Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA IL ATTORE (The Actor)

Status
Please reply by conversation.

PROLOG



Walau satu clique (geng) dan bisa dibilang sahabat sejati yang sungguh dekat, Sherry sangat berbeda dengan Cheska. Terutama, dalam hal merespon tekanan atau kekecewaan.

Cheska, meskipun dia gadis yang cantik, populer, plus anak konglomerat super kaya yang ja’im, terkadang sifatnya pun bisa meletup keras beriring tingkah cringe serta kelakuannya yang brutal layaknya preman jalanan.

Cheska adalah gadis yang bisa liar meledak kapan saja, jika 'sekering'-nya putus akibat provokasi. Ia akan tanpa ragu menampar, memukul, bahkan berkelahi jambak-jambakan hingga berguling di lantai dengan musuhnya. Terkadang, sambil menangis campur marah. Yup, Sherry tahu itu. Andai Cheska sedang berada di posisinya sekarang, pasti ia akan segera menghajar lelaki di depannya ini.

Ches, gimana sih caranya bisa lepas ngamuk di depan umum tanpa rasa malu? Gue kok… ga bisa ya? Ajarin dong caranyaaa!

“Sherry?”

Suara bariton sesosok lelaki membuyarkan lamunan Sherry.

“….”

Lelaki itu kembali berkata, “Sherry… jadi, kamu ngajak kita makan di sini cuma pengen obrolin soal Rachel?” ia tertawa sejenak, “Rachel itu temen kampus aku, Sayang. Kamu gak usah cemburu sama dia.”

“Temen? Apa masih cukup dibilang TEMEN kalo Kakak tidur bareng satu kamar ama dia?” sergah Sherry berbisik rendah. Suaranya begitu kecil, nyaris seperti kapas yang menyelinap lubang telinga.

“Iya, temen.” Jawab sang Lelaki. “Apapun yang terjadi diantara aku dan Rachel, kita cuma temen, titik. Cinta aku, perasaan aku, cuma buat kamu. Aku gak peduli dengan Rachel. Aku gak peduli dia mau jungkir balik, kek… mau lompat jurang, kek… tiba-tiba besok kawin ama pak Dosen, kek… gak ada pengaruhnya buat hidup aku. Yang ada, cuma kamu. Aku cuma sayang sama kamu, Sherry.”

Sherry mengangkat kepalanya yang tertunduk. Ia tatap paras lelaki di seberang mejanya tersebut. Lilin romantis restoran yang menari-nari sinari sosoknya yang tampan, tegas, serta berwibawa yang tak pernah gagal membuat sang Gadis luluh terpesona. Alvin adalah lelaki sempurna. Sherry pantas bersyukur mendapatkannya.

“Tapi kalo Rachel Cuma temen, kenapa kalian ke hotel terus tidur—”

Shhhh,” Alvin berdesis seraya menggenggam jemari Sherry erat di atas meja. Dan, itu cukup untuk menghentikan gerak sang Kekasih. “Aku minta maaf.”

“….”

“Ini b-bukan yang pertama kalinya, Kak. K-Kakak tuh udah berkali-kali minta maaf untuk hal yang sam—”

“Kali ini, aku serius.” Alvin tersenyum. “Pernah aku hilang atau lalai merhatiin kamu? Nggak, kan? So, senyum dong, Sayang. Itu steak-nya belum kamu colek secuil pun. Katanya kamu laper?”

Sambil terpejam, Sherry menarik napas dalam-dalam. Meski sudah berusia delapan belas serta kelas tingkat akhir SMU, ia selalu merasa seperti ‘anak kecil’ di depan Alvin. Padahal, usianya hanya terpaut tiga tahun dengan pemuda yang kini tengah berkuliah di satu Universitas bonafid di Singapore itu. Entahlah. Meski marah, kesal, dan ingin berteriak, Sherry tak sanggup melakukannya. Ia tak cukup memiliki keberanian berkonfrontasi dengan Alvin. Entah karena takut kehilangan atau gentar saja dengan sorot matanya yang ‘cerdas’ bak CEO muda tampan.

Cheska, tolong aku. Tolong dampratin lelaki ini biar sadar dan gak main-main cewek lagi, aaarghh! rengek Sherry seraya tunduk memotong steak-nya.





---------------------------------------
Wouw ... Izin menyimak mas bro @AndreDiaz
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd