Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ines (3) : Tiga

Bimabet
"Ayooo paahhhhhh kelllluuuaaaaarrrriiinnn",
"Iya maahhh susahhhhh",
"Mamah capek pah, udahhhh keluarrrr tiiggaaaaa kaallllliiiii",
"Papah belum nih",
"Aaaaaaahhhhhhhhh keeellllluuuuuaaaarrrrr lagggggiiiiiiihhhhhhh",

Aku orgasme untuk keempat kalinya, sedangkan senjata suami ku masih tegak menantang. Entah jamu apa yang dia minum, entah jimat apa yang dipakai. Tapi intinya sudah beberapa hari ini aku tidak bisa bikin suami ku puas.

"Pah sini mamah kocokin",
"Uda gak usah mah, mamah tidur aja besok kerja",
"Yakin pah, itu masih tegang",
"Gak mah, tenang aja".

Suami ku pergi meninggalkan ku keluar kamar. Tak tau mau kemana, mungkin mau ke kamar mandi. Aku pun tertidur lelap sampai pagi.

...
Sampai kantor aku masih berpikir soal suami ku. Kenapa dia tidak orgasme setelah main berjam-jam. Juga kenapa dia bisa tahan sampai berhari-hari. Ah sudahlah, aku malah pusing.

Aku menemui teman ku Anin, pengen sekedar curhat dengannya.
"Nin, aku pengen tanya", sapa ku pada Anin.
"Kenapa ?",
"Kamu ngerti gak soal obat kuat buat cowok?",
"Suami kamu loyo ya, ahhahaha?",
"Bukan gitu, justru sebaliknya suami ku gak bisa keluar, padahal aku uda 4 kali",
"Wahh asik dong nes, suami ku aja 2 kali uda loyo",
"Hmmm, aku bingung sebernya ada apa sama suami ku",
"Kamu mungkin yang gak jago goyangnya hhahaha",
"Uda ah kamu ngeledek mulu",
"Iya iya jangan manyun gitu, coba deh kamu pakai jurus lain, oral mungkin",
"Yadeh aku coba",

Tapi dalam benak ku masih tetap bertanya-tanya ada apa ini. Apa suami ku lihat kejadian ku di gudang dengan pak Burhan. Aku jadi makin takut, meski gak hamil waktu main sama pak Burhan aku tetap takut diceraikan. Kalo aku mau lapor aku tidak berani karena Pak Burhan dekay dengan Bu Mei atasan ku.

Aku dapat sms lagi dari Pak Burhan,

"Mbak Ines tolong ke ruang saya nanti sepulang kerja".

Duh mati aku, bakal digarap lagi ini. Aku gak mau, tapi takut dengan Pak Burhan. Takut dipecat dari kerjaan, takut dicerai suami ku. Aku niat mau pulang cepat aja, suami juga gak bisa jemput karena tugas luar kota. Jadi aku mau naik taksi aja.


Aku cepat-cepat keluar kantor, sampai didepan kantor aku langsung telpon taksi. Tapi aku malah di hadang oleh dua orang satpam. Bang Jul dan Pak Amir keduanya emang kekar dan garang. Katanya dulu mantan preman.

"Mbak disuruh menemui Pak Burhan sekarang",
"Saya gak bisa, ada perlu",
"Mbak gak boleh pergi",
"Apaan sih jangan aneh-aneh",
Tangan ku di tarik masuk pos, tiba-tiba muncul pak Burhan mengendarai mobil kantor.
"Apa-apaan ini main kasar sama perempuan, sini bawa masuk mobil, Jul kamu ikut saya",
"Siap pak",

Aku terpaksa ikut mobil itu, bersama Pak Burhan dan Bang Jul. Entah mau kemana, namun intinya masuk ke jalan tol terus keluar kota.
"Tenang aja mbak Ines, mbak gak bakal saya apa-apa kan asal mbak nurut",
"Ini mau kmn pak?",
"Liat aja nanti, spesial buat mbak pokoknya".

Mobil melaju begitu cepat, aku menangis melihat nanar keluar jendela. Setelah hampir 45 menit sampailah di tempat tujuan. Sebuah villa besar nan mewah.

"Mbak masuk kedalam sama saya, Jul kamu jaga diluar", perintah pak Burhan.
"Siap pak".

Aku masuk kedalam, rumahnya sungguh besar dan megah.
"Mbak kesini ikut saya", kata pria 40 tahun itu.

Aku diajak masuk sebuah kamar. Cukup luas dengan bed ukuran besar.
"Mbak Ines, mandi terus makan. Baju ganti ada didalam. Saya ada urusan bentar, gak perlu coba kabur ada penjaga dan hp mbak saya sita",
"Iya pak", jawab ku makin takut.

Aku menuju kamar, dan kemudian mandi. Baju ganti yang diberikan berupa lingerie dan satu set pakaian dalam sexy. Aku pakai baju itu karena baju ku sudah kotor karena keringat.

Ada yang mengetuk pintu dan waktu aku buka ada seorang pria umur 60an membawa makanan untuk ku.
"Mbak saya Damar ini makanan buat mbak, kalo ada perlu panggil saja saya",
"Makasih pak tapi saya tidak lapar",
"Ini mbak terima saja, saya takut dimarahi bapak".

Aku terima nampan makanan itu. Ku perhatikan dari tadi Pak Damar memang memperhatikan badan ku karena baju ku menerawang tembus ke dalam. Nafsu makan ku sudah hilang, hanya minum air putih.

Selang beberapa menit Pak Burhan datang dan langsung duduk disamping ku.
"Yuk mbak bikin dedek",
"Jangan pak",
"Kamu memang sexy nes pake baju itu",
Kemudian Pak Burhan memeluk ku dan mencium ku dengan ganas. Bibir ku dilumat, bibir kami beradu. Entah knp aku malah membalas dengan memainkan lidah ku di mulut Pak Burhan.
"Ternyata obatnya sudah bekerja, tadi minuman itu saya campuri dengan obat perangsang",
"Ahhhh pakkkkkk panasssss gateeeeellllllll",
"Apa yang gatel nes?",
"Dalammm vaginaaaaaa",
"Apa yang jelas!!",
"Tempikkkk kuuuuuhhhhh gateeeeelllllll".
Badan ku terasa panas dan dalam tempik ku terasa ada yang menggaruk-garuk.

Pak Burhan melahap dua buah dada ku. Disingkap BH merah menerawang itu dan terkulailah gunung kembar ku. Tidak terlalu besar hanya bulat kencang. Karena aku memang belum punya anak.
"Srrrrruuuuuppppttttttttt srrrrruuuupppppptttttttttt", suara pak Burhan menyedot puting ku dengan ganas.

Belum selesai main susu ku, tangannya sudab menjelajahi memek ku. Tempik ku dikocok dengan kuat, itil ku pun dimainkan dengan kencang. Ketika aku hampir mencapai puncak pak Burhan menghentikan permainannya.

"Pak kok berhenti?",
"Sebentar aku panggil teman",
Kemudian Bang Jul masuk dan aku diminta melayani dia.
Panjul langsung melumat mulut ku dan memainkan payudara ku. Tanpa menunggu lama dia langsung membenamkan penisnya kedalam rahim ku. Penisnya besar dan kekar hampir dua kali milik suami ku.
"Aaaaaaaaaahhhhhhh saaakkkkiiitttttt",

Panjul langsung menggenjot, aku ditindihnya. Sementara pak Burhan malah asik menonton. Penisnya memenuhi vagina ku, sampai itil ku ketarik keluar masuk.

Panjul memposisikan ku membungkuk, dia men-doggy aku. Pak Burhan mengambil sebuah benda berbentuk mangkuk 2 buah dan sebuah selang. Ternyata itu pompa susu. Benda itu dipasang pada payudara ku.
"Aduuhhh paaaakkkk susuuuuukkuuuuuhhhh kesedooootttttt",
"Enak kan nes?",
"Aaaahhhhhh paaaaakkkk akkkkuuuuuu keelluuuuuaaaarrrr",
Aku orgasme dan masih tetap digenjot Panjul.

Belum lama setelah itu aku orgasme dua kali lagi. Kemudian ketika akan mencapai yang keempat terasa Penis Panjul berdenyut keras. Panjul mencabut penisnya dan mengarahkan masuk ke mulut ku. Belum sempat aku siap-siap.

"Croooottt crrrooooottt crooottt", pejuh panjul muncrat dalam mulut ku.


"Jul, pompa terus susu Ines sampai keluar", kata Pak Burhan sambil menggenjot ku dari belakang.
"Ah pakkk susuuukuuuhh gakkk bakaaallll keeeeluuuaaarrrrrr",
"Tenang nes tak bikin keluar".

Pak Burhan makin ganas menggenjot ku. Terasa seperti ada yang mau keluar dari susu ku.
"Pak susukkuuuuhhh ssakitttt, aaduuhhh",
"Jul lepasin pompanya, ikat pentil Ines pakai karet, terus pasang pompa lagi",
"Ya pak".
Tangan Panjul cekatan melepas pompa itu. Namun agak sulit untuk mengikat puting ku karena memang kecil. Setelah itu susu ku dipasang pompa lagi dan memang sakit sekali",
"Pakk sakkkiitttt",
"Tenang Nes, nanti enak",

Panjul malah senang main pompa itu, sesekali dia memijit payudara ku.

"Ahhh akuuuhhhh keluaaarr lagiii",
Pak Burhan makin ganas menggenjot ku.
"Jul lepas karetnya, terus pompa lagi",

Karet itu dilepas namun susu ku tetap disedot pompa itu lagi. Terasa makin kencang disedot. Susu ku terasa penuh dan berat.
"Aahhhhh akuuuuuuuu keluuuaaarrrr", aku orgasme dan dibarengi keluarnya air susu ku. Begitu deras dan warnanya agak putih keruh.
"Pompa terus jul",
Aku terus digejot pak Burhan tanpa ampun. Air susu ku terus mengalir.
"Kellluuaaarrrr lagiii paaaakkkk",
"Crooott crroooot crrrrrrooooottttt",

Aku orgasme yang kesekian kalinya dibarengi dengan pak Burhan orgasme.

"Ah aku gaakkk kuaat pakkk",

"Lepas pompanya Jul, lumayan juga buat pemula kamu nes",
"Air susu ku kok keluar pak?",
"Obat perangsang tadi bisa merangsang air susu keluar",
"Pak payudara ku jadi besar, BH ku gak cukup",
"Gak usah pakai, bawa sini susunya jul",

Air susu ku terkumpul sekitar satu gelas.
"Minum nes", perintah Pak Burhan.
"Gak mau pak",
"Cepat minum!!", bentaknya.
"Iyaa", jawab ku lirih sambil meminum air susu ku sendiri. Agak encer dan tidak begitu manis.

Ketika aku minum susu ku itu tiba-tiba kedua payudara ku dikenyot oleh Pak Burhan dan Panjul secara bersamaan.

"Ahhh pakkk sudahhhh ampuunnn",

Setelah beberapa menit payudara ku dilepaskan. Kemudian aku diantar pulang kerumah oleh pak Burhan dan Panjul.
Kok bisa keluar susu caranya gimana Hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd