Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
SambelTracy
Guru Semprot
- Daftar
- 1 Nov 2016
- Post
- 534
- Like diterima
- 284
nunggu POV istri. Mantab
Realdy1710
Semprot Lover
- Daftar
- 30 Dec 2018
- Post
- 257
- Like diterima
- 167
Menanti pov istri..
Shane_Diesel
Suka Semprot
- Daftar
- 28 Jul 2022
- Post
- 23
- Like diterima
- 9
wajib lanjut suhu
James_bondd
Suhu Semprot
patroli malam lagi
pegasus1980
Guru Semprot
Ceritanya bikin penasaran
roggue
Semprot Lover
Asal ga macet rrame nih
Bangbross31
Suka Semprot
- Daftar
- 27 Dec 2021
- Post
- 10
- Like diterima
- 10
Mantulll suhu
James_bondd
Suhu Semprot
patroli pagi susu menanti
PakisMiding
Semprot Kecil
- Daftar
- 27 Apr 2022
- Post
- 58
- Like diterima
- 57
Mantappp jiwa..
nutulove
Semprot Baru
- Daftar
- 28 Sep 2018
- Post
- 44
- Like diterima
- 478
Usai bercinta, kami ngobrol2. Cerita istriku makin runut, sehingga aku paham bagaimana kejadiannya lebih detil.
Aku ceritakan kembali dari sudut pandang istriku.
################
Sore itu adalah pertama kali aku melihatnya secara langsung. Menyeret koper sambil menelponku. Celingukan mencari mencari mobilku. Aku biarkan saja, sambil aku amati dari kejauhan. Walaupun sudah setengah lima, namun matahari masih panas. Akhirnya aku turun dari mobil dan melambai kearahnya.
Dia mengarahkan langkahnya kearahku.
Sambil tersenyum diulurkan tangannya untuk menjabatku.
"Akhirnya kita ketemu juga"
Setelah meletakkan barang2nya di bagai, dia menawarkan diri untuk menyopiri.
"Mau kemana kita?"
"Terserah...", jawabku, "Kemana aja boleh..."
Mungkin jawabanku terasa sedikit menggoda. Kami baru saja ketemu.
"Bener ya? Kemana aja..."
Ahh aku telah menyerahkan nasibku padanya hari ini.
Sepanjang jalan dia banyak cerita. Type cowo yang senang bercerita. Beda ama suamiku yang pendiam. Aku menanggapi sesekali, lebih banyak sebagai pendengar. Sebegitu cepat aku berganti peran.
"Kita makan dulu ya..."
Kuliat dia mengarahkan mobil ke sebuah restoran seafood terkenal dikota kami. Aku ga laper sebenarnya. aku malah kuatir ada kenalanku yang melihatku bersama pria lain. Tapi ya sudah lah. Turun dari mobil, tanganku digandengnya. Mataku awas melihat kiri dan kanan, apakah ada kenalanku diantara mereka.
Untungnya kami mendapatkan ruang yang cukup private. kami memesan makanan dan minuman, dia tetap bercerita tentang kegiatannya.
"Anakmu ada tiga ya'?, tanyanya padaku. mungkin dia melihat di halaman facebookku.
"Empat, yang dua udah kuliah...", terangku.
"Masak sih, tidak keliatan kalau punya anak sudah kuliah....".
Cerita mengalir begitu saja. sesekali tangannya memegang tanganku. Sesekali matanya tertuju pada buah dadaku. Tentu saja aku menyadarinya.
Selama pembicaraan, tak pernah sekalipun dia tanya tentang suamiku. Akupun tak menceritakannya. mungkin dia kira aku single parent. Tapi kan statuku di FB aku sudah menikah? ya sudahlah.
Makanan datang dan kami menyantapkan. Gurami gorengnya cukup besar buat kami berdua saja. belum lagi cumi goreng tepung dan cah kangkungnya. Aku makan sedikit. Masih banyak makanan sisa. dia minta pelayan untuk membungkusnya. Aku permisi ke rest room.
Ketika aku kembali ke ruang makan, aku liat koper dia sudah diruang,
"Kok kopernya dikaluarin".
"Iya aku mau nginep disini malam ini, dirumah lagi banyak saudara....".
Di area restoran ini memang ada apartment dan hotel.
"Ohh...ya udah kalo begitu aku pulang sekarang ya...".
"Eh jangan donk, khan baru ketemu...habis ini kita ngopi dan ngobrol dulu gimana?"
Aku liat jam memang baru jam 5 sore.
"Ikut dulu masukin koper ke kamar, aku juga mau shalat dulu, gimana?"
hmm...
"Aku nunggu aja di st*rtB*c*...elak ku"
"Ah bentar aja kok..."
Dia menggandeng tanganku. Menyusur koridor and naik lift beberapa tingkat.
Di depan sebuah pintu kami berhenti. Dia mengeluarkan kunci dan membuka pintu.
"Ayo masuk....udah agak lama ga ditinggalin..., tapi mestinya dibersihin 2 hari sekali".
Ruangan yang tidak begitu besar. ruang tamu dengan satu kamar tidur. Ada queen size bed didalamnya.
Aku duduk di ruang tamu, sofa panjang.
Dia kulihat sedang bersiap shalat.
"Kamu ga shalat?", tanyanya.
"Sedang malas...", jawabku asal.
Aku menunggu dia sambil melihat-lihat kota dari jendela. Hari masih terang namun sebentar lagi akan mulai gelap.
Aku liat WA ku ada pesan dari suamiku. bertanya apakah ke hotel? aku ga jawab.
Tiba-tiba aku rasakan ada yang memelukku dari belakang. Tangannya melingkar diperutku dan nafasnya hangat menyapu leherku.
Ketika aku menoleh, malah pipiku diciumnya. Pipiku terasa menghangat, entah mengapa.
"Jangan ah....", kataku ketika tangannya mulai meremas buah dadaku.
Dia kembali menciumi tengkukku. rasa geli menjalar.
Tangannya kembali meremas buah dadaku. rasa geli dan sensasi ketegangan membuatku melenguh.
Mungkin itu membuatnya semakin berani.
Dengan satu tangan, dilepasnya kaitan braku.
Kini dia bisa langsung menyentuh kulit buah dada dan putingku.
"Ahhh....", aku gemetar.
Aku biarkan saja ketika dia mengangkat tanganku dan meloloskan kausku.
Jujur aku sekarang menikmatinya. Entah karena parasnya, wangi maskulin nya atau tonjolan kejantanannya yang makin menekan pantatku.
Bagian atas tubuhku sudah tidak tertutup lagi sekarang.
Dia memutar tubuhku, berhadap-hadapan.
sebelum aku menyadari lebih lanjut, bibirnya telah melumat bibirku. Tangannya makin liar meremas dan memilin buah dada dan putingku.
Sesaat kemudian, dia melumat puting buah dadaku. saat itu lah aku benar benar menyerah. aku akan menyerahkan tubuhku pada pria lain.
Kenikmatan yang aku rasakan membuat tubuhku terhuyung dan menjerit.
Mr H kemudian menggendongku ke arah kamar.
Merebahkanku. Aku malah berinisiatif menciumnya. seakan menyatakan tubuhku miliknya.
sambil berciuman, tangannya menggerangi tubuhku. terakhir, jemarinya menyelinap dibalik celana jinku,dan mendapati memekku yang basah.
"Aku lepas ya...", katanya. Langsung membuka kancing jinku dan menarik kebawah. Tak lama kemudian, celana dalamku juga dilepasnya.
Telanjang bulat aku terlentang dihadapannya.
Dia mulai membuka pakaiannya juga. Sekerang kami berdua telanjang bulat.
Kuliat kejantanannya memanjang dan mengacung tegak. dia mulai menindihku. Kami berciuman lagi.
Kurasakan kejantanannta memang keras, menempel pada bibir kewanitaanku yang basah.
Tanpa bantuan tangan, kejantanannya pelan-pelan memasukin kewanitaannku.
"Uhhh...lenguhku....", begitu nikmat. tbuhku bergetar, aku melepas ciumanku.
Kami berpandangan, kejantannannya makin dalam memasukiku.
"ohhh...mas....", aku ga tau mengapa memanggilnya mas...
(setelah berhari2 sensasi nikmat itu masih terbayang2).
Dia membelai rambutku, kemudian menggerakkan perlahan pinggulnya.
Aku juga menggerakkan pinggulku. Tak lagi terpikir apa kesan dia padaku. aku memang menikmatinya.
Tak lama, kurasakan aku mau mencapai puncak. Kejantanannya memang tepat mengenai titik rangsangku.
Kulingkarkan kakiku pada kakinya, sekarang tubuh kami bener2 menyatu.
Dia tau aku akan mencapai puncak, makin ditekankan kejantanan pada pinggulnya.
"ahhhh...", aku berteriak seiring cairan membanjiri kewanitaanku.
Nafasku tersengal-sengal. Dia berhenti menggerakkan pinggulnya. pinggul malah perlahan menghentak2, mencari sisa keninkmatan.
Setelah nafasku teratur, dia mencium bibirku. Aku balas dengan ciumannya.
"Enak...", tanya nya...
"Iya...", jawabku tak menyembunyikan yang kurasakan.
"Kalo yang ini?", dia menggerakkan kejantannya. Aku tersentak. Ngilu setelah setelah orgasme.
Dia terus menggerakkan kejantanannya. Mencari kepuasannya. tangan dan bibirnya terus memberikan rangsangan ke buah dadaku juga.
Rangsangannya kembali membuatku merasakan kenikmatan setiap kali kejantananya bergerak. tidak terlalu cepat, tapi tidak pelan juga.
Kembali birahiku mendaki. pinggulku bergerak mencari kenikmatan lagi.
Dia mempercepat gerakannnya. Pinggul juga makin kuat menekan. Kurasakan kejantannannya makin keras, dan akhirnya dia berteriak. Cairan hangat kurasakan menyebur beberapa kali. Akupun terua menekan pinggulku. Kuraskan puncakku tiba. Gelap mataku. Aku turut berteriak juga. Sambil gigit dadanya. Uh....nikmat sekali.
####
"Keluar di dalam gitu ga langsung dibersihin", tanyaku
"Ga, lemes sekali...aku trus ketiduran..."
"Pantesan..*** bales2 Wa..., Tidurnya pelukan?"
"Iya..."
"Biasanya ga mau kelonan ama yang lain"
"Dia badannya wangi sih..."
"Mang berapa lama tidur?"
"Ga tau 30 menitan kali..."
"Pas bangun aku liat udah ngaceng lagi tuh punya dia..."
"Trus?"
"Dimasukin lagi...."
"Sampai keluar?"
"Iya mama keluar lagi..."
"Tiga kali donk jadinya mama keluar..."
"Ga, emapat kali...pas mau pulang aku diplorotin lagi, trus keluar bareng lagi..."
"Ga sempet bersih2, mama langsung pulang"
"Wah ada spermanya donk dicelana dalam mama?"
"Iya, pass jalan pulang banyak keluar spermanya"
Aku cari cari celana dalam dia ditumpukan baju kotor. Memang lengket2 sperma. Setan!
Bonus:
Aku ceritakan kembali dari sudut pandang istriku.
################
Sore itu adalah pertama kali aku melihatnya secara langsung. Menyeret koper sambil menelponku. Celingukan mencari mencari mobilku. Aku biarkan saja, sambil aku amati dari kejauhan. Walaupun sudah setengah lima, namun matahari masih panas. Akhirnya aku turun dari mobil dan melambai kearahnya.
Dia mengarahkan langkahnya kearahku.
Sambil tersenyum diulurkan tangannya untuk menjabatku.
"Akhirnya kita ketemu juga"
Setelah meletakkan barang2nya di bagai, dia menawarkan diri untuk menyopiri.
"Mau kemana kita?"
"Terserah...", jawabku, "Kemana aja boleh..."
Mungkin jawabanku terasa sedikit menggoda. Kami baru saja ketemu.
"Bener ya? Kemana aja..."
Ahh aku telah menyerahkan nasibku padanya hari ini.
Sepanjang jalan dia banyak cerita. Type cowo yang senang bercerita. Beda ama suamiku yang pendiam. Aku menanggapi sesekali, lebih banyak sebagai pendengar. Sebegitu cepat aku berganti peran.
"Kita makan dulu ya..."
Kuliat dia mengarahkan mobil ke sebuah restoran seafood terkenal dikota kami. Aku ga laper sebenarnya. aku malah kuatir ada kenalanku yang melihatku bersama pria lain. Tapi ya sudah lah. Turun dari mobil, tanganku digandengnya. Mataku awas melihat kiri dan kanan, apakah ada kenalanku diantara mereka.
Untungnya kami mendapatkan ruang yang cukup private. kami memesan makanan dan minuman, dia tetap bercerita tentang kegiatannya.
"Anakmu ada tiga ya'?, tanyanya padaku. mungkin dia melihat di halaman facebookku.
"Empat, yang dua udah kuliah...", terangku.
"Masak sih, tidak keliatan kalau punya anak sudah kuliah....".
Cerita mengalir begitu saja. sesekali tangannya memegang tanganku. Sesekali matanya tertuju pada buah dadaku. Tentu saja aku menyadarinya.
Selama pembicaraan, tak pernah sekalipun dia tanya tentang suamiku. Akupun tak menceritakannya. mungkin dia kira aku single parent. Tapi kan statuku di FB aku sudah menikah? ya sudahlah.
Makanan datang dan kami menyantapkan. Gurami gorengnya cukup besar buat kami berdua saja. belum lagi cumi goreng tepung dan cah kangkungnya. Aku makan sedikit. Masih banyak makanan sisa. dia minta pelayan untuk membungkusnya. Aku permisi ke rest room.
Ketika aku kembali ke ruang makan, aku liat koper dia sudah diruang,
"Kok kopernya dikaluarin".
"Iya aku mau nginep disini malam ini, dirumah lagi banyak saudara....".
Di area restoran ini memang ada apartment dan hotel.
"Ohh...ya udah kalo begitu aku pulang sekarang ya...".
"Eh jangan donk, khan baru ketemu...habis ini kita ngopi dan ngobrol dulu gimana?"
Aku liat jam memang baru jam 5 sore.
"Ikut dulu masukin koper ke kamar, aku juga mau shalat dulu, gimana?"
hmm...
"Aku nunggu aja di st*rtB*c*...elak ku"
"Ah bentar aja kok..."
Dia menggandeng tanganku. Menyusur koridor and naik lift beberapa tingkat.
Di depan sebuah pintu kami berhenti. Dia mengeluarkan kunci dan membuka pintu.
"Ayo masuk....udah agak lama ga ditinggalin..., tapi mestinya dibersihin 2 hari sekali".
Ruangan yang tidak begitu besar. ruang tamu dengan satu kamar tidur. Ada queen size bed didalamnya.
Aku duduk di ruang tamu, sofa panjang.
Dia kulihat sedang bersiap shalat.
"Kamu ga shalat?", tanyanya.
"Sedang malas...", jawabku asal.
Aku menunggu dia sambil melihat-lihat kota dari jendela. Hari masih terang namun sebentar lagi akan mulai gelap.
Aku liat WA ku ada pesan dari suamiku. bertanya apakah ke hotel? aku ga jawab.
Tiba-tiba aku rasakan ada yang memelukku dari belakang. Tangannya melingkar diperutku dan nafasnya hangat menyapu leherku.
Ketika aku menoleh, malah pipiku diciumnya. Pipiku terasa menghangat, entah mengapa.
"Jangan ah....", kataku ketika tangannya mulai meremas buah dadaku.
Dia kembali menciumi tengkukku. rasa geli menjalar.
Tangannya kembali meremas buah dadaku. rasa geli dan sensasi ketegangan membuatku melenguh.
Mungkin itu membuatnya semakin berani.
Dengan satu tangan, dilepasnya kaitan braku.
Kini dia bisa langsung menyentuh kulit buah dada dan putingku.
"Ahhh....", aku gemetar.
Aku biarkan saja ketika dia mengangkat tanganku dan meloloskan kausku.
Jujur aku sekarang menikmatinya. Entah karena parasnya, wangi maskulin nya atau tonjolan kejantanannya yang makin menekan pantatku.
Bagian atas tubuhku sudah tidak tertutup lagi sekarang.
Dia memutar tubuhku, berhadap-hadapan.
sebelum aku menyadari lebih lanjut, bibirnya telah melumat bibirku. Tangannya makin liar meremas dan memilin buah dada dan putingku.
Sesaat kemudian, dia melumat puting buah dadaku. saat itu lah aku benar benar menyerah. aku akan menyerahkan tubuhku pada pria lain.
Kenikmatan yang aku rasakan membuat tubuhku terhuyung dan menjerit.
Mr H kemudian menggendongku ke arah kamar.
Merebahkanku. Aku malah berinisiatif menciumnya. seakan menyatakan tubuhku miliknya.
sambil berciuman, tangannya menggerangi tubuhku. terakhir, jemarinya menyelinap dibalik celana jinku,dan mendapati memekku yang basah.
"Aku lepas ya...", katanya. Langsung membuka kancing jinku dan menarik kebawah. Tak lama kemudian, celana dalamku juga dilepasnya.
Telanjang bulat aku terlentang dihadapannya.
Dia mulai membuka pakaiannya juga. Sekerang kami berdua telanjang bulat.
Kuliat kejantanannya memanjang dan mengacung tegak. dia mulai menindihku. Kami berciuman lagi.
Kurasakan kejantanannta memang keras, menempel pada bibir kewanitaanku yang basah.
Tanpa bantuan tangan, kejantanannya pelan-pelan memasukin kewanitaannku.
"Uhhh...lenguhku....", begitu nikmat. tbuhku bergetar, aku melepas ciumanku.
Kami berpandangan, kejantannannya makin dalam memasukiku.
"ohhh...mas....", aku ga tau mengapa memanggilnya mas...
(setelah berhari2 sensasi nikmat itu masih terbayang2).
Dia membelai rambutku, kemudian menggerakkan perlahan pinggulnya.
Aku juga menggerakkan pinggulku. Tak lagi terpikir apa kesan dia padaku. aku memang menikmatinya.
Tak lama, kurasakan aku mau mencapai puncak. Kejantanannya memang tepat mengenai titik rangsangku.
Kulingkarkan kakiku pada kakinya, sekarang tubuh kami bener2 menyatu.
Dia tau aku akan mencapai puncak, makin ditekankan kejantanan pada pinggulnya.
"ahhhh...", aku berteriak seiring cairan membanjiri kewanitaanku.
Nafasku tersengal-sengal. Dia berhenti menggerakkan pinggulnya. pinggul malah perlahan menghentak2, mencari sisa keninkmatan.
Setelah nafasku teratur, dia mencium bibirku. Aku balas dengan ciumannya.
"Enak...", tanya nya...
"Iya...", jawabku tak menyembunyikan yang kurasakan.
"Kalo yang ini?", dia menggerakkan kejantannya. Aku tersentak. Ngilu setelah setelah orgasme.
Dia terus menggerakkan kejantanannya. Mencari kepuasannya. tangan dan bibirnya terus memberikan rangsangan ke buah dadaku juga.
Rangsangannya kembali membuatku merasakan kenikmatan setiap kali kejantananya bergerak. tidak terlalu cepat, tapi tidak pelan juga.
Kembali birahiku mendaki. pinggulku bergerak mencari kenikmatan lagi.
Dia mempercepat gerakannnya. Pinggul juga makin kuat menekan. Kurasakan kejantannannya makin keras, dan akhirnya dia berteriak. Cairan hangat kurasakan menyebur beberapa kali. Akupun terua menekan pinggulku. Kuraskan puncakku tiba. Gelap mataku. Aku turut berteriak juga. Sambil gigit dadanya. Uh....nikmat sekali.
####
"Keluar di dalam gitu ga langsung dibersihin", tanyaku
"Ga, lemes sekali...aku trus ketiduran..."
"Pantesan..*** bales2 Wa..., Tidurnya pelukan?"
"Iya..."
"Biasanya ga mau kelonan ama yang lain"
"Dia badannya wangi sih..."
"Mang berapa lama tidur?"
"Ga tau 30 menitan kali..."
"Pas bangun aku liat udah ngaceng lagi tuh punya dia..."
"Trus?"
"Dimasukin lagi...."
"Sampai keluar?"
"Iya mama keluar lagi..."
"Tiga kali donk jadinya mama keluar..."
"Ga, emapat kali...pas mau pulang aku diplorotin lagi, trus keluar bareng lagi..."
"Ga sempet bersih2, mama langsung pulang"
"Wah ada spermanya donk dicelana dalam mama?"
"Iya, pass jalan pulang banyak keluar spermanya"
Aku cari cari celana dalam dia ditumpukan baju kotor. Memang lengket2 sperma. Setan!
Bonus:
Terakhir diubah:
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
