Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY [Incest] Cinta Yang Tabu - Chapter 3 Updated! (NO SARA!)

Kalau punya kakak kayak gini, enaknya diapain?

  • Langsung main kasar, ambil prewinya

    Votes: 200 17,1%
  • Paksa buat service kita. HJ, BJ, dan lainya

    Votes: 229 19,6%
  • Pelan pelan aja. Intip waktu dia mandi, ganti baju, tidur

    Votes: 369 31,5%
  • Dijadiin bacol

    Votes: 74 6,3%
  • Anal sex

    Votes: 257 22,0%
  • Puasin fetish kita, jilatin kaki, ketiak, tetek dan anggota tubuhnya yang lain

    Votes: 223 19,1%
  • Langsung doggystyle dari belakang.

    Votes: 207 17,7%
  • Lainya~

    Votes: 66 5,6%

  • Total voters
    1.170
Status
Please reply by conversation.
UPDATE!
(Maaf semalem kecapekan banget, lupa update)

CINTA YANG TABU
-Chapter 3 : Rahasiamu, Rahasiaku Juga -
Dia kemudian mengambil botol shampo yang berada di dekatnya. Perlahan dia menggesek gesekan ujung botol shampo itu ke lubang surganya. Sambil terus bermain dengan payudaranya, ia mendesah tidak karuan. “Ngghhh Shhh... aahhh!!”, Desahnya.

Nampaknya orgasm sekali tidaklah cukup. Dia mengincar kenikmatan selanjutnya. Semuanya terlihat baik baik saja, namun jangan sampai botol itu masuk kedalam lubang vaginanya, aku tidak ingin keperawananya direbut oleh botol shampo itu. Lebih baik olehku sebagai adiknya.

Aku terus memerhatikanya mendesah sambil terus masturbasi menggunakan botol itu sampai tidak terasa bahwa kontolku kembali berdiri tegak. “Ah anjing! Aku ewe aja sekarang!”, teriakku.

Aku sudah membulatkan tekad. Akan aku setubuhi dia disana, sekarang juga. Tak peduli apa jadinya nanti, aku akan selalu bisa kabur dari rumah kapanpun aku mau. Aku langsung berlari kearah pintu kamar mandi. Aku mengetuk dan memanggil namanya, menyuruhnya untuk membuka pintu agar aku bisa dobrak dan menerobos masuk.

“Teh buka dulu,Ilham mau ngomong”, ujarku sambil mengetuk.

“Eh, eh bentar ham aduh... bentar bentar”, jawabnya dari dalam kamar mandi. Ia nampaknya panik ketika sedang masturbasi tiba tiba aku mengetuk pintu kamar mandinya seperti ini. perlahan pintunya terbuka. Celahnya kecil sekali, tapi aku yakin dengan sekali dorongan, aku bisa menerobos masuk.

“Kenapa ham?”, tanyanya. Wajahnya yang polos keluar dari celah kamar mandi itu.

*Deg!*

Aku terdiam menatap wajah cantiknya itu. Jantungku berdebar sangat kencang, pikiranku bimbang, apakah aku benar benar harus mendobrak pintu ini? apakah aku benar benar harus menyetubuhi kakakku sendiri? “Ham? Kok bengong?”, tanyanya.

Tidak,

Aku tidak bisa melakukan ini. Mau bagaimanapun juga dia kakakku sendiri. Kalau aku rebut keperawanannya dengan paksa, aku benar benar adik yang jahat. Lebih baik aku urungkan niatku dan menyusun strategi untuk lain hari. Aku menghirup nafasku dalam dalam kemudian membuangnya perlahan. Sial, ambisiku lagi lagi hanya sebatas niat saja, belum berani melakukan.

Kalau saja dia bukan kakakku, mungkin sudah habis aku gerogoti tubuhnya itu.

Aku kemudian menggelengkan kepalaku sambil tersneyum. “Engga, Ilham Cuma mau bilang teteh cantik hehe”, ujarku. Dia kemudian membanting pintu kamar mandi itu. “Apaan sih?!”, ujarnya sambil malu malu.

Mungkin ini yang terbaik, setidaknya untuk saat ini.

“Jangan gegabah ham, pelan pelan aja, tahan nafsunya...”, gumamku.

Aku kembali berjalan ke kamarku dengan rasa yang lumayan lega setelah melihat wajahnya. Ini benar benar diluar dugaanku. Aku tidak menyangka bisa menumbuhkan perasaan seperti ini kepada kakakku sendiri. Padahal awalnya aku anak yang normal, menyukai perempuan lain selain kakakku sendiri. Namun semenjak aku berfantasy menggunakan celana dalam kakakku itu, semuanya berubah sangat drastis.

Tidak bisa dipungkiri, aku benar benar menyukai kakakku sendiri.

Malam itu kembali menjadi malam yang tenang, sampai esok hari tiba, dimana ayah dan ibu kami pulang dari perjalanan bisnisnya di luar kota. Aku masih takut kalau kakakku akan mengadu soal perbuatan nyeleneh yang aku lakukan kepada dia kemarin, namun nampaknya tidak.

Aku mendekatinya dan bertanya, “Teh... Teteh gak ngadu kan?”. Dia menggelengkan kepalanya. “Engga kok”, ujarnya sembari mengelus elus kepalaku. Aku tersenyum menlihat sikap manisnya itu. Benar benar kakak idaman semua orang.

“Ham aman aman aja kan rumah ini kemarin?”, tanya ibuku.

“Iya mah aman, teteh juga bantu jaga kok”, jawabku.

“Ohh, tuh mamah bawa oleh oleh di meja, makan gih, teteh juga makan. Mamah sama papah mau tidur dulu, capek banget”, ujarnya yang kemudian pergi ke kamar untuk istirahat. Aku dan kakakku kemudian pergi ke meja makan dan membuka tudung saji, di dalamnya terdapat beberapa lauk nasi favorit kamu. Berhubung kami belum sarapan, dengan sigap, kami langsung duduk di kursi dan langsung memakan hidangan tersebut.

Selagi menyantap sarapan itu, aku bsia merasakan kakakku terus memerhatikanku. Sesekali aku meliriknya, namun ia nampak memalingkan wajahnya. “apaan sih teh?!”, kataku.

“Engga. Ngga nyangka aja punya adek manis kayak kamu”, jawabnya sambil terseyum.

“Eh... Jadi malu”, ujarku dan kemudian menundukan kepalaku.

“Tapi tukang zinah!! Weeee!”, sambungnya sambil berusaha mengejekku.

“Ehhh! sssstttttt!!!”

Kami pun larut dalam canda tawa. Aku yakin hubungan kami baik baik saja. Namun perasaan suka kepada kakakku hingga saat ini belum hilang sama sekali, justru malah semakin jadi. Melihatnya tersenyum dan tertawa serta bersikap baik kepadaku semakin membuat bunga bunga dalam hatiku bermekaran. Aku bertanya kepada diriku, “Teteh ngerasain hal yang sama gak ya?”, tanyaku dalam hati.

Mana mungkin. Hubungan sedarah seperti itu mana mungkin dirasakan olehnya. Kakakku yang agamis dan cinta segala hal tentang agama in itidak mungkin merasakan perasaan tabu seperti itu. Tentu saja aku awalnya berfikir seperti itu, sampai aku terbesit pikiran untuk mengeluarkan kartu trap ku.

Aku tidak akan pernah melupakan kejadian semalam, dimana ia masturbasi dan berusaha memuaskan dirinya, bahkan menggunakan botol shampo sekalipun. Ini semua kembali meninggalkan pertanyaan untukku. “Apa sifat agamis nya hanya pura pura ya?”, tanyaku dalam hati.

Yang jelas, aku sudah punya perangkap untuk menjebaknya.

“Teh, mumpung lagi berdua gini... Ilham mau nanya”, ujarku.

“Nanya apa ham?”, tanyanya balik.

“Maaf nih ya teh kalo gak sopan.... Kemarin kan teteh mergokin ilham lagi... Itu, anu... Onani ya... Gimana kalo misalkan Ilham bilang kalo misalnya Ilham mergokin teteh juga lagi... Umm... Masterbasi...”, ujarku dengan penuh keraguan.

Dia nampak terkejut mendengar hal itu. “Liat dari mana kamu?”, jawabnya sambil mengubah nadanya menjadi lebih berat, tanda dia sedang serius bertanya.

“Rahasia~ Tapi yang jelas, kemarin teteh sampe pake botol shampo kan buat muasin diri sendiri? Ilham liat semuanya kok. Teteh kayaknya menikmatii bang-“, kata kataku tiba tiba terpotong olehnya. “EEIISSYUUUTT!! UDAH!... Udah!”, bentaknya. Aku melihat wajahnya yang di tekuk dan memerah itu. Ia nampaknya sedang kesal.

“A...I..itu”, ujarnya terbatah batah. Speechless sekali dia.

“Hehehe tenang, karena teteh nggak ngaish tau kemarin ilham onani, ilham juga gak akan ngasih tau kalo semalem teteh masturbasi”, kataku. Dia hanya menundukan kepalanya dan secara tiba tiba langsung menjewer daun telingaku. “KAMUU YAAA!! IHHHH!! BOCAH NAKAL!”, bentaknya. “Aduh ampun ampunnn!!!”, teriakku.

“Teteh! Si dedek jangan di jewer!”, teriak mamahku dari dalam kamar.

“Mamah, si dedeknya bandel daa!!”, balas kakaku.

Kena! Semuanya sesuai rencana. Aku kini mengetahui rahasianya dan bisa menjadikan itu sebagai sandera untuknya melakukan hal hal yang aku inginkan. “Wee, siapa sekarang yang suka zinah weee!!!”, ejekku sambil menjulurkan lidah. Dia memutar daun telingaku dengan sangat keras sambil terus menampakan wajah kesal akibat perkataanku.

“Awas aja ya sampe kamu bilang ke mamah atau papah!”, ancamnya.

Aku haya tertawa mendengarnya. Perkataanya sama seperti ketika aku aku ketahuan sedang onani olehnya kemarin sore.

Mulai sekarang, semua sudah ada dalam genggamanku. Bisa jadi kedekatan hubungan kami bisa lebih dari sekedar kakak dan adik kedepanya. Aku benar benar ingin menanamkan benih cinta didalam tubuhnya itu, biar aku ajari apa itu sex dan bagaimana cara menikmatinya, mungkin lain hari, aku bisa bersetubuh denganya tanoa ada batasan “sedarah” lagi.

Aku tidak tau, untuk sekarang, semuanya sesuai rencana.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd