Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG CERITA INI DI TUTUP PERMANEN

PART 2.


update dulu supaya gak di kira menghilang

Karena masih minggu pertama awal semester kegiatan belajar mengajar masih belum berjalan full, masih ada beberapa jam pelajaran yang kosong karena gurunya berhalangan masuk kelas karena satu hal dan lainnya. Sperti saat ini, di dalam kelas akupun hanya bermain game di hape smartphone ku bersama beberapa teman sekelasku, namun karena beberapa kali mengalami kekalahan beruntun, akupun menyudahi permainan dan bermaksud untuk pergi jajan ke kantin.

Aku “ke kantin yok”

Teman 1 “ gak ah masih pagi juga”

Teman 2 “iya, lagian nanti kalo gurunya tiba tiba masuk gimana”

Aku “yaelah, sebentar aja, beli minum sama nyemil aja”

Teman 1”gak ah udah”

Aku “bener ya, aku ke kantin sendiri ini”

Teman 2 ”iya iya buruan sana”

Aku “awas aja, gak boleh ada yang mau nitip makan ato minum”



Akupun pergi meninggalkan teman temanku, dan berjalan keluar kelas menuju kantin sekolahanku. Kelasku yang terletak di lantai 2 bangunan depan sekolah lumayan jauh dari kantin yang terletak di bagian belakang sekolah. Akupun berjalan sambil agak sembunyi sembunyi agar tidak bertemu salah satu guru di tengah jalan. Sesampainya di kantin yang suasananya masih sepi, tentu saja ini masih pagi bahkan belum jam isitirahat, namun beberapa jajanan seperti gorengan maupun kue kue sudah tertata rapi di atas meja jualan.

Hanya ada ibu ibu penjaga kantin yang masih sibuk menata dagangan dan menyiapkan kantin.

Ibu kantin “lho pagi pagi udah kesini” tanyanya padaku

Aku. = “iya bu, gurunya gak masuk”

Ibu kantin. =“ooh yaudah, mau pesen apa, ini baru minum aja yang siap”

Aku. = “iya bu, es teh aja, makannya nanti aja masih kenyang”

Ibu kantin. = “pagi pagi kok es teh, yaudah sebentar, ibu bikinin”

Aku. =“bu, aku nunggu di dalem ya, takut keliatan guru hehe”

Ibu kantin. = “masuk aja, biasanya juga masuk masuk aja.”

Aku. =“hehehe”

Akupun segera masuk ke dalam dapur kantin, sambil mencomot beberapa potong tahu bakso dari depan. Akupun memainkan hapeku untuk mengecek instagram hingga tiba tiba kudengar suara beberapa orang dari luar. Akupun melongok menintip dari jendela takut jika yang datang adalah guru atau satpam sekolah. Bisa berbahaya jika aku ketahuan membolos di kantin ketika masih jam pelajaran.

Namun ternyata mereka adalah anak anak kelas 11 IPA yang ternyata juga membolos ke kantin.

“ternyata anak IPA ada juga yang bandel bandel” batinku dalam hati.

Mereka pun mulai berbicara ngobrol, akupun sedikit banyak menguping pembicaraan mereka dari mulai soal bola, game maupun tentang kehidupan asmara remaja pada umumnya. Dari pembicaraan normal hingga yang tidak jauh jauh dari urusan bokep.



Suara siswa 1 “wah ini di twit**ter, ada yang lagi trending lagi ini”

Suara siswa 2 “apa apa coba lihat”

Suara siswa 3 “paling bokep dari OME lagi kan. Lagi colmek”

Suara siswa 1 “iya tapi ini beda coy, ini ibu ibu yang di bokepnya”

Suara siswa 3 “ah selera mu ibu ibu ternyata”

Suara siswa 2 “yaa kalo ibu ibu MILF, aku sih juga doyan hehe”

Akupun yang mendengar percakapan bokep di pagi hari itu hanya tertawa dalam hati.

Suara siswa 1 “eh tapi iya lho, apalagi kalo kaya ibu BK hwe hwe hwe”

Suara siswa 2 “bu umik, guru matematika kita juga montok hihihihi”

Akupun kaget mendengar percakapan itu Aku tidak menyangka mereka berani bicara yang tidak tidak yang dimna seorang guru di sekolah ini,Aku merasa kesal dan jijik rasanya ingin mendatangi mereka namun kutahan emosiku karena aku sadar aku bukan siapa-siapanya guru yg mereka bicarakan.

Suara siswa 1 “tapi iya sih bu umik emang cantik diantara guru guru yang lain”

Suara siswa 1 “bahkan disbanding guru guru yang lebih muda bu umik gak kalah cantik”

Suara siswa 2 “iya coy, kalo lihat mukanya jadi adem meskipun galak hihihi".

Suara siswa 1 “iya kan, pokoknya MILF bangetlah kalo pas lagi ngajar”

Suara siswa 1 “tapi jangan salah bodi bu umik juga mantep”

Suara siswa 3 “ iya , bokong sama susunya semok banget”

Suara siswa 2 “haha bisa aja lho, kaya pernah lihat aja”

Suara siswa 1 “ehhh coba aja bayangin dibalik seragam itu kan lumayan kenceng ya bodinya bu umik”

Suara siswa 3 “iya sih, mana janda lagi”

Suara siswa 1 “eh ya bener”

Suara siswa 3 “denger denger sih gitu, suaminya meninggal udah lama”

Suara siswa 1 “wah apa gak liar banget janda kaya begitu”

Suara siswa 2 “coba jadi anaknya”

Suara siswa 1 “ah ngimpi, kalo pengen tahu gimana jadi anaknya, Tanya aja sama bang ridho tuh”

Suara siswa 2 “lah itu anaknya bu umi, bang ridho anak osis itukan”

Suara siswa 1 “iya, baru tahu ya, kemana aja sih”

Suara siswa 3 “wah enak banget jadi bang ridho”

Suara siswa 2 “eh udah yok, balik balik, ngomong bokep mulu, ini ada guru masuk kelas nih”

Suara siswa 1 “eh yaudah buruan balik, nitip bayarin gorengan dulu ya, tempe 2 bakwan 1”

Suara siswa 3 “aku juga sekalian, tahu bakso 4”

Suara siswa 1 “yaelah, tungguin tapi jangan balik duluan”

Suara siswa 2 "iya²"

Akupun hanya diam mendengarkan sampai kudengar mereka pergi dari kantin, Aku masih mencoba mencerna percakapan yang kudengar barusan. Aku menjadi teringat kejadian beberapa hari yang lalu, dimana aku mengintip ibuku yang sedang masturbasi di dalam kamar.
Aku pun menjadi berpikir kenapa ibu bisa kuat sendirian selama ini, Akupun juga tidak berani menanyakannya langsung, hanya saja kudengar tidak sedikit yang mencoba mendekati ibuku namun ditolak dengan berbagai alasan.

Akupun segera kembali ke kelas, setelah membayar minuman dan gorenganku. Aku hanya melamun sepanjang kembali ke kelas Entah kenapa ada perasaan was was bercampur kesal mengetahui guru yg aku hormati ternyata bahan obrolan jorok oleh siswa siswa di sekolah ini. Aku bahkan menjadi penasaran apakah banyak yang berpikiran seperti itu tentang ibuku tpi klau dipikir² pakaian ibuku kan serba tertutup dan lebar.

Seharian itu aku hanya banyak melamun di kelas beberapa pelajaran kulalui tanpa fokus, Karena masih kepikiran tentang kejadian di kantin tadi Hingga pulang sekolah akupun segera buru buru pulang tidak nongkrong seperti biasanya.


POV IBUku/UMI

SORE, DI RUMAH

Aku baru saja sampai di rumah (oh iya aku baru pulang dari acara ke agamaan bersama bu RT dan beberapa ibu² di daerah sini) dan membereskan barang barang, ketika kudengar suara motor anakku masuk garasi Tidak lama kudengar pintu depan terbuka, dan anak nmr 2 ku masuk kedalam rumah Dia hanya diam saja tanpa mengucap salam.

Aku “masuk rumah kok diam aja, gak bilang salam”

Anton. = “eh iya, assalamualaikum”

Aku. = “walaikumussalam, lho tumben kok cepat pulang”

Anton. = “ lah kemarin umi kan yang nyuruh buat ngurangin nongkrong klau gk terlalu penting gimana sih”

Aku. = “oh iya, yaudah umi seneng kalo anton nurut sama umi, yaudah umi bersih bersih sekalian mandi dulu soalnya mau ngajar”

Anton. = “iya mi, anton mau ngadem dulu, umi duluan mandi aja”

Aku. = “oiya nanti mau dimasakin apa”

Anton. =“terserah umi aja lah”

Aku. = “yaudah, atau nanti kita makan di luar mau gak?”

Anton. = “eh iya boleh mi”

Anton pun berlalu ke kamarnya tanpa banyak bicara lagi, aku agak heran kenapa anak itu kelihatannya kok banyak melamun pulang dari sekolah hari ini.

“ah kutanyakan nanti sekalian pas makan di luar” pikirku

Akupun segera melanjutkan bersih bersih dan mengambil handuk untuk segera mandi.

( Di Skip aja waktu ngajar ngajinya soalnya gak ada yg perlu di bahas/di ceritain)


POV AKU/ANTON

WARUNG BAKSO, MALAM HARI

(btw aku mnggil umi aja yah)

Aku baru saja memarkirkan motor matic ku sementara umi turun dari boncengan motor, Malam ini kami berdua makan di luar seperti ajakan umiku tadi sore Sepanjang perjalanan aku masih terus kepikiran tentang umiku apakah ada org yg menghayali bodi umiku Aku menjadi was was jika seandainya ternyata banyak orang yang berpikiran jelek tentang umiku.
Seperti saat ini ketika aku dan umiku masuk ke dalam warung bakso langgananku Aku yang berjalan di belakang mengikuti umiku entah kenapa terus melihat orang orang disekitar yang sedang makan juga di warung itu.

Kuperhatikan mata mata mereka terutama para pria terus melihat gerak gerik umiku Aku yang baru menyadari hal ini menjadi semakin tidak karuan. Bahkan pegawai warung yang melayani pesanan pun sepertinya tidak malu malu menatapi umiku Akupun heran sebenarnya penampilan umiku biasa saja seperti ibu ibu bercadar pada umumnya, baju gamis lengkap dengan kerudung lebar + cadar. Ntah kenpa baru sekarng aku seperti ini padahal dulu aku cuek² aja apa jng² gra² anak IPA tdi yg membicarakan bu umik jadi aku kayak gini klau ku perhatikan penampilan umiku 100% tertutup tanpa celah.

“kamu pesen apa nak” Tanya umiku sambl membolak balik kertas pesanan

“aku bakso biasa aja mi, minum es jeruk” jawab ku

“malam malam kok es, jeruk anget aja ya” jawab umi

“yaudah mi, jeruk anget ga papa” jawabku sekenanya sambil masih memperhatikan pelayan toko yang menunggu pesanan kami.

Umi. = “mas, pesen bakso biasa satu, bakso urat gak pakai mie satu, minumnya jeruk anget 2”

“oh eh iya bu, itu aja” pelayan itu agak tergagap

Umi. =“iya mas itu aja”

“baik bu, ditunggu ya” kata pelayan laki laki muda itu masih saja menatap lekat ibuku sampai akhirnya pergi .

Aku dan umi pun tidak banyak bicara selagi menunggu pesanan kami datang, umikupun mengambil kerupuk untuk dicemil dari toples plastik besar di depan kami.

“mau kerupuk?” Tanya umi kepada ku.

Akupun hanya menggelengkan kepala tanda tak mau.

“kamu kenapa sih nak?” Tanya umi sambil memakan kerupuk ditangannya.

Aku yang kaget sekaligus bingung pun tak tahu mnjawab pertanyaan umi

“kok dari tadi pulang sekolah kaya ngelamun gak semangat gitu”ucap umi

“eh ga ada apa apa kok mi” jwb ku

“bener, soalnya kaya gak biasanya kamu gak semangat kaya gini”kata umi

“iya mi, anton gak apa apa kok”

“yaudah, kamu kalo ada masalah bilang ke umi ya”

“iyaa mi”

Suasana kembali hening, hingga aku pun kepikiran atas penasaranku seharian ini.

Aku. = “eh umi, anton boleh nanya”

Umi. = “iya boleh nak, kenapa?’

Aku. = “eh ini mi, umi kan sdh agak lama kan sendirian besarin anton dan kak Ratna? Umi gak capek gitu sendirian terus”

Umi. = “ya gak dong sayang, umi mana capek merawat kalian ber2”

Aku. = “bukan itu maksud anton, maksud anton umi gak pengen cari gantinya bapak gitu?”

Umi. = “kamu kenapa sih anton kok tiba tiba nanya kaya gitu”

Aku. = “yaa ga papa mi, Cuma ini kan sebentar lagi anton kuliah, jadi kemungkinan anton pasti ngekos gak di rumah lagi”

Umi. = “oh ituu, kalo umi sih gak terlalu mikirin itu, yang penting anton nurut sama umi dan rajin belajar + jng ninggalin ibadah aja umi udah seneng, yaa nak ya”

Aku. = “oh iya mi, atau suruh kak Ratna balik aja biar jaga umi di rumah selagi gak ada Anton”

umi. = jng dong kakak mu kan juga pingin kuliah, do'akan kakak mu agar cepat wisudahnya.

Pembicaraan kami terhenti ketika pesanan bakso kami datang, kami pun mengahbiskan bakso tanpa banyak ngobrol Entah kenapa kini suasana menjadi sedikit canggung, terutama ketika aku menanyakan soal hal tadi pada ibuku.
( kalian tau kan cara wanita bercadar makan di tempat umum jadi gak perlu aku jelaskan juga)



singkat cerita.


Saat itu adzan subuh baru berkumandang dan umi mengetuk pintu kamarku.

Umi : tok tok tok, "anton,,,anton bangun nak udah adzan subuh ini".

Umi mencoba membangunkanku dluar pintu kamar.

Umi : tok tok tok, "anton bangun",

ceklek,kamarku jarang aku kunci soalnya.

Umi : "nak bangun". Sambil mencoba menepuk nepuk kakiku.

Sebernya aku udah bangun tapi malas mau melek jadi aku diem aja, hehehehe

Aku hanya tidur memakai sarung aja yang melekat ditubuhku waktu tanpa celana dalam, gerah soalnya. Sialnya umi menarik selimut yang aku gunakan dan terpampanglah menjulang karna ukuran 15cm dan berdiameter 5cmn itu, setiap pagi pasti penisku bangun gk tau kenapa.

Umi : " Anton bang....un... Ehh... Astaghfirullah...".
Lalu menutup tubuhku kembali dengan selimut dan terus membangunkanku.

Umi : "A.. Anton bangun yuk nak udh subuh ini". Terus menepuk kakiku.

Akhirnya aku bangun juga karna kasihan melihat umi yang terus terusan membangunkanku Dan kulihat umi sudah memakai mukena dan cadarnya.

Aku : " Iya umi, anton bangun... Hoaamm ( menguap)... Udah subuh ya mi".

Umi: " Iya sayang udh cepet bangun kita sholat subuh kemasjid".

Aku : " Baik umi ".

Akhirnya aku bangun dari tempat tidurku dan segera ambil air wudhu dan memakai baju koko dan kopiahku lalu segera menghampiri umi.

Aku : " Ayo umi keburu telat lho... " Karna jarak dari rumah ke mushollah itu lumayan jauh dan rumahku paling pojok diantara rumah yang lain Samping rumahku itu kebon pisang milik Pak RT.

Umi : " Iya sayang sebentar umi kunci pintu rumah dulu... Klik... Dah yukk " Sambil kita berjalan menuju ke mushollah bersama.

Sepulang dari musholah aku dan umi langsung beberes rumah, yahh kebiasaan keluargaku kalau abis sholat subuh kemasjid/musholah gk tidur lagi tapi beres2 rumah. Umiku memasak nasi dan sebagainya sedangkan aku bersih2 rumah, nyapu lantai rumah, ngepel, pokoknya beres2 rumahlah, sampai halaman depan. Rumahku rumah gak terlalu mewah dan gak terlalu jelek juga intinya sedang hahaah ada pintu pagar yg lumayan tinggi dan ditutup dengan plastik tebal buram entah itu apa namanya aku jg gk tw. Aku lanjutkan ke belakang rumah untuk menyapu, nah dibelakang rumah ini umikuku menanam banyak sayur2an dan buah kalo tempatnya lumayan lebar hmm yahh klo dibuat rumah sedang lagi cukuplah malah sisa ruang buat halamannya.
Umi sangat senang menanam sayur dan buah ada juga bunga2 entah bunga anggrek, mawar, kamboja, banyaklah pokoknya. Dan itu dipagar batu bata oleh umiku dulu agar bisa nandain tanahnya
( yahh maklum tanah warisan dari kakek ).


Saat aku selesai, umi memanggilku untuk sarapan.

Umi : " Anton... Ayo nak kita sarapan udh matang semua ini ".

Aku : " Iya umi, anton cuci2 dlu ".
Aku langsung cuci kaki cuci muka cuci tangan tentunya pake sabun karna biasakan hidup bersih, heheheh.
dan kita pun sarapan bareng.


Semoga senang ama update part 2 ini.. Aku cerita tentang kehidupan mereka dulu supaya masuk ama karakter si umi yaitu ada SARAnya hihihi mngkin sampai part 3 masih membahas kehidupan umi dan Anton.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd