Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 26,0%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 232 33,3%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 283 40,7%

  • Total voters
    696
Bimabet
Bisa saja itu jadi cara Frans mendapatkan Rina kembali..

Dari bangian ini menurut saya kaca mata seorang istri, Frans hanya menginkan Rina sebagai tempat pelampiasan nafsu birahinya yang terpendam cukup lama, sekali lagi ini hanya pengamatanku sebagi pembaca doang Hu, mungkin Hu @punjangga2000 berkata lain, Dapat saat Frans berhasil menaklukan Rina dengan jurus maut yang Hu tulis Mabok BBC Frans, selama dalam dekapan Frans itu pun Rina masih Dalam keadaan pengaruh "Mabok BBC Frans"
untuk mencintai seorang wanita pada umunya sang pria bakal mendekati keluarga wanita dan anaknya, karena cerita ini Frans tak mendelati siapapun dari keluarga Rina, Frans menguasai Rina hanya jalur BIRAHI saja. Di lanjutan ini sepertinya jurus Mabok BBC Frans sudah sirna, pikiran Rina mulai memakai persaanya utuk kebahagian keluarganya, Tuhan memberi wanita sifat perasa yang sangat pekak! ini cuman menurut saya, semua yang akan terjadi di cerita ini hanya lah kerjaan Hu @pujangga2000
Nah. Setuju. Satu pemikiran kita sist.
 
Sangat bisa terjadi AMBYAR, Untuk pernikahan Rina Andi, tapi bisa dengan mudah di lewati kabar miring ini! karena Andi dan Rina berkomunikasi masalah yang terjadi seperti masalah Chat WA masuk dinihari itu, Andi langsung menyelesaikan dengan membicarakannya dengan Rina, Komunikasi antara pasangan suami istri itu sangat wajib di lakukan, kata para konseling pernikahan!
Baca Komen si Mbak @Col_Hannibal_Smith dalam banget pengertiannya!

Mbak... si masbro BiG-B.. kemana Mbak, kok kagak ikutan?
 
Update nya keren suhu 👍....frans kaya nya mulai deketin niken buat bersekongkol nich 😄😄
 
Baca Komen si Mbak @Col_Hannibal_Smith dalam banget pengertiannya!

Mbak... si masbro BiG-B.. kemana Mbak, kok kagak ikutan?
Heheeh.. oh si mas ada di dekatku, lagi nonton film The Christmas Chronicles 2

katanya ntar tengah malam di baca, sekarang lagi nonton bareng si adek! :Peace:
 
Saya merasa badai akan mulai menerjang keluarga rina dan andi. Mampukah mereka mempertahankan keluarga dan kebahagiaan nya?
Saya berharap ada happy ending.
Duh jadi ikut galau nih.
 
BERTEMU NIKEN


“Ini sarapannya paps, aku bikinin omelet spesial heheh,” niken meletakkan omlet yang baru dimasaknya di meja makan, endi yang sedang mengenakan kemeja kerjanya menoleh, “haha mantap sekali mums,”

“Kok tumben paps, berangkat pagi banget,” tanya niken sambil memasangkan dasi suaminya, “ya mums ada meeting penting, paps musti prepare dulu di kantor,” jawab endi.

“Danar udah bangun mums?” tanya endi sambil menyantap sarapannya, “tadi udah, trus mum susuin, dia tidur lagi,” jawab niken memperhatikan suaminya makan dengan lahap, “jangan buru buru donk beb makannya,” niken cemberut, ketika endi tersedak karena makan dengan cepat.

“Oh ya mums, ibu nanti balik kesini lagi kan,” tanya endi, “ya ibu cuman pulang sebentar, katanya mau bayar arisan, nanti abis arisan dia langsung kesini,”

“Mums kapan kembali kerja, trus soal pengasuh apa sudah ada kepastian?” tanya endi lagi.

“Mums masuk kerja senin depan paps, kalao soal pengasuh, kemaren sih dia bilang 2 hari lagi baru bisa masuk,” jawab niken, endi mengangguk-angguk.

Setelah makan endi langsung bergegas mengambil tas kerjanya, sejenak dia memeriksa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, niken mengantar suaminya ke pintu depan.

“Paps berangkat ya mums,” niken mencium tangan suaminya, “hati-hati ya paps,” niken melambaikan tangan pada suaminya.

Sepeninggal suaminya, niken masuk ke kamar, dilihatnya danar sudah terbangun tanpa menangis, niken tersenyum ke putranya.

“Kamu kok bangun gak pernah nangis sih sayang,” niken menggendong danar, “kita nenen dulu ya, abis itu kita jalan-jalan,”

***

Niken mendorong stoller danar, seperti biasanya niken membawa danar ke taman sebelah kompleknya, walau di komplek rumahnya ada taman, namun niken malas kesitu karena sepi.

Sebelah kompleknya ada semacam taman kota, setiap pagi ramai ibu-ibu menjemur bayi mereka disana, apalagi tempatnya cukup asri dengan taman yang tertata indah.

Tempat itu juga banyak orang yang berjogging, jika hari minggu biasanya ramai dikunjungi warga yang ingin berolahraga.

Niken memilih tempat yang cukup asri, sinar mentari tak terlalu terik menyorot, namun cukup untuk danar berjemur, niken melihat danar yang sedang tidur.

“Kamu kalau gak nenen ya tidur, hihihi, lucu banget sih, mirip siapa sih kamu yank,” niken memandangi wajah danar yang tertidur.

Niken kemudian duduk di bangku taman, dia membuka hpnya, sejenak dia selvi bersama danar, lalu niken memilih salah satu foto yang dia anggap bagus untuk di upload sebagai status medsosnya, niken kemudian membuka chat grup kantor, tidak terlalu banyak chat disana pagi ini, ya maklum ini kan hari kerja, niken sudah kangen dengan rutinitas kerja.

Niken kemudian membuka aplikasi baca novel, dia meneruskan membaca cerita tentang drama perselingkuhan keluarga, sejak cuti kerja, entah sudah berapa judul yang dia tamatkan, niken mulai asyik membaca lanjutan cerita novel tersebut.

***

Frans memperhatikan niken sejak berjalan dari komplek menuju taman sebelah, frans memarkirkan kendaraannya, dia mengenakan training dan kaos selayaknya orang jogging, sejak jam 6 pagi dia sudah meninggalkan solo.

Frans berpura-pura joging, dan duduk dekat niken, dilihatnya niken sedang asyik membaca hpnya, “lucu ya anaknya mbak,” sapa frans ramah, niken menoleh ke arah frans, dilihatnya seorang pria paruh baya dengan wajah simpatik tersenyum pada niken, “makasih pak,” jawab niken.

“Kalau lihat bayi seusia itu, jadi ingat cucu saya,” ujar frans, niken meletakkan hpnya di saku hoddienya, “ohh emangnya cucu bapak dimana,” tanya niken.

Frans mengeluarkan hpnya mencari foto anak denny, lalu memberikan hpnya kepada niken, “ohh bule pak, ihh lucu ya,” ujar niken.

“Ya anak saya menikah dengan orang inggris, malah anak saya itu sudah jadi warga negara sana,” ucap frans, memang frans ini sangat berpengalaman memulai hubungan dengan orang, topik tentang anak selalu menjadi populer bagi ibu-ibu, sebentar saja dia sudah bisa membuat niken nyaman ngobrol dengannya.

Frans bercerita tentang denny yang baru saja memiliki bayi, dan frans belum sempat mengunjungi cucunya itu, niken mendengarkan dengan penuh antusias, beberapa kali frans bercerita tentang sesuatu yang membuat niken tertawa.

“Anaknya ganteng mbak, pasti bapaknya ganteng ya,” ucap frans memancing niken, niken hanya tersenyum, hatinya senang mendengar putranya di puji, “kata orang sih mirip saya pak,” ujar niken.

“Baguslah kalau anak cowok mirip ibunya, berarti dia akan sayang ama ibunya,” ucap frans, “aamiin,” bales niken.

Obrolan mereka berdua terus berlanjut, niken bercerita kalau dia juga bekerja, sekarang sedang cuti, “ohh mbak kerja di bumn itu ya, kali aja mbak kenal dengan teman saya, soalnya sudah lama saya gak mendengar kabar beliau, sekarang katanya beliau di semarang dinasnya,” ucap frans.

Niken memperhatikan frans, “saya juga pns mbak,” frans menyebutkan salah satu departemen secara ngasal.

“Siapa nama teman bapak itu,” tanya niken.

“Andi saputra mbak, saya kenal beliau waktu diklat, saya dengar beliau tugas di semarang, mumpung lagi dinas disini, saya mau ketemu beliau siang nanti,” jawab frans panjang lebar.

“Ohh pak andi itu mantan bos saya pak, tapi dia sudah pindah ke kantor pusat sejak 5 bulan lalu,” niken menjelaskan kepada frans.

Frans memperhatikan raut wajah niken, ada perubahan raut wajah niken saat frans mengungkap nama andi, ekspresi yang sama seperti yang frans saksikan setiap bercermin, raut wajah penuh kerinduan.

“Oh gitu, berarti mbak ini... ups maaf- maaf.” frans menghentikan ucapannya, niken melihatnya dengan rasa ingin tahu, “maksudnya, saya kenapa pak,” tanya niken.

“Gak apa-apa mbak, cuma mas andi pernah cerita katanya sekretarisnya cantik, dan...” frans memandang niken dari atas bawah dengan senyum aneh, frans mencoba membuat niken penasaran, “maksud bapak apa ya, kok saya gak paham,” tanya niken penasaran.

“Tapi gak mungkin lah, mungkin dia becanda aja, masa wanita seanggun mbak, bisa gampangan, mungkin yang dibicarakan dia orang lain kali,” ucap frans memperhatikan niken, frans melihat wanita didepannya ini agak sedikit terkejut dengan ucapannya tadi, pancingannya mengena.

Ketika dirasakan sudah cukup mempengaruhi pikiran perempuan ini, frans kemudian berpamitan, “tunggu pak, sebentar,” niken berusaha mengetahui maksud dari pria yang bicara dengannya itu.

"Maaf saya mungkin salah bicara, anggap aja saya ngelindur, belum tentu yang saya bicarakan orang yang sama, maaf mbak, saya lanjutkan jogging lagi, maaf udah ganggu mbak,” ucap frans kemudian berlari kecil sambil tersenyum.

***

“Gak salah lagi perempuan itu punya hubungan spesial dengan andi, terlihat sekali ekspresi wajahnya sangat merindukan bajingan sialan itu, tapi aku juga gak terlalu pasti apakah bayi tadi adalah anak andi atau bukan,” ucap frans dalam hati saat sudah berada di mobil.

Frans menelpon seseorang, “mas adam, saya minta bantuan sedikit, tolong carikan rumah buat saya di sekitar cilandak, kira-kira 2 hari lagi saya akan ke jakarta, ya tolong rahasiakan ini dari pak bos ya, oke terima kasih mas adam, tolong kabari saya secepatnya,”, frans rupanya mencari rumah dekat dengan lokasi rumah andi yang baru, frans tahu lokasi rumah andi berdasarkan informasi woro.

Frans mengambil foto andi dari laci dasboardnya, dia menatap tajam foto tersebut, frans tersenyum aneh, matanya menyala-nyala, dia kemudian merobek-robek foto andi itu, membuangnya ke tempat sampah di mobilnya.

“Disana harusnya lu berada, sampah itu bagusnya di tempat sampah,” frans tertawa terbahak-bahak, “tunggu papah mah, papah akan membawa mamah ke pelukan papah selamanya,” kembali frans tertawa, tawanya terdengar menyeramkan.

***

BERSAMBUNG
 
𝔐𝔞𝔨𝔞𝔰𝔦𝔥 𝔲𝔭𝔡𝔞𝔱𝔢𝔫𝔶𝔞 𝔰𝔲𝔥𝔲, 𝔦𝔧𝔦𝔫 𝔟𝔞𝔠𝔞, 𝔨𝔞𝔶𝔞𝔨𝔫𝔶𝔞 𝔉𝔯𝔞𝔫𝔰 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔤𝔞𝔩𝔦 𝔦𝔫𝔣𝔬𝔯𝔪𝔞𝔰𝔦 𝔰𝔢 𝔟𝔞𝔫𝔶𝔞𝔧 𝔟𝔞𝔫𝔶𝔞𝔨𝔫𝔶𝔞 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔄𝔫𝔡𝔦 𝔡𝔞𝔯𝔦 𝔫𝔞𝔯𝔞 𝔰𝔲𝔪𝔟𝔢𝔯𝔫𝔶𝔞 𝔩𝔰𝔫𝔤𝔰𝔲𝔫𝔤 𝔶𝔞𝔦𝔱𝔲 𝔑𝔦𝔨𝔢𝔫.
 
BERTEMU NIKEN


“Ini sarapannya paps, aku bikinin omelet spesial heheh,” niken meletakkan omlet yang baru dimasaknya di meja makan, endi yang sedang mengenakan kemeja kerjanya menoleh, “haha mantap sekali mums,”

“Kok tumben paps, berangkat pagi banget,” tanya niken sambil memasangkan dasi suaminya, “ya mums ada meeting penting, paps musti prepare dulu di kantor,” jawab endi.

“Danar udah bangun mums?” tanya endi sambil menyantap sarapannya, “tadi udah, trus mum susuin, dia tidur lagi,” jawab niken memperhatikan suaminya makan dengan lahap, “jangan buru buru donk beb makannya,” niken cemberut, ketika endi tersedak karena makan dengan cepat.

“Oh ya mums, ibu nanti balik kesini lagi kan,” tanya endi, “ya ibu cuman pulang sebentar, katanya mau bayar arisan, nanti abis arisan dia langsung kesini,”

“Mums kapan kembali kerja, trus soal pengasuh apa sudah ada kepastian?” tanya endi lagi.

“Mums masuk kerja senin depan paps, kalao soal pengasuh, kemaren sih dia bilang 2 hari lagi baru bisa masuk,” jawab niken, endi mengangguk-angguk.

Setelah makan endi langsung bergegas mengambil tas kerjanya, sejenak dia memeriksa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, niken mengantar suaminya ke pintu depan.

“Paps berangkat ya mums,” niken mencium tangan suaminya, “hati-hati ya paps,” niken melambaikan tangan pada suaminya.

Sepeninggal suaminya, niken masuk ke kamar, dilihatnya danar sudah terbangun tanpa menangis, niken tersenyum ke putranya.

“Kamu kok bangun gak pernah nangis sih sayang,” niken menggendong danar, “kita nenen dulu ya, abis itu kita jalan-jalan,”

***

Niken mendorong stoller danar, seperti biasanya niken membawa danar ke taman sebelah kompleknya, walau di komplek rumahnya ada taman, namun niken malas kesitu karena sepi.

Sebelah kompleknya ada semacam taman kota, setiap pagi ramai ibu-ibu menjemur bayi mereka disana, apalagi tempatnya cukup asri dengan taman yang tertata indah.

Tempat itu juga banyak orang yang berjogging, jika hari minggu biasanya ramai dikunjungi warga yang ingin berolahraga.

Niken memilih tempat yang cukup asri, sinar mentari tak terlalu terik menyorot, namun cukup untuk danar berjemur, niken melihat danar yang sedang tidur.

“Kamu kalau gak nenen ya tidur, hihihi, lucu banget sih, mirip siapa sih kamu yank,” niken memandangi wajah danar yang tertidur.

Niken kemudian duduk di bangku taman, dia membuka hpnya, sejenak dia selvi bersama danar, lalu niken memilih salah satu foto yang dia anggap bagus untuk di upload sebagai status medsosnya, niken kemudian membuka chat grup kantor, tidak terlalu banyak chat disana pagi ini, ya maklum ini kan hari kerja, niken sudah kangen dengan rutinitas kerja.

Niken kemudian membuka aplikasi baca novel, dia meneruskan membaca cerita tentang drama perselingkuhan keluarga, sejak cuti kerja, entah sudah berapa judul yang dia tamatkan, niken mulai asyik membaca lanjutan cerita novel tersebut.

***

Frans memperhatikan niken sejak berjalan dari komplek menuju taman sebelah, frans memarkirkan kendaraannya, dia mengenakan training dan kaos selayaknya orang jogging, sejak jam 6 pagi dia sudah meninggalkan solo.

Frans berpura-pura joging, dan duduk dekat niken, dilihatnya niken sedang asyik membaca hpnya, “lucu ya anaknya mbak,” sapa frans ramah, niken menoleh ke arah frans, dilihatnya seorang pria paruh baya dengan wajah simpatik tersenyum pada niken, “makasih pak,” jawab niken.

“Kalau lihat bayi seusia itu, jadi ingat cucu saya,” ujar frans, niken meletakkan hpnya di saku hoddienya, “ohh emangnya cucu bapak dimana,” tanya niken.

Frans mengeluarkan hpnya mencari foto anak denny, lalu memberikan hpnya kepada niken, “ohh bule pak, ihh lucu ya,” ujar niken.

“Ya anak saya menikah dengan orang inggris, malah anak saya itu sudah jadi warga negara sana,” ucap frans, memang frans ini sangat berpengalaman memulai hubungan dengan orang, topik tentang anak selalu menjadi populer bagi ibu-ibu, sebentar saja dia sudah bisa membuat niken nyaman ngobrol dengannya.

Frans bercerita tentang denny yang baru saja memiliki bayi, dan frans belum sempat mengunjungi cucunya itu, niken mendengarkan dengan penuh antusias, beberapa kali frans bercerita tentang sesuatu yang membuat niken tertawa.

“Anaknya ganteng mbak, pasti bapaknya ganteng ya,” ucap frans memancing niken, niken hanya tersenyum, hatinya senang mendengar putranya di puji, “kata orang sih mirip saya pak,” ujar niken.

“Baguslah kalau anak cowok mirip ibunya, berarti dia akan sayang ama ibunya,” ucap frans, “aamiin,” bales niken.

Obrolan mereka berdua terus berlanjut, niken bercerita kalau dia juga bekerja, sekarang sedang cuti, “ohh mbak kerja di bumn itu ya, kali aja mbak kenal dengan teman saya, soalnya sudah lama saya gak mendengar kabar beliau, sekarang katanya beliau di semarang dinasnya,” ucap frans.

Niken memperhatikan frans, “saya juga pns mbak,” frans menyebutkan salah satu departemen secara ngasal.

“Siapa nama teman bapak itu,” tanya niken.

“Andi saputra mbak, saya kenal beliau waktu diklat, saya dengar beliau tugas di semarang, mumpung lagi dinas disini, saya mau ketemu beliau siang nanti,” jawab frans panjang lebar.

“Ohh pak andi itu mantan bos saya pak, tapi dia sudah pindah ke kantor pusat sejak 5 bulan lalu,” niken menjelaskan kepada frans.

Frans memperhatikan raut wajah niken, ada perubahan raut wajah niken saat frans mengungkap nama andi, ekspresi yang sama seperti yang frans saksikan setiap bercermin, raut wajah penuh kerinduan.

“Oh gitu, berarti mbak ini... ups maaf- maaf.” frans menghentikan ucapannya, niken melihatnya dengan rasa ingin tahu, “maksudnya, saya kenapa pak,” tanya niken.

“Gak apa-apa mbak, cuma mas andi pernah cerita katanya sekretarisnya cantik, dan...” frans memandang niken dari atas bawah dengan senyum aneh, frans mencoba membuat niken penasaran, “maksud bapak apa ya, kok saya gak paham,” tanya niken penasaran.

“Tapi gak mungkin lah, mungkin dia becanda aja, masa wanita seanggun mbak, bisa gampangan, mungkin yang dibicarakan dia orang lain kali,” ucap frans memperhatikan niken, frans melihat wanita didepannya ini agak sedikit terkejut dengan ucapannya tadi, pancingannya mengena.

Ketika dirasakan sudah cukup mempengaruhi pikiran perempuan ini, frans kemudian berpamitan, “tunggu pak, sebentar,” niken berusaha mengetahui maksud dari pria yang bicara dengannya itu.

"Maaf saya mungkin salah bicara, anggap aja saya ngelindur, belum tentu yang saya bicarakan orang yang sama, maaf mbak, saya lanjutkan jogging lagi, maaf udah ganggu mbak,” ucap frans kemudian berlari kecil sambil tersenyum.

***

“Gak salah lagi perempuan itu punya hubungan spesial dengan andi, terlihat sekali ekspresi wajahnya sangat merindukan bajingan sialan itu, tapi aku juga gak terlalu pasti apakah bayi tadi adalah anak andi atau bukan,” ucap frans dalam hati saat sudah berada di mobil.

Frans menelpon seseorang, “mas adam, saya minta bantuan sedikit, tolong carikan rumah buat saya di sekitar cilandak, kira-kira 2 hari lagi saya akan ke jakarta, ya tolong rahasiakan ini dari pak bos ya, oke terima kasih mas adam, tolong kabari saya secepatnya,”, frans rupanya mencari rumah dekat dengan lokasi rumah andi yang baru, frans tahu lokasi rumah andi berdasarkan informasi woro.

Frans mengambil foto andi dari laci dasboardnya, dia menatap tajam foto tersebut, frans tersenyum aneh, matanya menyala-nyala, dia kemudian merobek-robek foto andi itu, membuangnya ke tempat sampah di mobilnya.

“Disana harusnya lu berada, sampah itu bagusnya di tempat sampah,” frans tertawa terbahak-bahak, “tunggu papah mah, papah akan membawa mamah ke pelukan papah selamanya,” kembali frans tertawa, tawanya terdengar menyeramkan.

***

BERSAMBUNG
Terimakasih update Hu @pujangga2000
Damn... ekspektasi ane mungkin terlalu tinggi kelicikan Si Frans, masih batas kewajarang alias biasa-biasa aja.
 

jaman ane masih suka baca komik di SD, gara-gara berteman dengan adek si Hu @ELEONORAPEDRON , aku baca beberapa edisi majalah digambar, karena aku suka gratisan baca komik dan majalah itu, beberapa karya dia pernah nongkrong di majalah itu, ane masih ingat dia bolak-balik ntar hasil karya ketikaan ke ibu guru dekat rumah ane...
hahah ternyata masih ingat lu ye, jaman ane masih kelas 3 smp nih... itu ibu guru terbaik dalam merevisi hasil ketikan gue, sebelum di send majalahnya!
 
Bimabet
Bisa saja itu jadi cara Frans mendapatkan Rina kembali..

Dari bagian ini menurut saya kaca mata seorang istri, Frans hanya menginginkan Rina sebagai tempat pelampiasan nafsu birahinya yang terpendam cukup lama, sekali lagi ini hanya pengamatanku sebagi pembaca doang Hu, mungkin Hu @punjangga2000 berkata lain, pada saat Frans berhasil menaklukan Rina dengan jurus maut yang Hu tulis Mabok BBC Frans, selama dalam dekapan Frans itu pun Rina masih Dalam keadaan pengaruh "Mabok BBC Frans"


untuk mencintai seorang wanita pada umunya sang pria bakal mendekati keluarga wanita dan anaknya, karena cerita ini Frans tak mendekati siapapun dari keluarga Rina, Frans menguasai Rina hanya jalur BIRAHI saja. Di lanjutan ini sepertinya jurus Mabok BBC Frans sudah sirna, pikiran Rina mulai memakai persaanya utuk kebahagian keluarganya, Tuhan memberi wanita sifat perasa yang sangat pekak! ini cuman menurut saya, semua yang akan terjadi di cerita ini hanya lah kerjaan Hu @pujangga2000
wow pajang amat koment nya dalam lagi pengertiannya!

Buat suhu @pujangga2000 maaf ye kalo ada salah-salah kata di tulis mak-mak ini, namanya wanita kalo terbawa perasaan pasti koment jadi kayak gini!
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd