Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KALA SENJA MENDEKAT

Status
Please reply by conversation.
Karea ada yg minta boso Indonesia dan boso Jowo,malah dikasih bahasa Enggres
😂😂😂😂😂😂
 
++++++++++

Part 7.4


"Ah. Selesai juga" pikirku.
Ternyata memberikan sentuhan akhir tak secepat bayanganku awal. Ada beberapa grafik dan gambar tambahan yang kulewatkan, yang harus ku edit menggunakan photoshop, sehingga baru setelah 2 jam file ini benar benar layak untuk dipresentasikan.

Aku melirik ke arah ranjang besar dibelakangku, dan langsung terkesiap. Bu ktistin tidur dengan posisi terlentang. Selimut yang awalnya menutupi sebagian besar tubuhnya kini tergeletak diba2ah kakinya. Pahanya yang sangat putih mulus terpentang lebat, menunjukkan celana dalam satin warna hitam. Karena agak sedikit transparan, mengakibatkan bulu bulu halus diatas kemaluannya nampak menerawang.

Baju sebelah atasnya pun terbuka lebar. Menunjukkan bra hitamnya yang juga sedikit menerawang. Menampilkan kulit payudara sebelah atasnya yang sangat kenyal dan putih mengintip nakal. Puting payudaranya menerawang indah.

"Glek". Aku menelan ludah. Lama aku terdiam menyaksikan pemandangan yang tak akan pernah bisa aku nikmati setiap hari. Aku ingin segera kembali ke kamarku, dan mengeluarkan nafsuku di kamar mandi. Namun aku ingat jelas bagaimana dia berpesan kepadaku kalau nanti sudah selesai mengedit filenya, beliau minta dibangunkan. Akhirnya akupun memberanikan diri melangkah ke tempat beliau tertidur. Berdiri sejenak di samping tempat tidurnya. Menerawangkan pandanganku mulai dari wajahnya yang ayu, payudaranya yang sangat puyih dan terlihat sangat kenyal. Perutnya yang sangat rata, lalu tutun ke gundukan vaginanya yang sangat membangkitkan nafsuku. Lalu ke paha putih mulusnya, dan kaki yang sangat jenjang. Wanita terhormat yang selama ini menjadi khayalan mimpi basah para mahasiswa, ada dihadapanku dengan posisi yang mungkin sebagian mahasiswa rela untuk mengulang 10x mata kuliahnya demi mendapatkan pemandangan ini.

Pelan aku menjulurkan tanganku, mencoba membangunkannya dengan menyentuh pelan lengannya. Namun, tanganku agaknya lebih menyukai arahan pikiran nakalku, dan dengan segera mengarahkan sasarannya ke arah gumpalan putih bulat yang terbuka didadanya. Sejenak tanganku diam disitu, jariku menyelusuri senti demi senti bagian atas payudaranya yang terasa sangat lembut. Lama tanganku bermain disitu, hingga tak terasa gerakan mengelus menjadi remasan remasan kecil pada payudara bu kristin. Teraaa sangat lembut. Ukurannya tidak terlalu besar, namun tidak kecil juga. Kutemas pelan, bergantian, mulai dari payudara kiri, mengelus pelan celah diantara payudaranya, dan berpindah ke payudara kanan.

Tiba tiba bu kristin mengeluarkan suara desahan perlahan, yang membuatku kaget setengah mati, dan dengan segera menarik tanganku yang ada dipayudara kanannya. Namun, gerakan tanganku kalah cepat dengan gerakan tangan bu kristin, yang menangkap tangan kananku dengan kedua tangannya. Aku benar benar berada dipuncak ketakutanku. Tanganku terasa dingin, jantungku berdetak sangat kencang, lututku serasa lemas. "Ketahuan" pikirku.

Akupun memberanikan diri melihat ke arah wajah bu kristin, yang kuduga akan sangat marah dan tersinggung karena perbuatanku padanya barusan. Namun alangkah kagetnya ketika aku melihat matanya masih terpejam, dengan muka agak memerah dan nafas agak terengah engah. Lebih kaget lagi ketika kurasakan tangannya yang memegang tanganku, bukan menyingkirkannya, namun semakin mendekatkan tanganku ke payudaranya. Membimbingnya untuk meremas semakin kencang, menelusup kedalam bra hitam tipisnya.

Kini jemariku benar benar menyentuh puting payudaranya langsung. Walaupun tidak bisa terlihat dari posisiku berdiri, namun aku bisa merasakan begitu keras, mendakan bu kristin sedang sangat bernafsu. Aku masih melihat wajahnya yang semakin memerah, tangannya semakin kencang meremaskan tanganku ke payudaranya. Aku pun sudah merasa sangat bernafsu, kepalang tanggung pikirku, toh dia yang memulai. Aku agak menurunkan pisisi badanku, kini aku sedikit berjongkok di tepi kasur. Tangan ku yang satu mulai ikut meremasi payudaranya yang satu, yang segera dengan cepat ikut ditangkapnya dan diremaskan dengan kencang di payudaranya.

Celanaku sudah sangat sesak. Mataku sudah sangat nanar. Melihat payudaranya kini sepenuhnya terbuka karena gesekan gesekan tangan kami. Damn. Putingnya terlihat kecoklatan namun sangat indah. Payudaranya sangat kencang terlihat, walau setahuku beliau sudah memilili 2 orang anak yang beranjak ABG, namun tidak membuat patudaranya kendor, malah justru sangat kencang kurasakan ditanganku. Sementara mukanya semakin memerah dan dengus nafasnya terasa kencang, walaupun masih dengan mata terpejam. Aku berfikir mungkin dia sedang bermimpi bercumbu dengan mantan suaminya.

Aku semakin nekat. Kini aku mendekatkan wajahku ke arah lehernya. Kuhembuskan nafasku yang sudah sangat berat ke lehernya yang berkeringat. Bau parfumnya yang sangat lembut membuat nafsuku semakin memuncak. Kuciumi leher jenjang itu perlahan, menghirup dalam dalam bau keringat bercampur parfum yang sangat lembit itu. Lidahku kusapukan ke leher bagian samping yang putih bersih itu, terus merembet kearah depan, kemudian sampai di dagunya yang agak mendongak. Kucium dan kujilati dengan agak buas daerah situ. Sementara tanganku masih terus meremas payudara montoknya, sedang tanganku yang satu sekarang sudah berada dibagian perutnya. Kuremas pelan perut telanjang itu, membuat tubuh bu kristin semakin menggeliat tak karuan. Nafasnya terengah engah. Mungkin di mimpinya, mantan suaminya sedang melakukan hal yang sama.

Kini ciumanku naik ke arah bibirnya, yang agak terbuka. Kujilati bibirnya yang merah merekah. Agak tercium bau lipstik merahnya. Namun, aku tak peduli. Bibir itu kini kukulum, dan tak kusangka dia balas mencium dengan santa brutal. Lidahnya mengait mencari lidahku, akupun menggigiti bibirnya denga pelan dan terirama. Tanganku didadanya yang kini terbuka lebar, meremas bergantian payudara kri dan kanannya. Sementara ranganku yang tadinya so perut kini sudah berpindah di depan belahan vaginanya yang masih tertutup celana dalam nya yang sudah sangat basah dibagian vagina. Kuelus menggunakan 2 jari tanganku, membuat tubuh bu kriatin semakin berkelejotan seperti cacing kepanasan.

Tiba tiba kurasakan tangan bu kristin meraba raba badanku, dibagian perut. Seperti mencari sesuatu. Aku semakin mendekatkan tubuhku kerarahnya. Kini tubuhku sudah 100% berbaring disebelahnya. Tangannya merabai selangkanganku yang hanya tertutup celana basket. Aku merasakan tangan beliau mengurut penisku ke atas dan kebawah. Membuat juniorku semakin tak tahan ingin meledak.

Remasan tanganku pada vaginanya sudah semakin kencang seiring kocokan tangan bu kristin pada bagian luar celanaku. Aku sejenak menurunkan celana basketku bagian depan agar peniski terbebas, dan segera ditanglap tangan bukristin yang mengocok juniorku dengan cepat. Tanganku yang berada di vaginanya kini mulai menelusup ke dalam celana dalamnya dari samping. Dan menemukan sebuaj celah dengan bulu bulu halus. Tak berlama lama, aku meneroboskan 1 jariku kedalam celah tersebut dan menemukan lubang yang sangat basah, yang dengan segera aku terobos menggunakan jariku. Sementara jempolku mengurut jendolan kecil di bagian atas vaginanya. Dia semakin mengeliat tak beraturan. Sementara, bibirku kini sudah berpagitan dengan liarnya. Saling melumat. Saling menggigit saling memcumbu. Payudara nya pun sudah sangat memerah akibat remasan remasanku yang semakin kencang. Sementara kocokan tangannya semakin cepat di penisku.

Tak berapa lama, aku merasakan ada sesuatu yang sudah mau keluar dari penisku. Terasa sangat geli dan nikmat. Aku semakin mempercepat kocokan jatiku, jang kini sudah 2 jari masuk ke dalam vaginanya, dan aku merasakan kedutan di vaginanya semakin kencang. Ciuman kami semakin liar, dan remasanku di payudaranya kini beralih ke gerakan memilin putingnya yang sangat keras.

Tak lama, aku merasakan pinggul beliau terangkat, sambil melepaskan ciumanku, dia berteriak "mas agaaaa". Dan aku merasa tanganku dibanjiri oleh cairan hangat dari vaginanya, yang tak kupedulikan karena pada saat yang bersamaan, aku memuncratkan semuauatan spermaku di tangannya, yang sebagian membasahi perutnya.

Nafasku terngah engah didepan lehernya, ketika tiba tiba dia membuka mata dan melihat kearahku, dan selanjutnya kejadian itu begitu cepat, beliau berteriak marah, menampar pipiku dengan sangat keras, dan mengambil selimut yang langsung dilingkarkannya ketubuhnya dalam posisi duduk. Sisa sisa kenikmatan ditambah rasa nyeti dipipiku membuatku tak mendengar apa yang ia katakan dengan kalap. Ketika mulai sadar. Aku melihat beliau sedang duduk menunduk menelungkupkan muka di balik lututnya, dan terdengar terisak.

Aku mencoba mendekatinya dengan takut, namun segera diusirnya. Sehingga akupun memutuskan meninggalkan beliau, dan kembali ke kamar. Namun tiba tiba

"Mau kemana kamu" kata beliau sambil masih terisak ketika tanganku mulai membuka pintu kamar.

"Balik kamar bu, " jawabku takut takut. Entah apa yang bakal terjadi setelah ini pikirku.

"Disini dulu aja" jawabnya yang membuatku melongo. Namun segera kembali menutup pintu kamarnya, mengambil rokok dimeja, dan keluar ke arah balkon, sambil menyalakan sebatang rokok.

Fffuuuaaahhhh....

++++++++++

"Terimakasih atas presentasi yang sangat sempurna" kata seorang pria setengah baya sambil menyalamiku dan bu kristin.

Kami baru saja menyelesaikan presentasi kami dihadapan 100 an orang mahasiswa dan beberapa orang dosen, termasuk yang baru saja menyalami kami, yang merupakan Pembantu Dekan III.

"Sama sama pak, kami berterimakasih juga, sudah di berikan kesempatan untuk melakukan presentasi di kampus ini" balas bu kristin terdengar sangat profesional

"Baik bu, semoga segera mendapatkan gelar profesor secepatnya" kata pudek III iti sambil tersenyum

"Terimakasih pak" balas bu kristin

"Terimakasih pak atas kesempatannya" kataku berbasa basi ketika bapak itu menyalamiku.

"Kamu beneran ga ikut pulang? Tanya bu kristin di dalam mobil ketika kami mulai meninggalkan kawasan kampus paling terkenal di kota gudeg ini menuju hotel bintang 4 tempat kami menginap.

"Iya bu, saya masih ada urusan sedikit" jawabku tak berani menatap matanya.

Setelah itu kamipun terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing hingga tak terasa kami sudah sampai di hotel tempat kami menginap. Setelah menyerahkan kunci mobil ke vallet, bu ktistin menyuruhku mengikutinya ke kamarnya. Sesamoainya dikamar, ia membuka tasnya dan mengeluarkan amplop dan menyerahkan 2 amplop kepadaku.

"Terimakasih ya atas bantuannya, ini honor kamu sesuai kesepakatan kita kemarin, kemudian ini amplop yang 1 bonus karena hasil presentasi tadi sangat memuaskan, dan juga biaya extension kamar untuk 2 hari. Kamu sampai minggu kan disini?" Kata beliau

"Terimakasih bu, ini banyak banget, saya jadi ga enak" kataku berbasa basi

"Gapapa. Saya berterimakasih sekali atas bantuannya. Hasilnya sangat memuaskan tadi. Lebih bagus dari presentasi saya biasanya" katanya kembali lalu dia mulai membereskan bawaan nya, karena memang dia berencana untuk pulang segera setelah presentasi.

"Saya bantu bu" kataku sambil membantunya mengangkangkat koper dan tas beliau merapikan kertas dan buku buku yang masih berserakan dimeja.

Setelah selesai membereskan semuanya, beliau terlihat kepayahan mengangkat koper dan tas sekaligus. Akupun segera mendekatinya dan menarik koper dari tangannya, dan membantunya membawa koper tersebut, membuat posisi kami sangat dekat. Beliau menarik terdengar menarik nafas berat. Kemudian tak kusangka sangka, beliau memelukku dan menyenderkan kepala ke dadaku.

Aku bingung dengan perbuatannya. Namun sebagai seorang lelaki gentle, akupun membalas pelukannya, dan mengelus pelan rambutnya.

Tiba tiba dia melepaskan pelukannya, mennengadahkan wajahnya dan memejamkan matanya. Aku yang sadar denga isyarat itu segera menyambut bibirnya dengan bibirku. Dan entah siapa yang memulai, kami mulai bergumul dengan liar. Dalam ketelanjangan dan nafsu yang saling mencengkeram, saling melumat, saling meremas, dan aku mulai melakukan penetrasi ke vagina beliau. Kami bercinta selama kurang lebih setengah jam, sebelum akhirnya kami mandi bersama, dan sempat melakukan penetrasi lanjutan, dan mengeluarkan semua spermaku kedalam vaginanya.

++++++++++

Aku terbangun oleh suara keras teleponku. Akunmelirik hapeku dan melihat tulisan : mbak Vina calling, dan ketika aku mengangkatnya, suara mbak vina terdengar sangat oanik dan setengah terisak





Bersambung ke Part 7.5
Bagus banget nih cerita...cm xxx nya msh sangat kurang...dgn ibu kristin koq sep trburu2 banget
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd