Eisenhower
Suka Semprot
- Daftar
- 16 Dec 2019
- Post
- 22
- Like diterima
- 7
Turut prihatin gan,,dear ladies
sy seorang suami yg baru akhir2 ini menemukan kenyataan kl istri telah menaruh perasaan nya dengan rekan kerja nya. keduanya sama2 memiliki pasangan resmi. mereka satu kantor, hubungan atasan dan bawahan (istri). sehingga kontak dalam sehari full 8jam baik personal dan chat sehari,6 hari kerja. sy menemukan chat mesra nya, saling ngengatakan cinta, dan itu penuh kesadaran saat sy konfirmasi dengan istri. istri beralasan kl itu hanya sebatas penyemangat,mengsuport saat kerja(beban pikiran kerja), tempat berbagi curhat. belum ada kontak fisik. saat pulang ke rumah,istri kembali menjadi sosok yg dirumah melayani sy. ia hanya membawa aura senang dan bahagia, sy merasakan.
yg menjadi pertanyaan nya, menurut ladies... apa ia sanggup untuk menghapus perasaan nya? bisa melupakan nya? menahan perasaan nya karena selepas libur pasti bertemu kembali, sy tau ia saat kemarin ini ia berada di puncak2 sayangnya. sy minta Pendapat nya soalnya sy belum pernah membagi hati dan perasaan, jadi sy blm tau beban mental istri kedepan nya.
sy membaca chat secara real-time, soalnya ia langsung menghapus. istri sudah mengakui kl ia salah, laki2nya juga sudah meminta maaf, dan berjanji ga kan mengulangi kembali. sejauh ini hanya sebatas chat, ngobrol singkat sj karna banyak rekan2 yg lainnya.
mohon pendapat nya...
memang berat mengetahui kenyataan istri yang sedang mengarungi kehidupan bersama dengan agan,, namun ternyata berpaling dari agan di saat agan dalam kondisi yang tidak ideal / tidak bisa memberikan perhatian di saat istri membutuhkan..
tapi,, coba agan renungi lagi,, mungkinkah kondisi tidak ideal tersebut terulang kembali?
kalau menurut ane sih kemungkinan besar akan terulang lagi..
karena kita hidup di dunia nyata di mana kepastian dari hidup hanyalah ketidakpastian..
dan perjalanan hidup kita tidak semudah bermain game, dimana kita bisa restart untuk mencoba kembali..
mungkin ane bisa share pengalaman hidup ane yang mirip dengan kondisi agan sekarang,,
dimana istri ane pernah kepergok sayang2an dan berpacaran dengan teman kuliah nya (yang sudah beristri) di luar kota domisili ane dengan alasan komunikasi ane dengan istri tidak berjalan dengan baik dikarenakan kita dipisahkan jarak dan waktu,,
saat itu,, ane bahkan sempat meragukan anak ke-2 dari kehamilan istri ane,, (istri ketahuan selingkuh saat istri lagi hamil gede, dan di sinyalir hubungan mereka dimulai sejak sebelum istri hamil)..
dengan susah payah,, ane mencoba untuk mengembalikan kepercayaan ane ke istri (dengan cara memonitor seluruh jalur komunikasi istri dengan teman2nya di seluruh social medianya hingga memonitor GPS hp nya) untuk "berdamai" dengan kenyataan pahit tersebut demi anak2 serta untuk menata kembali hubungan ane dengan wife ane hingga kami pun sempat rujuk kembali..
namun kenyataan berbicara lain..
ketika COVID melanda perekonomian dunia yang berimbas dengan berkurang nya income ane,, membuat ane dan istri sepakat untuk perlunya tambahan income dengan cara istri mengambil proyekan yang ada di kampus S2 nya..
meskipun lancar pada awalnya,, namun karena alasan jarak dan waktu kembali,, membuat komunikasi ane dengan istri kembali merenggang,,
walhasil sekarang,, calon-mantan-istri ane terindikasi menyembunyikan sesuatu dibelakang ane dengan atasan di proyeknya serta dengan salah satu teman S2 nya yang lain dengan alasan mereka orang2 yang mengerti istri ane..
kalau boleh kasih kesimpulan yang ane dapat dari pengalaman ane sbb:
selingkuhnya pria itu hanya pemenuhan kebutuhan duniawi saja,, tidak menggunakan hati,, jadi bisa kembali ke istri / pasangannya (kalau tidak ketahuan)..
sedangkan selingkuhnya wanita itu, untuk memenuhi kebutuhan hatinya,, jadi suami / pasangannya hanya sekedar mendapatkan fisiknya saja..
sedangkan selingkuhnya wanita itu, untuk memenuhi kebutuhan hatinya,, jadi suami / pasangannya hanya sekedar mendapatkan fisiknya saja..
Namun demikian,, ini sumbang saran ane kalau agan masih mau lanjut dengan istri:
1. agan harus bisa berdamai dengan keadaan yang sudah terlanjur terjadi,, (maafkan dan lupakan)
2. butuh komitmen yang besar dari agan dan (terutamanya) istri agan,, kalau perlu buat perjanjian hitam di atas putih di hadapan notaris / keluarga agan dan istri jika terjadi kejadian serupa..
3. intenskan komunikasi antara agan dan istri,,
4. putuskan hubungan istri dengan orang2 / lingkungan yang buat istri berpaling,,
5. pantau jalur komunikasi istri dengan dunia luar, namun tanpa pengekangan berlebih (kalau bisa, pantau dari jauh / istri tidak tau kalau agan pantau)..
Semoga agan mendapatkan pencerahan dan jalan keluar dari permasalahan yang agan hadapi..
cheers up ya gan..