Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

Segini dulu deh.. gak mampu ngetiknya.. wkwkwk.. :Peace:


















Gurita







Sampailah keesokan harinya.. ku rasakan Icha masih di kasur dengan dasternya. Terlihat wajahnya yang terlelap masih terlihat cantik walau tanpa makeup.

Sejenak aku hanya terdiam membiarkan Icha yang masih terlelap.. melamun memikirkan hal kemarin..




Aku dengan perasaanku saat ini aku tak tau harus berbuat apa.. aku seaakan masih tak percaya, bahwa kemarin aku telah mengambil keperawanan seseorang. Niatku ke jakarta hanya 1.. yaitu mencari kerja untuk melanjutkan hidupku. Tapi apa yang terjadi saat ini justru tak pernah kubayangkan sebelumnya.. apa yang terjadi kalo adik ku sampai tau. Mengetahui apa yang di lakukan Ibu Kost terhadap anaknya membuat ku tak habis pikir. Dini yang menurutku merupakan seorang anak yang baik, bisa di perlalukan oleh Ibu nya seperti itu.

Ibu pernah bercerita bahwa dia memang sering bermasturbasi dengan Mbak Indah setelah Bapak Kost meninggal. Tapi aku tak tau bahwa Ibu bisa sampai sejauh ini.. mungkin benar, Semenjak Ibu Kost melihat aku tidur dia makin menjadi-jadi.

Ada rasa bersalah di hati ku saat ini, Andai saja saat itu CD ku tak hilang dan aku tak tidur dengan jendela yang terbuka.. mungkin saat ini Dini masih perawan.









Icha : "Mikirin apa sih den?"

Aku : "Ehh cha.. udah bangun?" Aku agak terkaget.

Icha : "Masih pagi udah ngelamun aja"

Aku : "Enggak cha.."

Icha : "Mikirin yang kemaren ya?"

Aku : "Kagaakkk.. udah yuk sarapan.. laper gw"

Icha : "Huuu.. emang lu mau sarapan apa?"

Aku : "Serah lu aja cha"

Icha : "Ya udah lu mandi dulu sana.. gw juga mau mandi.."

Aku : "Btw nanti jadi jalan cha?"

Icha : "Gw gak tau.. harusnya sih jadi"

AKu : "Kalo jadi, gw gak bawa baju bagus cha.. cuma kolor bola doang"

Icha : "Ya udah tar gw ambilin baju laki gw."

AKu : "Oke cha.. thank you"


Akupun segera berjalan keluar kamar dan pergi ke kamar mandi. Karena dari kemarin aku belum mandi.. terasa badanku masih lengket sisa kemarin.


Saat keluar aku hanya menggunakan celana bolaku dan bertelanjang dada. Belum Terlihat Ibu Kost ataupun Dini, hanya Icha dengan rambut pendeknya yang basah mengenakan singlet warna biru tua serta hotpants santai warna hitam menutupi bokong montoknya di dapur.


Icha : "Baju di sofa ya den"

Aku : "Ok cha.. thank you.. btw ini panjang banget cha celananya"

Icha : "Laki gw tinggi den.."

Aku : "Ya masa' gw pake celana begini?"

Icha : "Di gulung aja kenapa sih.."

AKu : "Jelek chaa.."

Icha : "Gak ada lagi den.. lu mau pake celana gw? yang ada kedodoran nanti.."

Aku : "Hahaha.. iya-iyaaa.."


Setelah memakai celana aku hanya duduk-duduk nonton TV sambil menunggu Icha memasak. Dan selang 30 menitan Icha pun memanggilku..


Icha : "Deenn.. udah mateng ni"


Aku yang sudah kelaparan langsung berlari ke dapur..


Icha : "Baju lu gak di pake?"

Aku : "Tar aja lah cha.."

Icha : "Ya udah.."


Kamipun makan berdua di meja makan sambil menunggu Ibu Kost dan Dini sampai.


Icha : "Den.."

AKu : "Heemmm?"

Icha : "Gw mau nanya?"

Aku : "Apa?"

Icha : "Emang lu bener serius sama Dini?"

Aku : "Hmmm.. emang kenapa?"

Icha : "Kagak papa sih.. dulu lu nembak dia dimana?"

AKu : "Haha.. ini lucunya.. Gw gak pernah nembak Dini cha.."

Icha : "Lohh kok bisa?"

Aku : "Tar lu tanya dia langsung dah.. intinya dia yang minta gw jadi pacarnya"

Icha : "Aneh banget.. berarti lu gak ada perasaan dong sama Dini?"

Aku : "Jujur ya.. sebenernya ada rasa sih gw sama Dini.. tapi gw masih belum tau.. ini sayang beneran apa emang sayang kakak sama adek aja"

Icha : "Kok bisa gitu?"

Aku : "Gw udah nganggep dia kayak adek sendiri aja."

Icha : "Hmmmmm.. Jadi lu sebenernya beneran serius gak sih sama Dini?"

AKu : "Gw belum tau cha.. gw gak bisa jawab sekarang.."

Icha : "Yeeeee.. gak jelas banget sih lo."

Aku : "Hahaha.. bingung gw.."

Icha : "Serah lu dah.." Terlihat muka Icha agak kesal dan murung sambil berdiri mencuci tangan di wastafel.




Akupun terdiam sejenak.. sambil makan ku coba buka handphone ku yang dari kemarin tak ku buka sama sekali. Saat ku buka benar saja ada beberapa notif WA dan panggilan tak terjawab. Ku lihat yang pertama, ternyata sebuah group WA Berjudul "Properti Hannah Family" dan saat ku lihat detail hanya berisi 5 orang, yaitu Ibu Kost sebagai Admin, Mbak Indah, Icha, Dini dan aku sendiri.
Dan terkejutnya aku melihat Foto Profile Group ternyata gambar Penisku sendiri.. dan saat ku buka ternyata bersisi foto-foto dan video ku dan hasil dokumentasi kita kemarin.. dari Video Dini yang baru pertama kali datang.. sampai foto Dini yang mengangkang dengan Vaginanya yang penuh mani bersama kakak dan mamahnya sambil tersenyum bahagia.


WA Aku : "Group apaan nih?" Tanya ku di group.


Karena tak ada yang membalas ku buka isi WA selanjutnya yang masuk hari sabtu kemarin. Ku kira penting ternyata hanya WA dari temanku mengajak nongkrong di malam minggu.


Lalu ku buka WA yang ke 3 yang juga masuk hari sabtu kemarin. Aku terdiam sejenak.. menjatuhkan sendok di tanganku, memikirkan apa yang selanjutnya harus aku lakukan dan aku persiapkan.


WA Pak Andy : "Siang pak Deny.. Mohon maaf sebelumnya, tadi saya coba Telfon tapi sepertinya pak Deny sedang sibuk makanya saya WA"

WA Pak Andy : "Saya cuma mau memberi kabar bahwa proses hiring di perushaan kami sudah berakhir.. dan saya ucapkan Selamat, Pak Deny telah di terima di perusahaan kami"

WA Pak Andy : "Dan sesuai perjanjian bapak Deny akan mulai masuk Besok Senin tanggal 'xx-xx-xxxx'"

WA Pak Andy : "Bapak Deny besok senin akan bertemu langsung dengan saya untuk tanda tangan beberapa surat kontrak dan perkenalan pada seluruh karyawan kantor"

WA Pak Andy : "Kemudian untuk kelengkapan apa saja yang perlu Pak Deny bawa sudah kami kirimkan lewat Email untuk detailnya"

WA Pak Andy : "Baik pak Deny sepertinya itu saja dari saya, apabila ada pertanyaan bisa langsung tanyakan di nomor WA ini saja."

WA Pak Andy : "Terimakasih pak Deny, sekali lagi saya ucapkan selamat bergabung di perusaahan kami."

WA Pak Andy : "Selamat Siang.."


Aku terdiam, benar-benar terdiam.. tak tau harus berekspresi seperti apa, bahkan aku tak sadar saat Icha memanggilku.


Icha : "Deeenn.. heii.. denn.. oyy.. malah ngelamun lagi"


Sesaat kemudian aku tersenyum lebar sambil menatap Icha.


Icha : "Kenapa sih lo, senyam-senyum sendiri gitu? Dah gila lo ya?"

Aku : "Chaaa.. gw keterima kerja." Aku sambil tersenyum menatapnya.

Icha : "Ehhh.. serius lu?"

AKu : "Iya.. beneran.. ini ada di WA gw"

Icha : "Iiihhhh seneng banget.. akhirnya setelah hampir 3 bulan.. haha"

Aku : "Iya nih.. Alhamdulillah.."

Icha : "Selamat yah.." Icha sambil mencium pipiku

Aku : "Makasih cha.."

Icha : "Hmmmm.. jadi rencana lu gimana sekarang?"

Aku : "Hmmm gak ada sih.. paling nyetrika baju aja nanti"

Icha : "Ohhh.. mau gw setrikain gak?"

AKu : "Gak usah cha.. lagian kemeja doang ini"

Icha : "Setrikanya ada?"

Aku : "Ada di kost"

Icha : "Ya udah"

Aku : "Ehh.. tapi lo gapapa gw tinggal mulai besok?"

Icha : "Gw sih gpp den.. yang penting kan lu udah dapet kerja"

Aku : "Tapi gw masih ada utang ni ama lu.."

Icha : "Gampang itu mah.."

Aku : "Serius lu?"

Icha : "Iya gapapa.. Santai aja den.."

Aku : "Hmmm.. oke cha.. thank you"

Icha : "Btw lu mau pulang sekarang?"

Aku : "Ya kan nanti kita mau jalan.."

Icha : "Ya nanti biar gw bilang sama mamah kalo jalan-jalannya gak usah aja"

Aku : "Hmmm.. gapapa lah cha.. lagian gak ada yang gw siapin lagi.. cuma berkas-berkas doang.."

Icha : "Emang udah lo siapin berkas nya?"

AKu : "Udah di amplop semua sih harusnya"

Icha : "Ohh.. ya udah"









Icha : "Ehh den.."

Aku : "Kenapa Cha?"

Icha : "Berarti lu bakal kerja senin sampe jumat dong?"

Aku : "Harusnya sih iya cha"

Icha : "Jam masuknya normal?"

Aku : "Harusnya normal.. berangkat jam 7 pulang jam 5an paling.. kenapa emang cha?"

Icha : "Hmmm.. starndar orang kantoran lah ya"

Aku : "Yoii.."

Icha : "Gak ada WFH gitu?"

Aku : "Kemaren gw tanya HR nya sih katanya gak ada.. semuanya udah WFO"

Icha : "Ohhh.."

AKu : "Kenapa emang?"

Icha : "Gapapa"

Aku : "Ohh.."






Icha : "Ehh.. balik lagi ke yang tadi den?"

Aku : "Apaan?"

Icha : "Lu serius gak sih sama Dini?"

AKu : "Yeee.. nanya lagi dia.. gw gak tau chaaaa.. gw gak bisa jawab"

Icha : "Hmmmmm.."

Aku : "Kenapa sih?"

Icha : "Kagak.. hahah"





Lalu.. Terdengarlah bunyi bel dari gerbang depan.. Ichapun langsung berdiri melihat dari jendela.


Aku : "Ibu yah?"

Icha : "Iya den.. bentar yak.. biar gw buka gerbang dulu"


Tak lama Ibu Kost dan Dini pun masuk.. Terlihat Ibu Kost begitu menawan dengan makeup tipis tanpa kacamata tertutup hijab Khimar layering dengan dress gamis terusan sampai kaki bernuansa pink yang menutupi seluruh tubuhnya.

Begitu juga dengan Dini, dengan makupnya yang tipis dini terlihat begitu cantik dengan maxi skirt menutupi perut sampai mata kaki, dengan kaos hitam tertutup outer rajut lengan panjang warna dusty dan hijab pasmhina hitam menyingkap di lehernya. dan terlihat Ibu membawa tas agak besar.

Aku hanya terduduk di kursi makan melanjutkan sarapanku sambil melirik mereka berdua.



Dini : "Assalamualaikum"

Aku : "Waalaikumsalam"

Dini : "Pagi kaakkk"

Aku : "Pagi.."

Dini : "Kakak makan apa?"

Aku : "Nasi sama sop ayam masakan kak Icha.. kamu mau?"

Dini : "Enggak ah.. tar makan di mall aja.."

Aku : "Ohh.. ok"

Icha : "Mamah udah sarapan?"

Ibu Kost : "Belom cha.. nanti aja di mall sekalian"

Icha : "Oh ya udah.."

Ibu Kost : "Ya udah yuk jalan"

Icha : "Buru-buru amat mamah.. lagian mall juga belom buka kan jam segini?"

Ibu Kost : "Iya sih.. tapi mamah males macet kalo kesiangan"

Icha : "Ohhh.. ya terserah mamah aja sih"







Icha : "Ehh mahhh.. ngomong-ngomong deny ada kabar gembira loh mah"

Ibu Kost : "Kabar apa sayang?"

AKu : "Hmmm itu bu.. hhmmm aku besok udah mulai kerja"

Ibu Kost : "Ha? Serius?"

Aku : "Iya.."

Ibu Kost : "Ihh selamat sayangg.." Sambil memelukku.

Dini : "Bener kak?"

Aku : "Iya"

Dini : "Selamat kaakk.. yeaayyyy" Dini juga memelukku.

Ibu Kost : "Perusahaan yang mana?"

AKu : "Yang terakhir bu."

Ibu Kost : "Ohhh.. berarti besok langsung masuk pagi yah?"

AKu : "Iya bu.. masuk jam kantor biasa"

Ibu Kost : "Senin sampe jumat?"

Aku : "Iyah.."

Ibu Kost : "Bagus deh, Ibu seneng dengernya"

Aku : "Makasih bu"

Ibu Kost : "Hmmmm.. ya udah deh.. kita gak jadi ke mall dulu aja yah"

Dini : "Kenapa mah?"

Ibu Kost : "Biar kak Deny istirahat dulu sayang.. Kemaren kan kak deny abis capek banget.. "

Dini : "Kok gitu sih mah? kan aku mau beli baju" Dini terdengar kecewa.

Ibu Kost : "Sabar ya sayang.. Minggu depan kita jalan.. Lagian kan besok hari pertama kak deny kerja.. kasian kak deny nanti.."

Dini : "Hmmmm.. ya udah deh" Nada Dini agak kecewa.

Aku : "Jadi kita gak jadi jalan bu?"

Ibu Kost : "Gak usah sayang.. minggu depan aja"

Aku : "Ohh ya udah deh.."




Ibu Kost : "Ya udah.. mamah mau makan dong sayang.. kamu masak apa?"

Icha : "Sop ayam doang mah.."

Ibu Kost : "Gapapa.. masih ada kan?"

Icha : "Masih mah.. cukuplah buat Dini sama mamah"




Dan kamipun hanya bersenda gurau sambil nonton TV sampai sore hari..

Sekitar jam 3 sore, Aku, Ibu Kost dan Dini pun beranjak dari rumah Icha pulang kerumah.. sampai rumah aku langsung masuk kamar yang sudah ku tinggal beberapa hari. Tak banyak yang kupersiapkan hanya menyetrika beberapa pakaiaan dan mempersiapkan beberepa berkas untuk besok.









Keesokan harinya aku bangun pagi sekitar jam 6, terlihat teman-teman kostku sudah bangun mengantri dekat kamar mandi. Selesai mandi akupun langsung bergegas berangkat kerja.. karena aku tak mau terlambat di hari pertamaku masuk kerja.


Begitu Senangnya hatimu bisa merasakan seperti anak kost yang lainnya.. menjalani kehidupan normal di masa mudaku.
















Sudah 4 hari berlalu.. tak pernah sekali pun aku bertemu Ibu Kost atau Dini di rumah. Mungkin karena aku pulang terlalu malam. Biasanya memang aku sampai rumah sekitar jam 7 atau lebih kalo sedang macet. Meskipun begitu aku masih sering chating dengan Dini, walaupun yang di bahas juga hanya sekitaran pekerjaanku saja.


Ibu Kost dan Dini tak mengganggu ku dengan hal-hal yang aneh.. terutama Ibu yang terkadang tiba-tiba ada di kamar ku. Mungkin karena mereka menghargaiku karena aku sudah mulai bekerja.






Hari ini hari jumat, aku pulang lebih larut kali ini, sekitar pukul 9.. karena tadi teman kantorku mengajak nongkrong dulu di cafe dekat kantor. Sepulang kerja juga tak banyak yang kulakukan, aku hanya mandi dan merendam beberapa pakaian kerja untuk ku cuci besok.

Sampai saat ku buka handphone ku ternyata ada pesan dari Dini..


WA Dini : "Kak.. baru pulang yah? tadi aku liat dari jendela"

WA Aku : "Iya sayang.. baru pulang ni"

WA Dini : "Kok malem banget sih?"

WA Aku : "Tadi temen kantor kakak ngajak ngopi dulu"

WA Dini : "Cewek yah?"

WA Aku : "Enggaakk.. temen kantor kakak kan cowok semua"

WA Dini : "Bohong.. masa' 1 kantor cowok semua"

WA Aku : "Ya enggak dong.. tapi divisi kaka yang cowok semua"

WA Dini : "Bener yahhh?!"

WA Aku : "Iyaahhh.."

WA Dini : "Hmmmmm.. ya udah.. Kakak lagi apa?"

WA AKu : "Abis ngerendem baju kotor nih.. kamu lagi apa?"

WA Dini : "Abis mandi kak.."

WA Aku : "Kok jam segini baru mandi?"

WA Dini : "Iya tadi abis bantuin mamah"

WA Aku : "Bantuin apaan?"

WA Dini : "Ada deeehhhh.."

WA Aku : "Gak jelassss"

WA Dini : "Hahaha.. besok deh aku share fotonya"

WA AKu : "Foto apa?"

WA Dini : "Besok dongg.. ahaha"

WA Aku : "Makin gak jelas aja kamu.. Udah ahh.. kakak capek mau tidur dulu"

WA Dini : "Ya udah.."

WA Aku : "Met istirahat sayang.. kakak tidur dulu ya"

WA Dini : "Iyahhh *emoji love"



WA Dini : "Ehhh iyaa.. besok kita jadi ke mall ya kak"

WA Aku : "Ohhh.. jam berapa?"

WA Dini : "Jam 9an paling sih kak.. nanti aku kabarin lagi"

WA Aku : "Oke"



Aku pun langsung tertidur karena memang sudah terlalu lelah.













Keesokan paginya aku terbangun sekitar jam 7.. aku yang masih mengenakan sarung langsung bergegas mencuci baju ku yang sudah ku rendam dari semalam. Di kost terdengar beberapa temanku yang menyalakan musik di kamarnya. Ada juga yang sedang berolahraga depan kamar. Karena memang sudah dari awal kami jarang berbincang aku kadang hanya menegur teman kost ku saja saat kita berpapasan di kost.

Setelah mencuci langsung ku jemur di depan.. tak terlihat siapapun di sana. Saat ku intip dari tangga juga terlihat pintu rumah Ibu Kost masih tertutup rapat. "Mungkin mereka masih tidur"- Batinku.




Setelah menjemur aku langsung mandi, dan kemudian aku hanya merebahkan diri di kasur menikmati akhir pekan ku.








Terlihat di handphoneku sudah hampir jam 9 pagi.


WA Dini : "Kak.. Udah bangun belomm?"

WA Aku : "Udah.."

WA Dini : "Kakak udah mandi?"

WA Aku : "Udah.."

WA Dini : "Kakak turun dong.. bosen nihhh nunggu mamah lama banget"

WA Aku : "Iya bentar kakak ganti baju dulu yah"

WA Dini : "Ok"




Setelah berganti baju akupun langsung turun kebawah. Terlihat Dini sudah menungguku di sofa dekat TV mengenakan pashmina hijab dengan kaos warna putih dengan outer kemeja kotak-kotak oversize dan celana jeans hitam sampai mata kakinya.



AKu : "Buset.. udah cantik aja nih"

Dini : "Iya dong.. kan mau jalan hehe"

Aku : "Mamahmu mana?"

Dini : "Masih mandi kak"

Aku : "Ohhh.."



Beberapa menit kemudian, terdengar pintu kamar mandi terbuka.. lalu jantungku berdebar lagi melihat Ibu Kost yang hanya mengenakan Handuk putih menutupi payudaranya sampai atas lutut dengan rambutnya yang masih basah.



Ibu Kost : "Ehh deny.. udah ganteng banget" Entah mengapa dia tak memanggilku sayang lagi.

Ibu Kost : "Bentar ibu ganti baju dulu yah.."

Aku : "Iyah.."


Sesaat kemudian Ibu keluar kamar lagi memanggil Dini..


Ibu Kost : "Sayang.. bantuin mamah sini bentar"

Dini : "Bantu apa mah?"

Ibu Kost : "Ini bentar"

Dini : "Iya mah"



Setelah 30 menit akhirnya mereka keluar dari kamar.. terlihat Ibu Kost menggunakan kacamata di balik makeupnya yang tipis dengan hijab dan baju terusan bernuansa pink.

Tak lama terlihat mobil putih berhenti depan rumah.

Ibu Kost : "Udah yuk jalan.."

Aku : "Icha gak ikut bu?"

Ibu Kost : "Enggak.. lagi ada urusan katanya"

Aku : "Ohh.."


Di Mobil Dini duduk di kursi depan sedangkan Aku dan Ibu Kost duduk di kursi belakang.


Ibu Kost : "Pak.. nanti kita turun di pintu samping mall yah?"

Pak Supir : "Oh iya bu, baik"


Entah mengapa Ibu mulai tak peduli lagi dengan tetangganya yang mungkin akan melihatku naik mobil bersama mereka.
















Perjalanan sudah 15 menit dari rumah Icha.

Ibu Kost : "Sayang, kamu mau liat sesuatu gak?" Bisik ibu pada ku.

AKu : "Hmm.. apa?"


Tanpa Basa-basi Ibu Kost menyingkap baju terusannya dari bawah.. Terlihat kakinya yang memakai stocking jaring warna hitam sampai atas lutut.. dan akupun tersontak kaget melihat Ibu kost memperlihatkan selangkangannya dengan CD kecil yang menutupi garis kemaluannya.. terlihat vaginanya agak kecoklatan dengan bulu tipis sesaat Ibu menggeser sedikit Mini CD nya. Jantungku berdetak kencang tak karuan.. seakan tak percaya apa yang Ibu Kost lakukan.

AKu yang terpaku menatap vaginanya terheran sejenak. Terlihat di vagina Ibu Kost ada seutas tali tipis berwarna pink keluar dari vaginanya.. sambil mengigit bibir dan menatapku Ibu Kost menarik perlahan tali pink tersebut dari vaginanya. Dan seakan tak percaya.. keluarlah sebuah vibrator warna pink mirip telur.

"Akkkhhhh.." Aku makin panik saat terdengar desahan Ibu Kost di mobil, dan sesaat vibrator terjatuh di kursi mobil terdengar suara getaran cukup kencang dari vibrator pink Ibu.

Aku pun langsung melihat spion tengah mobil, berharap Pak supir tak mendengarnya.

Lalu.. dengan mukanya yang menahan geli.. Ibu Kost kembali memasukkan vibrator ke vaginanya. "Aakkkkhh... hmmmppp" Suaranya agak kencang sambil menutup mulutnya.


Pak Supir : "Kenapa Bu?"

Ibu Kost : "Ehh.. gapapa pak.. cuma ini kaki saya keinjek" Sambil menutup kembali selangkangannnya.

Pak Supir : "Ohh.."


Dengan mukanya yang menahan geli ibu kost terduduk bersilah sambil menatap jendela keluar seperti tak terjadi apa-apa. Aku hanya terdiam berusaha tak panik melihat kelakuan Ibu Kost. Dengan rasa was-was aku berharap Dini tak memakai vibrator juga di balik rok panjangnya.

Dan tak lama sampailah kami di mall. Dari pintu mall samping kami masuk.. meninggalkan mobil G*car yang kita tumpangi tadi.


Aku : "Ibu dah gila yah?" Ucapku pelan menatapnya di dekat pintu masuk.

Ibu Kost : "Hihihi.. geli sayang.." Ucapnya.

Aku : "Din.. jangan-jangan kamu lagi pake juga?!"

Dini : "Pake apa?"

Aku : "Itu.. yang di pake Ibu"

Dini : "Pake apa sih?"

AKu : "Dini gak tau bu?"

Ibu Kost : "Tau kok.."

AKu : "Dini juga make dong?"

Dini : "Enggak.. tadi ibu tawarin dia gak mau.. katanya takut gak kuat"

Aku : "Huffff.. bagus deh"

Aku : "Parah banget sih ibu.. pake begitauan di muka umum.. kalo jatoh gimana?"

Ibu Kost : "Enggak lahhh.. aman sayang.. lagian aku udah sering kok"

Aku : "Sering gimana?"

Ibu Kost : "Sering aku pake.. malah kadang ku pake tidur sampe baterainya abis.. hihi"


Aku hanya menggelengkan kepala sambil menunduk mendengarnya.


Aku : "Terserah ibu deh.. pokoknya jangan sampe jatoh loh ya"

Ibu Kost : "Iyaahhh.. hihi"

Aku : "Ya udah.. Kita mau kemana dulu?"

Ibu Kost : "Ibu mau ke salon dulu sayang.."

Aku : "Ya udah ayok.."



"Entah apaa yang di pikirkan Ibu.. berani-berani nya dia pake barang begituan sambil jalan-jalan" Gumamku.



Kamipun berjalan menuju salon. Sampai sana aku hanya duduk di sofa sambil membaca majalah menunggu mereka berdua.

Sudah hampir 1 jam aku menunggu, mereka belum juga selesai.. akhirnya aku menyadari sesuatu, ini bukan hanya salon rambut tapi juga salon kecantikan.. mereka bukan hanya membersihkan rambut mereka, mereka juga bersolek dan melakukan perawatan kulit tubuh. "Pantes lama" Batinku. Aku yang mulai bosan menunggu.. akhirnya aku pergi keluar salon.


Setelah 30 menit, aku pun kembali. Sampai salon aku tak melihat Ibu Kost maupun Dini di sana, saat ku tanya pegawai salon memang mereka sudah keluar 10 menitan yang lalu.


Aku : "Jangan-jangan aku di tinggal pulang lagi.. kok gak ngabarin sih" Aku mulai panik berdiri depan salon.


Sampai akhirnya seseorang mencolek ku dari samping..


Dini : "Kak.. dari mana sih?"

Aku : "Eh dinn.. Kok jilbabnya di lepas?"

Dini : "Biarinn.. cantik kan?"

Aku : "Cantik sih.. hmmmmm.. " Aku sambil menggelengkan kepala.

Dini : "Kenapa kak?"

Aku : "Nanti deh kita bahas"

Dini : "Hmm..?"


Dini kini melepas hijabnya.. memperlihatkan wajahnya dengan makeup tipis berbalur lipstik warna merah di bibirnya dan Model rambut barunya Potongan Bob Medium dengan Poni. Namun masih memakai kaos putih dan rok panjangnya yang tadi.


Aku : "Mamahmu mana?"

Dini : "Lagi ke toilet.."

Aku : "Ohhh.."



Sesaat kami berbincang, Dini memanggil mamahnya dari kejauhan yang terlihat keluar dari Toilet. "Maahh.."


Aku terpaku, tak pernah aku melihat Ibu seperti ini. Ibu Kost yang berjalan menghampiri kami, Benar-benar terlihat seperti orang yang berbeda.


Ku tatap dari kejauhan Ibu Kost dari bawah sampai atas.. Terlihat Ibu Kost berjalan menggunakan Highheels, tubuhnya yang tadi menggunakan hijab menutupi seluruh tubuhnya.. kini Ibu Kost menggunakan rok mini jeans di atas lutut yang mengembang dengan atasan kaos tipis sexy deep v neck yang ketat berwarna putih polos memperlihatkan payudaranya yang begitu sintal di balik kaosnya, tampak lengannya yang putih sambil memegang tas kecil berwarna hitam.

Yang membuatku terpana yaitu belahan dada ibu kost yang putih bersih di perlihatkan dengan sengaja di antara payudara nya berhiasan kalung emas di atasnya.

Dan jantungku makin berdebar kencang saat Ibu Kost berjalan mendekat, terlihat payudaranya yang berukuran 36D bergerak naik turun memantul seperti tak memakai BH sama sekali.

Makin lama Ibu Kost makin mendekat, terlihat rambut Ibu yang sebelumnya berwarna hitam kini berwarna merah maroon, dengan model rambut pendek ikal sebahu. Dan makeup di wajahnya yang tipis dengan lipstik warna merah merona yang begitu seksi berdampingan dengan rambutnya.


Aku hanya terdiam menatap wajah dan tubuhnya sesaat yang sudah berdiri di hadapanku.


Ibu Kost : "Kok bengong sayang?" Sambil tersenyum tipis padaku.

Aku : "Aku gak tau mau ngomong apa.."

Ibu Kost : "Hihi.. udah yuk jalan" Ibu sambil merangkul tangan kananku. Sedangkan tangan kiriku digandeng Dini.





"Apa yang membuat Ibu makin berani seperti ini?" Gumamku.






Sesaat kami berjalan bergandengan, kurasakan payudara Ibu Kost yang selalu menyenggol lenganku.


Aku : "Ibu Bentar.."

Ibu Kost : "Kenapa sayang?"

AKu : "Ibu gak pake BH yah?" Aku berbisik.

Ibu Kost : "Pake dong"

Aku : "Kok kayak gak pake sih?"

Ibu Kost : "Pake sayangg.. ibu pake nipple cover"

Aku : "Apaan tuh?"

Ibu Kost : "Jadi dia kayak silicon bulet gitu aja.. buat nutup pentil"

AKu : "Jadi gak ada talinya?"

Ibu Kost : "Gak ada dong.. kan langsung tempel di pentil.. jadi gak keliatan kalo pentilnya lagi kenceng.. hihihi"

Aku : "Sama aja gak pake BH dong?"

Ibu Kost : "Emang iya sih.. tetek aku berasa bebas gitu.. tapi pentilnya ketutup"

Aku : "Emeng ibu gak malu pake begitu doang?"

Ibu Kost : "Enggak ah.. biasa aja.. malah aku seneng di liatin orang.. hihi"

Aku : "Ibu udah sakit kayaknya deh.."

Ibu Kost : "Hihihi.. Dini juga make kok"

Aku : "Ha? Serius din?"


Dini hanya mengangguk.


Aku : "Jadi kamu gak pake BH sekarang?"

Dini : "Pake kayak punya mamah"

Aku : "Kok kamu mau sih pake begituan?"

Dini : "Pengen nyoba.."

Aku : "Ya tetep aja.. kamu gak ngerasa aneh gitu gak pake BH?"

Dini : "Lumayan kerasa aneh sih.. tapi kan aku pake kaos.. jadi gak keliatan"

Aku : "Sama aja.. "

Dini : "Biarin.. weekk"

Aku : "Udah mulai sakit kamu nih.." Entah kenapa aku agak kesal melihat kelakuan Dini.







Dini : "Yee.. udah ahh jalan.. Kita mau kemana lagi ni mah?"

Ibu Kost : "Kita ke lantai tiga dulu yukk.. mamah mau beli sesuatu"

Dini : "Beli apa?"

Ibu Kost : "Serum perangsang mamah udah abis sayang.."

Dini : "Lagian mamah makenya tiap hari.."

Ibu Kost : "Gak tau sayang.. mamah jadi berasa ada yang kurang kalo gak make itu.. salep mamah juga tinggal dikit"

Dini : "Mamah juga aneh.. salep begituan di pake buat nyukur"


Aku : "Ha? kalian ngomong apaan sih?"


Dini : "Itu kak.. semalem kan mamah minta aku buat bantuin nyukur jembut mamah.. terus bukannya pake foam cukur malah pake salep"

Aku : "Salep apa?"

Dini : "Salep itu lohhh.. masak kakak lupa sih"




Aku : "Kalian nih.. aduuhhhh.. seminggu ini kalian ngapain aja di rumah?"

Ibu Kost : "Ada dehhhh.. hihi.."



Entah kenapa aku makin kesal dengan kelakuan Ibu Kost yang makin mempengaruhi Dini. "Kenapa Ibu kayak gini sih sama anak sendiri?" Gumamku sambil menggelangkan kepala. Aku tak tau harus mengatakan apa saat ini.. Dini benar-benar makin seperti ibunya.


Dini : "Mah.."

Ibu Kost: "Iya sayang.."

Dini : "Mamah juga beli mainan di situ yah?"

Ibu Kost : "Iyahh"

Dini : "Kok mamah tau sih tempat begituan?"

Ibu Kost : "Mamah juga di kasih tau kak Indah tadinya"

Dini : "Ohhh.. punya kak Indah banyak ya mah?"

Ibu Kost : "Ihh banyak banget.. jauh lebih banyak mainan kak Indah daripada mainan mamah"

Dini : "Emang iya mah?"

Ibu Kost : "Iya sayang.. tanya aja sama kak Indah.. koleksinya banyak banget.. sampe ada puluhan malah"

Dini : "Emang suami kak Indah gak tau mah?"

Ibu Kost : "Katanya sih tau.."

Dini : "Terus suami kak Indah gak marah gitu mah?"

Ibu Kost : "Kata kak Indah sih suaminya bilang gapapa"

Dini : "Ohhh.."


"Memang ada yah, percakapan seperti ini antara Ibu dan anak?" Batinku.


Setelah naik lift kami pun sampai di lantai 3, kemudian kami berjalan menuju toko yang berada di ujung lantai 3.. sampai depan toko mereka berdua langsung masuk dan aku hanya menunggu di depan toko.


Sudah 30 menit aku menunggu.. dan kemudian mereka terlihat keluar dari toko dengan membawa 2 tas plastik warna hitam.






Dini : "Mamah sering beli begituan di sini yah?"

Ibu Kost : "Iya sayang.. toko andalan mamah.. pilihan mainannya banyak"

Dini : "Mamah sering dong kesini?"

Ibu Kost : "Gak juga ah"

Dini : "Tapi kok koleksi mamah udah banyak banget?"

Ibu Kost : "Itu di kasih kak Indah.. tapi ada sih beberapa yang mamah beli sendiri"

Dini : "Ohhh.. mamah pernah beli sendiri juga?"

Ibu Kost : "Pernah sayang.. semenjak cerita mamah yang di iket itu loh"

Dini : "Yang mamah sampe nangis-nangis itu yah?"

Ibu Kost : "Iya sayang.. semenjak itu memek mamah jadi sering gatel.. jadi mamah sering jajan deh"

Dini : "Ceritain lagi dong mah.. itu gimana sih?"

Ibu Kost : "Ihh mamah lupa deh.. Pokoknya mamah lagi nungguin di hotel.. terus deny sama kak indah dateng.. pas mamah lagi horny-hornynya.. tau-tau mamah di iket"

Aku : "Kok langsung di iket mah?"

Ibu Kost : "Gak tau.. Tuh tanya aja sama orang yang ngiket mamah.." Menunjuk ku.



Aku : "Apaan sih?" Aku yang bingung tak tau apa yang mereka bicarakan.



Ibu Kost : "Masa' mamah di iket di kursi terus di suruh nonton kak Indah sama kak deny begituan depan muka mamah"

Dini : "Serius mah? Terus?"

Ibu Kost : "Iya.. kaki sama tangan mamah di iket.. terus mamah di kasih serum perangsang sama salep di memek sama anus mamah"

DIni : "Di pantat mamah juga?"

Ibu Kost : "Iya sayang.. di lobang nya"

DIni : "Ihhh.. gimana rasanya itu mah"

Ibu Kost : "Ihhh.. ya rasanya begitu.. memek sama anus mamah sampe gateeelll banget"



Aku : "Bu.. udah dong.. masa' di ceritain sih begituan?" Tanya ku agak kesal.



Dini : "Ihh.. apaan sih kak.. kan aku pengen tau"

Dini : "Terus mamah di lepas gak abis itu?" Dini terus menanyakan Ibu nya tanpa menghiraukanku.

Ibu Kost : "Di lepas sayang.. pas mamah udah mohon-mohon sambil nangis"

Dini : "Haha.. jahat banget sih kak Indah"

Ibu Kost : "Tapi abis itu mamah di bikin puas sayang.."

Dini : "Mamah di apain abis itu?"

Ibu Kost : "Hmmmm... pokoknya mamah di puasin sama kak deny sampe puaaaaasss banget memek sama anus mamah"

DIni : "Pantat mamah juga?"

Ibu Kost : "Iya dooongg"

Dini : "Hiii.. emang gak sakit mah masuk ke lobang pantat?"

Ibu Kost : "Awalnya sih sakit sayang.. tapi lama kelamaan jadi enak.. malah lebih enak dari pada masuk memek.."

Dini : "Hiii.. jijik"

Ibu Kost : "Kamu mau coba gak? nanti biar mamah bantuin"

Dini : "Ihh gak ah mah.. sakit.. lagian jorok kan itu mah"

Ibu Kost : "Ihhh kamu belom nyobain aja.. nanti kalo sekalinya kamu nyobain.. pasti ketagihan.. hihi"

Dini : "Hiii.. enggak ah"



Aku hanya terdiam menundukkan kepala tak tau harus mengatakan apa.. ucapan mereka makin vulgar. Seolah-olah mereka sudah terbiasa membicarakan hal itu. Aku benar-benar penasaran.. apa saja yang mereka lakukan berdua seminggu ini.



Ibu Kost : "Ehh sayang.. kamu liat mainan yang tadi gak?"

Dini : "Yang mana mah?"

Ibu Kost : "Yang tadi.. yang di rak paling bawah"

Dini : "Ohh yang itu.."

Ibu kost : "Lucu ya sayang.. bentuknya aneh.. gede banget lagi"

Dini : "Iya.. kayak kaki gurita gitu.. haha.. emang enak ya mah pake yang bentuknya begitu?"

Ibu Kost : "Hmm.. mamah juga gak tau.. kamu mau gak yang itu? biar mamah beliin."

Dini : "Hmmmm.. gak ah mah."

Ibu Kost : "Yakin?"

Dini : "Iya mah.."

Ibu Kost : "Ya udah.. kapan-kapan aja deh.. mamah juga pengen nyoba soalnya.."




Aku : "Kalian ngomongin apa sih?" Aku makin kesal mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.




Ibu Kost : "Enggak sayang.. udah yuk.. kita makan dulu"

Dini : "Mah aku mau liat-liat baju dulu.."

Ibu Kost : "Dimana?"

Dini : "Tadi aku liat ada yang lucu di lantai 2"

Ibu Kost : "Ohh.. ya udah yuk"


Dan kamipun berjalan ke lift menuju lantai 2. Sampai depan Toko lagi-lagi aku hanya menunggu di depan.. memegang belanjaan mereka tadi.


30 menit kemudian merekapun keluar. Setelah membeli baju kami langsung pergi ke lantai 4 mencari restoran.


Ibu Kost : "Kalian mau makan apa?"

Dini : "Apa aja mah.."

Ibu Kost : "Kamu den.. mau makan apa?"

Aku : "Terserah ibu aja.."

Ibu Kost : "Ya udah.. seafood aja yuk"

Dini : "Hayuk.."



Sambil menunggu pesanan datang kamipun hanya duduk-duduk sambil main handphone.. terlihat paha ibu makin keatas dari rok mininya saat duduk.



Aku : "Ibu gapapa keliatan pahanya sampe begitu?"

Ibu Kost : "Enggak.. biarin aja.."

Aku : "Tapi ibu udah pake CD kaaann?"

Ibu Kost : "Pake lahhh.. tapi CD yang tadi"

Aku : "Yang kecil tadi?"

Ibu Kost : "Iyah

Aku : "Sama aja gak pake itu mah.. cuma nutup gitu doang.."

Ibu Kost : "Biarin.. yang penting kan pake.. haha"

Aku : "Yang tadi juga masih di pake?"

Ibu Kost : "Vibrator yang tadi?"

Aku : "Iyah"

Ibu Kost : "Masih kok.. tapi gak tau kok udah gak kerasa yah"

Dini : "Baterainya abis kali mah"

Ibu Kost : "Bisa jadi.. sebentar" Sambil duduk di restaurant tanpa basa-basi Ibu Kost langsung memasukkan tangannya di balik rok jeansnya dan mencabut vibrator yang tertanam di dalam vaginanya.

Aku : "Heehhh!" Aku yang terkaget tak berani menatapnya.


Terlihat Ibu Kost menggenggam vibrator yang berlumuran lendir dengan bentuk seperti telur kecil berwarna pink di tangannya.


Ibu Kost : "Eh iya baterainya abis.. ya udah deh nanti beli baterai lagi sekalian" Sambil memasukkan vibrator ke tas kecil di tangannya.


Aku yang masih panik hanya terdiam pura-pura melihat ke arah lain. "Gila ni orang emang" Batinku.






AKu : "Din.. kamu pake kan?" Tanyaku pada Dini.

Dini : "Pake apa?"

Aku : "Pake CD"

Dini : "Pake lahh.." Tegas nya.

Aku : "Kakak kira kamu gak pake.."

Dini : "Udah gila kali aku gak pake CD"

Aku : "Bagus lah"

Dini : "Tapi kakak mau tau gak?"

AKu : "Mau tau apa?"

Dini : "CD yang lagi aku pake.. ada pejuh kakak loh"

Aku : "Ha? Yang bener kamu kalo ngomong?"

Dini : "Iyah"

Aku : "Kamu jangan ngaco yah"

Dini : "Ihh gak percaya.. Tapi udah kering pejuhnya.."

Aku : "Gak jelas kamu.." Aku agak kesal.

Dini : "Ihhh.. bener.. tanya aja mamah kalo gak percaya"

Ibu Kost : "Iya bener sayang.. itukan CD aku yang kamu pake buat coli"

AKu : "Yang mana?"

Ibu Kost : "Yang pas kamu ngumpet itu loh di kamar aku.."

Aku : "Yang mana sih?"

Ibu Kost : "Yang pas kita lagi maen di sofa, trus Icha tiba-tiba dateng.. kan kamu ngumpet tuh di kamar aku.."

AKu : "Yang Icha ngomongin pentil ibu?"

Ibu Kost : "Iyahh.."



Aku : "Terus kenapa itu CD masih ada pejuhnya?!"

Ibu Kost : "Kan gak pernah aku cuci.. sampe pejuhmu kering, terus kusimpen doang"

Aku : "Ihh jorok banget sih"

Ibu Kost : "Hihi.."

AKu : "Terus ngapain kamu pake segala.. kan jorok itu gak pernah di cuci" Tanyaku pada Dini.

Dini : "Mamah yang nyuruh.. katanya biar kakak makin sayang sama aku"

AKu : "Sayang apanya? yang ada kakak jijik liat kamu kayak gitu.."

Dini : "Ihhh.. kok ngomongnya jahat banget sih.."

Aku : "Lagian kamu ngapain coba pake CD kotor begitu.."

Dini : "Kan mamah yang nyuruhh"

Aku : "Ya jangan mau lah.. orang kotor begitu kok.."

Dini : "Terus gimana?"

Aku : "Ya Di lepas!"

Dini : "Disini?" Suaranya kaget.

Aku : "Ya enggak lah.. di kamar mandi sana"

Dini : "Tapi aku gak bawa CD lain"

Aku : "Ya udah nanti beli abis makan"

Dini : "Terus aku gak pake CD dulu gitu?"

Aku : "Ya gapapa.. kan pake rok ini"

Dini : "Ihh.. jahat banget sih".



Ibu Kost hanya tertawa kecil melihat ku memarahi anaknya.



Sesaat kemudian Dini pun kembali dari toilet.. terlihat tangan kirinya menggenggam CD yang tadi di pakainya.



Dini : "Nih kak.." Memberikan CD warna putih bermani kering padaku.

Aku : "Ihhh kok di kasih ke kakak sih.. jorok tau"

Dini : "Terus taro dimana?"

Aku : "Kamu masukin tas mau lah"

Dini : "Ihhh nanti tas ku jadi kotor.."

Aku : "Terus mau kamu taro mana?"

Dini : "Kakak kantongin aja.."

Aku : "Enggaaakkk.."

Dini : "Ihhh.. terus ini gimana?"

Aku : "Masukin tas plastik belanjaan kamu aja tuh"

Dini : "Gapapa mah?"

Ibu Kost : "Ya udah gapapa"



Setelah Dini di masukkan CD ke tas plastik hitam.. Dini langsung duduk di sebelahku. Dini mulai terlihat gelisah tanpa CD di balik rok mini nya yang mengembang. Mungkin Dini merasakan vaginanya yang langsung menyentuh sofa kulit.



Ibu Kost : "Enak gak dek.. gak pake CD?"

Dini : "Gak enak mahh.. geli." Bokongnya terlihat terus bergerak-gerak.

Ibu Kost : "Hahah.. kamu mau pake CD mamah?"

Dini : "Enggak ahh.. sama aja gak pake itu mah"

Ibu Kost : "Ya udah.. kita beli CD dulu yuk.. biar kak deny nungguin di sini"

Dini : "Mamah aja yang deh yang beli.. aku tunggu sini"

Ibu Kost : "Hmmm.. ya udah.. kamu tunggu sini sama deny yah"

Dini : "Buruan ya mah"

Ibu Kost : "Iyahh.."



Sesaat Ibu pergi pesanan kamipun datang. Sambil menunggu Ibu kembali aku hanya duduk-duduk sambil main HP.. namun saat ku Buka HP ternyata ada pesan masuk 30 menit lalu.



WA Icha : "Lagi dimana den?"

WA Aku : "Masih di mall.. kenapa cha?"


Tak lama Icha membalas WA ku.


WA Icha : "Gapapa den.. ya udah have fun yah"

WA Aku : "Ehh.. kok lu gak ikut sih?"

WA Icha : "Ada urusan gw den.."

WA Aku : "Urusan apaan?"

WA Icha : "Ada dehh.. mau tau aja lo.. haha"

WA Aku : "Hmmm.."









Tak lama kemudian akhirnya Ibu Kost kembali membawa tas plastik hitam yang sama seperti tas plastik yang di bawanya tadi.


Ibu Kost : "Nih sayang.." Ibu Kost memberikan plastik hitam pada Dini.

Dini : "Kok cepet banget mah?"

Ibu Kost : "Iya.. deket kok.. cuma di lantai 3"

Dini : "Hmmm?"


Dini pun kembali menuju toilet sambil membawa plastik hitam. Dan Tak lama kemudian, Dini kembali dari Toilet.


Dini : "Ihh mamah kok beliin aku CD kayak gini sih.."

Ibu Kost : "Lucu kan sayang?"

Dini : "Lucu apanya? orang modelnya gak jelas gini.. mamah beli dimana?" Dini terlihat agak kesal.

Ibu Kost : "Di toko yang tadi.."

Dini : "Yang mana? yang mamah beli salep?"

Ibu Kost : "Iyah.."

Dini : "Kenapa di situuu? Kenapa gak di toko baju sih?" Terlihat Dini makin kesal.

Ibu Kost : "Katanya tadi suruh buruan.. ya mamah cari yang deket lah.."

Dini : "Tapi modelnya jangan yang kayak gini dong mahh!"

Ibu Kost : "Gak ada lagi sayang.. kamu mau yang modelnya kayak punya mamah?"

Dini : "Enggakk ahh"

Ibu Kost : "Ya udah jangan protes"



AKu : "Emang model kayak apa?"

Dini : "Enggak ah.. malu" Muka Dini agak cemberut.

Aku : "Hmmm.. ya udah makan dulu lah.. kakak dah laper"










Hampir 50 menit sudah kami di restaurant. Setelahnya kami jalan lagi mengitari mall mencari minuman ringan.. karena kelelahan kamipun hanya duduk-duduk di kursi dekat toko buku di lantai 4. Sambil duduk ibu kost terlihat kaget saat membuka handphone nya. Dan kemudian ibu tersenyum lebar menatapku.

AKu : "Kenapa bu?"

Ibu Kost : "Enggak.." Sambil senyam-senyum sendiri.



Sampai saat ku lihat jam di layar handphone ku sudah menunjukkan pukul 01.40.


Ibu Kost : "Pulang yukk.. mamah capek ni"

Dini : "Yuk.." Dini terlihat bersemangat.









Setelah hampir 4 jam kami di mall dari pagi tadi.. akhirnya kamipun pulang. Namun ada sedikit kecurigaan di hati.. bahwa kita tak akan pulang ke rumah.

Sampai lantai bawah Ibu Kost langsung memesan G*car lewat Handphonenya.. setelah G*car pesanan Ibu datang kami langsung naik dan meninggalkan mall.


"Pasti ke hotel nih.." Batinku.









Dan ternyata perkiraanku salah.. kita benar-benar pulang menuju rumah Icha. Saat sampai kami langsung turun.. dan tak lama Icha terlihat dengan pakaian yang tadi pagi membukakan gerbang.


Icha : "Ihh mamah seksi bangeeettt.. Dini juga.. imut banget rok nya"

Ibu Kost : "Makasih sayang"

Icha : "Tadi mamah ke salon yah..?"

Ibu Kost : "Iya dongg.. cantik gak rambut baru mamah"

Icha : "Cantik mah.. ehh.. mamah pake Nipple cover doang yah?" Sambil menutup gerbang.

Ibu Kost : "Iya sayang.."

Icha : "Pantes.. keliatan mantul-mantul gitu.. haha"

Icha : "Dini juga.. seksi banget sih rok kamu.."

Dini : "Makasih kak.."

Ibu Kost : "Ehh sayang.. tadi Dini di mall keluyuran gak pake CD loh"

Icha : "Ihh.. kok bisa?"

Dini : "Ihh mamah apaan sih.. gak usah diceritain dong.. kan malu"

Ibu Kost : "Haha.. ya udah nanti aja.."




Sesaat kami masuk.. tercium bau masakan.


Ibu Kost : "Kamu baru masak cha? masak apa?"

Icha : "Iya mah.. tadi masak buncis aku tumis sama goreng tahu telor.. mamah mau makan?"

Ibu Kost : "Enggak ah kenyang.. tadi udah pada makan juga"

Icha : "Ohh ya udah.. aku makan ya mah"

Ibu Kost : "Iya sayang"


Terlihat Ibu Kost dan Icha duduk di meja makan.. sedangkan aku hanya duduk santai depan TV dengan Dini yang sudah melepas outer rajutnya.


Aku : "Kamu gak ganti baju?" Tanyaku pada Dini.

Dini : "Entar aja ah kak.. masih enak gini."

Aku : "Kamu gak dingin apa pake rok pendek gitu dari tadi?"

Dini : "Enggak, biasa aja.."

Aku : "Hmmm.. terserah kamu deh"

Dini : "Kakak nafsu ya liat aku?"

Aku : "Enggak.. ngapain kakak nafsu"

Dini : "Hahaa.. jangan ngeliatin gitu dong"

Aku : "Siapa yang ngeliatin ge'er banget.. kakak kesel aja liat kamu pake rok segitu"

Dini : "Kesel kenapa, tadi katanya cantik"

Aku : "Yang cantik itu muka kamu, bukan rok kamu"

Dini : "Ihh kok gitu sih.."

Aku : "Kita ngobrol di depan sebentar yuk"

Dini : "Ngobrol apaan.. sini aja"

Aku : "Udah ikut ayuk" Sambil ku tarik lengannya.



Sesaat kemudian kamipun duduk di kursi depan.



Aku : "Kakak mau tanya.. kamu ngapain aja seminggu ini?"

Dini : "Gak ngapa-ngapain"

Aku : "Kamu jangan bohong.. dari tadi di mall gaya bicara kamu udah beda"

Dini : "Beda gimana?"

Aku : "Kamu kalo ngomong udah berani vulgar gitu.. kamu kenapa sih?"

Dini : "Gak kenapa-kenapa.. biasa aja"

Aku : "Mamah mu ngomong apa aja ke kamu?"

Dini : "Cuma cerita doang.."

Aku : "Cerita apa?"

Dini : "Banyak sih.."

Aku : "Banyak tuh Cerita apa aja?"

Dini : "Ceritain Mamah, Kak Indah sama kakak"

Aku : "Apa yang di ceritain?"

Dini : "Ya semuanya.. cerita awal-awal mamah ngikutin kak indah"

Aku : "Ngikutin gimana?"

Dini : "Ya ngikutin jadi kayak sekarang.."

Aku : "Emang tadinya mamahmu gak gitu?"

Dini : "Enggak sih.. mamah tu awalnya mulai gitu semenjak di tinggal papah.. jadi dulu tuh kan mamah sering di rumah sendirian.. terus kata mamah kalo lagi jemur baju sering liat CD anak-anak kost.. dulunya sih biasa aja katanya.. cuma semenjak di tinggal papah jadi ada perasaan aneh gitu kata mamah.."

Aku : "Jadi semuanya sebelum kakak kost di sini?"

Dini : "Iyah.. terus mamah kan bingung mau ngapain karena sering sendirian di kost gak banyak kegiatan.. terus akhirnya curhat ke kak indah.. nah dari situ deh kak indah ngajarin mamah masturbasi"

Aku : "Ohh awalnya yang ngajarin kak indah berarti?"

Dini : "Iyah.. terus mamah jadi sering masturbasi kalo di rumah lagi sendiri katanya"

Aku : "Kamu gak tau dong?"

Dini : "Ya ga tau lah.. mamah biasa aja kok kalo di rumah ada aku"

Aku : "Ohhhh.. Terus mamahmu cerita apa lagi?"

Dini : "Mamah kan katanya sering masturbasi sendiri tadinya.. terus mamah mulai deh tuh sering bareng sama kak Indah"

Aku : "Ngapain?"

Dini : "Kata mamah, mamah mulai sering di bantu kak Indah?"

Aku : "Di bantu apa?"

Dini : "Kak Indah mulai ngebantu ngejilatin memek mamah"

Aku : "Emang sebelumnya belom pernah?"

Dini : "Katanya dulu papah gak pernah gituin memek mamah"

Aku : "Ohh.. terus?"

Dini : "Ya mamah jadi keterusan akhirnya sama kak Indah katanya.. mamah juga belajar ngejilatin memek dari kak Indah.."

Aku : "Terus?"

Dini : "Terus mamah cerita pertama kali mamah di beliin vibrator sama kak indah"

Aku : "Vibrator yang kayak kakak beliin ke kamu?"

Dini : "Iyah.. terus cerita pertama kali mamah beli dildo di mall sama kak indah, terus cerita belajar ngejilatin kontol pake dildo, cerita mamah pertama kali masukin dildo ke memek mamah, terus yang seru tuh pas cerita mamah hampir ketahuan aku"

Aku : "Ketahuan gimana?"

Dini : "Jadi mamah tu gak tau kalo aku pulang sekolah cepet, siangnya pas aku ketok pintu rumah.. mamah lagi masturbasi pake vibrator di depan TV"

Aku : "Terus?"

Dini : "Ya mamah langsung lari lah ke kamar mandi.. haha.. terus mamah karena panik pura-pura abis mandi katanya"

Aku : "Terus?"

Dini : "Ya udah gitu aja.. untungnya vibratornya sempet di bawa"

Aku : "Terus cerita apa lagi?"

Dini : "Terus yang seru lagi tuh cerita mamah di ajarin kak indah ke mall pake vibrator sama cerita mamah sama kak indah colmek di kamar mandi mall"

Aku : "Di mall?"

Dini : "Iyah.."

Aku : "Keluyuran pake vibrator kayak tadi?"

Dini : "Iyah.. kata mamah vibratornya hampir jatoh karena gak kuat.. haha"

AKu : "Terus yang colmek di kamar mandi mall tuh?"

DIni : "Yang mereka colmek aja pas kamar mandi nya sepi kata mamah"

Aku : " Pantes berani begitu mamahmu tadi"

DIni : "Terus ada juga Cerita mamah colmek di kost atas"

Aku : "Dimana?"

Dini : "Di depan kamar anak kost kata mamah"

Aku : "Tapi orangnya gak ada kan?"

Dini : "Gak ada lah.. kalo ada mana mungkin mamah berani begitu.. haha"

Aku : "Terus?"

Dini : "Terus cerita mamah cerita mamah colmek sambil make CD anak kost."

Aku : "Ha?"

Dini : "Iya.. kata mamah CD anak kost mamah ambil pas di jemur.. terus mamah pake buat colmek katanya.. haha"

Aku : "Serius kamu?"

Dini : "Iyah.."



"Bentar.. jangan-jangan CD ku hilang yang ngambil Ibu Kost lagi" Batinku



Aku : "Kakak pusing dengernya" Aku yang agak kaget mendengar ucapan Dini, malah merasakan penisku mulai memberontak di balik celanaku.

Dini : "Apa lagi pas kakak udah mulai ngekost tuh.. katanya mamah colmek tiap hari abis ngintip kakak tidur, terus ada juga cerita mamah abis main pake dildo siang-siang di kamar terus keluar pake handuk putih doang terus liat kakak pas lagi masak mie... pas kakak naik ke atas.. mamah malah colmek lagi di dapur katanya sambil ngebayangin di tonton kakak.. haha"

Aku : "Gila"

Dini : "Terus yang seru lagi tuh cerita mamah yang akhirnya ketahuan sama kakak.. pas mamah gesek-gesek pake gagang sapu tapi mamah gak tau kalo lagi di rekam.. terus di omelin kakak sampe nangis katanya... terus abis itu pas akhirnya mau ngentot tapi gak jadi karena aku manggil-manggil dari bawah.. haha"

Dini : "Terus cerita pertama kalinya mamah di entot kakak.. itu juga seru sih. katanya dulu gak muat yah kak? sama kayak aku dong"

Aku : "Gak tau.. kakak gak inget" Aku pura-pura lupa.

Dini : "Terus cerita mamah ngentot di sofa sama kakak terus hampir ketahuan kak Icha.. haha itu lucu juga sih.. masa' kakak di umpetin dalem kamar mamah.. terus pas kakak udah naik ke atas.. mamah nemuin CD mamah di pake buat coli sama kakak."

Aku : "Iya yang kamu pake tadi.."

Dini : "Iya.. haha.. habis itu cerita mamah pertama kalinya kakak ketemu kak Indah di hotel.. banyak pokoknya deh cerita mamah.. yang terakhir itu katanya kakak ngentot mamah di gerbang kalo gak salah"

Aku : "Udah?"

Dini : "Udah.. cerita mamah itu doang kayaknya"

Aku : "Hufftttt.." Aku menghela nafas sambil menunduk memikirkan ucapan Dini.



"Apa yang dipikirkan Ibu kost.. sampe menceritakan itu semua ke anaknya" Batinku



Aku : "Kakak gapapa?"

Dini : "Kakak cuma kaget aja denger ucapan kamu"

Aku : "Kok mamahmu cerita itu semua ke kamu sih?"

Dini : "Ya aku gak tau kak.."

Aku : "Kakak gak abis pikir aja.. ibu cerita begitu ke anaknya"

Dini : "Gapapa lah kak.. lagian kan Dini udah gede"

Aku : "Ya tetep aja.. itu bukan hal yang normal din"

Dini : "Hmmmm.."

Aku : "Terus kamu ngapain lagi selain di ceritain begitu?"

Dini : "Ada lagi sih.."

Aku : "Apa? Kakak mau tau semua pokoknya.."

Dini : "Mamah juga nunjukin koleksi mainannya sih kak.."

Aku : "Terus?"

Dini : "Gak ada lagi.."

Aku : "Bohong kamu.."

Dini : "Hmmm.. mamah ngajarin aku masturbasi"

Aku : "Tuh kan" Aku terkaget.

Dini : "Ya gimana kak.. masak aku nolak"

Aku : "Ya jangan mau lah.. emang mamahmu bilang gimana?"

Dini : "Mamah kan lagi cerita.. Terus mamah bilang gini 'Jadi gini sayang.. dulu itu kak indah ngajarin mamah masturbasinya gini' sambil mamah ngangkang di kasur di depanku terus itilnya di gosok-gosok sendiri gitu kak.."

Aku : "Terus kamu ngapain?"

Dini : "Ya aku gak ngapa-ngapain lah.. cuma nonton mamah doang sambil dengerin cerita"

Aku : "Emang mamah mu gak pake baju?"

Dini : "Cuma pake daster sanin"

Aku : "Terus?"

Dini : "Udah.."

Aku : "Kamu gak ikut colmek kan?"

Dini : "Hmmm.. enggak"

Aku : "Bohong lagi nih.."

Dini : "Enggak.. ih gak percaya banget sih"

Aku : "Ya udah.. terus mamah kamu ngajarin apa lagi?"

Dini : "Ngajarin itu"

Aku : "Ngajarin apa?"

Dini : "Ngajarin ngejilatin memek"

Aku : "Kenapa kamu di ajarin begituan?"

Dini : "Kata mamah biar nanti aku bisa ngajarin kakak kalo lagi berdua"

Aku : "Kamu gak nolak?"

Dini : "Enggak"

Aku : "Emang mamah gimana ngajarinnya?" Entah kenapa aku jadi penasaran.

Dini : "Enggak ah.. malu"

Aku : "Kenapa.. kan kita lagi berdua"

Dini : "Tapi malu kalo di sini kakk"

Aku : "Ya gak usah di praktekin.. kamu ceritain aja"

Dini : "Ohh.. aku kira praktek disini"

Aku : "Huffftt.."

Dini : "Pertama kata mamah.. di liat dulu itilnya.. kalo agak basah di tiup pelan-pelan biar agak kering.. kalo udah agak keliatan kering di tempel dulu pake ujung lidah di itil terus di mainin.. terus di atas itilnya jangan lupa di cium juga sama selangkangannya di jilat perlahan.. terus baru deh ke bibir vaginanya di jilatin naik turun pake lidah.. nah kata mamah yang paling enak tuh pas itilnya di sedot-sedot sama lidahnya di masukin dikit ke memek.. kata mamah kalo begitu bisa bikin cepet klimaks sih kak"

Aku : "Ohhh.. gitu"

Dini : "Emang kakak baru tau?"

Aku : "Baru tau ini.."

Dini : "Biasanya kakak emang gimana?"

Aku : "Ya begitu aja.. kan kamu udah pernah, gimana sih"

Dini : "Oh iya lupa.."

Aku : "Hmmmm.. kakak bingung deh sama mamah kamu tuh.. "

Dini : "Emang kenapa?"

Aku : "Kok bisa tau detail begitu sih"

Dini : "Katanya sih emang di ajarin kak Indah begitu.."

Aku : "Kak indah juga tau banget begitu dari mana?"

Dini : "Kalo itu aku gak tau."

Aku : "Terus kamu di ajarin apa lagi?"

Dini : "Mamah ngajarin aku ngejilatin titit" Suaranya polos.


Aku terdiam sejenak menghela nafas.


Aku : "Pake apa?"

Dini : "Pake Dildo.. kan mamah punya banyak"

Aku : "Gimana?"

Dini : "Kata mamah kalo tititnya masih lembek, di pegang dulu sambil di kocok.. jangan langsung di jilat.. gak enak soalnya"

Aku : "Terus?"

Dini : "Kalo udah agak keras terus di mainin kepalanya pake jari sampe keras bener.. terus kalo udah keras beneran.. di jilatin dulu ujung kepalanya pake lidah.. terus kata mamah kakak itu suka kerasa geli kalo leher kepalanya di jilatin.. emang iya ya kak?"

Aku : "Gak juga.. terus gimana?" Aku makin penasaran.

Dini : "Terus sambil terus di kocok pake tangan lubang kencingnya di jilatin.. terus jangan lupa buah pelernya juga di mainin pake tangan.. terus sambil di jilatin semua batang tititnya.. nah kalo udah agak berkedut mulai deh kepala tititnya di masukin ke mulut.. terus tinggal di sedot-sedot sama kepala kita maju mundur.. kalo mulutnya muat bisa di masukin semua sampe tenggorokan kata mamah.. katanya biar tititnya berasa lagi ngentot.."

Aku : "Terus kamu praktekin?"

Dini : "Iya berdua sama mamah di kamar.."


Aku yang menelan ludah merasakan penisku bergejolak di balik celana jeans ku.


Aku : "Terus?"

Dini : "Ya udah gitu aja.."

Aku : "Mamahmu gak ngajarin apa-apa lagi?"

Dini : "Hmmm.. ada sih"




Tiba-Tiba Ibu kost menghampiri kami..



Ibu Kost : "Ngomongin apa sih.. seru banget"

Dini : "Ini mah.. kak deny.."

Aku : "Ehh enggak bu.. gak ngomonign apa-apa"

Ibu Kost : "Hmmmm..? ehh.. kak Icha ada berita buat kita loh"

Dini : "Apa mah?"















Bersambung..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd