Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JADI MINTA TOLONG SANA SINI

Vianz_28

Semprot Lover
Daftar
18 Jan 2018
Post
235
Like diterima
5.178
Bimabet
PRUSTASI DI PUNCAK





Hana





Bu Lynda




Sepasang penganti baru yang sama sama baru mengenal nikmat dunia, lagi asik coba coba untuk menambah nikmat nya bercinta, namun akibat terlalu polos dan malu bertanya, ujung ujungnya malah bikin gempar , ujung ujungnya orang tua juga yang mesti bertindak. Berikut kisah mereka.



“Mah, nanti kalo Hana udah nikah boleh kan tinggal disini dulu?”

“ya kalo mamah sih boleh boleh aja, tapi emang si Viki nya mau diajak tinggal disini?”

“mau ko mah, dari sini malah bisa lebih deket ke tempat kerjanya”

“ya udah kalo gitu, lagian kalo ada kamu mamah juga jadi ada temennya ngerawat kakek mu”

“nah itu juga mah, Hana kasihan kalo ninggalin mamah bertiga aja sama ade sama kakek”

“jadi kapan rencananya kalian mau nikah, udah ada tanggalnya? Jangan lama lama deh, kalian kan udah tunangan juga”

“Hana sama mas Viki sih cocoknya akhir bulan ini mah”

“akhir bulan!? Ko dadakan sih, viki udah bilang ke orang tua nya”

“lah mamah gimana sih, tadi katanya suruh cepet cepet, oh a Viki katanya mau ajak orang tuanya kesini mah lusa, mau bahas itu juga”

“ya udah, nanti mamah bilang sama kakek juga, tanggal pastinya nanti kita tentuin bareng orang tua nya viki”

“iyah mah, siiiip”



Hana Septiani (20) dan Viki Prasetya (22) sudah brepacaran sejak setahun terakhir ini, karena sudah merasa cocok satu sama lain mereka pun memutuskan untuk bertunangan sebelum nantinya dipersatukan dipelaminan, Hana sendiri merupakan anak tertua dari 2 bersodara, saat ini dia tinggal bersama Ibu, adik perempuan yang baru masuk kuliah, dan Kakeknya, ayah hana sudah meninggal 10 tahun silam. Karena ibunya Hana, Bu Lynda (41) sudah tidak memiliki orang tua, ia memutuskan untuk tetap tinggal di rumah peninggalan suaminya, sekaligus agar tetap bisa merawat mertuanya Pak jarwo (65) kakeknya Hana.



Bu Lynda yang aktif dipengajian sangat protektif terhadap anak anaknya itu, Hana pun sangat patuh terhadap ibunya, sehingga selama masa pacara Viki tidak pernah sekalipun bisa menikmati tubuh Hana. Alhasil Viki dan Hana sangat kurang pengalaman dalam urusan ranjang atau seks. Gaya pacaran yang mereka jalani sejauh ini hanya sebatas jalan bersama, makan chat atau telpon. Bu Lynda sendiri memutuskan untuk tidak menikah lagi, bukannya tidak mau, dulu sempat ada beberapa duda bahkan anak muda yang nekat melamar Bu Lynda, namun semua terpaksa ia tolak, Bu lynda merasa tidak enak dengan mertuanya itu, terlebih saat ini ia tinggal di rumah peninggalan suaminya. Jika memutuskan untuk menikah lagi maka Bu Lynda harus siap jika diminta pindah dari sana. Dan jelas itu akan menyulitkan dia merawat mertuanya tersebut, yang mana itu adalah janjinya atas permintaan terakhir mendiang suaminya dulu.



Singkat cerita semua berjalan lancar sesuai rencana, Hana dan Viki pun sudah sah menjadi pasangan suami istri. Setelah menikah Viki dan Hana memutuskan untuk pergi menyewa villa di daerah puncak. Mereka berencana melepas perawan dan perjaka mereka disana. Hal itu mereka putuskan tidak lain hanya karena fantasi mereka telalu berlebihan, mereka beranggapan malam pertama itu akan sedikit menyakitkan di awal, dan akan heboh setelahnya, akan ada jeritan jeritan yang berujung desahan desahan yang akan terdengar sampe ke rumah tetangga. Karena parno akan hal tersebut mereka pun mantap menyewa Vila.



4 hari sudah berlalu sejak Viki dan Hana pergi honeymoon, mereka pun akhirnya kembali pulang ke rumah dengan wajah letih dan lesu, Bu Lynda berfikir Hana dan Viki sudah mantap mantap selam 4 hari ini sampe sampe mereka terlihat sangat kelelahan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Kembali ke 4 hari kebelakang saat Viki dan Hana baru tiba di villa yang mereka sewa.

“ayo yank kita mulai” ajak Viki

“entar ah cape, kamu emang gak cape yank”

“cape sih, tapi udah kepengen”

“kepengen apa?”

“pengen itu lah, nih lihat celana aku udah sesak gini”

“ih kenapa tuh, hayo sepanjang jalan tadi kamu mikir jorok terus ya?”

“eeeh ya mikirin kamu lah yank”

“iyah mikirin aku yang jorok jorok kan? Hayo ngaku”

“lah emang kenapa? Kamu kan udah jadi istri aku sekarang”

“eh!? Iyah ya... lupa hehe”

“dasar, coba nih kamu pegang deh”

“gak ah geli, takuut”

“lah ini milik kamu sekarang yank, ko malah takut sih ayo dong pegang” Viki pun menuntun tangan Hana menyentuh selangkangan nya

“ih iyah keras banget, gak sakit yank?”

“sakit sih, pegel kejepait celana. Mana ini pake jeans”

“lepas aja celananya dari pada sakit”

“lepasin doang sama kamu”

“eeeeh!? Gak ah malu”

“yey gimana sih, kan aku suami kamu, kenapa mesti malu” Viki pun akhirnya mengalah melepas celana nya sendiri

“eeh kamu mau apa yank?”

“dilepas lah... biar kamu bisa lihat”

“ihh entar malah aja”

“sekarang aja. Nih udah keluar”

“eeeeh astaga yank ih serem” Hana yang sedari tadi menatap wajak Viki kaget pas pandangan matanya turun kebawah langsung di sambut palkon Viki yang sudah tegang sejadinya, Hana pun reflek menutup matanya, mirip Surti pas lihat pakon Tejo.

“kamu kenapa yank, gak usah takut ini gak gigit ko”

“ih kamu jorok banget sih yang keluarin begituan disini” ujar Hana sebari masih tetap menutup matanya

“lah kan sama istri sendiri, gimana sih, coba doang buka matanya, nih lihat dulu kamu mesti kenalan dulu yank”



Hana perlahan membuka matanya, dia masih kaget melihat kontol Viki yang dalam mode ON, ukuran kontol Viki sebetulnya gak gede gede banget, malah cenderung pendek. Namun dengan diameter yang tidak bisa di bilang kecil, berhubung ini adalah kali pertama Hana melihat kontol Hana pun tidak memiliki perbandingan yang pasti. Sehingga menganggap kontol suaminya sudah sangat besar baginya. Viki lalu meminta Hana memegang batang kontolnya. Awalnya Hana ragu, namun karena tidak enak dengan suaminya itu, Hana pun nurut. Hana mulai meraba raba dan memperhatikan batang kelamin milik suaminya itu



“Gede banget yank”

“Gede kan, kamu pasti suka yank”

“tapi emang ini muat masuk ke lubang aku yank, lubang ku kecil banget loh!?”

“ya gak tau yank, tapi masa sih gak muat, bayi aja bisa lewat dari sana”

“sereeem ih bayangin nya, keras, panjang nya emang segini ya yank?”

“ya emang segitu yank, kamu mau lebih panjang lagi?”

“nggak, ini aja udah serem apalagi kalo lebih panjang” sebagai gambaran saat Hana menggenggam kontol Viki, di tangan Hana hanya tersisa hanya palkon dan sedikit batang kontol Viki dan itu sudah paling maksimal menurut Viki

“kulum dong yank”

“eh!? Kulum? Gak mau ah jorok, apaan sih kamu yank, ko nyuruh gitu”

“lah tapi emang biasanya gitu yank, sudah di kulum dulu sama ceweknya”

“masa sih mesti gitu, jorok tau yank gak aaah”

“lah gimana sih, kan udah suami istri”

“ya masa harus kulum kuluman segala, kan biasanya dimasukin aja”

“hmmmmm, ya udah masukin yuk”

“entar malam aja ah, cape aku mau tidur dulu, hayu tidur siang dulu aja”



Hana pun meninggalkan Viki dan kontolnya yang perlahan mulai layu, Hana yang sangat minim informasi sangat tidak paham dengan kegiatan enak suami istri, viki pun terpaksa menahan konaknya. Dia sendiri bingung harus bagaimana. Informasi yang Viki tau hanya setengah setengah. Viki pun kahirnya memutuskan untuk ikut Hana tidur siang setelah beberapa jam perjalanan dari rumah sampe ke puncak.



Malam hari pun tiba, jam 8 malam Viki sudah sangat tidak sabar untuk unboxing istrinya itu, Hana sendiri sudah berganti pakaian dengan pakain tidur yang biasa ia pakai. Viki yang sudah siap dengan hanya mengenakan celana kolor kaget saat Hana datang.



“lah ko pake baju itu yank?”

“ya ... kan mau tidur”

“tapi kan kita mau anu, itu hubungan suami istri?”

“eh iyah, ya udah gpp kan pake ini juga bisa”

“hmmm ya udah sini”

“kamu gak dingin yank cuma pake celana pendek aja gitu”

“ya kan kita mau ini, ah kamu mah gimana sih”

“iyah iyah, ya udah ayo”

“ayo”



Hana pun mulai mempreteli baju tidurnya, kini ia hanya tersisa celana dalam dan bra saja, melihat hana melepas semua bajunya sudah membuat kontol Viki kembali tegang maksimal.



“yank lampunya gak di matiin?”

“emang harus dimatiin, entar gelap dong”

“tapi aku malu”

“hmmm sama suami sendiri masa malu”

“ya kan belum biasa”

“ya udah aku matiin lampunya”



Viki akhirnya kembali mengalah, dia langsung mematikan lampu kamar. Namun setelah itu karena keadaan gelap gulita, viki malah tidak bisa melihat apa apa. Sementara di atas ranjang Hana sudah menanggalkan semua pakaian nya, kini dia sudah benar benar telanjang bulat.



“yank kamu dimana, gelap ih”

“aku disini, diatas ranjang” jawab Hana

“kamu udah siap?”

“mmmh siap”

“ya udah ayo”



Viki pun mengikuti hana naik ketas ranjang. Penglihatan Viki mulai membaik, kini dia bisa melihat siluet hana yang duduk diatas ranjang. Dengan tidak sabar viki melepas kolor nya. Viki langsung saja menghampiri Hana. Viki mulai membuka kaki hana lebar lebar, lalu setelah itu dia langsung memposisikan dirinya diantara paha hana

“yang pelan pelan, katanya sakit”

“iyah, aku masukin ya, siap ya”

“iyah, pelan pelan”

“oke... eh!?”

“kenapa yank?”



Mendadak penyakit bujang mulai menimpa Viki, saat masih dibungkus udah tegang duluan, pas udah siap tempur malah loyo. Viki mencoba langsung menjejalkan saja kontolnya yang layu itu ke memek Hana yang masih kering kerontang.



“euuuh, gak bisa”

“kenapa yank?”

“gak bisa masuk yank”

“lah, kenapa emangnya?”

“punya aku gak diri yank”

“ko bisa? Padahal tadi siang kan keras banget”

“gak tau aku juga gak ngerti dah, biasanya bayangin kamu aja udah tegang”

“hmmm mau dinyalain lampu nya?”

“boleh deh, tapi kamu gak papa?”

“aku malu sih, tapi siapa tau aja kalo kamu lihat aku gak berbusana kamu bisa keras lagi”

“ya udah aku nyalain lagi ya”



Trek. Saklar lampu kembali di tekan, ruangan kamar tersebut kembali terang. Viki sedikit tercengang melihat istrinya telanjang untuk pertama kalinya. Kontol viki pun kembali mulai menegang. Dengan penuh semangat viki kembali naik ketas ranjang.



“ahh udah keras lagi yang kaya tadi siang”

“iyah, berkat kamu nih”

“ayo mulai aja yank, selagi masih keras”



tanpa babibu Viki kembali mengangkangkan Hana, Viki akhirnya bisa melihat celan kecil merah muda di tengah daging tembam memek Hana. Hanya saja yang diluar ekspentasi Viki adalah, bulu kemaluan hana yang cukup lebat, bulu bulu itu memang tidak pernah Hana potong sedari pertama kali tumbuh pas SMP dulu. Viki sedikit tidak menyangka, gadis manis berwajah lugu, justru memeknya berbulu lebat seperti itu.



“yank bulu kamu tebal banget”

“ehh apa!? Iiiikh ko malah komentarin itu sih”

“eh maaf yank, abisnya aku kaget, dibalik wajah kamu yang mulus putih, justru area intimnya berbulu lebat”

“ya gimana lagi, emang kaya gitu adanya, kamu gak suka ya”

“engak enggak, eeeeuh aku suka ko, ya udah ayo kita mulai aja”

“ehh itu yank punya kamu kembali ciut”

“hah oh iyah, aduh” Viki kaget saat melihat kontolnya kembali ciut



akhirnya Viki dan Hana kembali gagal melakukannya, keduanya pun memutuskan untuk berbaring sebari berpelukan, berharap kontol Viki kembali terbangun, namun sampe keduanya terlelap tidur kontol viki tak kunjung kembalai berdiri sampe alarm pagi membangunkan mereka. Siang harinya tidak ada aktivitas seksual apapun yang mereka lakukan, mereka hanya saling bercengkrama dan menghabiskan waktu bersama sepanjang hari. Sampe malam pun kembali tiba. Viki dan Hana sudah kembali bersiap memulai debut mereka. Hana dan Viki kembali sudah bertelanjang bulat, Viki yang tidak mau gagal lagi langsung saja menjejalkan Kontol nya yang sudah tegang ke memek Hana.

“eeeeeeuuuh, susah yaank”

“uuuh sakiit yank pelan”

“ini udah pelan yank, susah gak bisa masuk”

“pelan pelan aja sakiit”

“sssuuuusaah” beberapa kali percobaan Viki tak kunjung bisa menjebol memek Hana. Viki pun mulai prustasi.

“Ko susah ya” tanya Hana heran

“gak tau yank, orang bilang katanya enak, tapi ini mah bikin prustasi”

“mmmmmh”

“kamu sih sakit sakit mulu, akunya jadi ragu ragu”

“ya emang sakiit yank, masa aku pura pura sih, ya udah lah lain kali aja”

“ya udah”



Mereka pun tidur dalam perasaan bete satu sama lain. Keesokan paginya, tidak seperti kemarin tidak banyak yang mereka lakukan bersama kali ini. Hana dan Viki malah lebih sibuk dengan gatget mereka masing masing. Mungkin perasaan bete tadi malam masih terbawa sampe siang hari. Malam harinya Viki dan Hana kembali mencoba melakukanya. Namun hal yang sama kembali terjadi. Viki yang merasa prustasi dan Hana yang dikit dikit bilang sakit. Mereka pun menyerah dan terlelap tidur. Besok paginya Hana dan Viki bersiap untuk pulang ke rumah. Selama perjalananya pulang baik Viki dan Hana sama sama sibuk dengan lamunan mereka masing masing. Hana dan Viki tidak habis pikir bagaimana itu bisa jadi begitu sulit bagi mereka. Sementar diluar sana bahkan anak SMA aja udah bisa bikin film pendek di atas kasur, bahkan salah satu yang pernah Viki tonton justru bisa melakukanya diatas motor matic, Sementara mereka yang notabene sudah berusia matang justru kesulitan melakukanya.



Bagaimana kelanjutan cerita mereka, akan kah Viki berhasil atau justru malah makin prustasi.







Adik Hana



BERSUMBANG
 
Ada hu, walaupun ini sedikit di dramatisir, tapi dulu prnah ada teman cerita kek gitu. Burung nya gak mau berdiri padahal istrinya udah siap telanjang bulat. Butuh waktu smingguan katanya sampe benar benar bisa jebol
Parah itu hu.... Klo peltu pernah ada cerita gitu tp lembek sblm tempur baru tau ada yg gitu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd