Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KASAM

pujangga2000

Tukang Semprot
Daftar
14 Dec 2020
Post
1.466
Like diterima
22.332
Lokasi
Harlow
Bimabet
Cerita ini adalah murni karya penulis, diangkat dari imajinasi yang ada di kepala penulis, semua unsur dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka, baik lembaga, tokoh, ataupun nama-nama icon terkenal yang disebut atau muncul.

Tulisan ini hanyalah untuk hiburan semata, tak ada niat penulis untuk mendeskriditkan golongan, suku, Agama, atau Ras tertentu, pembaca diharap bijak untuk bisa membedakan mana yang real dan yang fiktif.

Akhirul kalam, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan apresiasi dari pembaca sekalian, semoga bisa terhibur dan menjadi imun dalam masa pendemi saat ini.


KASAM
Bagian Pertama


Panas terik Jakarta siang itu, sudah beberapa hari ini suhu udara terasa lebih panas dirasakan oleh warga Jakarta, namun semua itu tak menghentikan laju roda-roda kendaraan bersiliweran di jalan-jalan, kesibukan yang tak henti setiap hari dari orang-orang yang berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing.

Di suatu tempat di timur Jakarta, Sebuah Gerbang pintu besi biru terbuka, seorang pria berperawakan tinggi kurus keluar dari dalam pintu besi itu, sebuah tas ransel bergelayut di pundak kanannya, matanya celingukan memandang ke kiri dan kanan, pria itu berjalan santai, beberapa langkah berjalan, dia berhenti dan berbalik memandang gedung yang baru saja dia tinggalkan, gedung dengan tembok tinggi yang di atasnya dipagari kawat berduri, pria itu menyeringai, tampangnya yang kucel dan sangar semakin tak enak dipandang, “selamat tinggal Cipinang!” gumamnya pelan, pria itu kemudian berjalan kembali sambil mengibaskan tangannya ke belakang seolah mengucapkan salam perpisahan dengan gedung yang telah menjadi huniannya 3 tahun terakhir ini.

Langkah pria itu tertahan di gerbang pintu keluar, seorang petugas berseragam dan bersenjata lengkap memeriksa isi tas pria tersebut, rekannya lain memeriksa dokumen yang diserahkan pria tersebut, setelah melakukan konfirmasi ke bagian administrasi, petugas tersebut menyerahkan kembali dokumen yang diperiksanya ke pria itu.

“Silahkan pak Alexander Karo, anda sudah menjadi orang bebas kini, Jangan kembali kesini ya.” Ujar petugas yang bernama Herman.

“Baik Pak, tarima kasih.” Pria yang bernama Alexander Karo itu kemudian bersalaman dengan dua petugas tadi, dan melambaikan tangan pada beberapa petugas lain yang sedang berjaga-jaga. Salah seorang petugas membukakan pintu kecil, Alex melangkah keluar dan menganggukan kepala ke petugas yang membukakan pintu.

Di luar telah menunggu seorang pria bertubuh gempal diatas sepeda motor, saat melihat orang yang ditunggunya datang, pria gempal itu menyeringai berseri-seri.

“Lasuuuuuuuuuuuuu.” teriak Alex saat melihat pria gempal tersebut, mereka berpelukan erat, “alah.. tambah besar macam babi kau, apa kabarmu John.” Alex menyapa pria gempal tersebut.

“Kabar aku baik-baik saja To’o, ayo kita segera pergi dari tempat sial ini, aku jadi merinding disini, lebih angker dari kuburan tempat ini to’o.” John mengajak Alex untuk pergi.

Alex hanya tertawa mendengar ucapan pria gempal yang penuh tato ini, “Ayolah, akupun sudah lapar,” Alex kemudian mengikuti langkah John.
***

Malam Hari di Sebuah Rumah di Bilangan Jakarta Selatan.

“Pah, besok kita berangkat jam berapa?” tanya seorang wanita cantik yang sedang menemani suaminya menyantap makan malam.

“Hmm.. jadwal acaranya kan jam 10 pagi, kita berangkat jam delapan pagi aja, loh kok kamu gak makan mah?” tanya pria itu kepada istrinya yang hanya duduk menemaninya makan.

“Gak tau pah, kayaknya mamah lagi gak selera makan nasi, maunya ngemil aja.” Jawab sang istri.

“Mamah sakit?” Tanya suaminya, wanita cantik itu menggeleng sambil menatap lembut suaminya.

“Apa jangan-jangan mamah hamil lagi.” Seketika pria itu menghentikan makannya, dan memandang serius ke sang istri.

“Hmm gak tau juga, mamah sih udah telat beberapa hari, ya kali ya, mamah hamil lagi, besok coba mamah beli alat test pack, kok gak kepikiran sih.” Ujar wanita cantik itu lagi.

“Ya ampun mah..Karina aja belum ada dua tahun, dan Arjuna baru 4 tahun, sekarang udah mau nongol lagi.” Pria itu memegang kepalanya sambil terkekeh.

“Yee. Salah siapa coba.” Tanya wanita cantik itu sambil memonyongkan bibirnya.

“Salah mamahlah, tidur gak pakai celana hehehe.” Gurau Pria itu.

“Ihh, enak aja, eh pah, Ka Rina ama Mas Andi kapan pulang dari jepang?” tanya sang istri.

“Kayaknya beberapa minggu lagi deh, kan sekalian nunggu grand launching film animasi mbak Niken.” Jawab pria itu.

“Mamah kangen banget ama Juna dan Karin pah. Aduh mamah takut anak berdua itu nyusahin Kak Rina dan Mas Andi disana.” Ujar wanita cantik itu.

“Hehehe, iya sih, papah juga kepikiran kaya gitu, tapi mau gimana lagi, mereka kan deket banget ama bunda dan ayahnya heheh, lagian ada nanda dan tegar juga mah, tadi siang sih Ka Rina video call, mereka lagi asyik main salju mah.” Jawab pria itu

“Ahhh salju..mamah juga pengen banget kesana.” Wajah cantiknya sedikit mengkerut.

“Tenang sayang, nanti papah ambil cuti kita jalan-jalan kesana ya, bulan madu berdua aja.” Sang suami berupaya menghiburnya.

“Berdua pah? Terus juna dan Karin?” tanya sang istri bingung.

“Ya titip ama bunda dan ayahnya lah hahahah.” Jawab sang suami terbahak-bahak.

“Dasar...” ujar sang istri yang kemudian ikut tertawa.

Tiba-tiba sebuah hp di atas meja makan berbunyi, pria itu menghentikan makannya, dan mengambil hpnya, saat melihat nama pemanggilnya, Pria itu berdiri dan meninggalkan meja makan, sang istri mengangkat alis dengan pandangan bertanya, pria itu menjawab tanpa suara hanya gerakan bibir yang mengatakan kalau yang menelponnya adalah atasannya.

Pria itu kemudian berjalan meninggalkan meja makan, sedangkan wanita cantik itu mengambil pring makan suaminya dan menuju ke dapur. “Bi tolong dirapihkan meja makannya ya,” ucap wanita cantik itu pada asisten rumah tangganya yang sedang berada di dapur.
***

MARKAS BESAR KEPOLISIAN

Tepat jam 10 pagi, upacara kenaikan pangkat beberapa perwira menengah kepolisian dimulai, sejumlah perwira didampingi istri mereka masing-masing telah berjejer rapih, upacara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan KAPOLRI yang dibacakan oleh Kapolda metro Jaya, lalu pembacaan Surat Keputusan Kepala Kepolisian mengenai Promosi kenaikan pangkat para perwira menengah tersebut.

“...No urut 7, Ajun Komisaris Besar Polisi Donni Permana SIK naik pangkat menjadi Komisaris Besar Polisi, no urut 8, Kompol Hendra setiawan menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi....” Suara protokoler membacakan Surat keputusan Kepala Kepolisian mengenai promosi kenaikan pangkat.

Kapolda didampingi beberapa staf kemudian mendekati para perwira yang mendapat kenaikan pangkat tersebut, seorang Polwan mendampingi beliau dengan membawa baki berisi tanda pangkat, satu persatu, Kapoda mengganti tanda pangkat perwira-perwira tersebut dengan tanda pangkat baru sesuai yang dibacakan Protokoler tadi.

“Saya udah dengar tentang anda anak muda, pertahankan terus prestasimu!” bisik Kapoda kepada Donni, usai memasangkan tanda pangkat baru di pundaknya.

“Siap Laksanakan!” Donni memberi hormat kepada atasannya dengan sikap sempurna, Kapolda juga bersalaman dengan Lisa yang mendampingi Donni.

Kapoda melanjutkan memasangkan tanda pangkat baru ke seluruh perwira yang berbaris rapih, kurang lebih ada 15 personil yang mendapat kenaikan pangkat istimewa ini.

Selesai acara, Donni kemudian menandatangani berita acara dan menerima salinan surat keputusan dari Kapolri mengenai kenaikan pangkatnya, sekaligus mendapat tugas baru sebagai Kapolres Jakarta Utara.

Sungguh terkejut Donni mendapatkan surat keputusan menjadi Kapolres di daerah itu, bagaimana tidak, daerah itu termasuk daerah “elite”, rata-rata para mantan Kapolres disana telah mempunyai jabatan yang strategis di lingkungan kepolisian.

Sebenarnya Donni telah mendengar rumor-rumor tentang tugas barunya itu, namun donni beranggapan itu hanyalah rumor, Donni tahu wilayah itu sangat strategis bagi kepentingan karier seorang Polisi seperti dirinya, Donni tidak terlalu berharap rumor itu akan menjadi kenyataan, dan sekarang ternyata rumor itu menjelma jadi kenyataan. Bahkan Donni sendiri masih tak percaya dengan semua ini, berkali-kali dibacanya surat keputusan di tangannya itu.

“Selamat Pak Donni.” Suara seorang pria mengejutkannya, seorang polisi berpakaian rapih menepuk pundaknya.

“Bang Fuad? Ya ampun dah lama gak ketemu, tugas dimana antum.” Donni menjabat tangan polisi didepannya ini dengan hangat, Fuad adalah kawan Donni yang telah banyak membantunya saat di Surabaya dulu, berkat Fuad Donni bisa memperjelas Foto Niken yang agak blur.

“Ana sudah 2 tahun ini di Mabes Don, pas dengar dan memastikan nama antum ada di daftar perwira yang naik pangkat, ana langsung hadir disini, emang pantas antum mendapat semua ini Don, ana ikut bangga punya teman seperti antum.” Ujar fuad.

“Ah bang Fuad bisa aja, sudah 2 tahun di jakarta, kenapa gak hubungi ana bang.” Tanya Donni.

“Ana gak tau kalau antum tugas di jakarta, sudah tujuh tahun ya Don, cepat sekali waktu berlalu.” Jawb Fuad.

“Hahah.ya ya bang, oh ya baru ingat ana sudah 7 tahun blm lunasi utang, bagaimana besok makan malam di rumah ana? Eitss jangan nolak, ana mau ngobrol banyak ama antum.” Ujar Donni.

“Hahahah, hutang apaan don, gak adalah, antum tak pernah hutang, tapi ide bagus juga, baiklah besok ana kabari ya don, ini nomor telpon ana, miscall aja biar ana simpen nomor antum, sepertinya nomor lama antum sudah tak aktif ya.” Ucap Fuad.

“Ya bang, saat baru pindah ke Jakarta, hp ana ketinggalan entah dimana, semua kontak ada disana, baiklah bang, nanti ana miskol.” Ujar donni, kemudian keduanya saling berpelukan, beberapa rekan Donni juga ikut memberikan selamat, begitu juga Donni memberikan selamat kepada koleganya yang ikut naik pangkat. Sedangkan Lisa berbaur dengan para ibu-ibu bhayangkari, Lisa terlihat sangat cantik dengan pakaian seragam merah jambu dengan paduan hijab berwarna senada.
***

Di salah satu Bar dangdut di bilangan Jakarta utara, Suara dentuman musik dangdut koplo terdengar keras memekakkan telinga, Asap rokok membumbung menyelimuti ruangan Bar tersebut, di salah satu sudut, empat Pria sangar dengan penuh tato sedang menikmati suasana temaram yang bising itu.

Beberapa botol bir dan anggur memenuhi meja mereka, ada 4 orang wanita penghibur ikut menemani para pria sangar tersebut, wanita-wanita semok dan berpakaian mini bergelendotan manja dan berusaha agar para tamu mereka memesan minuman lebih banyak lagi.

“Hei.. To’o, kenapa To’o diam saja, ahh aku tahu, sebentar, aku akan kasih To’o sesuatu yang spesial.” Ucap Johny dengan suara melayang karena sudah terpengaruh minuman keras yang ditenggaknya.

“Permisi dulu sabantar, aku mau ketemu mami dulu, aku akan berikan saudaraku ini sesuatu yang spesial, kalian bukanspesial, gak level untuk menghibur saudaraku, hahaha.” Johnny kemudian bangkit dan melangkahi paha-paha mulus yang tersingkap milik para penghibur yang sedang duduk menemaninya dan kawan-kawan.

Alex hanya memandang Johny yang terlihat berjalan terhuyung menjauhinya, sejak tadi Alex hanya diam saja tak bicara sepatah katapun.

Tak lama Johny telah menggandeng seorang perempuan cantik berkulit putih dan bertubuh sekal, “Gimana To’o, suka kah? Ayolah sudah saatnya si adik kecil bertemu dengan lawannya, hei melanie, ajak saudaraku ini ke atas, layani dia dengan baik.” Johny mendorong Melanie untuk mendekati Alex.

“yuk bang, kita keatas.” Melanie menjulurkan tangannya ke Alex, Johny mengangkat alisnya sambil tersenyum, “ayolah To’o, jangan tolak.. nikmati hari pertama To.o dengan bidadari semok ini, hahahah.”

Alex memandang Melanie dari atas hingga bawah, akhirnya tanpa bicara, Alex menggapai tangan melanie, dan mengikutinya di belakang, “Oyy To’o nikmati saja, jangan terburu-buru, torang semua tunggu disini hahaha.” Teriak Johny bersaing dengan dentuman musik koplo.
***

Gedung Perkantoran Jakarta Selatan

“Gua dengar Kapolres baru itu, anak muda ya dom.” Tanya seorang pria berkaca mata dengan dandanan dendy ala bos.

“Benar bos, namanya Donny permana.” Jawab pria gempal berkulit hitam, sekujur lengannya di penuh tatto.

Pria berkacamata itu kemudian bangkit dari kursinya, di mejanya ada papan nama terbuat dari kaca dengan tulisan namanya, Erik Limantoro, dia adalah pimpinan Grup perusahaan papan atas negeri ini, pria gempal berkulit hitam yang sedang diajak bicara, ikut berdiri juga.

Pria itu punya banyak proyek bernilai milyaran di kawasan jakarta utara, sehingga tak heran dia merasa perlu membina hubungan baik dengan para pejabat lokal daerah tersebut, termasuk dengan pejabat polisi.

“Dom gue mau ke Hyatt, ada janji dengan Mr Frank, lu gak usah ikut. Lu langsung balik aja.” Ujar Erik sambil mengenakan jasnya.

“Siap bos, kebetulan saya ada janji bertemu dengan seseorang bos.” Ucap Pria gempal itu.

“Janji dengan siapa?” tanya Erik

“Bukan siapa-siapa bos, dia teman sekampung, baru saja keluar dari penjara, saya banyak hutang budi padanya.” Jawab pria gempal tadi.

“Oke, ingat jangan bikin masalah, jangan rekrut orang yang gak jelas, gua gak mau nanti jadi masalah, dah gue berangkat dulu.” Ujar Erik kemudian berjalan keluar ruangannya, pria gempal itu mengikuti langkah bosnya di belakang, diluar ruangan 4 orang pria bebadan tegap dengan sigap mengikuti kedua orang itu.

Pria gempal itu membukakan pintu mobil bosnya, “Bos kalau ada apa-apa hubungi saya,” dijawab dengan anggukan kepala Erik, mobil yang membawa Erik melaju meninggalkan pria gempal tersebut, 4 orang pengawal pribadi Erik mengikuti dengan mobil lain dibelakang.

Pria gempal berkulit hitam itu adalah dominggus, setelah mobil bosnya hilang dari pandangannya, sebuah mobil hitam menghampiri dominggus, salah seorang Pria membukakan pintu mobil untuk dominggus, “ke dermaga eks peti kemas vic.” Perintah dominggus pada supirnya.
***

Alex meremas dan menahan kepala melanie hingga seluruh kontolnya masuk hingga menyodok tenggorokan perempuan itu, melanie terbatuk-batuk tersedak, liurnya menetes di sela bibirnya, melanie menengadahkan kepalanya menatap pria didepannya ini, pria ini sangat pendiam, mata pria ini tajam seperti elang, tubuhnya yang hitam terlatih dengan bagus, semburat otot tangan dan perutnya yang sixpack menambah aura maskulin yang jantan, sejujurnya melanie merasa terindimasi syahwatnya dengan bentuk tubuh seperti Alex.

Kulit putih mulus melanie telah berkilau dengan peluh, kekasaran Alex membuat getaran syahwatnya semakin menggelora, melanie bisa menjadi submissive saat menemui lawan seperti Alex diranjang . Alex mengangkat dagu melanie, bibir merah yang merekah basah oleh liur dipagutnya kasar, melanie hanya pasrah menerima lumatan penuh napsu dari pria jantan ini.

Di sisi lain, Alex menyukai wanita keturunan chinese seperti melanie, Alex menyukai wanita bertubuh putih pucat, sudah puluhan wanita seperti melanie dia tiduri, semua takluk dengan keperkasaannya, Batang kontol Alex mengacung dengan gagah, semburat urat mengelilingi batang kontolnya bagai kabel tebal, sambil membalas pagutan Alex, tangan Melanie tak henti mengocok kontol gagah itu, melanie geregetan melihat kontol besar yang sebentar lagi akan menghujam memeknya, duh semakin terasa tinggi gelombang syahwat yang dipancarkan oleh otaknya.

Pagutan kedua insan berlainan jenis itu semakin liar, mereka saling menghisap dan mengorek liur pasangannya, keduanya telah dirasuki birahi yang tak terkira, Alex dengan sigap menggendong melanie di pundaknya, tubuh telanjang wanita itu dilemparnya ke ranjang, jeritan melanie terdengar manja ditelinga Alex, segera ditomploknya tubuh mulus di hadapannya itu.

Lidah Alex melata membasuh setiap jengkal kulit mulus melanie, bukit indah melanie tak luput dari sapuan lidahnya, melanie merintih dan melenguh bagai anak lembu saat Alex menghisap putingnya dengan dalam, sedikit perih namun perih itu bagaikan bumbu penyedap syahwatnya.

Bercak merah kehitaman membekas disekujur kulit payudara melanie, terengah-engah melanie mengimbangi keganasan ciuman dan hisapan Alex, setelah puas membasuh kulit mulus melanie dengan liurnya, kini Alex bersiap untuk menghujamkan kontolnya ke dalam memek perempuan di bawahnya.

Telah empat tahun Alex tak pernah bersetubuh dengan wanita, libidonya selama dipenjara hanya disalurkan melalui tangan, kini semua rasa yang tertahan selama empat tahun sebentar lagi akan menemui ujungnya, memek pucat tanpa bulu semakin basah dan sangat siap untuk menerima kejantanan Alex.

Perlahan Alex membimbing kontolnya ke memek melanie, agak sedikit meringis melanie merasakan sedikit demi sedikit batang kontol besar itu masuk ke memeknya, “perih ini sungguh perih, ya Tuhan apa bisa kontol itu masuk.” Batin melanie bergolak.

Dalam suatu hentakan kontol besar itu telah amblas seluruhnya ke dalam memek melanie, Alex membiarkan kontolnya sejenak, dia memberi waktu bagi memek mungil ini beradaptasi dengan ukuran kontolnya.

Mata melanie terpejam, sedikit rasa sakit terpercik di memeknya, namun melanie juga merasakan ada rasa penuh dalam rongga memeknya, rasa penuh itu begitu mempesona, tak sebanding dengan sedikit perih yang dia rasakan, melanie ingin kontol besar itu mengayun dan menggaruk rasa gatal dalam rongga memeknya.

Jari-jari lentik melanie mencengkram kulit punggung Alex, melanie sedikit menggoyangkan pantatnya, memberi kode pada Alex untuk mulai memompa memeknya, Alex tengah menikmati remasan otot memek melanie pada kontolnya. Melihat sang betina menatap sayu padanya seolah bicara melalui matanya yang sedikit sipit, Pliss fuck me hard!

Dengan gerakan pelan, Alex mulai memompa memek melanie, jari melanie semakin kencang mencengkram punggung hitam dari lelaki yang sedang menindihnya, erangan dan rintihan melanie semakin intense.

Perlahan Alex menambah kecepatan tumbukannya, semakin kencang tumbukannya, semakin terlonjak tubuh mulus dibawahnya, tubuh melanie bergoyang seiring cepatnya pompaan kontol Alex, mulut melanie terbuka lebar, matanya mendelik, jeritannya tertahan oleh kuncian pagutan Alex, tumbukan kontol Alex sangat dalam menghujam, memeknya terasa sangat penuh, “ohhh enak banget sayang..ohhhhhh.”

Alex menatap tajam wajah cantik melanie, gerakan pompaan semakin cepat, tumbukan kontol itu menimbulkan suara berkecipak yang erotis, memek melanie semakin banjir lendir, lendir kental berwarna putih menempel di batang kontol Alex.

Sepasang kaki melanie terkalung di punggung Alex, jemari kakinya menekuk tegang seiring semakin dekat gelombang orgasmenya datang, Alex semakin cepat menghentakkan kontolnya keluar masuk, sesaat kemudian, tubuh mulus melanie melengkung, pantatnya terangkat tinggi, saat Alex mencabut kontolnya, seketika semburat air kencing menyemprot kencang dari memek melanie, pantat melanie ambruk kembali ke atas kasur, tubuhnya mengigil hebat, deru napasnya memburu terengah-engah, sesaat melanie seoalah melayang bagai kapas, tubuhnya terasa begitu ringan.

Alex tak membiarkan betinanya istirahat, tubuh melanie yang kehabisan tenaga dibalikkan sehingga telungkup, kembali Alex membimbing kontolnya yang masih tegak mengacung menuju lubang yang telah merekah basah.

Dalam posisi telungkup Alex kembali memompa kontolnya dengan cepat, melanie hanya bisa pasrah menerima sodokan demi sodokan kontol besar Alex didalam memeknya, dia sudah kehabian tenaga untuk bergerak, rintihan dan erangan melanie semakin terdengar erotis melecut syahwat Alex, tangan melanie berusaha mencengkram apapun yang bisa dipegangnya, seprei ranjang itu sudah tak berbentuk lagi.

Hampir 10 menit Alex menyetubuhi melanie dalam posisi itu, memek melanie mulai terasa panas, nikmat dan perih berbaur menjadi satu memberikan rasa yang tak terbayangkan oleh melanie. Pompaan kencang dan cepat Alex membuat suara kecipak semakin terdengar nyaring, memek melanie semakin becek.

Alex yang sudah empat tahun tak merasakan kehangatan memek wanita, seolah tak ingin menyianyiakan kesempatan ini, semakin dipercepatnya pompaan kontolnya ke memek melanie, hingga kemudian dengan beberapa kali hentakan, Alex melepas benihnya ke dalam kondom yang dipakainya, Alex mengeram bagai singa, matanya terpejam menikmati semburat nikmat semprotan pejuhnya.

Setelah pejuhnya sudah tercurah habis, Alex mencabut kontolnya dari memek melanie, air pipis bercampur dengan lendir mengalir deras keluar dari memek melanie, Alex mencabut kondom yang dipakainya, dan membuangnya ke dalam tempat sampah.

Alex segera mengenakan kembali pakaiannya, ditatapnya tubuh mulus yang sedang terengah-engah diatas kasur, Alex tersenyum melihat melanie yang begitu lelah, setelah rapih mengenakan pakaiannya, Alex mendekati tubuh mulus yang masih telungkup itu, diusapnya rambut melanie yang telah basah oleh keringat, “makasih ya.” Alex berbisik lirih di telinga natalie, setelah itu Alex meninggalkan melanie yang masih telungkup lelah.

.......

BERSAMBUNG
 
Saran aja sih bang kalau bisa tu cerita yg sebelumnya ditamatkan dlu baru lanjut ke cerita yg lain sayang banget bang banyak yg nunggu kelanjutannya
Cerita sebelumnya udah lanjut, kamu aja gak tau, coba banyak banyak cari ingfo
 
KASAM
Bagian Kedua


Alex dan dominggus adalah sahabat kecil saat di kampungnya, mereka tumbuh bersama, dominggus lebih tua 3 tahun dibandingkan Alex, dominggus telat masuk sekolah dibandingkan dengan Alex, sehingga walau dominggus lebih tua, namun mereka adalah teman sekelas saat di SD.

Saat masuk SMP, dominggus ikut merantau bersama pamannya ke pulau Jawa, sedangkan Alex melanjutkan SMP di kampung, beberapa tahun merantau, dominggus sempat pulang kampung, penampilan dominggus terlihat sangat gaya, Alex mendengar rumor kalo sahabatnya itu menjadi preman di salah satu kota di pulau Jawa.

Alex tak pernah mencampuri urusan pribadi sahabatnya itu, begitupula dominggus, saat pulang kampung, dominggus mengajak sahabatnya itu berjalan-jalan ke kota, mentraktir sahabatnya itu berbagai makanan yang enak, begitu royal dominggus dengan sahabatnya itu, tak jarang dominggus mengirimkan berbagai barang seperti sepatu ataupun pakaian model kekinian untuk sahabatnya di kampung.

Menjelang Alex lulus SMA, dominggus sudah jarang pulang, hubungan komunikasi Alex dan dominggus perlahan mulai jarang hingga akhirnya Alex tak pernah lagi mendengar kabar sahabatnya itu, orang tua dominggus di kampung sudah tak ada, sehingga tak ada tempat bagi Alex untuk bertanya kabar sahabatnya itu.

Lulus SMA, Alex mendaftar untuk menjadi prajurit TNI, menjadi tentara adalah impiannya sejak kecil, setelah melalui berbagai tes akhirnya Alex muda di terima untuk mengikuti pendidikan prajurit TNI di surabaya. 6 bulan mengikuti pendidikan akhirnya Alex menjadi prajurit angkatan laut dengan pangkat Prada.

Melihat kemampuan fisik Alex diatas rata-rata, Alex direkomendasikan untuk mengikuti test penerimaan prajurit elit angkatan laut yang dikenal dengan DENJAKA, tidak mudah untuk bisa menjadi anggota satuan elite tersebut, berbagai test berat harus dikutinya, hasil tempaan alam membuat Alex bisa melewati tahapan-tahapan test yang disyaratkan, hingga akhirnya Alex resmi menjadi salah satu personil kesatuan elite yang sangat dibanggakan negeri ini.

Berbagai pendidikan berat harus dijalani oleh Alex, dari mulai survival hingga kemampuan melumpuhkan, dengan tekad yang kuat ditunjang fisik yang tangguh, Alex telah melewati semua itu dengan baik.

Misi pertamanya sebagai prajurit eite adalah membebaskan kapal Indonesia yang disandera oleh perampok somalia, bersama puluhan prajurit pilihan dari berbagai kesatuan Alex berangkat mengemban misi yang cukup berbahaya.

Misi yang mereka jalani berakhir sukses tanpa ada korban dari pihak prajurit, sedangkan seluruh perompak berhasil dilumpuhkan dalam keadaan tewas, keberhasilan prajurit TNI itu menimbulkan kehebohan, berbagai kantor berita luar negeri memberitakan keberhasilan itu di headline mereka, dengan peralatan minim para prajurit pilihan itu berhasil menewaskan seluruh perampok, bandingkan dengan angkatan bersenjata negara maju yang harus mengerahkan peralatan canggihnya untuk hal sama.

Dalam misi itu, Alex berkenalan dengan heru, salah seorang prajurit yang ikut dalam misi tersebut, hubungan mereka semakin akrab, keduanya menjadi sahabat baik dalam lingkungan kerja mereka, hingga suatu saat terjadi peristiwa yang membalikkan seluruh hidup Alex.

***

Alex begitu terkejut saat mendengar kabar Heru tewas akibat sabetan clurit di lehernya, Alex tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, bergegas dia menuju ke rumah sakit tempat jenazah Heru berada.

Langkah Alex terhenti di sebuah ruangan, dia melihat istri heru yang baru melahirkan menjerit menangis histeris di depan jenazah suaminya, beberapa keluarga mencoba menenangkan perempuan itu.

Tak terasa air mata Alex menetes jatuh, teringat pertemuan terakhirnya dengan heru seminggu lalu, Heru begitu bahagia bercerita tentang kelahiran putra pertamanya, Alex meneruskan langkahnya menuju jenazah sahabatnya yang telah terbujur kaku, dengan sikap sempurna Alex memberikan hormat kepada sahabatnya itu, air mata jatuh deras membasahi pipinya.

Dewi, istri heru berhambur kearahnya, mengguncang-guncangkan tubuh Alex yang terdiam, “mas Alex siapa yang bunuh suamiku, mas Alex siapa yang bunuh suamiku.” Perempuan itu begitu histeris, Alex hanya diam, dia sendiri tak mengetahui kronologi peristiwa yang menimpa sahabatnya itu.

Menurut informasi resmi dari pihak kepolisian, heru terlibat pertengkaran dengan preman, dugaan sementara pemicunya akibat parkir, dari tayangan CCTV didepan sebuah klub malam, terlihat heru dikerumuni oleh beberapa orang, kemudian mereka terlibat perkelahian, heru dikeroyok oleh orang-orang tersebut, salah satu dari mereka mengeluarkan clurit dan menyabetkan ke leher Heru hingga tewas.

Dua minggu setelah peristiwa itu, seluruh pelaku berhasil diringkus oleh pihak kepolisian, Alex berkunjung ke kantor polisi untuk melihat secara langsung para pengeroyok Heru, namun Alex merasa ada sesuatu yang janggal dengan semua ini.

Kenapa heru datang ke klub malam, sepengetahuan Alex, sahabatnya itu tak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu, lalu apa pemicu pertengkaran yang melibatkan heru dengan beberapa pria seperti terekam di CCTV, benarkah karena parkir? Rasanya itu bukan Heru, Alex sangat mengenal Heru, dia tak mau ribut karena hal sepele. Rasanya semua kronologi ini sangat janggal bagi prajurit terlatih seperti Alex.

Dalam kesatuannya Alex sangat menonjol dalam kemampuan intilijen dan strategi, hanya karena pangkatnya yang rendah, dia tak bisa jadi komandan tugas, namun semua tahu kalau dia selalu memberikan ide bagus saat rapat operasi.

Alex kemudian mengajukan cuti, pada atasannya Alex beralasan ingin menenangkan diri atas duka kehilangan sahabatnya, namun sesungguhnya Alex ingin menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, dia ingin nama baik sahabatnya itu bisa pulih, karena berkat CCTV itu, publik banyak menilai negatif terhadap almarhum Heru.

Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, akhirnya Alex menemukan fakta sebenarnya yang terjadi dengan sahabatnya itu, bermula saat heru pulang dari membeli pampers untuk bayinya, motor yang dikendarainya diserempet oleh sebuah mobil, heru terlibat cekcok dengan pengemudi mobil tersebut, pengemudi mobil malah tancap gas dan dikejar Heru, rupanya mobil itu mengarah ke sebuah klub malam, heru berupaya meminta pertanggung jawaban pemilik mobil tersebut, namun rupanya pengemudi mobil membawa beberapa preman dari dalam klub malam untuk mengeroyok heru, hingga akhirnya heru harus meregang nyawa malam itu, meninggalkan seorang bayi lucu dan istri yang baru melahirkan.

Alex menemukan siapa pengemudi mobil tersebut, rupanya pengemudi mobil adalah putra seorang petinggi di negeri ini, Alex mengambil kesimpulan, otak pelaku sebenarnya sengaja di tutupi untuk melindungi putra petinggi dari jeratan hukum.

Alex tadinya ingin menyampaikan temuannya ini pada aparat yang berwenang, namun kemudian dia sadar ada oknum aparat yang sengaja melindungi putra petinggi itu, Alex merasa dia harus memberikan keadilan bagi sahabatnya dengan caranya sendiri.

Setelah melakukan pengintaian beberapa hari, Alex mulai mengatur strategi untuk menculik R, otak pelaku yang mengakibatkan peristiwa pembunuhan itu terjadi, tanpa kesulitan berarti dan dengan kemampuan yang dimilikinya, Alex berhasil membawa R ke sebuah gudang di tempat yang antah berantah.

Disana sang pelaku yang masih berusia muda mengaku kalau memang dia terlibat pertengkaran dengan Heru, dan dia juga mengaku kalau dia yang memerintahkan para preman itu untuk mengeroyok Heru, R begitu ketakutan menghadapi Alex yang sedang marah, dia memohon-mohon maaf sampai kencing di celana.

Alex mengambil sebuah pil dari sakunya, dipaksanya pemuda itu untuk menelan pil tersebut, konon pil tersebut berguna untuk mematikan hasrat seks bagi yang menelannya, di beberapa negara Afrika, pil tersebut digunakan untuk hewan agar berhenti berkembang biak. Dengan kata lain selamanya kontol R tak akan bisa ngaceng, bagi Alex hukuman itu cukup setimpal daripada dibunuh, dengan cara itu siksanya akan lebih lama, apa lagi yang lebih menyiksa bagi seorang lelaki jika tak bisa ngaceng lagi.

Selain itu, Alex juga merobek jaringan syaraf lidah R, sehingga tidak hanya membuat R tak mampu bicara dengan baik, tapi juga membuat R tak mampu merasakan rasa makanan di mulutnya untuk selamanya, setelah melakukan semua itu, untuk kenangan terakhir, Alex menghajar mulut R, hingga beberapa gigi R tanggal, setelah dirasakan hukuman untuk R telah cukup, Alex mengantarkan R pulang dalam keadaan yang sudah memprihatinkan, tak bisa ngaceng, tak bisa bicara normal, tak bisa merasakan makanan, rasanya kematian lebih baik dari semua itu.

Beberapa hari kemudian Alex ditangkap untuk mempertangung-jawabkan perbuatannya, memang Alex sudah mempersiapkan semua itu, dalam persidangan militer selama berminggu-minggu, oditur Militer memberikan vonis bagi Alex yaitu dipecat dengan tidak hormat sebagai prajurit TNI, dan hukuman penjara selama 3 Tahun. Pertimbangan hakim karena terdakwa Alex tidak menyesali perbuatannya.

Alex merasa kecewa dengan negeri ini, dia dan heru telah mempertaruhkan nyawanya untuk membela kepentingan dan kehormatan bangsa, namun apa balasannya, bahkan keadilan tak ada untuk sahabatnya itu, hukum malah dipermainkan oleh aparat yang seharusnya menegakkan hukum.

Tiga tahun menjalani hukuman, Alex kemudian bebas, saat bebas ,dia mendapat kabar adik bungsunya tewas disergap Polisi, Alex tak tahu kalau adiknya adalah seorang bajingan, dia telah dibutakan oleh dendam akibat kematian sahabatnya, kesannya terhadap aparat polisi telah begitu buruk, sehingga walau polisi telah bertindak sesuai hukum, namun dimatanya tetap Alex merasa aparat polisi telah sewenang-wenang.

Saat dilarang menemui jenazah adiknya di rumah sakit, Alex begitu kesal, sorot matanya berkilat dendam terhadap aparat disana, dia mencoba memprovokasi petugas dengan membuang ludah sembarangan, namun Alex juga tak ingin gegabah, dia baru saja keluar dari penjara, dan tak ingin dipenjara lagi secepat ini.

Alex kemudian berusaha mencari informasi apa penyebab polisi mencari adiknya, Alex berhasil menemui teman adiknya yang juga merupakan tetangganya di kampung, dari teman adiknya itu Alex mengetahui kalau kesalahan adiknya adalah memperkosa seorang wanita, Alex begitu terpukul mendapati kenyataan adiknya seorang bajingan, namun bagaimanapun Max adalah adik bungsu satu-satunya.

Alex mempersiapkan pemakaman Max, dana untuk pemakaman max berasal dari bos max dari jakarta, disanalah awal mula Alex bertemu kembali dengan dominggus, ternyata bos dari jakarta yang dimaksud adalah dominggus.

Walau sudah lama tak bertemu, keduanya tak pernah lupa satu sama lain, kedua sahabat itu saling berpelukan tak menyangka bisa bertemu kembali, dominggus sendiri tak menyangka kalau maxi adalah adik dari Alex, seperti sudah dijanjikan, segala biaya pemakaman Max ditanggung sepenuhnya oleh dominggus.

Dominggus kemudian memberikan Alex posisi sebagai pimpinan baru kelompok mereka di surabaya, dominggus tak pernah tahu kalau Alex adalah mantan prajurut khusus TNI, dia mengangkat Alex sebagai pimpinan karena mengingat persahabatan mereka sejak kecil.

Setelah Alex menjadi pimpinan kelompok dominggus di surabaya, nama kelompoknya semakin berkibar, tak sulit bagi mantan prajurit seperti Alex mengatasi para kelompok pesaingnya, dengan kemampuan intilijen dan strategi lapangan yang mumpuni, Alex berhasil membawa kelompoknya menguasai hampir 80% lahan parkir di kota ini.

***

Tiga tahun setelah kematian Frans, dominggus mengajak Alex ke Jakarta, rencananya dominggus akan menjadikan Alex tangan kanannya di jakarta, kebetulan saat itu kelompok dominggus sedang bertikai dengan kelompok makasar yang dipimpin daeng husin.

Pertikaian itu dipicu karena kelompok daeng husin yang mengusai belahan utara jakarta, kerap kali menganggu proyek milik bos Erik, sehingga membuat domingus naik pitam, kelompok domingus kemudian menyerang kelompok daeng husin yang sedang berada di acara dangdutan, dari serangan itu beberapa anggota daeng husin terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit.

Saat Alex sedang berbincang santai dengan dominggus dikediaman mewah dominggus, tiba-tiba kelompok daeng Husin datang menyerang mereka, tentu saja kelompok dominggus tak tinggal diam, khususnya Alex yang dengan mudah melumpuhkan beberapa orang yang mengeroyoknya, tiba-tiba Alex melihat dominggus dalam bahaya, daeng husin yang ikut dalam penyerbuan itu, menghunuskan sebuah badik ke tubuh dominggus yang sedang bertarung dengan lawannya, secepat kilat, Alex melompat dan menendang pisau ditangan daeng husin, pisau itu terlepas dari genggaman daeng husin, dominggus dan daeng husin sedikit terkejut dengan ketrampilan beladiri Alex.

Alex menghajar daeng husin bertubi-tubi di wajah, beberapa anak buah daeng husin yang mencoba menolong berhasil di halau oleh anak buah dominggus yang semakin banyak berdatangan, mereka sibuk saling baku hantam, hingga tak melihat lagi Alex yang begitu kesetanan menghajar kepala daeng husin yang sudah terkulai lemah.

Akhirnya anak buah daeng husin kocar kacir meninggalkan rumah dominggus, saat anak buahnya hendak mengejar, dominggus melarang mereka, dominggus menoleh ke arah Alex yang masih sibuk memukuli daeng husin yang sudah tak melawan, darah mengalir dari hidung dan telinga daeng husin, dominggus sampai bersusah payah menghentikan Alex yang tengah kesetanan.

Suara sirene mobil polisi meraung-raung mendekat, sejumlah polisi berlompatan turun mengamankan beberapa orang yang masih ada disana, termasuk Alex dan dominggus, mata Alex berkilat penuh dendam kepada aparat berbaju coklat tersebut, tangannya mengepal gemetar, namun dia tak ingin gegabah, begitupula dominggus, mereka semua pasrah digelandang oleh polisi ke mobil.

Polisi membawa jenazah daeng husin yang berlumuran darah, polisi juga melakukan penyelidikan ditempat, untuk menemukan bukti-bukti yang tercecer yang bisa digunakan untuk menjerat siapa yang bersalah.

Dari pemeriksaan saksi dan CCTV, Alex ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan daeng husin, sedangkan dominggus dinyatakan sebagai korban serangan dari pihak daeng husin, beberapa bulan setelah penangkapan, akhirnya pengadilan memberikan vonis bagi Alex 6 tahun penjara, pertimbangan yang meringankan bahwa tersangka dalam kapasitasnya membela diri, sedangkan yang memberatkan, tersangka pernah dipenjara sebelumnya dengan kasus penganiayaan.

Begitulah akhirnya Alex harus menjalani 6 tahun penjara, namun berkat kelakuan baiknya selama dipenjara, Alex hanya menjalani hukumannya selama 4 tahun.

***

Mobil dominggus memasuki kawasan eks dermaga peti kemas, di sebuah tempat, mobil dominggus berhenti, dari dalam mobil dominggus melihat sosok yang ingin dijumpainya, dominggus tersenyum melihat Alex yang sedang berdiri menunggunya, Alex datang bersama 4 orang lainnya, yang semuanya adalah anak buah dominggus.

“Lasuuuuuuuuuuuuuuu.” Teriak dominggus pada sahabatnya itu, dominggus berjalan cepat menghampiri sahabatnya yang telah menyelamatkan nyawanya 4 tahun lalu. Alexpun ikut menghampiri Dominggus, kedua berpelukan erat, walau berwajah garang, namun dominggus sedikit terisak dalam pelukan sahabatnya, Alex hanya tersenyum menepuk-nepuk pundak sahabatnya.

“Baik-baik kah kamu lex?” tanya Dominggus dengan mata berkaca-kaca

“Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja kawan.” Jawab Alex tersenyum lebar.

“Hei Johny sudah kau servis To’o mu ini?” teriak Dominggus pada Johnny.

Johnny mendekat dan berbisik, “sudah aku servis luar dalam bos, sudah ganti oli pula To,o ini.”

Dominggus dan Alex tertawa mendengar ucapan johny tadi, “ayo Lex, ikut aku, pasti kau lapar kan.” Tanya dominggus, Alex hanya tersenyum, Dominggus kemudian merangkul pundak alex yang dibalas dengan rangkulan Alex dipundak sahabatnya ini, keduanya berjalan beriiringan, terkenang kembali saat mereka berjalan seperti ini menuju sekolah saat SD. Kedua sahabat itu bernyanyi lagu yang mereka nyanyikan setiap berangkat sekolah, keduanya saling menatap dan tertawa.

...........

Bersambung
 
Bimabet
karena kesibukan mungkin update akan sedikit delay, soalnya cuma senin ane libur, jadi mulai minggu malam sampai senin dikebut
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd