Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

istri jatuh hati kembali

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
dear ladies

sy seorang suami yg baru akhir2 ini menemukan kenyataan kl istri telah menaruh perasaan nya dengan rekan kerja nya. keduanya sama2 memiliki pasangan resmi. mereka satu kantor, hubungan atasan dan bawahan (istri). sehingga kontak dalam sehari full 8jam baik personal dan chat sehari,6 hari kerja. sy menemukan chat mesra nya, saling ngengatakan cinta, dan itu penuh kesadaran saat sy konfirmasi dengan istri. istri beralasan kl itu hanya sebatas penyemangat,mengsuport saat kerja(beban pikiran kerja), tempat berbagi curhat. belum ada kontak fisik. saat pulang ke rumah,istri kembali menjadi sosok yg dirumah melayani sy. ia hanya membawa aura senang dan bahagia, sy merasakan.

yg menjadi pertanyaan nya, menurut ladies... apa ia sanggup untuk menghapus perasaan nya? bisa melupakan nya? menahan perasaan nya karena selepas libur pasti bertemu kembali, sy tau ia saat kemarin ini ia berada di puncak2 sayangnya. sy minta Pendapat nya soalnya sy belum pernah membagi hati dan perasaan, jadi sy blm tau beban mental istri kedepan nya.
sy membaca chat secara real-time, soalnya ia langsung menghapus. istri sudah mengakui kl ia salah, laki2nya juga sudah meminta maaf, dan berjanji ga kan mengulangi kembali. sejauh ini hanya sebatas chat, ngobrol singkat sj karna banyak rekan2 yg lainnya.
mohon pendapat nya...
Turut prihatin gan,,

memang berat mengetahui kenyataan istri yang sedang mengarungi kehidupan bersama dengan agan,, namun ternyata berpaling dari agan di saat agan dalam kondisi yang tidak ideal / tidak bisa memberikan perhatian di saat istri membutuhkan..

tapi,, coba agan renungi lagi,, mungkinkah kondisi tidak ideal tersebut terulang kembali?

kalau menurut ane sih kemungkinan besar akan terulang lagi..
karena kita hidup di dunia nyata di mana kepastian dari hidup hanyalah ketidakpastian..
dan perjalanan hidup kita tidak semudah bermain game, dimana kita bisa restart untuk mencoba kembali
..

mungkin ane bisa share pengalaman hidup ane yang mirip dengan kondisi agan sekarang,,

dimana istri ane pernah kepergok sayang2an dan berpacaran dengan teman kuliah nya (yang sudah beristri) di luar kota domisili ane dengan alasan komunikasi ane dengan istri tidak berjalan dengan baik dikarenakan kita dipisahkan jarak dan waktu,,

saat itu,, ane bahkan sempat meragukan anak ke-2 dari kehamilan istri ane,, (istri ketahuan selingkuh saat istri lagi hamil gede, dan di sinyalir hubungan mereka dimulai sejak sebelum istri hamil)..

dengan susah payah,, ane mencoba untuk mengembalikan kepercayaan ane ke istri (dengan cara memonitor seluruh jalur komunikasi istri dengan teman2nya di seluruh social medianya hingga memonitor GPS hp nya) untuk "berdamai" dengan kenyataan pahit tersebut demi anak2 serta untuk menata kembali hubungan ane dengan wife ane hingga kami pun sempat rujuk kembali..

namun kenyataan berbicara lain..

ketika COVID melanda perekonomian dunia yang berimbas dengan berkurang nya income ane,, membuat ane dan istri sepakat untuk perlunya tambahan income dengan cara istri mengambil proyekan yang ada di kampus S2 nya..

meskipun lancar pada awalnya,, namun karena alasan jarak dan waktu kembali,, membuat komunikasi ane dengan istri kembali merenggang,,

walhasil sekarang,, calon-mantan-istri ane terindikasi menyembunyikan sesuatu dibelakang ane dengan atasan di proyeknya serta dengan salah satu teman S2 nya yang lain dengan alasan mereka orang2 yang mengerti istri ane..

kalau boleh kasih kesimpulan yang ane dapat dari pengalaman ane sbb:

selingkuhnya pria itu hanya pemenuhan kebutuhan duniawi saja,, tidak menggunakan hati,, jadi bisa kembali ke istri / pasangannya (kalau tidak ketahuan)..
sedangkan selingkuhnya wanita itu, untuk memenuhi kebutuhan hatinya,, jadi suami / pasangannya hanya sekedar mendapatkan fisiknya saja..


Namun demikian,, ini sumbang saran ane kalau agan masih mau lanjut dengan istri:
1. agan harus bisa berdamai dengan keadaan yang sudah terlanjur terjadi,, (maafkan dan lupakan)
2. butuh komitmen yang besar dari agan dan (terutamanya) istri agan,, kalau perlu buat perjanjian hitam di atas putih di hadapan notaris / keluarga agan dan istri jika terjadi kejadian serupa..
3. intenskan komunikasi antara agan dan istri,,
4. putuskan hubungan istri dengan orang2 / lingkungan yang buat istri berpaling,,
5. pantau jalur komunikasi istri dengan dunia luar, namun tanpa pengekangan berlebih (kalau bisa, pantau dari jauh / istri tidak tau kalau agan pantau)..

Semoga agan mendapatkan pencerahan dan jalan keluar dari permasalahan yang agan hadapi..

cheers up ya gan..
 
namanya org ketahuan pasti janji ini itu, coba ga ketahuan bisa takutnya bisa lebih lanjut perjalanan cintanya.
 
kenal hu :(( , hormat juga lah selaku atasan. sy yg berbeda departemen istri satu lokasi. untuk saat ini sy dan istri dah komitmen sih untuk kedepannya. makasih juga untuk semua yg sudah ngasih suport, masukan,dan sarannya. semoga ending nya hanya sampe disini. terimakasih
Turut prihatin hu,,,

Tpi jngn mau ngalah hu, meskipun tuh orang punya jabatan kita sebagai laki" wajib melakukan apa yang harus dilakukan sebagai suami.
Asal jngn lupa hu bertindak hanya dengan kepala dingin.

"Silence have climax, when you have got to speak". Elizabeth Bowen.

Ane juga doain semoga masalah nya sampe disini.
 
Turut prihatin hu,,,

Tpi jngn mau ngalah hu, meskipun tuh orang punya jabatan kita sebagai laki" wajib melakukan apa yang harus dilakukan sebagai suami.
Asal jngn lupa hu bertindak hanya dengan kepala dingin.

"Silence have climax, when you have got to speak". Elizabeth Bowen.

Ane juga doain semoga masalah nya sampe disini.
ane save quote nya hu
 
Oh ok, thanks udah dijelaskan detail ya Gan..


Menurut saya tetap.. No excuse Gan soal itu.

Untuk mempermudah penalaran saya akan share realita yg terjadi di diri saya juga kehidupan pernikahan saya..



Saya dulu bekerja, dengan 30 orang pria dan saya sendirian wanita dalam rig ditengah lautan pulang 3 bulan sekali.

Ada sih 2 wanita lainnya di Lab dan 1 lagi seorang dokter, tapi kami jarang banget bersua dalam 1 kesempatan schedule.

Dalam artian klo di samakan opportunitynya, masa iya dalam 30 orang itu saya ga bisa tertarik sama 1 orang pun.

Dan jawabnnya exactly, ga tuh.. ga sama sekali.

Mau saya pernah juga dalam beberapa kasus pun, saya 1 kamar sama 3 orang pria juga dan pernah kedapatan 1 room berdua sama seorang partner kerja cowo juga ga ada rasa ataupun keinginan untuk masuk ke zona romansa atau keliaran sementara dengan alih2 untuk menghilang rasa penat dan rasa rindu akan hangatnya bonding bersama pasangan dalam pergulatan esek2.


Klo dibilang dalam skala opportunity tsb, sal kasus saya justru lebih berbahaya drpd istri Agan.

Bayangin aja, saya dikelilingi bahkan pernah selamat dengan beberapa cowo yg setahun bahkan sebulan pun ga dapet jatah batiniah dari pasangan mereka masing2.


Saya juga seringkali telponan dengan beberapa rekan kerja terdahulu saat masih bekerja ataupun sekarang tidak bekerja hingga sama orang forum ini.

Ngobrol ngalor ngidul, skala telponan juga intense kayak anak sekolah bimbel..
Cuma ya ga ada untuk tertarik, karena saya tau tujuan saya dan apa yg saya mau capai dalam tiap kontakan dengan orang2 tsb terutama yg lawan jenis.



Klo soal tolak ukur mindset profesionalitas, ya memang seharusnya begitu..baik dalam bekerja ataupun tidak.

Alias, ketika kita bekerja ya kita harus profesional terhadap pekerjaan kita juga tapi tetep rasa profesionalisme kita untuk menjaga mahligai rumahtangga-pernikahan itu juga mesti bersinergi.

Begitu juga sebaliknya, ketika kita masih bekerja sedangkan sekrnag istri dan suaminya adalah seorang pekerja.


Ga bisa profesionalnya dipake cuma ketika bekerja aja, yg ada jomplang.
Banyak orang yg berasumsi,
"loh profesional cuma dikerjaan aja kali, di rumahtangga-Pernikahan ah ga perlu. Kaku amat jadi orang."


Ya justru ga kaku, kaku pun itu untuk mengakukan hati agar tetap kuat pada prinsipnya komitmen dan hati+pikiran yg terjaga dengan optimal.

Agar ga melakukan kebodohan juga kekonyolan yg mengatasnamakan kurang perhatian, lalu sah sah aja jika ada yg berhasil mengisi dan sah juga merasakan kemudian menjalankan hubungan yg ga seharusnya berlaku untuk skala profesional hingga non profesional.



Contoh jomplangnya apa?

Ya yg ada seperti banyaknya kasus perselingkuhan ditempat kerja dengan teman sejawat kerjaan atau antar atasan bawahan.



Memang benar jika pasangan kita sendiri ga LAGI GA BISA ngasih porsi perhatian dan kepeduliannya dalam beberapa case keteteran ngurus ini itu, kita bisa inisiatif sendiri untuk mencari dari orang lain.

NAMUN... BUKAN ORANG KETIGA yg nomaden lalu jadi permanent.
Cukuplah dianggap dan dinamakan Orang Lain ga perlu naik pangkat jadi orang ketiga.
Maksud lebih detailnya Orang Lain lagi yaitu cukuplah dianggap teman, sahabat atau memang stranger yg ga lebih jadi pengganti Agan sebagai seorang pasangan hidup.



Memangnya kenapa gitu harus ga bisa untuk ga memakai porsi sisi hati yg harusnya porsi untuk Agan seorang malah dipakai buat di isi orang lain?


Memangnya kenapa boleh gitu pakai alibi sah sah saja karena merasa kekurangan terus kita boleh mensahkan tameng ketidakmampuan dan kekurangan kita??

Padahal diri kita itu sadar dan tahu benar klo pasangan lagi ga bisa dulu.. Walaupun sekalinya pasangan ga bisa tetap ga ada kata sah untuk membagi hati yg porsinya untuk yg jelas2 permanent malah dikasih ke yg non permanent.
Memangnya hati itu kontrakan?

Ini bukan soal udah biasa dikasih hati terus ga dikasih hati lagi, ngelunjak merasa kurang terus malah milih nyari hati sama jeroan di tempat lain biar ngenyangin.

Tapi ini soal prinsip, kesadaran kerjasama dan rasa syukur.



Don't be so naive Gan.
Aku ga bermaksud untuk ngeracunin sikap Agan dari keputusan yg sudah diambil yaitu memaafkan, itu udah bagus banget ko..

Malah saya turut senang dan salut Agan melakukan itu.

Sayangnya klo Agan terka lagi dengan hati Agan.. Itu belum terlalu benar wlwpn sudah baik.
Karena masing2 dari saya dan Agan ataupun mungkin orang2 disini yg akal sehatnya tanpa pakai ego itu masih dipake..
dalam hal kasus ini itu ga berlaku ya, no excuse buat begitu.


Ini udah masalah soal komitmen,
dimana ini tentang kesadaran sebuah pemilahan kepentingan dan hal penting yg harus dijaga.


Bukan cuma hitam diatas putih aja dalam buku merah hijau doang.
Dan bukan hanya janji antar 2 manusia aja, tapi juga dengan Tuhan.

Istri Agan dan Atasannya sudah membodohin Agan, Tuhan (wlwpn Tuhan ga bisa dibohongin), diri mereka sendiri juga pasangan mereka.

Istri Agan sendiri pun juga sudah mengkhianati janji suci dengan Tuhan dan dengan Agan.


Istri Agan sendiri pun juga sudah ga ada rasa respect dan kepeduliannya kepada Agan,
untuk mengerti peristiwa yg intense terjadi pada ruanglingkup keluarga yg Agan sampaikan barusan.

Bukannya prihatin, bantu dan respect sama usaha Agan untuk handel dengan apa2 yg terjadi malah melarikan diri + hatinya dengan cara seperti itu dari yg Seharusnya juga Waktunya adalah bagian tanggungjawab dia sebagai seorang Istri dan bagian dari keluarga.





".... cukup dengarkan apa yg wanita katakan dan itu akan membuatnya senang" ini yg membuat istri luluh,"

Sorry ini tuh yg luluh seharusnya rasa emosional yg kayak nano2 itu ya, bukan hatinya. Klo seluruh hatinya sampai luluh udah bablas namanya.

Disini aja udah ga tepat guna, ga bisa memilah dan ga tau tujuannya apa yg dicapai.




"... kebetulan istri pasti akan suka dengan pria yg "pintar" bukan fisik dan penampilan."

But your wife isn't smart enough to be receive and get a smart person in the smart colony living.

So sorry.. Kontradiktif banget sama gambaran kisah personalitynya.


Ya sama Gan, saya juga tipikal yg begitu ko.
Klo dibilang ruanglingkup profesional saya kurang pintar apa? (bagi yg udah tau saya dekat ya)


Jangankan ruanglingkup saya, ruanglingkup setiap orang kalau sudah di bidang pekerjaan ya itu pintar semua. Karena orang yg bekerja itu orang2 yg terpilih sekalipun dia ga kerja dikantoran atau cuma supir atau tukang jualan atau pengangkut sampah atau kurir sekalipun.

Mereka pandai dalam ability mereka.
Klo soal standarisasi kemampuan otak, ga usah diomongin lah.. Kecuali klo emang tiap manusia di dunia ini jadi member Mensa.

Makanya disini kita pakai standarisasi logika akal sehat.

Klo standard akal sehat aja ga berjalan dengan baik, mau make hawa nafsu lagi yg terdepan?

Lantas jika itu terjadi, manusia mau disamakan dengan apa yg katanya di sebagian besar kitab manusia adalah makhluk yang memiliki akal?

Dan dalam Kitab selalu ditekankan..
sebaik2nya manusia itu yg berpikir.





"kembali ke pertanyaan.. kira2 istri sanggup ya melupakan perasaan nya,dengan kondisi pasti bertemu dan berkomunikasi (hal pekerjaan) Kembali?"


Sepertinya ini sudah gamblang saya jawab dari penjelasan saya sebelumnya.
Dalem banget..
 
alasan paling sampah kalo ada kasus istri selingkuh: suami kurang perhatian. istri yang salah tapi suami yang disuruh intospeksi duluan.
wahai manusia, pernikahan itu sebuah ikatan komitmen antara suami dan istri, jadi tanggung jawab masing2 harus 50%. jadi kalo suami harus perhatian sama istri, istri jg harus perhatian sama suami.
:beer:
 
Kasih paandangnajaa nikawan, istri suruh pindah kerja, klo kawan ud tekad bulet 100% menerima dan memaafkan istri move on aja lupain yg terjadi keamren buka lembaran baru walaupun memang kadang masih terlintas pikiran itu, namun klo ga iklas kembali lepas aja dan move on, semangat ya kawan gw cuma bisa kasih pandangan bgtu 😇🙏
 
thanks saran nya mungkin next setelah selesai cuti bersama. moga aja setelah hari raya permasalahan ini "selesai" seluruh nya jadi ga perlu sadap menyadap lagi. cape hu mental dan spiritual, 3hari sebelum sy bongkar juga berat 16jam terjaga buat mantau percakapan nya :((
I know how u feel hu. Kyk sleeping w/the enemy yee rasanya. Semangat hu,apapun keputusan yg suhu ambil. Kalo brasa tlalu berat beban yg suhu rasa, boleh jg dibagi critany ke keluarga yg deket... Biar ga gila ndirian
 
Istri kamu kerja di sawah,
kerja nya selalu kena lumpur, pulang2 bawa lumpur, dan kamu gak suka lumpur tersebut


gimana carana biar istri kamu gak kena lumpur?
kamu laminating istri atau kamu suruh istri pindah kerja ke pasar ?
 
Bingung sm sebagian saran di thread ini. Bini TS yg selingkuh, eh kok si TSnya yg disuruh introspeksi wkwkwkw
Buat bro TS, gw cuma bisa bilang kalo lo bukan berada di posisi yang salah (tentunya dengan catatan selama ini lo setia dan nggak pernah ngekhianatin (selingkuhin) bini lo). Jadi jangan takut buat acungin jari tengah buat orang-orang sok tahu yang nyuruh lo introspeksi, wkwkwkwkw
 
Istri kamu kerja di sawah,
kerja nya selalu kena lumpur, pulang2 bawa lumpur, dan kamu gak suka lumpur tersebut


gimana carana biar istri kamu gak kena lumpur?
kamu laminating istri atau kamu suruh istri pindah kerja ke pasar ?
ya selama ini 15th bekerja belum pernah ia membawa lumpur ke rumah hu , baru2 ini saja. wajar sy shock, ternyata ada petani lain yg mengajak bermain lumpur di sawah. :Peace:
 
Ya namanya masih cinta, mau diberi masukan bagaimanapun ya tetep cinta, kalo menurutku si kalo udah berani selingkuh ya gak menutup kemungkinan suatu saat ketika merasa jenuh atau susah ya larinya buat hiburan ya selingkuh lagi, atau ketika ada cowok yg bisa ssi ya bisa aja selingkuh lagi, menurutku si ane setuju sama suhu" diatas, milih rumah tangga aman ya kudu korban, ntah itu korban pekerjaan atau lainnya, cari kerja lain atau gimana, harus ada harga yg dibayar untuk sesuatu, itu solusi positipnya, kalo solusi negatifnya, yaudah biarin istrinya tetep jalin hubungan asal jangan lupa rumah tangga utamanya, anggep aja itu hiburan, begitu dirumah kembali kekeluarga, nah, ini solusi gesreknya, solusi buat suami cuckold.😂😂😂😂
 
Ya namanya masih cinta, mau diberi masukan bagaimanapun ya tetep cinta, kalo menurutku si kalo udah berani selingkuh ya gak menutup kemungkinan suatu saat ketika merasa jenuh atau susah ya larinya buat hiburan ya selingkuh lagi, atau ketika ada cowok yg bisa ssi ya bisa aja selingkuh lagi, menurutku si ane setuju sama suhu" diatas, milih rumah tangga aman ya kudu korban, ntah itu korban pekerjaan atau lainnya, cari kerja lain atau gimana, harus ada harga yg dibayar untuk sesuatu, itu solusi positipnya, kalo solusi negatifnya, yaudah biarin istrinya tetep jalin hubungan asal jangan lupa rumah tangga utamanya, anggep aja itu hiburan, begitu dirumah kembali kekeluarga, nah, ini solusi gesreknya, solusi buat suami cuckold.😂😂😂😂
terimakasih atas masukannya hu, sy berusaha bersikap bijak saja hu setiap keputusan pasti akan berdampak baik ke diri sy atau lingkungan/keluarga. keluar kerja menurut sy bkn pilihan yg bijak alasannya sudah dijelaskan di atas, mengijinkan msh bekerja juga dengan beberapa pertimbangan karena sdh melalui komitmen ber3 sy coba beri kesempatan.
cuckold, seperti nya engga hu. soal nya ga ada masalah soal seks, kejenuhan juga engga. perhatian di tempat kerja yg berlebihan , yg membuat istri timbul perasaan nya
 
Smua kembali ke suhu TS, tetap bertahan dg kondisi tsb.. Atau buat suatu gerakan yg lain...
Scara psikologis istri tetap dstu ya akan tetap trus berkelanjutan, kecuali coba suatu diluar nalar.. Misal "ikat kelamin" Atau apalah lainnya...
ini memang diluar logika dan pasti tanda tanya.. Apa iya bisa?

smua kembali ke TS... Smoga ada jalan baik
 
Smua kembali ke suhu TS, tetap bertahan dg kondisi tsb.. Atau buat suatu gerakan yg lain...
Scara psikologis istri tetap dstu ya akan tetap trus berkelanjutan, kecuali coba suatu diluar nalar.. Misal "ikat kelamin" Atau apalah lainnya...
ini memang diluar logika dan pasti tanda tanya.. Apa iya bisa?

smua kembali ke TS... Smoga ada jalan baik
apa itu ikat kelamin hu?

kembali sy ucapkan banyak terimakasih atas pandangan, masukkan nya. sy sudah mengambil keputusan,dan saya siap akan konsekwensinya. sy hanya mencoba menalar dan meminta masukan bagaimana rasanya membagi perasaan/perhatian/sayang dengan selain pasangan resmi? apabisa move on dari pengalaman tersebut dengan situasi yg sy sebutkan diatas.,karna saya blm pernah mengalami nya. terimakasih
 
Izin komen Gan.

Kayanya Lebaran tahun ini emang ada-ada aja, ane juga dapat cerita sedih, saudara mau cerai dan ada gosip istri saudara gue selingkuh. Emang pandemi bangke lah bikin hubungan orang yang mungkin sudah mulai renggang jadi pecah berkeping-keping.

Kayanya saudara ane udah ga bisa diselamatin, paling selamatin anak aja. ga sudi anaknya dipelihara sama yang selingkuh, jadi ya perlu
"simpan semua bukti"

saudara ane ada kurangnya ane akuin. tapi tetep aja ane ga bisa nerima alasan apapun, mau urusan kerja yang isinya bajingan juga, masa ga ingat anak & suami. orangtua dulu aja sampe nyimpen foto keluarga di meja dan dompet ya biar inget. kalo dia inget, harusnya dia komplain ke yang lebih atasan kalo diganggu dan bersikap galak ke rekan kerja yang kelewatan. atau dia resign. mungkin istri Agan emang tipikal cewe yang ramah dan ngemong ke semua orang, sempurna kalo di rumah apalagi ada orang tua sanak saudara terlihat layaknya istri sempurna. justru yang tipe ini gampang tergoda persis kaya istri saudara ane. beda ama istri ane yang aslinya emang galak dan cuma baik ke suami dan anak aja. orang tua istri ane aja sampe bilang ga nyangka karena dia adalah istri yang sempurna di rumah dan bisa ngehasilin duit, bahkan anaknya aja dibandingin.

Ekonomi bisa dicari tapi keluarga kalo udah pecah ga bisa disusun lagi. jangan ragu gan. mending ilang harta, berat cicilan daripada ilang bini. atau kalo agan pengen lebih ekstrim cowo itu aja yang dikorbanin, justru karena dia atasan harusnya liability-nya lebih berat. mungkin ga perlu frontal pelan-pelan aja minta tu atasan pindah divisi atau mindahin istri ke divisi agan.

jangan mau menderita sendiri gan, semua pelaku harus mendapatkan hukuman. mending kasih penderitaan ke orang daripada nanti berbagi penderitaan ke orang tua dan saudara.

ga mau kan kaya saudara ane, kumpul-kumpul cuma bisa nanya gimana cara ngatur harta gono-gini sama hak asuh anak. istri udah ga selamat. hari raya bukannya berbagi kebahagiaan tapi malah berbagi kesedihan.

maaf kalo kurang berkenan gan, ane & istri juga ampe ga tidur mikirin saudara ane
 
Izin komen Gan.

Kayanya Lebaran tahun ini emang ada-ada aja, ane juga dapat cerita sedih, saudara mau cerai dan ada gosip istri saudara gue selingkuh. Emang pandemi bangke lah bikin hubungan orang yang mungkin sudah mulai renggang jadi pecah berkeping-keping.

Kayanya saudara ane udah ga bisa diselamatin, paling selamatin anak aja. ga sudi anaknya dipelihara sama yang selingkuh, jadi ya perlu
"simpan semua bukti"

saudara ane ada kurangnya ane akuin. tapi tetep aja ane ga bisa nerima alasan apapun, mau urusan kerja yang isinya bajingan juga, masa ga ingat anak & suami. orangtua dulu aja sampe nyimpen foto keluarga di meja dan dompet ya biar inget. kalo dia inget, harusnya dia komplain ke yang lebih atasan kalo diganggu dan bersikap galak ke rekan kerja yang kelewatan. atau dia resign. mungkin istri Agan emang tipikal cewe yang ramah dan ngemong ke semua orang, sempurna kalo di rumah apalagi ada orang tua sanak saudara terlihat layaknya istri sempurna. justru yang tipe ini gampang tergoda persis kaya istri saudara ane. beda ama istri ane yang aslinya emang galak dan cuma baik ke suami dan anak aja. orang tua istri ane aja sampe bilang ga nyangka karena dia adalah istri yang sempurna di rumah dan bisa ngehasilin duit, bahkan anaknya aja dibandingin.

Ekonomi bisa dicari tapi keluarga kalo udah pecah ga bisa disusun lagi. jangan ragu gan. mending ilang harta, berat cicilan daripada ilang bini. atau kalo agan pengen lebih ekstrim cowo itu aja yang dikorbanin, justru karena dia atasan harusnya liability-nya lebih berat. mungkin ga perlu frontal pelan-pelan aja minta tu atasan pindah divisi atau mindahin istri ke divisi agan.

jangan mau menderita sendiri gan, semua pelaku harus mendapatkan hukuman. mending kasih penderitaan ke orang daripada nanti berbagi penderitaan ke orang tua dan saudara.

ga mau kan kaya saudara ane, kumpul-kumpul cuma bisa nanya gimana cara ngatur harta gono-gini sama hak asuh anak. istri udah ga selamat. hari raya bukannya berbagi kebahagiaan tapi malah berbagi kesedihan.

maaf kalo kurang berkenan gan, ane & istri juga ampe ga tidur mikirin saudara ane
Cerita sodara ente, kayaknya menarik juga utk diceritakan lbh jauh Hu...Sepertinya ada pelajaran yg bisa kita ambil dari kisahnya. Jika berkenan mohon dibuatkan Thread🙏
 
Ikut sumbang saran.
Saya sangat hargai kebijakan TS yg sudah mengambil keputusan. Om TS yg mengenal lebih pasangannya. Kami disini hanyalah netijen yg cuma bisa komen dan sumbang saran.
Om TS pasti sudah memikirkan baik buruknya. 16 tahun bersama bukanlah waktu yang singkat. Manusia masih bisa berubah. Kesempatan kembali ke arah yg baik akan selalu ada.
Teruslah pantau, komunikasi, dan persiapan untuk kemungkinan yg terburuk.
Tetap semangat oom...
:ngeteh:
 
Mau ambil sampling dari siapapun jawabannya pasti 50:50, yg paling aman pindah kerja, block sosial media laki itu.

Kita g pernah tau apa wife bisa berhwnti dan melupakan atau tidak. Tapi yg pasti akan selalu ada 2 pilihan dr suhu, yaitu memaafkan dan melanjutkan atau mengakhiri.

Jika mau memaafkan, jgn lah terlalu polos jadi suami, pantau terus dg terang2 an dan diam2. Hak suhu sebagi seorang suami dan sebagai korban.
 
Bimabet
Izin komen Gan.

Kayanya Lebaran tahun ini emang ada-ada aja, ane juga dapat cerita sedih, saudara mau cerai dan ada gosip istri saudara gue selingkuh. Emang pandemi bangke lah bikin hubungan orang yang mungkin sudah mulai renggang jadi pecah berkeping-keping.

Kayanya saudara ane udah ga bisa diselamatin, paling selamatin anak aja. ga sudi anaknya dipelihara sama yang selingkuh, jadi ya perlu
"simpan semua bukti"

saudara ane ada kurangnya ane akuin. tapi tetep aja ane ga bisa nerima alasan apapun, mau urusan kerja yang isinya bajingan juga, masa ga ingat anak & suami. orangtua dulu aja sampe nyimpen foto keluarga di meja dan dompet ya biar inget. kalo dia inget, harusnya dia komplain ke yang lebih atasan kalo diganggu dan bersikap galak ke rekan kerja yang kelewatan. atau dia resign. mungkin istri Agan emang tipikal cewe yang ramah dan ngemong ke semua orang, sempurna kalo di rumah apalagi ada orang tua sanak saudara terlihat layaknya istri sempurna. justru yang tipe ini gampang tergoda persis kaya istri saudara ane. beda ama istri ane yang aslinya emang galak dan cuma baik ke suami dan anak aja. orang tua istri ane aja sampe bilang ga nyangka karena dia adalah istri yang sempurna di rumah dan bisa ngehasilin duit, bahkan anaknya aja dibandingin.

Ekonomi bisa dicari tapi keluarga kalo udah pecah ga bisa disusun lagi. jangan ragu gan. mending ilang harta, berat cicilan daripada ilang bini. atau kalo agan pengen lebih ekstrim cowo itu aja yang dikorbanin, justru karena dia atasan harusnya liability-nya lebih berat. mungkin ga perlu frontal pelan-pelan aja minta tu atasan pindah divisi atau mindahin istri ke divisi agan.

jangan mau menderita sendiri gan, semua pelaku harus mendapatkan hukuman. mending kasih penderitaan ke orang daripada nanti berbagi penderitaan ke orang tua dan saudara.

ga mau kan kaya saudara ane, kumpul-kumpul cuma bisa nanya gimana cara ngatur harta gono-gini sama hak asuh anak. istri udah ga selamat. hari raya bukannya berbagi kebahagiaan tapi malah berbagi kesedihan.

maaf kalo kurang berkenan gan, ane & istri juga ampe ga tidur mikirin saudara ane
terimakasih atas saran dan masukannya hu
Ikut sumbang saran.
Saya sangat hargai kebijakan TS yg sudah mengambil keputusan. Om TS yg mengenal lebih pasangannya. Kami disini hanyalah netijen yg cuma bisa komen dan sumbang saran.
Om TS pasti sudah memikirkan baik buruknya. 16 tahun bersama bukanlah waktu yang singkat. Manusia masih bisa berubah. Kesempatan kembali ke arah yg baik akan selalu ada.
Teruslah pantau, komunikasi, dan persiapan untuk kemungkinan yg terburuk.
Tetap semangat oom...
:ngeteh:
siap hu , ujian terberat mungkin saat mulai kembali bekerja. sekarang terbantu dengan libur panjang, komunikasi benar2 terputus
Mau ambil sampling dari siapapun jawabannya pasti 50:50, yg paling aman pindah kerja, block sosial media laki itu.

Kita g pernah tau apa wife bisa berhwnti dan melupakan atau tidak. Tapi yg pasti akan selalu ada 2 pilihan dr suhu, yaitu memaafkan dan melanjutkan atau mengakhiri.

Jika mau memaafkan, jgn lah terlalu polos jadi suami, pantau terus dg terang2 an dan diam2. Hak suhu sebagi seorang suami dan sebagai korban.
siap hu, untuk kembali percaya 100% seperti nya sulit hu dan curiga berlebihan juga ga baik. sekarang saat nya belajar untuk menjalin kemunikasi kembali, liburan yg benar2 canggung hu. oh ya... apa ada yg terbiasa menggunakan WhatsApp Web??
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd