kamu ngapain?!" Terlihat Ibu Kost marah pada Icha.

Icha : "Maaf maahh.. aku gak tahan.. aakhh... aaakkkhh... aaakhhhh.. aakkkhh.. enaakkkkk.. enak banget ..akkkhhhh.."

Ibu Kost : "Tapi kan ini semua buat Dini."

Icha : "Tapi mahh.. kontol deny enak bangeett.. aakhh.. aakkkhh.. aaakkhhhh..."

Ibu Kost : "Mamah gak mau tau.. kamu keluar sekarang!"

Icha : "Aaakkhhh.. aakkhh.. aakhhhh.. enak maaahhh.. enaakkk"



Ibu Kost : "Kamu susah banget sih di kasih tau!"

Mbak Indah : "Udaahh biarin aja mah.. lagian kan Icha udah lama juga semenjak mamah nyuruh dia nahan diri" Terlihat Mbak Indah di pintu.

Ibu Kost : "Iya sihh.. tapi kan rencana mamah jadi rusak kalo gini"

Mbak Indah : "Gapapa mah.. lagian kan Dini juga udah keluar tadi"

Ibu Kost : "Iyaa.. tapi kan Dini masih ngentot sama deny.. kalo tiba-tiba di cabut gitu kan kasian jadinya"

Mbak Indah : "Iya sih.. hmmm.. tapi liat deh tu Icha.. lagi enak banget kayaknya"

Ibu Kost : "Hmmmm.."

Mbak Indah : "Emang mamah gak mau?"

Ibu Kost : "Mau sih.. enak ya cha?" Tanya Ibu Kost apda Icha.

Icha : "Aaakkhh... aakkhhh.. aaahhh.. aaahhh.. enaak maahh.. enaakkk.."

Ibu Kost : "Hmmmm.. ya udah deh" Sambil mendekat kekasur.


Terlihat Ibu Kost juga naik ke kasur. Sambil meremas payudara Icha.. Ibu Kost mengintip dari belakang penisku yang keluar masuk vagina Icha tanpa memperdulikan Dini yang duduk di sebelahku.


Ibu Kost : "Aaahhh.. enak ya sayang?"

Icha : "Enak mah.. kontol Deny enakk.. aaakhhh.. aaakkhhh.. aaahhhh.."

Ibu Kost : "Sisain buat mamah ya sayang.. mamah juga mau."


Sedangkan Dini hanya terdiam di kasur mendengar percakapan Mereka.











Dini : "Maahhh.. mamah.. maaahhh" Suara Dini memanggil mamahnya


Ibu Kost seakan tak peduli atau tak mendengarnya.. matanya terus tertuju pada penisku yang masih keluar masuk vagina Icha.


Dini : "Maaaaaahhh"

Ibu Kost : "Ihhhh.. kenapa sih sayang? Gak liat apa mamah lagi seru liat kakakmu ngentot?"

Dini : "Ihhhh.. mamahh.. Memek aku gatel gara-gara mamah ya?"

Ibu Kost : "Kok gara-gara mamah sih.."

Dini : "Tapi kan emang gara-gara mamah memek aku gatel.. gara-gara mamah kasih balsem tadi"

Ibu Kost : "Iya sihhh.."

Dini : "Hmmm.. mamah jahat banget sih"

Ibu Kost : "Ini kan semua buat kamu sayang.."

Dini : "Tapi gara-gara mamah aku jadi gak perawan lagi"

Ibu Kost : "Iya sayang.. mamah minta maaf yah.."

Dini : "Tapi kenapa maahh?" Suara Dini terdengar berat ingin menangis.

Ibu Kost : "Hmmm.. Sebenenya mamah cuma pengen kamu ngerasain kayak mamah.. mamah pengen kamu tau kalo mamah sering main sama deny.. tapi mamah takut kamu bakal marah.. makanya mamah bikin rencana kayak gini biar kamu bisa nerima deny apa adanya.."

Dini : "Biar aku bisa nerima deny apa adanya.. apa biar mamah bisa lebih bebas ngentot sama kak deny?"

Ibu Kost : "Kamu jangan ngomong gitu dong sayang.."

Dini : "Tapi emang bener kan.. biar mamah bisa bebas?"


Ibu Kost hanya terdiam tak bisa menjawab lagi. Lalu Dini terlihat menunduk sambil terdiam.. menahan perasaan kecewa yang menyelimutinya.


Ibu Kost : "Sayang.. maafin mamah yah.. mamah salah.. mamah bener-bener minta maaf sayang" Sambil mengangkat dagu Dini. Dan kemudian Ibu Kost langsung melepas ikatan Dini.

Ibu Kost : "Kamu mau kan maafin mamah?"


Kemudian Dini pun mengangguk, dan mereka berpelukan erat sambil terduduk di kasur.


Ibu Kost : "Sekarang adek mau gimana? adek mau pulang?"


Dini menggelengkan kepalanya..


Ibu Kost : "Apa mau makan? Biar mamah masakin.."


Dini menggelengkan kepalanya.. lagi.


Ibu Kost : "Adek mau apa?"


Dini menggelengkan kepalanya.. lagi.


Ibu Kost : "Ya udah.. kalo gak mau apa-apa.. adek duduk sini yah sama mamah.. sambil nemenin kak Icha"


Dini pun mengangguk pelan. Dan merekapun hanya duduk sambil berpegangan tangan menyaksikan Icha yang terus mendesah.







Dini : "Mahh.."

Ibu Kost : "Iya sayang.."

Dini : "Mamah udah berapa kali kayak gitu sama kak deny?" Dengan muka cemberut.

Ibu Kost : "Hmmm.. kenapa kamu nanya itu lagi?"

Dini : "Aku penasaran aja.. Kalo aku lagi sekolah mamah sering yah?"

Ibu Kost : "Hmm.. mamah malu.. kamu tanya kak deny aja deh."

Dini : "Tuh kan.. pasti sering ya mah? Mbak Indah juga kan?"

Mbak Indah : "Huu.. enak aja.. kakak cuma kalo di ajak mamah doang tauk.. mamah kan pelit.. haha"

Ibu Kost : "Hussshh.. udah ahh.."

Dini : "Mamah pernah main di kamar aku juga yah?"

Ibu Kost : "Enggak.. seingget mamah sih gak pernah.. emang kenapa?"

Dini : "Hmmm.. mamah bohong.. aku pernah liat ada lendir di kursi belajarku sama di kasur.. itu pejuhnya kak deny kan?"

Icha : "Aaakkhh.. aakkh... itu kakak din.. aahh.. aahhh.. kakak pernah ngentot di kamar kamu sama deny.. aakkh.. aakkhh"

Ibu Kost : "Itu kapan sayang..?"

Icha : "Waktu mamah ke kota Y sama kak Indah.. aakkhh.. aahh.."

Ibu Kost : "Ohhh.. berarti kamu udah lama juga sama deny?"

Icha : "Hihi.. aahh.. aahhh.. enaaakk.." Icha hanya tertawa kecil sambil terus mendesah.

Ibu Kost : "Ikkhh nakal banget sih anak-anak mamah"

Icha : "Aakhhh.. kan kak Indah yang ngajarin.. aahhh.. hmmmpp.."

Mbak Indah : "Yeee.. enak aja.."



"Hihihi.." Dan Ibu Kost dan Dini hanya tertawa kecil.



Sesaat kemudian terlihat Ibu Kost menggigit bibirnya sambil terduduk di kasur menyaksikan anaknya bersenggama..

Ibu Kost : "Sayang.. kamu cium mamah dong" Pintanya pada Dini.

Sontak Dinipun kaget saat mamahnya memegang pipi Dini dan mencium bibirnya tanpa basa-basi.

Ibu Kost : "Lidahnya di keluarin sayang"

Sesaat Ibu kost mnejilati dan menghisap lidah dan bibir Dini. Dini hanya terdiam mengikuti perintah mamahnya. "Ssshhh.. hmmpppp.. sshhh.. hmmppp.. kamu pernah ciuman kan sayang? hmmppp.. sshhh.. kamu bales cium mamah dong.. jilatin lidah mamah". Dini agak bingung karena sebelumnya belum pernah berciuman seperti itu.. Dini hanya meniru mamahnya saja "Hmmmpp.. hmmmpp.. sshhh.. sshhhh.." Dini hanya mengikuti perintah mamahnya saja saat mamahnya membaringkan diri ke kasur dan Dini pun berada di atas mamahnya. Sambil berbaring di kasur.. Ibu kost Berciuman dengan Dini di sebelahku.


Ibu Kost : "Sekarang jilatin tetek mamah sayang.."


Dinipun menurunkan badannya sedikit.. lalu menempelkan lidahnya di ujung puting mamahnya. "Aaaaahhhh.. geli sayang.. hmmppp.. ssshhh.. hhmmmmppp.. hmmmpppp.. sshhhh.. terus.. hmmmpp.. pinter banget ternyata anak mamah.. aahhhh.. sshhh.. aakhhh.. sshhh... enak sayang.. aahhh.. aaahh.. sshhhh.. hmmpp.. terus sayang.. jilatin terus tetek mamah.. aahhh.. sshhhh hmmmppp.. disedot juga sayang.. aaahhh.. mamah kangen netekin kamu.. ssshhh.. hmmpppp.." Dini terus menuruti mamahnya.










Sambil menikmati putingnya di jilatin Dini.. mata Ibu Kost tak lepas dari memandang anaknya Icha yang masih mendesah.. seperti Ibu Kost menunggu giliran untuk bersetubuh dengan ku.

Sudah lama sejak ibu kost menjamah ku, semenjak kami melakukannya di pintu gerbang.. kurasa banyak hasrat yang di pendamnya. Ibu Kost tak menyentuh penisku sama sekali semenjak itu.. aku rasa dia melakukannya untuk ku. Menjaga penisku untuk Dini hari ini.

Sedangkan Mbak Indah masih terlihat santai sambil duduk mengangkang di kursi menatap kami sambil menggosok-gosok vagina bertindiknya.


"Aakkhhhh.. aaakhhhh... enaaakkk.. aaakkkkkkhhh.. shhhh... enak banget... aaakhhhh... aaaaakhhhhh.. aaaakkkkhhhh.." Desah Icha.


Ibu Kost : "Ichaa.. gantian dong.. mamah mauu"

Icha : "Tar dulu maaahhh.. aakkhhh... ssshhh.. aakkkhhhh.. aaaakkhhhhh.. lagi enakk.. aakkkhhhh.. aaakhhh.. sshhhh.. aaakhhh"


Tak lama terasa kedutan di penisku, seakan penisku di pijat dan di hisap di dalam vagina Icha. "Aaaaakkkhh... aakkkhh... aaahhh.. deenn.. aakkhhhhh.. eeekk... eeeekkkk... aaakkhhh.. aaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Ichapun orgasme sambil memeluk ku dan terasa lendir hangat Icha mengalir di batang penisku.








Melihat penisku yang keras berlendir langsung saja ibu Kost bangun dan menghampiri penisku yang berdiri tegak.


Ibu Kost : "Bangun dulu sayang.. mamah mau bersihin kontol kak deny dulu" Ucapnya pada Dini.


Ibu kost langsung menjilati seluruh batang penisku dengan nafas yang menggebu-gebu.


Dini : "Ihhh.." Dini terlihat agak jijik melihat penisku di jilatin mamahnya.



Lalu tanpa menunggu lama Ibu kost langsung berjongkok membelakangi ku menempelkan vaginanya yang sudah gatal ke penisku.. dan sambil tersenyum melihat Dini sejenak "Liatin mamah ya sayang.. liatin mamah ngentot" Ucapnya pada Dini. Badannya yang membelakangiku terlihat lubang anusnya yang agak keriput kecoklatan dan basah.

Sambil di gosokkan perlahan ujung penisku "AAaahhh.. aaahhhh.. udah lama sayang.. udah lama kontol kamu gak masuk ke memek aku sayangg.. aku masukin yah sayang.. aku masukin.. aakhhk.." Dan perlahan Ibu Kost memasukkan penisku ke vaginanya yang berbulu tipis. "Aaaaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhh..." Sesaat penisku tertelan di vaginanya. Ibu Kost terdiam sejenak menikmati kontolku di dalam vaginanya. Tak lama Ibu Kost pun mulai bergerak perlahan naik turun. Masih terlihat lubang anusnya berkedut setiap dia menggerakkan bokongnya.

"Aaakkkkhhhh.. aaaakkkkhhhhh.. aaakkkkkkkkhhhhh... aaaaaaakkkkkkhhhhh..... enaaaaakkkkk..... enaaaaaaaaakkkkkkk... aaaakkkkkkkkkkkhhhhhhh.... eeenaaaaaaakk.... aaakkkkkkkkhhhh..." Desahan Ibu Kost selalu membuatku merinding. Suaranya yang mengerang terdengar lembut, terdengar suara ibu sangat puas setiap gerakan tubuhnya. "Aaaakkhhhhh... aaaarrrrkkkkkkk.. aaaakkkkkhhhhhhh... enaaaaakkk sayanggg.. enak bangeeettttt... aaakkkkhhhhhh... aaaaakhhhhhh... aaarrrrrrrkkkkhhhhhhhhh.. aaaakkkhhhh"



Dini : "Maaahhh.."


Ibu kost seperti tak menghiraukan Dini.


Dini : "Maaah.. mamahhh.." Dini yang tak pernah melihat Ibunya mengerang seperti itu.. agak ketakutan sambil memanggil mamahnya.

Ibu Kost : "Aaaaaakkkh.. aaakkkhhh.. aaakkkhhh.. bentar sayangg.. aakkhhhhh.. mamah lagi enak sayangg... aaaakkhhhh.. aaaakkhhhh... aaakkhhhh.. mamah lagi ngentot.. aaakkhhh"

Dini : "Maaah aku takut.."

Ibu Kost : "Sebentar sayang.. aaakkhhhh.. aaakkkkhhhh... aakkhhhh.. memek mamah lagi enaaaakkkk.. aakhhhhhhhh.. aaaakkkkhhhhh.. aaakkkhhhhh.. aaakkkkkkhhh... kamu liatin mamah aja dulu.. aaaakkkkkhhhh.. aaaakkkhhhh.. aaakkkkkkkhhhh.. enaaaaaakkkkkk.. aaakkkkkhhhhh... aaaakkkhhhh.. enaaakkk bangeeetttt.. aakkkkkkhhhh.. aakkkkkkhh.. aaaakkhhhhh... aaaakkkhhhhhh.. aaaakkkkkkkhhhhh.. aaakkkkhhhh.. aaakkkkkhh." Dengan air liurnya yang terus menetes.


Dini : "Maaahhh.." Dini menatap mamahnya dengan muka sedu tak tau harus berbuat apa.


Lalu ibupun bersandar dengan tangannya di dadaku dengan posisi mengangkang di atas tubuhku. Terlihat dengan jelas.. penisku menancap di lubang vagina ibu kost dari depan. Seperti sebuah pertunjukan.. ketiga anaknya melihat ibu kandung nya sedang mengerang keenakan saat penisku keluar masuk dari lubang tempat mereka lahir.

"Aaaakkkhhhh.. aaakkkhhhh.... enaaaaakkk... aaakkkkkhhh.. memek mamah enaaakkk.. eaaaakkkkhhhh.. aaakkkhhhhhh.. aakkhhhhh.. enak banget ngentot pake kontol.. aaakkkkkkhhh.. aaakkkkhhhhh.. kalian liat memek mamah kan... aahhkkkk.. aahhhkkkk.. aaakkhhhh.. memek mamah di sodok--sodok pake kontolll.. aakkkhhhh.. enaaakkkk.. aakkkhhhh.. aaaahhhhh.. enak bangeettttt.. aahhh.. aakkhhh.. aakkhhh.. enaaakkk.. aaakkhh.. aakkkhhh"


Aku : "Bu aku gak kuat bu.. aku mau keluar" Entah kenapa desahan dan vagina ibu kost selalu membuatku tak tahan.

Ibu Kost : "Di dalam aja sayang.. aaakkkkhhh.. aaakkhhh.. aakkhhhhh.."

Sesaat Ibu Kostpun berhenti bergerak menelan semua penisku di dalam vaginanya dan akupun menyemprotkan semua maniku ke rahimnya."Aakkhhhh.."

Ibu Kost : "Aaaahhhh.. angeeet... memek mamah di pejuhin.. enaakkk.. aakkhhh"



Setelah klimaks anehnya penisku belum juga turun. "Entah obat apa yang di berikan Icha tadi" Batinku.



Beberapa saat kemudian Ibu langsung bergerak lagi.. mengangkat pinggulnya naik turun. Terlihat maniku putih mengalir dari celah vaginanya. Penisku merasakan geli yang luar biasa.. lututku sampai memberontak saat Ibu Kost bergerak lagi.


Aku : "Bu.. udah bu.. gelii.."


Ibu Kost yang tak peduli dengan perkataanku tetap terus bergerak naik turun.. terdengar suara becek dari vagina Ibu Kost.


Seperti sebuah pertunjukan.. Ibu Kost terus mengerang menikmati setiap gerakannya.. menunjukan vagina yang penuh mani terus beradu dengan penisku kepada anak-anaknya.


"Aaaakkkhhhh.. aakkkkhh.. eekkhhhh... enaakkkkk.. bangeett... aaakkkkkkkkhhhh... kalian liat mamah kaann..? aaakkkhhh.. aaakkhhhh.. aaakkhhhhh... enaaaakkkkk.. aaakkkhhh.. aaakkhhh.. ini namanya ngentot.. aaaaakkhhhh.. aaaakkhhhhh.. aaakkkkkkhhhh... enaaaaakkkk... aaakkhhhh.. aaakkkkhhh.." Ucap Ibu Kost pada anak-anaknya.


10 menit sudah berlalu..


Terlihat Tubuh Ibu mulai Bergelinjang sambil menatap langit-langit kamar. "Aaaakkkhhhh.. aaakkkkkkh.. aaakkkkkhhhhh.. eeenaaaaaakkkkk... aakkkhhh.. aaakkhhhhh... aaaakkhhhhh... aaakkkhhhh.. aaaakkkkh.... aaakkkkhhh.. aaaakkkkhhhh... aaaakkkkkkkhhhhh... aaaaaakkkhhhhh.. eeeekkk.. eeeekk.. aakkkkkk.. aaakkhh.. aaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

Dan setelah sekian lama Ibu tak merasakan orgasme dari penisku, akhirnya dia mendapatkan orgasmenya lagi. Ibu menyemburkan air dari vaginanya sesaat penisku tercabut menyirami kasur dan lantai. "Aaaarrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh......" Tubuh Ibu menggelinjang hebat sambil terus mengerang.. dan kemudian badannya terjatuh di tubuhku sambil memejamkan mata, suaranya pun terdengar terengah-engah.

Mbak Indah yang terduduk di kursi hanya tersenyum melihat Ibu Kost.. sedangkan Icha terdiam seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.. dan Dini terlihat ketakutan sambil memeluk guling seakan juga tak percaya dengan apa yang terjadi dengan Ibu kandungnya.


Kami terdiam sejenak.. hanya tatapan kosong di mata anak-anak ibu kost.











Sesaat kemudian Mbak Indah yang tadinya terdiam kali ini mulai menghampiriku.. terlihat Mbak Indah begitu cantik dengan rambut ikal sedada dan tubuhnya yang tinggi di tambah payudaranya yang terlihat kencang menggantung. Dan dengan matanya yang tajam sambil menatapku Mbak Indah langsung melumat, mencium dan menjilati.. membersihkan penisku dari lendir hangat mamahnya dan mani dari penisku.


Dini : "Ihhh. kakak jorok banget sih"

Mbak Indah : "Ini enak dek.. kamu mau coba?"

DIni : "Enggak ahh.. jorok"

Mbak Indah : "Gapapa.. sini coba dulu.."

Dini : "Gak mau.. weekkk.. jorok"

Mbak Indah : "Hihihi.."



Mbak Indah : "Mas Den.. kamu masih kuat?"

Aku : "Capek mbak.. pinggangku pegel banget.."

Mbak Indah : "Hmmmm.. tapi kontolmu belum turun loh ini.."

Aku : "Iya mbak.. tapi pinggangku udah sakit"

Mbak Indah : "Ya udah deh.. " Suaranya terdengar kecewa.


AKu merasa Mbak Indah yang paling dewasa disini. Dia selalu bisa menahan diri.. "Mungkin karena pengalaman Mba Indah sudah banyak" Batinku.


Aku : "Mbak.. iketanku boleh di lepas gak? sakit nih"

Mbak Indah : "Emang udah boleh di lepas mah?" Tanya mbak indah pada Ibunya.


IbuKost hanya mengangguk mengiyakan masih kelelahan. Lalu Mbak Indah menggeser tubuh mamahnya dari tubuhku dan melepas tali ku di bantu Icha.















Aku : "Adduuhh duhh.. shhh" Sambil duduk di kasur menahan sakit di pinggangku.

Icha : "Kamu gapapa den.."

Aku : "Gapapa cha.. makasih ya"

Icha : "Iya.. maap ya den sebelumnya.."

Aku : "Maap kenapa cha..?"

Icha : "Maap dari kemaren marah-marah terus sama lo"

Aku : "Ohh jadi lu marah-marah kemaren emang buat hari ini?"

Icha : "Iyahh.. mamah yang nyuruh.. biar kontol lu kuat ngaceng terus kalo di kasih obat"

Aku : "Ohhh obat tadi pagi juga buat ini?"

Icha : "Maap yaahh.." Icha tersenyum menatapku.

Aku : "Pantesan dari tadi gak turun"

Icha : "Hihi.."


Dini yang masih memeluk guling hanya terdiam sambil menutupi tubuhnya.


Aku : "Dinn.. kamu kenapa jadi kayak ketakutan gitu? Tadi kayaknya ganas banget pas kakak masih diiket"

Dini : "Enggak kak.." Dini terlihat malu dan bingung tak tau harus melakukan apa melihat tubuhku yang berdiri di pinggir kasur dan penisku yang menantang menghadapnya.

Mbak Indah : "Kamu kenapa dek..?" Tanya Mbak Indah.


Dini hanya menggelengkan kepala.


Dini: "Maahh.. aku mau pulang" Suaranya agak takut.

Mbak Indah : "Ihh mau ngapain sih di rumah.. mending bantuin kakak bentar"

Dini : "Ngapain kak?"

Mbak Indah : "Sini kamu tiduran.." Mbak Indah menyuruh Dini terlentang di kasur. Dengan posisi 69 Mbak Indah meminta Dini menjilati vaginanya.

Dini : "Ihh kakak ngapain?" Perut Mbak Indah yang sedang hamil 2 bulan terlihat agak buncit dari samping.

Mbak Indah : "Kamu bantuin kakak yah.. kak indah belum dapet kontol mas deny nih.. kamu jilatin yah" Sambil mendekatkan vaginanya ke mulut Dini.

Dini : "Ihhh gak mau kak.. jijik"

Mbak Indah : "Kok jijik sih? tadi kamu aja minta di jilatin mas deny"

Dini : "Hmmm.. tapi kan karena aku tadi gatel"

Mbak Indah : "Punya kakak juga gatel.."

Dini : "Kakak minta tolong kak Deny aja"

Mbak Indah : "Gak mauu.. kakak maunya kamu.. jilatin ya dek"

Dini : "Hmmm.." Dengan muka terpaksa Dini mulai menjulurkan lidahnya.


"Aaakkhhh.." Suara Mbak Indah sesaat lidah Dini menempel di bibir vaginanya. "Hmmmppp.. sshhhh.. enak dek.. hmmmpp.. sshhhh.. itil kakak juga di jilatin dek.. aakkhhhh.. sssshhh... ihhhh... hufffttt... sshhhhh... sssshhhh.. mmmmpppp... hhmmmmpp.. enak dek.. aakkhh... ssshhh.. pinter banget sih adek aku.. aaakkhhhh.. ssshhhh... hmmmm.. sshhhhhh.. itil kaka juga jilatin sayang.. aakkkhhh.. hmmmppp.. sshhh.. huffff.. sshhhh.."


Dini : "Enak ya kak?"

Mbak Indah : "Enaaakkk dekk. aakkhhh.. terus.. ssshhh.. memek kakak di buka dek.. jilatin dalemnya.."


Dini yang tadinya ragu sekarang juga ikut menikmati desahan kakaknya.


"aaaakkkhhh.. enakkk dekk.. aakkhhh.. sshhhhh.. hhmmmmm.. ssshhhh... sssshhhh.. hhhhmmmppp.. aaahhhhh.. sshhhhhh.. hhmmmppp" Suara Mbak Indah terus mendesah.


Sesaat kemudian Mbak Indah tak mau kalah.. dia pun mulai menjilati vagina Dini. Walaupun tubuh Mbak Indah lebih tinggi.. tapi dengan pengalamannya Mbak indah bisa menyesuaikan tubuhnya di atas tubuh Dini. "Aaakkhhh.. kakk.. geli" Suara Dini terdengar. Mbak indah dengan perlahan mejilati bibir vagina Dini.. menciumi setiap permukaan vagina Dini yang tembem tanpa bulu.

"Aaaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..sshhh.. hhmmmpppp.. ssshhhh.. aahhhh.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh.. aaahhhhh.. aaakhhhhh.. ssshhhhh... hhmmmppppp.. ssssshh... aaakkhhhh.. ssshhhhh.. hmmmpppp.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..ssshhhh.. aahhhhh.. aaahhhhh" Suara desahan mereka berdua memenuhi kamar.


Terlihat Ibu kost sudah terduduk di kursi sambil melihat 2 buah hatinya bersenggama dan aku hanya berdiri mengocok penisku menyaksikan mereka berdua.


Mbak Indah : "Den.. masukin buruan" Sambil melirik ku dengan muka sedu.


Aku pun yang juga tak sabar langsung menghampiri vagina Mbak Indah yang sedang di jilati Dini dari bawah.


Dini : "Ihh kakak.. bentar aku turun dulu"

Mbak Indah : "Udah kamu situ saja.. liatin memek kakak di entot bentar"


Sesaat aku berada di belakang Mbak Indah dan Kepala Dini tepat berada di bawah penisku.. perlahan ku tempelkan kepala penisku di vagina Mbak indak.. ku gesekkan maju mundur menyentuh klitornya yang bertindik. Dan.. di hari itu penisku akhirnya masuk ke 4 vagina yang berbeda.

"Akkhhhh.. mas denn.. aaakkkhhh.. berasa banget emang kontol lu.. aahhh.. aakhhhh.. aakkhhh.. aahhh.. ssshhhh.. hhhmmmm...enak.. aaakkhhh.. aahhh.." Desahnya sambil menjilati vagina Dini.

Aku : "Hmmmpp.. kamu gapapa mbak? kan lagi hamil?"

Mbak Indah : "Gapapa mas.. aakkhh.. teruss mas den.. aakkhhh... aaakkkkhh.. aaahhh.. aakkhh.. terus.. aakkhhh.. aaakkhh.. aakkhhhh.. sodok terus mass.. aakkhhh.. aakkhhh.. masukin lagi mass.. aakkhhhh.. lebih dalem lagii.. aaakkhhh.. sodok sampe rahimku mass.. aakkkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.. aakkhhh"


Dini yang berbaring di bawah penisku hanya terdiam sambil menggigit bibirnya merasakan jilatan di vaginanya sambil menyaksikan kontolku keluar masuk vagina kakak nya. Tanpa sadar Dini mengeluarkan payudaranya sendiri dari balik kaos putihnya. Sambil merasakan putingya yang makin panas Dini mulai bergelinjang memainkan payudaranya. "EEhhhh.. hmmpppp.. ssshhhh..hmmmppp.. aaahhh.. sshhhh.." Terdengar Desahan Dini pelan dan mukanya yang bergairah lagi.

Sedangkan mamahnya hanya tersenyum terlihat bangga dengan anak-anaknya. Dan Icha hanya melamun di pinggiran kasur.


Ku cabut penisku sejenak. "Jilatin sayang.." Pintaku pada Dini.


Dini yang tadinya merasa jijik dengan penisku sekarang langsung menjilati kepala penisku yang berlendir dengan ujung lidahnya. "Ihhh.. anak mamah dan pinter.." Terdengar suara ibu kost makin bangga. Terlihat mulut Dini menyedot setiap lendir di kepala penisku. Dan tak lama ku masukkan lagi penisku ke vagina Mbak Indah "Aakkhhh.. aakkhh.. aaahhhh.. sssshhhhh.. aahhhhh.. ssshhh.. aakkhhhh.. aaaakkhhh.. ssshhhh.. hhmmmpppp.. ssshhh.. terus mas den.. aahhhh.. enaakkk.. aaakkkhhh.. sshhhh" Desah Mbak Indah pun berlannjut lagi.


Dini yang tadinya hanya meremas payudaranya kini mulai meraih vaginanya sendiri sambil memainkan klitorisnya dengan jari. "Eeeekkhhhh.. sshhhh... hhmmppp.." Sambil menjulurkan Lidah Dini mencoba meraih klitoris kakaknya yang berkedut.


"Eeeekhhh... mas den.. aaakkkhh... aaakkhhh.. eeeehhhhhkkk.. cepetin mas.." Sambil ku pegang kedua tangannya kebelakang, kupercepat gerakan pinggulku.. terlihat penisku beradu dengan kuat dengan vagina Mbak Indah. "AAAarrrrrrrrkkkkkhhh... aaakkkhhh.. aaaakkkhhhhh.. aaaakkhhh.... aaakkkhhhh.. aaaakkhhhhhhhh.. aaarrrrkkkkkkhhh" Terdengar suara Mbak Indah mengerang keenakan.

"Aaaaarrrrkkkkkk.. aaaakhhhh.. aakkhhhh. aaaaahhhh.. aaahhhhh... sssshhhhh... aaaakkkkkk.. aaakkkkhhhh.. aaaahhhh.. aaaaakkkhhhh.. ssshhh... hhmmmmpppppp... aaaakkkhhhh.. aaaakhhhhh... aaaaakkkrrrrhhh.. teruss. terusss. terrrussss. teerrrrusssss... aaaakkkhkhhhh.. aaakkkhhhh.. aaaaaaarrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkk.." Mbak Indahpun orgasme sambil kudorong terjatuh di tubuh Dini.. terlihat lendir hangat dari vaginanya yang becek mengalir di atas Perut Dini.












Sesaat Mbak Indah terbaring di tubuh Dini, Dinipun mencoba bangun melepaskan diri.. lalu sambil berdiri Dini melepas kaos putihnya di atas kasur.. dan baru kali ini aku melihat Dini benar-benar bertelanjang bulat.. dengan rambut bob medium seperti mamahnya.. dan kulit putihnya yang halus didampingi payudara yang kecil dan puting warna pink yang belum terlihat jelas.. serta belahan vagina yang tanpa bulu sedikitpun di antara pahanya yang ramping.

Aku hanya terdiam menatap Dini sambil duduk di atas kasur dan menghela nafas kelelahan.

Dan kemudian Dini langsung merebahkan diri di depanku, memegang kedua pahanya dan membuka selangkangannya lebar-lebar menghadapku. Dengan muka yang sedu sambil menggigit bibir.. Dini tak berucap apapun.. hanya menatapku berharap aku menggaulinya.

Dini : "Kak.." Sambil menggigit bibir dan menatapku.

Aku : "Apa?"

Dini : "Ihhhhh.. buruaann"

Aku : "Kamu mau apa?" Tanyaku menggoda.

Dini : "Kaak buruaan.."

Ibu Kost : "Adek ngapain?" Tanya Ibu Kost pada Dini yang mengangkang di depanku.

Dini : "Hemmmm.. buruan kakk" Sambil menggigir bibir bawahnya.

Aku : "Bilangnya gimana.. kok langsung ngangkang gitu?"

Dini : "Hmmmmm.. kaaakkk.. buruaaann ih" Dengan mukanya yang sedu Dini masih terlihat malu dengan mamah dan kakak-kakaknya.

Aku : "Bilangnya gimana dulu? Kamu mau apa?"

Dini : "Ihhhhh.."

Ibu Kost : "Iya.. adek mau apa?"

Dini : "Aku mau itu.." Sambil melirik penisku.

Ibu Kost : "Iya sayang.. tapi bilangnya gimana ke deny.." Ucap Ibu Kost pada Dini.

Dini : "Aku mau kayak mamah tadi.." Suaranya lirih sambil melirik penisku.

AKu : "Kamu mau apa?" tanya ku pura-pura tak mendengarnya.

Dini : "Aku mau di masukkin" Suaranya masih lirih.

Aku : "Ha? Kakak gak denger.. Masukin apa?"




Dini: "AKU MAU KONTOL KAKAK.. AKU MAU KAKAK NGENTOTIN MEMEK AKU.. AKU MAU MEMEK AKU DI MASUKKIN PAKE KONTOL KAKAK.. AKU MAU MEMEK AKU DI SODOK-SODOK PAKE KONTOL KAKAK !!!" Teriak Dini menggema seisi rumah Icha.



Ibu Kost : "Naahh gitu dong.. hihihi.." Ibu Kost terlihat makin bangga dengan Dini.

Icha : "Ihh.. kenceng banget sih suaranya.. kalo tetangga kakak denger gimana?" Sambil tersenyum bangga.

Mbak Indah : "Hihihi.." Mbak Indah hanya tertawa kecil di sebelah Dini.


Dan aku hanya tersenyum kecil melihatnya.



Tak pakai lama aku langsung berlutut didepan Dini yang sudah mengangkang menghadapku. Pertama ku tempelkan ujung penisku yang agak berlendir di klitorisnya.. Dini hanya menatapku sambil melipat bibirnya. Perlahan ku gesek-gesek batang penisku maju mundur di bibir vaginanya. "Hmmmpppp..". Terus saja ku gesekkan batang penisku maju mundur.. dan terkadang ku tempelkan ujung kepala penisku di bibir vaginanya.


Sambil di saksikan kedua kakaknya yang berada di sisi samping kanan kiri tubuh Dini.. dan mamahnya yang berada di belakang kepala Dini. Seakan mereka sedang menyaksikan sebuah tontonan dimana Dini akan bersenggama lagi denganku.



Akupun sambil tersenyum mulai memasukkan kepala penisku ke lubang vaginanya. "EEeeekkhhh.. kakk.. sakiittt" Entah kenapa terasa vagina Dini sempit lagi.. seperti baru pertama kali.

Ku coba dorong agak kuat pinggulku.. makin lama makin dalam terlihat penisku tertelan. "Aaakkhhh kaakk.." Terlihat Dini memejamkan mata sambil menggelinjang. Sampai setengah penisku masuk aku mendiamkannya sejenak. Mata Dini masih terpejam sambil menahan sakit.

Sesaat kemudian ku gerakkan pinggulku maju mundur perlahan menikmati vaginanya. "eehhhmmmppp.. ssshh... ssshhhh.. hmmmppp.. hmmmpppp.. hmmpppp.. ssshhh.. sshhhh...hhhmmmppp" Terdengar suara Dini pelan tertahan.


Ibu Kost : "Enak sayang?"

Dini : "He'em" Sambil menutup mata Dini masih agak malu untuk mendesah.

Ibu Kost : "Jangan di tahan sayang.. gapapa"

Dini : "Hmmmpppppp.. iya mah.. Aaaakkhhhhh.. aaakhhhh.. enakk maahh.. aakkkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.."

Ibu Kost : "Yang enak apa sayang..?"

Dini : "Memek aku mah.. aaahh.. aahhh.. aakkhh.. aakkhhh"

Ibu Kost : "Yang bikin enak apa sayang?"

Dini : "Aaakhhh.. aakkhhh.. Kontol kak deny mah.. aahhh.. aaaahhhh.. kontol kak deny bikin memek aku enak mahh.. aahhh.. aaahhh"



"Aaaakkhhhh.. aakkkhhh.. aakkhhh.. kaakk.. aakkhhh.. aakkkhhh.. teruss.. aaakkkhhh.. aaakkkhh.." Dini mulai mendesah lepas seperti tanpa beban lagi.. tanpa peduli dengan kakak atau mamahnya yang sedang menyaksikannya bersenggama.


5 menit sudah berlalu.. sesaat kemudian Icha dan Mbak Indah membungkuk sambil menjilati payudara mungil Dini. "Aaaakkkkhhh.. kaakkk.. aaahh.. aahhh.. eeekkk.. aaahhhh.. aaakkkhh.. aakkkhhhh.. aaakkkhhhh.. aaakkkkhhhh.. teruss.. aaahhhh... aakkkhhhh.. maaaaahhhh.. enaaakk.. aaahhh.. mamaahhh.. aaahh.. memek Dini enak maahhh.. aahhhh.. aakkhhhhh.. aaakkkhhhh.. aaakkkhhh.. terus kakk.. aaakkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.. enaaakkk.. aaahhh.. maaahhh memek aku mau di kontolin teruss.. aakkhhh. enaak maahh.. enaaakkk.. aakkkhhh.. aakkkhhh.."

"Aaakkkh.. kakk.. yang dalem lagi kaakk.. aakkhh.. yang kayak tadi.. aaakkkhh... aaakkhh.. masukin lebih dalem lagi kakk.. aakkhh.. aakkhh.."


Aku mencoba menurutinya.. ku coba dorong lebih dalam penis ku.. sampai akhirnya ujung kepala penisku menyentuh bibir rahimnya lagi. "Aaarrrrrkkkkhhh... kaakk.. aakhhhh.. aaakkkkkhhhhhh.. aaakkkkhhhh.. kak.. terusss.. aaakkhhhh.. aaakkhhhhh.. aaaakkkhhhhh.... aaaakkkhhhhhhhhh"

DIni : "Maaaaahhhh.. aaakkkhhh.. aakkhhh"

Ibu Kost : "Iya sayang.. enak yah?"

Dini : "Aaaakkkhhhhh.. iya mahh.. aaakkhhh.. aakkkhhh.. perut Dini di sodok-sodok pake kontol mahhh.. aaakkhh.. aaaakkhh.. enaaaakkk.. aaakkkhh.. aaaakkkhhhh"


Ibu Kost hanya tersenyum mendengarnya.


"Aaaakkhhhh.. aaakkkkhhhh.. aaakkkkhhh.. kaaakk.. terusss.. aaakkkkhhh.. kaaakkk.. aakkkkhhhh.. aaaakkkhhhh. aaaakkkkhhhh.. cepetin kak.. cepetin.. cepetin. aaakkkkhhh.. aaakkkkkhhh... maahhhh.. aku keluar mahh.. aku keluarr.. aaaakrrrrrhhhh.. aaarrrkkk aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh" Dini pun klimaks di dampingin kakak dan mamahnya.. Dini terlihat lemas menutup mata sambil tersenyum berpegangan tangan dengan kakaknya.

Akupun langsung melepas penisku dari vaginanya. Sesaat Dini terdiam saat kakaknya Icha menjilati payudara Dini dan Mbak Indah menciumi bibir Dini.




Lalu..

Dini : "Akkhh.. lagiii.. kaakk aku mau lagi.. aahhh.. aku mau ngentot lagi.. masukin lagi kak.. memek aku mau lagi.." Suaranya manja.

DIni : "Boleh ya mah? Aku ngentot lagi boleh ya mahh?" Tanya Dini pada Ibunya manja.

Ibu Kost : "Iya boleh sayang.."

DIni : "Kontol kakak masukin lagi... aahhh.. buruan kakk.. memek aku mau di sodok lagi pake kontol.. masukin kakk.. buruan.." Suara Dini menggebu-gebu tak sabar.


Aku yang masih bergairah.. langsung ku masukkan lagi penisku ke vagina Dini yang berlendir setelah orgasme tadi. "Aaakkkkkhhhh... kaaakkk.. enakkkk" Ku genjot dengan kencang tak memperdulikan Vagina Dini yang mulai memerah. "Aaakkhhhh.. aaaaaaakkkkhhhhh.. aaaakkkkkkkhhh... aaaaakkkhhh.. kaaakkk.. kenceng bangeett.. aakkhhh.. aaakkhhhh.. aakkhhhaaakkkkhhhhhh.. aaaakkkkkkhhhhh.. aaaaakkkkhhh... terussss.. terussss.. terus kakkk.. aakkhhh.. aakkkhhhh.. aaakkkkkkkkkhh.. aaaaaaakkkkhhhh... aaaaakkkhhh.." Suara Erangan Dini menggema seluruh kamar.

Vagina Dini terasa menjepit penisku kuat.. tubuhnya yang gemetar hebat dan bola matanya yang terlihat memutih "Aaaarrrkkhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. arrrrrrkkkhh... aaarrrrkkkhhhhh...aaarrrkkkhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. aaaaeeeekkkk.. eeeekkk.. aaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrhhhhhhhhhhhhhhhhhhkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk" Suara Dini mengerang keras pertanda dia orgasme lagi.. dan aku yang tak tahan merasakan sensasi di penisku yang terjepit kuat. Akhirnya.. akupun ikut orgasme menyemprotkan semua maniku di dalam rahimnya tanpa memperdulikan jikalau Dini akan hamil.

Saat ku cabut perlahan penisku.. terlihat mengalir maniku putih di bibir vagina Dini. Ibu Kost yang aku kira tadinya akan marah malah tersenyum lebar sambil tertawa melihat anaknya berlinang mani di dalam rahimnya.


Ibu Kost : "Ihhh.. anak mamah dapet hadiah juga dari mas deny.. selamat ya sayang.. muahh.." Sambil mencium bibir Dini.

Mbak Indah : "Memek adek pinter banget sih, udah bisa bikin mas deny klimaks gitu.. hihi"

Icha : "Iyahh.. pinter banget kamu dek.. selamat yah.. hihihi"


Dini Hanya terbaring sambil terengah-engah dan tersenyum tipis sambil menutup mata.


Sesaat kemudian akupun terbaring lemas di kasur.. terlihat penisku masih berlendir dan mulai lemas. Aku yang benar-benar sudah kelelahan langsung tertidur tanpa ku sadari.
















Entah berapa lama aku tertidur..



















Saat terbangun lampu kamar sudah padam.. tubuhku tertutupi selimut dan aku sudah berpakaian lagi. Aku mencoba mencari mereka.. namun badanku masih begitu lemas.

Sesaat kemudian terlihat seseorang masuk ke kamar dan kemudian menyalakan lampu.. dan itu Icha dengan piyama daster warna biru tua selutut tanpa BH menghampiri ku dengan membawa sepiring nasi goreng dan air putih.

Icha : "Ehh den.. udah bangun?" Sambil menaruh piring di meja.

Aku : "Ehh cha.. yang lain kemana?" Suaraku lemas.

Icha : "Yang lain udah pada pulang dari tadi."

AKu : "Ohh.. ini jam berapa cha?"

Icha : "Jam 9 kayaknya den.."

Aku : "Gw tidur dari jam berapa tadi?"

Icha : "Dari Jam 2an kayaknya dah.. emang kenapa?"

Aku : "Gapapa cha.."

Icha : "Ohh ya udah.. gw mau tidur dulu yah.."



Aku : "Cha.. tar dulu.."

Icha : "Apalagi?"

Aku : "Lu tidur sini aja deh.. nemenin gw.."

Icha : "Ihh manja banget sih.."

Aku : "Ayo lah cha.."

Icha : "Iya deh.. tapi bentar yak.. gw matiin lampu rumah dulu"

Aku : "Iya.."

Icha : "Lu makan dulu aja.. tar dingin nasi gorengnya."

Aku : "Oh iyak.. makasih ya cha"


Setelah makan Akupun langsung ke kamar mandi untuk cuci tangan dan buang air kecil. Sekembalinya dari kamar mandi aku langsung merebahkan diri lagi di kasur.. dan tak lama Ichapun kembali ke kamar ku, langsung mematikan lampu dan masuk di balik selimutku.


Aku : "Cha.."

Icha : "Heemmm..?"

AKu : "Sinian dong.. jauh amat"

Icha : "Emang ngapa sih?"

Aku : "Gw pengen meluk lu nih"

Icha : "Ihh manja bener sih.. emang lu masih pengen? entar Dini ngambek loh.."

AKu : "Emang kenapa?"

Icha : "Kan Dini pacar lo.. gimana sih?"

Aku : "Ehh.. kok lu tau sih?"

Icha : "Ya iyalah.."

Aku : "Tau dari mana..?"

Icha : "Lu gak tau ya kalo di rumah gw ada CCTV?"

AKu : "Ha? emang ada?"

Icha : "Ada laahh.. suami gw aja gak tau kalo ada CCTV di sini.. haha"

Aku : "Jadi lu udah tau dong kalo gw sama Dini di rumah lu minggu lalu?"

Icha : "Ya tau.. makanya gw aduin kemamah.. ehh terus mamah kesel banget kan.. mangkanya mamah bikin rencana begini buat lu berdua.. haha"

Aku : "Ohhh.. jadi gara-gara lu juga yaa.. sial lu emang"

Icha : "Lagian lu bilangnya gak ada apa-apa sama Dini.. eh malah lu jilmek Dini di rumah gw.. mana jilmeknya di sofa TV lagi.. kan mahal itu sofa gw"

AKu : "Tapi kan gak nyampe begituan cha.. cuma megang-megang doang"

Icha : "Ya tapi lama-lama bisa aja kan.."

Aku : "Enggak lahh.. mana berani gw begituin Dini.."

Icha : "Haha.. boong banget lu.. Mamah, Kak Indah sama gw aja lu embat.. apa lagi Dini yang masih bersih"

Aku : "Mana berani gw merawanin anak orang.. gila lu."

Icha : "Hahahaa.. lagian mamah takutnya lu sampe make Dini gak pake pengaman makanya mamah bikin rencana aja sekalian.. biar sama-sama tau.. biar mamah bisa ngontrol"

AKu : "Lah emang tadi gw pake pengaman..? kan enggak!"

Icha : "Enggak sih.. tapi paling enggak Dini udah minum jamu dulu tadi biar gak hamil.. semuanya juga minum jamu tadi"

Aku : "Ohhh gitu.. Terserah kalian aja dah.. yang penting jangan sampe hamil"

Icha : "Iya lahh.. bisa gila mamah nanti kalo semuanya hamil gara-gara lo.. hahaha"

Aku : "Hahaha.." Sambil ku dekati Icha dan ku peluk pinggangnya dari belakang menyamping. Terasa bokong montoknya menempel di Paha dan penisku dan hanya terhalang celana dan daster.











Aku : "Ehh.. cha.. ngomong-ngomong.. besok gw udah bisa pulang dong?"

Icha : "Enak aja.. baru 3 hari lu disini.. kan perjanjiannya seminggu.."

Aku : "Yaahhh.." Aku agak kecewa.

Icha : "Emang lu mau ngapain buru-buru pulang ke kost.. biar bisa bebas sama mamah sama Dini yah?"

Aku : "Bukan gitu.. gw cuma takut aja kalo tiba-tiba laki lu pulang."

Icha : "Enggakk.. aman lah den"

Aku : "Ohh. bagus deh."

Icha : "Ehh Btw besok mamah ngajak main ke mall"

Aku : "Ngapain?"

Icha : "Gak tau juga.."

AKu : "Hmmm.. ya udah deh.. paling bikin rencana lagi"

Icha : "Bisa jadi.."



Dan Icha pun menarik tanganku erat menyingkap perutnya.. Seperti sepasang kekasih kamipun berpelukan sampai tertidur lelap.









Bersambung..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd